Busi Dan Cara Kerjanya.docx

  • Uploaded by: Linda
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Busi Dan Cara Kerjanya.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 777
  • Pages: 4
Busi dan Cara Kerjanya Busi adalah suatu suku cadang yang dipasang pada mesin pembakaran dalam dengan ujung elektroda pada ruang bakar, busi dipasang untuk membakar bensin yang telah dikompres oleh piston. Percikan busi berupa percikan elektrik. Pada bagian tengah busi terdapat elektroda yang dihubungkan dengan kabel ke coil pengapian (ignition coil) di luar busi, dan dengan ground dibawah busi, membentuk suatu celah percikan di dalam silinder. Hak paten untuk busi di berikan pada NIKOLA TESLA, RICHARD SIMMS, ROBERT BOSCH dan KARL BENZ yang dianggap merupakan perancang busi.

Konstruksi Busi

Cara Kerja Busi Busi tersambung ke tegangan yang besarnya ribuan volt yang dihasilkan oleh ignition coil. Tegangan listrik dari coil pengapian menghasilkan beda tegangan antara elektroda dibagian tengah busi dengan yang dibagian samping. Arus tidak dapat mengalir karena bensin dan udara yang ada di celah merupakan isolator, namun semakin besar beda tegangan, struktur gas diantara kedua electrode tersebut berubah. Pada saat tegangan melebihi kekuatan dielektrik daripada gas yang ada, gas gas tersebut mengalami ionisasi dan yang tadinya bersifat insulator berubh menjadi konduktor. Setelah ii terjadi, arus electron dapat mengalir, dan dengan mengalirnya electron, suhu dicelah percikan busi naik drastic sampai 60.000 K. suhu yang sangat ringgi ini membuat gas yang telah terionisasi memuai dengan cepat seperti ledakan kecil, inilah percikan busi yang pada prinsipnya mirip dengan halilintar atau petir.

Penyebab busi mati a.Secara teknis :         

Over heat, sehingga elektroda di dalam keramiknya patah Antara kutub positif dan negative terhubung singkat/ mempunyai nilai tahanan, terkadang tidak bisa dibaca dengan ohm meter kecuali menggunakan megger Campuran bahan bakar yang terlalu kaya, sehingga menyebabkan penumpukan karbon/ gas buang yang tidak sempurna Karena elektroda aus, sehingga gap elektroda terlalu jauh Cdi lemah sehingga tak dapat menyuplai pengapian secara stabil Isolator keramik pada busi retak atau pecah, sehingga menyebabkan kebocoran arus Tegangan output coil yang terlalu tinggi, sehingga loncatan electron terlalu besar Salah spesifikasi, missal untuk harian memakai type dingin, padahal idealnya memakai busi type panas, sehingga suhu kerjanya tidak sesuai Knocking, karena busi mendapat tekanan ledakan sebelum kompresi puncak dan waktu percikan api keluar.

b. Secara non teknis :    

Bisa karena kena air sewaktu hujan atau dicuci Busi sudah lama/waktunya penggantian busi sesuai standard Cop busi yang rusak sehingga tidak ada konektifitas aliran pengapian sampai ke busi pada saat kunci kontak "ON"



Apabila saklar stater diputar ke posisi ON,maka arus baterai akan mengalir melalui kumparan penahan ke massa dan dilain pihak ke kumparan penarik. Kumparan medan dan ke massa melalui anker. Pada saat ini kumparan penahan dan kumparan penarik membentuk gaya magnet dengan arah yang sama, dikarenakan arah arus yang mengalir pada kedua kumparan tersebut sama, seperti pada gambar diatas. maka plat kontak (plunyer) akan bergerak ke arah menutup saklar utama, sehingga lengan penggerak menggeser kopling jalan bebas ke arah posisi berkaitan dengan roda gaya. Untuk lebih jelas lagi jalannya arus adalah sebagai berikut : baterai-->terminal 50-->kumparan penahan-->massa baterai-->terminal 50-->kumparan penarik-->kumparan medan-->anker-->massa



Oleh karena arus yang mengalir ke kumparan medan pada saat itu, relatif kecil maka anker berputar lambat dan memungkinkan perkaitan pinion dengan roda gaya menjadi lembut. pada keadaan ini plat kontak belum menutup saklar utama. Pada saat pinion berkaitan penuh





Bila gigi pinion sudah berkaitan penuh dengan gigi roda gaya,maka plat kontak akan mulai menutup saklar utama,lihat gambar di atas. pada saat ini arus akan mengalir sebagai berikut : baterai-->terminal50-->kumparan penahan-->massa baterai-->saklar utama-->terminal C-->kumparan medan-->anker-->massa seperti terlihat pada gambar, di terminal C ada arus, maka arus dari kumparan penarik tidak dapat mengalir, akibatnya plat kontak ditahan oleh kemagnetan yang ada pada kumparan penahan saja. Bersamaan dengan itu arus yang besar akan mengalir dari baterai ke kumparan medan-->anker-->massa melalui saklar utama. Akibatnya stater dapat menghasilkan momen puntir yang besar yang digunakan memutar roda gaya. Bilamana notor sudah mulaihidup, roda gaya akan memutar anker melalui pinion. Untuk menghindari kerusakan pada stater akibat hal itu maka kopling akan membebaskan dan melindungi anker dari putaran yang berlebihan. pada saat saklar 'OFF"





sesudah saklar stater diputar ke off, dan saklar utama dalam keadaan belum membuka (belum bebas dari plat kontak) maka aliran arusnya sebagai berikut : baterai-->terminal30-->terminal utama-->terminal C kumparan medan-->anker-->massa oleh karena saklar starter dipeutar ke posisi off maka kumparan penarik dan kumparan penahan tidak mendapat arus dari terminal 50 melainkan dari terminal C sehingga aliran arusnya akan menjadi : baterai-->terminal 30-->terminal utama-->terminal C kumparan penarik-->kumparan penahan-->massa karena arus kumparan penarik dan kumparan penahan berlawanan maka arah gaya magnet yang dihasilkan juga berlawanan sehingga kedua duanya saling menghapuskan, hal ini mengakibatkan kekuatan pegas pengembali dapat mengembalikan plat kontak ke posisi semula. Denga demikian lengan penggerak menarik kopling jalan bebas dan gigi pinion terlepas dari perkaitan.

Related Documents


More Documents from "Hany sudirman"