Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Pencernaan Atas.docx

  • Uploaded by: Chintya Rezky
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Pencernaan Atas.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,434
  • Pages: 11
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENCERNAAN ATAS (ESOFAGITIS)

KELOMPOK 1 CHINTYA REZKY

AMALIYA PUTRI C051171007

HERLIANA

SUMARDIN C051171008 KELAS : NERS A 2017

PRODI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2019 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelasaikan makalah ini dengan tepat waktu . Tanpa pertologan-Nya tetntunya kami

tidak akan sanggup untuk menyelasaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan sayfa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan syukur kepada Allah atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelsaikan pembuatan makalah sebagai tugas kuliah untuk Keperawatan Medikal Bedah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada pasien dengan gangguan pencernaan atas (esophagitis)”. Penulis tentu menyadari bahwa makalh ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik secara serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khsusnya kepada temanteman yang telah berpartisipasi.

Makassar, 26 Maret 2019

Kelompok 1

DAFTAR PUSTAKA

BAB I...............................................................................................................................................4 PENDAHULUAN...........................................................................................................................4 A. LATAR BELAKANG.............................................................................................................4

B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................................4 C. TUJUAN MASALAH.............................................................................................................4 BAB II.............................................................................................................................................5 TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................................5 A. DEFINISI ESOFAGITIS.........................................................................................................5 B. ETIOLOGI ESOFAGITIS.......................................................................................................5 C. MANIFESTASI KLNIS ESOFAGITIS..................................................................................5 D. PATOFISIOLOGI EASOFAGITIS.........................................................................................5 E. PATHWAY ESOFAGITIS.......................................................................................................5 F. ASUHAN KEPERAWATAN ESOFAGITIS............................................................................5 BAB III............................................................................................................................................6 KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................................................6 A. KESIMPULAN.......................................................................................................................6 B. SARAN...................................................................................................................................6 DAFTAR PSUTAKA.......................................................................................................................7

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Esofagits adalah peradangan pada lapisan kerongkongan. Esophagus atau kerongkongan merupakan organ berbentuk pipa yang menyalurkan makanan dari mulut ke lambung. Sedangkan esophagitis dapat menimbulkan rasa sakit dan kesulitan saat menelan, serta rasa perih di dada. Esophagitis adalah suatu keadaan dimana mukosa esophagus mengalami peradangan. [ CITATION Sul90 \l 1033 ] Esophagitis dapat menyebabkan nyeri saat menelan, sulit menelan, nyeri dada (khsusunya di belakang tulang dada, yang terjadi saat menelan), makanan yang tertelan terjebak di dalam esophagus (impikasi makanan), mulas dan regurgitasi asam. Lamanya penyembuhan esophagitis tergantung dari penyebebnya dan kekebalan tubuh penderita. Penderita esophagitis dengan system kekebalan tubuh yang baik dapat sembuh setelah menjalani pengobatan. Bila tidak ditangani, esophagitis dapat merusak jaringan esophagus sehingga menimbulkan luka atau penyempitan pada kerongkongan. B. RUMUSAN MASALAH 1. 2. 3. 4. 5.

Apa yang dimaksud degan esophagitis? Apa etiologi dari gangguan pencernaan atas (esophagitis)? Bagaimna manifestasi klnis dari gangguan pencernaan atas (esophagitis)? Bagaimana esophagitis bias terjadi (patofisiologi)? Apa asuhan keperawatan dari gangguan pencernaan atas (esophagitis)?

C. TUJUAN MASALAH 1. 2. 3. 4.

Mengetahui pengertian atau definisi dari esophagitis Untuk mengetahui penyebab terjadinya gangguan esofaghitis Untuk mengetahui patofisiologi dari esophagitis Untuk mengetahui asuhan keperawatan dari esophagitis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEFINISI ESOFAGITIS 1. Anatomi dan fisiologi esophagus Esofagus merupakan sebuah tuba berotot yang panjangnya sekitar 25 cm dan menjadi saluran makanan dari faring ke lambung. Esophagus memajnag turun ke rongga dada dan diafragma, lalu memasuki lambung pada orifisum kardiak lambung. Sfingter gastroesofageal menyelubungi orifisium. Bersama diafragma, sfingter ini menjaga orifisium tetap tertutup ketika makanan tidak ditelan [ CITATION LeM15 \l 1033 ]. Peranan esophagus adalah mengantarkan makanan/minuman dari faring ke lambung. Pada keadaan intirahat antara dua proses menelan esophagus tertutup kedua ujungnya oleh sfingter esophagus atas dan bawah. Sfingter esophagus atas berguna mencegah masuknya udara pada saat inspirasi sedangkan spingter bawah berguna mencegah aliran balik cairan lambung ke esophagus(refluks) [ CITATION Sul90 \l 1033 ]. Esophagitis merupakan peradangan esophagus yang dapat bersifat akut atau kronis. Esophagitis kronis adalah peradangan di esophagus yang disebabkan oleh luka bakar karena zat kimia yang bersifat korosif, misalnya berupa asam kuat, basa kuat dan zat organik (Widaryati Sudiarto, 1994). Esophagitis terbagi menjadi : a. Esofagitis Peptika (Refluks) Inflamasi mukosa esophagus yang disebabkan oleh refluks ciran lambung atau duodenum ke esophagus. Cairan ini mengandung pepsin atau cairan empedu. b. Esofagitis Refluks Basa Terjadinya refluks cairan dari duodenum langsung ke esophagus, misalnya pada posgastrektomi total dengan esofagoduodenostomi atau esofagojejunostomi.

c. Esofagitis Barret Kelainan histologi pada esophagus bagian bawah yang berhubungan dengan gastroesophageal reflux disease (GERD). Gejala dari EB yaitu heartburn(rasa terbakar di dada), sensasi dari makanan atau cairan lambung keluar ke bagian atas dan masuk pada esophagus atau tenggorokan. d. Esofagitis Infeksi  Esofagitis candida, penyebab terjadinya ialah gangguan system kekebalan, gangguan motilitas esophagus, gangguan metabolisme hidrat arang terutama pada proses menua  Esophagitis herpes Infeksi virus herpes zoster atau herpes simpleks. Keadaan ini sering terjadi pada penderita penyakit kronik dengan daya tahan yang menurun. e. Esofagitis yang disebabkan oleh bahan kimia  Esofagitis korosif Terjadi karena masuknya bahan kimia yang korosif ke dalam esophagus. Hal ini biasanya terjadi karena kecelakaan atau dalm usaha bunuh diri.  Esofagitis karena obat (pilesofagitis) disebabkan oleh pil atau kapsul yang ditelan dan tertahan di esophagus yang kemudian mengakibatkan timbulnya iritasi dan inflamasi.

B. ETIOLOGI ESOFAGITIS Menelan air panas, refluks asam lambung, infeksi virus herves, menelan basa atau asam kuat. a. Esofagitis peptik : refluks cairan lambung atau duodenum b. Esofagitis refluks basa : disebabkan oleh adanya enzim proteolitik dari pankreas, garam-garam empedu atau campuran dari kedua zat tersebut, atau adanya asam hidroklorid yang masuk dan kontak dengan mukosa esofagus. c. Esofagus Barrett merupakan keadaan yang terjadi karena gastroesofageal refluks yang kronis. Sekitar 2-5% dari kasus EB dapat berkembang menjadi adenokarsinoma. d. Esofagitis kandida : gangguan sistem kekebalan, motilitas esofagus, gangguan metabolisme hidrat arang terutama pada proses menua. e. Esofagitis herpes : infeksi virus herpes zoater f. Esofagitis korosif : disebabkan oleh luka bakar karena zat kimia yang bersifat korosif, misalnya asamkuat, basa kuat dan zat organik (cair, pasta, bubuk dan zat padat). Bahan alkali (detergent / NaOH murni)

g. Esofagitis karena obat : tetrasiklin, klindamisin, deoksitetrasiklin, quinidine, glukonat, empronium bromid, sulfas ferosus, asam askorbat (Vit E) dan KCl.

C. MANIFESTASI KLNIS ESOFAGITIS Gejala-gejala yang segera timbul adalah adinofagia berat, demam, keracunan dan kemungkinan perforasi esofagus disertai infeksi mediastinum dan kematian. a.

Esofagitis Peptik (Refluks)

Gejala klinik yangnyata misalnya rasa terbakar di dada (heart burn) nyeri di daerah ulu hati, rasa mual, dll. b.

Esofagitis refluks basa

Gejala klinik berupa pirosis, rasa sakit di retrosternal. Regurgitasi yang terasa sangat pahit, disfagia, adinofagia dan anemia defisiensi besi kadang-kadang terjadi hematemesis berat. c.

Esofagitis Kandida

Gejala klinis yang sering adalah disfagia, adinofagia. Pada beberapa penderita mengeluh dapat merasakan jalannya makanan yang ditelan dari kerongkongan ke lambung, rasa nyeri retrosternal yang menyebar sampai ke daerah skapula atau terasa disepanjang vertebra torakalis, sinistra. d.

Esofagitis Herpes

Gejala klinik berupa disfagia, odinofagia, dan rasa sakit retrosternal yang tidak membaik setelah pengobatan dengan nyastin atau anti fungal lain. e.

Esofagitis Korosif

Gejala yang sering timbul adalah disfagia / kesulitan menelan, odinofagia dan adanya rasa sakit retrosternal. f.

Esofagitis karena obat

Gejala yang timbul berupa odinofagia, rasa sakit retrosternal yang terus-menerus, disfagia atau kombinasi dari ketiga gejala ini.

D. PATOFISIOLOGI EASOFAGITIS

E. PATHWAY ESOFAGITIS F. ASUHAN KEPERAWATAN ESOFAGITIS .

Pemeriksaan penunjang

a.

Esofagitis Peptik (Refluks)

Pemeriksaan esofagoskopi : tidak didapatkan kelainan yang jelas (blackstone), ciri khas dari esofagitis peptik yaitu peradangan mulai dari daerah perbatasan esofagus gaster (garisz) ke proksimal daerah esofagus. b.

Esofagitis Refluks basa



Pemeriksaan radiologic

kontras barium dapat menunjukkan kelainan yang terjadi pada keadaan pasca operasi. •

Pemeriksaan endoskopi

Terlihat lesi di mukosa esofagus, mukosa hipermis, rapuh, erosif, eksudat dan pada kasus yang berat terdapat striktur dan stenosis c.

Esofagitis kandida



Pemeriksaan endoskopi

Tampak mukosa rapuh, eritemateus, mukosa sembab, berlapiskan selaput tebal dan berwarna putih seperti susu kental tersebar di seluruh esofagus, terutama pada 2/3 distal. •

Pemeriksaan Titer aglutinin serum : hasil > 1 : 160

d.

Esofagitis Herpes



Pemeriksaan klinik

Terdapat lesi herpes zooster dimukosa mulut atau di kulit. •

Pemeriksaan endoskopi

Terlihat lesi berupa papula, mukosa hipermesis, tukak berisi eksudat. •

Pemeriksaan radiologic

Menunjukkan kelainan yang tidak spesifik. e.

Esofagitis korosif



Pemeriksaan esofagogram



Adanya perforasi atau mediastinitis.



Pemeriksaan endoskopi

f.

Esofagitis karena obat



Pemeriksaan esofagoskopi

Terdapat edema lokal dengan eritem, lesi erosif dengan pseudomembran atau eksudat. g.

Esofagitis Radiasi



Pemeriksaan Radiologis- Pemeriksaan endoskopi.

Ditemukan jamur kandida.

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Esophagitis adalah peradangan kronik esophagus. Kelainan ini sering terjadi akibat refluks kronik isi lambung ke dalam esophagus. Apabila hal initerjadi, lapisan mukosa esophagus dapat mengalami tukak oleh asam. Kerusakan lapisan mukosa dapat menyebabkan peradangan kronik, spasme otot, dan pembentukan jaringan parut di esophagus, yang dapat menghambat lewatnya makanan. Penyebab esophagitis ialah 1. 2. 3. 4.

Refluks (naiknya) asam lambung ke kerongkongan Alergi Infeksi Obat-obatan

B. SARAN Dalam penulisan makalah ini ada begitu banyak hal yang akan ditemui, oleh karenanya karena lebih baik jika makalah ini dibaca berdampingan dengan textbook terkait.

DAFTAR PSUTAKA

Related Documents


More Documents from "Marsustia Marhaba"