Bab 1 2 Print.doc

  • Uploaded by: baskara
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 1 2 Print.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 3,552
  • Pages: 16
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan merupakan salah satu faktor

yang sangat menentukan kualitas SDM. Oleh kerena itu kesehatan perlu di pelihara dan ditingkatkan kualitasnya serta dilindungi dari ancaman yang merugikan. Masalah kesehatan merupakan suatu masalah yang tidak terlepas dari kehidupan manusia, baik kesehatan jasmani maupun kesehatan rohani mulai dari individu, kelompok dan masyarakat. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan

nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan

adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut telah diselenggarakan berbagai upaya

kesehatan

secara

menyeluruh,

berjenjang,

dan

terpadu

dengan

menempatkan Puskesmas sebagai penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan tingkat pertama. Ini sesuai dengan salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia, mewujudkan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Puskesmas harus selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit, serta memulihkan kesehatan baik kesehatan perorangan, keluarga, dan masyarakat yang berkunjung dan bertempat tinggal di wilayah kerjanya tanpa diskriminasi dan dengan menerapkan kemajuan teknologi kesehatan yang sesuai. Salah satu cara perwujudan tersebut, yaitu dengan memberikan pelayanan kesehatan yang memadai dan menyeluruh bagi masyarakat, hal ini sejalan pula dengan visi dari pembangunan kesehatan yang ingin dicapai dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara adil dan merata untuk menuju “Indonesia Sehat 2025”. 1

Departemen IKM/IKP/IKK Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Upaya

pengembangan

kualitas

sumber

daya

manusia

dengan

mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak dapat dilaksanakan secara merata, apabila sistem pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat seperti Posyandu dapat dilakukan secara efektif dan efisien serta dapat menjangkau semua sasaran yang membutuhkan layanan kesehatan. Posyandu dimulai terutama untuk melayani balita (imunisasi, timbang berat badan) dan orang lanjut usia (Posyandu Lansia), dan bayi. Kesehatan ibu dan anak menjadi target utama dalam tujuan pembangunan milenium (Milenium Development Goals) tepatnya pada tujuan 4 dan tujuan 5 yaitu menurunkan angka kematian Anak dan meningkatkan Kesehatan ibu. Program Kesehatan ibu dan anak menjadi sangat penting karena ibu dan anak merupakan unsur pembangun unsur penting pembangunan.Salah satu sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2010 adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup, dan angka kematian neonatal 16 per 1000 kelahiran hidup. Namun sampai saat ini sasaran tersebut belum tercapai. Menurut data survei demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2007: 1. Angka kematian Neonatal di Indonesia sebesar 19 kematian/1000 kelahiran hidup. 2. Angka kematian Bayi 26,9 kematian/1000 kematian hidup. 3. Angka kematian Balita sebesar 44 kematian/1000 kelahiran hidup. 4. Angka kematian Ibu Hamil dan saat melahirkan masih mencapai 228/100.000 kelahiran hidup Padahal sasaran pembangunan menetapkan 2015 angka tersebut harus ditekan hingga mencapai 102 kematian/100.000 kelahiran hidup. Oleh sebab itu, program kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana dilaksanakan secara

2

Departemen IKM/IKP/IKK Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan

berkesinambungan dan terpadu untuk mempercepat penurunan AKI, AKN, AKB, dan AKBAL. Masalah kesehatan masyarakat karena masih banyak kasus belum terselesaikan, bahkan beberapa. Salah satu penyakit yang semakin meningkat jumlah penderitanya yaitu pasien hipertensi. Hipertensi dan komplikasinya merupakan salah satu penyebab kematian nomor satu, secara global. Komplikasi pembuluh darah akibat hipertensi dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, infark (kerusakan jaringan) jantung, stroke dan gagal ginjal. Komplikasi pada organ tubuh menyebabkan angka kematian yang tinggi. Gangguan kerja organ, selain menyebabkan penderita, keluarga dan negara harus mengeluarkan banyak biaya pengobatan dan perawatan, tentu pula menurunkan kualitas hidup penderita. Dalam rangka membentuk petugas kesehatan yang tidak hanya piawai dalam bidang kuratif dan rehabilitatif, tetapi juga dalam bidang preventif dan promotif, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara menyelenggarakan kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Pencegahan/Ilmu Kedokteran Komunitas. Dalam hal ini, program KKS dimulai di Puskesmas Pekan Labuhan. 1.2.

Tujuan

1.2.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui kondisi kesehatan keluarga di masyarakat khususnya masyarakat di Kelurahan Pekan Labuhan dan untuk memenuhi persyaratan dalam mengikuti kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 1.2.2. Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui kondisi kesehatan masyarakat di Kelurahan Pekan Labuhan.

3

Departemen IKM/IKP/IKK Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan

2. Untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi keluarga di Kelurahan Pekan Labuhan. 3. Untuk memberikan promosi kesehatan pada keluarga dan masyarakat di Kelurahan Pekan Labuhan 1.3.

Prosedur Kerja Penulis mengikuti kegiatan KKS yang dilaksanakan di Dinas Kesehatan

Kota Medan selama 3 hari. Kemudian penulis melanjutkan kegiatan KKS di Puskesmas selama 3 minggu. Rincian kegiatan yang dilakukan oleh penulis sebagai berikut: 1. Dinas Kesehatan Kota Medan a. Pengenalan struktur Dinas Kesehatan Kota Medan b. Pembekalan mengenai Puskesmas c. Pembekalan mengenai Bina Pelayanan Kesehatan d. Pembekalan mengenai Pengendalian Pencegahan Penyakit 2. Puskesmas Pekan Labuhan a. Orientasi bersama kepala Puskesmas b. Melakukan kegiatan di Poli yang ada di Puskesmas c. Melakukan kegiatan di Posyandu 3. Desa Binaan a. Melakukan Home visit b. Melakukan penyuluhan c. Melakukan kegiatan gotong-royong 4. Unit Kesehatan Sekolah a. Melakukan penyuluhan b. Melakukan observasi kantin sehat

4

Departemen IKM/IKP/IKK Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Puskesmas

2.1.1

Pengertian Puskesmas Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas

adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. 2.1.2. Tujuan Puskesmas Puskesmas memiliki wilayah kerja yang meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografi dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas. Untuk perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yang disebut puskesmas pembantu dan puskesmas keliling. Khusus untuk kota besar dengan jumlah penduduk satu juta jiwa atau lebih, wilayah kerja puskesmas dapat meliputi satu kelurahan. Puskesmas di ibukota kecamatan dengan jumlah penduduk 150.000 jiwa atau lebih, merupakan puskesmas Pembina yang berfungsi sebagai pusat rujukan bagi puskesmas kelurahan dan juga mempunyai fungsi koordinasi. Menurut Trihono ada 3 (tiga) fungsi puskesmas yaitu: pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan yang berarti puskesmas selalu erupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Disamping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan diwilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah 5

Departemen IKM/IKP/IKK Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan

mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pusat pemberdayaan masyarakat berarti puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama berarti puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab puskesmas meliputi : Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap. Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik (public goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat disebut antara lain adalah promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya. Menurut Effendi ada beberapa proses dalam melaksanakan fungsi tersebut yaitu merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri, memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien, memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi 6

Departemen IKM/IKP/IKK Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan

dan rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat, bekerja sama dengan sectorsektor yang bersangkutan dalam melaksanakan program puskesmas. 2.1.3. Fungsi Puskesmas Puskesmas mempunyai peran yang sangat vital sebagai institusi pelaksana teknis, dituntut memiliki kemampuan manajerial dan wawasan jauh ke depan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk keikutsertaan dalam menentukan kebijakan daerah melalui system perencanaan yang matang dan realistis, tata laksana kegiatan yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat. Pada masa mendatang, puskesmas juga dituntut berperan dalam pemanfaatan teknologi informasi terkait upaya peningkatan pelayanan kesehatan secara komprehensif dan terpadu. 2.2.

Visi dan Misi Puskesmas

2.2.1. Visi Puskesmas Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat. Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui penbangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup didalam lingkungan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. 2.2.2. Misi Puskesmas Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional, yaitu : 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya. 2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayahkerjanya. 7

Departemen IKM/IKP/IKK Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan

3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanankesehatan yang diselenggarakan puskesmas. 4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan per orangan, keluarga, dan masyarakat,serta lingkungannya. 2.3.

Azas dan Upaya Penyelengaraan Puskesmas

2.3.1. Azas Penyelengaraan Puskesmas Penyelenggaraan

upaya

kesehatan

wajib

dan

upaya

kesehatan

pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara terpadu. Azas penyelenggaraan puskesmas secara terpadu. Azas penyelenggaraan puskesmas tersebut dikembangkan dari ketiga fungsi puskesmas. Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar dari setiap fungsi puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya puskesmas, baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan. Azas penyelenggaraan puskesmas yang dimaksud adalah azas pertanggungjawaban wilayah, azas pemberdayaan masyarakat, azas keterpaduan dan azas rujukan. Azas pertanggungjawaban wilayah berarti puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya. Untuk ini puskesmas harus melaksanakan berbagai kegiatan seperti menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat kecamatan sehingga berwawasan kesehatan, memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya, membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya dan menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer) secara merata dan terjangkau di wilayah kerjanya. Azas pemberdayaan masyarakat berarti puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat, agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya puskesmas. Untuk itu, berbagai potensi masyarakat perlu dihimpunmelalui pembentukan Badan Penyantun Puskesmas (BPP). Beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan oleh puskesmas dalam rangka pemberdayaan masyarakat antara lain adalah upaya kesehatan ibu dan anak (posyandu, polindes dan bina keluarga balita), upaya pengobatan (posyandu, pos obat desa), upaya 8

Departemen IKM/IKP/IKK Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan

perbaikan gizi (posyandu, panti pemulihan gizi, keluarga sadar gizi), upaya kesehatan sekolah (dokter kecil, penyertaan guru dan orang tua/wali murid, saka bakti husada dan pos kesehatan pesantren), upaya kesehatan lingkungan (kelompok pemakai air bersih, dan desa percontohan kesehatan lingkungan), upaya kesehatan usia lanjut (posyandu usila dan panti werda), upaya kesehatan kerja (pos upaya kesehatan kerja), upaya kesehatan jiwa (posyandu, tim pelaksana kesehatan jiwa masyarakat), upaya pembinaan pengobatan tradisional (taman obat keluarga dan pembinaan pengobatan tradisional) serta upaya pembinaan dan jaminan kesehatan (dana sehat, tabungan ibu bersalin, mobilisasi dana keagamaan). Azas keterpaduan untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta diperolehnya hasil yang optimal, penyelenggaraan setiap upaya puskesmas harus diselenggarakan secara terpadu, jika mungkin sejak dari tahap perencanaan. Ada dua macam keterpaduan yang perlu diperhatikan yaitu keterpaduan lintas program dan keterpaduan lintas sektor. Keterpaduan lintas program adalah upaya memadukan penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan yang menjadi tanggung jawab puskesmas sedangkan untuk keterpaduan lintas sektor merupakan upaya memadukan penyelenggaraan upaya puskesmas (wajib, pengembangan dan inovasi) dengan berbagai program dari sektor terkait tingkat kecamatan termasuk organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha. Azas rujukan digunakan sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama, kemampuan yang dimiliki oleh puskesmas terbatas. Padahal puskesmas berhadapan langsung dengan masyarakat dengan berbagai permasalahan kesehatannya. Untuk membantu puskesmas menyelesaikan berbagai masalah kesehatan tersebut dan juga untuk meningkatkan efisiensi, maka penyelenggaraan setiap upaya puskesmas (wajib, pengembangan dan inovasi) harus ditopang oleh azas rujukan. Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas kasus atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik secara vertikal dalam arti dari satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana

9

Departemen IKM/IKP/IKK Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan

pelayanan kesehatan lainnya, maupun secara horizontal dalam arti antar sarana pelayanan kesehatan yang sama.

2.3.2 Upaya Penyelengaraan Puskesmas Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas yakni terwujudnya kecamatan sehat menuju Indonesia sehat, puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yakni upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembang. Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada di wilayah Indonesia. Upaya kesehatan wajib tersebut adalah upaya promosi kesehatan, upaya kesehatan lingkungan, upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana, upaya perbaikan gizi masyarakat, upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta upaya pengobatan. Sedangkan upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta

disesuaikan

dengan

kemampuan

puskesmas.

Upaya

kesehatan

pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada yaitu upaya kesehatan sekolah, upaya kesehatran oleh raga, upaya perawatan kesehatan masyarakat, upaya kesehatan kerja, upaya kesehatan gigi dan mulut, upaya kesehatan jiwa, upaya kesehatan mata, upaya kesehatan usia lanjut dan upaya pembinaan pengobatan tradisional. Upaya kesehatan pengembangan puskesmas dapat pula bersifat upaya inovasi yakni upaya diluar upaya puskesmas tersebut di atas yang sesuai dengan kebutuhan. Pengembangan dan pelaksanaan upaya inovasi ini adalah dalam 10

Departemen IKM/IKP/IKK Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan

rangka mempercepat tercapainya visi puskesmas. Pemilihan upaya kesehatan pengembangn

ini

dilakukan

oleh

puskesmas

bersama

dinas

kesehatan

kabupaten/kota dengan mempertimbangkan masukan dari konkes/BPKM/BPP. Upaya kesehatan pengembangan dilakukan apabila upaya kesehatan wajib puskesmas telah terlaksana secara optimal dalam arti target cakupan serta peningkatan mutu pelayanan telah tercapai. Penetapan upaya kesehatan pengembangan

pilihan

puskesmas

ini

dilakukan

oleh

dinas

kesehatan

kabupaten/kota. Dalam keadaan tertentu upaya kesehatan pengembangan puskesmas dapat pula ditetapkan sebagai penugasan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota. Apabila puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya kesehatan pengembangan padahal telah menjadi kebutuhan masyarakat, maka dinas kesehatan kabupaten/kota bertanggung jawab dan wajib menyelenggarakannya. Untuk itu, dinas kesehatan kabupaten/kota perlu dilengkapi dengan berbagai unit fungsional lainnya. Perlu diingat meskipun puskesmas menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik dan memiliki tenaga spesialis, kedudukan dan fungsi puskesmas tetap sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. 2.4.

Kedudukan, Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas

2.4.1. Kedudukan Puskesmas Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan Sistem Kesehatan Nasional, Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota dan Sistem Pemerintah Daerah: 1.

Sistem Kesehatan Nasional Kedudukan puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

2. 11

Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota Departemen IKM/IKP/IKK Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan

Kedudukan puskesmas dalam Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan kabupaten/kota di wilayah kerjanya. 3.

Sistem Pemerintah Daerah Kedudukan puskesmas dalam Sistem Pemerintah Daerah adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang merupakan unit struktural Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.

4.

Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama Di wilayah kerja puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta seperti praktek dokter, praktek dokter gigi, praktek bidan, poliklinik dan balai kesehatan masyarakat. Kedudukan puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama ini adalah sebagai mitra. Di wilayah kerja puskesmas terdapat pula berbagai bentuk upaya kesehatan berbasis dan bersumber daya masyarakat seperti posyandu, poskeskel, dan pos bindu. Kedudukan puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat adalah sebagai pembina.

2.4.2. Organisasi Puskesmas 1.

Struktur Organisasi Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas masing-masing puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas di satu kabupaten/kota dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan Peraturan Daerah. Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi puskesmas sebagai berikut: a.

12

Kepala Puskesmas

Departemen IKM/IKP/IKK Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan

b.

Unit Tata

Usaha yang bertanggungjawab

membantu

Kepala

Puskesmas dalam pengelolaan: 1) Data dan informasi 2) Perencanaan dan penilaian 3) Keuangan 4) Umum dan pengawasan c.

Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas 1) Upaya kesehatan masyarakat, termasuk pembinaan terhadap UKBM 2) Upaya kesehatan perorangan

d.

Jaringan pelayanan puskesmas 1) Unit puskesmas pembantu 2) Unit puskesmas keliling 3) Unit bidan di desa/komunitas

2.

Kriteria Personalia Kriteria

personalia

yang

mengisi

struktur

organisasi

puskesmas

disesuaikan dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing unit puskesmas.

Khusus

untuk

Kepala

Puskesmas

kriteria

tersebut

dipersyaratkan harus seorang sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat. 3.

Eselon Kepala Puskesmas Kepala Puskesmas adalah penanggungjawab pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan. Sesuai dengan tanggungjawab tersebut dan besarnya peran Kepala Puskesmas dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan, maka jabatan Kepala Puskesmas setingkat dengan eselon III-B. Dalam keadaan tidak tersedia tenaga yang memenuhi syarat untuk menjabat jabatan eselon III-B, ditunjuk pejabat sementara yang sesuai dengan kriteria Kepala Puskesmas yakni seorang sarjana di bidang kesehatan kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup bidang

13

Departemen IKM/IKP/IKK Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan

kesehatan masyarakat, dengan kewenangan yang setara dengan pejabat tetap. 2.4.3. Tata Kerja Puskesmas Tata kerja Puskesmas, yaitu: 1.

Dengan Kantor Kecamatan Dalam melaksanakan fungsinya, puskesmas berkoordinasi dengan kantor kecamatan melalui pertemuan berkala yang diselenggarakan di tingkat kecamatan. Koordinasi tersebut mencakup perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta penilaian. Dalam hal pelaksanaan fungsi penggalian sumber daya masyarakat oleh puskesmas, koordinasi dengan kantor kecamatan mencakup pula kegiatan fasilitasi.

2.

Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dengan

demikian

secara

teknis

dan

administratif,

puskesmas

bertanggungjawab kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Sebaliknya Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bertanggungjawab membina serta memberikan bantuan administratif dan teknis kepada puskesmas. 3.

Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta, puskesmas menjalin kerjasama termasuk penyelenggaraan rujukan dan memantau kegiatan yang diselenggarakan. Sedangkan sebagai pembina upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat, puskesmas melaksanakan bimbingan teknis, pemberdayaan dan rujukan sesuai kebutuhan. Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, puskesmas menjalin kerjasama yang erat dengan berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan perorangan, jalinan kerjasama tersebut diselenggarakan dengan berbagai sarana

pelayanan

kesehatan

perorangan

seperti

rumah

sakit

(kabupaten/kota) dan berbagai balai kesehatan masyarakat (balai 14

Departemen IKM/IKP/IKK Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan

pengobatan penyakit paru-paru, balai kesehatan mata masyarakat, balai kesehatan kerja masyarakat, balai kesehatan olahraga masyarakat, balai kesehatan jiwa masyarakat, balai kesehatan indra masyarakat). Sedangkan untuk upaya kesehatan masyarakat, jalinan kerjasama diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan masyarakat rujukan, seperti Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratorium Kesehatan serta berbagai balai kesehatan masyarakat. Kerjasama tersebut diselenggarakan melalui penerapan konsep rujukan yang menyeluruh dalam koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. 5.

Dengan Lintas Sektor Tanggung jawab puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah menyelenggarakan

sebagian

tugas

pembangunan

kesehatan

yang

dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk mendapat hasil yang optimal, penyelenggaraan pembangunan kesehatan tersebut harus dapat dikoordinasikan dengan berbagai lintas sektor terkait yang ada di tingkat

kecamatan.

Diharapkan

di

satu

pihak,

penyelenggaraan

pembangunan kesehatan di kecamatan tersebut mendapat dukungan dari berbagai sektor terkait, sedangkan di pihak lain pembangunan yang diselenggarakan oleh sektor lain di tingkat kecamatan berdampak positif terhadap kesehatan. 6.

Dengan Masyarakat Sebagai penanggungjawab penyelenggaraan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya, puskesmas memerlukan dukungan aktif dari masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan. Dukungan aktif tersebut diwujudkan melalui pembentukan Badan Penyantun Puskesmas (BPP) yang menghimpun berbagai potensi masyarakat, seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, orgasnisasi kemasyarakatan, serta dunia usaha. BPP tersebut berperan sebagai mitra puskesmas dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan.

15

Departemen IKM/IKP/IKK Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) Puskesmas Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Medan

16

Departemen IKM/IKP/IKK Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Related Documents

Bab 1 Bab 2 Responsi.docx
December 2019 34
Bab 1 Bab 2 Bab 3.docx
October 2019 58
2. Bab 1.docx
June 2020 1
Bab 1&2 - Ma
May 2020 1

More Documents from ""