Bab 3 Cos.docx

  • Uploaded by: rika budii
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 3 Cos.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,012
  • Pages: 14
BAB 3 LAPORAN KASUS 3.1. Pengkajian, Tanggal 07-12-2018 jam 10.30 WIB 1.

Identitas Pasien A. Nama : Tn. M B. Umur : Tahun C. Jenis Kelamin : Laki-laki D. Agama : Islam E. Alamat : Madura F. Suku : Madura G. Pekerjaan : H. Tanggal/Jam MRS : 6-12-2018/23.00 WIB I. Tanggal/Jam Pengkajian : 7-12-2018/10.30 WIB, Post Op hari ke J. No. Register : 217XXX K. Diagnosis Masuk : COS + INH L. Keluarga yang dapat dihubungi : Istri, Telp. 081241257XXX

2.

Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke UGD setelah mengalami KLL (Kecelakaan lalu lintas) di jalan greges. Pasien menabrak pembatas jalan, pasien jatuh dan tidak sadarkan diri. Keluarga pasien mengatakan dalam perjalanan ke UGD pasien sempat sadar dan muntah. Setelah itu pasien tidak sadarkan diri kembali, sampai di rumah sakit dilakukan pemeriksaan GCS pasien turun 3-3-4 (somnolen), pasien di sarankan untuk observasi di ICU. Saat di kaji di ruangan (7 Desember 2018) nampak terdapat rakoon eye di mata bagian dekstra, GCS :4-3-5 (Apatis), terdapat luka pada jari kelingking dan jari manis sinistra tertutup elasmul, Alasan Masuk RS Keluarga mengatakan Tidak sadarkan diri Keluhan Utama Pasien mengatakan nyeri pada kepala Masalah Keperawatan : Nyeri Akut

3. 4.

5.

Riwayat Penyakit Dahulu Pasien tidak memiliki riwayat penyakit dahulu.

6.

Riwayat Penyakit Keluarga Keluarga pasien tidak memiliki riwayat penyakit.

Genogram

45

Keterangan gambar : : Laki-laki : Meninggal : Tinggal satu rumah : Perempuan : Pasien 7. Riwayat Alergi Pasien tidak memiliki alergi. 8. Saat Masuk RS Dengan brankard 9. Alat Medik yang Dipakai Pasien terpasang infus RL 1500cc/24 jam terpasang di brachialis dekstra Masalah Keperawatan : resiko infeksi 10. Alat Bantu yang Digunakan Pasien menggunakan alat bantu dower catheter Nomer : 18 Isi balon : 15 cc PEMERIKSAAN FISIK 11. Keadaan Umum Pasien tampak gelisah Masalah Keperawatan : ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral 12. Tanda-tanda Vital Suhu: 368°C, Pernafasan: 20x/menit, Nadi: 82x/menit, Tekanan Darah: 120/70 mmHg Pengkajian nyeri P (Provocative) : Nyeri karena luka dikepala Q (Quality) : Tersayat-sayat R (Region) : Pada kepala S (Scale) : 5 dari 0-10 T (Time) : terus menerus Keluhan lain : Pasien tampak meringis kesakitan, pasien tampak berhatihati saat akan mengubah posisi, pasien sulit di mintai keterangan (keterangan berubah-ubah karena penurunan kesadaran) Masalah Keperawatan : Nyeri Akut

13. Sistem Pernafasan Pasien tidak ada batuk, nafas berbunyi, nafas cuping hidung. Saat di auskultasi tidak terdapat suara nafas tambahan. Tipe pernafasan pasien menggunakan perut dan dada. Bentuk dada pasien tampak simetris. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah 14. Sistem Jantung dan Pembuluh Darah Pasien tidak ada nyeri dada, palpitasi, pusing, pingsan, distensi vena jugularis, perdarahan pada otak, hasil CT-Scan :SAH di cisterna ambient dan di sinus sagitalis posterior, fraktur di OS zigomatikus kanan, fraktur dinding anterior dan lateral sinus maksilaris kanan, hematosinus maksilaris dan ethmoidalis kanan. CRT pasien < 3 detik. Masalah Keperawatan : ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral 15. Sistem Kulit dan Selaput Lendir Keadaan kulit pasien lembab, terdapat luka lecet pada bagian wajah dan tangan kanan dan kiri. Terdapat luka pada jari kelingking dan jari manis tertutup elasmul Masalah Keperawatan : kerusakan integritas kulit 16. Sistem Persyarafan Kesadaran pasien apatis , GCS E:4 V:3 M:5, pupil pasien normal dengan reaksi cahaya positif. Reflek plantar +, reflek achiles + , reflek patela +. Masalah Keperawatan : ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral 17. Sistem Otot dan Tulang Pasien tidak mengalami nyeri otot, tulang, serta tidak ada bengkak, kaku ataupun radang sendi. Tidak ada deformitas dan kontraktur. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah 18. Sistem Penglihatan Penglihatan pasien normal, tidak kabur dan buta. Kondisi sklera pasien baik berwarna putih. Konjungtiva pasien tidak anemis. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah 19. Sistem Pendengaran Tidak ada tinitus, tuli, nyeri tekan ataupun tarikan, keluarnya cairan/darah dan pendengaran yang berkurang. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah 20. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, leher dan tonsil, paroitis, dan torticollis Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah 21. Abdomen Tampak normal, tidak ada kembung, acites, benjolan, striae, hetapomegali, splenomegali. Peritaltik usus pasien 12x/menit. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah 22. Anogenetalia Tidak ada fistula, abses, condyloma, hemmoroid, fisura dan atresia ani.

23.

24.

25.

26.

27.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah Sistem Reproduksi dan Seksualitas Keadaan penis, testis, skrotum, mulut uretra tampak baik dan bersih. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah DATA BIOLOGIS Nutrisi Saat di rumah Pasien memiliki berat badan 60 kg dan tinggi badan 165 cm. Nafsu makan pasien normal, tidak ada keluhan mual, muntah atau sukar menelan. Pasien makan 3x/hari menghabiskan 1 porsi penuh, minum dengan jumlah sekitar 2400cc/24 jam. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah Saat di rumah sakit Saat di kaji pasien di puasakan Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan Eliminasi Saat di rumah Pasien dapat BAK dengan lancar dan secara mandiri. Frekuensi BAK 7x/hari dengan warna kuning jernih. Pasien dapat BAB secara mandiri. Frekuensi BAB dua hari sekali. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah Saat di rumah sakit Pasien dapat BAK dengan lancar menggunakan dower catheter no. 18 isi balon 15 cc . Jumlah BAK 300 cc/6 jam dengan warna kuning jernih. Pasien belum BAB di RS selama 1 hari. Masalah Keperawatan : Resiko Infeksi Pola Aktivitas dan Istirahat Saat di rumah Lama tidur pasien saat siang 1 jam dan malam 6 jam. Pasien tidak memakai obat tidur. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah Saat di rumah sakit Lama tidur pasien saat siang 2 jam dan malam 7 jam. Pasien tidak memakai obat tidur. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah Pola Merawat Diri Saat di rumah Pasien dapat melakukan aktivitas Mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, cuci rambut 3x/minggu secara mandiri. Kebersihan kuku pasien terjaga. Pasien dapat mengganti pakaian secara mandiri. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah Saat di rumah sakit

Pasien mengatakan tidak dapat melakukan aktivitas sendiri. Sebagian aktivitas pasien dibantu oleh keluarga, mandi -/hari dengan bantuan total, ganti pakaian dengan bantuan partial, gosok gigi dengan bantuan minimal. Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri 28. Kebiasaan Sosial Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok, minum minuman keras dan mengkonsumsi obat-obatan. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah DATA PSIKOSOSIAL Pasien dapat berkomunikasi secara verbal dengan lancar menggunakan bahasa indonesia. Pasien tinggal dengan istri dan anak. Orang terdekat pasien yaitu istri. Pasien sudah mengerti tentang penyakitnya. Hubungan suami dan istri sebelum dan sesudah sakit tetap baik-baik saja dan harmonis. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah DATA SPIRITUAL Pasien melaksanakan ibadah. Pasien menganggap sakitnya karena kesalahan dirinya dan pasien yakin akan sembuh. Yang mengkaji (Kelompok)

DATA PENUNJANG

ANALISA DATA No. 1.

2.

3.

4.

DATA DS : P : Nyeri karena luka dikepala Q : Tersayat-sayat R : Pada kepala S : 5 dari 0-10 T : terus menerus DO : 1. Pasien tampak meringis kesakitan 2. Pasien tampak berhati-hati saat akan mengubah posisi 3. Pasien sulit dimintai keterangan (keterangan berubah-ubah karena penurunan kesadaran) 4. Nadi: 82x/menit 5. Tekanan Darah: 120/70 mmHg DS : Pasien mnegatakan sakit kepala DO : 1. CT-Scan : SAH di cisterna ambient dan di sinus sagitalis posterior, fraktur di OS zigomatikus kanan, fraktur dinding anterior dan lateral sinus maksilaris kanan, hematosinus maksilaris dan ethmoidalis kanan 2. Kesadaran pasien apatis 3. GCS E:4 V:3 M:5 = 12 DS : Pasien mengatakan ada luka di sekitar wajah DO : 1. Keadaan kulit pasien lembab 2. Terdapat luka lecet pada bagian wajah dan tangan kanan dan kiri 3. Terdapat luka pada jari kelingking dan jari manis tertutup elasmul DS : Pasien mengatakan tidak dapat melakukan aktivitas sendiri. DO : 1. Sebagian aktivitas pasien dibantu oleh keluarga 2. Mandi -/hari dengan bantuan total, 3. Ganti pakaian dengan bantuan partial 4. Gosok gigi dengan bantuan minimal.

ETIOLOGI

MASALAH NYERI AKUT

KETIDAKEFEKTIFAN PERFUSI JARINGAN SEREBRAL

KERUSAKAN INTEGRITAS JARINGAN KULIT

SYNDROME PERAWATAN DIRI

5.

DS : DO : 1. Pasien dapat BAK dengan lancar menggunakan dower catheter no. 18 isi balon 15 cc 2. Jumlah BAK 300 cc/6 jam dengan warna kuning jernih. 3. Pasien terpasang infus RL 1500cc/24 jam terpasang di brachialis dekstra.

RESIKO INFEKSI

DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Nyeri akut berhubungan dengan ........ ditandai dengan P : Nyeri karena luka dikepala, Q : Tersayat-sayat R : Pada kepala , S : 5 dari 0-10, T : terus menerus, Pasien tampak meringis kesakitan, Pasien tampak berhati-hati saat akan mengubah posisi, Pasien sulit dimintai keterangan (keterangan berubah-ubah karena penurunan kesadaran), Nadi: 82x/menit, Tekanan Darah: 120/70 mmHg. 2. Ketiakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan ........... ditandai dengan Pasien mnegatakan sakit kepala, CT-Scan : SAH di cisterna ambient dan di sinus sagitalis posterior, fraktur di OS zigomatikus kanan, fraktur dinding anterior dan lateral sinus maksilaris kanan, hematosinus maksilaris dan ethmoidalis kanan, Kesadaran pasien apatis, GCS E:4 V:3 M:5 = 12. 3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan ............ ditandai dengan Pasien mengatakan ada luka di sekitar wajah, Keadaan kulit pasien lembab, Terdapat luka lecet pada bagian wajah dan tangan kanan dan kiri, Terdapat luka pada jari kelingking dan jari manis tertutup elasmul. 4. Syndrome perawatan diri berhubungan dengan penurunan kesadaran ditandai dengan Pasien mengatakan tidak dapat melakukan aktivitas sendiri, Sebagian aktivitas pasien dibantu oleh keluarga, Mandi -/hari dengan bantuan total, Ganti pakaian dengan bantuan partial, Gosok gigi dengan bantuan minimal. 5. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif dan luka pasien

INTERVENSI KEPERAWATAN No. Tujuan & Kriteria Hasil Diagnosa 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan masalah keperawatan nyeri akut dapat teratasi dengan kriteria hasil : 1. Nyeri berkurang 1-3 2. Pasien tidak meringis kesakitan 3. Pasien tidak gelisah 4. TTV dalam batas normal TD : 110-120/75-80 MmHg Nadi : 60–100x/mnt RR : 16-20 x/mnt Suhu : 36,5–37,5 O C

2

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan ketidakefektifan perfusi jaringan serebral dapat teratasi dengan kriteria hasil : 1. Pasien kooperatif 2. GCS : 4,5,6 3. Composmentis 4. Tidak pusing

Intervensi

Rasional

1. Posisikan pasien pada posisi yang nyaman 2. Ajarkan pasien untuk melakukan teknik distraksi dan relaksasi 3. Modifikasi lingkungan yang menyebabkan nyeri (pencahayaan ruangan, suhu ruangan, kebisingan, dll) 4. Kolaborasi dalam pemberian analgesik 5. Observasi TTV 6. Obervasi skala nyeri

1. Dengan memposisikan pasien dengan nyaman seluruh otot tubuh akan lebih relaks sehingga dapat membantu pasien untuk mengurangi rasa sakitnya 2. Dengan mengajarkan teknik relaksasi dapat mengurangi ketegangan dan kecemasan pasien, pikiran menjadi relaks, sehingga otot-otot yang tegang akan terabaikan/teralihkan. Dengan teknik distraksi dapat mengalihkan rasa nyeri pasien dengan melakukan kegiatan lain dan melakukan penyangkalan terhadap nyerinya sehingga nyeri dapat teralihkan. 3. Dengan memodifikasi lingkungan seperti mnegatur pencahayaan, kebisingan, suhu ruangan, dll pasien dapat merasa lebih tenang sehingga pasien bisa istirahat dengan tenang. 4. Dengan memberikan analgesik dapat memblok produksi substansi alami tubuh atau pelepasan mediator kima yang dapat menimbulkan rasa nyeri, sehingga nyeri dapat dihentikan 5. Dengan mengobservasi TTV pasien dapat mengetahui hemodinamik pasien sehingga mengetahui perkembangan yang di alami pasien 6. Dengan mengobservasi skala nyeri pasien dapat mengetahui perubahan skala nyeri pasien, sebagai salah satu tolak ukur apakan intervensi yang dilakukan harus diperbaiki, tetap, atau dihentikan. 1. Dengan menjelaskan kepada klien tentang tindakan yang akan dilakukan dapat menambah wawasan klien. 2. Dengan memberi posisi kepala pasien untuk memperlancar aliran darah agar tidak menggumpal 3. Dengan menganjurkan pasien beristirahat diharapkan nyeri dapat berkurang 4. Dengan kolabirasi dengan dokter diharapkan aliran darah dan o2 di otak meningkat

1. Jelaskan kepada klien tindakan yang akan dilakukan 2. Atur posisi kepala pasien 15-30º 3. Menganjurkan pasien untuk beristirahat 4. Kolaborasi dengan dokter tentang

5. TTV normal

3

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan kerusakan integritas kulit dapat teratasi dengan kriteria hasil : 1. Luka kering 2. Luka mengecil dari sebelumnya 3. Luka bersih 4. Tidak ada tanda-tanda infeksi pada daerah luka

4

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam syndrome perawatan diri teratasi dengan kriteria hasil : 1. klien kooperatif 2. klien dapat memenuhi kebutuhan dirinya secara mandiri

5

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan resiko infeksi tidak terjadi dengan kriteria hasil :

pemberian terapi obat 5. Observasi TTV 1. Lakukan perawatan luka a. Bersihkan luka menggunakan NaCl 0,9% b. Keringkan menggunakan kassa kering steril c. Oleskan luka dengan menggunakan obat sesuai dengan ajuran dokter d. Balut luka jika luka dalam 2. Ajurkan pasien untuk makanmakanan tinggi protein 1. Jelaskan tujuan prosedur tindakan yang akan dilakukan pada klien dan keluarga 2. Membantu menyuapi makanan 3. Membantu klien untuk mandi 4. Membantu melepas dan mengenakan pakaian klien 5. Ajarkan keluarga dalam membantu memenuhi kebutuhan klien 6. Observasi turgor kulit, kebersihan kuku dan TTV 1. Pertahankan teknik aseptik 2. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan

5. Dengan observasi diharapkan mengetahui perkembangan pasien 1. Dengan melakukan perawatan luka dapat mencegah terjadinya infeksi pada luka dan luka menjadi bersih dan mudah mengering 2. Dengan memakan tinggi protein yang mengandung omega 3 akan mempantu mempercepat proses penyembuhan luka.

1. Dengan menjelaskan kepada klien tentang tindakan yang akan dilakukan dapat menambah wawasan klien 2. Agar kebutuhan nutrisi teta terpenuhi 3. Agar tetap bersih dan segar 4. Agar tetap menjaga kebersihan 5. Agar keluarga mampu untuk membantu memenuhi kebutuhan perawatan diri pasien 6. Agar mengetahui perkembangan pasien

1. Dengan mempertahankan teknik aseptik dapat mencegah masuknya mocrobakteri masuk ke dalam tubuh. 2. Dengan cuci tangan dapat mengurangi mocrobakteri yang bersarang di tangan

1. Tidak terdapat kemerahan, nyeri, terasa panas, bengkak, dan jaringan tidak berfungsi pada sekitar pemasangan infus 2. S : 36,5-37,50C

3. Ganti IV cateter bila terjadi feblitis 4. Berikan antibiotik sesuai program 5. Observasi daerah sekitar pemasangan infus, dan pemasangan cateter 6. Observasi suhu

3. Dengan mengganti IV cateter dapat mencegah feblitis 4. Dengan memberikan antibiotik sesuai program diharapkan dapat mencegah terjadinya infeksi pada bayi 5. Dengan mengobservasi area tersebut dapat mengetahui apakah area pemasangan infus terjadi infeksi seperti kemerahan, panas, bengkak, nyeri, dan jaringan yang tidak berfungsi 6. Dengan mengobservasi suhu dapat mengetahui apakah ada proses infeksi yang terjadi.

IMPLEMENASI DAN EVALUASI Tanggal

07-122018

Jam

No. Dx

Implementasi

1.

1. Memposisikan pasien pada posisi yang nyaman R/ : Pasien pada posisi telentang dengan kepala lebih tinggi 300 2. Mengajarkan pasien untuk melakukan teknik distraksi (seperti mengobrol dengan keluarga, tidur, mendengarkan musik, membaca koran dll) dan relaksasi (menarik nafas dalam melalui hidung kemudian menghembuskan nafas melalui mulut) R/ : pasien melakukan distraksi dengan mengobrol dengan keluarganya dan melakukan relaksasi jika nyeri tiba 3. Memodifikasi lingkungan yang menyebabkan nyeri (pencahayaan ruangan, suhu ruangan, kebisingan, dll) R/ : pasien lebih relaks jika lampu di atasnya dimatikan 4. Memberikan obat sanagesik 1 amp dan tramadol 1 amp drip NaCl 0,9% 100 cc dilakukan secara iv melalui selang infus 5. Mengobservasi TTV R/ : TD : 120/75 mmhg, N : 84 x/menit, S : 36,70C, RR : 20 x/menit 6. Mengobervasi skala nyeri R/ : P : Nyeri karena luka dikepala, Q : Tersayat-sayat R : Pada kepala , S : 3 dari 0-10, T : terus menerus,

Paraf Tanggal

07-122018

Jam

No. Dx

Evaluasi

1.

S: P : Nyeri karena luka dikepala Q : Tersayat-sayat R : Pada kepala S : 3 dari 0-10 T : terus menerus O: 1. Pasien tampak sedikit meringis kesakitan 2. Pasien tampak berhati-hati saat akan mengubah posisi 3. Pasien sulit dimintai keterangan (keterangan berubah-ubah karena penurunan kesadaran) 4. Nadi: 84x/menit Tekanan Darah: 120/70 mmHg A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi No. 1-6

Paraf

2.

Pasien tampak sedikit meringis kesakitan, Pasien tampak berhati-hati saat akan mengubah posisi, 1. Mengatur posisi kepala pasien 15-30º R/ : Pasien tidur terlentang dengan kepala lebih tinggi 30º 2. Menganjurkan pasien untuk beristirahat R/ : Pasien mengerti dan mau istirahat dulu 3. Memberikan obat ......... R/ : Pasien mendapatkan obat 4. Mengobservasi TTV dan tingkat kesadaran pasien R/ : TD : 120/75 mmhg, N : 84 x/menit, S : 36,70C, RR : 20 x/menit, GCS : E:4 V:4 M:5 = 13 composmentis

2.

S : Pasien mnegatakan sakit kepala sedikit berkurang O: 1. Kesadaran pasien composmentis 2. GCS E:4 V:4 M:5 = 13 A : Masalah ketidakefektifan perfusi jaringan serebral teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi No. 1-5

S : Pasien mengatakan ada luka di sekitar wajah O: 1. Keadaan kulit pasien lembab 2. Terdapat luka lecet pada bagian wajah dan tangan kanan dan kiri 3. Terdapat luka pada jari kelingking dan jari manis tertutup elasmul 4. Luka bersih dan mulai mengering A : Masalah kerusakan integritas kulit teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi No. 1-2 S : Pasien mengatakan tidak dapat melakukan aktivitas sendiri. O:

3.

1. Melakukan perawatan luka a. Membersihkan luka menggunakan NaCl 0,9% b. Mengeringkan menggunakan kassa kering steril c. Mengoleskan luka dengan menggunakan obat sesuai dengan ajuran dokter d. Membalut luka jika luka dalam R/ : Luka bersih dan mulai mengering 2. Menganjurkan pasien untuk makan-makanan tinggi protein misalnya ikan, ayam, susu, dll R/ : pasien mengerti dan mau memakan makanan yang tinggi protein

3.

4.

1. Membantu menyuapi makanan R/ : pasien mau untuk di suapi oleh istrinya 2. Membantu klien untuk mandi

4.

5.

08-122018

1. 2. 3.

R/ : pasien mau untuk di seka 3. Membantu melepas dan mengenakan pakaian klien R/ : pasein sudah gati baju yang bersih 4. Mengajarkan keluarga dalam membantu memenuhi kebutuhan klien R/ : Minta keluarga untuk membelikan sikat gigi dan obat kumur untuk mencegah bau mulut pada pasien 5. Mengbservasi turgor kulit dan kebersihan kuku R/ : turgor kulit baik dan kuku pendek dan bersih 1. Mempertahankan teknik aseptic R/ : pasien terhindari dari microorganisme 2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan R/ : tangan bersih dan mencegah masuknya microorganisme ke pasien 3. Memberikan obat antibiotic ................. 4. Mengobservasi daerah sekitar pemasangan infus, dan pemasangan cateter R/ : tidak ada tanda-tanda infeksi pada daerah pemasangan infus dan pemasangan kateter 5. Mengobservasi suhu R/ : S : 36,70C

1. Sebagian aktivitas pasien dibantu oleh keluarga 2. Mandi 2x/hari dengan bantuan total, 3. Ganti pakaian dengan bantuan partial A : Masalah syndrome perawatan diri belum teratasi P : Lanjutkan intervensi No. 1-5 5.

08-122018

1. 2. 3.

S:O: 1. Pasien dapat BAK dengan lancar menggunakan dower catheter no. 18 isi balon 15 cc 2. Jumlah BAK 500 cc/6 jam dengan warna kuning jernih. 3. Pasien terpasang infus RL 1500cc/24 jam terpasang di brachialis dekstra.\ A : Masalah infeksi tidak terjadi P : Lanjutkan intervensi No. 1-5

09-122018

4.

4.

5.

5.

1. 2.

09-122018

1. 2.

3.

3.

4.

4.

5.

5.

Related Documents

Bab 3
June 2020 37
Bab 3
November 2019 52
Bab 3
October 2019 51
Bab 3
August 2019 65
Bab 3
June 2020 26
Bab 3
May 2020 35

More Documents from ""

Doc2.docx
December 2019 5
Speech Delay.docx
November 2019 2
Bab 3 Cos.docx
November 2019 4
Wc.docx
April 2020 10