Bab Iv Fix.doc

  • Uploaded by: Muhammad Sofian
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Iv Fix.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 1,728
  • Pages: 9
26

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Penelitian ini termasuk

penelitian korelasional (hubungan/asosiasi). Penelitian

korelasional mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan, memperkirakan dan menguji berdasarkan teori yang ada. Dengan demikian pada rancangan penelitian korelasional peneliti melibatkan minimal dua variabel, dalam hal ini yaitu Hubungan antara tingkat stres dengan keteraturan menstruasi. Metode pendekatan yang digunakan adalah cross sectional yaitu melakukan pengumpulan data, observasi, atau pengukuran terhadap variabel dependen (Keteraturan Menstruasi), variabel independen (Tingkat stres). Dimana subyek hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap variabel saat penelitian (Notoatmodjo, 2012) B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di STIKes Faletehan Serang 2. Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2018 C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmojo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi yang dilakukan kepada mahasiswi yang saat menyusun skripsi khususnya PSIK (Reguler) dan PSKM (Reguler) di STIKes Faletehan Serang dengan jumlah 124 mahasiswa. 2. Sampel

STIKes Faletehan

27

Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki (Hidayat, 2012). Sampel terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2016). Besaran sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin. Rumusan Slovin : Keterangan : n= Sampel N= Populasi (d)2 = Derajat akurasi/ presisi yang diinginkan (5% = 0,05) Berdasarkan rumus diatas, maka banyaknya sampel diperlukan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Jumlah pengambilan sampel Mahasiswi Tingkat IV PSIK dan PSKM (Reguler) di STIKes Faletehan No 1

Jurusan PSIK

Jumlah mahasiswi 65

Proporsi Sampel

Jumlah sampel 50

STIKes Faletehan

28

2 Jumlah

PSKM

59

45

124 Sumber : STIKes Faletehan Serang

95

Penentuan sampel menggunakan Probability Sampling dimana teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Simple Random Sampling, pengambilan sampelnya secara acak sederhana dimana setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel (Nursalam, 2008). Sampel yang digunakan ditunjukan dalam tabel 4.1. Dalam hal ini peneliti mengambil sampel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. a. Kriteria Inklusi Kriteria inklusi adalah batasan ciri atau karakter umum pada suatu obyek penelitian. Adapun kriteria inklusi dari subyek penelitian adalah sebagai berikut: 1) Mahasiswi yang bersedia dan setuju menandatangani lembar persetujuan untuk menjadi responden. 2) Mahasiswi keperawatan semester VIII yang masih berstatus aktif dan sedang menyusun skripsi 3) Mahasiswi yang berjenis kelamin perempuan 4) Mahasiswa yang berusia ≤ 24 tahun b. Kriteria Eksklusi Kriteria Eksklusi adalah sebagian subyek yang tidak memenuhi kriteriainklusi, yang harus dikeluarkan dari penelitian karena berbagai sebab yang dapat memenuhi hasil penelitian. Kriteria eksklusi dari subyek penelitian adalah sebagai berikut: 1) Mahasiswi

yang

tidak

bersedia

dan

tidak

setuju

menandatangani lembar persetujuan untuk menjadi responden.

STIKes Faletehan

29

2) Mahasiswi keperawatan semester VIII yang sudah tidak berstatus aktif dan tidak sedang mengerjakan skripsi 3) Mahasiswi yang berjenis kelamin laki-laki 4) Mahasiswi yang berusia ≥ 24 tahun D. Pengumpulan Data 1. Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah suatu pendekatan subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2010). Pada penelitian ini untuk mendapatkan Hubungan Tingkat Stres dengan Keteraturan Menstruasi Saat Menyusun Skripsi Pada Mahasiswi PSIK (Reguler) dengan PSKM (Reguler) di STIKes Faletehan Serang Tahun 2018, maka teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara menyebarkan kuesioner. 2. Alat Pengumpulan Data Alat pengupulan data yang dilakukan untuk penelitian ini adalah kuesioner. Untuk mengidentifikasi stres peneliti menggunakan kuesioner DASS (Depression Anxiety Stres Scale). Sedangkan alat pengukuran keteraturan menstruasi menggunakan kuesioner. 3. Metode Pengumpulan data Agar responden dapat terarah dan bekerja sama. Pengumpulan data di lakukan di STIKes Faletehan dengan prosedur sebagai berikut : a. Peneliti menentukan target sampel yang akan digunakan dalam penelitian sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditetapkan. Pada hal ini peneliti telah menetapkan mengambil 95 responden berasal dari PSIK dan PSKM Reguler Tingkat 4 khususnya pada perempuan. b. Peneliti menyerahkan surat izin penelitian kepada Program Studi Ilmu Keperawatan dan Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Faletehan Serang.

STIKes Faletehan

30

c. Setelah mendapat izin dari Program Studi Ilmu Keperawatan dan Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Faletehan Serang, peneliti melakukan pengumpulan data pada tanggal 30 April 2018. d. Selanjutnya penelitian melakukan pendekatan kepada responden dengan cara mengirimkan pesan singkat, telepon atau pesan melalui jejaring sosial. Peneliti dan responden menyepakati untuk bertemu pada satu waktu yang sama. e. Responden diberikan penjelasan tentang cara mengisi angket, hal ini bertujuan untuk mengurangi kesalahan yang terjadi saat pengisian, jika belum jelas dipersilahkan untuk bertanya. f. Selama pengisian kuesioner, peneliti berada di dekat responden. g. Responden dijelaskan bahwa pengisian kuesioner dilakukan pada saat itu juga dan dikumpulkan pada hari yang sama serta pertanyaan harus dijawab semua. h. Setelah kuesioner diisi dan dijawab, peneliti mengambil kembali kuesioner yang telah diisi. 4. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun fenomena sosial yang diamati (Sugiyono, 2011). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner merupakan alat ukur berupa angket dengan beberapa pertanyaan, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner mampu menggali hal-hal yang bersifat rahasia. Pembuatan kuesioner ini mengacu pada parameter yang sudah dibuat oleh peneliti-peneliti sebelumnya yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Adapun kuesioner ini dibagi dalam tiga bagian: a. Bagian pertama berisi tentang lembar persetujuan responden. b. Bagian kedua tentang data demografi meliputi: nama (inisial), usia, alamat, dan siklus menstruasi untuk mengetahui bagaimana siklus menstruasi yang dialami mahasiswi yang akan diteliti. Siklus menstruasi dibagi menjadi dua kategori yaitu dikatakan teratur jika siklus menstruasi 21-35 hari dan dikatakan tidak teratur jika siklus menstruasi <21 hari atau >35 hari.

STIKes Faletehan

31

c. Bagian ketiga tentang tingkat stres, yang bertujuan untuk mengambarkan bagaimana tingkat stres yang dialami mahasiswi. Pengukurannya menggunakan kuesioner DASS 42 (Depression Anxiety Stress) dari Lovibond (1995). Kuesioner ini berisi 42 pernyataan yang terbagi menjadi 3 skala pengukuran yaitu skala depresi, kecemasan dan stres, masing-masing terdiri dari 14 pernyataan. Sehingga dalam penelitian ini peneliti hanya memilih 14 pernyataan yang berisi tentang pengukuran skala stres, dengan 4 pilihan jawaban di setiap pernyataan dan menggunakan skala likert. Untuk pilihan jawaban tidak pernah diberi skor 1, kadangkadang diberi skor 2, sering diberi skor 3 dan selalu diberi skor 4.

E. Uji Validitas dan Reabilitas 1. Uji Validitas Validitas berasal dari kata validity artinya suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Suatu kuesioner atau instrument pengukuran dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila dapat menjalankan fungsi ukurannya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud

dilakukannya

pengukuran

tersebut.

Kuesioner

yang

menghasilkan data tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai kuesioner yang memiliki validitas yang rendah (Azwar, 2009). Tingkat stres diukur dengan menggunakan Depresion Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42) dari Lovibond & Lovibond (1995), yang sudah teruji validitas secara internasional. Psychometric Properties of the Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42) terdiri dari 42 pertanyaan menurut Lovibond & Lovibond (1995) yang dikutip oleh Crawford dan Henry (2003) dalam jurnalnya yang berjudul “DASS: Normative data & latent structure in large non clinical sample”. DASS mempunyai tingkatan discrcrimant validity.

STIKes Faletehan

32

Pada penelitian ini peneliti tidak melakukan uji validitas secara langsung karena peneliti menggunakan kuesioner yang sudah ada dan sudah dilakukan pengujian oleh Masturi (2017) dengan hasil uji validasi terhadap kuesioner yang telah dipersiapkan dengan melihat nilai koefisien korelasi item pertanyaan dengan total nilai pertanyaan setiap variabel (corrected item total). Item pertanyaan dalam kuesioner dikatakan valid apabila nilai corrected item correlation kurang dari nilai r tabel (0,361) pada signifikan 5%. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada karakteristik yang sama dengan sampel yang berbeda dan didapatkan nilai r hitung dalam rentang 0,876-0,895, jadi kuesioner tentang tingkat stres tersebut dikatakan valid karena nilai r hitung > r tabel (0,641). 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2010). Pengujian reliabilitas digunakan dengan rumus koefisien reliabilitas alpha cronbach dengan bantuan komputer. Untuk mengetahui reliabilitas instrument caranya adalah membandingkan nilai r table dengan alpha. Pertanyaan dikatakan reliable bila ketentuan alpha lebih besar daripada r table. Kuesioner tingkat telah teruji reliabilitas secara internasional. Kuesioner ini diukur dengan menggunakan Depresion Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42) dari Lovibond & Lovibond (1995) dan mempunyai nilai reliabilitas sebesar 0,91 yang diolah berdasarkan penilaian cronbach’s alpha. Dari perbandingan tersebut dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliable. F. Pengolahan data Data yang telah digunakan pada penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang berhubungan dengan angka-angka, baik yang diperoleh dari

STIKes Faletehan

33

pengukuran maupun dari nilai suatu data yang diperoleh merubah data kuantitatif menjadi data kualitatif atau sebaliknya (Notoatmodjo, 2010). Langkah-langkah pengolahan data yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Editing, merupakan kegiatan menilai kelengkapan data yang diperoleh dari responden. Setelah responden mengisi kuesioner dilakukan pengecekan jawaban apakah sudah terisi secara lengkap, relevan dan konsisten. b. Coding, yaitu merubah data yang berbentuk kalimat atau huruf menjadi angka atau bilangan. Coding atau pemberian kode data sangat berguna untuk memasukan data. c. Entry data atau processing data, pada proses ini dilakukan pemberian skor terlebih dahulu pada setiap jawaban masing-masing responden kemudian dimasukan kedalam program paket komputer yaitu SPSS. Pada proses ini dibutuhkan ketelitian karena bila tidak teliti maka hasilnya tidak akan bisa dianalisis. d. Cleaning, setelah semua data dari setiap sumber datau atau responden selesai dimasukkan, kemudian dilakukan pengecekan kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya sehingga tidak ditemukan data yang tidak sesuai. Proses selanjutnya data siap dianalisis. G. Analisis Data Analisa data dibagi tiga macam yaitu analisis univariat, analisis bivariat dan analisis multivariat (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini hanya dilakukan dua analisis univariat dan bivariat. 1. Analisis Univariat Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).

STIKes Faletehan

34

2. Analisa Bivariat Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi, dengan tujuan untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Untuk membuktikan adanya hubungan antara dua variabel tersebut digunakan uji statistic chi square dengan batas kemaknaan α = 0,05. Apabila nilai p ≤ α maka hasil perhitungan statistik ada hubungan yang bermakna, dan apabila p > α maka perhitungan statistik tidak ada hubungan yang bermakna (Notoatmodjo, 2010). Rumus Chi Square

Keterangan : X2 = Nilai Chi Square O = Nilai observasi E = Nilai harapan (Ekspetasi)

STIKes Faletehan

Related Documents

Bab-iv
June 2020 31
Bab Iv
June 2020 62
Bab Iv
June 2020 34
Bab Iv
May 2020 45
Bab Iv
June 2020 48
Bab Iv
June 2020 53

More Documents from "Al"