Kritis Kelompok D1.docx

  • Uploaded by: Maida Krismonica
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kritis Kelompok D1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 728
  • Pages: 3
ASPEK KELUARGA DAN BUDAYA IN CRITICAL CARE SETTING

MAKALAH

oleh : KELOMPOK 1 KRITIS Maraytus Sissetyaningrul Putri NIM 162310101119 Irsalina Nabilah Ali NIM 162310101125 Liyah Elsa Nur Cahyani NIM 162310101141 Ubaidillah Ustman NIM 162310101149 M. Nazeh Aminudin NIM 162310101155 Fara Adibah NIM 162310101160 Vio Nadya Permatasari NIM 162310101173 Insyaf Prawita Sari NIM 162310101176 Maida Krismonica NIM 162310101182

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 2019

Aspek Keluarga dan Perawatan Berbasis Budaya Pada Pasien Kritis Di Wilayah Pertanian

1. Konsep Family Center Care Anggota keluarga pasien yang sakit kritis memberikan kontribusi yang signifikan dan berkelanjutan pada kesejahteraan pasien. Pasien dengan penyakit kritis membutuhkan dan menginginkan anggota keluarga mereka untuk selalu mendukung dan mendampingi mereka dalam melewati perawatan. Strategi untuk meningkatkan family center care (perawatan yang berpusat pada keluarga) pada perawatan pasien kritis melibatkan anggota keluarga untuk bekerjasama dengan perawat dalam mempertimbangkan keterlibatan apa yang mereka inginkan dalam perawatan mendasar pada anggota keluarga mereka yang sakit. Anggota keluarga dapat berkonsultasi dan bernegosiasi dengan perawat yang bertugas dalam menentukan perawatan yang mereka inginkan dan apa saja perawatan yang tersedia. Anggota keluarga sering menjadi pengambil keputusan tentang pilihan pengobatan karena kondisi kognitif pasien yang terganggu. Selain itu, anggota keluarga tidak hanya memberikan dukungandalam situasi penyakit kritis, tetapi juga kesinambungan perawatan melalui rehabilitasi. Tanggungjawab ini bersama dengan situasi penyakit kritis yang sering mendadak menciptkan stress an kecemasan bagi anggota keluarga. Tujuan utama dariperawatan yang berpusat pada keluarga adalah untuk mengurangi resiko stress terkait pengalaman di ICU yang seringkali membuat trauma anggota keluarga. Kebutuhan keluarga mencangkup hal-hal berikut: a. Keluarga ingin mengetahui prognosis dan perkembangan keluarga mereka b. Keluarga ingin agar hak mereka terpenuhi untuk berkonsultasi dengan dokter setidaknya sekali dalam sehari, untuk mendapatkan informasi yang konsisten dan akurat dari staf, untuk medapatkan kepastian bahwa anggota keluarga mereka dirawat dengan orang-orang yang berkompeten dan peduli (care). c. Keluarga juga membutuhkan perasaan yakin dan tenang kerena staf akan menghubungi mereka di rumah jika terjadi perubahan pada kondisi keluarga mereka yang dirawat dan memberikan keluarga harapan mengenai kesembuhan pasien 2. Komunikasi Terapeutik Dengan Memperhatikan Budaya Pemahaman dan memberhatikan kebutuhan budaya pasien dan keluarga merupakan ha yang penting untuk merawat pasien kritis dan melibatkan seluruh tim multidisiplin. Faktor budaya meliputi faktor sosial dan perilaku manusia terkait dengan kebutuhan emosional dan spiritual. Komunikasi yang efektif diperlukan dan menjadihal yag penting untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga dan pasien. Komunikasi yang baik merupakan kebutuhan utaa pasien dan meningkatkan rasa percaya diri pasien, dan membuat pasien merasa aman. Ketika seorang perawat

memberikan harapan kepada pasien dan embuat mereka merasa aman yang anntinya akan didukung oleh kehadiran anggota keluarga dan kepercayaan pasien. Keperawatan yang memperhatikan kebutuhan budaya berarti perawat kritis harus menyediakan orang sebagai juru bicara yang memiliki budaya sama dengan pasien untuk memberikan informasi yang konsiten dan sesuai, membangun hubungan komunikasi yang adekuat dan saling percaya dengan pasien dan keluarga. Perawat juga harus bersedia untuk mendengarkan dan memahami serta mampu mevalidasi data yang didapatkan. Untuk mengoptimalkan interaksi dengan orang yang memiliki budaya berbeda perawat kritis harus menghindari membuat asumsi yang tidak berdasarkan fakta, menghindari perawatan yang bertentangan dengan budaya, dan selalu mengingat bahwa perawatan yang diberikan lebih baik daripada ucapan. 3. Aspek Budaya Pada Pasien Kritis Perawat perlu memahami budaya untuk mengembangkan keilmuan sehingga tercipta praktik keperawatan yang spesifik dan universal. Kultur yang spesifik adalah kultur dengan nilai-nilai normal spesifik yang tidak dimiliki kelompok lain seperti bahasa. Sedangkan kultur yang universal adalah nilai atau norma yang diyakini dan dilakukan hampir oleh semua budaya. Dalam melaksanakan tindakan keperawatan yang bersifat terapeutik, perawat perlu memahami landasan teori dan praktik keperawatan berdasarkan budaya yang ada pada pasien agar asuhan keperawatan yang diberikan dapat dilakukan dengan baik tanpa bertentangan dengan budaya pasien. 4. Peran Perawat Kritis Pada Area Agricultural Perawatan pasien karena gigitan ular di area agrikultural : Terapi yang dilakukan terbagi menjadi tatalaksana di tempat gigitan dan di rumah sakit. Tata laksana di tempat gigitan termasuk mengurangi atau mencegah penyebaran racun dengan cara imobilisasi ekstremitas. Selain itu diusahakan transportasi yang cepat untuk membawa pasien ke rumah sakit terdekat, pasien tidak diberikan makan atau minum. Saat ini eksisi dan penghisapan bisa tidak dianjurkan bila dalam 45 menit pasien dapat sampai di rumah sakit. Di rumah sakit diagnosa harus ditegakkan dan segera pasien dipasang dua jalur intravena untuk memasukkan cairan infus dan jalur yang lain disiapkan untuk keadaan darurat. Segera lakukan pemeriksaan laboratorium. Pasien diberikan suntukan toksoid tetanus dan dipertimbangan pemberian serum anti bisa ular.

Related Documents

Kritis
October 2019 58
Berpikir Kritis
June 2020 26
Kajian Kritis Artikel.docx
November 2019 27

More Documents from "Yasir Jufri"