BAB IV KESIMPULAN
4.1.
Kesimpulan Dalam meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan, perawat harus dilatih untuk dapat mengetahui atau mengenali dan berespon terhadap perubahan keadaan dan kondisi pasien. Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus melakukan pengkajian secara terfokus dan mengobsevasi keadaan atau kondisi pasien agar dapat menilai dan mengetahui resiko terjadinya perburukan pasien. Ketika terjadi perburukan kondisi pasien, perawat adalah orang pertama yang mengetahui kondisinya, sehingga perlu dikembangkan suatu pendekatan yang sistematis melalui Nursing Early warning score system untuk memonitor dan mendeteksi kondisi kegawatan pasien di ruang perawatan.
Nursing Early Warning Score Sistem (NEWSS) merupakan suatu sitem permintaan bantuan untuk mengatasi masalah kesehatan pasien secara dini didasarkan atas penilaian terhadap perubahan keadaan pasien melalui pengamatan yang sistematis terhadap semua perubahan fisiologi pasien. Penggunaan Nursing Early Warning Score Sistem sangat berkaitan erat dengan peran perawat yang melakukan observasi harian tanda-tanda vital. Format penilaian EWS dilakukan berdasarkan pengamatan status fisiologi pasien. Skor NEWSS dibandingkan dengan ambang fisiologis yang ditentukan sebelumnya atau skor pemicu yang membantu staf rumah sakit dalam mengenali kerusakan klinis dan memberi respons dalam pengambilan keputusan. Protokol atau respons algoritme menyediakan tindakan yang jelas dan tidak ambigu yang diperlukan oleh staf sebagai pemicu skor tertentu atau ambang batas.
NEWSS dapat digunakan pada pasien anak ataupun dewasa dengan parameter yang berbeda. Pada pasien dewasa parameter yang dinilai meliputi: Frekuensi Nadi; Tekanan Darah Sistolik; Laju Pernapasan; Tingkat Kesadaran dan Suhu Tubuh. Sedangkan pada pasien anak meliputi: Perilaku; Status Kardiovaskular dan Status Pernapasan.
Jumlah skor dari seluruh parameter kemudian diberikan kode warna dan memiliki algoritme yang harus dilakukan oleh perawat. Implementasi NEWSS dilakukan
dengan memberikan kode warna di lembar observasi sesuai dengan parameter dalam NEWSS. Sehingga jika hasil pengukuran berada pada area yang berwarna, maka perawat harus menghitung skor NEWSS dan melakukan tata laksana sesuai algoritme. Penandaan area berwarna di grafik bertujuan untuk memudahkan bagi perawat menentukan waktu melakukan skoring NEWSS. Berdasarkan parameter yang diukur, penerapan NEWSS sangat terkait erat dengan peran perawat dalam melakukan observasi harian.
NEWSS meningkatkan komunikasi antara profesional. Bukti kuantitatif untuk cara yang paling efektif merujuk pasien ke dokter. Hasil EWS jauh lebih meyakinkan, meningkatkan kepercayaan diri, dan cara yang tepat, ringkas dan tidak ambigu untuk mengkomunikasikan perburukan kondisi pasien. NEWSS meningkatkan pencegahan cardiopulmonary arrest,
mudah digunakan, tidak meningkatkan beban kerja dan
meningkatkan kemampuan perawat untuk mengidentifikasi pasien yang memburuk serta meningkatkan peran perawat dalam deteksi dini kemerosotan pasien, mencegah masalah kecil menjadi masalah besar, dan membantu menangani pasien yang sakit dengan memberikan “mata yang lain.”. NEWSS sangat membantu perawat dalam memberikan intervensi keamanan yang efektif, mengurangi variabilitas dalam pencatatan, mengenali, dan merespons perilaku, memformalkan pemahaman staf tentang deteriorasi (penurunan kondisi pasien) dan perawatan yang meningkat. NEWSS adalah prediktor paling signifikan dari perilaku rujukan. dan NEWSS memberikan pengalaman otonomi, menggunakan intuisi perawat, memecahkan masalah secara kolaboratif, dan menghargai anggota tim.
Dengan adanya NEWSS maka sangat membantu perawat dalam melakukan observasi dan dapat mengambil keputusan karena perawat dapat mendeteksi sejak dini penurunan kondisi pasien sehingga tidak terjadi pasien meninggal secara tiba tiba. Tindakan pelayanan sedini mungkin akan mencegah dari kondisi pasien yang tidak diinginkan. Dengan adanya pelaksanaan NEWSS yang baik maka tingkat keberhasihan asuhan keperawatan gawat darurat serta pelayanan keperawatan juga akan baik. Keberhasilan asuhan keperawatan terhadap penderita gawat darurat sangat tergantung dari kecepatan dan ketepatan dalam melakukan pengkajian awal, dapat menentukan keberhasilan asuhan keperawatan pada sistem kegawatdaruratan
4.2.
Saran Nursing Early Warning System Score merupakan suatu bentuk
evidence based
khususnya untuk perawat ataupun tenaga kesehatan agar dapat menerapkan suatu sistem pendeteksian dini terhadap kondisi pasien gawat darurat dan monitoring misalnya menggunakan Nursing Early Warning System Scores dan rujukan dalam penanganan pasien gawat darurat. Walaupun Penerapan Nursing Early Warning Score belum merata di seluruh rumah sakit diIndonesia karena ada beberapa kendala seperti standart asuhan keperawatan (SAK) belum sepenuhnya sama disetiap rumah sakit, namun diharapkan penggunaan NEWSS ini dapat diterapkan dirumah sakit dengan algoritma sesuai SAK demi meningkatan mutu pelayanan kesehatan
Perlu diadakan program pelatihan tentang NEWSS di rumah sakit. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan perawat tentang NEWSS, sehingga kegawatan pada pasien dapat diidentifikasi sejak dini dan pada akhirnya dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan.