FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI Jl SK.Rd.Syahbuddin Kel. Mayang Mangurai Kec. Kota Baru Jambi Jambi indonesia
kode pos 36129 telpon 0741-670149,
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN Nama
: An. S
Umur
: 12 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Alamat
: Kenali Asam Bawah
Pekerjaan
: Siswa
Status Pernikahan
: Belum Menikah
Suku Bangsa
: Melayu, Indonesia
Hobi
: Bermain sepak bola
I.
ANAMNESIS Dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis dengan ibu pasien di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi, pada tanggal 18 Maret 2019.
A. Keluhan Utama : Benjolan – benjolan bernanah yang terasa gatal pada sela jari, lutut dan kaki sejak 7 hari yang lalu
Keluhan Tambahan : -
3
B. Riwayat Perjalanan Penyakit : Pasien datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD H. Abdul Manap diantar oleh ibunya dengan keluhan bruntus-bruntus yang terasa gatal pada sela jari, lutut dan kaki. Keluhan ini dirasakan sejak 7 hari yang lalu, awalnya bruntus kemerahan sebesar ujung jarum pentul dirasakan berawal dari sela jari tangan kiri kemudian semakin banyak dan meluar ke sela jari tangan kanan dan punggung tangan, lutut dan kaki. Keluhan gatal dirasakan semakin hebat terutama pada malam hari dan menyebabkan pasien sering terbangun hamper setiap malam. Rasa gatal yang dirasakan membuat pasien menggaruk kulit hingga timbul luka akibat garukan dan beberapa luka bernanah, sehingga selain bruntus-bruntus yang digaruk menjadi korengan. Untuk mengurangi keluhan, pasien menggunakan bedak tabur. Pasien juga mengeluh badan meriang dan hangat. Saat pertama kali gatal muncul, pasien tidak digigit oleh serangga. Namun, saat timbul keluhan gatal, pasien merasa badannya demam. Sebelumnya pasien pernah berobat ke bidan pesantren tapi keluhan tidak berkurang. Pasien tinggal di asrama pesantren dan tinggal dikamar berisi 3 orang, teman sekamar pasien juga menderita keluhan serupa. Pasien memiliki kebiasaan bermain dan melakukan aktifitas pesantren yang padat. Setelah lelah beraktivitas, pasien juga jarang mencuci tangan setelah beraktivitas. Pasien mengaku saat di asrama, selimu, bantal dan sprei Kasur jarang dicuci dan di jemur.
C. Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat keluhan serupa (-) Riwayat asma (-) Riwayat alergi (-)
D. Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada keluhan serupa. Tidak ada riwayat asma dan alergi dalam keluarga.
E. Riwayat Sosial Ekonomi : 4
Pasien merupakan siswa pondok pesantren dan merupakan anak pertama dari 2 bersaudara.
II. PEMERIKSAAN FISIK A. Status Generalis 1. Keadaan Umum : tampak sakit ringan 2. Tanda Vital : Kesadaran
: Compos mentis
RR
:20 x/i
TD
: 110/70 mmHg
Nadi
:85 x/i
Suhu
: 37,0ºC
BB
: 34,5 kg
3. Kepala : a. Bentuk : Normocephal b. Mata
: Konjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Refleks Cahaya (+/+), Pupil Isokor.
c. THT
: Nyeri tekan tragus (-), secret (-), deviasi septum (-), sianosis (-) , Tonsil T1/T1, hiperemis (-)
d. Leher
: Pembesaran KGB (-), Pembesaran kelenjar tiroid (-), deviasi trakea (-).
4. Thoraks : a. Jantung : BJ I/II regular, murmur (-), Gallop (-) b. Paru
: Vesikular (+/+), Rhonki (-/-), wheezing (-/-)
5. Genitalia : Tidak diperiksa 6. Ekstremitas a. Superior
: Akral hangat, CRT<2”, edema (-/-)
b. Inferior
: Akral hangat, CRT<2”, edema (-/-)
5
III.
STATUS DERMATOLOGI 1. Inspeksi
Lokasi : Regio interdigiti I manus sinistra, region phalang proximal digiti II manus dextra, regio patella dextra et sinistra, region cruris dextra et sinistra.
Distribusi : difus
Konfigurasi :
Regio Interdigiti I Manus Sinistra Terdapat pustul, bentuk teratur, ukruan lenticular, jumlah 3 buah, sirkumskrip, warna kuning homogen, tepi datar, distribusi diskret, permukaan ditutupi krusta, dengan hiperpigmentasi sekitar lesi.
Regio phalang proksimal digiti II Manus Dextra Terdapat
pustul,
bentuk
lenticular,
soliter,
sirkumskrip, warna kuning homogen, tepi datar, distribusi diskret, permukaan ditutupi krusta, dengan eritema sekitar lesi.
6
Regio Patella Dextra et Sinistra Terdapat pustul, bentuk lenticular, multipel, sirkumskrip, warna kuning homogen, tepi datar, distribusi diskret, permukaan ditutupi krusta dengan eritema sekitar lesi.
Regio Cruris Dextra Terdapat plak eritematosa, bentuk tidak teratur, jumlah 3, warna heterogen, tepi datar, distribusi diskret, permukaan ditutupi krusta.
7
Regio Cruris Sinistra Terdapat plak eritematosa, tidak teratur, ukuran terbesar 9x5 cm, difusa, warna heterogen, tepi datar, distribusi diskret, permukaan ditutupi krusta dan skuama, dengan sekitar lesi terdapat papul, milier, multiple.
2. Palpasi
: nyeri tekan (-)
3. Auskultasi
: tidak diperiksa
4. Lain-lain
:
8
LOKASI LESI
IV.
STATUS VENEROLOGI 1. Inspeksi : tidak diperiksa o
Inspekulo
2. Palpasi
V.
: tidak diperiksa
: tidak diperiksa
PEMERIKSAAN PENUNJANG Kerokan kulit
e.
Mengambil tungau dengan jarum
Burow ink test
Tetrasiklin topikal
DIAGNOSIS BANDING
Skabies
Insect bites
9
f.
DIAGNOSIS KERJA Skabies dengan infeksi sekunder
g. -
TERAPI NON MEDIKAMENTOSA -
Promotif 1) Edukasi kepada pasien bahwa penyakit ini disebabkan oleh infeksi parasit di mana penyakit ini berhubungan dengan higienitas yang rendah dan dijelaskan bahwa penyakit ini sangat menular. 2) Ganti pakaian, handuk, sprei, yang telah pasien gunakan, bila perlu direndam dengan air panas. 3) Memberikan informasi tentang gizi untuk meningkatkan imunitas tubuh dengan makan makanan yang bergizi, olahraga, dan istirahat yang cukup. 4) Membiasakan membuka jendela dan pintu kamar untuk menjaga pencahayaan dan sirkulasi udara yang cukup. 5) Ajarkan untuk selalu membiasakan diri cuci tangan setelah melakukan aktivitas dan sebelum makan.
-
Preventif 1) Edukasi kepada pasien dan keluarga untuk meningkatkan kebersihan perorangan dan lingkungan, antara lain kebiasaan mandi 2 kali sehari dengan menggunakan sabun dan menggosok anggota badan dengan baik serta keramas pada sore hari, memotong kuku secara rutin 1 kali seminggu,
membersihkan
lantai
rumah
dengan
baik,
tidak
menggantung pakaian, dan membuka jendela rumah pada siang hari sebagai pencahayaan dan ventilasi. 2) Hindari penggunaan pakaian, handuk, sprei bersama anggota keluarga serumah. 3) Setiap anggota keluarga serumah sebaiknya mendapatkan pengobatan yang sama dan serentak selama 4 minggu dan ikut menjaga kebersihan. 10
4) Menghindari kontak dengan orang yang didiagnosis scabies untuk menurunkan angka penularan. -
MEDIKAMENTOSA
:
Oral 1. Cetirizine tablet 10 mg 1x1 selama 7 hari 2. Cefadroxil capsul 500 mg 2 x 1 tablet selama 5 hari Topikal 1. Permethrin krim 5% diaplikasikan selama 8-12 jam dioleskan ke seluruh tubuh pada malam hari dan setelah itu dicuci bersih. pemberian kedua setelah 1 minggu (7-14 hari), dan follow up (kontrol ulang) 2 minggu setelah selesai pengobatan. 2. Mupirocin cream tube 10 gram dan betamethasone cream tube 10 gram PEMERIKSAAN ANJURAN
Membuat biopsi irisan (epidermal shave biopsy) Menemukan terowongan atau papul yang dicurigai antara ibu jari dan jari telunjuk, dengan menjepit lesi menggunakan ibu jari dan telunjuk, puncak lesi diiris dengan scalpel steril nomor 15 dilakukan sejajar dengan permukaan kulit. Biopsi dilakukan sangat superfisial sehingga tidak terjadi perdarahan dan tidak perlu anestesi. Spesimen diletakkan pada gelas objek lalu ditetesi minyak mineral dan diperiksa dengan mikroskop.Dapat pula diperiksa dilakukan pewarnaan HE pada sediaan.
11
PROGNOSIS -
Quo ad vitam
: ad bonam
-
Quo ad functionam : ad bonam
-
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
12