TINJAUAN KASUS A. Tinjauan Kasus 1. Pengkajian a. Identitas 1) Identitas Pasien Nama
: Ny.W
Umur
: 23 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Golongan Darah : O Alamat
: Kp.Cileunca rt.01 rw.10 Cimerang Bandung Barat
Pekerjaan
:Ibu Rumah Tangga
Pendidikan
: SMK
Agama
: Islam
Suku Bangsa
: Sunda
Status
: Menikah
Diagnosa Medis : Appendicitis Jenis Operasi
: Appendictomy
Jenis Anastesi
: Spinal
No.Medrec
: 00505849
Tanggal Masuk
: 08 Maret 2019
Jam : 23.30 WIB
Taggal Operasi
: 09 Maret 2019
Jam : 11.30 WIB
Tanggal Dikaji
: 11 Maret 2019
Jam : 12.00 WIB
2) Identitas Penanggung Jawab Nama
: Ny.R
Umur
: 38 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMK
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Hubungan Dengan Pasien : Bibi
Alamat
: Kp.cileunca rt.01 rw.10 Cimerang Bandung Barat
b. Riwayat Kesehatan 1) Keluhan Utama Nyeri perut disebelah kanan bawah akibat post operasi appendectomy 2) Riwayat Kesehatan Sekarang a) Alasan Masuk Rumah Sakit Pada hari jumat tanggal 8 Maret 2019 pukul 23.30 WIB pasien datang ke UGD Rumah Sakit Dustira diantar oleh keluarganya dengan keluhan rasa nyeri pada daerah perut terasa kembung di bagian ulu hati, setelah dilakukan pemeriksaan
oleh
dokter,
pasien
disarankan
untuk
dilakukan operasi b) Keluhan Saat Dikaji Pada saat dilakukan pengkajian pada hari senin tanggal 11 Maret 2019 pukul 12.00 WIB pasien mengeluh nyeri perut disebelah kanan bawah akibat post operasi Appendictomy, nyeri perut dirasakan meningkat pada saat pasien menggerakan
tubuhnya
dan
berkurang
saat
pasien
beristirahat, nyeri perut dirasakan pasien seperti tertsuktusuk, nyeri perut dirasakan di sebelah kanan bawah tidak menjalar ke bagun tubuh lainnya hanya baguan perut bekas luka operasinya saja dengan skala nyeri 4 (nyeri sedang) menggunakan skala woong baker rentang (0-10),
nyeri
perut dirasakan pasien secara hilang timbulpada malam hari dan siang hari dengan frekuensi dan durasi tidak menentu. 3) Riwayat Kesehatan Dahulu Pasien mengataka pernah dirawat pada saat melahirkan anak pertama pada tahun 2018 dan belum pernah dirawat dengan penyakit yang sama seperti sekarang.pasien mengatakan tidak
mempunyai riwayat penyakit keturunan seperti Diabetes Melitus, Hipertensi, maupun Asma dan pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit menular seperti TBC, HIV/AIDS, pasien memiliki kebiasaan minum obat warung seperti ultraflu apabila mengalami flu dan batuk, pasien mengatakan sebelumnya sering makan makanan pedas. 4) Riwayat Kesehatan Keluarga Pasien mengatakan bahwa didalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit yang sama seperti yang diderita pasien, pasien juga mengatakan bahwa didalam keluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan seperti Diabetes Melitus, Hipertensi, maupun Asma dan tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit menular seperti TBC, HIV/AIDS. c. Pola Aktivitas / ADL (Activities Of Daily Living) No 1.
Aktivitas Nutrisi a. Makan Frekuensi Jenis Diit Pantangan Keluhan b.
2.
Minum Frekuensi Jumlah Jenis Diit Pantangan Keluhan
Eliminasi a. BAB Frekuensi Konsistensi Warna Bau Keluhan b. BAK Frekuensi Warna jumlah Keluhan
Sebelum masuk RS
Sesudah masuk RS
3 x sehari Nasi, lauk, sayur Tidak ada Tidak ada Tidak ada
3 x sehari Bubur, sayur Rendah garam Tidak ada Makanan pedas, asam
± 7-8 gelas ± 1500 cc Air putih Tidak ada Tidak ada Tidak ada
±2 gelas ±500 cc Air putih Tidak ada Tidak ada Tidak ada
1 x serhari Lembek Kuning khas Khas feses Tidak ada
Belum pernah Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
4-6 x sehari Kuning khas 1000 cc Tidak ada
Urine bag Kuning khas ±1000 cc Tidak ada
No 3.
4.
5.
6.
Aktivitas Istirahat tidur a. Siang Kualitas Kuantitas Keluhan b. Malam Kualitas Kuantitas Keluhan Personal hygiene a. Mandi
Sebelum masuk RS
Sesudah masuk RS
nyenyak ± 1 jam Tidak ada
Nyenyak ± 1 jam Tidak ada
Nyenyak 6-7 jam Tidak ada
Nyenyak 7-8 jam Tidak ada
2 x / hari
Belum mandi semenjak masuk rumah sakit Belum keramas semenjak masuk rumah sakit 1 x / hari Belum gunting kuku semenjak masuk RS
b.
Keramas
3 x / minggu
c. d.
Gosok gigi Gunting kuku
2 x / hari 1 x / minggu
e.
Masalah
Tidak ada
Pasien tidak bisa melakukan perawatan diri karena keterbatasan gerak
Aktivitas a. Lama bekerja b. Olahraga c. Lain-lain d. Masalah
Tidak bekerja Tidak olah raga Tidak ada Tidak ada
Tidak bekerja Tidak olah raga Tidak ada Pasien belum bisa bekerja dan berolah raga karena sakit Input : Minum 500 cc RL 1500 cc Obat 32 cc AM 320 cc 2352 cc
Balance cairan
Output : BAK 1000 cc IWL 960 cc 1960 cc Input – output = + 392 cc
d. Pengkajian Fungsional No 1.
Aktivitas Mandi
2.
Memakai baju
Mandiri (1)
Ketergantungan (0) Mandi tidak dapa t dilakukan sendiri atau harus ada yang membantu Memakai baju
Skor 0
0
No
Aktivitas
3. 4.
Toileting Berpindah tempat
5.
Kontinensia
Mandiri (1)
Ketergantungan (0) memerlukan bantuan karena tangan terpasang infuse Pasien terpasang kateter Memerlukan bantuan karena pasien masih post operasi hari ke-2
Dapat mengendalikan keinginan untuk BAB dan BAK
Skor
0 0
1
6. Makan Dapat makan sendiri 1 Total skor 2 0 – 3 = pasien sangat tergantung, 4 – 5 = pasien ketergantungan sedang, 6 = pasien mandiri. Keterangan = pasien sangat terganggu
e. Pengkajian Resiko Jatuh No 1. 2. 3.
4.
5.
Resiko Riwayat jatuh, yang baru dalam bulan terakhir Diagnosa medis sekunder atau >1 Alat bantu jalan Bedrest atau di bantu perawat Penopang, tongkat/walker Furnitur Memakai terapi lock heparin / intravena Cara berjalan / pindah Normal/ bedrest/immobilisasi Lemah Tergantung Status mental Orientasi sesuai kemampuan diri Lupa keterbatasan
Keterangan Tidak Ya Tidak Ya
Nilai 0 25 0 15
Tidak Ya
0 15 30 0 25
Skor 0 0 0
25 0
0 10 20 0 0
15 Total skor 25 Definisi resiko : Pasien tidak beresiko (0-24), resiko rendah atau sedang (25-45), resiko tinggi (>45) Keterangan : pasien beresiko rendah
f. Pemeriksaan fisik 1) Keadaan umum a) Penampilan : Bersih, berpenampilan seperti wanita 2) Tanda-tanda Vital a) Tekanan darah : 110/80 mmHg b) Nadi
: 85x/menit
c) Suhu
: 35,4°c
d) Respirasi
: 20x/menit
3) Antopometri a) Lingkar kepala
: 56cm
b) BB sebelum sakit
: 64kg
c) BB sesudah sakit
: 64kg
d) Tinggi badan
: 168cm
e) IMT (Indeks Masa Tubuh)
: (TB)2 = (1,68) = 22,8
BB
64
Status Gizi Normal 4) Sistem pernafasan Bentuk hidung simetris dengan letak septum nasal berada ditengah, mukosa hidung lembab, tidak terdapat secret, distribusi rambut hidung merata, tidak terdapat polip, tidak ada pernafasan cuping hidung, kepatenan jalan nafas baik, tidak ada nyeri tekan pada sinus frontalis dan sinus maksilaris, trachea berada di tengah, bentuk dada simetris, taktil premitus getarannya sama antara dada kanan dan kiri, ekspansi paru mengembang dengan seimbang antara kanan dan kiri, tidak terlihat adanya penggunaan otot bantu pernafasan,pada pemeriksaan auskultasi bunyi nafas di trakea, bronchial yaitu terdengar nyaring dengan hembusan yang lembut, bunyi bronchial yaitu terdengar nyaring di bagian manubrium sterni terdengar ekspirasi lebih panjang dari pada inspirasi, bunyi bronkovesikuler di dengar di bagian ICS ½ terdengar inspirasi sama dengan ekspansi, dan di alveolus terdengar alveolar dengan ekspirasi lebih pendek dari inspirasi, tidak terdapat bunyi nafas tambahan seperi ronchi atau wheezing, irama pernafasan regular,pada saat perkusi area kanan paru ICS 1-6 terdengar resonan, area paru kiri terdengar suara resonan pada ICS 1-2 5) Sistem Kardiovaskuler
Warna bibir merah muda/tidak sianosis (kebiruan), konjungtiva berwarna merah muda tidak anemis, Cafillary Refil Time (CRT) normal kembali dalam 2 detik, kulit tidak sianosis, tidak terdapat peningkatan Vena Jugularis dengan tidak terdapat Clubbing Finger, tidak terdapat edema pada ekstermitas atas dan ekstermitas bawah, tidak terdapat pembesaran jantung, teraba denyut nadi di iktus kordis dan di nadi radialis teraba sama, bunyi jantung s1 terdengar jelas s2 murni regular, tidak terdengar bunyi tambahan pada s3 dan s4 bunyi jantung pekek pada saat diperkusi di ICS 3-5 dada kiri, arteri radialis teraba normal dengan frekuensi nadi 85x/menit irama nadi teratur. 6) Sistem Gastrointestinal Bentuk mulut simetris ditandai dengan adanya nasolabia berada di tengah, mukosa bibir lembab, tidak terdapat stomatitis, jumlah gigi tidak lengkap 32 buah, lidah tampak bersih, tidak terdapat pembesaran tonsil,bentuk abdomen simetris, frekuensi bising usus 8x/menit, terdapat luka bekas operasi disebelah kanan bawah akibat operasi Appendictomy dan nyeri tekan, pasien tampak meringis ketika di palpasi pada bagian abdomen, luka bekas operasi disebelah kanan bawah akibat operasi Appendictomy dengan panjang luka 10cm, kondisi luka baik, tidak terdapat tanda-tanda infeksi, luka tertutup perban, tidak dilakukan pemeriksaan hepar, pancreas, dan ginjal, tidak dilakukan pemeriksaan anus namun pasien mengatakan tidak ada masalah atau keluhan pada anusnya. 7) Sistem Perkemihan Pasien terpasang folley catheter, tidak dilakukan palpasi ginjal, dan perkusi ginjal 8) Sistem Muskuloskeletal a) Leher
Leher simetris berada di tengah-tengah anatara bahu kanan dan bahu kiri, pasien mampu melakukan mobilisasi, gerakan aktif maupun pasif, kekuatan otot 5 b) Ekstermitas atas Bentuk tangan simetris kanan dan kiri, jumlah jari lengkap 10 jari, 5 jari kanan, 5 jari kiri, tidak terdapat luka atau lesi, pasien dapat melakukan ROM dengan baik (fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, dan rotasi) pasien terpasang infuse di tangan kiri (ringer laktat 20gtt/menit) kekuatan otot 5 5 c) Ekstermitas bawah Bentuk kaki simetris kanan dan kiri, jumlah jari masingmasing 5 kanan dan kiri, tidak terdapat luka atau lesi, tidak terdapat varises, tidak dilakukan pemeriksaan ROM 9) Sistem Integumen Warna kulit sawo matang, warna kulit merata pada seluruh tubuh, distrubusi rambut merata, kuku tampak panjang,keadaan kulit kepala kotor, rambut lengket, terdapat luka bekas operasi disebelah kanan bawah akibat operasi appendectomy dengan panjang luka 10cm,keadaan luka baik, tidak tampak kemerahan atau nanah, dan tidak ada tanda-tanda infeksi struktur kulit lembab, akral teraba hangat, turgor kulit normal kembali dalam waktu kurang dari 2detik 10) Sistem Persyarafan a) Keadaan Umum Kualitas
: Composmentis
Glasglow Coma Scale (GCS) :15 E
: 4 (Dapat membuka mata spontan)
V
: 5 (Mampu menjawab dengan benar, orientasi sempurna)
M
: 6 (Dapat melakukan gerakan sesuai intruksi)
b) Status Mental
(1) Orientasi Orientasi pasien baik ditandai dengan pasien tahu tempat sekarang berada, tanggal, dan waktu, dan dapat berorientasi sesuai kemampuan dengan baik (2) Daya Ingat Kemampuan mengingat pasien baik ditandai dengan pasien dapat menjawab pertanyaan dari perawat mengenai hal yang lalu (3) Perhatian dan Perhitungan Perhatian pasien baik ditandai dengan pasien dapat menjawab
ketika
da
yang
mengajak
berbicara,
perhitungan pasien baik ditandai dengan pasien dapat menghitung dengan baik (4) Fungsi Bahasa Bicara Fungsi bahasa dan bicara pasien baik, pasien dapat berbicara
dengan
perawat
menggunakan
bahasa
indonesia c) Sistem syaraf cranial (1) Nervus I (Olfaktorius) Fungsi penciuman pasien baik, pasien dapat mencium dan membedakan bau kayu putih dan kopi dengan mata tertutup (2) Nervus II (Optikus) Penglihatan pasien tidak terdapat masalah, pasien dapat membaca papan nama perawat pada jarak 30cm dan lapang pandang baik (3) Nervus III (Okulomotorius), IV (Trochlearis), VI (Abdusen) Pasien mampu menggerakan bola matanya ke 8 arah mata angin, pupil miosis pada saat terkena cahaya, bentuk pupil isokor
(4) Nervus V (Trigeminus) Pasien dapat mengunyah dengan baik, pasien dapat menggerakan rahangnya ke depan, samping kiri dan kanan, pasien dapat merasakan sensori kedua pipi dan dahi (5) Nervus VII (Facialis) Pasien
dapat
mengembungkan
pipi,
tersenyum,
mengangkat alis mata dengan simetris, pasien dapat membedakan rasa manis dan asin (6) Nervus VIII (Auditorius) Fungsi pendengaran baik, terbukti pasien dapat menjawab setiap pertanyaan tanpa harus mengulang pertanyaannya. Test rinne baik karena hantaran udara lebih panjang dari pada hantaran tulang, test webber baik karena hantaran telinga kanan dan kiri seimbang, dan swabach baik karena bunyi antar pasien dan pemeriksa sama (7) Nervus IX (Glosofaringeus) Tidak dilakukan pemeriksaan rasa pahit di 1/3 posterior lidah, terdapat reflek muntah saat lidah ditekan menggunakan tonguespatel (8) Nervus X (Vagus) Reflek menelan baik,ovula berada ditengah dan bergerak terangkat ke atas ketika pasien mengatakan “aaa”
(9) Nervus XI (Assesorius) Pergerakan kepala dan bahu normal, pasien dapat menahan tahanan saat menoleh kesamping kanan dan kiri, pasien dapat mengangkat atau menggerakan bahu kanan dan kiri
(10)
Nervus XII (Hipoglosus)
Gerakan lidah normal, pasien dapat menjulurkan lidah dan dapat menggerakan lidah ke kanan dan kiri d) Pemeriksaan Motorik Posisi tubuh tegap, tidak terdapat gerakan abnormal e) Tes Fungsi Sensori (1) Sensori Nyeri Pasien mengaami rasa sakit di bagian luka bekas operasi Appendictomy (2) Sentuhan Pasien mampu merespon rangsangan dan sentuhan f) Tes Fungsi Serebelum Pasien tidak mengalami gangguan keseimbangan dalam berjalan dan tidak mengalami gangguan dalam komunikasi g) Tes Fungsi Reflek (1) Reflek Fisiologis Reflek bisep
: ++/++
Reflek Trisep
: ++/++
Reflek brachioradialis : ++/++ Reflek patella
: Tidak dilakukan pemeriksaan
Reflek achiles
: Tidak dilakukan pemeriksaan
(2) Reflek patologis Reflek Babynsky : -/11) Sistem Endokrin Tidak terdapat pembengkakan kelenjar tyroid, tidak mengeluh nyeri tekan pada daerah tyroid 12) Sistem Reproduksi Tidak dilakukan pemeriksaan, pasien terpasang kateter, namun pasien mengatakan tidak ada kelainan atau masalah h) Aspek Psikologis (1) Status Emosi
Pasien terlihat tenang, emosi pasien stabilm dilihat dari responnya kooperatif pada saat diperiksa oleh perawat maupun dokter (2) Pola Koping Pasien mengatakan jika ada masalah selalu dibicarakan dengan
keluarganyandajnpasien
mempunyai
pola
koping yang baik (3) Gaya Komunikasi Pasien berkomunikasi menggunakan bahasa indonesia, pasien juga berkomunikasi dengan kooperatif, pasien cukup terbuka dalam mengungkapkan perasaannya serta menerima masukan dari orang lain (4) Konsep Diri (a) Gambaran Diri Pasien mengatakan menyukasi seluruh tubuhnya saat ini dan bersedia siberikan terapi oleh dokter dan perawat (b) Peran Diri Pasien mengatakan bahwa dia adalah seorang perempuan dan seorang istri dari suami serta seorang ibu dari anak-anaknya, pasien mengatakan dirinya adalah seorang ibu rumah tangga (c) Harga Diri Pasien mengatakan kondisinya saat ini tidak mempengaruhi
harga
dirinya,
dan
pasien
mengatakan bahwa dirinya tidak sedikitpun merasa malu akan sakit yang dialaminya saat ini (d) Identitas Diri Pasien
adalah
seorang
perempuan
berpenampilan wajar sesuai dengan identitasnya (e) Ideal Diri
dan
Pasien mengatakan ingin segera sembuh dari sakitnya dan dapat pulang sehingga bisa berkumpul dengan keluarganya serta ingin kembali melakukan aktivitasnya i) Aspek Sosial Pasien mampu menjalani hubunganbaik dengan orang lain yang ada disekitarnya, pasien juga dapat menjalani hubungan baik dengan perawat ataupun tim medis lainnya j) Aspek Spiritual Pasien merupakan penganut agama islam, dirumah pasien selalu menjalankan ibadah sesuai ajaran agamanya selama sakit tidak ada pantangan yang berhubungan dengan keyakinannya, pasien tidak dapat beribadah seperti biasa dan hanya dapat berdoa untuk kesembuhannya k) Data penunjang Nama pasien
: Ny. W
No.RM : 00505849
Umur
: 23 Tahun
Ruang : 1 ( Guntur)
(1) Laboratorium Tanggal pemeriksaan : 09 Maret 2019
No 1
2
3
Jenis Pemeriksaan Hematologi Hemoglobin Eritrosit Lekosit Hematoksit Trombosit MCV, MCH, MCHC MCV MCH MCHC RDW Hitung Jenis Basofil Eosinofil Neutrofil Segmen Limfosit Monosit
No 1
Jenis Pemeriksaan Urinalisa Makroskopis Warna Berat jenis pH
2
Kimiawi Protein Glukosa Bilirubin Urobilinogen Keton urin Darah samar Nitrit
Hasil Lab
Nilai Normal
Satuan
Keterangan
12,1 4,2 17,4 34,9 253
11,0-16,0 4,0-5,5 4,0-10,0 36,0-48,0 150-450
g/dL 10^6 /uL 10^3/uL % 10^3/Ul
Normal Normal Tinggi Normal Normal
82,9 28,7 34,7 11,9
75,0-100,0 25,0-32,0 32,0-36,0 10,0-16,0
fL pq g/dL %
Normal Normal Normal Normal
0,1 0,0 81,5 8,4 10,0 Hasil Lab
0,0-1,0 1,0-4,0 50,0-80,0 25,0-50,0 4,0-8,0 Nilai Normal
% % % % %
Normal Rendah Tinggi Rendah Tinggi
Satuan
Keterangan
Kuning jernih 1.030
Kuning jernih 1.005-1.030 5,0 – 8,0
6,5
3+ negatif negatif 0,2 positif negatif negatif
Normal Normal Normal
negatif negatif negatif >20mg/dL negatif negatif negatif
Tinggi Normal Normal Rendah Tinggi Normal Normal
(2) Therapy obat Nama obat Cairan Ringer Laktat
Dosis 20 gtt/mnt
Rute Intravena
Jam 24 jam
Indikasi Untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh
Ceftriaxone
2x1gr
Intravena
06.00 14.00
Untuk mengobati berbagai macam penyakit infeksi bakteri seperti infeksi kulit dan jaringan lunak
Ceterolax
3x100 ml
Intravena
07.00 15.00 23.00
Untuk penatalaksanaan nyeri akut jangka pendek (<5hari)
Ranitidin
2x1gr
Intravena
06.00 14.00
Untuk mengurangi produksi asam lambung.
2. Analisa Data
No 1
2.
Nama pasien
: Ny.W
No.RM: 0050849
Umur
: 23 Tahun
Ruang : 1 (Guntur)
Data DS : Pasien mengatakan mengeluh nyeri perut disebelah kanan bawah akibat post operasi Appendictomy, nyeri perut dirasakan meningkat pada saat pasien beristirahat, nyeri perut dirasakan pasien seperti tertusuktusuk, nyeri perut dirasakan disebelah kanan bawah tidak menjalar kebagian tubuh lainnya,nyeri perut dirasakan pasien secara hilang timbul pada malam hari dan siang hari dengan frekuensi dan durasi tidak menentu DO : - Skala nyeri 4 (nyeri sedang) menggunakan skala woong baker rentang (0-10) - TTV TD : 110 / 80 mmHg Nadi : 85 x/menit Respirasi : 20 x/mnt Suhu : 35,4OC - Pasien tampak meringis ketika dipalpasi pada bagian abdomen
DS : DO : - Terdapat luka jahitan pada bagian perut kanan bawah pasien, panjang jahitan 10 cm, kondisi luka baik, bersih, tidak terdapat tanda-tanda infeksi
Etiologi Invasi & Multiplikasi ↓ Appendicitis ↓ Operasi ↓ Luka insisi ↓ Kerusakan jaringan ↓ Ujung saraf terputus ↓ Pelepasan prostaglandin ↓ Stimulasi dihantarkan ↓ Spinal cord ↓ Cortex cerebri ↓ Nyeri dipersepsikan ↓ Nyeri akut
Masalah Nyeri akut berhubungan dengan Agen cedera fisik
(Nurarif, 2015)
(Herdman & Kamitsuru, 2015) Kerusakan integritas jaringan Berhubungan dengan Prosedur pembedahan
Invasi & Multiplikasi ↓ Appendisitis ↓ Operasi ↓ Luka incisi ↓ Kerusakan Jaringan ↓ Ujung saraf terputus ↓ Kerusakan integritas jaringan (Nurarif, 2015)
(Herdman Kamitsuru, 2015)
&
No 3
Data DS : - Pasien mengatakan belum mandi selama dirawat di rumah sakit - Pasien mengatakan belum keramas selama dirawat di rumah sakit - Pasien mengatakan belum menggunting kuku selama dirawat di rumah sakit
Etiologi Status kesehatan menurun ↓ Menghambat kemampuan individu merawat tubuh ↓ Kekuatan otot baik ↓ Kesiapan meningkatkan perawatan diri
Masalah Defisit perawatan diri berhubungan dengan Kelemahan
(Corwin, 2009)
(Herdman & Kamitsuru, 2015) Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan Kurang informasi
DO : - Kuku tampak panjang - Keadaan kulit kepala kotor - Rambut lengket - Pengkajian fungsional nilai 2 yaitu pasien sangat terganggu
4.
DS : - Pasien mengatakan tidak mengetahui perawatan luka
DO : - Pasien ingin mengetahui cara perawatan luka
Pasca operasi ↓ Terdapat luka pembedahan appendectomy ↓ Pasien dan keluarga tidak mengetahui perawatan luka dirumah ↓ Kurang terpaparnya informasi ↓ Defisiensi pengetahuan
(Doengoes, 2012)
5.
DS : DO : - Terdapat luka jahitan pada bagian perut kanan bawah pasien, panjang jahitan 10 cm, kondisi luka baik, bersih, tidak terdapat tanda-tanda infeksi - Leukosit : 17,4
Invasi & Multiplikasi ↓ Appendicitis ↓ Operasi ↓ Luka incisi ↓ Pintu masuk kuman ↓ Resiko infeksi
(Herdman & Kamitsuru, 2015) Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive
No
Data
Etiologi
(Nurarif, 2015)
Masalah
(Herdman Kamitsuru, 2015)
B. Diagnosa keperawatan 1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen cedera fisik 2. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan prosedur pembedahan 3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan 4. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang pengetahuan 5. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif
&
C. Intervensi Keperawatan Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik Definisi : Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang digambarkan sebagai kerusakan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisifasi atau di prediksi. Domain 12 : Kenyamanan Kelas 1 : Kenyamanan fisik
Kriteria Hasil / Tujuan Tingkat Nyeri Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 x 24 jam diharapkan nyeri akut teratasi , dengan kriteria hasil : Indikator Nyeri yang dilaporkan Panjangnya episode nyeri Ekspresi nyeri wajah Keterangan : 1 = Berat 2 = Cukup berat 3 = Sedang 4 = Ringan 5 = Tidak ada
Awal 3 3 3
Target 4 4 4
Intervensi Manajeman Nyeri 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensive meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, integritas dan faktor pencetus
Rasional 1.
Menyediakan kebutuhan /
Melancarkan peredaran darah sehingga kebutuhan oksigen pada jaringan terpenuhi dengan mengurangi nyeri dan mengalihkan perhatian terhadap nyeri ke hal-hal yang menyenangkan Istirahat dapat merelaksasikan semua jaringan sehingga akan meningkatkan kenyamanan
2.
Ajarkan penggunaan tehnik non farmakologi : distraksi dan relaksasi
2.
3.
Berikan kesempatan istirahat membantu menurunkan nyeri
untuk
3.
Monitor tanda-tanda vital 4. Monitor tekanan darah, nadi, suhu, dan status pernafasan dengan tepat
4.
informasi efektivitas
mengenai intervensi
Mengetahui keadaan umum pasien
Kontrol nyeri Indikator Menggunakan tindakan pengurangan nyeri tanpa analgesik Melaporkan nyeri yang terkontrol
Awal 3
Target 1
3
1
Keterangan : 1 = Tidak pernah menunjukan 2 = Jarang menunjukan 3 = Kadang-kadang menunjukan 4 = Sering menunjukan 5 = Secara konsisten menunjukan Tanda-tanda vital Indikator Suhu tubuh Tingkat pernafasan Tekanan darah sistolik Tekanan darah diastolik Tekanan nadi
Awal 5 5 5 5 5
Target 5 5 5 5 5
Keterangan : 1 = Deviasi berat dari kisaran normal 2 = Deviasi yang cukup besar dari kisaran normal 3 = Deviasi sedang dari kisaran normal 4 = Deviasi ringan dari kisaran normal 5 = Tidak ada deviasi dari kisaran normal (Moorhead, Johnson, Maas, Swanson. 2016)
Pemberian analgesik 5. Kolaborasi dalam pemberian obat analgetik (pemberian obat keterolak, dan obat ranitidin melalui intravena (IV).
(Bulechek, Butcher, Dochterman, Wagner. 2016)
5.
Analgetik memblok lintasan sehingga nyeri akan berkurang
(Doenges, 2012)
nyeri
Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan prosedur bedah Definisi : Cedera pada membran mukosa, kornea, sistem integumen, pasca muskular otot, tendon, tulang, kartilago, kapsul sendi, dan/atau ligamen. Domain 11 : Keamanan / perlindungan Kelas 2 : Cedera fisik Tujuan / kriteria hasil Intervensi Rasional Integritas jaringan : kulit & membran mukosa Pengecekan kulit Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 x 1. Monitor timbulnya infeksi pada area luka 1. Mendeteksi secara dini gejala-gejala 24 jam diharapakan kerusakan integritas jaringan inflamasi yang mungkin timbul sebagai teratasi dengan kriteria hasil sebagai berikut : dampak adanya luka pasca operasi Indikator Integritas kulit
Awal 3
Keterangan : 1 = Sangat terganggu 2 = Banyak terganggu 3 = Cukup terganggu 4 = Sedikit terganggu 5 = Tidak terganggu Keparahan infeksi Indikator Awal Kemerahan 5
Target 4
Target 5
Keterangan : 1 = Berat 2 = Cukup berat 3 = Sedang 4 = Ringan 5 = Tidak ada (Moorhead, Johnson, Maas, Swanson. 2016)
Perawatan luka 2. Lakukan perawatan luka dengan balutan steril
2.
Tehnik perawatan luka secara steril dapat mengurangi kontaminasi kuman
3.
3.
Pengenalan akan adanya kegagalan proses penyembuhan luka atau berkembangnya komplikasi secara dini
Monitor karakteristik luka, termasuk drainase, warna, ukuran, bau dan tanda infeksi
Pemberian obat 4. Kolaborasi dalam pemberian obat antibiotik (pemberian antibiotic obat ceftriaxone melalui intravena ) (Bulechek, Butcher, Dotcherman, Wagner. 2016)
4. Menurunkan jumlah organisme (pada infeksi yang tidak ada sebelumnya)
(Doenges 2012)
Defisit perawatan diri berubungan dengan kelemahan Definisi : Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas secara mandiri Domain 4 : Aktivitas/istirahat Kelas 5 : Perawatan diri Tujuan / kriteria hasil Intervensi Rasional Perawatan diri: Mandi Bantuan perawatan diri: Mandi/kebersihan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 1. Monitor kemampuan perawatan secara 24 jam diharapakan kesiapan meningkatkan mandiri 1. Mengetahui tingkat aktivitas pasien perawatan diri teratasi dengan kriteria hasil sebagai dalam perawatan diri berikut : 2. Fasilitasi pasien untuk mandi sendiri, 2. Memenuhi kebutuhan dengan dengan tepat mendukung partisifasi dan kemandirian pasien. Indikator Awal Target Mencuci wajah 4 5 3. Fasilitasi pasien untuk mengeramasa 3. Memenuhi kebutuhan dengan Mencuci badan bagian atas 4 5 rambut dengan tepat mendukung partisifasi dan kemandirian Mencuci badan bagian 4 5 pasien. bawah Membersihkan area 4 5 4. Fasilitasi pasien untuk gunting kuku 4. Memenuhi kebutuhan dengan perineum dengan tepat mendukung partisifasi dan kemandirian Mengeringkan badan 4 5 pasien. Keterangan : 1 = Sangat terganggu 2 = Banyak terganggu 3 = Cukup terganggu 4 = Sedikit terganggu 5 = Tidak terganggu Perawatan diri : Kebersihan Indikator Mengeramas rambut Keterangan :
5.
Awal 4
Target 5
Berikan bantuansampai pasien mampu memulai aktivitas mandiri secara bertahap
(Bulechek, Butcher, Dotcherman, Wagner. 2016)
5.
Memberikan kesempatan pasien untuk mandiri secara bertahap
(Doenges 2012)
1 = Sangat terganggu 2 = Banyak terganggu 3 = Cukup terganggu 4 = Sedikit terganggu 5 = Tidak terganggu (Moorhead, Johnson, Maas, Swanson. 2016)
Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi Definisi : Ketiadaan atau defisiensi informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu Domain 6 : Persepsi / Kognisi Kelas 4 : Kognisi Tujuan / kriteria hasil Intervensi Rasional Pengetahuan : Prosedur penanganan Pengajaran : prosedur / perawatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 1. Kaji pengalaman pasien sebelumnya dan 1. Memberikan informasi pada pasien 24 jam diharapakan kerusakan integritas jaringan tingkat pengetahuan pasien terkait tindakan untuk mrencanakan kembali rutinitas teratasi dengan kriteria hasil sebagai berikut : yang akan dilakukan biasa tanpa menimbulkan masalah Indikator Prosedur penanganan Tujuan prosedur Langkah-langkah prosedur
Awal 2
Target 4
2 2
4 4
Keterangan : 1 = Tidak ada pengetahuan 2 = Pengetahuan terbatas 3 = Pengetahuan sedang 4 = Pengetahuan banyak 5 = Pengetahuan sangat banyak Pengetahuan : regimen perawatan Indikator Awal Prosedur penanganan 2 Tujuan prosedur 2 Langkah-langkah prosedur 2
2. Jelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
2.
Memberikan informasi pada pasien untuk merencanakan kembali rutinitas tanpa menimbulkan masalah
3. Berikan informasi yang akurat untuk meningkatkan pengetahuan dan respon keluarga
3.
Agar pasien mengetahui tentang penyakitnya dan bagaimana cara untuk menanganinya
(Bulechek, Butcher, Dotcherman, Wagner. 2016)
Target 4 4 4
(Doenges 2012)
Keterangan : 1 = Tidak ada pengetahuan 2 = Pengetahuan terbatas 3 = Pengetahuan sedang 4 = Pengetahuan banyak 5 = Pengetahuan sangat banyak (Moorhead, Johnson, Maas, Swanson. 2016)
Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif Definisi : Rentan mengalami invasi dan multiplikasi organism patogenik yang dapat mengganggu kesehatan Domain 11 : Keamanan / perlindungan Kelas 1 : Infeksi Tujuan / kriteria hasil Intervensi Rasional Pemulihan pembedahan : penyembuhan Perlindungan infeksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 x 1. Monitor adanya tanda dan gejala infeksi 1. Memberikan deteksi dini terjadinya proses 24 jam diharapakan kerusakan integritas jaringan sistemik dan lokal infeksi dan pengawasan penyembuhan teratasi dengan kriteria hasil sebagai berikut : peritonitis yang tidak ada sebelumnya Indikator Penyembuhan luka Integritas jaringan
Awal 3
Target 4
2.
Berikan perawatan kulit yang tepat untuk area luka
2.
Menurunkan resiko penyebaran bakteri
3
4
3.
Berikan antibiotic sesuai indikasi (pemberian obat keterolak, dan obat ranitidin melalui intravena (IV).
3.
Menurunkan penyebaran dan pertumbuhan pada rongga abdomen
Keterangan : 1 = Deviasi berat dari kisaran normal 2 = Deviasi yang cukup besar dari kisaran normal 3 = Deviasi sedang dari kisaran normal 4 = Deviasi ringan dari kisaran normal 5 = Tidak ada deviasi dari kisaran normal Keparahan infeksi Indikator Awal Target Kemerahan 5 5 Keterangan : 1 = Berat 2 = Cukup berat 3 = Sedang 4 = Ringan
(Bulechek, Butcher, Dotcherman, Wagner. 2016)
(Doenges 2012)
5 = Tidak ada (Moorhead, Johnson, Maas, Swanson. 2016)
D. Implementasi dan Evaluasi
No 1.
Nama : Ny.W
No.RM : 00505849
Umur : 23 Tahun
Ruang : 1 (Guntur)
Diagnosa keperawatan Nyeri akut b.d agen cedera fisik
Hari, tanggal, jam Senin 11/03/2019 12.00 WIB
12.20 WIB
Implementasi
Evaluasi
Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensive meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, integritas dan faktor pencetus R/ Pasien mengatakan mengeluh nyeri perut disebelah kanan bawah akibat post operasi Appendictomy, nyeri perut dirasakan meningkat pada saat pasien beristirahat, nyeri perut dirasakan pasien seperti tertusuktusuk, nyeri perut dirasakan disebelah kanan bawah tidak menjalar kebagian tubuh lainnya, skala nyeri 4 (nyeri sedang) menggunakan skala woong baker rentang (010), nyeri perut dirasakan pasien secara hilang timbul pada malam hari dan siang hari dengan frekuensi dan durasi tidak menentu 2. Mengajarkan penggunaan tehnik non farmakologi : distraksi dan relaksasi R/
Senin, 11 Maret 2019 S: Pasien mengatakan mengeluh nyeri perut disebelah kanan bawah akibat post operasi Appendictomy, nyeri perut dirasakan meningkat pada saat pasien beristirahat, nyeri perut dirasakan pasien seperti tertusuk-tusuk, nyeri perut dirasakan disebelah kanan bawah tidak menjalar kebagian tubuh lainnya,nyeri perut dirasakan pasien secara hilang timbul pada malam hari dan siang hari dengan frekuensi dan durasi tidak menentu O: Kriteria Hasil / Tujuan Tingkat Nyeri Indikator Awal Target Nyeri yang dilaporkan 3 4 Panjangnya episode nyeri 3 4 Ekspresi nyeri wajah 3 4 Kontrol Nyeri
1.
Paraf
No
Diagnosa keperawatan
Hari, tanggal, jam
12.30 WIB
12.35 WIB
15.00 WIB
Implementasi
Evaluasi
Pasien melakukan teknik tarik nafas dalam hirup udara melalui hidung keudian tahan selama 3 detik setelah itu hembuskan melalui mulut seperti bersiul dengan perlahan 3. Memberikan kesempatan istirahat untuk membantu menurunkan nyeri R/ Pasien mengatakan selalu beristirahat ketika nyeri dirasakan 4. Memonitor tekanan darah, nadi, suhu dan status pernafasan dengan tepat R/ TD : 110 / 80 mmHg Nadi : 85 x/menit Respirasi : 20 x/menit Suhu : 35,4OC 5. Memberikan obat keterolak, obat untuk mengurangi bengkak atau nyeri 3xsehari (30 mg) dan obat ranitidin 2xsehari (50 mg) melalui intravena (IV). R/ Pasien tidak memiliki atau menunjukan tanda alergi obat.
Indikator Awal Target Menggunakan tindakan 3 1 pengurangan nyeri tanpa analgesik Melaporkan nyeri yang 3 1 terkontrol Tanda-tanda Vital Indikator Awal Target Suhu tubuh 5 5 Tingkat pernafasan 5 5 Tekanan darah sistolik 5 5 Tekanan darah diastolik 5 5 Tekanan nadi 5 5 Skala nyeri 4 (nyeri sedang) menggunakan skala woong baker rentang (0-10) Pasien melakukan teknik tarik nafas dalam hirup udara melalui hidung keudian tahan selama 3 detik setelah itu hembuskan melalui mulut seperti bersiul dengan perlahan TTV : TD : 110 / 80 mmHg Nadi : 85 x/menit Respirasi : 20 x/menit Suhu : 35,4OC Pasien tidak memiliki atau menunjukan tanda alergi obat. A : Nyeri Akut belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1. Lakukan pengkaian nyeri secara komprehensive meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, integritas dan faktor
Paraf
No
Diagnosa keperawatan
Hari, tanggal, jam
Implementasi
Evaluasi
pencetus Ajarkan penggunaan tenik non farmakologi : distraksi dan relaksasi 3. Monitor tekanan darah, nadi, suhu dan status pernafasan dengan tepat 4. Kolaborasi dalam pemberian obat analgetik Memonitor timbulnya infeksi pada area luka Senin, 11 Maret 2019 R/ S: Tidak terdapat tanda-tanda infeksi Pasien mengatakan merasa nyaman setelah diganti balutannya Melakukan perawatan luka dengan balutan O: steril Kriteria Hasil / Tujuan R/ Integritas jaringan : kulit & membran mukosa Kondisi luka bersih, tidak tampak Indikator Awal Target kemerahan Integritas kulit 3 4 Pasien mengatakan merasa nyaman setelah Keparahan infeksi diganti balutannya Indikator Awal Target Memonitor karakteristik luka, termasuk Kemerahan 5 5 drainase, warna, ukuran, bau dan tanda Tidak terdapat tanda-tanda infeksi infeksi Kondisi luka bersih, tidak tampak kemerahan R/ Pasien tampak tidak memiliki atau menunjukan Kondisi luka baik, bersih, tidak tampak tanda alergi obat kemerahan, tidak terdapat tanda-tanda A: Kerusakan integritas jaringan belum teratasi infeksi P : Lanjutkan intervensi Berkolaborasi : pemberian antibiotic 1. Monitor timbulnya infeksi pada area luka obat ceftriaxone obat antimikroba di 2. Lakukan perawatan luka dengan balutan steril gunakan untuk berbagai infeksi 3x1 (100 3. Monitor karakteristik luka, termasuk drainase, Ml) melalui intravena warna, ukuran, bau dan tanda infeksi R/ 4. Berkolaborasi : pemberian antibiotik Pasien tampak tidak memiliki atau menunjukan tanda alergi obat 2.
2.
Kerusakan integritas jaringan b.d prosedur bedah
Senin 11/03/2019 13.00 WIB
1.
13.10 WIB
2.
13.20 WIB 3.
14.00 WIB 4.
Paraf
No 3.
Diagnosa keperawatan
Hari, tanggal, jam
Defisit perawatan diri
Senin 11/03/2019 14.10 WIB
14.13 WIB
14.15 WIB
14.20 WIB
14.25 WIB
Implementasi 1. Memonitor kemampuan perawatan secara mandiri R/ Pasien mengatakan tidak mampu untuk melakukan perawatan diri secara mandiri 2. Memfasilitasi pasien untuk mandi sendiri, dengan tepat R/ Pasien mengatakan belum bisa membasuh badan dengar mandiri 3. Memfasilitasi pasien untuk mengeramasa rambut dengan tepat R/ Pasien mengatakan belum bisa mengeramas rambut dengan mandiri 4. Memfasilitasi pasien untuk gunting kuku dengan tepat R/ Pasien mengatakan belum belum bisa menggunting kuku dengan mandiri 5. Memberikan bantuan sampai pasien mampu memulai aktivitas mandiri secara bertahap R/ Pasien tidak mampu untuk melakukan aktivitas diri secara mandiri
Evaluasi Senin, 11 Maret 2018 S: Pasien mengatakan tidak mampu untuk melakukan perawatan diri secara mandiri Pasien mengatakan belum bisa membasuh badan dengar mandiri Pasien mengatakan belum bisa mengeramas Pasien mengatakan belum belum bisa menggunting kuku dengan mandiri O: Kriteria hasil/ Tujuan Perawatan diri : Mandi Indikator Awal Target Mencuci wajah 5 5 Mencuci badan bagian atas 5 5 Mencuci badan bagian 5 5 bawah Membersihkan area 5 5 perineum Mengeringkan badan 5 5 Perawatan diri : kebersihan Indikator Awal Target Mengeramas rambut 4 5 Pasien tidak mampu untuk melakukan aktivitas diri secara mandiri A: Defisiensi perawatan diri belum teratasi P: Lanjutkan intervensi 1. Monitor kemampuan perawatan secara
Paraf
No
Diagnosa keperawatan
Hari, tanggal, jam
Implementasi
Evaluasi 2. 3. 4. 5.
4.
Defisiensi pengetahuan b.d kurang informasi
Senin 11/03/2019 14.30 WIB
1.
14.35 WIB
2.
14.40 WIB
3.
Mengkaji pengalaman pasien sebelumnya dan tingkat pengetahuan pasien terkait tindakan yang akan dilakukan R/ Pasien mengatakan tidak mengetahui perawatan luka Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan R/ Pasien mengatakan tidak mengerti tujuan perawatan luka Memberikan informasi yang akurat untuk meningkatkan pengetahuan dan respon keluarga R/ Pasien mengatakan tidak mengerti seperti apa cara perawatan luka yang tepat
mandiri Fasilitasi pasien untuk mandi sendiri, dengan tepat Fasilitasi pasien untuk mengeramasa rambut dengan tepat Fasilitasi pasien untuk gunting kuku dengan tepat Berikan bantuansampai pasien mampu memulai aktivitas mandiri secara bertahap
Senin, 11 Maret 2019 S: Pasien mengatakan tidak mengetahui perawatan luka Pasien mengatakan tidak mengerti tujuan perawatan luka Pasien mengatakan tidak mengerti seperti apa cara perawatan luka yang tepat O: Kriteria hasil / tujuan Pengetahuan : Prosedur penanganan Indikator Awal Target Prosedur penanganan 2 4 Tujuan prosedur 2 4 Langkah-langkah 2 4 prosedur Pengetahuan : regimen perawatan Indikator Awal Target Prosedur penanganan 2 4 Tujuan prosedur 2 4 Langkah-langkah prosedur 2 4
Paraf
No
5.
Diagnosa keperawatan
Resiko infeksi b.d prosedur invasif
Hari, tanggal, jam
Senin 11/03/2019 14.42 WIB 14.45 WIB
15.00 WIB
Implementasi
1.
Memonitor adanya tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal R/ Tidak terdapat tanda-tanda infeksi 2. Memberikan perawatan kulit yang tepat untuk area luka R/ Kondisi luka bersih, tidak tampak kemerahan Pasien mengatakan merasa nyaman setelah diganti balutannya 3. Memberikan antibiotic sesuai indikasi pemberian antibiotic obat ceftriaxone obat antimikroba di gunakan untuk berbagai infeksi 3x100 (100 Ml) melalui intravena R/ Pasien tampak tidak memiliki atau menunjukan tanda alergi obat
Evaluasi A: Defisiensi pengetahuan belum teratasi P: Lanjutkan intervensi 1. Kaji pengalaman pasien sebelumnya dan tingkat pengetahuan pasien terkait tindakan yang akan dilakukan 2. Jelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan 3. Berikan informasi yang akurat untuk meningkatkan pengetahuan dan respon keluarga Senin, 11 Maret 2019 S: Pasien mengatakan merasa nyaman setelah diganti balutannya O: Kriteria hasil / tujuan Pemulihan pembedahan : penyembuhan Indikator Awal Target Penyembuhan 3 4 luka Integritas jaringan 3 4 Keparahan infeksi Tida Indikator Awal Target k Kemerahan 5 5 terda pat tanda-tanda infeksi Kondisi luka bersih, tidak tampak kemerahan Pasien tampak tidak memiliki atau menunjukan tanda alergi obat A :Resiko infeksi belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1. Monitor adanya tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
Paraf
No
Diagnosa keperawatan
Hari, tanggal, jam
Implementasi
Evaluasi 2.
6.
Nyeri akut b.d agen cedera fisik
Selasa 12/03/2019 06.45 WIB
06.50 WIB
06.55 WIB
07.00 WIB
1.
Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensive meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, integritas dan faktor pencetus R/ Pasien mengeluh masih nyeri pada luka operasi, nyeri dirasakan seperti tertusuktusuk, dengan skala 4 nyeri sedang (skala wong baker 0-10) nyeri yang dirasakan hilang timbul. 2. Mengajarkan penggunaan tenik non farmakologi : distraksi dan relaksasi R/ Tehnik nafas dalam dengan cara tarik nafas melalui hidung secara perlahan lalu tahn 3-5 detik kemudian keluarkan udara secara perlahan-lahan melalui mulut dengan menguncupkan bibir 3. Memonitor tekanan darah, nadi, suhu dan status pernafasan dengan tepat R/ TTV: TD : 100 / 80 mmHg Nadi : 80 x/menit Respirasi : 20 x/menit Suhu : 36OC 4. Memberikan obat keterolak, obat untuk mengurangi bengkak atau nyeri 3xsehari (30 mg) dan obat ranitidin 2xsehari (50 mg)
Berikan perawatan kulit yang tepat untuk area luka 3. Berikan antibiotic sesuai indikasi Selasa , 12 Maret 2019 S: Pasien mengeluh masih nyeri pada luka operasi, nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk, nyeri yang dirasakan hilang timbul. O: Kriteria hasil / tujuan Tingkat nyeri Indikator Awal Target Nyeri yang dilaporkan 3 4 Panjangnya episode nyeri 3 4 Ekspresi nyeri wajah 3 4 Kontrol nyeri Indikator Awal Target Menggunakan tindakan 1 1 pengurangan nyeri tanpa analgesik Melaporkan nyeri yang 2 1 terkontrol Tanda-tanda vital Indikator Awal Target Suhu tubuh 5 5 Tingkat pernafasan 5 5 Tekanan darah sistolik 5 5 Tekanan darah diastolik 5 5 Tekanan nadi 5 5 skala 4 nyeri sedang (skala wong baker 0-10) TTV:
Paraf
No
Diagnosa keperawatan
Hari, tanggal, jam
Implementasi melalui intravena (IV). R/ Pasien tidak memiliki atau menunjukan tanda alergi obat
7.
Kerusakan integritas jaringan b.d prosedur bedah
Selasa 12/03/2019 09.00 WIB 09.10 WIB
09.20 WIB
06.00 WIB
Evaluasi
TD : 100 / 80 mmHg Nadi : 80 x/menit Respirasi : 20 x/menit Suhu : 36OC Pasien tidak memiliki atau menunjukan tanda alergi obat A: Nyeri akut belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan dirumah 1. Lakukan pengkaian nyeri secara komprehensive meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, integritas dan faktor pencetus 2. Monitor tekanan darah, nadi, suhu, dan status pernafasan dengan tepat 1. Memonitor timbulnya infeksi pada area luka Selasa, 12 Maret 2019 R/ S: Tidak ada, tidak timbul adanya tanda-tanda Pasien mengatakan merasa nyaman setelah diganti infeksi balutannya 2. Melakukan perawatan luka dengan balutan O: steril Kriteria hasil / tujuan R/ Integritas jaringan : kulit & membran mukosa Kondisi luka bersih, tidak tampak Indikator Awal Target kemerahan Integritas kulit 3 4 Pasien mengatakan merasa nyaman setelah Keparahan infeksi diganti balutannya Indikator Awal Target 3. Memonitor karakteristik luka, termasuk Kemerahan 5 5 drainase, warna, ukuran, bau dan tanda Tidak terdapat tanda-tanda infeksi infeksi Kondisi luka bersih, tidak tampak kemerahan R/ Pasien tampak tidak memiliki atau menunjukan Tidak ada, tidak timbul adanya tanda-tanda tanda alergi obat infeksi
Paraf
No
Diagnosa keperawatan
Hari, tanggal, jam
Implementasi 4.
8.
Defisit perawatan diri b.d kelemahan
Selasa 12/03/2019 09.30 WIB
1.
09.32 WIB
2.
09.35 WIB
3.
09.37 WIB
4.
09.40 WIB
5.
Berkolaborasi : pemberian antibiotic obat ceftriaxone obat antimikroba di gunakan untuk berbagai infeksi 3x100 (100 Ml) melalui intravena R/ Pasien tampak tidak memiliki atau menunjukan tanda alergi obat Memonitor kemampuan perawatan diri secara mandiri R/ Pasien mengatakan sudah bisa melakukan perawatan diri secara mandiri Memfasilitasi pasien untuk mandi sendiri, dengan tepat R/ Pasien mengatakan sudah bisa mandi, pasien dapat membersihkan tubuhnya dengan sendiri dan di bantu sedikit-sedikit. Memfasilitasi pasien untuk mengeramas rambut dengan tepat Pasien mengatakan sudah bisa mengeramas rambut, pasien dapat membersihkan kepala dan rambutnya dengan sendiri dan di bantu sedikit-sedikit. Memfasilitasi pasien untuk gunting kuku dengan tepat R/ Menyediakan alat perawatan kuku Memberikan bantuansampai pasien mampu memulai aktivitas mandiri secara bertahap R/ pasien mengatakan sudah bisa mandi dan mengeramas rambut dengan mandiri dan
Evaluasi A: Kerusakan integritas jaringan belum teratasi P: Intervensi di lanjutkan dirumah 1. Monitor timbulnya infeksi pada area luka 2. Lakukan perawatan luka dengan balutan steril 3. Monitor karakteristik luka, termasuk drainase, warna, ukuran, bau dan tanda infeksi Selasa, 12 Selasa 2019 S: Pasien mengatakan sudah bisa melakukan perawatan diri secara mandiri Pasien mengatakan sudah bisa mandi, pasien dapat membersihkan tubuhnya dengan sendiri dan di bantu sedikit-sedikit. Pasien mengatakan sudah bisa mengeramas rambut, pasien dapat membersihkan kepala dan rambutnya dengan sendiri dan di bantu sedikitsedikit. pasien mengatakan sudah bisa mandi dan mengeramas rambut dengan mandiri dan pasien merasa nyaman setelah dilakukan perawatan kuku O: Kriteria hasil / responsi Perawatan diri : Mandi Indikator Awal Target Mencuci wajah 5 5 Mencuci badan bagian atas 5 5 Mencuci badan bagian 5 5 bawah Membersihkan area 5 5 perineum Mengeringkan badan 5 5
Paraf
No
9.
10.
Diagnosa keperawatan
Defisiensi pengetahuan b.d kurang informasi
Resiko infeksi b.d prosedur
Hari, tanggal, jam
Selasa 12/03/2019 10.00 WIB
1.
10.05 WIB
2.
10.10 WIB
3.
Selasa 12/03/2019
1.
Implementasi
Evaluasi
pasien merasa nyaman setelah dilakukan perawatan kuku
Perawatan diri : kebersihan Indikator Awal Target Mengeramas rambut 4 5 Menyediakan alat perawatan kuku A : Defisiensi perawatan diri teratasi P : Intervensi di hentikan Selasa, 12 Maret 2019 S: Pasien mengatakan mengetahui perawatan luka Pasien mengatakan mengerti tujuan perawatan luka Pasien mengatakan mengerti seperti apa cara perawatan luka yang tepat O: Kriteria hasil / tujuan Pengetahuan : Prosedur penanganan Indikator Awal Target Prosedur penanganan 2 4 Tujuan prosedur 2 4 Langkah-langkah 2 4 prosedur Pengetahuan : regimen perawatan Indikator Awal Target Prosedur penanganan 2 4 Tujuan prosedur 2 4 Langkah-langkah prosedur 2 4 A: Defisiensi pengetahuan teratasi P: Intervensi dihentikan
Mengkaji pengalaman pasien sebelumnya dan tingkat pengetahuan pasien terkait tindakan yang akan dilakukan R/ Pasien mengatakan mengetahui perawatan luka Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan R/ Pasien mengatakan mengerti tujuan perawatan luka Memberikan informasi yang akurat untuk meningkatkan pengetahuan dan respon keluarga R/ Pasien mengatakan mengerti seperti apa cara perawatan luka yang tepat
Memonitor adanya tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
Selasa, 12 Maret 2019 S:
Paraf
No
Diagnosa keperawatan invasif
Hari, tanggal, jam 11.00 WIB 12.00 WIB
14.00 WIB
11.
Nyeri akut b.d agen cedera fisik
Rabu 13/03/2019 12.00 WIB
12.10 WIB
Implementasi
Evaluasi
R/ Tidak terdapat tanda-tanda infeksi 2. Memberikan perawatan kulit yang tepat untuk area luka R/ Kondisi luka bersih, tidak tampak kemerahan Pasien mengatakan merasa nyaman setelah diganti balutannya 3. Memberikan antibiotic sesuai indikasi pemberian antibiotic obat ceftriaxone obat antimikroba di gunakan untuk berbagai infeksi 3x100 (100 Ml) melalui intravena R/ Pasien tampak tidak memiliki atau menunjukan tanda alergi obat
Pasien mengatakan merasa nyaman setelah diganti balutannya O: Kriteria hasil / tujuan Pemulihan pembedahan : penyembuhan Indikator Awal Target Penyembuhan 3 4 luka Integritas jaringan 3 4 Keparahan infeksi Indikator Awal Target Kemerahan 5 5 Tidak terdapat tanda-tanda infeksi Pasien tampak tidak memiliki atau menunjukan tanda alergi obat A: Resiko infeksi belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan dirumah 1. Monitor adanya tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal 2. Berikan perawatan kulit yang tepat untuk area luka Rabu, 13 Maret 2019 S: Pasien mengatakan nyerinya sudah berkurang, nyeri dirasakan hilang timbul O: Kriteria hasil / tujuan Tingkat Nyeri Indikator Awal Target Nyeri yang dilaporkan 3 4 Panjangnya episode nyeri 3 4
1.
Melakukan pengkaian nyeri secara komprehensive meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, integritas dan faktor pencetus R/ Pasien mengatakan nyerinya sudah berkurang, nyeri dirasakan hilang timbul, dengan skala nyeri 3 nyeri ringan (skala wong baker 0-10) 2. Memonitor tekanan darah, nadi, suhu, dan
Paraf
No
Diagnosa keperawatan
Hari, tanggal, jam
Implementasi status pernafasan dengan tepat R/ TTV TD : 100 / 80 mmHg Nadi : 80 x/menit Respirasi : 20 x/menit Suhu : 36,5OC
12.
Kerusakan
Rabu
1.
Evaluasi
Ekspresi nyeri wajah 3 4 Kontrol nyeri Indikator Awal Target Menggunakan tindakan 1 1 pengurangan nyeri tanpa analgesik Melaporkan nyeri yang 2 1 terkontrol Tanda-tanda vital Indikator Awal Target Suhu tubuh 5 5 Tingkat pernafasan 5 5 Tekanan darah sistolik 5 5 Tekanan darah diastolik 5 5 Tekanan nadi 5 5 Skala nyeri 3 (nyeri ringan) dengan menggunakan skala wong baker (0-10) TTV TD : 100 / 80 mmHg Nadi : 85 x/menit Respirasi : 20 x/menit Suhu : 36,5OC A : Nyeri akut belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan dirumah 1. Lakukan pengkaian nyeri secara komprehensive meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, integritas dan faktor pencetus 2. Monitor tekanan darah, nadi, suhu, dan status pernafasan dengan tepat Memonitor timbulnya infeksi pada area luka Rabu, 13 Maret 2019
Paraf
No
Diagnosa keperawatan integritas jaringan b.d prosedur pembedahan
Hari, tanggal, jam 13/03/2019 12.20 WIB 12.25 WIB
12.30 WIB
13.
Resiko infeksi b.d prosedur invasif
Rabu 13/03/2019 12.35 WIB 12.40 WIB
Implementasi
Evaluasi
R/ S: Tidak ada dan tidak timbul tanda-tanda Pasien mengatakan merasa nyaman setelah diganti infeksi balutannya 2. Melakukan perawatan luka dengan balutan O: steril Kriteria hasil / tujuan R/ Integritas jaringan : kulit & membran mukosa Pasien mengatakan merasa nyaman setelah Indikator Awal Target diganti balutannya Integritas kulit 3 4 3. Memonitor karakteristik luka, termasuk Keparahan infeksi drainase, warna, ukuran, bau dan tanda Indikator Awal Target infeksi Kemerahan 5 5 R/ Tidak terdapat tanda-tanda infeksi Kondisi luka bersih, tidak tampak Kondisi luka bersih, tidak tampak kemerahan kemerahan A: Kerusakan integritas jaringan belum teratasi Pasien mengatakan merasa nyaman setelah P: Intervensi di lanjutkan dirumah diganti balutannya 1. Monitor timbulnya infeksi pada area luka 2. Lakukan perawatan luka dengan balutan steril 3. Monitor karakteristik luka, termasuk drainase, warna, ukuran, bau dan tanda infeksi 1. Memonitor adanya tanda dan gejala infeksi Rabu, 13 Maret 2019 sistemik dan lokal S: R/ Pasien mengatakan merasa nyaman setelah diganti Tidak ada tanda dan gejala infeksi balutannya 2. Memberikan perawatan kulit yang tepat O: untuk area luka Kriteria Hasil / tujuan R/ Pemulihan pembedahan : penyembuhan Pasien mengatakan merasa nyaman setelah Indikator Awal Target diganti balutannya Penyembuhan 3 4 luka Integritas jaringan 3 4 Keparahan infeksi
Paraf
No
14.
Diagnosa keperawatan
Nyeri akut b.d agen cedera fisik
Hari, tanggal, jam
Kamis 14/03/2019 13.00 WIB
13.05 WIB
Implementasi
1.
Melakukan pengkaian nyeri secara komprehensive meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, integritas dan faktor pencetus R/ Pasien mengatakan nyerinya sudah berkurang, nyeri dirasakan hilang timbul, dengan skala nyeri 2 nyeri ringan (skala wong baker 0-10) 2. Memonitor tekanan darah, nadi, suhu, dan status pernafasan dengan tepat R/ TTV TD : 100 / 90 mmHg Nadi : 85 x/menit Respirasi : 20 x/menit Suhu : 36,4OC
Evaluasi Indikator Awal Target Kemerahan 5 5 Tidak terdapat tanda-tanda infeksi A: Resiko infeksi belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan dirumah 1. Monitor adanya tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal 2. Berikan perawatan kulit yang tepat untuk area luka Kamis, 14 Maret 2019 S: Pasien mengatakan nyerinya sudah berkurang, nyeri dirasakan hilang timbul O: Kriteria hasil / tujuan Tingkat Nyeri Indikator Awal Target Nyeri yang dilaporkan 3 4 Panjangnya episode nyeri 3 4 Ekspresi nyeri wajah 3 4 Kontrol nyeri Indikator Awal Target Menggunakan tindakan 1 1 pengurangan nyeri tanpa analgesik Melaporkan nyeri yang 2 1 terkontrol Tanda-tanda vital Indikator Awal Target Suhu tubuh 5 5 Tingkat pernafasan 5 5
Paraf
No
15.
Diagnosa keperawatan
Kerusakan integritas jaringan
Hari, tanggal, jam
Implementasi
Kamis 14/03/2019 13.10 WIB
1.
13.15 WIB
2.
13.20 WIB
3.
Evaluasi
Tekanan darah sistolik 5 5 Tekanan darah diastolik 5 5 Tekanan nadi 5 5 Skala nyeri 2 (nyeri ringan) dengan menggunakan skala wong baker (0-10) TTV TD : 100 / 90 mmHg Nadi : 85 x/menit Respirasi : 20 x/menit Suhu : 36,4OC A : Nyeri akut belum teratasi P : internsi dilanjutkan di rumah 1. Lakukan pengkaian nyeri secara komprehensive meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, integritas dan faktor pencetus 2. Monitor tekanan darah, nadi, suhu, dan status pernafasan dengan tepat Memonitor timbulnya infeksi pada area luka Kamis, 14 Maret 2019 R/ S: Tidak ada tanda infeksi pada area luka Pasien mengatakan merasa nyaman setelah diganti balutan Melakukan perawatan luka dengan balutan O: steril Kritera hasil / tujuan R/ Integritas jaringan : kulit & membran mukosa Pasien mengatakan merasa nyaman setelah Indikator Awal Target diganti balutan Integritas kulit 3 4 Memonitor karakteristik luka, termasuk Keparahan infeksi drainase, warna, ukuran, bau dan tanda Indikator Awal Target infeksi Kemerahan 5 5 R/ Tidak terdapat tanda-tanda infeksi Keadaan luka baik, tidak ada kemerahan,
Paraf
No
Diagnosa keperawatan
Hari, tanggal, jam
Implementasi tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada bau
16.
17.
Resiko infeksi b.d prosedur invasif
Nyeri akut b.d agen cedera
Kamis 14/03/2019 13.30 WIB
1.
13.35 WIB
2.
Jumat 15/03/2019
1.
Evaluasi
Keadaan luka baik, tidak ada kemerahan, tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada bau A: Kerusakan integritas jaringan belum teratasi P: Intervensi di lanjutkan dirumah 1. Monitor timbulnya infeksi pada area luka 2. Lakukan perawatan luka dengan balutan steril 3. Monitor karakteristik luka, termasuk drainase, warna, ukuran, bau dan tanda infeksi Memonitor adanya tanda dan gejala infeksi Kamis, 14 Maret 2019 sistemik dan lokal S: R/ Pasien mengatakan merasa nyaman setelah diganti Tidak ada tanda dan gejala infeksi pada luka balutan Memberikan perawatan kulit yang tepat O: untuk area luka Kriteria hasil / tujuan R/ Pemulihan pembedahan : penyembuhan Pasien mengatakan merasa nyaman setelah Indikator Awal Target diganti balutan Penyembuhan 3 4 luka Integritas jaringan 3 4 Keparahan infeksi Indikator Awal Target Kemerahan 5 5 Tidak terdapat tanda-tanda infeksi A: Resiko infeksi belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan dirumah 1. Monitor adanya tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal 2. Berikan perawatan kulit yang tepat untuk area luka Melakukan pengkaian nyeri secara Jumat, 15 Maret 2019 komprehensive meliputi lokasi, S:
Paraf
No
Diagnosa keperawatan fisik
Hari, tanggal, jam 13.30 WIB
13.35 WIB
18.
Kerusakan integritas jaringan prosedur
b.d
Jumat 15/03/2019 13.40 WIB
Implementasi
Evaluasi
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, Pasien mengatakan nyerinya sudah berkurang integritas dan faktor pencetus O: R/ Kriteria hasil / tujuan Pasien mengatakan nyerinya sudah Kontrol nyeri berkurang, dengan skala nyeri 1 nyeri ringan Indikator Awal Target (skala wong baker 0-10) Menggunakan tindakan 1 1 2. Memonitor tekanan darah, nadi, suhu, dan pengurangan nyeri tanpa status pernafasan dengan tepat analgesik R/ Melaporkan nyeri yang 2 1 TTV: terkontrol TD : 100 / 80 mmHg Tanda-tanda vital Nadi : 82 x/menit Indikator Awal Target Respirasi : 20 x/menit Suhu tubuh 5 5 Suhu : 36,7OC Tingkat pernafasan 5 5 Tekanan darah sistolik 5 5 Tekanan darah diastolik 5 5 Tekanan nadi 5 5 Skala nyeri 1 (nyeri ringan) dengan menggunakan skala wong baker (0-10) TTV TD : 100 / 80 mmHg Nadi : 82 x/menit Respirasi : 20 x/menit Suhu : 36,7OC A : Nyeri akut teratasi P : Intervensi dihentikan 1.
Memonitor timbulnya infeksi pada area luka Jumat, 15 Maret 2019 R/ S: Tidak ada atau timbul infeksi pada luka Pasien mengatakan merasa nyaman setelah ganti balutan
Paraf
No
Diagnosa keperawatan pembedahan
Hari, tanggal, jam 13.45 WIB
13.50 WIB
19.
Resiko infeksi b.d prosedur invasif
Implementasi 2.
Melakukan perawatan luka dengan balutan steril R/ Pasien mengatakan merasa nyaman setelah ganti balutan 3. Memonitor karakteristik luka, termasuk drainase, warna, ukuran, bau dan tanda infeksi R/ Kondisi luka bersih, tidak ada kemerahan, tidak ada tanda infeksi dan tidak ada bau
Jumat 15/03/2019 13.55 WIB
1.
14.00 WIB
2.
Evaluasi
O: Kriteria hasil / tujuan Integritas jaringan : kulit & membran mukosa Indikator Awal Target Integritas kulit 3 4 Keparahan infeksi Indikator Awal Target Kemerahan 5 5 Tidak terdapat tanda-tanda infeksi Keadaan luka bersih, tidak ada kemerahan, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan tidak ada bau A: Kerusakan integritas jaringan teratasi P: Intervensi di hentikan Memonitor adanya tanda dan gejala infeksi Jumat, 15 Maret 2019 sistemik dan lokal S: R/ Pasien mengatakan merasa nyaman setelah ganti Tidak ada tanda dan gejala infeksi pada luka balutan Memberikan perawatan kulit yang tepat O: untuk area luka Kriteria hasil / tujuan R/ Pemulihan pembedahan : penyembuhan Pasien mengatakan merasa nyaman setelah Indikator Awal Target ganti balutan Penyembuhan 3 4 luka Integritas jaringan 3 4 Keparahan infeksi Indikator Awal Target Kemerahan 5 5 Tidak terdapat tanda-tandadan gejala infeksi pada luka A: Resiko infeksi teratasi P : Intervensi dihentikan
Paraf