BAB I PEMBUKAAN
1.1 LATAR BELAKANG Menurut Yuhaedi (2013) Keluarga berencana (KB) adalah upaya meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembidanaan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera.pada hakekat KB brtujuan untuk mewujudkan keluarga dengan anak ideal, sehat, berpendidikan, sejahtera , berketahanan dan terpenuhi hak-hak reproduksinya. Salah satu komponen pelayanan kb terdapat konseling, sehingga ketika tenaga kesehatan khususnya bidan dalam memberikan komunikasi, informasi dan edukasi tentang kb memerlukan pemberdayaan pada akseptor kb yang akan memilih kb. Kemudian konseling adalah proses yang berjalan dan menyatu dengan semua aspek pelayanan keluarga berencana dan bukan hanya informasi yang diberikan dan dibicarakan pada satu kali kesempatan yaki pada saat pelayanan. Teknik konseling yang baik dan informasi yang memadai harus diterapkan dan dibicarakan secara interaktif sepanjang kunjungan klien dengan cara yang sesuai dengan budaya yang ada. Dalam hal ini pembinaan adalah usaha untuk memberi pengarahan dan bimbingan guna mencapai suatu tujuan tertentu. Kemudian pembinaan akseptor kb adalah upaya yang dilakukan petugas kb dalam menjaga atau memelihara kelangsungan atau keberadaan peserta kb dan institusi masyarakat sebagai peserta dan pengola kb di daerahnya. 1.2 RUMUSAN MASALAH a. Apa yang pengertian dari pembinaan ? b. Apa tujuan dari pembinaan pada akseptor kb ? c. Bagaimana jenis-jenis dari konseling kebidanan ? d. Bagaimana langkah-lankah konseling kb ? e. Bagaimana langkah pelaksanaan kb ? f. Bagaimana ukuran keberhasialan kb ? g. Bagaimana sikap bidan dalam melakukan konseling kb ? h. Bagaimana praktek pembinaan akseptor kb ? 1.3 TUJUAN a) Untuk mengetahui tetang pengertian dari pembinaan. b) Untuk mengetahui tetang tujuan dari pembinaan pada akseptor kb. c) Untuk mengetahui tetang jenis-jenis dari konseling kebidanan . d) Untuk mengetahui tetang langkah-lankah konseling kb. e) Untuk mengetahui tetang langkah pelaksanaan kb. f) Untuk mengetahui tetang ukuran keberhasialan kb. g) Untuk mengetahui tetang sikap bidan dalam melakukan konseling kb. h) Untuk mengetahui tetang praktek pembinaan akseptor kb.