BAB V PENUTUP 5.1
Kesimpulan
1.
Pemberian obat analgesik pada mencit dilakukan dengan 2 cara, ada yang diberikan melalui oral dan ada yang diberikan melalui injeksi. Pemberian analgesik melalui oral dilakukan dengan cara memasukkan obat analgesik yang berupa larutan menggunakan dispo dan dimasukkan ke dalam esovagus mencit menggunakan jarum suntik. Sedangkan untuk obat yang diberikan melalui injeksi, dilakukan dengan cara menyuntikkan obat analgesik pada ekor hewan coba tepat pada jaringan tubuh atau pembuluh darah mencit menggunakan dispo.
2.
Berdasarkan hasil analisis pemberian obat analgesik pada mencit didapatkan bahwa paracetamol adalah obat analgesik yang laping bagus diberikan pada mencit dibandingkan obat-obat analgesik lainnya seperti asam mefenamat dan Na-CMC. Hal ini dikarenakan setelah pemberian paracetamol pada dapat dilihat bahwa paemberian obat paracetamol pada mencit lebih cepat meredakan nyeri akibat penyuntikkan asam asetat yang menyebabnkan nyeri hebat pada mencit, dibandingkan dengan pemberian asam mefenamat dan Na-CMC.
3.
Jumlah geliatan setelah penginduksian yaitu Asam Mefenamat 40 gelatan, paracetamol 103 geliatan, dan Na-CMC 40 dan 170 geliatan.
5.2
Saran
5.2.1 Saran untuk Jurusan Diharapkan agar jurusan dapat memberikan tempat pembuangan sisa bahan uji, agar praktikan tidak perlu keluar laboratorium untuk membuang sisa bahan uji. 5.2.2 Saran untuk Laboratorium Diharapkan agar laboratorium dapat menyediakan dan melengkapi fasilitas dan segala keperluan praktikum 5.2.3 Saran untuk Asisten
Diharapkan agar asisten dapat mendampingi lebih membimbing lagi para praktikan dalam kegiatan praktikum.