Bab Iv Dan Bab V

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Iv Dan Bab V as PDF for free.

More details

  • Words: 1,445
  • Pages: 9
BAB IV PEMBAHASAN

A. TEORI Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh. Nutrien merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh. Enam kategori zat makanan adalah air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Kebutuhan energi dipenuhi dengan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Air adalah komponen tubuh yang vital dan bertindak sebagai penghancur zat makanan. Vitamin dan mineral tidak menyediakan energi, tetapi penting untuk proses metabolisme dan keseimbangan asam-basa. Makanan didalam tubuh mengalamibeberapa proses, mulai dari pencernaan, absorbsi, metabolisme, penyimpanan hingga eliminasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi, yaitu : 1. Pengetahuan 2. Prasangka 3. Kebiasaan 4. Kesukaan 5. Ekonomi 6. Status kesehatan 7. Faktor psikologis 8. Alkohol dan obat

Secara umum gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner, kanker, anoreksia nervosa, kwashiorkor, dan marasmus. Pengkajian keperawatan masalah nutrisi, pada dasarnya meliputi : A

= Antropometri (BB, TB, LILA, IMT, BBR)

B

= Biokimia (hasil lab : Hb, albumin, globulin, hematokrit,dll)

C

= Clinis (yang dirasakan pasien & kondisi fisik)

D

= Diet (jenis diet, porsi yang mampu dihabiskan)

B. Perbandingan Kasus Dan Analisa Tn.M mengalami masalah kebutuhan nutrisi karena keluhan utama Tn.M pada saat pertama kali masuk rumah sakit adalah mual dan muntah. Dan ketika dikaji keluhan yang paling mengganggu Tn.M adalah mual dan muntah. Pada kasus Tn. M dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, Tn. M post operasi apendektomi. Dari hasil pengkajian ditegakkan tiga prioritas diagnosa yaitu : kekurangan volume cairan berhubungan dengan asupan cairan yang tidak adekuat akibat mual dan nafsu makan menurun, nyeri akut berhubungan dengan adanya insisi

post

operasi apendektomi, dan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah dan nafsu makan menurun. Perencanaan dalam proses keperawatan dimulai setelah data terkumpul, dikelompokkan, dianalisa dan dan ditetapkan masalah keperawatan. Perencanaan disusun berdasarkan prioritas masalah yang disesuaikan dengan kondisi klien. Setelah masalah ditentukan berdasarkan prioritas, tujuan keperawatan ditetapkan. Tujuan bisa ditetapkan jangka panjang atau jangka pendek, harus jelas, dapat di ukur dan realistis. Ditegaskan dalam bentuk perubahan, kriteria hasil sebagai alat ukur pencapaian tujuan yang mengacu pada tujuan yang disusun pada rencana

keperawatan. Pada penyusunan kriteria hasil penulis menyesuaikan waktu pemberian perawatan yang dilakukan oleh penulis yaitu selama 3 hari. Proses pengkajian yang dilakukan pada Tn. M dengan post operasi apendektomi dibangsal melati I RSUD Panembahan Senopati dilakukan dengan melakukan wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik langsung ke Tn. M . selain itu penulis mendapatkan keterangan dari keluarga, diskusi dengan perawat ruangan dan dari catatan medis dan keperawatan Tn. M . Pelaksanaan pengkajian mengacu pada teori, akan tetapi disesuaikan dengan kondisi Tn. M saat dikaji. Pada saat diklakukan pengkajian Tn. M dan keluarga cukup terbuka dan sudah terjalin hubungan saling percaya antara penulis dengan Tn. M dan keluarga sehingga memudahkan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.hal ini dibuktikan dengan Tn. M mau menjawab pertanyaan dan menerima saran yang diberikan oleh penulis. Setelah rencana keperawatan dibuat, kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan. Implementasi asuhan keperawatan merupakan kegiatan atau tindakan yang diberikan pada Tn. M dengan menerapkan pengetahuan dan kemampuan klinik yang dimiliki oleh penulis berdasarkan ilmu-ilmu keperawatan dan ilmu-ilmu lainnya yang terkait. Seluruh perencanaan tindakan yang telah dibuat dapat terlaksana dengan baik, akan tetapi tindakan keperawatan tidak dapat dilakukan seluruhnya pada hari yang sama untuk semua diagnosa keperawatan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan rencana asuhan keperawatan atau hambatan yang penulis dapatkan. Hambatan- hambatan tersebut antara lain :  Lingkungan fisik atau fasilitas rumah sakit yang kurang memadai dan

keberadaan penulis di bangsal melati I tempat Tn. M dirawat terbatas.  Pendokumentasian yang dilakukan oleh perawat ruangan tidak lengkap sehingga

sulit untuk mengetahui perkembangan Tn. M.

C. Prioritas Diagnosa 1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan asupan cairan yang tidak adekuat akibat mual dan nafsu makan menurun. Merupakan keadaan dimana individu mengalami penurunan cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intrasel. Diagnosa ini menjadi prioritas pertama karena bila tidak ditangani akan menyebabkan syok hipovolemik. 2. Nyeri akut berhubungan dengan adanya insisi post operasi apendektomi. Merupakan pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, digambarkan dalam istilah seperti kerusakan ; awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan sampai berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan. Nyeri menjadi prioritas kedua karena nyeri dapat mengganggu kenyamanan dan istirahat pasien sehingga ditangani setelah kekurangan volume cairan. 3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah, dan nafsu makan menurun Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umum faktor yang mempengaruhi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan metabolisme basal, faktor patofisiologi seperti adanya penyakit tertentu yang mengganggu pencernaan dan lainnya. Masalah nutrisi diletakkan pada prioritas yang ketiga karena untuk intervensi dan implementasi dibutuhkan waktu yang lama untuk melihat hasil dari implementasi tersebut.

D. OBAT

 Infus RL 30 tts/mnt Membantu mencukupi kebutuhan nutrisi serta keseimbangan elektrolit Tn. M dengan cepat. Bermanfaat pasien yang mengalami hipovolemi sehingga tekanan darah terus menurun, pada Tn. M diindikasi bahwa dirinya sering merasa mual dan muntah tiap kali makan serta tidak nafsu makan dan kurang minum. Oleh karena itu Tn. M diberikan infus RL supaya Tn. M tidak mengalami syok hipovolemik. Serta membantu mengembalikan status hidrasi.  Ceftriaxon 2x1 2gr/12jam Merupakan antibiotik, diindikasi untuk infeksi serius saluran nafas bawah, kulit saluran kemih, septikemia bekterial. Profilaksis selama pembedahan.  Alinamin 2x1 5mg/12jam Merupakan suplemen vitamin B1 yang diberikan pada Tn. M untuk membantu metabolisme karbohidrat, membantu kelancaran sistem persarafan dan mencegh beri-beri atau penyakit yang ditandai neuritis.  Metoclopramid 10mg/8jam k/p Merupakan obat antiemetik yang digunakan pada pasien yang mengalami gangguan pencernaan seperti mual dan muntah.

 Ketorolac 30mg/8jam Merupakan analgetik yang digunakan untuk penanganan jangka pendek nyeri untuk nyeri berat. Evaluasi merupakan tahap akhir dalam proses keperawatan. Tahap evaluasi dalam proses keperawatan menyangkut pengumpulan data subjektif dan data obyektif yang akan menunjukkan apakah tujuan asuhan keperawatan sudah tercapai sepenuhnya, sebagian

atau belum tercapai. Serta menentukan masaalh apa yang perlu dikaji, direncanakan, dilaksanakan, dan dinilai kembali. Pada kasus Tn. M 24 tahun, dilakukan implementasi selama 3x24 jam dan didapatkan hasil evaluasi : 1. Kekurangan volume cairan pada Tn. M dapat teratasi intake cairan Tn. M adekuat 2. Nyeri akut pada Tn. M sudan teratasi, Tn. M mengatakan nyerinya sudah berkurang. 3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, dapat teratasi sebagian, Tn. M sudah tidak mual dan muntah serta nafsu makan sudah membaik, tetapi BB, LILA, dan BBR masih tetap karena dalam waktu 3x24 jam tidak memungkinkan untuk meningkatkan BB, LILA, dan BBR. Penggunaan obat-obatan cukup berhasil seperti penggunaan metoclopramid yang berhasil menghilangkan rasa mual Tn. M, terapi cairan intravena untuk meningkatkan asupan cairan dan mempertahankan status hidrasi, pemberian analgetik ketorolac mampu menekan rasa nyeri sehingga nyeri pada Tn. M berkurang.

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN ♣ Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh. ♣ Nutrien merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh. Enam kategori zat makanan adalah air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral ♣ Makanan didalam tubuh mengalamibeberapa proses, mulai dari pencernaan, absorbsi, metabolisme, penyimpanan hingga eliminasi. ♣ Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi, yaitu : -

Pengetahuan

-

Prasangka

-

Kebiasaan

-

Kesukaan

-

Ekonomi

-

Status kesehatan

-

Faktor psikologis

-

Alkohol dan obat

♣ Pada Tn. M 24 tahun post operasi apendektomi didapatkan tiga diagnosa dengan urutan prioritas : 1. Kekurangan volume cairan b.d asupan cairan yang tidak adekuat akibat mual dan nafsu makan menurun 2. Nyeri akut b.d adanya luka insisi post operasi apendektomi 3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual, muntah, dan nafsu makan menurun.

B. SARAN •

Bagi Mahasiswa Diharapkan mahasiswa agar dapat meningkatkan pengetahuannya tentang kebutuhan dasar manusia yaitu nutrisi dan juga meningkatkan kemampuan dalam membuat asuhan keperawatan yang baik dan benar.



Bagi Perawat Diharapkan bagi perawat agar dapat meningkatkan keterampilan dalam memberikan

asuhan

keperawatan

serta

pengetahuannya

sehingga

dapat

memberikan asuhan keperawatan yang optimal terkhususnya pada pasien dengan gangguan nutrisi dan perawat mampu menjadi edukator yang baik bagi pasien dan keluarganya. •

Bagi Dunia Keperawatan Diharapkan asuhan keperawatan ini dapat terus ditingkatkan kekurangannya sehingga dapat menambah pengetahuan yang lebih baik bagi dunia keperawatan, serta dapat di aplikasikan untuk mengembangkan kompetensi dalam keperawatan

DAFTAR PUSTAKA Aziz Alimul Hidayat . 2006 . Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Konsep Dan Proses Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta. Hartono, Andry. 2006 . Terapi Gizi Dan Diet Rumah Sakit . EGC . Jakarta. Supariasa, I Dewa Nyoman. 2001. Penilaian Status Gizi. EGC . Jakarta. Wartonah , Tarwoto. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta. Wilkinson , M. Judith . 2006 . Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. EGC . Jakarta.

Related Documents

Bab Iv Dan Bab V
May 2020 29
Bab Iv Dan Bab V
June 2020 24
Bab Iv Dan V
October 2019 44
Bab Iv, V, Dan Vi.docx
August 2019 35
Bab Iv,bab V, Bab Vi.docx
December 2019 41