Kepemimpinan Menurut (Locke, et al, 1991) kepemimpinan
didefinisikan
sebagai
suatu proses yang menyebabkan orang lain melakukan tindakan
untuk
mencapai
tujuan
bersama. Berdasarkan definisi ini terdapat tiga elemen
dalam kepemimpinan yaitu: 1. Kepemimpinan adalah konsep hubungan. Keberadaan kepemimpinan hanya dalam hubungan dengan pihak lain yang disebut pengikut. 2. Kepemimpinan
adalah
sebuah
proses. Dalam
memimpin,
pemimpin
harus mengerjakan sesuatu. 3. Kepemimpinan
membutuhkan
menyebabkan pengikutnya seperti
penyebab untuk bertindak. Pemimpin
untuk
menggunakan otoritas
ber tindak
kekuasaannya,
dengan berbagai
cara
restrukturisasi organisasi,
dan lain-lain. Definisi yang lebih baik dari pemimpin efektif dengan menghargai bawahannya dengan
kemampuan
telah diformulasikan dan
bekerja
diri mereka dalam mencapai visi yang untuk
mewujudkannya beberapa hal
bagaimana pemimpin memotivasi bawahan yaitu: 1. Meyakinkan bawahan bahwa visi organisasi (dan peran bawahan dalam hal ini) penting dan dapat dicapai. 2. Menantang
bawahan
dengan
tujuan, proyek,
tugas,
jawab dengan memperhitungkan perasaan diri bawahan prestasi,
dan
tanggung
akan
sukses,
dan kecakapan.
3. Memberikan penghargaan kepada bawahan yang berkinerja baik dengan penghargaan, uang, dan promosi. Menurut Edwin A. Locke (1991) terdapat empat kunci untuk memimpin dengan sukses yang ditunjukkan dalam model kepemimpinan. Empat kunci ini adalah: 1. Alasan dan sifat-sifat pemimpin/Motives dan traits. 2. Pengetahuan, keahlian, dan kemampuan /Knowledge, Skills, and Ability 3. Visi 4. Implementasi Visi
Beberapa teori kepemimpinan telah dikemukakan oleh para ahli. Menurut Robbin (1996) terdapat tiga pendekatan teori kepemimpinan, yaitu: 1. Pendekatan teori sifat 2. Pendekatan teori perilaku 3. Pendekatan teori kontinjensi. Menurut teori sifat, pemimpin itu dilahirkan, bukan dibuat. Para pemimpin memiliki pembawaan sejak lahir yang memungkinkan mereka memimpin orang lain. Teori perilaku menyatakan bahwa isu utama dalam kepemimpinan adalah menjadikan pemimpin efektif atau gaya kepemimpinan terbaik. Keefektifan pemimpin menggunakan gaya khusus untuk memimpin perorangan dan kelompok dalam mencapai tujuan tertentu akan menghaisilkan moral dan produktivitas yang tinggi. Sedangkan teori kontinjensi menyatakan bahwa keefektifan personalitas, gaya, atau perilaku pemimpin tergantung pada sejauhmana pemimpin mampu menyesuaikan dengan situasi yang dihadapi. Jalur yang harus ditempuh pemimpin sebagai orang yang berfungsi sepenuhnya melalui sejumlah kebijaksanaan berikut: 1) Kepemimpinan pada umumnya didefinisikan sebagai suatu pengaruh, seni atau proses mempengaruhi orang sehingga mereka akan bertindak secara sukarela menuju pencapaian tujuan kelompok. 2) Pengaruh ini ditimbulkan melalui hubungan pribadi yang efektif antara pemimpin dan pengikut. Hubungan ini akan mendongkrak pengikut menjadi pribadi yang lebih baik. 3) Bagi seorang pemimpin agar dapat menyelaraskan pengikut menjadi pribadi yang lebih baik, pemimpin harus berada pada “level keadaan yang lebih baik” dari pengikutnya. 4) Dengan level keadaan yang lebih baik berarti pemimpin memiliki kematangan secara psikologis. Derajat kemampuan pemimpin menciptakan hubungan yang mendorong pertumbuhan pengikut sebagai pribadi yang lebih baik. 5) Pemimpin yang matang kepribadiannya adalah orang yang berfungsi sepenuhnya.
Orang
yang
berfungsi
sepenuhnya
adalah
orang
yang
menggunakan semua kemampuan yang telah dibentuk menjadi suatu kesatuan.
Dalam literatur, ditunjukkan bahwa ada beberapa cara yang harus diikuti oleh seorang pemimpin transformasional untuk memungkinkan perubahan organisasi yang sukses, untuk menciptakan perasaan mendesak, untuk memberikan panduan yang tepat menentukan visi, memberi wewenang kepada pekerja untuk bertindak sesuai dengan visi, untuk merencanakan keuntungan jangka pendek dan jangka panjang, untuk melakukan lebih banyak perubahan dengan memperkuat perbaikan (Saylı & Tüfekçi, 2008): Untuk menciptakan perasaan urgensi: mencerminkan terciptanya landasan yang kuat untuk berubah. Beberapa pekerja perlunya memahami perubahan dan mempersatukan usaha mereka untuk mempraktikkannya dengan menunjukkan sebuah organisasi yang sadar. Karena itu, para pekerja yang menampilkan kegiatan semacam itu disebut sebagai juara perubahan. Untuk
menentukan
visi:
karakteristik
khas
seorang
pemimpin
transformasional hanya mungkin bila pemimpin yang bisa mengantisipasi masa depan dan memberikan inovasi, menyesuaikan diri dengan kondisi perubahan. Memberikan wewenang kepada pekerja: Untuk membuat pekerja bertindak sesuai dengan visi dan visi memiliki tujuan bersama dan meningkatkan motivasi para pekerja. Merencanakan keuntungan jangka pendek hal yang penting untuk menentukan penghargaan dan manfaat perubahan organisasi untuk pekerja dan membantu mengurangi hambatan pekerja dan meningkatkan kecenderungan untuk menerima perubahan. Perubahan Konsep Perubahan Organisasi dan Tujuannya Perubahan itu adalah fenomena yang membutuhkan pengalaman dan pengetahuan dan ada kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat untuk mengubah kondisi. Alasan yang menyebabkan organisasi berubah adalah anggapan bahwa manfaat dari perubahan organisasi untuk sebuah organisasi lebih besar dari pada kekacauan dan bahaya yang ditimbulkan dalam organisasi. Ketidakpuasan dalam sebuah organisasi juga memiliki pengaruh besar dalam mengambil
langkah
pertama
untuk
memulai
perubahan
dan
untuk
mengembangkan cara alternatif. Bila ditinjau dari literatur, terlihat bahwa ada beberapa tujuan utama proses perubahan organisasi yang sangat penting bagi
organisasi (Töremen, 2002). Dengan demikian, terlihat bahwa tujuan utama organisasi yaitu Perubahan untuk meningkatkan khasiat dan produktivitas ditujukan untuk mengintegrasikan kebutuhan suatu pekerjaan dan kualifikasi orang-orang yang melakukan pekerjaan itu untuk melakukan pekerjaan itu lebih efektif pada suatu organisasi. Perubahan
organisasi
dapat
dikonseptualisasikan
secara
sederhana
berdasarkan tiga tipe perubahan menurut Grundy (1993). Tipe pertama disebut sebagai “smooth incremental change” yaitu perubahan yang berlangsung secara pelan dan dengan cara yang sistematis dan dapat diprediksi. Tipe kedua disebut sebagai “bumpy incremental change” yang dikarakteristikkan sebagai periode yang relatif aman ditandai dengan akselerasi dalam langkah perubahan. Tipe ketiga “discontinuous change” yang didefinisikan sebagai perubahan yang sangat cepat pada strategi, struktur atau budaya. Pelatihan dan Pembelajaran dalam Proses Perubahan Organisasi memungkinkan seseorang untuk meningkatkan kemampuan mental yang lebih tinggi dan untuk memperbarui pengetahuan, keterampilan dan perilakunya dengan menciptakan kesadaran akan potensi pembelajarannya. Ini mempercepat adaptasi pekerja terhadap lingkungan dan proses perubahan organisasinya dan ini membuat Kebutuhan akan pelatihan dan pembelajaran terus menerus sangat diperlukan bagi para pekerja (Genç and Eryaman, 2012). Kesimpulan: Kepemimpinan dan penyesuaian terhadap perubahan merupakan tantangan terbesar masa kini bagi seorang pemimpin. Pemimpin dalam organisasi yang berubah selalu berhadapan dengan pilihan terhadap gaya kepemimpinan yang mana yang tepat dan sesuai untuk diterapkan di organisasi. Bertindak dalam tim, melibatkan pekerja dalam keputusan yang dibuat, untuk memberi kesempatan bagi para pekerja menunjukan kreativitas mereka dan untuk berbagi antusiasme perubahan. Lewat sini, Tidak hanya akan lebih mudah mengatasi perlawanan terhadap perubahan dan masalah yang dihadapi dengan perubahan, tapi juga kemampuan beradaptasi terhadap perubahan itu akan meningkat.
DAFTAR PUSTAKA İkinci, Sinem Somunoğlu. 2014. Organizational Change: Importance of Leadership Style and Training. Turkey. Health Services Vocational School, Uludağ University, Bursa, Soliha, Euis. Hersugondo. 2008. Kepemimpinan Yang Efektif Dan Perubahan Organisasi.
Semarang.
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Stikubank
Semarang. Sobirin, Achmad. 2005. Privatisasi: Implikasinya Terhadap Perubahan Perilaku Karyawan Dan Budaya Organisasi. Surabaya. Universitas Islam Indonesia. Purnama, Nursya’bani. 2005. Kepemimpinan Organisasi Masa Depan Konsep Dan Strategi Keefektifan. Surabaya. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.
KEPEMIMPINAN DAN PERUBAHAN
Disusun Oleh: Nama
: Muhammad Sofian
NPM
: 3333140768
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON–BANTEN 2017