Bab I.docx

  • Uploaded by: jessicha hunta
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab I.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,656
  • Pages: 10
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah- NYA sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Penyusun juga panjatkan kehadiran ALLAH SWT, karena hanya dengan kerido’an-NYA Makalah dengan judul “ ESTIMASI BIAYA ” ini dapat terselesaikan. Kami kelompok VI (enam) menyadari betul sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati kami kelompok VI berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut. Parigi Maret 2016 KELOMPOK VI

1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................1 DAFTAR ISI .........................................................................................................2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah........................................................... .................3 1.2 Rumusan Masalah..................................................................... ................3 1.3 Tujuan Masalah......................................................................... .................3

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Biaya , Estimasi dan Estimasi Biaya ................................... 4 2.2 Jenis – jenis Estimasi Biaya .......................................................................6 2.3 Metode estimasi biaya.................................................................................7 2.4 Contoh Estimasi Biaya ..............................................................................10

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan............................................................................... 4.1 Saran.........................................................................................

BAB IV DAFTAR PUSTAKA ...............................................................

2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Ketika terjadi perubahan dalam sektor manufaktur dan jasa di dunia bisnis maka Akuntansi manajemen juga ikut berubah dan menyesuaikan. Salah satu penyesuaian yang signifikan adalah perkembangan manajemen berdasarkan aktivitas. Pengaruh model manajemen berdasarkan aktivitas atas akuntansi manajemen sangatlah besar, yaitu menyebarkan penerimaan dan praktik konsep-konsep aktivitas berdasarkan konsep-konsep metode berdasarkan aktivitas dalam kerangka yang terintegrasi dan komprehensif. Selanjutnya dalam sebuah bank estimasi biaya membantu manajemen untuk memprediksi berapa besarnya biaya pada level aktivitas yang direncanakan termasuk menyusun perencanaan kegiatan dan menyusun anggaran. Makalah ini akan membahas estimasi biaya.

1.2 RUMUSAN MASALAH 1.2.1 Apa yang di maksud dengan Biaya dan Estimasi Biaya ? 1.2.2 Apa sajakah jenis – jenis Estimasi Biaya? 1.2.3 Sebutkan Metode Estimasi biaya? 1.2.4 Berikan contoh Estimasi Biaya !

1.3 TUJUAN MASALAH 1.3.1 Untuk mengetahui pengertian Biaya dan Estimasi Biaya . 1.3.2 Untuk mengetahui jenis – jenis Estimasi Biaya . 1.3.3 Untuk mengetahui metode Estimasi Biaya . 1.3.4 Untuk mengetahui pembuatan Estimasi Biaya.

3

2.1 Pengertian Biaya , Estimasi dan Estimasi Biaya A.

Pengertian Biaya Biaya dalam pengertian Ekonomi ialah semua “beban” yang harus ditanggung untuk

menyediakan

suatu

barang

agar

siap

dipakai

oleh

konsumen.

Biaya dalam pengertian Produksi ialah Semua “beban” yang harus ditanggung oleh Produsen untuk menghasilkan suatu Produksi Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Menetapkan biaya produksi berdasarkan pengertian tersebut memerlukan kecermatan karena ada yang mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulit diidentifikasikan. Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut: 1.

Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi.

2.

Bahan-bahan pembantu atau penolong

3.

Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.

4.

Penyusutan peralatan produksi.

5.

Uang modal, sewa.

6.

Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya

listrik, biaya keamanan dan asuransi 7.

Biaya pemasaran seperti biaya iklan

8.

Pajak Pandangan akuntan mengenai biaya menekankan pada biaya-biaya langsung, biaya-

biaya historis, dan biaya-biaya lainnya. Maka devinisi biaya menurut ahli ekonomi setiap sumberdaya adalah pembayaran yang diperlukan supaya sumber-sumber daya tersebut pada penggunaannya yang sekarang. Dengan kata lain biaya ekonomi suatu sumber daya tersebut pada alternative kesempatan penggunaannya yang terbaik. B. Pengertian Estimasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Estimasi adalah perkiraan, penilaian atau pendapat. Estimasi adalah suatu metode dimana kita dapat memperkirakan nilai dari suatu populasi dengan menggunakan nilai dari sampel. Estimator adalah nilai pendugaan/suatu data statistik, sebagai sampel yang digunakan untuk mengisi suatu parameter.

4

C. Pengertian Estimasi Biaya Estimasi biaya adalah penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan persyaratan atau kontrak. pada ilmu Sipil, seseorang yang berprofesi khusus dalam pembuatan anggaran biaya proyek disebut Estimator. Pekerjaan dari seorang Estimator adalah menghitung anggaran biaya suatu proyek yang sering disebut sebagai Estimasi. Estimasi diperlukan untuk:       

Mendukung keputusan yg baik Menjadwalkan pekerjaan Menentukan berapa lama proyek perlu dilakukan dan berapa biayanya Menentukan apakah proyek layak dikerjakan Mengembangkan kebutuhan arus kas Menentukan seberapa baik kemajuan proyek Menyusun anggaran time phased dan menetapkan baseline proyek.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas estimasi:  Horizon Perencanaan  Durasi  Orang  Struktur dan organisasi

2 .2 Jenis – jenis Estimasi Biaya Estimasi sendiri dibedakan menjadi beberapa jenis estimasi, yaitu: a. Estimasi Kelayakan Estimasi jenis ini bertujuan untuk menentukan apakah proyek tersebut layak untuk dibangun dan dikerjakan atau tidak. Biaya yang diperhitungkan dalam estimasi ini mencakup biaya akuisisi tanah, perancangan, depresiasi, pajak, bunga modal, pemeliharaan serta perbaikan tahunan, dan lain-lain. b. Estimasi Konseptual Estimasi jenis ini dilakukan selama proses perancangan berlangsung, setiap terjadi revisi estimasi maka tingkat ketelitian atau akurasi biaya akan meningkat sesuai tahap perancangan. Estimasi Konseptual sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

5

  



Estimasi harga satuan fungsional, yang menggunakan fungsi dari fasilitas sebagai dasar penetapan biaya Estimasi biaya per satuan per meter persegi, di mana metode ini mengandalkan data dari proyek sejenis yang pernah dibangun. metode ini mempunyai ketelitian rendah. Estimasi biaya satuan per meter kubik, dapat digunakan dalam bangunan di mana volume sangat dipentingkan. metode ini hanya dapat diandalkan untuk fase awal perencanaan dan perancangan. Estimasi Faktorial, digunakan pada proyek yang mempunyai tipe sama. metode ini sangat berguna untuk proyek-proyek yang mempunyai komponen utama yang sama. biaya komponen ini akan berfungsi sebagai faktor dasar 1,00 dan harga semua komponen yang lain merupakan fungsi dari komponen utama.

c. Estimasi Sistematis proyek dibagi atas fungsionalnya kemudian harga satuan ditentukan dan penjumlahan tiap harga satuan elemen dalam setiap sistem atau mengalikan dengan d Estimasi Detail Estimasi jenis ini biasanya dilakukan oleh para kontraktor umum. langkah awal yang dilakukan adalah membuat quantity take off berdasarkan gambar kerja dan spesifikasi kemudian menyatukan biaya material, tenaga kerja, peralatan, sub-kontraktor dan biaya lain seperti overhead dan keuntungan.  



sistem estimasi sub-kontraktor, dipakai pada bagian kontruksi khusus yang disubkontrakan. Estimasi pekerjaan tambah kurang, di mana pekerjaan tambah kurang dapat terjadi karena kebutuhan pemilik, kesalahan dalam dokumen kontrak, atau perubahan kondisi lokasi proyek. Estimasi kemajuan, tujuannya adalah sebagai dasar permintaan pembayaran, sebagai pembanding terhadap keuntungan, dan kerugian yang telah diramalkan sebelumnya.

2.3 Metode estimasi biaya Ada empat metode estimasi biaya: 1. Industrial engineering method Estimasi biaya dengan menganalisa hubungan antara input dan output dalam bentuk fisik. Metode ini sangat memakan waktu dan biaya serta tidak praktis.

2. Conference method Estimasi biaya berdasarkan analisis dan pendapat mengenai biaya dan cost driver-nya yang dikumpulkan dari berbagai departemen dalam perusahaan (purchasing, proses manufaktur, 6

karyawan dsb). metode ini memacu kerjasam antar departemen, lebih kredibel, serta cepat dikembangkan karena tidak memerlukan data analisis yang rinci. Namun karena berdasarkan opini bukan estimasi, metode ini keakuratannya tergantung dari kepedulian dan keahlian para pihak yang terlibat.

3. Account Analysis method Estimasi biaya dengan mengklasifikasikan akun biaya pada buku besar pembantu sebagai biaya variabel, fixed atau campuran sesuai dengan level aktivitas.

4. Quantitative Analysis method Analisis kuantitatif ini menggunakan metode matematis formal untuk menyesuaikan fungsi biaya dengan obsservasi data masa lalu. Metodenya ada dua yaitu: High-Low method dan Regression Analysis method. Estimasi biaya untuk pekerjaan yang sifatnya renovasi atau adaptasi bisa didasarkan pada pekerjaan serupa yang pernah dilakukan, akan tatapi untuk pekerjaan yang bersifat pengembangan dan belum pernah ada pekerjaan serupa di masa lalu, maka estimasi benarbenar menjadi suatu pekerjaan yang kritikal. Setidaknya ada tiga pendekatan pokok dalam memperkirakan biaya dilihat dari cara pengumpulan informasi, yaitu: 1. Perkiraan Biaya secara top-down Dalam pendekatan ini, manajer puncak memperkirakan biaya seluruh proyek, Selanjutnya, gambaran umum estimasi proyek tersebut diberikan kepada manajer di bawahnya untuk melakukan estimasi biaya untuk paket kerja yang lebih kecil yang menjadi bagian dari keseluruhan pekerjaan proyek. Hal ini dilakukan sampai pada level manajer tingkat paling bawah. Batasan estimasi biaya untuk manajer tingkat lebih bawah adalah bahwa mereka tidak bisa mengusulkan eatimasi biaya yang lebih besar dari yang sudah diperkirakan oleh manajer di atasnya. 2. Perkiraan Biaya secara Bottom Up Pada pendekatan ini, pertama-tama yang dilakukan adalah merinci pekerjaan proyek menjadi pekerjaan-pekerjaan yang lebih detail. Selanjutnya, orang-orang yang terlibat dalam pengerjaan paket kerja diminta pendapatnya mengenai biaya yang dibutuhkan dan waktu untuk penyelesaian suatu paket pekerjaan. Pendekatan Bottom Up ini jarang digunakan karena riskan dari sudut pandang manajer puncak. Ada kecenderungan kekurangpercayaan manajer puncak terhadap bawahannya yang mungkin akan melebih-lebihkan (mark-up) perkiraan biaya yang diperlukan untuk menjamin keberhasilan di departemennya masingmasing. 3. Kombinasi Top Down dan Bottom Up 7

Pendekatan ini merupakan pendekatan yang banyak digunakan dalam mengestimasi biaya. Pada pendekatan ini, manajer tingkat atas mengundang bawahannya untuk mengajukan usulan perkiraan biaya pekerjaan.. Selanjutnya bawahwan tersebut menyampaikan permintaan manajer tingkat atas tersebut ke tingkat yang lebih bawah melalui departemen, devisi, seksi sampai subeksi . Usulan dari bawah tersebut selanjutnya dikumpulkan. Saat meminta usulan perkiraan biaya dari bawahannya, manajer puncak memberi catatan tntang batasan-batasan yang diperbolehkan dalam memperkirakan biaya, baik menyangkut jumlah maupun prioritas pekerjaan. Dengan demikian ketika bahawan mengajukan usulan perkiraan biaya, maka catatan dari manajer puncak telah menjadi pertimbangan.

Pembengkakan Biaya Dalam banyak hal, semakin besar ukuran proyek, maka semakin besar pula potensi terjadi pembengkakan biaya. Berikut beberapa penyebab terjadinya pembengkakan biaya: 1. Informasi kurang akurat Rendahnya akurasi perkiraan biaya dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan biaya karena perkiraan biaya ternyata jauh lebih rendah daripada kenyataannya. Demikian juga, adanya ketidakpastian kondisi dapat membuat biaya pekerjaan membengkak. Misalnya dalam memperkirakan harga ternyata harga yang diperkirakan lebih rendah dari harga yang sesungguhnya. Akibatnya biaya membengkak. 2. Perubahan desain Terjadinya perubahan desain yang diinginkan pelanggan dapat menyebabkan pembengkakan biaya bila perubahan desain tersebut ternyata menyebabkan pengerjaan ulang atau membutuhkan sumberdaya yang lebih banyak/ lebih mahal. 3. Faktor Sosial Ekonomi Pemogokan buruh, tindakan konsumen, embargo, penurunan nilai mata uang dan kelangkaan sumberdaya dapat menyebabkan pembengkaan harga. Misalnya, bila ternyata terjadi ketidakstabilan ekonomi yang menyebabkan terjadinya kenaikan harga yang tinggi sehingga jauh melampaui apa yang sudah diperkirakan, maka hal demikian menyebabkan terjadinya pembengkakan biaya. 4. Jenis Kontrak Proyek Kontrak dengan harga tetap mendorong kontraktor untuk berhati-hati dalam hal pengendalian biaya. Namun, kontrak jenis reimbursement memberikan kelongggaran biaya kepada kontraktoe. Hal ini dapat membuat kontraktor kurang hati-hati dalam mengendalikan harga sehingga dapat berujung pada pembengkakan biaya.

8

2.4 Contoh pembuatan estimasi Biaya

9

BAB IV PENUTUP

KESIMPULAN

10

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72

More Documents from "Putri Putry"