BENTUK DAN REDAKSI LAPORAN AUDITOR Dalam buku Tuanakotta, disajikan kutipan dari ISA 700 mengenai bentuk dan redaksi laporan auditor sebagai berikut: ISA
Pokok Bahasan
Penjelasan ISA 700 untuk Alinea yang Bersangkutan
700.20
Harus tertulis
Laporan auditor harus (dibuat) secara tertulis. (lihat alinea A13)
700.21
Diberi judul
Laporan
auditor
harus
mempunyai
judul
yang
jelas
menandakan bahwa itu adalah laporan auditor independen. (lihat alinea A15) 700.22
Harus
Laporan auditor harus dialamatkan jepada (suatu badan,
dialamatkan
seseorang, dan lain-lain) sesuai situasi penugasan. (lihat alinea A16)
700.23
Alinea
Alinea pembukaan dalam laporan auditor harus : (lihat alinea
Pembukaan
A17-A19) a.
Menyebutkan
identitas
dari
entitas
yang
laporan
keuangannya diaudit. b. Menyebutkan bahwa laporan keuangan sudah diaudit. c. Merinci identitas setiap laporan dalam laporan keuangan. d. Merujuk ke ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya. e. Menyebutkan tanggal atau periode yang diliput oleh setiap laporan dalam laporan keuangan. 700.24
Tanggung jawab Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan manajemen Bagian dari laporan auditor ini menjelaskan tanggung jawab dari mereka yang ada di dalam organisasi yang bertanggung jawab atas pembuatan laporan keuangan. Laporan auditor tidak harus secara khusus merujuk kepada “manajemen”, melainkan harus menggunakan istilah yang tepat dalam konteks kerangka perundang-undangan di wilayah hukum (negara) tersebut. Dalam beberapa wilayah hukum, referensi atau rujukan yang tepat adalah mereka yang bertanggung jawab untuk urusan governance.
700.25
Gunakan yang tepat
istilah Laporan auditor harus memuat suatu bagian yang berjudul “Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan”.
Istilah “Manajemen” seyogyanya dengan istilah yang lebih tepat (yang digunakan oleh entitas yang bersangkutan). 700.26
Penjelasan
Laporan
auditor
harus
menjelaskan
tanggung
jawab
tentang tanggung manajemen atas pembuatan laporan keuangan. Penjelasan jawab
itu harus menerangkan bahwa manajemen bertanggung
manajemen
jawab atas pembuatan laporan keuangan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang dianut, dan atas pengendalian intern yang (oleh manajemen) diputuskan diperlukan
untuk
memungkinkan
pembuatan
laporan
keuangan yang bebas dari salah saji yang material, apakah karena kecurangan atau kesalahan. (lihat alinea A20-A23) 700.27
Penyajian
yang Ketika laporan keuangan dibuat sesuai dengan kerangka
wajar
penyajian wajar, penjelasan mengenai tanggung jawab manajemen atas pembuatan laporan keuangan (di dalam laporan auditor) harus menyebutkan (atau menggunakan frasa) “pembuatan dan penyajian yang wajar dari laporan keuangan”
atau
“penyajian
laporan
keuangan
yang
memberikan gambaran yang benar dan wajar”, sesuai keadaan yang tepat (artinya, tergantungkerangka mana yang dipilih entitas). 700.28
Tanggung Jawab Laporan auditor harus memuat suatu bagian yang berjudul Auditro
“Tanggung Jawab Auditor”
Penjelasan
Laporan auditor harus menjelaskan bahwa tanggung jawab
tentang tanggung auditor adalah untuk memberikan pendapat atau opini atas jawab auditor
laporan keuangan berdasarkan audit (yang dilakukannya). (lihat alinea A24)
Audit
Laporan
auditor
harus
menyebutkan
bahwa
audit
dilaksanakan
dilaksanakan sesuai ISA. Laporan auditor juga harus
sesuai ISA
menjelaskan bahwa standar tersebut mengharuskan auditor menaati kewajiban etika dan auditor merencanakan dan melaksanakan auditnya untuk memperoleh asurans yang layak bahwa laporan keuangan yang bebas dari salah saji yang material. (lihat alinea A25-A26).
Penjelasan
Laporan auditor harus menjelaskan mengenai suatu audit
tentang audit
dengan menyatakan bahwa: a.
Suatu
audit
meliputi
pelaksanaan
prosedur
untuk
memperoleh
bukti
audit
mengenai
angka-angka
dan
pengungkapan dalam laporan keuangan. b. Prosedur yang dipilihnya tergantung dari judgementnya, termasuk penilaian atas risiko salah saji yang material dalam laporan
keuangan,
apakah
karena
kecurangan
atau
kesalahan. c. Suatu audit juga mengevaluasi tepatnya kebijakan akuntansi yang dipilih dan wajarnya estimasi akuntansi yang dibuat manajemen, dan penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Penjelasan penyajian
Ketika laporan keuangan dibuat sesuai dengan kerangka yang penyajian wajar, penjelasan mengenai audit dalam laporan auditor merujuk kepada “pembuatan dan penyajian yang
wajar
wajar dari laporan keuangan” atau “pembuatan laporan keuangan oleh entitas, yang memberikan gambaran yang benar dan wajar”, sesuai dengan kondisi yang tepat (artinya, tergantung kerangka mana yang dipilih entitas). Bukti sebagai
audit Laporan auditor harus menyatakan apakah auditor percaya dasar bahwa bukti audit yang diperolehnya (memang) cukup dan
pendapat
tepat sebagai dasar pendapat atau opini.
Opini
Laporan auditor harus memuat suatu bagian yang berjudul “Opini”.
Pendapat
yang Ketika memberikan pendapat yang tidak dimodifikasi atas
tidak dimodifikasi
laporan keuangan dibuat sesuai dengan kerangka penyajian wajar, pendapat auditor harus, kecuali ditetapkan lain oleh ketentuan perundang-undangan, menggunakan frasa, yang dipandang ekuivalen dengan: a. Laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,... sesuai dengan (kerangka pelaporan keuangan yang berlaku); atau b. Laporan keuangan memberikan gambaran yang benar dan wajar... sesuai dengan (kerangka pelaporan keuangan yang berlaku). (lihat alinea A27-A33)
Pendapat
yang Ketika memberikan pendapat yang tidak dimodifikasi atas
tidak dimodifikasi
laporan keuangan dibuat sesuai dengan kerangka kepatuhan, pendapat auditor harus menyatakan laporan keuangan dibuat,
dalam semua hal yang material, sesuai dengan (kerangka pelaporan keuangan yang berlaku). (lihat alinea A27, A29A33) Jika bukan IFRS
Jika rujukan mengenai kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, bukanlah IFRS yang dikeluarkan oleh IASB atau IPSAS yang dikeluarkan oleh IPSASB, pendapat auditor harus menyebutkan identitas jurisdiksi asal dari kerangka tersebut.
Auditor punya
juga Jika auditor juga mempunyai tanggung jawab pelaporan lain tanggung dalam
laporan
auditor
atas
laporan
keuangan
yang
jawab pelaporan merupakan tambahan atas tanggung jawab auditor menurut lain
ISAs untuk melaporkan atas laporan keuangan, tanggung jawab pelaporan lain ini dicantumkan dalam bagian terpisah dari laporan auditor yang harus diberi subjudul “Laporan mengenai kewajiban hukum dan Regulatori Lainnya”, atau dengan istilah lain yang tepat, dalam isi dari baian itu. (Alinea A34-A35)
Bagian
terpisah Jika laporan auditor memuat suatu bagian terpisah mengenai
mengenai
tanggung jawab pelaporan lain, maka judul, laporan-laporan,
tanggung
jawab dan penjelasan yang disebutkan dalam alinea 23-37 harus
laporan lain
ditempatkan dibawah subjudul “Laporan auditor atas laporan keuangan”.
“Laporan
mengenai
kewajiban
hukum
dan
Regulatori Linnya” harus ditempatkan sesudah Laporan auditor atas laporan keuangan. (lihat alinea A36) Ditandatangani
Laporan auditor harus ditandatangani. (lihat alinea A37)
Diberi tanggal
Laporan auditor harus diberi tanggal tidak lebih awal dari tanggal ketika auditor memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat sebagai dasar pendapatnya atas laaporan keuangan, termasuk bukti bahwa: (lihat alinea A38-A41) a. Semua laporan yang termasuk dalam laporan keuangan, termasuk catatan (atas laporan keuangan), sudah dibuat; dan b. Mereka yang mempunyai wewenang yang diakui sudah menyatakan bahwa mereka bertanggung jawab atas laporan keuangan tersebut.
Wilayah hukum
Laporan auditor harus menyebutkan lokasi wilayah hukum (jurisdiksi) dimana ia berpraktik.
Unsur-unsur
Jika audior diwajibkan oleh ketentuan perundangan dalam
laporan
wilayah hukum tertentu untuk menggunakan bentuk sajian (layout) atau redaksi (wording) tertentu dari laporan auditor, laporan auditor harus merujuk ke ISA hanya jika laporan auditor
memasukkan
sekurang-kurangnya
unsur-unsur
berikut. (lihat alinea A42) a. Judul b. Kepada siapa laporan dialamatkan, sesuai situasi dalam penugasan. c. Alinea pengantar yang menyebutkan identitas laporan keuangan yang diaudit. d. Penjelasan mengenai tanggung jawab manajemen (atau istilah lain yang tepat, lihat alinea 24) atas pembuatan laporan keuangan. e. Penjelasan mengenai tanggung jawab auditor untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan dan lingkup audit, termasuk : (i) rujukan kepada ISA dan ketentuan perundang-undangan , dan (ii) penjelasan mengenai bahwa audit sesuai dengan standar tsb. f. Alinea pendapat berisi pemberian pendapat atas laporan keuangan dan rujukan kepada kerangka pelaporan keuangan yang digunakan untuk membuat (termasuk menyebutkan identitas jurisdiksi asal dari kerangka tersebut yang bukan IFRS atau IPSAS, lihat alinea 37). g. Tanda tangan auditor h. Tanggal laporan auditor i. Alamat auditor Audit
sesuai Auditor mungkin mengaudit sesuai standar auditing yang
standar
negara berlaku di negara tersebut, dan disamping itu ia mengaudit
yang
sesuai ISA. Dalam hal ini, laporan auditor dapat merujuk
bersangkutan dan kepada ISA disamping standar auditing yang berlaku di ISA
negara tsb, namun hanya jika: (lihat alinea A43-A44) a. tidak ada pertentangan antara ketentuan/ persyaratan/ kewajiban dalam standar auditing yang berlaku di negara tersebut dan yang sesuai dengan ISA yang menyebabkan auditor: (i) memberikan pendapat atau opini yang berbeda,
atau (ii) tidak mencantumkan alinea Penekanan Akan Suatu Hal yang dalam situasi tertentu diwajibkan ISA; dan b. Laporan auditor sekurang-kurangnya memasukkan unsurunsur yang disebut dalam alinea 43 huruf (a) sampai dengan (i) sewaktu auditor menggunakan tampilan (layout) atau redaksi (wording) yang diwajibkan oleh standar auditor yang berlaku di negara tsb. Rujukan kepada ketentuan perundangundangan di Alinea 43 huruf (e) harus dibaca sebagai rujukan kepada standar auditing yang berlaku di negara tsb. Laporan auditor, dengan demikian, harus mengidentifikasi dengan standar auditing yang berlaku di negara tsb. Audit standar
sesuai Ketika laporan auditor merujuk kepada standar auditing yang negara, berlaku di negara tsb dan ISA, laporan auditor harus
jurisdiksi
mengidentifikasi jurisdiksi asal dari standar auditing yang berlaku di negara tsb.
Informasi
Jika informasi tambahan tidak diwajibkan oleh kerangka
tambahan
pelaporan keuangan yang digunakan untuk disajikan dalam laporan keuangan yang diaudit, auditor wajib mengevaluasi apakah informasi tambahan tersebut disajikan dengan cara yang berbeda dari laporan keuangan yang diaudit. Jika informasi tambahan tersebut tidak disajikan dengan cara yang berbeda dari laporan keuangan yang diaudit, auditor wajib meminta kepada manajemen untuk mengubah cara informasi tambahan yang tidak diaudit itu disajikan. Jika manajemen menolaknya, auditor wajib menjelaskan dalam laporan auditor bahwa informasi tambahan tersebut tidak diaudit.
Informasi
Informasi tambahan yang tidak diwajibkan oleh kerangka
tambahan
tidak pelaporan keuangan, namun disajikan sebagai bagian yang
diwajibkan
tidak terpisahkan dari laporan keuangan karena tidak disajikan dengan cara yang berbeda dari laporan keuangan yang diaudit, karena sifatnya dan caranya disajikan, harus dicakup dalam laporan auditor.
Adapun Laporan auditor mengomunikasikan informasi-informasi berikut kepada pembacanya: a. Tanggung jawab manajemen.
b. Tanggung jawab auditor dan penjelasan mengenai audit. c. Audit dilaksanakan sesuai denga ISA. d. Kerangka Pelaporan Keuangan yang digunakan. e. Opini auditor atas laporan keuangan.
Sedangkan bentuk laporan auditor umumnya dipengaruhi oleh : a.
Kerangka pelaporan keuangan yang digunakan;
b.
Persyaratan tambahan yang mungkina ada, seperti yang ditetapkan dengan ketentuan perundangan; dan
c.
Adanya informasi tambahan (supplementary information). Laporan auditor diberi judul “Independent Auditor’s Report” atau “Laporan Auditor
Independen” dan pemberian judul untuk setiap alinea diharuskan sebagai berikut: a. Laporan atas Laporan Keuangan. b. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan. c. Tanggung Jawab Auditor. d. Opini Sedangkan judul untuk alinea lain, jika ada yaitu sebagai berikut: a.
Penekanan pada hal-hal tertentu.
b.
Laporan atas Ketentuan Perundangan dan Regulator Lainnya.
Contoh Laporan Auditor Setelah mempelajari alinea 20 sampai dengan 47 dari ISA 700 (TABEL 31-4), pembaca memperoleh gambaran mengenai bentuk dan isi dari suatu laporan auditor. Namun cara terbaik untuk memahami bentuk dan isi laporan auditor, ialah dengan melihat dan mengkaji beberapa contoh. Dibawah ini disajikan contoh laporan auditor yang tidak dimodifikasi, atau laporan auditor dengan opini wajar tanpa pengecualian. Berturut-turut disajikan contoh laporan auditor dalam kerangka penyajian yang wajar dan kerangka kepatuhan.
Kerangka Penyajian yang Wajar LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN (Penerima Laporan) Kami telah mengaudit laporan keuangan ABC, yang terdiri atas neraca tanggal 31 Desember 20x1, serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, serta ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan
Kerangka Kepatuhan LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN (Penerima Laporan) Kami telah mengaudit laporan keuangan CDE, yang terdiri atas neraca tanggal 31 Desember 20x1, serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, serta ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan