BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah investasi utama bagi pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Pembangunan kesehatan pada dasarnya adalah upaya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, serta kemampuan setiap orang untuk dapat berperilaku hidup yang sehat untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu perencanaan pembangunan kesehatan yang sistematis, terarah, terpadu dan menyeluruh, serta dibutuhkan keterlibatan berbagai sektor
dan
seluruh
komponen
bangsa
dalam
pelaksanaannya
(RAKERKESNAS 2017). Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilakukan secara berkelanjutan. Upaya peningkatan kualitas SDM harus dimulai dari memperhatikan proses tumbeh kembang anak sejak dalam kandungan sampai dewasa. Pada masa proses tubuh kembang pemenuhan kebutuhan dasar anak seperti perawatan dan makanan bergizi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan penuh kasih sayang dapat membentuk SDM yang sehat, cerdas, kuat, dan produktif. Pada masa proses tumbuh kembang pemenuhan kebutuhan dasar anak sepeti perawatan dan makanan bergizi yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan dan penuh kasih sayang karna hal itu dapat membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang sehat, cerdas, kuat, dan produktif sehingga dapat meningkatkan aset negara (DEPKES RI 2002 dalam Handayani, Mulasai dan Nurdianis 2008). Masalah gizi di Indonesia pada hakekatnya merupakan masalah kesehatan masyarakat, namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah dari banyak faktor, oleh karena itu pendekatan penanggulangannya harus melibatkan berbagai sector terkait seperti dinas kesehatan, puskesmas, dan tenaga medis lainnya.
Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama. Puskesmas merupakan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dan dapat diterima serta dijangkau oleh masyarakat, dengan peran serta peran aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Puskesmas yang merupakan tombak dasar untuk menindak lanjuti permasalahan gizi yang terjadi didalam masyarakat harus mempunyai kinerja yang kuat, teliti dan tepat dalam mendeteksi, menganalisa dan memecahkan permasalahan gizi yang ada, sehingga untuk menjangkau seluruh wilayah kerjanya, puskesmas diperkuat dengan puskesmas keliling (Pusling). Guna mendukung keterjangkauan Puskesmas di wilayah Perkotaan, Puskesmas Singkawang Tengah I dikembangkan menjadi 2 yaitu UPT Puskesmas Singkawang Tengah I dan UPT Puskesmas Singkawang Tengah II dengan wilayah Kecamatan yang sama yaitu Kecamatan Singkawang Tengah Kota Singkawang. UPT Puskesmas Singkawang Tengah I, merupakan Puskesmas perkotaan, yang berada di wilayah Kecamatan Singkawang Tengah memiliki wilayah kerja 4 Kelurahan yang meliputi Kelurahan Condong, Kelurahan Sekip Lama, Kelurahan Jawa dan Kelurahan Sungai Wie.
B. Tujuan 1. Tujuan Umum Mahasiswa mampu memahami pengolahan kegiatan program gizi tingkat puskesmas dalam skala mikro yang direncanakan baik program baru maupun yang sedang dibina. 2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa mampu melakukan penapisan gizi (nutrition screeaning) pada klien atau pasien secara individu.
b. Mahasiswa mampu membantu menilai status gizi populasi dan atau kelompok masyarakat. c. Mahasiswa mampu melakukan konseling gizi dalam kegiatan pelayanan gizi. d. Mahasiswa
mampu
melakukan
penyuluhan
gizi
dalam
pengembangan dan pengukuran kinerja dalam pelayanan gizi e. Mahasiswa mampu ikut berpartisipasi dalam pengembangan dan pengkuran kinerja dalam pelayanan gizi. f. Mahasiswa mampu melakukan pencatatan dan pelaporan gizi
C. Kegiatan 1. Melakukan penafsiran Gizi ( Nutrition Screening ) secara individu terhadap klien/pasien di Poli Gizi , KIA atau Poli Remaja -
Setiap mahasiswa melakukan sebanyak 10 partisipan pada bayi ataupun balita, yang diukur ( BB , PB/TB ) tercatat sesuai dengan fotmat
2. Melakukan Penafsiran Gizi / screening status gizi populasi dan atau kelompok
masyarakat
pada
tingkat
posyandu
balita/ibu
hamil/posyandu lansia/sekolah -
Setiap mahasiswa melakukan sebanyak satu kelompok pada balita/ibu hamil/lansia/anak sekolah
3. Melakukan pengkajian status gizi pertumbuhan anak pada suatau populasi pada posyandu -
Setiap
mahasiswa mengumpulakan dan mengentri serta
menganalisa data status gizi anak balita diposyandu yang berbeda minimal data 3 bulan berturut-turut 4. Memberikan konseling gizi di poli gizi atau diposyandu -
Setiap mahasiswa melakukan sebanyak 10 pasien tercatat sesuai format
5. Memberikan penyuluhan gizi di puskesmas atau wilayah kerja puskesmas -
Setiap mahasaiswa melakukan satu kali penyuluhan
-
Harus ada sampel dan harus ada lembar evaluasi pritest dan postest
-
Membuat media penyuluhan brosur/leaflet
6. Melakukan pencatatan dan pelaporan gizi
D. Waktu dan Tempat 1. Waktu Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Manajemen Sistem Pelayanan Gizi Masyarakat dilaksanakan selama 14 hari mulai dari tanggal 14 Januari s/d 29 Januari 2019 2. Tempat UPT Puskesmas Singkawang Tengah I (Kecamatan Singkawang Tengah)
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Puskesmas 1. Geografi Wilayah Kerja Kecamatan Singkawang Tengah merupakan salah satu kecamatan didalam pemerintahan Kota Singkawang terletak ditengah kota Singkawang. Letak Geografis Singkawang Tengah ada lintang 00o 53’ 09’’ – 00o 56’ 11’’ dan Bujur 108059o10’’ – 109002o ’18’’ . batas-batas wilayah Kecamatan Singkawang Tengah selengkapnya adalah: Tabel 1.II Batas-batas Wilayah Kecamatan Singkawang Tengah Menurut Arah Mata Angin
No
Arah Mata Angin
Berbatasan Dengan
1
Utara
Kec. Singkawang Utara
2
Selatan
Kec. Singkawang Timur
3
Barat
Kec. Singkawang Barat
4
Timur
Kec. Singkawang Timur
Kecamatan Singkawang Tengah mempunyai luas wilayah 31,57 km2 atau 6,56% dari luas seluruh wilayah Kota Singkawang dan terbagi 6 kelurahan , yaitu Kelurahan Roban, Kelurahan condong , Kelurahan Jawa , Kelurahan Sekip lama, Kelurahan Bukit Batu, Kelurahan sungai wei . Rukun tetangga (RT) yang ada berjumlah 169. Kelurahan terluas adalah kelurahan roban dengan luas 20 km2 atau 63,35% dari luas Kecamatan Singkawangan Tengah sedangkan kelurahan terkecil adalah kelurahan sekip lama dengan luas 0,97 km2 atau 2,38% dari wilayah Kecamatan Tengah . sebagian besar kelurahan merupakan daerah bukan pantai kecuali kelurahan sungai wei dengan ketinggian lebih kecil 500 meter dari permukaan laut. Wilayah Kerja Puskesmas Singkawang
Tengah I meliputi : Kelurahan Condong, Kelurahan Sekip Lama, Kelurahan Jawad an Kelurahan Sei Wei
Tabel 2.II
Jumlah RW dan RT Menurut Kelurahan Berdasarkan Wilayah Kerja Puskesmas Singkawang Tengah I Di Kecamatan Singkawang Tengah Tahun 2018
Kelurahan
RW
RT
Condong
17
38
Sekip Lama
7
21
Jawa
6
18
Sei Wie
5
17
35
94
Kecamatan Singkawang Tengah
Sumber : Kecamatan Singkawang Tengah
Wilayah kecamatan Singkawang Tengah dengan ketinggian tempat rata-rata 20 m dari permukiman laut. Curah hujan relatif tinggi yang terjadi pada bulan april s.d juli dan oktober s.d desember dengan curah hujan maksimum 3000mm. keadaan iklim mikro Kecamatan Singkawang Tengah tidak jauh beda dengan kota Singkawang secara keseluruhan yaitu dengan suhu udara berkisar antara 21,8 °C sampai dengan 31,05°C , dan masih dipengaruhi Angin Muson dan perubahan iklim laut. Kecamatan Singkawang Tengah merupakan wilayah datar dan tergenang dengan total area 3.304 ha , yang terdiri dari wilayah datar (3.182 ha) dan perbukitan (62ha) dengan mempunyai dua struktur tanah yaitu alluvial atau jenis tanah yang bewarna kelabu , coklat sampai hitam , mempunyai sifat tidak peka terhadap erosi dan cocok digunakan
untuk usaha budidaya pertanian dan memiliki jenis tekstur tanah organosol atau tanah yang tersusun dari bahan organic / campuran bahan mineral dan bahan organic sehingga tanah ini mudah mengerut dan bila kering pekat terhadap erosi dan mudah terbakar yang luasnya 30 ha. Selain itu masih terdapat daerah-daerah yang tergenang air atau daerah rawa sekitar 26,93% dari luas wilayah Kecamatan Singkawang Tengah. Luas lahan yang memungkinkan menjadi breeding places, seperti rawa dan semak-semak tadi, bila tidak ditata dengan baik dan ditambah dengan perilaku hidup sehat yang kurang menunjang, maka akan besar kemungkinan
timbulnya
masalah
kesehatan
bagi
masyarakat
Kecamatan Singkawang Tengah, seperti penyakit malaria dan penyakit demam berdarah. 2. Demografi Penduduk diwilayah kerja puskesmas Ingkawang Tengah I , terdiri dari 4 kelurahan yaitu , kelurahan Condong, kelurahan sekip lama, kelurahan jawa, kelurahan sungai Wie.
Tabel 3.II Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Di Wilayah Kerja Puskesmas Singakwang Tengah I Kecamatan Singkawang Tengah Tahun 2018
Kelurahan
Jumlah Penduduk LK
PR
Total
Condong
5.262
5.083
10.345
Sekip Lama
4.632
4.617
9.249
Jawa
2.358
2.444
4.802
Sungai Wie
2.950
2.917
5.867
15.202
15.061
30.263
Puskesmas
Sebagaian besar penduduk Singkawang Tengah bertempat tinggal diperkotaan (85,97%) dan selebihnya berada dipinggiran
kota .
Sedangkan dari mata pencarian sebagian besar penduduk Singkawang Tengah bekerja di sector swasta (43,93%) dan PNS (6,17%), sementara di sector pertanian hanya 2,49% dengan rata-rata pendapatan disemua sektor rata-rata antara 500.000 s/d 5.000.000/per bulan .
3. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar a. Pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi Pelayanan kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu jenis pelayanan kesehatan yang harus dilakukan setiap fasilitas kesehatan, karena merupakan bagian dari urusan wajib penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar . pelayanan kesehatan ibu dan anak memberikan gambaran pelayanan kesehatan terhadap kesehatan ibu dan anak serta tolak ukur dalam menekan angka kematian ibu dan anak 1. Pelayanan kesehatan ibu Pelayanan kesehatan ibu merupakan upaya meningkatkan kesehatan ibu dan menurunkan kematian . target yang ingin dicapai pada tahun 2018 adalah akses pelayanan ibu hamil ( K1 ) sebanyak 94,1% dan kecakupan pelayanan ibu hamil ( K4 ) sebanyak 84,7% . berikut hasil cakupan K1 dan K4 UPT Puskesmas Singkawang Tengah I . Tabel 2.2 Cakupan K1 dan K4 Ibu Hamil Per Kelurahan di UPT Puskesmas Singkawang Tengah 1 Tahun 2018 K1 No
1 2 3
Kelurahan
CONDONG SEKIP LAMA SEI WIE
Bulan Ini jlh
%
14
6,0
22
11
K4 Kumulatif
absol
Bulan ini
kumulatif abso
%
jlh
%
216
92,3
22
9,4
207
88,5
10,6
196
93,8
14
6,7
175
84,1
8,3
133
13
9,8
127
96,2
ut
100, 8
lut
%
4
JAWA
8
7,4
98
90,7
8
7,4
96
88,9
55
8,1
642
94,1
57
8,4
605
88,7
Puskesmas
Sumber : Laporan PWSKIA Puskesmas tahun 2018 Untuk mencegah terjadinya kematian bayi karena Tetanus pada waktu melahirkan ibu mendapatkan Imunisasi Tetanus Toxoit ( TT ) dalam masa kehamilan. Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil ini merupakan bagian dari program pemberian imunisasi pada wanita Usia Subur (WUS), yaitu wanita berumur 15-39 tahun termasuk ibu hamil dan calon pengantin ( CATIN ). Pemberian Imunisasi TT pada WUS merupakan progaram jangka panjang yaitu pemberian Imunisasi TT 4 dosis untuk memberikan kekebalan sumur hidup kepada WUS terhadap penyakit Tetanus. Imunisasi TT akan memberikan perlindungan optimal bila jarak pemberian dosis tidak terlalu dekat , dengan memperhatiakan jarak minimal yang dipantau dengan menggunakan kartu TT seumur hidup ( Long Life Crad / LLC ) . jarak pemberian Imnunisasi TT1 dengan TT2 adalah 1 bulan ( 4 minggu ) , TT2 ke TT3 adalah 6 bulan , dari ke TT3 ke TT4 adalah satu tahun dan dari TT4 ke TT5 adalah satu tahun . ada pun cakupan pemberian Imunisasi TT5 dosis pada WUS ibu hamil dan WUS tidak hamil tahun 2018 seperti pada grafik dibawah ini .
GRAFIK 2.4 CAKUPAN Imunisasi TT1 – TT5 (WUS Ibu Hamil Dan Tidak Hamil)
Adapun cakupan imunisasi TT pada tahun2016 di Kecamatan Singkawang Tengah TT1 adalah 18%, TT2 sebesar 15,90%, TT3 sebesar 15,40% , TT4 sebesar 10,10% dan TT5 sebesar 14,50%. Pada progaram pemberian imunisasi TTI-TT5 ( TT 5 dosis ) pada ibu hamil , maka seorang ibu hamil yang sudah mendapat imunisasi TT sebanyak 5 kali selama hidupnya yang dimulai pada saat calon pengantin (
catin ) tidak akan diberikan imunisasi TT lagi pada saat kehamilan sekarang karena dianggap sudah memiliki kekebalan terhadap penyakit tetanus. Pemberin imunisasi TT pada ibu hamil merepukan salah satu bagian dari pelayanan 7T ( ibu hamil di Timbang berat badannya, Diperiksa Tekanan Darahnya, diberikan imunisasi TT, diperiksa Tinggi Fundusnya, diberikan Tablet Penambah Darah , diperiksa Tes terhadap penyakit menukar seksual , dilakukan Temuwicara dalam rangka persiapan rujukan ). Mengingat pelayanan ante natal Bertujuan agar ibu dapat melahirkan dengan aman dan bayinya juga lahir dengan selamat , maka manajemen ante natal care ini perlu mendapat perhatian seksama dan dilakukan dengan sebaik-baiknya serta bukan hanya sekedar pemeriksaan rutin semata.
a. Pelayanan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan, Yankes Nifas dan Bufas Vitamin A Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan merupakan salah satu indikator yang digunakan dalam Standar Pelayanan Minimal untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak . sebagai salah satu urusan wajib, maka pelaksanaan pelayanan ini harus menjadi prioritas dan harus selalu ditingktkan, baik akses maupun mutunya. Pada tahun 2018, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di UPT Puskesmas Singkawang Tengah I mencapai %, pelayanan Nifas sebesar 91,90% dan Bufas Vit A 98,20%. Diperkiraan target untuk tahun 2016 yang ditetapkan Departemen Kesehatan adalah 90%.
Persalinan Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan , Nifas dan Nifas Vitamin A Di UPT Puskesmas Sigkawang Tengah 1 Tahun 2018 No
Kelurahan
Vitamin A
Bln ini
%
Kum
%
1
CONDONG
19
8,5
192
86,1
2
SEKIP LAMA
13
6,4
168
82,8
3
SEI WIE
13
10,2
115
89,8
4
JAWA
6
5,6
87
81,3
51
7,7
562
85,0
Puskesmas
Sumber : Laporan PWS KIA Puskesmas Tahun 2018
Cakupan yang diperoleh puskesmas, sudah termasuk hasil kegiatan yang dilakukan oleh Rumah Sakit dan bidan berpraktik swasta. Sistem pencatatan yang baik terutama untuk laporan yang berasal dari Rumah Sakit dan Bidan berpraktik Swasta sudah sebaiknya untuk ditingkatkan .
b. Pelayanan Kesehatan Anak Balita dan Usia Sekolah Pelayanan kesehatan anak balita , usia sekolah dan remaja lebih banyak dilaksanakan melalui posyandu dan program upaya kesehatan sekolah (UKS) . pelayanan kesehatan minimal yang harus dilakukan sesuai dengan standar pelayanan minimal bidang kesehatan adalah deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan anak sekolah , penjaringan kesehatan pada anak sekolah baru masuk sekolah (kelas 1 SD dan kelas 1 SLTP dan SLTA). Cakupan pelayanan anak bailita adalah umur 12-59 bulan memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan setiap bulan , minimal 8x dalam setahun yang tercatat di kohort anak balita an pra sekolah , buku KIA/KMS atau buku pencatatan atau laporan lainnya. Sedangkan pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat badan yang pertinggi/panjang badan ( BB/TB) ditingkat masyarakat pemantaua pertumbuhan adalah pengukuran berat badan per umur (BB/U) setiap bulan diposyandu , taman bermain , pos paud , taman penitipan anak dan tempat kanak – kanak , serta
Raudatul athfal , dan lain-lain . pemantauan perkembangan meliputi penilaian perkembangan gerak kasar , gerak halus , bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian , pemeriksaan daya dengar , daya liat . jika ada keluhan dan kecurigaan terhadap anak , dilakukan pemeriksaan untuk gangguan mental emosional , autisme , serta gangguan pemusatan pehatian dan hiferaktifitas. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan setiap anak usia 12-59 bulan dilaksanakan melalui pelayanan SDIDTK minimal 2 kali pertahun ( setiap 6 bulan ) dan tercatat pada kohort Anak Balita dan Prasekolah oleh tenaga kesehatan , ahli gizi penyuluhan kesehatan masyarakat dan petugas sektor lain yang dalam menjalankan tugasnya melakukan stimulasi dan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang anak . selain itu suplementasi vitamin A dosisi tinggi (200.000 IU) diberikan pada anak 12-59 bulan 2 kali pertahun ( bulan februari dan agustus ). Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa sd dan setingkat adalah cakupan siswa kelas 1 so setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan ifehatan uks adalah pemeriksaan kesehatan umum kesehatan gigi dan mulut siswa so dan setingkat melalui penjaringan kesehatan siswa kelas 1 Sekolah Dasar dan Madrasah ibtidayah yang dilakukan oleh tenaga kesehatan bersama dengan guru uks terlatih dan dokter secara berjenjang (penjaringan awal oleh guru dan dokter heck ) penjaringan oleh tenaga kesehatan Kementrian kesehatan melalui SPM menetapakan target tahun 2015 foow pemeriksaan siswa kelas 1 sd setingkat masih dibawah target yang ditetapkan hal ini disebakan karena pada saat dilakukan pemeriksaan ada witwa vana tidak hadir di sekolah. Target tahun 2015 yang ditetapkan oleh departemen kesehatan adala 90% yang sudah terbagi menjadi dua puskesmas enggan yang berkualitan agar anak balita dapat tumbuh menjadi sumber daya manusia yang berkualitas .
B.
Pelayanan dan Program Gizi Puskesmas 1.
Pelayanan Gizi dalam gedung
a. Poli Gizi Melakukan pengukuran Antropometri (LILA,TB,BB) pada pasien balita, remaja dan ibu hamil, setiap pasien yang dating ke poli gizi akan diukur tinggi badan, ditimbang berat badan dan di ukur LILA untuk ibu hamil, hal tersebut untuk menentukan status gizi pasien. Mengisi buku register pasien, dimulai dari pasien datang ke poli gizi, di ukur tinggi badan nya, ditimbang berat badan nya dan di liat diagnosa penyakitnya. Kemudian pasien di antar ke poli umum untuk menemui Dokter. Setelah pemeriksaan oleh Dokter dan pemeriksaan laboratorium apabila memerlukan konseling maka dokter akan merujuk ke poli gizi dan pasien diberikan konseling gizi oleh petugas gizi. Memberikan
konseling
pada
pasien
dengan
penyakit
degenerative seperti Asam Urat, Hipertensi, Trigliserida, Kolesterol, dan Diabetes. 2. Program Gizi di Luar Gedung A. 18 Indikator Pelayanan Gizi Yang Ada di UPT Puskesmas Singkawang Tengah I
a. Kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan di Wilayah UPT Puskesmas Singkawang Tenga I Tahun 2018 No Kelurahan
1
Condong
Balita Buruk
1
Gizi
Balita Gizi Buruk yang
Mendapat %
Perawatan
1
100,0
2
Sekip Lama
0
0
0,0
3
Jawa
0
0
0.0
4
Sei wie
0
0
0,0
1
1
100,0
puskesmas
b. Balita Ditimbang Yang Tidak Naik Berat Badan di Wilauah UPT Puskesmas Singkawang Tengah I Tahun 2018 Jumlah No
kelurahan
D
Balita
Tidak Naik Berat % Badan (T)
1
Condong
138
29
21,0
2
Sekip Lama
169
39
23,1
3
Jawa
81
23
28,4
4
Sei wie
141
35
24,8
puskesmas
529
126
23,8
c. Ibu Hamil KEK Yang Mendapat Makanan Tambahan di Wilayah UPT Pskesmas Tengah I Tahun 2018 Bumil No kelurahan
Bumil KEK
KEK
Dapat Makanan % Tambahan
1
Condong
4
4
100,0
2
Sekip Lama
8
8
100,0
3
Jawa
4
4
100,0
4
Sei wie
10
10
100,0
26
26
100,0
puskesmas
d. Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Balita 6-59 Bulan di Wilayah Puskesmas Singkawang Tengah I Tahun 2018 No kelurahan
Cakupan
Sasaran Balita 6-59 Bulan
Dapat Vitamin A
%
1
Condong
1036
866
83,6
2
Sekip Lama
926
789
85,2
3
Jawa
480
434
90,4
4
Sei wie
588
539
91,7
3030
2628
86,7
puskesmas
e. Remaja Putri Mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) di UPT Puskesmas Singkawang Tengah I Tahun 2018 Jumlah
No kelurahan
Remaja Putri
Cakupan Remaja
Putri
Dapat TTD
%
1
Condong
533
180
33,8
2
Sekip Lama
225
78
34,7
3
Jawa
1542
644
41,8
4
Sei wie
0
0
0,0
2300
902
39,2
puskesmas
f. Rumah Tangga Mengkonsumsi Garam beryodium di Wilayah UPT Puskesmas Singkawang Tengah I Tahun 2018
No
Kelurahan
Jumlah
Status
%
Jumlah
Sampel
Kelurahan
Kelurahan
Sampel
Yang di
Dengan
dengan
Yang di
Survei
Garam
Garam
Survei
Dengan
Beryodium
Beryodium
Garam
Baik
Baik
1
Condong
26
26
Baik
100
2
Sekip Lama
26
26
Baik
100
3
Jawa
26
26
Baik
100
4
Sei wie
26
26
Baik
100
Puskesmas
104
104
100
g. Ibu Hamil Yang Mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) Minimal 90 Tablet Selama Masa Kehamilan UPT Puskesmas Singkawang Tengah I Tahun 2018 No kelurahan
Sasaran
Cakupan
Ibu
Hamil
FE 3
%
1
Condong
234
207
88,5
2
Sekip Lama
208
175
84,1
3
Jawa
108
96
88,9
4
Sei wie
132
127
96,2
682
605
88,7
puskesmas
h. Balita Kurus Mendapat Makanan Tambahan di Wilayah UPT Puskesmas Singkawang Tengah I Tahun 2018 Balita No
Kelurahan
Balita Kurus
Kurus
Dapat Makanan % Tambahan
1
Condong
2
2
100,0
2
Sekip Lama
8
8
100,0
3
Jawa
0
0
0
4
Sei wie
3
3
100,0
puskesmas
13
13
100,0
i. Balita Di Timbang Yang Tidak Naik Berat Badan Dua Kali BerturutTurut di UPT Puskesmas Singkawang Tengah I Tahun 2018 Jumlah No Kelurahan
D
Balita
Tidak Naik Berat % Badan Dua Kali
Berturut-Turu (2T)
1
Condong
146
5
3,4
2
Sekip Lama
207
7
3,4
3
Jawa
83
4
4,8
4
Sei wie
156
6
3,8
592
22
3,7
puskesmas
j. Balita BGM di Wilayah UPT Puskesmas Singkawang Tengah I Tahun 2018 No
Kelurahan
1
Jumlah Balita Jumlah
Balita
%
Ditimbang (D)
BGM
Condong
219
5
2,3
2
Sekip Lama
264
3
1,1
3
Jawa
125
1
0,8
4
Sei wie
204
4
2,0
puskesmas
812
13
1,6
k. Balita Ditimbang Yang Naik Berat Badan di Wilayah UPT Puskesmas Singkawang Tengah I Tahun 2018 No
Kelurahan
D
1 2 3 4
Condong Sekip Lama Jawa Sei wie puskesmas
138 169 81 141 529
Jumlah Balita Naik Berat % Badan (N) 108 78,3 138 81,7 60 74,1 104 73,8 410 77,5
l. Balita Yang Mempunyai Buku KIA atau KMS di Wilayah UPT Puskesmas Singkawang Tengah I Tahun 2018
Jumlah
Balita
Yang No
Kelurahan
Sasaran Balita
Mempunyai
%
Buku KIA atau KMS
1
Condong
1036
769
74,2
2
Sekip Lama
926
697
75,3
3
Jawa
481
420
87,3
4
Sei wie
587
535
91,1
puskesmas
3030
2421
79,9
m. Balita di Timbang Berat Badan di Wilayah UPT Puskesmas Singkawang Tengah I Tahun 2018 Jumlah Balita di
No
kelurahan
Sasaran Balita
1
Condong
1036
219
21,1
2
Sekip Lama
926
264
28,5
3
Jawa
482
125
26,0
4
Sei wie
587
204
34,8
puskesmas
3030
812
26,8
Timbang (D)
%
n. Ibu Nifas Dapat Kapsul Vitamin A UPT Puskesmas Singkawang Tengah I Tahun 2018 No Kelurahan
Jumlah Persalinan
Cakupan BUFAS DPT vit A
%
1
Condong
223
192
86,1
2
Sekip Lama
203
168
82,8
3
Jawa
107
87
81,3
4
Sei wie
128
115
89,8
661
562
85,6
puskesmas
o. Bayi Usia Kurang Dari 6 Bulan Mendapat Asi Ekslusif di Wilayah UPT Puskesmas Singkawang Tengah I Tahun 2018 No
Kelurahan
BAYI 0-5 BULAN MENDAPAT
BAYI
ASI
BAYI 5 BULAN %
MENDAPAT
BAYI
YANG
ASI
YANG
EKSLUSIF
DATANG
EKSLUSIF
DATANG
%
1
CONDONG
35
51
68,6
5
9
55,6
2
SEKIP
42
54
77,8
9
14
64,3
LAMA
3
JAWA
17
25
68,0
1
3
33,3
4
SEI WIE
39
53
75,0
6
9
66,7
133
182
73,1
21
35
60,0
PUSKESMAS
p. Ibu Hamil Anemia UPT Puskesmas Singkawang Tengah I Tahun 2018 No
kelurahan
1
Condong
2
Sasaran
Ibu
Bumil Anemia
%
216
12
5,6
Sekip Lama
195
18
9,2
3
Jawa
98
8
8,2
4
Sei wie
133
8
6,0
puskesmas
642
46
7,2
Hamil
q. Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah UPT Puskesmas Singkawang Tengah I Tahun 2018 No kelurahan
Jumlah
Cakupan
Bayi
Lahir Hidup
Bayi BBLR
%
1
Condong
192
9
4,7
2
Sekip Lama
167
9
5,4
3
Jawa
87
8
9,3
4
Sei wie
147
3
2,6
puskesmas
563
29
5,2
r. Bayi Baru Lahir Mendapat IMD UPT Puskesmas Singkawang Tengah I Tahun 2018 No kelurahan
Jumlah
Cakupan
Bayi
Lahir Hidup
Bayi BBLR
%
1
Condong
192
108
56,3
2
Sekip Lama
167
105
62,9
3
Jawa
87
62
71,3
4
Sei wie
147
76
65,0
563
351
62,3
Puskesmas
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integrasi dan terpenting dari pembangunan Nasional yang diarahkan untuk mempertinggi derajat kesehatan termasuk keadaan gizi masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas dan taraf hidup serta kecerdasan dan kesejahteraan rakyat pada umumnya. Puskesmas Singkawang Tengah I merupakan puskesmas perkotaan sebelum dikembangkan Puskesmas Singkawang Tengah I, yang berada di wilayah Kecamatan Singkawang Tengah memiliki Wilayah kerja 4 Kelurahan yang meliputi Kelurahan Condong, Kelurahan Sekip Lama, Kelurahan Jawa dan Kelurahan Sei Wie. Guna mendukung keterjangkauan Puskesmas di Wilayah perkotaan, Puskesmas Singkawang Tengah di kembangkan menjadi 2 yaitu Puskesmas Singkawang Tengah I dan Puskesmas Singkawang Tengah II dengan wilayah Kecamatan yang sama yaitu Kecamatan Singkawang Tengah Kota Singkawang. Penduduk di Wilayah kerja Puskesmas Singkawang Tengah I terdiri dari 4 Kelurahan yaitu Kelurahan Condong berjumlah 9.988 orang, Sekip Lama berjumlah 8.930 orang, Jawa 4.636 orang, sedangkan Sei Wie berjumlah 5.664 orang. Pelayanan kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu jenis pelayanan kesehatan yang harus dilakukan setiap fasilitas kesehatan, karena merupakan bagian dari urusan wajib penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan imunisasi merupakan salah satu upaya prefentiv untuk mencegah penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh dan harus dilaksankan secara terus menerus, menyeluruh, dan sesuai standar sehingga mampu memberikan perlindungan kesehatan dan memutuskan mata rantai penularan. Pola penyakit tidak menular berkembang dan cenderung meningkat, namun tidak menutup kemugkinan bahwa penyakit tidak menular dan penyakit menular memiliki pola yang sama karena kompleksnya permasalahan kesehatan. Sebagai gambaran berikut data penyakit terbanyak pada Puskesmas Singkawang Tengah I: yang pertama penyakit Hipertensi 24,89%, ISPA 17,66%, Gastroduodenitis 13,46%, Miyalgia 9,52%, Batuk
7,7%, DM 7,16%, Nasofarinitis akut 13,46%, Rematisme 6,21%, Influenza 3,49%, Penyakit Pulpa dan jaringan periapikal 3,34%. Kegiatan yang dilakukan Puskesmas terdiri dari skrining gizi pasien yaitu mengukur antropometri (TB,BB dan LILA), mengisi buku register, memberi konsultasi gizi pada pasien, memberikan penyuluhan gizi, dan menilai status gizi di tingkat posyandu.
B. Saran Di Puskesmas Singkawang Tengah I kerja sama dan tanggung jawab yang tinggi sehingga memiliki potensi yang besar dalam membangun kesehatan masyarakat. Di harapkan Puskesmas Singkawang Tengah I dapat mempertahankan kinerja nya dan kerja sama di Puskesmas maupun diluar Puskesmas dan kader-kader di Posyandu dan lain-lain. Dan tetap semangat dalam melayani masyarakat dengan penyuluhan dan mengajak masyarakat ikut dalam partisipasi membangun kesehatan.