Bab 1 Rancangan.docx

  • Uploaded by: Fariz Muhtadi
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 1 Rancangan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,211
  • Pages: 5
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Seiring dengan pesatnya laju perkembangan teknologi dunia, kebutuhan terhadap sektor transportasi dirasakan semakin meningkat. Seakan – akan kebutuhan terhadap transportasi merupakan menu utama yang mendukung hampir seluruh kegiatan tersebut. Salah satu faktor terpenting yang dibutuhkan kegiatan transportasi adalah keselamatan. Apalagi pada sektor transportasi udara, berbagai peristiwa kecelakaan yang terjadi akhir-akhir ini menuntut para pelaku bisnis penerbangan untuk semakin meningkatkan perhatiannya terhadap faktor keselamatan. Untuk mendapatkan tingkat keselamatan dalam transportasi udara yang tinggi, tentunya harus didukung oleh sistem dan manajemen yang baik. Manajemen dalam sisi teknik, misalnya suplai energy listrik untuk mendukung jalannya operasi penerbangan merupakan satu hal yang sangat essensial. Keberadaannya selalu menjadi transportasi udara ini. Sehingga sangat berpengaruh terhadap kepuasan para pemakai jasa perhubungan udara. Sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No PM 118 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Perhubungan No PM 40 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU). Unit Penyelenggara Bandar Udara atau UPBU adalah unit dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan yang bertugas untuk melaksanakan pelayanan jasa penerbangan dan jasa terkait bandar udara, keselamatan, keamanan dan ketertiban penerbangan pada bandar udara yang belum diusahakan secara komersial. Sejak berlakunya Peraturan Menteri Perhubungan No PM 83 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan No PM 40 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara, jumlah Unit Penyelenggara Bandar Udara, jumlah Unit Penyelenggara Bandar Udara adalah sebanyak 150 (seratus lima puluh) Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara terdiri dari : a. 2 (dua) Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas I Utana b. 10 (sepuluh) Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas I c. 21 (dua puluh satu) Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas II

d. 118 (seratus delapan belas) Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas III. Satuan Pelayanan Bandar Udara sebanyak 16 (enam belas) Satpel BU. Bandar Udara Budiarto adalah bandar udara yang terletak di kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Banten. Dibangun tahun 1952sebagai tempat latihan calon pilot,dan juga personil penerbangan lainnya yang sedang menempuh pendidikan di STPI, saat ini dipergunakan oleh Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) dan beberapa Flying School Swasta. Selain menjadi tempat latihan bagi STPI, Bandara Budiarto juga menjadi bengkel/tempat perawatan pesawat Sriwijaya Air milik PT. Aero Nusantara Indonesia. Hingga sekarang, Bandara Budiarto mempunyai tiga landasan pacu yaitu 

Runway 04R/22L dengan panjang 1602 dan lebar 46 meter



Runway 04L/22R dengan panjang 1097 dan lebar 12 meter



Runway 12/30 dengan panjang 1821 dan lebar 30 meter

Dalam rangka mewujudkan pelayanan jasa yang prima tentunya diperlukan kesungguhan dan upaya serius dari semua komponen yang terlibat dalam pengelolaan bandara. Salah satu dari komponen tersebut adalah teknik listrik bandara yang tugasnya bertanggung jawab terhadap pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas listrik di bandar udara. Salah satu fasilitas yang menjadi tanggung jawab teknisi listrik bandara adalah merawat fasilitas catu daya. Dikarenakan betapa canggihnya sistem dan fasilitas, tanpa didukung jaminan kehandalan catu daya listrik yang tersedia di bandar udara tersebut. Kehandalan suatu catu daya listrik bukan hanya dinilai dari besarnya kapasitas catu daya yang tersedia, namun kualitas dari suatu catu daya listrik merupakan faktor yang juga amat penting. Saat ini kebutuhan listrik Bandar Udara Budiarto yang disuplai oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai catu daya listrik utama dan disediakan 2 (buah) Generator Set (atau disebut genset) dengan kapasitas 150 KVA dan 250 KVA. Generator set adalah salah satu back up catu daya listrik yang digunakan bandara dimana genset ini digunakan khusus untuk men-backup catudaya listrik ke jaringan Listrik Kawasan tengah pada saat suplai catu daya utama (PLN) mengalami kegagalan atau failure. Agar dua sistem catu daya tersebut tetap dalam kondisi handal tentunya diperlukan

sistem pencatatan (logbook) yang rapi dan akurat, dimana data-data dari logbook tersebut nantinya diperlukan apabila terjadi suatu gangguan ataupun berguna dalam perencanaan pengembangan kedepan. Saat ini pengisian logbook dilakukan secara sederhana, dimana data-data catu daya berupa arus, tegangan, frekuensi yang diperoleh dari pembacaan instrument pada panel ACOS 250 KVA. Sedangkan data yang lainnya teknisi harus mengecek langsung pada genset. Tentu ini menimbulkan resiko yaitu memungkinkan terjadinya data yang tersimpan tidak benar-benar mewakili kondisi sebenarnya. Hal ini mungkin saja terjadi apabila teknisi terlambat melakukan pencatatan dan adanya perbedaan pembacaan antar individu dalam setiap tahap pencatatan. Mengingat teknisi sebagai manusia tentunya tidak lepas dari faktor lalai atau lupa.. Data ini sangat penting bagi manajemen sebagai data dukung untuk evaluasi kinerja catudaya listrik Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk membuat suatu rancangan dan mengangkatnya dalam suatu penulisan yang berjudul “RANCANGAN MONITORING GENERATOR SET TIPE CUMMINS 250 KVA SEBAGAI PENCATATAN LOG BOOK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER DAN APLIKASI VISUAL STUDIO PADA BANDAR UDARA BUDIARTO CURUG TANGERANG”.

B. Identifikasi Masalah Dari uraian tentang latar belakang masalah tersebut, maka penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Apakah sudah ada monitoring genset sebagai log book untuk pencatatan data operasional generator set berbasis elektronik di bandar udara Budiarto Curug Tangerang? 2. Apakah keterbatasan dari log book untuk pencatatan operasional generator set yang dilakukan secara manual dan belum seluruhnya tercatat dan tersimpan dalam sebuah database? 3. Monitoring yang bagaimanakah yang dapat dipakai sebagai monitor genset secara otomatis? 4. Apakah otomatisasi pencatatan log book otomatis operasional generator mampu menggantikan peran dari pencatatan secara manual?

5. Apakah keuntungan jika pencatatan log book otomatis operasional generator dilakukan secara otomatis? 6. Bagaimana cara memonitoring besaran tegangan, arus L1, L2 dan L3, jam kerja (operating hours), frekuensi, rpm dan low oil pressure, temperature, dan tegangan baterai menggunakan mikrokontroller ? 7. Bagaimana merancang aplikasi Visual Studio yang dapat dilakukan komunikasi antara personal computer dengan mikrokontroller generator untuk pengukuran arus, tegangan, penghitung jam operasi (operating hours), frekuensi, rpm, low oil pressure, temperature dan tegangan baterai generator set yang datanya dapat ditampilkan, disimpan dalam personal komputer dan dapat dicetak sebagai log book?

C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas yaitu merancang peralatan pencatat otomatis generator dengan menggunakan mikrokontroller Arduino Mega.

D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Bagaimana membuat rancangan pencatat otomatis operasi generator di Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang dengan menggunakan mikrokontroller Arduino Mega?

E. Tujuan Penelitian Permasalahan yang dikemukakan dalam penulisan ini tidak lain memiliki maksud dan tujuan yaitu : 1. Diharapkan agar rangkaian ini dapat diaplikasikan langsung di bandara untuk mengantisipasi kerugian yang ditimbulkan dari adanya alat pengukur jam operasi genset yang tidak dapat difungsikan sebagaimana mestinya. 2. Usaha untuk pengektifan dan optimalisasi sistem pencatatan operasi generator agar informasi yang diberikan lebih lengkap, valid dan aktual. 3. Menerapkan ilmu yang telah didapatkan di Kampus STPI.

F. Metodologi Penelitian Metodologi penulisan yang digunakan dalam perancangan pencatat otomatis operasional generator menggunakan mikrokontroller Arduino Mega sebagai berikut : 1. Observasi, dengan mengamati dan memperhatikan keadaan sebenarnya di lapangan sebagai acuan dalam pembuatan rancangan. 2. Studi Pustaka, dengan mencari literature yang berhubungan dengan masalah yang diangkat sebagai judul oleh penulis. 3. Diskusi, dengan mengadakan konsultasi dengan para dosen pengajar atau pembimbing yang berkompeten dengan masalah tersebut diatas. 4. Perancangan, dengan mengimplementasikan berbagai komponen elektronika kedalam bentuk pencatatan data tegangan output dan frekuensi serta arus pada generator menggunakan mikrokontroller dengan tampilan pada layar monitor personal computer (PC) menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 6.0. 5. Pengujian dan analisa, dengan mencoba berbagai aktivitas guna menguji kemampuan pencatat otomatis operasional generator menggunakan mikrokontroller dan tampilan pada personal computer (PC) dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0.

Related Documents

Bab 1
June 2020 41
Bab 1
May 2020 48
Bab 1
October 2019 61
Bab 1
November 2019 61
Bab 1
July 2020 45
Bab 1
June 2020 31

More Documents from ""