Bab I

  • Uploaded by: YUNY
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab I as PDF for free.

More details

  • Words: 939
  • Pages: 6
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tangan merupakan bagian tubuh yang sangat penting bagi tubuh kita. Karena sebagian besar kegiatan sehari-hari kita dilakukan menggunakan tangan. Mulai dari makan, minum, memakai baju, memasak, mencuci, dan juga aktifitas kebersihan diri seperti di dalam kamar mandi. Di zaman yang semakin modern ini, tanpa sadar telah menambah aktifitas yang dilakukan oleh tangan. Seperti pekerjaan di kantor, mengetik, menulis, dan untuk ibu rumah tangga seperti kegiatan di dapur seperti memasak dan mencuci baju. Karena dilakukan berulang-ulang dan terus menerus, menimbulkan masalah kesehatan pada bagian tangan. Masalah yang sering di timbulkan adalah gangguan fungsi gerak. Adanya gangguan tersebut disebabkan karena timbulnya nyeri akibat dari gerakan yang sama dan selalu dilakukan bahkan sampai di paksakan setiap harinya. Salah satu cedera yang sering terjadi di tangan adalah de quervain tenosynovitis. De quervain tenosynovitis merupakan gangguan pada ibu jari yang di tandai dengan adanya nyeri yang di sebabkan oleh faktor mekanis, trauma, dan inflamasi pada struktur jaringan di sekitar pergelangan tangan. De quervain tenosynovytis mempengaruhi dua tendon yaitu abductor pollicis longus dan extensor pollicis brevis, tendon ini berfungsi menghubungkan otot ke tulang. Dalam sebuah penelitan disebutkan terdapat 50 responden yang terdiri dari 34 atau 68 % responden wanita dan 16 atau 32 % responden pria. Dan dari

1

2

jumlah tersebut terbukti bahwa wanita jauh lebih beresiko terkena de quervain tenosynovitis dari pada responden pria. Khusunya untuk ibu rumah tangga yang memiliki bayi, memicu terjadinya de quervain tenosynovitis karena mereka bekerja terus menerus. (Katana dalam Nuke, 2014). Karena itu di butuhkan penanganan yang tepat. Upaya pelayanan kesehatan awalnya di fokuskan pada penyembuhan saja. Namun belakangan ini pelayanan kesehatan semakin berkembang. Yang mencakup upaya peningkatan kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pencegahan, penyembuhan dan juga pemulihan. Salah satu upaya meningkatkan pelayanan kesehatan adalah adanya tenaga fisioterapi. Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang di tujukan kepada individu adan ataupun kelompok untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak fungsi tubuh sepanjang rentang

kehidupan

denganmenggunakan

penanganan

secara

manual,

peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutik dan mekanis), pelatihan fungsi dan komunikasi. (SK Menkes RI No.778/Menkes/SK/VIII/2008, Bab Ic). Maka dari itu fisioterapi dianggap memiliki peranan penting dalam menangani kasus de quervain tenosynovitis, bukan hanya sekedar untuk memperbaiki fungsi gerak saja. Melainkan juga dapat menangani keluhan utama yang menjadi pokok dari berbagai keluhan penunjang lainnya yaitu adanya nyeri. Di dalam jurnal dengan judul “Effects of Phonophoresis on Supraspinatus Tendinitis in Abducted Position and Adducted and Internally Rotated Position

3 of College Men” dengan sampel 10 orang positif tendinitis supraspinatus. Di dapat hasil penurunan nyeri pada pasien tendinitis supraspinatus dengan menggunakan modalitas phonophoresis. Dan dalam jurnal “perbedaan pengaruh pemberian ultrasound dan manual longitudinal muscle stretching dengan ultrasound dan auto stretching terhadap pengurangan nyeri pada kondisi sindroma miofasial otot upper trapezius” terdapat penurunan nyeri dengan aplikasi manual longitudinal muscle stretching. Setelah menimbang dan memilih penulis merasa aplikasi phonoporosis dan manual longitudinal muscle stretching dapat menjadi modalitas yang tepat pada penanganan kasus de quervain tenosynovitis untuk mengurangi nyeri. Melihat modalitas tersebut secara efektif dapat mengurangi nyeri pada peradangan di dalam tendon. Adanya efektifitas dari pengaplikasian phonophoresis dan manual longitudinal muscle stretching dapat mengurangi problematik yang muncul dari kasus de quervain tenosynovitis terutama untuk nyeri.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH Secara umum permasalahan dan problematika yang muncul pada pasien dengan kondisi de quervain tenosynovitis antara lain : 1. Adanya nyeri pada ibu jari, nyeri yang dialami dapat berupa nyeri tekan, nyeri gerak maupun nyeri diam. Nyeri tersebut di sebabkan karena adanya peradangan pada tendon akibat penekanan proccesus styloideus saat terjadi pergerakkan.

4

2. Adanya keterbatasan gerak pada ibu jari, disebabkan karena adanya nyeri yang membuat seseorang enggan untuk menggerakkan ibu jarinya. Dan juga nyeri sebagai tanda adanya peradangan yang mengakibatkan kelemahan otot sehingga fleksibilitas otot berkurang. 3. Adanya oedem atau bengkak pada ibu jari jelas menandakan terjadinya perdarahan pada tendon otot ekstensor pollicis brevis dan abduktor pollicis longus. Karena adanya penekanan proccesus styloideus pada tendon. 4. Adanya spasme pada otot pergelangan tangan disebabkan karena adanya nyeri yang mengakibatkan kelemahan otot. Sehingga kerja otot menjadi berkurang dan juga adanya peredaran darah yang tidak lancar yang memunculkan adanya spasme otot. 5. Munculnya nyeri dan juga keterbatasan gerak pada ibu jari mengakibatkan penurunan aktifitas fungsional seseorang. Karena nyeri dan keterbatasan ROM yang terjadi pada daerah pergelangan tangan sangat mengganggu. Melihat tangan memiliki peranan penting dalam aktifitas sehari-hari. Maka jika terjadi problem pada tangan tentunya juga akan mengganggu aktifitas fungsionalnya.

1.3 PEMBATASAN MASALAH Karena kompleksnya permasalahan dan problematik yang muncul pada pasien kondisi de quervain tenosynovitis, maka penulis membatasi permasalahan pada pengurangan nyeri dengan aplikasi phonophoresis dan manual longitudinal muscle stretching.

5

1.4 PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan permasalahan atau problematik yang di batasi pada pasien dengan kondisi de quervain tenosynovitis, maka penulis merumuskan batasan permasalahan bagaimana pengaruh aplikasi phonophoresis dan manual longitudinal muscle stretching terhadap penurunan nyeri bagi pasien de quervain tenosynovitis ?.

1.5 TUJUAN PENULISAN Adapan tujuan dari penulisan karya ilmiah adalah mengetahui pengaruh aplikasi phonophoresis dan manual longitudinal muscle stretching pada kondisi de quervain tenosynovitis dalam mengurangi nyeri.

1.6 MANFAAT PENULISAN Manfaat penulisan tentang pengaruh aplikasi phonophoresis dan manual longitudinal muscle stretching terhadap penurunan nilai nyeri pada kondisi de quervain tenosynovitis yaitu : 1. Bagi penulis Sebagai sarana untuk memperdalam pengetahuan penulis tentang kasus de quervain tenosynovitis serta bagaimana pelaksanaan terapinya. 2. Bagi fisioterapi Sebagai saran untuk berbagi ilmu kepada sesama calon tenaga kesehatan fisioterapi pada kasus de quervain tenosynovitis serta bagaimana penatalaksanaan fisioterapi pada kasus tersebut.

6

3. Bagi institusi Sebagai sarana untuk menyebarkan informasi dan pengetahuan tentang kasus de quervain tenosynovitis kepada pembaca khususnya di STIKES Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap. 4. Bagi masyarakat Sebagai sarana untuk menyebarkan ilmu pengetahuan tentang kasus de quervain tenosynovitis serta bagaimana peran tenaga kesehatan fisioterapi dalam menangani kasus de quervain tenosynovitis.

Related Documents

Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72
Bab-i-bab-v.doc
May 2020 71
Bab I & Bab Ii.docx
June 2020 67
Bab I & Bab Ii.docx
June 2020 65
Bab I-bab Iii.docx
November 2019 88

More Documents from "Nara Nur Gazerock"