ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN MENINGITIS
Pengertian •
Meningitis bakterial adalah radang selaput otak
ditandai dengan peningkatan jumlah sel polimorfonuklear dalam cairan cerebro spinalis (CSS) bakteri penyebab infeksi dalam css. • Meningitis Tuberkulosis adalah radang selaput otak akibat komplikasi tuberkulosis primer ( dari paru ).
Etiologi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Pneumococcus H. influenzae Staphylococcus Sreptococcus E. coli Meningococcus Salmonella
Patofisiologi Bakteri & virus sel epitel mukosa nasofaring kolonisasi menembus mukosa aliran darah bakteremia css peradangan meningen dan otak.
Manifestasi klinis 1. Sakit kepala 2. Demam 3. Kaku kuduk & tlg. Belakang 4. Tanda kernig (+) 5. Tanda Brudzinski (+)
6. 7. 8. 9. 10.
Muntah Kejang Letargi Iritabilitas Fotofobia
Penatalaksanaan @. M. Bakterial,meliputi : 1. Cairan IV 2. Koreksi ggn. Asam basa & elektrolit 3. Atasi kejang 4. Kortikosteroid 5. Antibiotik.
@. M. Tuberkulosis,meliputi: 1. Rejimen terapi 2. Steroid
Pemeriksaan Penunjang 1. 2. 3.
4. 5. 6.
7. 8.
Pemeriksaan pungsi lumbal & Kultur css Kultur darah Kultur urine Kultur nasofaring Elektrolit serum MRI / CT. scan EEG Rongent dada, kepala & sinus
Pengkajian 1. Data Subyektif - Riwayat kesehatan - Pemahaman klien / keluarga tentang penyebab penyakit - Demam, pe suhu tubuh - Nyeri kepala - Disorientasi - Inkoordinasi - Sejak kapan keluhan2 dirasakan & upaya yg dilakukan untuk mengurangi keluhan.
2. Data obyektif - Aktivitas / istirahat - Sirkulasi - Eliminasi - Makanan / cairan - Hygiene - Nyeri / kenyamanan - Pernapasan - Keamanan - Neurosensori
Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan rasa nyaman : nyeri b/d proses inflamasi 2. Gangguan thermoregulasi : hipertermi b/d Proses Inflamasi 3. Gangguan pemenuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan b/d muntah 4. Gangguan istirahat tidur b/d nyeri 5. Gangguan mobilitas fisik b/d pe kesadaran
7. Gangguan rasa aman : cemas b/d kurang pengetahuan tentang penyakitnya 8. Resti injuri b/d kejang
Intervensi 1. Gangguan rasa nyaman : nyeri a. Ciptakan lingkungan yang tenang, jauh dari stimulus yang berlebihan ( kebisingan, cahaya yang berlebih ). b. Berikan kompres dingin pada kepala dan dahi. c. Berikan posisi yang nyaman, seperti kepala agak tinggi sedikit. d. Anjurkan kepada keluarga untuk me tirah baring dan membantu dalam aktivitas sehari – hari. e. Berikan latihan rentang gerak aktif / pasif secara tepat & masase otot leher / bahu.
2. Gangguan thermoregulasi : hipertermi a. Obs. TTV b. Anjurkan keluarga klien untuk memberikan kompres hangat. c. Anjurkan keluarga klien untuk memberikan minum 2 -3 liter ( 7-8 gelas ) tiap hari. d. Anjurkan keluarga klien untuk memberikan pakaian tipis dan menyerap keringat.
3. Gangguan pemenuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan a. Ukur BB tiap hari b. Anjurkan keluarga klien untuk melakukan kebersihan oral pada klien sebelum dan sesudah makan. c. Anjurkan keluarga klien untuk memberi makan pada kien dengan porsi kecil tapi sering. d. Tekankan pada keluarga tentang pentingnya mempertahankan keseimbangan / pemasukan nutrisi adekuat
Evaluasi 1. Klien / keluarga melaporkan nyeri berkurang / hilang. 2. Suhu tubuh klien daam batas normal ( 36,5 – 37,5 c). 3. Kebutuhann nutrisi klien terpenuhi.
CUKUP SEMANTEN HATUR KAWULA MAEM KUPAT, NGANGGO SANTEN BILIH WONTEN LEPAT, NYUWUN PANGAPUNTEN