Bab 3 Ep.docx

  • Uploaded by: Bakas Bakena
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 3 Ep.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,992
  • Pages: 15
BAB 3 METODE PENELITIAN

Metode penelitian sebagai suatu cara untuk memperoleh kebenaran ilmu pengetahuan atau pemecahan suatu masalah, yang pada dasarnya menggunakan ilmiah. 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah rancangan penelitian, desain penelitian ini merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian (Nursalam, 2013: 158). Jenis desain dari penelitian ini adalah desain penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Desain penelitian korelasional bertujuan mengungkap hubungan korelatif dua variabel (Nursalam, 2013:162). Desain penelitian cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat (Nursalam, 2013: 162). Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional yaitu untuk melihat hubungan dukungan sosial dengan motivasi untuk sembuh pada pengguna NAPZA di panti rehabilitasi Galilea Palangka Raya”.

3.2 Kerangka Kerja Kerangka kerja merupakan tahap yang penting dalam suatu penelitian yaitu menyusun kerangka konsep. Konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antar variabel baik variabel yang diteliti maupun yang tidak diteliti (Nursalam, 2013: 55). Kerangka kerja merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian yang berbentuk kerangka atau alur penelitian. Penulisan kerangka kerja disajikan dalam bentuk alur penelitian dari desain hingga analisis datanya (Hidayat 2010). Adapun kerangka kerja dapat dilihat pada bagan berikut.

31

32

Populasi Seluruh pengguna NAPZA di Panti Rahabilitasi Galilea Palangka Raya yaitu berjumlah 38 orang Sampel Pengguna NAPZA di Panti Rehabilitasi Galilea Palangka Raya sesuai dengan kriteria inklusi yaitu berjumlah 38 orang Sampling Teknik sampling yang digunakan yaitu total sampling

Informed Consent

Variabel Independen Dukungan Sosial

Variabel Dependen Motivasi Untuk Sembuh

Jumlah kuesioner 30 soal

Jumlah kuesioner 30 soal

Pengolahan Data Editing, Coding, Scoring, Tabulating

Pengolahan Data Editing, Coding, Scoring, Tabulating

Analisa Data Menggunakan Spearman’s Rank Penyajian Hasil Disajikan dalam bentuk diagram dan persentase Hipotesis H1 Diterima

Bagan 3.1

Kerangka Kerja Hubungan Dukungan Sosial Dengan Motivasi Untuk Sembuh Pada Pengguna NAPZA Di Panti Rehabilitasi Galilea Palangka Raya Tahun 2018

33

3.3 Identifikasi Variabel Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu (benda, manusia dan lain-lain). Variabel independen merupakan variabel yang nilainya menentukan variabel lain. Variabel dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain (Nursalam, 2013).Variabel yang diidentifikasi pada penelitian ini adalah: 3.3.1 Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain (Nursalam, 2013: 177). Variabel ini juga dikenal dengan nama variabel bebas artinya bebas dalam memengaruhi variabel lain (Hidayat, 2014: 80). Variabel independen dari penelitian ini adalah dukungan sosial pada pengguna NAPZA. 3.3.2 Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel yang nilainya di pengaruhi variabel terikat.Variabel terikat adalah faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh dari variabel bebas (Nursalam, 2013: 178). Variabel dependen pada penelitian ini adalah motivasi untuk sembuh pada pengguna NAPZA.

3.4 Definisi Operasional Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari sesuatu yang definisikan tersebut. Karakteristik yang dapat diamati (diukur) itulah yang merupakan kunci definisi operasional. Dapat diamati artinya memungkinkan peneliti untuk melakukan obeservasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian dapat diulangi lagi oleh orang lain (Nursalam, 2014:181)

34

34

Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Dukungan Sosial Dengan Motivasi Untuk Sembuh Pada Pengguna NAPZA Di Panti Rehabilitasi Galilea Palangka Raya tahun 2018 Variabel Definisi Parameter Alat ukur Skala Skor Variabel Independen Dukungan Sosial

Adanya penerimaan dari orang atau kelompok terhadap pengguna NAPZA di panti rehabilitasi Galilea Palangka Raya.

Dukungan Sosial Pada Pengguna NAPZA : 1) Dukungan emosional (emotional support)

2) Dukungan penghargaan (esteem support) 3) Dukungan instrumental (tangible or instrumental support) 4) Dukungan informasi (informational support) 5) Dukungan jaringan (network support)

Kuesioner

Ordinal A. Nilai Pernyataan positif 1. Sangat setuju (SS) 2. Setuju (S) 3. Tidak setuju (TS) 4. Sangat tidak, setuju (STS) Pernyataan negatif 5. Sangat setuju (SS) 6. Setuju (S) 7. Tidak setuju (TS) 8. Sangat tidak, setuju (STS)

:4 :3 :2 :1 :1 :2 :3 :4

N = Nilai Sikap Sp = Jumlah nilai yang diperoleh (jawaban benar x 1) Sm = Jumlah nilai yang diperoleh (jawaban benar) Kategori

1) Dukungan sosial kurang dengan skor <7 2) Dukungan sosial cukup dengan skor 8 – 13 3) Dukungan sosial baik dengan skor 14 - 20

35

Variabel Variabel Dependen Motivasi untuk sembuh

Definisi Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan, yaitu tujuan untuk sembuh pada pengguna NAPZA di panti rehabilitas Galilea Palangka Raya.

Parameter

Alat ukur

Skala

Motivasi Pengguna Kuesioner NAPZA: 1) Motivasi intrinsik yang berasal dari dalam diri individu sendiri 2) Motivasi ekstrinsik yang datang dari luar individu

Ordinal

Skor A. Nilai Pernyataan positif 1. Sangat setuju (SS) 2. Setuju (S) 3. Tidak setuju (TS) 4. Sangat tidak, setuju (STS) Pernyataan negatif 5. Sangat setuju (SS) 6. Setuju (S) 7. Tidak setuju (TS) 8. Sangat tidak, setuju (STS)

:4 :3 :2 :1 :1 :2 :3 :4

N = Nilai Sikap Sp = Jumlah nilai yang diperoleh (jawaban benar x 1) Sm = Jumlah nilai yang diperoleh (jawaban benar) Kategori

1) Motivasi Kuat 67-100 % 2) Motivasi Sedang 34-66 % 3) Motivasi Lemah 0-33 %

: : :

36

3.5 Populasi, Sampel Dan Sampling Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti,bukan hanya subjek atau objek yang dipelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek tersebut (Sugiyono,2009 dalam Hidayat,

2011:51). Sampel merupakan bagian yang

diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2014). 3.5.1

Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna NAPZA yang ada

di panti rehabilitasi Galilea Palangka Raya. 3.5.2

Sampel Dari data tentang populasi diatas akan diseleksi kriteria sampel yang terdiri

dari kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Sampel pada penelitian ini yaitu pengguna NAPZA di panti rehabilitasi Galilea Palangka Raya. Kriteria sampel sangat membantu peneliti untuk mengurangi bias hasil penelitian. Kriteria sampel dibedakan menjadi dua bagian, yaitu kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. 3.5.2.1 Kriteria inklusi Kriteria inklusi adalah kriteria umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2015). Pertimbangan ilmiah harus menjadi pedoman saat menentukan kriteria inklusi. Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Pengguna NAPZA yang berada dipanti rehabilitasi Galilea Palangka Raya. 2) Pengguna NAPZA yang tidak buta huruf atau bisa membaca. 3) Pengguna NAPZA yang bersedia menjadi responden. 4) Pengguna NAPZA yang dapat berkomunikasi dengan baik dan kooperatif. 3.6.2.1 Kriteria eksklusi Kriteria eksklusi adalah menghilangkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari penelitian karena berbagai sebab (Nursalam, 2013).

37

Adapun kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Pengguna NAPZA yang tidak dapat mengikuti penelitian sampai dengan selesai. 2) Pengguna NAPZA yang tidak bersedia menjadi responden. 3) Pengguna yang sedang kambuh. 3.5.3

Sampling Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat

mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2014). Penelitian ini merupakan teknik total sampling dengan teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Alasan mengambil total sampling karena menurut jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semuanya. Populasi dalam penelitian ini terdiri seluruh pengguna NAPZA di panti rehabilitasi Galilea Palangka Raya yang berjumlah yaitu 38 orang.

3.6 Uji Validitas dan Reabilitas 3.6.1

Uji validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat validitas

atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah (Arikunto, 2006 dalam Budiman, 2013 : 22). Uji validitas dilakukan untuk menguji validitas setiap pertanyaan angket. Teknik uji yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment. Jika pertanyaan tidak valid, maka pertanyaan tersebut tidak dapat digunakan. Pertanyaan-pertanyaan yang sudah valid kemudian baru secara bersama-sama diukur reliabilitasnya. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS melalui tahap-tahap sebagai berikut (Susilo, 2014 : 155-158). 1.

Input data dalam format SPSS.

2.

Klik analisa dan pilih scale kemudian klik → di reliability analysis.

38

3.

Pindahkan seluruh item pernyataan pada → kotak item. Blok seluruh item pernyataan pada kotak sebelah kiri dan pindahkan ke kotak di kanannya. Kotak model ALPHA tetap saja.

4.

Pada kotak Descriptives for → pilih kotak kecil scale if item deleted kemudian → continue dan OK.

5.

Out-put validitas dan reliabilitas

6.

Pada kolom corrected item-total correction bandingkan dengan tabel r. Apabila lebih besar dari nilai tabel r, maka item dinyatakan valid. Apabila nilai corrected item-total correction ada yang lebih kecil dari nilai r tabel maka item tidak valid dan sebaiknya dikeluarkan dari instrumen penelitian. Pada nilai yang bersifat marginal dapat dilakukan perbaikan pernyataan pada item kuisioner.

7.

Langkah-langkah mencari nilai r table dan t table dengan mempergunakan SPSS (Susilo, 2014 : 159).

3.6.2

Uji Reliabilitas Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tersebut tetap konsisten atau sama bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama (Budiman, 2013: 22). Pertanyaan yang sudah valid dilakukan uji reliabilitas dengan cara membandingkan r tabel dengan r hasil. Jika nilai r hasil adalah alpha yang terletak di awal output dengan tingkat kemaknaan 5% (0,05) maka setiap pertanyaan dikatakan valid, jika r alpha lebih besar dari konstanta maka pertanyaan tersebut reliabel (Budiman, 2013: 22). Nilai reliabilitas dapat dilihat pada tabel luaran reliability statistics pada nilai Alpha Cronbach’s (Susilo, 2014 : 167). Menurut Budi (2006), tingkat reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala Alpha 0 sampai 1. Apabila skala Alpha tersebut dikelompokkan ke dalam 5 kelas dengan range yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat dipresentasikan ke dalam tabel berikut.

39

Tingkat Reliabilitas berdasarkan Nilai Cronbach atau α

Tabel 3.2 Alpha

Tingkat Reliabilitas

0,00 – 0,20

Kurang reliabel

> 0,20 – 0,40

Agak reliabel

> 0,40 – 0,60

Reliabel

> 0,60 – 0,80

Cukup reliabel

> 0,80 – 1,00

Sangat reliabel

Sumber: Budi (2013).

3.7 Instrumen Penelitian, Pengumpulan Data dan Analisa Data 3.7.1

Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner atau angket.

Angket atau questionnaire merupakan cara pengumpulan data berupa angket atau kuesioner dengan beberapa pertanyaan. Alat ukut ini digunakan bila responden jumlahnya besar dan dapat membaca dengan baik yang dapat mengungkapkan hal-hal yang bersifat rahasia. Angket terdiri atas tiga jenis yakni (1) angket terbuka atau tidak berstruktur yang memberikan kebebasan responden untuk mengungkapkan permasalahan, (2) angket tertutup atau berstruktur merupakan angket yang dibuat sedemikian rupa sehingga responden hanya memilih atau menjawab pada jawaban yang sudah ada, dan (3) checklist atau daftar cek merupakan daftar yang berisi pertanyaan atau pernyataan yang akan diamati dan responden memberikan jawaban dengan memberikan cek (√) sesuai dengan hasil yang diinginkan (Hidayat, 2014: 91). Pada penelitian ini peneliti menggunakan angket atau kuesioner yang berisi 60 pernyataan dengan jenis checklist atau daftar cek terbagi menjadi: 1) Pernyataan dukungan sosial terdiri dari 30 soal, yaitu pernyataan tentang dukungan sosial pada pengguna NAPZA. 2) Pernyataan tentang motivasi 30 soal, yaitu pernyataan tentang motivasi untuk sembuh pada pengguna NAPZA. Dimana peneliti melakukan pendekatan kepada responden dan memberikan informed consent jika responden bersedia untuk diteliti. Kemudian peneliti membagikan kuisioner kepada responden pengguna NAPZA di panti rehabilitasi

40

Galilea Palangka Raya, selanjutnya responden mengisi lembar kuesioner yang berisi 60 butir pernyataan. Kemudian responden menjawab kuisioner tersebut dengan memberikan cek (√) sesuai dengan hasil yang diinginkan oleh responden. 3.7.2

Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan data

yang akan dilakukan dalam penelitian. Metode pengumpulan data terdiri atas wawancara, observasi, dokumen dan kuesioner atau angket. Studi pendahuluan dilakukan sebagi awal untuk mengetahui fenomena yang ada (Hidayat, 2014: 90). Langkah-langkah dalam pengumpulan data bergantung pada rancangan penelitian dan teknik instrumen yang digunakan. Selama proses pengumpulan data, peneliti memfokuskan pada penyediaan subjek, memperhatikan prinsip-prinsip validitas dan reliabilitas, serta menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi agar data dapat terkumpul sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan (Nursalam 2013: 191). Proses pengumpulan data pada penelitian ini diawali dengan meminta ijin dari STIKes Eka Harap untuk melakukan survey pendahuluan ke panti rehabilitasi Galilea Palangka Raya. Setelah penulis mendapatkan data dari panti rehabilitasi Galilea Palangka Raya. Setelah proposal selesai di uji dan diperbaiki kemudian penulis meminta izin dari STIKes Eka Harap untuk melakukan penelitian di panti rehabilitasi Galilea Palangka Raya, dan meminta izin ke Badan Penelitian, Pengembangan, Inovasi, Dan Teknologi Kota Palangka Raya. Menjelaskan terlebih dahulu maksud dan tujuan penelitian lalu responden yang bersedia untuk diteliti dipersilahkan mengisi lembar persetujuan atau inform consent selanjutnya mengisi lembar kuesioner yang berisi 60 butir pernyataan dengan pilihan jawaban benar semua. 3.7.3 Analisis Data Analisa data merupakan bagian yang sangat penting untuk mencapai tujuan pokok penelitian, yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang mengungkapkan fenomena (Nursalam, 2013: 197). Setelah data terkumpul melalui angket atau kuesioner maka dilakukan pengolahan data yang melalui beberapa tahapan sebagai berikut.

41

3.7.3.1 Seleksi data (editing) Proses pemeriksaan data dilapangan sehingga dapat menghasilkan data yang akurat untuk pengelolaan data selanjutnya kegiatan yang dilakukan adalah memeriksa apakah semua pertanyaan penelitian sudah dijawab dan jawaban yang atau tertulis dapat dibaca secara konsisten. 3.7.3.2 Pemberian kode (coding) Setelah dilakukan editing selanjutnya penulis memberikan kode tertentu pada tiap-tiap data sehingga memudahkan dalam melakukan analisa data. Pemberian kode pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

Lama Tinggal Di Panti

2.

U: Umur responden 1 : < 17 tahun 2 : 18 – 35 tahun 3 : > 35 tahun

3. Jenis Kelamin: 1

: Laki-laki

2

: Perempuan

4. Pendidikan Terakhir 1 : SD 2 : SMP 3 : SMA 4

: Diploma

5

: Perguruan tinggi

3.7.3.3 Menentukan skor (scoring) Scoring adalah menentukan skor/nilai untuk setiap item pertanyaan, tentukan nilai terendah dan tertinggi, tetapkan jumlah kuesioner dan bobot masing-masing kuesioner. 1. Dukungan Sosial: Pernyataan positif 1) Sangat setuju (SS)

:4

2) Setuju (S)

:3

3) Tidak setuju (TS)

:2

42

4) Sangat tidak, setuju (STS)

:1

Pernyataan negatif 1) Sangat setuju (SS)

:1

2) Setuju (S)

:2

3) Tidak setuju (TS)

:3

4) Sangat tidak, setuju (STS)

:4

2. Motivasi: Pernyataan positif 5) Sangat setuju (SS)

:4

6) Setuju (S)

:3

7) Tidak setuju (TS)

:2

8) Sangat tidak, setuju (STS)

:1

Pernyataan negatif 5) Sangat setuju (SS)

:1

6) Setuju (S)

:2

7) Tidak setuju (TS)

:3

8) Sangat tidak, setuju (STS)

:4

3.7.3.4 Pengelompokan data (tabulating) Pada tahap ini, jawaban-jawaban responden yang sama dikelompokkan dengavn teliti dan teratur lalu dihitung lalu dijumlahkan kemudian dituliskan dalam bentuk tabel-tabel. 3.7.3.5 Analisa univariat Analisis univariat adalah adalah analisis yang dilakukan untuk satu variabel atau per variabel pada penelitian ini terlebih dahulu akan dilakukan analisis univariat dengan menggunakan distribusi frekuensi yang disajikan dalam bentuk tabel. Menurut Ghozali (2011: 4), distribusi frekuensi merupakan uji statistik yang sesui untuk skala ordinal. Analisa univariat adalah analisis yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan antara lain: nama, umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir. 3.7.3.6 Analisa bivariat Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan untuk menganalisis hubungan dua variabel yang dapat bersifat simetris tak saling mempengaruhi,

43

saling mempengaruhi, dan variabel satu mempengaruhi variabel lain. Metode Bivariat untuk parametrik adalah uji korelasi dan regresi sederhana dan untuk non-parametrik adalah uji korelasi Spearman. Variabel yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah: 1) Variabel independen yaitu dukungan sosial adalah dukungan yang diperoleh pengguna NAPZA dari lingkungan sekitar. 2) Variabel dependen yaitu motivasi yaitu ada atau tidak motivasi untuk sembuh pada pengguna NAPZA di panti rehabilitasi Galilea Palangka Raya. Sedangkan uji analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Spearman’s Rho, yaitu dengan mengamati 2 variabel X dan Y adalah dalam bentuk skala ordinal, maka derajat korelasi dicari dengan koefisien korelasi Spearman. Prosedurnya terdiri atas mengamati kedua variabel dalam bentuk ranking, dengan mencari perbedaan dari masing-masing pengamatan yang sudah berpasangan. penghitung koefisien korelasi Spearman dengan rumus: ρ = 1 = 6∑d12 / N3 – N Keterangan: d1 = beda antara 2 pengamatan berpasangan N = total pengamatan Ρ = koefisien korelasi spearman Langkah-langkah spearman’s rho pada program SPSS adalah sebagai berikut: 1.

Masuk program SPSS

2.

Klik variabel view pada SPSS data editor

3.

Masukkan data dalam bentuk kode pada kolom nama.

4.

Pada kolom decimal angkanya dirubah menjadi 0.

5.

Pada kolom label tuliskan variabel atau parameter penelitian.

6.

Pada kolom values masukan kode dan keterangannya

7.

Untuk kolom-kolom lain boleh tidak diisi

8.

Buka data view SPSS data editor, maka didapat kolom variabel

9.

Ketik data sesuai variabelnya

44

10. Klik analyze pilih correlate kemudian pilih bivariat. 11. Masukan variabel independen dan dependennya ke dalam kolom variabel 12. Pilih correlation coefficients pilih spearman dan pada kolom test of significant pilih two tailled danklik flag significant corelations. 13. Klik ok 14. Kemudian hasil output akan didapatkan pada kolom correlations.

3.8

Waktu dan Tempat Penelitian

3.8.1

Waktu Penelitian Penelitian Hubungan Dukungan Sosial Dengan Motivasi Untuk Sembuh

Pada Pengguna NAPZA di Panti Rehabilitasi Galilea Palangka Raya yang akan dilakukan pada bulan Februari 2019. 3.8.2 Tempat Penelitian Tempat Penelitian adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data selama penelitian berlangsung. Penelitian hubungan dukungan sosial dengan motivasi untuk sembuh pada pengguna NAPZA akan dilakukan di panti rehabilitasi Galilea Palangka Raya.

3.9

Etika Penelitian

3.9.1

Informed Consent (Lembar persetujuan) Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara penelitian dengan

responden penelitian dengan memberikan lembaran persetujuan. Informed consent diberikan penelitian dilakukan memberikan lembaran persetujuan untuk menjadi responden (Nursalam 2011: 240). Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan peneliti, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangai lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien (Hidayat, 2014: 83). 3.9.2

Anonimity (Tanpa nama) Menjaga kerahasian identitas subjek, penelitian tidak mencantumkan nama

subjek pada lembaran pengumpulan data (kuesioner), tetapi lembaran tersebut diberi nomor kode tertentu dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh penelitian. (Nursalam, 2011: 240).

45

3.9.3

Confidentialitiy (Kerahasiaan) Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang responden

harus dijaga karena itu merupakan privasi responden. Tidak ada seorangpun yang dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh responden dengan bukti lembar persetujuan. Diskusi tentang responden harus diluar area pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang responden dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari (Nursalam, 2011: 240).

Related Documents

Bab 3
June 2020 37
Bab 3
November 2019 52
Bab 3
October 2019 51
Bab 3
August 2019 65
Bab 3
June 2020 26
Bab 3
May 2020 35

More Documents from ""