BAB IV ANALISA
1. Pemeriksaan kesehatan awal dan periodik pegawai dan pekerja. Pemeriksaan awal tidak dilakukan pada pegawai baru melainkan hanya menyertakan surat keterangan surat keterangan dokter. Untuk pekerja pemeriksaan dilakukan setiap hari sebelum memasuki lokasi proyek dan pemeriksaan secara periodik dilakukan sebulan sekali.
2. Penutupan asuransi jaminan kesehatan dan kecelakaan Pada proyek ini tidak menyediakan asuransi bagi pekerja, namun biaya pengobatan pekerja yang sakit atau mengalami kecelakaan kerja akan ditanggung oleh PT.PP itu sendiri, seharusnya ada pihak ketiga yang mengurus mengenai jaminan kesehatan pekerja menurut UU No.01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
Gambar 4.1 UU No 01 tahun 1970
Gambar 4.2 Surat Jaminan
3. Program Housekeeping Program Housekeeping telah berjalan meskipun masih terdapat di beberapa
area
yang
masih
sedikit
berantakan.
Pada
proyek
pembangunan Rusunami terdapat satu orang pengawas housekeeping yang mengkoordinir dua tower sekaligus, namun sebaiknya satu pengawas mengkoordinir satu tower saja agar pengawasan dapat dilakukan secara maksimal. Pada dua tower tersebut memiliki 12 pekerja yang membersihkan lokasi proyek agar tercapai 5R ( ringkas, rapi, resik, rajin, dan rawat ).
Gambar 4.3 Slogan 5 R
Gambar 4.4 Penataan Material
4. Pencegahan potensi sumber penyakit Pencegahan sumber penyakit telah dilakukan dengan cara fogging di barak pekerja, namun tidak dilakukan secara berkala hanya dilakukan ketika adanya keluhan dari pekerja. Dan untuk pekerja yang terjangkit penyakit menular maka pekerja tersebut segera dibawa ke rumah sakit.
5. Penyediaan P3K, poliklinik, sanitasi MCK yang bersih Proyek Rusunami Jakabaring Palembang telah menyediakan fasilitas poliklinik dengan kotak P3K yang lengkap. Di ruang poliklinik ini juga telah tersedia dokter pemeriksa, namun pada saat observasi dokter tersebut tidak hadir karena hanya memiliki jadwal pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Di ruang poliklinik terdapat buku catatan kesehatan pasien dan buku catatan obat-obatan sehingga kesehatan pasien dapat terus terpantau. Untuk fasilitas MCK sudah lengkap, namun kebersihan untuk toilet pekerja masih kurang, sedangkan toilet untuk para pegawai sudah sangat bersih. Toilet juga sudah dilengkapi dengan wastafel, sabun, dan air yang bersih.
Gambar 4.5 MCK
Gambar 4.6 Kotak Obat-obatan
6. Penyediaan barak pekerja, kantin workshop yang bersih dan sehat Barak atau tempat tinggal bagi para pekerja sangat kumuh dan kurang bersih. Hal ini dapat diketahui dari ruangan barak yang didalamnya terdapat pakaian pekerja yang diletakkan sembarangan. Dalam barak juga tidak tersedia kasur untuk tempat tidur para pekerja, hal ini memang merupakan keinginan dari para pekerja. Namun sebaiknya pihak proyek tetap menyediakan kasur agar kesehatan para pekerja tetap terjaga. Untuk kantin pekerja kebersihan sudah bagus dikarenakan dapur kantin sudah tertata dengan baik dan tersedia makanan yang sehat untuk pekerja.
Gambar 4.7 Barak Pekerja
Gambar 4.8 Kantin
7. Pemeriksaan kebersihan makanan minuman dan air mandi Kebersihan makanan dan minuman sudah terjaga sedangkan untuk air mandi juga sudah memadai karena air yang dipakai sudah jernih.
Gambar 4.9 Pemeriksaan Makanan
Gambar 4.10 Air Mandi
8. Penanganan ( transportasi, penyimpanan, dan pembuangan ) bahan beracun dan berbahaya ( B3 ) dan pengendalian MSDS. Mengenai penanganan B3 telah dilakukan dengan baik karena sudah terdapat label/petunjuk pada tempat limbah B3.
Gambar 4.11 Tempat Limbah B3
Gambar 4.12 Tempat Penyimpanan BBM
9. Sasaran, rencana dan program kesehatan lingkungan ( misal : tingkat pemborosan/penurunan jumlah limbah konstruksi menjadi 1%) Untuk sasaran, rencana, dan program kesehatan lingkungan sudah tertuang dalam target green construction dari PT PP sendiri.
Gambar 4.13 Target green construction
10. Pengelolaan/pengendalian
limbah
konstruksi
(
pemanfaatan,
pembersihan, pembuangan ) Limbah yang terdapat pada proyek ini dikumpulkan pada satu tempat yang akan diangkut setiap satu minggu sekali.
11. Pemantauan, pengukuran, dan pengurangan polusi lingkungan kerja ( kebisingan, debu, kotoran, suhu, kebocoran limbah cair dan emisi asap) Pemantauan lingkungan kerja masih kurang baik karena pemantuan hanya dilakukan satu kali yakni di awal proyek. Seharusnya diadakan pemantuan secara berkala.
Gambar 4.14 Rencana Pengukuran Cahaya, Bising, dan Kecepatan Cahaya
Gambar 4.15 Rencana Pengukuran Cahaya dan Suhu Di Kantor PT.PP
12. Peraturan perundangan kesehatan dan lingkungan hidup Pada proyek ini telah memberlakukan dasar perundang-undangan tentang kesehatan dan lingkungan hidup yaitu Peraturan Menteri Perburuan No.7 tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan, serta Penerangan dalam Tempat Kerja. Namun ada beberapa poin di dalam peraturan perundangan tersebut yang belum sepenuhnya dipatuhi oleh pihak proyek terutama pekerja.