BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan saat ini sedang berkembang pesat. Penemuan akan teknologi-teknologi terbaru terus bermunculan demi mensejahterakan kehidupan manusia. Para ilmuwan berlomba-lomba melakukan penelitian untuk mencari tahu potensi-potensi lainnya yang dapat mempermudah masyarakat banyak dalam melakukan tugas-tugas di dalam keseharian kehidupan umat manusia. Begitu juga dalam bidang ilmu pengetahuan astronomi yang merupakan salah satu bidang ilmu yang tertua. Manusia terus-menerus mencari inovasi dalam memperbaiki bumi, planet yang kita tempati ini. Namun, banyak juga yang mencari alternatif planet lain jika pada akhirnya bumi planet kita ini sudah tidak dapat dihuni lagi. Baik karena sudah terlalu tercemar maupun sudah tidak dapat dihuni lagi. Perkembangan ilmu dan teknologi astronomi di dunia sudah sangat jauh melesat. Akan tetapi, banyak masyarakat umum di Indonesia belum mengenal betul tentang ilmu astronomi. Mirisnya lagi, nenek moyang kita yang rata-rata seorang pelaut karena kondisi geografis Indonesia sangat mengandalkan dan sangat paham dalam bidang astronomi. Mereka melakukan pengamatan metodologis atas langit malam sebagai penunjuk arah dan cuaca. Bukan hanya itu saja yang bisa kita dapatkan dengan mempelajari bidang astronomi. Dengan mempelajari ilmu astronomi, kita juga dapat lebih mengenal benda-benda langit dan sejarahnya serta efeknya dalam tata surya. Fasilitas – fasilitas yang mendukung pembelajaran dalam bidang astronomi diantaranya adalah museum astronomi, observatorium dan planetarium Indonesia memiliki satu Observatorium peneropongan bintang di daerah kabupaten Bandung Barat yaitu Bosscha dan tiga museum dan planetarium di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, di Surabaya, dan di Kutai Kartanegara. Namun, planetarium di Surabaya hanya difungsikan sebagai navigasi militer
1
YUNITA HUSNUL KHOTIMA - 03061381320003
saja. Melihat jumlah yang masih minim dibandingkan dengan cakupan wilayahnya menjadikan fasilitas yang tersedia untuk mempelajari ilmu astronomi di Indonesia masih kurang. Bandung adalah kota yang cukup mewadahi perkembangan dalam mempelajari ilmu astronomi dilihat dari adanya program studi astronomi di ITB, observatorium Bosscha di Lembang dan LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa). Sayangnya fasilitas-fasilitas tersebut hanya terbatas untuk orang-orang tertentu saja. Observatorium Bosscha yang peruntukannya sebagai fasilitas pendidikan membatasi jumlah pengunjung yang bisa datang kesana. Selain itu untuk masyarakat umum terutama anak – anak, informasi yang diberikan oleh observatorium Bosscha terlalu kompleks untuk dimengerti. Oleh karena itu, dibutuhkan bangunan museum astronomi. Museum merupakan tempat menyimpan dan menampilkan benda-benda koleksi maupun alat-alat teknologi yang bertujuan sebagai pembelajaran maupun rekreasi semata. Yang dapat dengan mudah diakses oleh seluruh kalangan masyarakat tanpa syarat yang rumit. Namun, selama ini kebanyakan museum memamerkan barang-barang atau informasi yang hanya bisa dilihat dan dibaca sehingga pengunjung kurang bisa interaktif untuk bisa tahu secara langsung yang menimbulkan kesan membosankan. Oleh karena itu dalam skripsi ini akan direncanakan rancangan museum astronomi dengan tema rekreasi edukasi untuk memperluas ilmu astronomi yang dikemas secara menarik dan interaktif agar mudah diterima semua kalangan. Sirkulasi di dalam bangunan dibuat alur berupa cerita atau tema yang jelas agar tidak membingungkan pengunjung. Selain museum, bangunan ini mempunyai fasilitas pembelajaran ilmu astronomi yang menarik berupa planetarium. Planetarium adalah gedung teater yang mensimulasikan keadaan langit dari berbagai tempat di dunia dan kapan pun berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Mirip dengan museum, planetarium dibuat untuk memberikan pendidikan dan hiburan kepada masyarakat yang ingin mengetahui tentang bidang astronomi. Pengunjung biasanya membayar biaya pendaftaran untuk
2
YUNITA HUSNUL KHOTIMA - 03061381320003
masuk seperti mereka akan masuk ke teater/bioskop. Bangunan planetarium pada umumnya memiliki bentuk atap dome agar simulasi yang dipertunjukan terasa seperti yang sebenarnya. Bangunan museum astronomi dan planetarium ini akan mengusung konsep futuristik yang mengesankan bahwa bangunan tersebut berorientasi ke masa depan. Karena dunia astronomi lekat kaitannya dengan teknologi yang lebih maju dan terus berkembang. Material bangunan pun akan menggunakan material berteknologi modern yang mampu mengikuti bentuk-bentuk dinamis. Kemudian transisi antara museum, planetarium, dan ruang-ruang penunjang lainnya akan dibuat agar saling berintegrasi satu sama lain. Dengan adanya museum astronomi dan planetarium di Kota Bandung maka penyampaian ilmu astronomi kepada masyarakat awam akan lebih tepat sasaran. Karena bangunan museum dan planetarium dapat diakses oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Cara mempelajari ilmu astronomi dengan datang ke museum dan melihat pertunjukan planetarium pun akan mudah dipahami orang awam, termasuk anak-anak.
1.2 Rumusan Masalah Masalah yang timbul berdasarkan latar belakang tersebut adalah : 1. Bagaimana merencanakan dan merancang sarana serta prasarana pembelajaran ilmu astronomi yang dapat mengedukasi masyarakat luas dengan penyampaian yang mudah diterima masyarakat luas dan tidak menjenuhkan? 2. Bagaimana merencanakan dan merancang bangunan museum yang berorientasi ke masa depan?
1.3 Tujuan dan Sasaran Museum dinyatakan tepat untuk mengatasi permasalahan wadah pembelajaran astronomi untuk semua kalangan masyarakat. Dalam skripsi ini akan direncanakan rancangan museum astronomi dan planetarium dengan tema rekreasi edukasi. Dengan menggunakan audio visual, model miniatur,
3
YUNITA HUSNUL KHOTIMA - 03061381320003
foto, dan informasi yang dikemas secara interaktif dalam ruang pameran, ilmu astronomi yang dikemas akan mudah diterima semua kalangan. Bangunan museum astronomi dan planetarium ini akan mengusung konsep futuristik. Dikarenakan konsep ini mengesankan bahwa bangunan tersebut berorientasi ke masa depan.
1.4 Ruang Lingkup Penulisan Lingkup perancangan meliputi perencanaan site plan dan perancangan seluruh bangunan. Perencanaan bangunan utama dan penunjang. Perancangan site plan meliputi ruang terbuka, akses menuju tapak (kendaraan maupun pejalan kaki), dan lansekap. Dengan fungsi utama yang akan diwadahi dibagi menjadi 2, yaitu edukasi dan rekreasi. Ruang-ruang yang dibutuhkan adalah: a. Edukasi -
Museum yang berupa ruang-ruang eksibisi yang meliputi galeri temporer, galeri teknologi antarikas, ruang pameran tokoh astronomi, ruang pameran benda astronomi, ruang pameran planet, dan ruang diorama.
-
Perpustakaan yang dapat diakses publik.
-
Ruang kelas untuk kebutuhan kunjungan berkelompok seperti kunjungan dari sekolah.
b. Rekreasi -
Ruang terbuka yang dapat diakses publik.
-
Kafeteria yang dapat diakses publik.
-
Planetarium yang memutarkan video-video pergerakan benda-benda langit di malam hari dari berbagai tempat di bumi dan sejarah alam semesta selayaknya gambaran sebenarnya.
-
Ruang teater yang memutarkan video-video terkait astronomi dan antariksa.
1.5 Sistematika Pembahasan Secara garis besar, sistematika pembahasan laporan ini dapat diuraikan sebagai berikut :
4
YUNITA HUSNUL KHOTIMA - 03061381320003
BAB I PENDAHULUAN Membahas secara umum mengenai latar belakang perencanaan dan perancangan Museum Astronomi yang kemudian diikuti oleh permasalahan yang akan dibahas, metodologi penulisan, dan sistematika pembahasan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini berisi studi literatur dan teori yang berkaitan dengan objek perancangan dan tinjauan objek sejenis. DAFTAR PUSTAKA
5
YUNITA HUSNUL KHOTIMA - 03061381320003
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Pemahaman Proyek 2.1.1
Etimologi Berikut merupakan pemahaman bangunan berdasarkan etimologi : a. Definisi Museum Menurut ICOM (International Council of Museums, 1974), Museum merupakan sebuah lembaga yang bersifat tetap dalam memberikan
pelayanan
terhadap
masyarakat
dan
perkembangannya, tidak mencuri keuntungan, terbuka untuk umum,
yang memperoleh, merawat,
menghubungkan,
dan
memamerkan untuk tujuan-tujuan studi, pendidikan, kesenangan, benda-benda pembuktian manusia dan lingkungannya. b. Definisi Astronomi Astronomi merupakan ilmu yang mempelajari segala bentuk gejala langit dan tatanan langit yang tidak memiliki batas. Dari zaman dahulu ilmu astronomi telah berkembang
pesat
sebagia tuntutan terhadap kebutuhan hidup manusia dalam menandai peristiwa peristiwa tertentu. (Riswanto dkk, 2015). c. Definisi Planetarium Planetarium adalah gedung teater untuk memperagakan simulasi susunan bintang dan benda-benda langit. Atap gedung biasanya berbentuk kubah setengah lingkaran. Di planetarium, penonton bisa belajar mengenai pergerakan benda-benda langit di malam hari dari berbagai tempat di bumi dan sejarah alam semesta. Planetarium berbeda dari observatorium. Kubah planetarium tidak bisa dibuka untuk meneropong bintang. Di dalam planetarium terdapat sumber gambar berupa proyektor planetarium yang umumnya diletakkan di tengah ruangan. yang berfungsi untuk memproyeksikan cahaya pada atap kubah planetarium, untuk menghasilkan cahaya benda-benda langit
6
YUNITA HUSNUL KHOTIMA - 03061381320003
seperti bintang-bintang, planet, bulan dan lain-lain sehingga menghasilkan gambaran keadaan langit malam sebenarnya. Proyektor dapat memperagakan pergerakan benda-benda langit sesuai dengan waktu dan lokasi. Jadi dapat dibilang bahwa museum astronomi adalah sebuah lembaga yang menaungi atau menjadi tempat menyimpan koleksikoleksi yang berhubungan dengan astronomi dan teknologinya untuk disimpan dan dipamerkan kepada semua golongan masyarakat untuk menyongsong keperluan edukasi dan rekreasi masyarakat umum. Di dalam museum ini tidak hanya memamerkan alat-alat teknologi dan peraga dalam ilmu astronomi dari masa ke masa, namun juga memamerkan galleri tentang ilmuan astronomi, dan perkembangan astronomi dari tahun ke tahun serta teater yang menampilkan prosesproses galaxy. Menggunakan alat-alat yang interaktif agar pengunjung tidak merasa bosan dan mau belajar. 2.1.2
Fungsi Museum Museum memiliki tugas menyimpan, merawat, mengamankan dan memanfaatkan koleksi museum berupa benda cagar budaya. Dengan demikian museum memiliki dua fungsi besar yaitu: a. Sebagai tempat pelestarian, museum harus melaksanakan kegiatan sebagai berikut: (1) Penyimpanan, yang meliputi pengumpulan benda untuk menjadi koleksi, pencatatan koleksi, sistem penomoran dan penataan koleksi. (2) Perawatan,
yang
meliputi
kegiatan
mencegah
dan
menanggulangi kerusakan koleksi. (3) Pengamanan, yang meliputi kegiatan perlindungan untuk menjaga koleksi dari gangguan atau kerusakan oleh faktor alam dan ulah manusia. b. Sebagai sumber informasi, museum melaksanakan kegiatan pemanfaatan melalui penelitian dan penyajian.
7
YUNITA HUSNUL KHOTIMA - 03061381320003
(1) Penelitian dilakukan untuk mengembangkan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi (2) Penyajian harus tetap memperhatikan aspek pelestarian dan pengamanannya.
2.1.3
Klasifikasi Museum Klasifikasi museum menurut direktorat museum yang berada di Indonesia dibedakan berdasarkan tiga dasar, yakni sebagai berikut: a. Jenis museum berdasarkan koleksi yang dimiliki, yaitu terdapat
dua jenis: (1) Museum Umum.
Museum yang benda koleksinya berupa kumpulan bukti material manusia dan atau lingkungannya yang berkaitan dengan berbagai cabang seni, disiplin ilmu dan teknologi. (2) Museum Khusus.
Museum yang benda koleksinya berupa kumpulan bukti material manusia atau lingkungannya yang berkaitan dengan satu cabang seni, satu cabang ilmu atau satu cabang teknologi. b. Jenis museum berdasarkan kedudukannya, terdapat tiga jenis: (1) Museum Nasional, museum yang koleksinya dikumpulkan dari
seluruh wilayah Indonesia. (2) Museum Regional, museum yang koleksinya dikumpulkan dari
satu wilayah tertentu di mana museum itu berada. (3) Museum Lokal, museum yang koleksinya dikumpulkan dari
wilayah kabupaten atau kotamadya di mana museum tersebut berada. c. Jenis Museum berdasarkan kepemilikannya,terdapat dua jenis: (1) Museum Pemerintah, museum yang dikelola pemerintah
melalui lembaga-lembaga pemerintah. (2) Museum Swasta, museum yang dikelola oleh lembaga non-
pemerintahan yang bersifat perorangan maupun kelompok.
8
YUNITA HUSNUL KHOTIMA - 03061381320003
Berdasarkan klasifikasi-klasifikasi yang telah disebutkan diatas, museum yang akan dirancang berupa: Jenis museum berdasarkan koleksi yang dimiliki: A. Museum Khusus, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan bukti material manusia atau lingkungannya yang berkaitan dengan satu cabang ilmu teknologi yaitu ilmu teknologi astronomi. Jenis Museum berdasarkan kepemilikannya: B. Museum Pemerintah, museum yang dikelola pemerintah melalui lembaga-lembaga pemerintah.
2.2 Tinjauan Fungsional 2.2.1
Aktivitas Secara garis besar, aktivitas di dalam museum dibagi menjadi beberapa kelompok kegiatan yaitu: a. Kegiatan Utama (1) Pameran Pameran adalah pengadaan koleksi di museum yang ditata berdasarkan tema dan sistematika tertentu yang bertujuan untunk mengungkapkan keadaan, isi dan latar belakang dari benda-benda tersebut untuk diperlihatkan kepada pengunjung museum
(Direktorat
permuseuman,
2000).
Berdasarkan
pengertian dan jangka waktu pelaksanaan pameran, pameran museum dibagi menjadi dua jenis: -
Pameran Tetap adalah pameran yang diselenggarakan dalam jangka waktu sekurang-kurangnya lima tahun. Di mana pada saat itu ruangan ruangan pameran tetap sebuah museum terdiri dari 25-40% dari jumlah koleksi yang dimilikinya. Karena setiap museum selalu berusaha memperluas koleksinya.
-
Pameran khusus dibagi menjadi dua, antara lain: i.
Pameran
sementara
adalah
pameran
yang
diselenggarakan dalam jangka waktu tertentu dan
9
YUNITA HUSNUL KHOTIMA - 03061381320003
dalam waktu yang singkat dari satu minggu sampai satu tahun. Disebut sebagai pameran sementara karena diselenggarakan dalam satu rangkaian acara misalnya untuk peringatan atau adanya satu tema/topik yang khusus.
Pameran
sementara
dapat
mengangkat
perubahan menarik dari realita sosial budaya di masyarakat, biasanya dipamerkan dalam satu paket rangkaian kegiatan. ii. Pameran
keliling
merupakan
pameran
yang
diselenggarakan di luar museum pemilik koleksi, dalam jangka waktu tertentu, dalam variasi waktu yang singkat. Di mana sejumlah barang koleksi dihimpun dalam
suatu
desain
pameran
keliling
yang
topik/temanya sudah jelas, dengan katalog pameran yang sudah siap diedarkan.
Kegiatan pameran yang akan diadakan pada bangunan museum astronomi dan planetarium ini berupa: -
Kegiatan pameran tetap. Yang berisi alat-alat teknologi astronomi yang asli maupun tiruan, tiruan benda langit, ruang-ruang diorama dengan tiruan tata surya, panel 2d yang bersifat pasif dan interaktif sebagai pemberi informasi dan pembelajaran. Didalam
museum
ini
ruang
diorama
akan
menggambarkan keadaan dari tata surya maupun kejadian alam yang diakibatkan oleh pergerakan bulan dan benda langit lainnya. -
Kegiatan pameran khusus
yang bersifat
sementara.
Kegiatan pameran yang dapat berupa pengadaan alat-alat teknologi astronomi maupun tiruan benda langit yang dilengkapi dengan panel 2d pasif dan interaktif berdasarkan tema tahunan.
10
YUNITA HUSNUL KHOTIMA - 03061381320003
(2) Kegiatan Pendidikan untuk Pelajar Di dalam museum ini juga terdapat berbagai kegiatan pendidikan yang bersifat aktif dan akan diberikan jika ada kunjungan resmi dari sekolah maupun lembaga. Kegiatan aktif yang akan diberikan berupa kegiatan ceramah dan diskusi, Selain kegiatan pembelajaran aktif kunjungan resmi. Museum ini juga menyediakan kegiatan pembelajaran pasif berupa pengadaan perpustakaan. Yang dimana para pelajar maupun pengunjung umum dapat mencari tahu tentang astronomi lebih dalam lagi. (3) Kegiatan Pertunjukan Kegiatan pertunjukan yang ada di museum berupa pemutaran slide, film dokumenter, film hiburan tentang astronomi dan antariksa dan pertunjukan teater planetarium. Pertunjukan teater planetarium berlangsung dengan narasi yang diiringi musik. Kursi memiliki sandaran bisa direbahkan agar penonton bisa melihat ke layar di bagian dalam langitlangit kubah. Layar berbentuk setengah bola, dan biasanya disusun dari panel aluminum. Materi pertunjukan bisa berbedabeda bergantung kepada judul pertunjukan dan jadwal. Dengan adanya kegiatan pertunjukan ini menjadikan museum tidak hanya sebuah tempat untuk memamerkan benda koleksi namun juga mampu menjadi pembimbing yang menjelaskan secara langsung kegiatan museum dan sosialisasi program museum. (4) Kegiatan Konservasi dan Pengelolaan Koleksi, meliputi: -
Pengadaan koleksi alat teknologi astronomi
-
Identifikasi koleksi alat teknologi astronomi
-
Klasifikasi koleksi alat teknologi astronomi
-
Registrasi dan heregistrasi koleksi alat teknologi astronomi
-
Katalogisasi dan rekatalogisasi koleksi alat teknologi astronomi
11
YUNITA HUSNUL KHOTIMA - 03061381320003
-
Dokumentasi koleksi alat teknologi astronomi
-
Perawatan koleksi alat teknologi astronomi
-
Pengawetan koleksi alat teknologi astronomi
-
Pengamanan koleksi alat teknologi astronomi
-
Pertukaran koleksi alat teknologi astronomi
-
Pengurangan koleksi alat teknologi astronomi
b. Kegiatan Pendukung Museum Kegiatan pendukung museum adalah kegiatan yang menjadi fokus sekunder dari kegiatan museum dengan tujuan untuk mendukung kegiatan utama di dalam museum, antara lain: (1) Penjualan cindera-mata (2) Kegiatan komunitas (3) Kegiatan metabolisme (4) Kegiatan makan dan minum c. Kegiatan Administrasi (1) Kegiatan pelaksanaan -
Penyelenggaraan presentasi koleksi dan presentasi ruang pamer
-
Pengadaan peralatan museum
(2) Kegiatan Tata Usaha -
Pengelolaan rumah tangga museum
-
Penyelanggaraan publikasi museum
-
Penyelenggaraan komunikasi antar museum lokal, nasional dan internasional
2.2.2
-
Penyelanggaraan pendidikan dan pelatihan
-
Kearsipan
-
Keuangan
Pelaku Pelaku sebagai pengguna museum terbagi menjadi dua, yaitu: a. Pengunjung Berdasarkan kelompoknya:
12
YUNITA HUSNUL KHOTIMA - 03061381320003
(1) Kelompok Umum / Pengunjung Biasa -
Datang ke museum dengan motivasi rekreasi
-
Motivasi untuk mengetahui seluk beluk karya yang dipamerkan
-
Datang ke museum biasanya sendiri / rombongan / organisasi
(2) Kelompok Pelajar -
Datang untuk menambah pengetahuan untuk mencari data penulisan
-
Datang ke museum dengan motivasi dan tujuan yang jelas
b. Pengelola Museum dikelola secara terstruktur yang dipimpin oleh seorang kepala museum, di mana dalam pelaksanaannya dibantu oleh berbagai unsur yang secara langsung bertanggung jawab kepada kepala museum, pengelolaan museum berbeda beda antara satu dan lainnya tergantung besar dan jenis museum, tetapi secara umum struktur pengelolaan pada museum dapat digambarkan sebagai berikut.(Direktorat Museum, 2007)
Gambar 2.1 Skema Struktur Organisasi Museum Sumber: Pedoman Penyelenggaraan dan Pengelolaan Museum, Dirjen Depdikbud
13
YUNITA HUSNUL KHOTIMA - 03061381320003
(1) Kepala Museum Kepala museum memimpin segala kegiatan yang ada di dalam museum dan fungsi museum, serta bertanggung jawab terhadap semua unsur yang terdapat di dalam museum. (2) Tata Usaha Yang bertugas memimpin penyelenggaraan urusan tata usaha, urusan rumah tangga dan ketertiban museum. (3) Kurator Museum Kurator bertugas dalam penyelenggaraan pengumpulan koleksi museum, bagian penelitian dan pembinaan koleksi-koleksi museum. (4) Konservator Yang bertugas dalam konservasi, restorasi dan reproduksi koleksi serta preparasi tata pameran. (5) Bagian Bimbingan Edukatif (Instruktur) Bertugas memberi bimbingan penerangan yang bersifat mendidik kepada publik luas dengan metode dan sistem edukatif kultural dalam rangka menanamkan daya apresiasi dan penghayatan nilai warisan budaya dan ilmu pengetahuan serta menyelenggarakan publikasi tentang koleksi museum. (6) Preparator Preparator
adalah
pegawai
yang
bertugas
melakukan
perencanaan dan penyelenggaraan pameran museum yang bersifat tetap maupun temporer, tugas ini menuntut preparator memiliki daya ketrampilan, imajinasi, dan improvisasi artistik yang tinggi karena tugasnya meliputi: -
Melaksanakan tata fisik pameran
-
Memperbaiki kerusakan
(7) Ahli Kepustakaan Staf yang memiliki tugas sebagai berikut: -
Menyeleksi buku-buku yang berkaitan dengan tujuan penyelenggaraan museum
14
YUNITA HUSNUL KHOTIMA - 03061381320003
-
Mengumpulkan, mencatat, memelihara serta mengawetkan buku-buku koleksi
2.3 Tinjauan Obyek Sejenis 2.3.1
Planetarium Jakarta
Gambar 2.1 Planetarium Jakarta Sumber : www.wikipedia.com
Planetarium ini diresmikan pada 1 Maret 1930 dan berlokasi di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Bangunan planetarium ini terdiri dari dua lantai dan ukurannya tidak terlalu besar. Planetariumnya sendiri diandalkan sebagai pemasukan karena ruang eksibisinya dapat dikunjungi secara gratis.
Gambar 2.2 Lobby Planetarium Jakarta Sumber : doc. Pribadi penulis
Saat memeasuki pintu, pengunjung akan disambut oleh ruang penerima untuk membeli tiket agar bisa masuk ke dalam auditoium. Ruangan selanjutnya adalah ruangan transisi sebelum menuju ke auditorium. Di dalam ruang penerima dan aula ini terdapat posterposter untuk mengakomodir penyampaian informasi lebih terkait ilmu astronomi karena ruang pameran yang dirasa terbatas. Aula ini juga berfungsi sebagai ruang pameran temporer.
15
YUNITA HUSNUL KHOTIMA - 03061381320003
Gambar 2.3 Hall Planetarium Jakarta Sumber : doc. Pribadi penulis
Gambar 2.4 Planetarium Jakarta Sumber : doc. Pribadi penulis
Untuk menuju auditorium, pengunjung perlu naik tangga menuju ke lantai 2. Disinilah tiket kita akan dicek. Di dalam auditorium pengunjung dapat menyaksikan teater bintang. Sedangkan apabila kita hanya ingin mengunjungi ruang pamerannya, pengunjung tidak perlu naik ke auditorium dan bisa langsung melanjutkan perjalanan.
Gambar 2.5 Galeri Astrology Planetarium Jakarta Sumber : doc. Pribadi penulis
Masuk lebih dalam ke dalam bangunan, terdapat dua jalur sirkulasi yang satunya menuju ke ruang pameran dan jalur lainnya menuju ruang pengelola. Ruang pamerannya terbagi atas dua ruangan, yaitu ruang utama yang memamerkan foto, poster, miniatur, dan koleksi benda langit yang pernah ditemukan serta ruan pendukung atau galeri astrologi yang berisi lukisan zodiak dan foto-foto. Suasana yang ditawarkan pada museum ini cukup memberikan kesan sedang berada di luar angkasa melalui permainan cahayanya.
16
YUNITA HUSNUL KHOTIMA - 03061381320003
Gambar 2.6 Museum Astronomi Planetarium Jakarta Sumber : doc. Pribadi penulis
Gambar 2.7 Ruang Diorama 1 Planetarium Jakarta Sumber : doc. Pribadi penulis
Terdapat 3 observatorium pada bangunan ini, namun observatorium ini kini lebih digunakan sebagai sarana edukasi tentang observasi dan bukan sebagai fasilitas untuk riset dikarenakan polusi udara dan cahaya yang menghalangi kagiatan observatori berjalan dengan lancar.
2.3.2
Taipei Astronomical Museum
Gambar 2.8 Taipei Astronomical Museum Sumber : www.wikipedia.com
a. Lokasi Museum ini berlokasi di Jalan Rihe no. 363, Distrik Shilin, Kota Taipei Taiwan, R.O.C b. Tentang Taipei Astronomical Museum
17
YUNITA HUSNUL KHOTIMA - 03061381320003
Pada tanggal 7 November 1996, Museum Astronomi Taipei dibuka, membawa serta tren baru yang menarik dalam pendidikan astronomi.
Gambar 2.9 Taipei Astronomical Museum Sumber : en.tam.gov.taipei
Misi utama Museum ini adalah untuk menjadi jembatan antara studi astronomi dan masyarakat agar memungkinkan masyarakat untuk belajar lebih banyak tentang astronomi. Dengan memperkenalkan berbagai sudut pandang dan menawarkan berbagai macam penjelasan dalam demonstrasi kami, kami berusaha
memberi
masyarakat
lingkungan
belajar
yang
merangsang minat mereka terhadap astronomi. Tujuan utama kami adalah untuk memperkuat pendidikan astronomi dan membangun basis ilmiah di Taiwan. Selain penampilannya yang serius namun dinamis, Museum ini memiliki interior yang luas. Gaya perancangan halamannya memadukan fungsi rekreasi dan pendidikan, menjadikannya lokasi yang populer untuk studi lapangan dan wisata sehari.
Gambar 2.10 Taipei Astronomical Museum Sumber : en.tam.gov.taipei
Filosofi
di
balik
desain
Museum
adalah
untuk
membangkitkan minat penduduk Laos dalam mengeksplorasi pengetahuan tentang alam semesta kita dengan lingkungan yang
18
YUNITA HUSNUL KHOTIMA - 03061381320003
indah yang mencakup struktur papan besar dan stabil seperti skylight transparan advant, dan berbagai fasilitas mutakhir seperti teodolit khatulistiwa, bola dunia selestial, dan mengelilingi ekliptika sundial. Dengan interior yang luas dan navigasi astronomi-pendidikan yang mudah digunakan, Museum Astronomi Taipei memenuhi kebutuhan dan tujuan pendidikan dan hiburan pengunjung.
c. Fasilitas ruang
Gambar 2.11 Denah Lay Out Taipei Astronomical Museum Sumber : en.tam.gov.taipei
Bangunan museum ini terdiri dari 4 lantai. Di ruang pameran lantai 1, terdapat area astronomi kuno, area bumi, area teknologi astronomis. Lantai 2 memiliki area bola samawi dan astrologi, area sistem solar, area teleskop dan observatorium. Lantai 3 terdapat area bintang, area sistem solar, area diskusi kosmos, serta menyediakan pelayanan bimbingan PDA wireless untuk memudahkan para pengunjung mempelajari hal baru. Lantai ke 4 hanya berupa atraksi kereta luar angkasa. Terdapat ruang observasi pertama, ruang observasi kedua, radioteleskop di area teratas. Ruang observasi kedua dibuka umum pada waktu tertentu di pagi hari, hari Sabtu dibuka pukul 7-9. Saat ada kejadian alam khusus atau terjadi gerhana bulan, matahari, penanggalan Cina bulan 7 tgl 7, Festival Bulan, maka pihak museum akan menyediakan teleskop gratis yang dapat dipakai oleh pengunjung.
19
YUNITA HUSNUL KHOTIMA - 03061381320003
Gambar 2.12 Denah lt.1Taipei Astronomical Museum Sumber : www.tam.museum
Eksibisi yang ada pada lantai ini berupa: A. Space Exploration Ruangan ini berisi tentang empat topik, yaitu planetplanet, tata surya, rasi bintang dan ukuran alam semesta. B. The Earth Ekshibisi ini berupa segala pengetahuan tentang Bumi. Seperti bagaimana bentuk cuaca dan iklim di Bumi? Apa struktur Bumi? Bisakah kita melihat Bulan di siang hari? Dll.
Gambar 2.13 Denah lt.2Taipei Astronomical Museum Sumber : www.tam.museum
Eksibisi yang ada pada lantai ini berupa:
20
YUNITA HUSNUL KHOTIMA - 03061381320003
C. Sun, Earth, Moon Ruangan ini berisi tentang tiga topik, yaitu matahari, bumi dan bulan. Pengertian dan pemahaman tentang bulan dan matahari. Serta contoh kejadian yang belibatkan ketiganya. D. The Solar System Ruangan eksibisi ini menjelaskan tentang tata surya kita. Seperti apakah ada exoplanet yang mirip dengan planet di Tata Surya kita? Apa benda langit lain yang ada di Tata Surya selain Matahari dan planet? Apa bedanya diantara mereka? Dll. E. Stars Ruangan ini menjelaskan tentang rasi-rasi bintang yang ada di langit. Seperti bagaimana cara mencari rasi bintang di langit berbintang? Tujuh bintang paling terang di Ursa Major disebut "Big Dipper". Apakah susunan bintang benar-benar mirip dengan dipper? Dll. F. The Milky Way Eksibisi ini menjelaskan lebih dalam tentang milky way dan berbagai komponen yang terdapat di milky way seperti nebulae dan klaster bintang serta matahari tetangga.
Gambar 2.14 Denah lt.3 Taipei Astronomical Museum Sumber : www.tam.museum
21
YUNITA HUSNUL KHOTIMA - 03061381320003
G. Galaxies Berupa panel interaktif tentang galaxy dan apa yang terjadi di galaxy. H. The Universe Ruangan ini bertema alam semesta, dengan display multimedia interaktif. Seperti bagaimana para ilmuwan menjelaskan pembentukan alam semesta yang luas melalui Teori Big Bang? Mana yang lebih besar bila Anda membandingkan Miky Way dengan Tata Surya? Apakah Anda tahu evolusi bintang? Dll. I. Search for Life in The Universe Eksibisi ini bertema tentang kehidupan yang ada di alam semesta. Baik kehidupan kita maupun kehidupan yang mungkin ada seperti alien. J. Astronomical Observation Ruang eksibisi ini berupa tentang informasi tentang teknologi
pengamatan
astronomi.
Informasi-informasi
perkembangan teleskop. K. Taiwan in International Astronomy Research Eksibisi ini menjelaskan tentang sejarah dan perkembangan penelitian tentang astronomi di taiwan. L. Starry Passage Di Sky Teaching Area, tersedia informasi astronomi seperti panduan langit bulanan dan peristiwa astronomi khusus yang akan terjadi.
22
YUNITA HUSNUL KHOTIMA - 03061381320003
Gambar 2.15 Denah lt.4 Taipei Astronomical Museum Sumber : www.tam.museum
M. Cosmic Adventure Kereta dengan jalur sepanjang 200 meter, yang ditempuh dengan 10 menit. Bertema Petualangan Kosmik menggunakan film, pencahayaan, pemandangan dan efek khusus secara bergantian untuk menciptakan pemandangan indah dari luar angkasa, mengubah ruang terbatas menjadi kejutan tak terbatas. Mengambil kompartemen dengan kecepatan rendah dan tertutup memberikan persepsi mengendalikan pesawat ruang angkasa.
. Gambar 2.16 Kereta yang dipakai mengelilingi Cosmic Adventure Sumber : en.tam.gov.taipei
Selain ruang-ruang eksibisi tersebut Taipei Astronomical Museum juga menyediakan ruangan pertunjukan berupa: a. IMAX Theater (Planetarium)
23
YUNITA HUSNUL KHOTIMA - 03061381320003
Gambar 2.12 Taipei Astronomical Museum IMAX Theater Sumber : en.tam.gov.taipei
Bangunan setengah bundar dengan diameter 35 meter ini merupakan ruang tayangan IMAX Dome. Bagian luarnya yang dilapisi dengan panel keemasan mencolok menjadikannya sebagai tonggak batas yang jelas. Di dalam bangunan terdapat teater universal terbesar di Asia Tenggara yang dapat memuat 325 orang. Film diputar dengan teknologi sistem IMAC. Sistem simulasi astronomi ZEISS Jerman, layar berbentuk setengah lingkaran 180 derajat, tempat duduk yang miring 25-30 derajat, yang membuat penonton bagaikan sedang berbaring menikmati kilauan bintang indah yang menyinari langit malam saat menonton. b. 3D Theater
Gambar 2.13 Taipei Astronomical Museum Sumber : en.tam.gov.taipei
Teater 3D menggunakan dua Proyektor Christie dan arah penyaringan yang berbeda dari sifat cahaya untuk filter polarisasi untuk membentuk gambar visual 3D. Ada 208 kursi di teater, dikombinasikan dengan perencanaan perak, layar lebar, dan kenikmatan visual stereo yang canggih. Ketika penonton memakai kacamata 3D, mereka akan segera melihat bahwa karakter dari adegan film muncul di samping Anda dan
24
YUNITA HUSNUL KHOTIMA - 03061381320003
efek sensor 3D yang hidup memberi Anda perwujudan pemandangan yang nyata.
2.3.3
Kompilasi Studi Preseden Berikut tabel perbedaan dari Planetarium Jakarta dibandingkan dengan Taipei Astronomical Museum. Tabel 2.1 Perbandingan Planetarium Jakarta dan TAM. Sumber: Analisa pribadi
Aspek
Sifat
Planetarium Jakarta
Taipei Astronomical Museum
Publik (Komersial)
Publik (Komersial)
Owner
Pemerintah
Pemerintah
Pengunjung
Semua umur
Semua umur
Melihat koleksi
Melihat
museum dan
sudah terbagi ruangannya
pertunjukan teater
berdasarkan
tema,
planetarium.
pertunjukan
teater
pertunjukan
planetarium
Kunjungan
Kegiatan
museum
yang
dan 3D teater, serta kereta dengan jalur 200m dengan visualisasi 3D Berada di pusat kota Dapat diakses dengan satu kawasan dengan berjalan kaki dari Stasiun Akses
Struktur
25
Taman Ismail Marzuki Shilin
Bangunan 2 tingkat
Bagian teater terbuat dari
biasa dan pada bagian
bentukan geometri yang
planetarium berbentuk
sama
disusun
menjadi
dome dengan diameter
dome.
Bagian
museum
22m
hanya berupa bangunan 4
YUNITA HUSNUL KHOTIMA - 03061381320003
lantai
biasa
struktur beton. Pola Sirkulasi
26
Radial
YUNITA HUSNUL KHOTIMA - 03061381320003
Linear
dengan
DAFTAR PUSTAKA
Permuseuman, Direktorat (1999): Kecil Tetapi Indah: Pedoman Pendirian Museum, Jakarta: Proyek Pembinaan Permuseuman, Ditjenbud, Depdikbud. Museum, Direktorat (2007): Jurnal Pengelolaan Koleksi Museum. Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala, Departemen Kebudayaan dan Parawisata Riswanto, dkk (2015): Dasar-Dasar Astronomi dan Fisika Kebumian: Penerbit Lembaga Penelitian UM Metro Press. Daftar Pustaka dari Situs Internet (web site): Pengertian Museum menurut para ahli, menurut ICOM International Council of Museums, data diperoleh melalui situs internet: https://www.aanwijzing.com/2018/05/pengertian-museum-menurut-paraahli-dan-pentingnya-mempelajari-museum.html. Diakses pada tanggal 21 September 2018 Pengertian Planetarium, data diperoleh melalui situs internet: https://id.wikipedia.org/wiki/Planetarium. Diakses pada tanggal 21 September 2018 Data tentang Planetarium Jakarta, data diperoleh melalui situs internet: https://id.wikipedia.org/wiki/Planetarium_dan_Observatorium_Jakarta. Diakses pada tanggal 22 September 2018 Data tentang Taipei Astronomical Museum, data diperoleh melalui situs internet: https://en.tam.gov.taipei/cp.aspx?n=BEFC8BB2A5DB88D9. Diakses pada tanggal 22 September 2018 Data tentang Taipei Astronomical Museum, data diperoleh melalui situs internet: http://www.tam.museum/astronomy/fullmap.php?lang=en. Diakses pada tanggal 28 September 2018
27
YUNITA HUSNUL KHOTIMA - 03061381320003