BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Sekolah Menengah Kejuruan keperawatan merupakan salah satu sarana pendidikan di bidang keperawatan yang dituntut untuk melaksanakan praktik kerja lapangan yang meliputi kebutuhan dasar manusia dan asuhan keperawatan. Untuk meningkatkan kualitas para siswa/i sebagai tenaga kerja di bidang keperawatan diselenggarakan melalui praktik kerja lapangan. Praktik Kerja Lapangan merupakan salah satu kegiatan untuk memulai terjun ke masyarakat dan merupakan pengalaman yang berharga bagi siswa/i agar mempunyai sikap disiplin, kerja sama, kemandirian dalam melaksanakan tugas yang di berikan selama di sekolah maupun di lapangan. Siswa/i dapat melakukan praktik kerja lapangan di rumah sakit, puskesmas, maupun klinik. Puskesmas sebagai salah satu instansi bagi siswa/i dalam melaksanakan praktik kerja lapangan merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang harus mengutamakan kepentingan masyarakat maka menuntut ketersediaan tenaga kesehatan yang terampil dan profesional khususnya di bidang keperawatan. Dalam hal itu pula siswa/i diharapakan agar mengenal jenis penyakit dan mengaplikasikannya kekebutuhan dasar manusia dan asuhan keperawatan. Salah satu penyakit yang terdapat di puskesmas adalah hipertensi. Hipertensi adalah faktor penyebab utama kematian karena stroke dan faktor yang memperberat infark miokard (serangan jantung). Kondisi tersebut merupakan gangguan yang paling umum pada tekanan darah. Hiper merupakan gangguan asimptomatik yang sering terjadi dengan peningkatan tekanan darah secra persisten. Diagnosa hipertensi pada orang dewasa dibuat saat bacaan diastolic rata-rata dua atau lebih,paling sedikit dua kunjungan berikut adalah 90 mmHg atau lebih tinggi atau bila tekanan
1
2
darah multiple sistolik rerata pada dua atau lebih kunjungan berikutnya secara konsisten lebih tinggi dari 140mmHg. (Potter & Perry, 2005). Berdasarkan penyebabnya hipertensi dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer meliputi lebih kurang 90% dari seluruh pasien hipertensi dan 10% lainnya disebabkan oleh disebabkan oleh hipertensi sekunder. Hanya 50% dari golongan hipertensi sekunder dapat di ketahui penyebabnya dan dari golongan ini hanya beberapa persen yang dapat diperbaiki kelainannya. Oleh karena itu upaya penanggulangan hipertensi terhadap hipertensi primer baik menggenai pathogenesis maupun tentang penggobatannya. Hipertensi tidak boleh di anggap penyakit yang ringan karena jika
terlambat
memberikan pertolongan penyakit ini akan merenggut nyawa penderita. Saat ini banyak penderita hipertensi
yang tidak tahu/tidak mengerti
penyakitnya bahkan banyak yang tidak tahu resiko dari penderita hipertensi apabila tidak di atasi. Beberapa komplikasi penyakit yang sering terjadi akibat penyakit hipertensi yang tidak cepat di atasi adalah stroke, insomnia, fertigo. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik mengambil judul laporan praktik kerja lapangan Asuhan keperawatan pada Ny.C ( 58 Th) dengan Hipertensi di Puskesmas rawat inap Margojadi. 1.2
Tujuan Penulisan Karya Tulis a. Tujuan pembuatan laporan PKL 1. Syarat untuk mengikuti UAS, UN dan UNKK 2. Siswa dapat berfikir luas dalam mengerjakan laporan untuk mendapatkan hasil yang terbaik. 3. Siswa dapat menyusun kata-kata dengan kreatifitasnya masingmasing. 4. Melatih siswa terampil dalam membuat laporan. b. Tujuan umum Mengetahui asuhan keperawatan pada Ny. C ( 58 Th) dengan kasus hipertensi di puskesmas Margojadi.
c. Tujuan khusus 1. Mengetahui tentang pengkajian pada pasien hipertensi di puskesmas Margojadi. 2. Mengetahui tentang diagnosa pada pasien hipertensi di puskesmas Margojadi. 3. Mengetahui tentang intervensi pada pasien hipertensi di puskesmas Margojadi. 4. Mengetahui
tantang
implementasi
pada
pasien
hipertensi
di
puskesmas Margojadi. 5. Mengetahui tentang evaluasi pada pasien hipertensi di puskesmas Margojadi.
BAB II HASIL OBSERVASI 3 PKL
2.1
Lokasi Tempat Praktik Lokasi tempat praktik berada di Puskesmas Rawat Inap Margojadi. 2.1.1 Geologi Wilayah kerja Puskesmas Margojadi memiliki luas wilayah sebesar ± 200 km yang dibatasi oleh : Batas Sebelah Timur : Desa PT. BTLA Batas Sebelah Selatan : Desa Tanjung Mas Makmur Batas Sebelah Barat
: Desa Muara Tenang
Batas Sebelah Utara : Desa Wiralaga
2.1.2 Topografi Topografi wilayah kerja Puskesmas Margojadi dibagi menjadi 3 bagian, antaranya adalah : Daerah Dataran Wilayah dataran sebagian besar berada di Desa Margojadi, Margojaya, Margomulyo, Tanjung Menang, Tanjung Menang Raya, Tebing Karya Mandiri dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk tempat tinggal dan perkebunan karet atau sawit. Daerah Rawa Basah / Gambut Wilayah rawa gambut sebagian besar berada di Desa wonosari, Eka Mulya dan Dwi Karya Mustika, dan dimanfaatkan untuk tempat Tinggal dan untuk Persawahan. Daerah Perairan
Sedangkan wilayah perairan sebagian besar berada di Desa Sungai Cambai dan Talang Batu yang biasanya dimanfaatkan masyarakat sebagai penangkaran ikan dan Nelayan. 2.2
Visi Puskesmas Margojadi 4 Visi merupakan pandangan atau wawasan kedepan (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Adapun visi dari Puskesmas Margojadi adalah “Pusat Kesehatan Masyarakat yang Bermutu dan Berkualitas serta mampu melindungi kesehatan penduduk di wilayah kerja dengan mengacu pada peningkatan kemandirian masyarakat untuk menolong dirinya dalam bidang kesehatan supaya terwujud untuk hidup sehat” dengan maksud bahwa masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Margojadi sadar sehat tahun 2016.
2.3
Misi Puskesmas Margojadi Misi adalah merupakan suatu gambaran pokok
dari visi yang telah
direncanakan. Adapun Misi dari Puskesmas Margojadi adalah : a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan
yang komperhensif dan
berkualitas tinggi. b. Menjadikan Pusat Pelayanan Kesehatan Bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Margojadi. c. Meningkatkan pandangan hidup masyarakat terhadap pentingnya kesehatan dan pola hidup bersih dan sehat. d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat dan lingkungannya. e. Meningkat upaya preventif dan promotif dalam pelayanan kesehatan yang
bermutu
dengan
tidak
meninggalkan
upaya
kuratif
dan
rehabilitative, dengan melibatkan peran serta masyarakat. f. Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berdaya guna dan berhasil guna.
2.4
Strategi
Dalam melaksanakan visi dan misi diperlukan strategi untuk mencapai keberhasilan yang sempurna, adapun strategi tersebut adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kemampuan dan citra pelayanan Puskesmas Margojadi b. Meningkatkan derajat kesehatan dan senantiasa berorientasi kepada 5 kepentingan masyarakat. c. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk ikut serta berperan aktif dalam bidang kesehatan. d. Memberikan dan mengembangkan program unggulan kesehatan antara lain : Pencegahan penyakit menular Perbaikan gizi Peningkatan kesehatan Ibu dan anak Peningkatan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat e. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan menjalin kerjasama dengan lintas sektoral dan lintas program. f. Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan dengan mengadakan pemdidikan tambahan dan pelatihan-pelatihan.
2.5
Sejarah Singkat Perusahaan / Instansi Tempat PKL Puskesmas Margojadi merupakan perluasan wilayah dari Puskesmas Simpang Pematang, dahulu merupakan Puskesmas Pembantu yang didirikan tahun 1985 dengan luas tanah ± 250 m² dan luas bangunan ± 130 m² , kemudian pada tahun 1993 berdasarkan SK Bupati dijadikan Puskesmas Induk Margojadi dengan memiliki lluas wilayah ± 200 km² dan memiliki daerah binaan wilayah kerja awalnya sebanyak 10 DESA kemudian 3 Desa pindah ke Wilayah Kerja Puskesmas Barabasan sehubungan dengan perpindahan kecamatan dan perubahan status puskesmas brabasan yang menjadi puskesmas induk baru setelahnya wilayah kerja puskesmas margojadi mempunyai 7 desa, dan pada tahun 2013 menjadi 11 desa
dikarenakan adanya pemekaran desa, dari 11 desa itu adalah sebagai berikut :
Daftar Nama Desa dan Jarak serta Waktu Tempuh dari Puskesmas Margojadi 6 NO
NAMA DESA
JARAK
WAKTU
TEMPUH
TEMPUH
1
Margojadi
1 km
15 menit
2
Margojaya
1 km
15 menit
3
Margomulyo
1 km
15 menit
4
Tanjung Menang
4 km
25 Menit
5
Tanjung Menang Raya
6 km
30 Menit
6
Eka Mulya
10 km
45 Menit
7
Dwi Karya Mustika
10 km
45 Menit
8
Wonosari
15 km
60 Menit
9
Sungai Cambai
25 km
90 Menit
10
Talang Batu
30 km
180 Menit
11
Tebing Karya Mandiri
13 km
60 menit
Adapun Pimpinan Puskesmas Margojadi sampai dengan saat ini sudah lebih dari 10 orang yang memimpin antara lain : Daftar Pimpinan Puskesmas Margojadi NO 1. 2. 3. 4. 5. 6
NAMA Dr. Agus Dr. Gede Dr. Fauzi Dr. Bobbi CH. M Tene Dr. Dharma Halim Dr. Yudi
PERIODE TAHUN 1993 1993 1994 1997 1998 1999
7. 8 9 10
2.6
Dr. Ipang Dr. Baswara Dr. Yohanes Didik P. Saputro Tarbi
2000 s.d 2001 2002 s.d 2004 2005 s/d 2008 2009 s.d sekarang
Disiplin Pengendalian Kerja a. Datang tepat waktu jam 07.30 WIB sudah ada di tempat kerja. 7 b. Absensi c. Kerja sesuai dengan petunjuk program masing-masing. d. Promosi kesehatan. e. Setiap hari senin upacara/apel. f. Pulang kerja jam 14.30 WIB.
2.7 Struktur Organisasi Puskesmas Rawat Inap Margojadi
9
BAB III LAPORAN PENDAHULUAN
3.1
Definisi Hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan tekanan diastolik sama atau lebih besar 95 mmHg. ( Kodim Nasrin, 2003 ). Hipertensi adalah tekanan darah tinggi atau suatu keadaan dimana terjadi gangguan pada mekanisme pengaturan tekanan darah ( mansjoer, 2005). Hipertensi adalah keadaan menetap tekanan sistolik melebihi dari 140 mmHg atau tekanan diastolik lebih tinggi dari 90 mmHg diagnostik ini dapat dipastikan dengan mengukur rata-rata tekanan darah pada waktu yang terpisah ( FKUI, 2001 ).
3.2
Etiologi Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik (idiopatik) hipertensi terjadi sebai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan desifer. Berdasarkan penyebabnya hipertensi dapat dibedakan menjadi 2 golongan yaitu : 1. Hipertensi esensial ( primer ) Yaitu hipertensi yang tidak diketahui biasanya berhubungan dengan faktor keturunan dan lingkungan. Faktor yang berkaitan dengan hipertensi esensial yaitu : a. Faktor genetik. b. Usia dan jenis kelamin. c. Berat badan atau obesitas : lebih dari 25% berat badan ideal. d. Diet : konsumsi diet tinggi garam atau lemak. e. Gaya hidup : merokok atau minum alkohol berlebihan.
10
2. Hipertensi sekunder Yaitu hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui secara pasti seperti gangguan pembuluh darah dan penyakit ginjal. Faktor pemicu hipertensi sekunder : a. Penggunaan kontrasepsi oral. b. Coarctation aorta. c. Neurogenik ( tumor,otak,ensefalitas,gangguan psikis atris ) d. Kehamilan e. Peningkatan volume intravaskular. f. Luka bakar dan stres.
3.3
Patofisiologi
11
3.4
Tanda dan Gejala Hipertensi Hipertensi tidak menimbulkan gejala meskipun secara tidak sengaja, beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak) gejala yang dimaksut adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi maupun pada seseorang tekanan darah normal. Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati dapt timbul gejala berikut : a. Sakit kepala b. Kelelahan c. Mual d. Muntah e. Sesak nafas f. Gelisah g. Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal. h. Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma, karena terjadi pembengkakan otak (ensefalopati hipertensi) memerlukan penanganan segera. i. Nyeri dada j. Tumor otot k. Tinitus (telinga berdenging) l. Rasa berat ditengkuk.
3.5
Pemeriksaan Penunjang Hipertensi 1. Hb / Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan (viskositas)
dan
dapat
mengindikasikan
faktor
resiko
seperti
hipokoagulabilitas, anemia. 2. Bun / Kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi/fungsi ginjal. 3. Glukosa : hiperkemi (OM adalah pencetus hipertensi) dapat diakibatkan oleh pengeluaran kadar ketokolamin.
12
4. Kalsium serum : hipokolemia dapat mengindikasikan adanya aldosteron utama (penyebab) atau menjadi efek samping terapi divretik. 5. Kalsium serum : peningkatan kadar klsium serum dapat menyebabkan hipertensi.
3.6
Penatalaksanaan Penanggulangan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi dua jenis yaitu: a. Penatalaksanaan non farmakologis -
Diet Pembetasan atau pengurangan garam, penurunan BB, dapat menurunkan tekanan darah dan bersamaan dengan penurunan aktivitas rennin dalam plasma dan kadar adosteron dalam plasma.
-
Aktivitas : seperti berjalan, jogging, bersepeda dan berenang.
b. Penatalaksanaan farmakologis Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu : 1. Mempunyai efektifitas yang tinggi. 2. Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal. 3. Memungkinkan penggunaan obat secara oral.
3.7
Komplikasi Efek pada organ, otak ( pemekaran pembuluh darah, perdarahan, kematian sel otak : stroke), ginjal ( malam banyak kencing, kerusakan sel ginjal, gagal ginjal ), jantung ( membesar,sesak nafas, cepatlelah, gagaljantung ).
3.8
Pencegahan Hipertensi 1. Pencegahan Primer Faktor resiko hipertensi antara lain : tekanan darah diatas rata-rata. Adanya hipertensi 2. Pencegahan sekunder Dikerjakan bila penderita telah diketahui menderita hipertensi berupa :
13
a. Pengelolaan secara menyeluruh bagi penderita baik dengan obat maupun dengan tindakan-tindakan seperti pada pencegahan primer. b. Harus dijaga supaya tekanan darahnya dapat terkontrol secara secara normal dan stabil. c. Faktor-faktor resiko penyakit jantung ischemik yang lain harus dikontrol. d. Batasi aktifitas.
14
BAB IV ASUHAN KEPERWATAN
4.1
Pengkajian 4.1.1 Data Demografi 1. Biodata Pasien Nama
: Ny. C
Umur
: 58 Th
Jenis kelamin
: Perempuan
Status Pernikahan
: Menikah
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Agama
: Islam
Alamat
: Sungai Cambai
Diagnosa Medis
: Hipertensi
2. Penanggung jawab Nama
: Tn. M
Usia
: 20 Th
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Pekerjaan
; Wiraswasta
Alamat
: Tebing Tinggi
Hubungan dengan Pasien
: Anak Pasien
4.1.2 Keluhan utama Os mengatakan sakit kepala.
4.1.3 Riwayat Kesehatan a. Riwayat kesehatan sekarang Os datang ke Puskesmas Rawat Inap Margojadi pada Tanggal 9 Januari 2018 dengan keluhan sakit kepala, nyeri pada ulu hati, leher dan tengkuk terasa tegang dan sakit pinggang. 15
b. Riwayat Kesehatan Dahulu Os mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami sakit hipertensi. c. Riwayat Kesehatan Keluarga Os mengatakan bahwa penyakit hipertensi yang dideritanya adalah keturunan dari keluarganya. d. Data Genogram x
Laki – Laki Perempuan Pasien
X
Sudah Meninggal
4.1.4 Riwayat Psikologis Klien memiliki hubungan yang sangat baik dengan keluarga dan saudara.
4.1.5 Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan Umum -
Klien tampak lemah
-
Keadaan klien sadar
-
Tinggi Badan : 148 cm
-
Berat badan : 45 kg
16
lanjutkan pemeriksaan dengan menggunakan IPPA. a. Abdomen - Inspeksi ( melihat ) : perut klien simetris. - Palpasi ( meraba ) : pada saat palpasi tidak terdapat benjolan di 4 kuadran klien. - Perkusi ( mengetuk ) : suara lambung klien normal ( tidak ada kembung ). - Auskultasi ( mendengar ) : bising usus 18x/menit. b. Dada - Inspeksi ( melihat ) : bentuk dada klien simetris. - Palpasi ( meraba ) : tidak terdapat benjolan pada dada klien - Perkusi ( mengetuk ) : paru-paru klien normal. - Auskultasi ( mendengar ) : suara nafas klien normal.
2. Tanda-Tanda Vital - TD : 200/100 mmHg - T
: 36,50C
- N
: 76x/menit
- RR : 18x/menit
3. Sistem Pencernaan a. Bibir - Berbentuk simetris saat tersenyum dan bicara. - Tidak terdapat luka dimulut dan bibir. b. Mulut - Tidak ada pembengkakan pada gusi klien. c. Anus -
ada
4. sistem pengindraan a. Mata - Kelopak mata klien normal.
17
- Konjungtiva berwarna merah muda ( anemis ) tidak ada tanda anemia. - Tidak menggunakan alat bantu untuk melihat seperti lensa/kacamata. b. Hidung Hidung klien simetris, tidak terasa nyeri saat dipegang, tidak ada kelainan pada hidung klien. c. Telinga Kedua daun telinga simetris, klien dapat mendengar dengan baik. d. Sistem saraf Klien dapat berjalan dan berdiri tegak tanpa jatuh dan mampu menggerakkan anggota tubuh dalam keadaan sadar.
5. Sistem muskuloskeletal - Bentuk kepala klien normal. - Punggung klien normal. - Kaki dan tangan klien normal tidak ada kelainan.
6. Sistem Intergumen a. Rambut Kebersihan rambut klien baik, warna rambut klien hitam. b. Kulit Tugor kulit kembali pada saat < 2detik, tidak ada perubahan warna kulit, warna kulit klien coklat. c. Kuku Kebersihan kuku klien baik tiak ada jamur kuku dan tidak mudah patah.
7. Sistem Endrokin -
Klien bertumbuh kembang dengan baik.
18
-
Ekskresi urine tidak berlebih, keringat tidak berlebih, tidak terdapat kelenjar thyroid.
8. Sitem Kardiovaskular Frekuensi denyut jantung diatasnormal, bunyi jantung berirama tidak ada nyeri pada dada.
4.1.6 Aktifitas Sehari-hari 1. Nutrisi - Saat kondisi sehat Pola makan klien 3x sehari, makanan kesukaan berlemak, tidak ada makanan pantangan. - Saat kondis sakit Pola makan klien 3x sehari, klien hanya menghabiskan 1/3 porsi makanan, klien dilarang makan makanan yang berminyak dan mengandung lemak. 2. Cairan - Saat kondisi sehat Minuman yang dikonsumsi semua jenis minuman, sehari menghabiskan 8 gelas air. - Saat kondisi sakit Klien
hanya
mengkonsumsi
air
putih,
sehari
hanya
menghabiskan 3 gelas air. 3. Pola Tidur - Saat kondisi sehat Klien tidur malam kurang lebih 8 jam dan tidur siang 1-2 jam. - Saat kondisi sakit Klien tidur malam kurang lebih 3 jam, dan pada siang hari klien tidak bisa tidur karena suasana yang tidak tenang.
19
4.2
Diagnosa Keperawatan 4.2.1 Data Fokus Data Obyek (DO)
Data Subyek (DS)
Keadan umum :
- Os mengatakan sakit kepala.
- Os tampak lemah
- Os mengatakan nyeri pada ulu hati.
- Os tampak sadar
- Os mengatanleher dan tengkuk terasa
TD : 200/100 mmHg T
: 36,5oC
N
: 76x/menit
tegang. - Os mengatakan sakit pinggang.
RR : 18x/menit
4.2.2 Analisis Data DATA
ETIOLOGI
PROBLEM
DS :
Peningkatan
- Os mengatakan sakit kepala.
tekanan vaskuler sakit kepala.
- Os mengatakan nyeri pada ulu hati.
selebral.
- Os
mengatanleher
dan
Nyeri akut
tengkuk
terasa tegang. - Os mengatakan sakit pinggang. DO : Keadan umum : - Os tampak lemah - Os tampak sadar TD : 200/100 mmHg T
: 36,5oC
N
: 76x/menit
RR : 18x/menit
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut sakit kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler selebral 20
4.2.3 Intervensi DX
NOC
NIC
Nyeri akut sakit kepala
Setelah dilakukan
- Kaji TTV
berhubungan dengan
tindakan
- Anjurkan pada
peningkatan tekanan
keperawatan 1x 30
pasien untuk
vaskuler selebral ditandai
menit, diharapkan
banyak istirahat.
dengan :
nyeri kepala teratasi
DS :
dengan kriteria hasil:
dengan dokter
a. Os tidak
untuk pemberian
- Os
mengatakan
sakit
kepala.
merasapusing
- Os mengatakan nyeri pada ulu hati. - Os
lagi. b. TTV dalam batas
mengatanleher
dan
normal.
tengkuk terasa tegang. - Os
mengatakan
sakit
pinggang. DO : Keadan umum : - Os tampak lemah - Os tampak sadar TD : 200/100 mmHg T
: 36,5oC
N
: 76x/menit
RR : 18x/menit
21
- Kolaborasi
terapi.
4.2.4 Implementasi DX
Jam
Nyeri akut sakit
Selasa,
kepala
2018
9
Tindakan Januari
berhubungan
10.00
- Mengkaji TTV
dengan
10.05
- Menganjurkan pasien untuk
peningkatan tekanan vaskuler
banyak istirahat. 10.07
- Berkolaborasi dengan dokter
selebral
untuk pemberin terapi.
4.2.5 Evaluasi
Selasa, 9 Januari 2018 jam 10.00 WIB. S : Os mengatakan sakit kepala. O : TD : 200/100 mmHg T
: 36,5oC
N
: 76x/menit
RR : 18x/menit A : masalah teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi Pemberian obat : -
Paracetamol 3 x 1
-
Ranitidin 3 x 1
-
Antasida 3 x 1
-
Ambroxol 3 x 1
22
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada Ny. C dengan penyakit hipertensi di puskesmas rawat inap Margojadi didapatkan kesimpulan bahwa dalam pengkajian telah dilakukan anamesa yang meliputi data subjektif dan data objektif, dan pengkajian tersebut diambil diagnosa dan masalah berdasarkan data yang menunjang didapatkan hipertensi dengan masalah nyeri Nyeri akut sakit kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler selebral.
Intevensi yang diberikan disesuaikan dengan ketentuan yang ada sedangkan dalam penerapannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Evaluasi
dilakukan
setelah
implementasi
dilakukan
pada
Ny.
C
menunjukknan suatu kemajuan yaitu nyeri akut kepala berkurang.
5.2
Saran Pada akhir dari bagian karya tulis ini, saya akan menyampaikan saran, baik untuk pihak sekolah pelaksanaan praktik kerja lapangan ( PKL ). 1. Untuk Perusahaan/Puskesmas a. Untuk para karyawan untuk lebih ditingkatkan lagi motivasi dan kedisiplinan dalam bekerja. b. Petugas kesehatan juga harus lebih sabar menangani pasien dengan kondisi apapun. c. Puskesmas harus lebih memberikan pelayanan yang maksimal pada pasien. d. Hubungan antara karyawan dengan siswa/siswi PKL diharapkan selalu terjaga agar dapat tercipta susana kerja sama yang baik.
23
2. Untuk sekolah a. Pemantauan terhadap siswa/siswi yang seda Nyeri akut sakit kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler selebral ng PKL maupun yang baru akan melaksanakan PKL agar lebih ditingkatkan lagi untuk meyakinkan pihak perusahaan terhadap program PKL. b. Dalam pembekalan materi fisik maupun mental agar lebih ditingkatkan terutama untuk pembinaan mental siswa/siswi. c. Dan juga guru selalu memberikan motivasi, bimbingan dan keringanan pada siswa/siswi yang sedang PKL.
24
DAFTAR PUSTAKA
FKUI,2001. Asuhan Keperawatan dengan Hipertensi. http : konsep klinis. http ://dr-m-kes.blogspot.com. diakses pada tanggal 23 Januari 2018, jam 18.05 WIB.
Kapita Selekta kedokteran edisiketiga jilid pertama, 2001 :542, Materi Asam Urat. http://id.wikipedia.org/wiki/arthritis_reumatoid_fisiologi gout arthritis red-tobing weblog. diakses pada tanggal 23 Januari 2018, jam 18.05 WIB.
Depkes, 2002, Asuhan Keperawatan ( Askep ) Asam Urat. Depkes – http : //sectloladaveris.wordpress.com / artikel-kedokteranpatofisiologigout-arthritis/ html : diakses pada tanggal 23 Januari 2018, jam 18.05 WIB
25