Bab 2. Gadar.docx

  • Uploaded by: Maida Krismonica
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 2. Gadar.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,128
  • Pages: 6
BAB. 2 KONSEP SPGDT DI UNITED STATE AMERICAN

2.1 Aspek Komunikasi SPGDT Amerika adalah salah satu sistem SPGDT tersibuk, sistem ini merespons rata-rata 300 panggilan per hari dan menetapkan sasaran waktu tanggapan. Waktu kedatangan untuk tanggapan berbeda-beda sesuai dengan prioritas panggilan. Ada tiga panggilan prioritas yang berbeda. Pertama adalah panggilan prioritas 1, yang melibatkan situasi darurat atau yang mengancam jiwa. Kedua adalah panggilan prioritas 2, panggilan ini digunakan ketika situasi serius atau berpotensi mengancam jiwa. Panggilan Prioritas 3 dan 4 adalah untuk penyakit atau cedera yang tidak mengancam jiwa (Page et al, 2013). Program “Peringatan AED” Boston EMS adalah sistem untuk melacak lokasi Automatic External Defibrillator (AEDs). Program ini melibatkan penyimpanan lokasi AED yang tersedia untuk umum dalam sistem Computer Aided Dispatch (CAD). Hal ini memungkinkan operator di pusat panggilan 911 untuk diberitahu tentang keberadaan AED di dekat pemanggil. Operator pengiriman ini kemudian dapat memberikan instruksi kepada penelepon untuk menemukan dan menggunakan AED. Ketersediaan informasi ini dapat berarti perbedaan antara hidup dan mati dalam kasus henti jantung (Page et al, 2013). Operasi Pengiriman memiliki lebih banyak tanggung jawab daripada hanya menempatkan ambulans ke lokasi darurat. Operasi Pengiriman juga bertugas memprioritaskan panggilan darurat dan berkoordinasi dengan organisasi keselamatan lain seperti pemadam kebakaran dan polisi. Selain itu, bekerja dengan Arah Medis Darurat Pusat Metro-Boston (CMED). Ini adalah sistem radio khusus yang digunakan untuk tujuan mengkomunikasikan kebutuhan pasien dari EMT di rumah sakit lapangan dan area di seluruh wilayah metro Boston (Page et al, 2013).

Selain melalui panggilan ke 911, EMS Amerika telah menambah fitur video real-time sehingga paramedis yang akan menolong korban gawat darurat dapat mempersiapkan peralatan dan mengetahui tentang informasi terkini dari korban (Mears et al, 2011). 2.2 Aspek Transportasi Transportasi yang digunakan pada Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) di Amerika adalah ambulan bariatrik yang dirancang khusus untuk mengakomodasi pasien obesitas. Ambulans Bariatrik ini tersedia tandu yang dapat memindahkan pasien dengan berat badan hingga 850 pound dan tandu hidrolik yang dapat memindahkan pasien dengan berat badan hingga 1000 pound ke ambulans. Kedua fitur baru ini membantu mengurangi kemungkinan cedera bagi Paramedis ketika datang untuk membantu pasien obesitas dan memberi pasien kenyamanan yang lebih baik daripada ambulan standar (Page et al, 2013). Ambulans ini disesuaikan dengan kebutuhan penduduk di Boston. Pada ambulans ini dilengkapi dengan peralatan perawatan pra-rumah sakit paling canggih yang tersedia, ambulans ini dikelola oleh dua Paramedis. Pemeliharaan pencegahan rutin dilakukan pada setiap ambulans Emergency Management Systems (EMS) Boston dan semua telah lulus Kantor Negara tahunan inspeksi OEM (Page et al, 2013). 2.3 Aspek Penanganan Ketika seseorang memanggil 911 untuk darurat medis, sistem EMS akan dapat digunakan. Sistem ini dikelola oleh divisi King County EMS yang mengandalkan kemitraan dengan departemen pemadam kebakaran, paramedis, pusat pengiriman EMS, dan rumah sakit. Terdapat lima tingkatan pelayanan dalam sistem EMS yaitu (Page et al, 2013): 1. Akses ke sistem EMS dengan menghubungi 911 2. Triage oleh Dispatcher. Dispatcher adalah orang yang menentukan tingkat perawatan yang sesuai untuk korban kegawatdaruratan. Operator akan

mengirimkan layanan sesuai dengan kondisi kegawatdaruratan. Misalnya layanan Basic Life Support maupun Advanced Life Support. Dispatcher dilatih secara khusus untuk dapat memberikan perawatan kegawatdaruratan dan untuk dapat membimbing penelepon untuk menyelamatkan jiwa. Termasuk intruksi Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) dan Automated External Defibrillator (AED) sampai dengan penyediaan EMS. 3. Respon tingkat pertama. Pada tingkat pertama personel Basic Life Support adalah pemberi layanan kesehatan pertama pada kegawatdaruratan, personel ini datang ke tempat kejadian kurang dari 5 menit. Perawatan medis yang dilakukan meliputi Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) dan Automated External Defibrillator (AED) 4. Respon tingkat kedua. Pada tingkat ini personel yang dibutuhkan ialah Advanced Life Support. Personil ALS adalah Paramedis yang menyediakan perawatan medis darurat, termasuk kasus yang mengancam jiwa. 5. Transportasi ke Rumah Sakit. Setelah pasien distabilkan, kemudian diputuskan kemana harus dipindahkan baik ke rumah sakit atau klinik untuk perawatan medis lebih lanjut diperlukan. 2.4 SOP

BAB 3. OPINI 3.1. Kelebihan sistem SPGDT di USA Dari pemaparan konsep yang dijelaskan di BAB 2 ada beberapa kelebihan pada program SPGDT di amerika, yaitu antara lain : 1. Sudah adanya AED di beberapa titik, sehingga ketika terjadi kondisi yang gawat darurat untuk penanganan akan maksimal dan dengan kondisi tersebut menimilkan untuk korban meninggal. 2. Sudah adanya ambulan yang memungkinkan untuk membawa pasien obesitas hingga berat bedan 1000 pound atau setara 453,592 Kg 3. Adanya fitur video real-time sehingga paramedis yang akan menolong korban gawat darurat dapat mempersiapkan peralatan dan mengetahui tentang informasi terkini dari korban. 4. Seperti yang kita tahu, dan mungkin beberapa sudah kita lihat di TV untuk sistem 911 bahwasanya akan tanggap dan sigap ketika adanya sebuah kegawatdarurat seperti yang dijelaskan diatas bahwasanya ada 300 panggilan di setiap hari nya, dan petugas selalu sigap. 3.2. Kekurangan sistem SPGDT di USA Dari penjelasan konssep yang di BAB 2 ada beberapa kekurangan pada sistem SPDGT di amerika, yaitu diantaranya : 1. Membutuhkan petugas yang banyak dan petugas selalu siap dan sigap apabila ada seseorang yang memanggil “911”, karena menurut penjelasan bahwasanya per hari ada 300 panggilan dan ini juga membutuhkan manajemen yang baik. 3.3. Masukkan untuk program SPGDT di indonesia Untuk sistem SPDGT di negara indonesia sendiri sudah baik hal ini terbukti dengan adanya undang-undang yang mengatur SPDGT itu sendiri di indonesia, namun ada beberapa masukkan yang bisa menambah pelayanan SPDGT sehingga menimalkan terjadinya korban jiwa. Beberapa masukkan itu diantaranya ialah :

1. Adanya alat AED diitik – titik keramaian di seluruh wilayah negara indoenesia seperti di Teminal, Stasiun, Bandara, Pasar, dan tempat yang ramai lainnya agar ketika terjadi gawatdarurat bisa cepat tertangani dan menimalkan untuk terjadinya korban jiwa. 2. Adannya program ambulan yang mungkin bisa menganggkut untuk orang obesitas yang mungkin beberap badan sekitar 400 Kg. 3. Mungkin adanya sosialisasi ke tempat – tempat daerah terpencil mengenai program “119”.

BAB 4. PENUTUP

4.1. Kesimpulan Program SPDGT di negara amerika adalah sistem yang penting dan merupakan program tersibuk yang ada di negara amerika karena rata – rata merespon 300 panggilan setiap harinya. Dengan merepson rata – rata 300 setiap harinya tentunya ada beberapa prioritas yang diterapkan diantaranya adalah Pertama adalah panggilan prioritas 1, yang melibatkan situasi darurat atau yang mengancam jiwa. Kedua adalah panggilan prioritas 2, panggilan ini digunakan ketika situasi serius atau berpotensi mengancam jiwa. Panggilan Prioritas 3 dan 4 adalah untuk penyakit atau cedera yang tidak mengancam jiwa. Adanya program AED di negara amerika dan sudah diletakkan di banyak tempat, sehinga dapat menimalkan terjadinya korban jiwa, serta di AED ini sudah terdapat fitur video reat-time sehingga petugas yang akan menuju ketempat kejadian sudah menyiapkan mungkin akan membawa perlengkapan apa saja. Transportasi yang digunakan pada Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) di Amerika adalah ambulan bariatrik yang dirancang khusus untuk mengakomodasi pasien obesitas. Ambulans Bariatrik ini tersedia tandu yang dapat memindahkan pasien dengan berat badan hingga 850 pound dan tandu hidrolik yang dapat memindahkan pasien dengan berat badan hingga 1000 pound ke ambulans. 4.2. Saran

Related Documents

Bab 2
June 2020 19
Bab 2
May 2020 26
Bab 2
May 2020 40
Bab 2
June 2020 23
Bab 2
April 2020 32
Bab 2
April 2020 37

More Documents from ""