☺DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Sebelum Operasi Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan penurunan tajam penglihatan. Resiko tinggi terjadi cidera berhubungan dengan penungkatan TIO Cemas atau takut berhubungan dengan tindakan operasi katarak yang akan dilakukan Gangguan citra diri berhubungan dengan kerusakan penglihatan 2. Sudah operasi Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan proses inflamasi infeksi serta penungkatan TIO Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan luka insisi dampak pembedahan katarak VII. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN 1. Dx. Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan penurunan tajam penglihatan. Kriteria hasil : Meningkatkan ketajaman penglihatan dalam batas situasi individu Intervensi : a. Orientasikan klien terhadap lingkungan sekitar Rasional : Dengan mengenal lingkungan yang baik akan meningkatkan rasa nyaman , mengurangi rasa cemas. b. Tempatkan benda-benda yang diperlukan pada jangkauan dan tempat yang tetap Rasional : Untuk mendukung penggunaan memori sebagai pengganti untuk melihat berbagai benda. c. Anjurkan klien menggunakan alat bantu penglihatan ( kaca mata katarak ) Rasional : Perubahan lapang pandang dan kedalaman persepsi dapat meningkatkan resiko cedera. d. Sentuh klien dengan tangan ketika berbicara Rasional : Sentuhan akan membuat klien merasa diperhatikan e. Jelaskan posisi tempat makan dan siapkan makanan jika perlu Rasional : Dengan mengetahui tempat klien akan berusaha untuk mengingat f. Observasi pengetahuan klien tentang lingkungan sekitar dengan tetap berada di sisi klien 2. Dx. Resiko tinggi terjadi cidera berhubungan dengan peningkatan TIO
Kriteria hasil : - Menunjukkan perubahan perilaku pola hidup untuk melindungi diri dari cidera - Menyatakan pemahaman faktor yang terlibat dalam kemungkinan cidera Intervensi a. diskusikan apa yang terjadi pada oasca operasi tantang nyeri, pembatasan aktivitas, penampilan, balutan mata Rasionl : Membantu mengurangi rasa takut dan meningkatkan kerja sama dalam pembatasan yang diperlukan. b. Beri pasien posisi bersandar kepala tinggi atau miring ke sisi yang tak sakit sesuai keinginan. Rasional : Istirahat hanya beberapa menit sampai beberapa jam pada bedah rawat jalan atau menginap semalam bila terjadi komplikasi. Menurunkan tekanan pada mata yang sakit meminimalkan resiko pendarahan atau stress pada jahitan / jahitan terbuka c. Batasi aktivitas seperti menggerakkan kepala tiba-tiba, menggaruk mata dan membungkuk. Rasional : Menurunkan stress pada area operasi / menurunkan TIO d. Ambulasi dengan bantuan berikan kamar mandi khusus bila sembuh dari anaestesi. Rasional : Memerlukan sedikit regangan dari pada penggunaan pispot yang meningkatkan TIO e. Dorong nafas dalam, batuk untuk bersihan paru Rasional : Batuk meningkaka TIO f. Anjurkan menggunakan teknik manajemen stress contoh : bimbingan imajinasi, fisualisasi, napas dalam dan latihan relaksasi g. Pertahankan perlindungan mata sesuai indikasi Rasional : digunakan untuk melindungi cidera kecelakaan dan menurunkan gerakan mata h. Minta pasien untuk membedakan antara ketidak nyamanan dari mata tajam tibatiba.Selidiki kegelisahan disorientasi, gangguan penglihatan. Observasi hitema ( perdarahan pada mata ) pada mata dengan sentes sesuai indikasi. Rasional : Ketidak nyamanan mungkin terjadi karena prosedur pembedahan, nyeri akut menunjukkan TIO dan/atau pendarahan, terjadi karena regangan atau tak diketahui penyebabnya ( jaringan sembuh banyak vaskularisasi yang kapiler
sangat rentan ) i. Observasi pembengkakan luka bilik anterior kempes pupil berbentuk buah pir. Rasional : Menunjukkan prolaps iris atau ruptur luka disebabkan oleh kerusakan jahitan atau tekanan mata j. Kolaborasi dalam pemberian obat. Antiemetik contoh : - prokholperazin ( compozine ) Rasional : mual / muntah dapat meningkatkan TIO, memerlukan tindakan segera untuk mencegah cidera okuler - Asetazolaraid ( diam ) Rasional : Diberikan untuk menurunkan TIO bila terjadi peningkatan, membatasi kerja enzim pada produksi akueus humor - Sikloplegas Rasional : diberikan untuk melumpuhkan otot siliar untuk dilatasi dan istirahat iris setelah penbedahan bila lensa tidak terganggu Analgesik contoh - Empirin dengan kodein asetaminoven ( tyenol ) Rasional : digunakan untuk ketidak nyamanan ringan, meningkatakan istirahat / mencegah gelisah yang dapat mempengaruhi TIO 3. Dx. Cemas atau takut berhubungan dengan tindakan operasi katarak yang akan dilakukan. Kriteria hasil : Menunjukkan /menyatakan cemas berkurang atau hilang . Intervensi : a. Observasi tanda-tanda kecemasan klien Rasional ; untuk menmgetahui dan menentukan tindakan selanjutnya yang tepat b. Jelaskan proses penyakit, prosedur operasi dan kemungkinan penyembuhan. Rasional : dengan mengetahui penyakit, prosedur operasi maka klien akan bebas dari cemas dan rasa takut. c. Jelaskan maksud dan tujuan pemberian obat sebelum dan sesudah operasi, seperti:
Sikloplegis untuk merelaksasi alat akomodasi, antibiotik untuk membunuh kuman yang masuk, mediatril untuk dilatasi pupil
Rasional : klien akan tahu sehingga mengurangi rasa cemas dan mau bekerja sama dalam perawatan untuk menghindari komplikasi
d. Jelaskan aturan dan larangan pada operasi antar lain : lemahnya bedress total. Posisi tidur yang benar dan gerakan-gerakan yang boleh dan tidak boleh dilakukan Rasional : klien akan tahu sehungga akan mengurangi cemas dan mau bekerja sama dalam pencapaian keseimbangan yanag optimal. 4. Dx. Gangguan citra diri berhubungan dengan kerusakan penglihatan Kriteria hasil :Menyatakan penerimaan diri sesuai situasi , menerima perubahan kedalam konsep diri tanpa harga diri yang rendah. Intervensi a. Diskusikan dengan klien dan orang terdekat alternatif dalam melaksanakam aktivitas sehari-hari Rasional : diskusi dengan orang terdekat dan klien diharapkan kebutuhan klien terpenuhi b. Kaji mekanisme sebelumnya yang pernah berhasil Rasional : untuk mengetahui alternatif yang baik bagi klien c. Sediakan waktu untuk klien mengungkapkan perasaannya Rasional : klien merasa diperhatikan sehungga mampu mengungkapkan perasaannya d. Beri penghargaan dan dorongan Rasional : klien masih punya arti dan meningkatkan percaya diri e. Tingkatkan dukungan melalui orang terdekat Rasional : untuk mempermudah tindakan dan klien lebih percaya diri f. Jelaskan bahwa penglihatan akan kembali normal setelah operasi Rasional : timbulnya pengharapan dalam diri klien untuk segera sembuh merupakan dorongan emosional yang dapat mempercepat prosespenyembuhan. 5. Dx. Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan proses inflamasi, infeksi, peningkatan TIO. Kriteria hasil : Menunjukkan atau menyatakan nyeri hilang , menyatakan metode yang membuat nyeri hilang . Intervensi a. Kaji tingkat nyeri klien Rasional : Untuk mempermudah tindakan yang benar sesiai tingkat nyeri klien b. Jelaskan bahwa nyeri dan perasaan tertusuk perasaan seperti ada pasir di mata
dan gatal adalah normal Rasional : mengurangi cemas dan menghindari tindakan klien yang membahayakan c. Jelaskan untuk tidak menggosok mata Rasional : untuk menghindari cidera d. Jelaskan untuk menghindari pergerakan kepala yang terlalu cepat, batuk dan bersin Rasional : Menghindari timbulnya nyeri dan peningkatan TIO e. Adaptasikan klien dengan pengalaman nyeri atau alihkan perhatian Rasional : Meningkatkan ambang nyeri klien dan mengalihkan rasa nyeri klien f. Kolaborasi dalam pemberian analgesik Rasional : Mengurangi nyeri g. Periksa kembali 1,5 jam pemberian analgesik Rasional : untuk mengetahui dan menetukan efektivitas pengobatan. 6. Dx. Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan luka insisi dampak pembedahan katarak Kriteria hasil : - Mengidentifikasi intervensi untuk mencegah / menurunkan resiko infeksi. - Meningkatkan penyembuhan luka tempat waktu bebas drainage purulen, eritema dan demam. Intervensi a. Diskusikan pentingnya mencuci tangan sebelum menyentuh / mengobati mata. Rasional : menurunkan jumlah bakteri pada tangan , mencegh kontaminasi area operasi. b. Gunakan / tunjukkan teknik yang tepat untuk membersihkan mata dari dalam keluar dengan tissue basah / kola kapas untuk tiap usapan, ganti balutan , dan masukkan lensa kontak bila menggunkan. Rasional : Tehnik aseptik menurunkan resiko penyebaran bakteri dan kontaminasi silang. c. Tekankan pentingnya tidak menyentuh / menggaruk mata yang dioperasi Rasional : mencegah kontaminasi dan kerusakan sisi operasi. d. Observasi atau diskusikan tanda terjadinya infeksi, contoh: kemerahan, kelopak bengkak , drainase protein Rasional : infeksi mata terjadi dua sampai tiga hari setelah prosedur dan
memerlukan upaya intervensi e. Kolaborasi dalam pemberian obat anti biotik ( topikal, parenteral atau subcnjungtival) Rasional: sediaan topikal digunakan secara profilaksis dimana terpi lebih agresif diperlukan bila terjadi infeksi
DAFTAR PUSTAKA
Baughman , Diane c . 2000 . Keperawatan Medikal Bedah : Buku Saku dari Brunner & Suddarth . jakarta : EGC
Engram , Barbara . 1998. Rencana Asuhan Keperawatn Medikal Bedah Vol. 2 . Jakarta : EGC
Brunner & Suddarth . 2001 . Keperawatan Medikal Bedah Vol. 3 . Jakarta : EGC
Doenges , E Marilyn . 1999 . Rencana asuhan Keperawatan . Jakarta : EGC
Mansjoer , Arif ( et all ) . 1999 . Kapita Selekta kedokteran . Jakarta : Media Aescapularis
Kumpulan Hand out KATARAK