BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Menjadi tua adalah titik balik didalam kehidupam manusia, yang ada hubungan dengan berlalunya waktu dan akhirnya akan menuju pada kematian. Sebenarnya proses kemunduran itu terjadi tidak pada satu alat saja tetapi terjadi pada seluruh tubuh. Makin panjang umur kehidupan seseorang berarti makin lama ia meninggal, maka semua bagian tubuh akan
mengalami
kemunduran,
kekuatan
berkurant,
daya
tahan
berkurang, sehingga lansia lebih besar kemungkinan jatuh sakit. Saat ini diseluruh dunia jumlah orang lanjut usia diperkirankan ada 500 juta jiwa dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar (Nugroho W, 2010). Pada tahun 2000, jumlah seluruh penduduk usia lanjut 7,28% angka ini diperkirakan pada tahun 2020 menjadi 11,34% (www.faktorrisikodepresi_pasien griatri.html). Berdasarkan data sensus penduduk Depkes Rl (2000), berdasar umur 55-64 tahun : 12.250,9 jiwa, > 65 tahun : 95831 jiwa, > 70 tahun : 54974 jiwa. Melihat jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia, usia lanjut menunjukkan trend peningkatan di tiap tahunnya. Proyeksi jumlah Lansia di Kota Bima mengalami peningkatan pada tiap tahunnya. Dengan bertambahnya jumlah usia lanjut di Indonesia sebagai dampak 1
2
keberhasilan pembangunan, menyebabkan meningkatnya permasalahan pada kelompok lansia yang perjalanan hidupnyua secara alami akan mengalami masa tua dengan segala keterbatasannya terutama dalam masalah kesehatan. Hal tersebut diperkuat lagi dengan kenyataan , bahwa
kelompok
lansia
lebih
banyak
menderita
penyakit
yang
menyebabkan ketidak mampuan dibandingkan dengan orang yang lebih muda. Keadaan tersebut masih ditambah lagi bahwa lanjut usia biasanya menderita berbagai macam gangguan fisiologi yang bersifat kronik, juga perubahan secara biologik, psikis, sosial ekonomi, akan mengalami kemunduran (Budhi-Darmojo, 2000). Prosentase jumlah Lansia ini akan menyebabkan mengalami
berbagai
keluhan
masalah,
fisik,
sehingga
yang
sebagian
mengalami
besar
Lansia
gangguan
dalam
pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari di antaranya: beraktifitas, mandi, makan, berpakaian, pergi ke toilet dan lain-lain (www.madib blong.umur ac.id). Berdasarkan survei awal dalam studi pendahuluan di Dusun Lampe II Kelurahan Lampe II pada tanggal 25 Nopember 2015 melalui observasi tentang pemenuhan ADL pada Lansia didapatkan 25 keluarga yang mempunyai lanjut usia, pemenuhan kebutuhan ADL pada lansia belum sesuai dengan apa yang diharapkan, hal ini dapat dilihat dari kemampuan
dan
pengetahuan
Keluarga
dalam
memantau
dan
3
memberikan pelayanan khususnya pemenuhan kebutuhan ADL belum dapat terlaksana sepenuhnya. Pengetahuan keluarga yang sangat minimal, hal ini disebabkan karena berbagai faktor,
salah satunya adalah karena kurangnya
informasi. Akibatnya keluarga tidak tahu bagaimana cara memenuhi kebutuhan ADL dengan baik. sehingga lansia beresiko mengalami berbagai masalah Solusi
yang
dilakukan
untuk
mengatasi
masalah
kurang
pengetahuan keluarga yaitu dengan cara pemberian informasi melalui program penyuluhan kesehatan, tentang pemenuhan ADL pada lansia dalam hal ini peran perawat sebagai edukator perlu diterapkan yaitu untuk memberikan pendidikan melalui program penyuluhan, baik itu lewat puskesmas maupun pada kegiatan posyandu usila. Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk menjelaskan hubungan pengetahuan dan sikap keluarga tentang perawatan ADL Lansia dengan perawatan lanjut usia yang mengalami defisit Activity Daily Living. Di sisi lain pemerintah juga diharapkan memberikan bantuan untuk usia lanjut berupa penyediaan tenaga, sarana dan prasarana kesehatan yang dilakukan secara terintegrasi melalui
kegiatan
komunikasi,
edukasi
penelitian
dan
pelayanan
kesehatan yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah, sehingga
4
dapat meningkatkan kesehatan lanjut usia khususnya dalam pemenuhan kebutuhan aktifitas dasar dan instrumental sehari-hari (ADL). B.
Rumusan masalah Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Keluarga tentang ADL di Dusun lampe II Kelurahan lampe Kota Bima?
C.
Tujuan penelitian 1. Tujuan umum Mengetahui Gambaran Pengetahuan Keluarga tentang ADL di Dusun lampe II Kelurahan lampe Kota Bima. 2. Tujuan khusus Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang pemenuhan ADL Lansia di Dusun Lampe II Kelurahan Lampe.
D.
Manfaat 1.
Manfaat Bagi Bidang Akademik Hasil
penelitian
dapat
digunakan
untuk
menunjang
dan
meningkatkan wawasan tentang ilmu pengetahuan terutama cara perawatan lansia yang mengalami keterbatasan ADL. 2.
Manfaat Bagi Komunitas / Klinik Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi petugas
kesehatan
untuk
menganjurkan
terutama pada keluarga yang memiliki lansia.
kepada
keluarga
5
3.
Manfaat Bagi Pengembangan Penelitian itu sendiri Dapat dipergunakan sebagai pertimbangan untuk penelitian lebih lanjut.