Bab I - Revisi - 3.doc

  • Uploaded by: Anonymous tXRGrQZQ2U
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab I - Revisi - 3.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 1,039
  • Pages: 5
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang

Apendiktomi merupakan tindakan yang paling tepat dan merupakan satu-satunya pilihan yang baik setelah diagnose apendisitis ditegakkan (Pieter et al, 2004 dalam Ragawati, 2009). Mengingat apendisitis akut adalah kegawatan medik, karena jika dibiarkan dan tidak ditangani, ependiks vermiformis tersebut dapat ruptur dan mengakibatkan infeksi yang fatal pada peritoneum (peritonitis). Inflamasi apendiks berhubungan dengan obstruksi pada 50-80% kasus, biasanya dalam bentuk fecalith, hiperplasi limfoid dan jaringan dalam bentuk batu empedu, tumor atau gumpalan cacing (Oxyuris vemucularis) (Ade Wijaya, 2009). Pascaoperasi apendiktomi mempunyai beberapa hal yang harus mendapat perhatian, antara lain: waktu rawat 2-5 hari, adanya kejadian komplikasi seperti infeksi luka operasi, abses intra abdomen, sepsis, dan rasa nyeri (Ragawati, 2009). Setiap pembedahan selalu berhubungan dengan insisi/sayatan yang merupakan trauma atau kekerasan bagi penderita yang menimbulkan berbagai keluhan dan gejala. Salah satu keluhan yang sering dikemukakan adalah nyeri ( Sjamsuhidajat dan Jong, 2005). Hal ini didukung oleh penelitian Megawati ( 2010), bahwa pasien pasca laparatomi sebanyak 57,70% mengeluhkan nyeri sedang, 15,38% mengeluhkan nyeri berat, dan sebanyak 26,92% nyeri ringan. Nyeri setelah pembedahan merupakan hal yang fisiologis, tetapi hal ini merupakan salah satu keluhan yang paling ditakuti oleh klien setelah pembedahan. Sensasi nyeri mulai terasa sebelum kesadaran klien kembali penuh, dan semakin meningkat seiring dengan berkurangnya pengaruh anestesi. Adapun bentuk nyeri yang dialami oleh klien pasca pembedahan adalah nyeri akut yang terjadi karena adanya luka insisi bekas pembedahan ( Perry dan Potter, 2006).

1

2

Nyeri akut yang dirasakan oleh klien pasca operasi merupakan penyebab stress, frustasi, dan gelisah yang menyebabkan klien mengalami gangguan tidur, cemas, tidak nafsu makan, dan ekspresi tegang ( Perry dan Potter, 2006). Individu yang merasakan nyeri merasa tertekan atau menderita dan mencari upaya untuk menghilangkan nyeri (Nurhayati, 2011). Nyeri yang taktertangani mengakibatkan kecemasan, percepatan denyut jantung, tekanan darah meningkat dan terjadi syok neurogenik (Tamsuri, 2006). Rasa nyeri yang bertambah hebat bila penderita batuk, tarik nafas dalam dan adanya bronchospasme berakibat penderita takut akan mengeluarkan dahak ataupun bernafas dalam, akibatnya akan terjadi penurunan kapasitas paru (VC), FRC, dan timbulnya Hypoksemia (Potter dan Perry, 2006) Hasil survey pada tahun 2009 angka kejadian appendiksitis di Jawa Tengah, jumlah kasus appendiksitis dilaporkan sebanyak 5.980 dan 177 diantaranya menyebabkan kematian. Jumlah penderita appendiksitis tertinggi ada di Kota Semarang, yakni 970 orang. Hal ini mungkin terkait dengan rendahnya pola konsumsi masyarakat modern terhadap makan-makanan berserat dalam memenuhi kebutuhan serat didalam tubuhnya (Dinkes Jateng, 2009). Data dari rekam medik Rumah Sakit Harapan Kota Magelang menunjukan bahwa angka kejadian apendisitis untuk tahun 2012 tercatat sebanyak 95 kejadian apedisitis dan harus dilakukan tindakan apendiktomi. Tahun 2013 di mulai dari bulan januari sampai bulan april sebanyak 23 kejadian apendisitis dan 18 dilakukan tindakan apendiktomi dan ke 18 pasien mengeluh nyeri ringan sampai berat setelah dua sampai tiga jam pasca operasi. Dari hasil wawancara dengan 2 pasien post operasi, di Ruang Cendana Rumah Sakit Harapan Kota Magelang, mereka mengatakan nyeri timbul didaerah sayatan seperti teriris samapi keluar keringat dingin, dan pasien merasa tidak nyaman dan segera meminta pertolongan.

3

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil topik “ Asuhan Keperawatan Pada Nn. H dengan Post Operasi Apendiktomi Hari ke-2; Masalah Utama Nyeri Akut di Ruang Cendana Rumah Sakit Harapan Magelang”. 1.2

Rumusan Masalah

Melihat dari banyaknya angka kejadian appendisitis yang dilakukan tindakan apendiktomi di Rumah Sakit Harapan Kota Magelang dan pasca pembedahan menimbulkan nyeri sehingga pasien merasa tidak nyaman, maka di susunlah Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Nn. H dengan Post Operasi Apendiktomi Hari Ke-2; Masalah Utama Nyeri Akut di Ruang Cendana Rumah Sakit Harapan Kota Magelang “. 1.3

Tujuan Laporan Kasus

Tujuan umum Penyusunan karya tulis ilmiah ini untuk mendapatkan pengalaman nyata dalam menerapkan asuhan keperawatan dengan post appendiktomi hari ke-2 masalah utama nyeri akut dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang utuh dan komprehensif. Tujuan khusus 1.3.1

Penulis mampu melaksanakan pengkajian data pada post appendiktomi dengan nyeri akut.

1.3.2

Penulis

mampu

merumuskan

diagnoasa

keperawatan

pada

post

appendiktomi dengan nyeri akut. 1.3.3

Penulis

mampu

menyusun

intervensi

asuhan

keperawatan

secara

menyuluruh pada post apendiktomi dengan nyeri akut. 1.3.4

Penulis mampu melakukan implementasi asuhan keperawatan pada post appendiktomi dengan nyeri akut.

1.3.5

Penulis mampu melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada post appendiktomi dengan nyeri akut.

1.3.6

Penulis mampu mendokumentasikan asuhan keparawatan pada post appendiktomi dengan nyeri akut.

4

1.4 Metode Pengumpulan Data Dalam penulisan karyatulis ilmiyah ini digunakan medote diskriptif dimana metode diskriptif adalah rancangan yang bertujuan untuk menerangkan atau menjelaskan tentang masalah yang terjadi berdasarkan karakteristik tempat, waktu, umur, jenis kelamin, sosial, ekonomi, pekerjaan, status perkawinan, cara hidup (pola hidup). Dengan kata lain rancangan ini mendiskripsikan seperangkat peristiwa atau kondisi populasi saat ini. Diskriptif itu terjadi pada lingkungan individu disuatu daerah tertentu (Hidayat, 2007). Adapun pengumpulan datanya: 1.4.1 Tempat dan Waktu Pengambilan kasus dilakukan di Bangsal Rawat Inap Cendana Rumah Sakit Harapan Kota Magelang, pada tanggal 1 Oktober 2012 jam 08.30 WIB. 1.4.2 Pengumpulan Data Penulis melakukan Asuhan Keperawatan secara langsung terhadap kasus post operasi apendiktomi dan melakukan pengumpulan data, analisa data sampai dengan evaluasi dengan cara sebagai berikut: 1.4.2.1 Studi Kepustakaan (Literatur) Yaitu penulis membaca dan mempelajari referensi yang mempunyai hubungan dengan konsep dan teori yang terkait dengan apndisitis dan apendiktomi. 1.4.2.2 Teknik Observasi-partisipatif Penulis secara langsung melakukan pengumpulan data dengan pengamatan secara langsung terhadap klien serta melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. 1.4.2.3 Teknik Wawancara (Interview) Penulis melakukan anamnesa secara langsung kepada klien (auto anamnesa), ataupun bertanya kepada keluarga, perawat dan pihak lain yang dapat memberikan data kondisi klien secara akurat (allo anamnesa). 1.4.2.4 Dokumentasi Penulis mengumpulkan data dan status klien, catatan keperawatan, serta melakukan diskusi dengan tim kesehatan untuk dianalisa sebagai data yang mendukung masalah klien. 1.5

Manfaat Laporan Kasus

Karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi : 1.5.1

Rumah sakit

5

Sebagai bahan masukan bagi Rumah Sakit Harapan Kota Magelang untuk mengetahui cara pemberian asuhan keperawatan pada pasien appendiktomi dengan nyeri kut sehingga meningkatkan mutu perawatan pasien rawat inap. 1.5.2

Institusi pendidikan Sebagai bahan masukan bagi institusi pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan terutama dalam bidang dokumentasi keperawatan.

1.5.3

Pasien dan keluarga Bagi pasien dapat bermanfaat untuk mempercepat pemulihan pengendalian nyeri pasca operasi, Bagi keluarga dapat menambah pengetahuan tentang bagaimana merawat anggota keluarga pasca operasi appendiktomi.

1.5.4

Penulis Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penulis tentang penyakit appendisitis dan perawatan pasien dengan nyeri akut post operasi appendiktomi.

Related Documents

Bab I Revisi
May 2020 14
Bab I Revisi
June 2020 17
Bab I (revisi).docx
April 2020 21
Bab I-revisi-folklor.docx
October 2019 24
Bab I - Revisi - 3.doc
October 2019 22

More Documents from "YandriWinarko"