presentasi kasus
CA COLON ASCENDENS Devi Shilvia Pendamping: dr. Hj. Titin Ning Prihartini MH
INDENTITAS PASIEN • • • • • • • •
Nama Umur Agama Pekerjaan Status No MR Alamat Tanggal masuk RS
: Tn H : 50 tahun : Islam : Wiraswasta : Menikah : 311192 : Karang Layung, Indramayu : 10 April 2017
ANAMNESIS
cc : Nyeri perut kanan bawah
.
• Nyeri perut kanan bawah + BAB berwarna merah gelap dan encer • Merasa ada benjolan di perut kanan • Nafsu makan berkurang dan BB menurun • Demam -, mual -, muntah -
3 bulan SMRS
• Karena keluhannya pasien berobat ke dokter umum beberpa kali tapi tidak kunjung sembuh
• Melakukan pemeriksaan USG atas keinginan sendiri. Hasil dikatakan kanker usus
1 bulan SMRS
R/ kesehatan & penyakit
• Jarang makan sayur-sayuran dan buah-buahan di akui, lebih suka makan daging-dagingan • Merokok (-) • Riwayat penyakit yang sama pada keluarga disangkal. Riwayat peny kanker di keluarga disangkal • R/ Riwayat hipertensi, DM, dan asma disangkal • R/ alergi makanan dan obat obatan disangkal
R/ pekerjaan
• Pasien bekerja sebagai pedagang kelontong di pasar
R/ lingkungan sosial
• Pasien tinggal bersama istri, anak dan menantunya.
PEMERIKSAAN FISIK TTV
• TD: 110 / 70 mmHg • N : 88 x/m • S : 35 C • R : 20 x/m
Status generalis • Kepala : dbn • Thorax : dbn • Abdomen :BU + normal, teraba benjolan ukuran 5cmx 5 cm
Rectal touche • Spingter : kuat • Mucosa : licin, tidak teraba massa • Ampulla : tidak kolaps • Sarung tangan : feses +, darah +
PEMERIKSAAN PENUNJANG Nilai batas normal
Darah Rutin Leukosit Eritrosit Hemoglobin
6.300 4,3 11,0
/mm3 Juta/uL g/dl
4000-10.000 4,4-6 11-14,5
Hematokrit Trombosit MCV MCH MCH
30 354.000 69,7 23,5 33,2
% /mm3 fL pg g/dL
33-45 150.000-45.000 69-93 24-30 32-36
7’00’’ 3’00’’
menit menit
5-11 1-5
135 9 11 32 1.6
mg/dL U/l U/l mg/dL mg/dL
110-150 <37 <42 10-50 0,7-1.3
Hemostatsis Waktu pembekuan /CT Waktu pendarahan/ BT
Kimia Klinik GDS SGOT SGPT Ureum Cratinin
PEMERIKSAAN PENUNJANG Kesan : Massa hipoekhoik inhomogen dengan bagian hiperekhoik di abdomen kanan bawah berukuran sekitar 103 x 99,8 x 54,1 mm sugestif massa colon ascendens bagian proximal DD/ massa caecum USG hepatobillier, pankreas, limpa, ginjal kanan dan kiri, dan vesika urinaria tak tampak kelainan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG Kesan : Masih mungkin suatu massa pada bagian colon ascendens
DIAGNOSIS KERJA Ca Colon Ascenden Dukes’ C
PENATALAKSANAAN Terapi non farmakologis : • Operasi extended hemicoletomy • Rujuk untuk kemoterapi Terapi farmakologis • IUFD RL 20 tpm • Ceftriaxon 1x1 gr iv • Ketorolak 3 x1 amp
FOLLOW UP 12-14 april 2017
15 april 2017
16 april 2017
S : Nyeri luka op O : TTV dbn, rembesan – lab : Hb 7.5 A : post hemicolectomy POD 1 P : Puasa 3 hari IUFD RL 28 tpm Ceftriaxon 1x1 gr Metronidazol 1x1500 mg Ketorolac 3x 30 mg Tranfusi PRC
S : Nyeri luka op O : TTV dbn, rembesan – lab : Hb 10.8 A : post hemicolectomy POD 4 P : IUFD RL 28 tpm Ceftriaxon 1x1 gr Metronidazol 1x1500 mg Ketorolac 3x 30 mg Diet cair
S : Nyeri luka op O : TTV dbn, rembesan – A : post hemicolectomy POD 5 P : IUFD RL 28 tpm Ceftriaxon 1x1 gr Metronidazol 1x1500 mg Ketorolac 3x 30 mg Diet lunak
PROGNOSIS • Quo Ad vitam : dubia ad bonam • Quo Ad functionam : dubia ad bonam • Quo Ad Sanactionam : dubia ad bonam
pembahasan COLORECTAL CANCER • Merupakan penyebab ke tiga paling sering di US, dan penyebab kematian kedua (ACS 2006) • Insidensi ↑ dengan bertambah usia
faktor risiko
GENETIK Family history Familial Polyposis Syndromes.
LINGKUNGAN High fat, low fiber diet Smoking Sedentary
1. USIA ↑ usia > 50 th 2. R/ neoplasma polip adenomatous 3. Inflammatory Bowel Disease chron, colitis
Most patients with colorectal cancer do not have identifiable risk factors!
Faktor protektif : Low fat, high fiber Aspirin , NSAIDs, Calcium suppl.
Diet tinggi lemak ↓ ↑asam empedu ↓ asam empedu yang tinggi di dalam feses akan bereaksi dengan NDC (nuclear dehydrogenating clostridia ) ↓ bakteri ini memproduksi karsinogen
Diet tinggi protein ↓ menguntungkan tranformasi asam amino oleh bakteri. ↓ menghasilkan karsinogen (atau kokarsinogen).
Diet rendah serat mengurangi asam lemak yang mudah berubah & transit intestinal menjadi lebih lama ↓ memberi lebih banyak waktu bagi bakteri untuk beraksi terhadap kandungan feses ↓ lebih banyak waktu bagi karsinogen untuk kontak dengan mukosa.
gejala karsinoma colon kiri lesi tumbuh sirkumferensial dan menyebar mengelilingi semua dinding • • • •
•
Nyeri lebih jelas Muntah Obstruksi (ø kolon lebih kecil dari kolon asendens), tapi berjalan lambat konstipasi konstipasi atau defekasi dengan tenesmi. Makin ke distal letak tumor, feces makin menipis atau seperti kotoran kambing distensi abdomen yang progresif
gejala karsinoma colon kanan • lesi berupa polipoid & memanjang pada satu dinding – nyeri (vague/tidak jelas) – feses berwarna merah gelap tercampur dengan feses (dark, tarry stool) – Feses cair – obstruksi jarang – teraba massa pada lower right kuadran – anemia o.k occult bleeding
Pemeriksaan penunjang • Lab : LFT (liver function test) untuk evaluasi metastasis hepar pada post-op CEA (Carcinomic Embryonic Antigen) prognosis/rekurensi • Endoscopy • Barium enema • Pencitraan
Staging
Staging
Dukes’ staging system DUKES 1932 • Dukes’A : Tumor primer pada dinding usus • Dukes’B : Penetrasi sampai lapisan serosa/ lemak • Dukes’C : C1 : keterlibatan nodul lokal C2 : keterlibatan nodal regional • Dukes’D : Metastase jauh
Astler-coller modification • Stage A : terbetas sampai mukosa • Stage B1 : mencapai ke muskularis propia tapi belum sampai penetrasi, nodul tidak terlibat • Stage B2 : penetrasi muskularis propia, nodul tidak terlibat • Stage C1 : mencapai ke muskularis propia tapi belum sampai penetrasi, nodul terlibat • Stage C2 : penetrasi muskularis propia, nodul terlibat
Prognosis Stadium Dukes’ prognosis( 5 year survival )
Stage 1 Stage 2 Stage 3 Stage 4
Dukes’A Dukes’B Dukes’C Dukes’D
76% 65% 42% 16%
Penatalaksanaan Stage 1
• DUKES’ A OPERASI
Stage 2
• DUKES’ B
Stage 3
• DUKES’ C
Stage 4
OPERASI + ADJUVANT CHEMOTHERAPY
• DUKES’ D
Penatalaksanaan Stage 1
• DUKES’ A
Localized Colon Carcinoma
Stage 2
• DUKES’ B
Stage 3
• DUKES’ C
Stage 4
• DUKES’ D
OPERASI
Beberapa pasien completely resected stage I rekurensi adjuvant chemotherapy tidak menambah survival pasien-pasien tersebut. 46 % pasien completely resected stage II meninggal adjuvant chemoterapy disarankan pada dengan stage II (muda, histology tumor "high-risk"),
Stage 1
• DUKES’ A
Stage 2
• DUKES’ B
Stage 3
• DUKES’ C
Stage 4
• DUKES’ D
Lymph Node Metastasis
OPERASI + CHEMOTHERAPY
Resiko rekurensi ↑adjuvant chemoterapy meningkatkan survival dan menurunkan rekurensi
Distant Metastasis
OPERASI +CHEMOTHERAPY CHEMOTHERAPY
Metastases paling serting adalah liver, kedua paru-paru. beberapa ahli onkologi sekarang menganjurkan kemoterapi tanpa reseksi tumor primer
Operasi A. Cecal cancer. B. Hepatic flexure cancer.
C. Transverse colon cancer. D. Splenic flexure cancer. E. Descending colon cancer. F. Sigmoid colon cancer.
Edukasi pasien • Setelah dilakukan operasi pasien-pasien yang membutuhkan kemoterapi harus dijelaskan bahwa pengobatan harus dilanjutkan dengan obat-obatan kemoterapi. • Pasien dengan stage III (Dukes C) pemberian kemoterapi menunjukan manfaat kelangsungan hidup dan mnegurangi rekurensi.
Mengkonsumsi buah dan sayur ↓ lemak & protein , ↑ serat
Melakukan aktifitas fisik
Teriman kasih