ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN USIA LANJUT DI KELURAHAN SENDANGMULYO RW 13 KECAMATAN TEMBALANG
Disusun oleh : KELOMPOK II 1. RIFYAL LAMANI
6. ADISTIA NANDITA
2. ERLIN MARDIANTI
7. MADE VERI SETIAWAN
3. ELDANIATI
8. PRESTI INDAH LUTFIATI
4. ELLISNA SARI
9. AMALIA QORI ANINDITA
5. ADI PRAYITNO
10. JAMILATUSSA’DIYAH
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2018
1
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.S PADA TAHAP PERKEMBANGAN USIA LANJUT KHUSUSNYA PADA Tn.S DI RT 10/RW XIII KELURAHAN SENDANGMULYO KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG A. Pengkajian 1. Data Umum a. Nama KK
: Tn. S
b. Umur
: 73 Tahun
c. Alamat
: RT 10 RW 13 Kelurahan Sendangmulyo Kecamatan Tembalang Kota Semarang
d. Pekerjaan
: Tidak bekerja
e. Pendidikan
: SLTA
f. Komposisi Keluarga : Suami dan Istri No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nama Tn. J Ny. S An. D An. W An. M An. Y
Umur 73 thn 66 thn 40 thn 38 thn 33 thn 31 thn
JK L P L L P P
Hub. KK Istri Anak Anak Anak Anak
Pendidikan SLTA SLTP SLTA SLTA SLTA SLTA
g. Genogram
K
Keterangan : K
: Klien : Laki-laki
2
: Perempuan : Meninggal : Tinggal Serumah atau
: Menikah
h. Tipe Keluarga Tipe keluarga Tn. S adalah tipe keluarga usila yaitu keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah lanjut usia, sedangkan anak sudah memisahkan diri. i. Suku Bangsa Suku bangsa dari keluarga Tn. S adalah suku sumatera dan Ny.S adalah suku jawa. Budaya keluarga Tn. S mengikuti kebiasaan serta budaya suku jawa. Keluarga tidak mempunyai kebiasaan yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan. j. Agama Agama Tn. Sutapto adalah islam dan taat beribadah baik di masjid maupun di rumah. Kepercayaan Tn. Sutapto akan keagamaan berpengaruh juga pada kesehatan, karena jika ada keluarga yang sakit langsung dibawa ke dokter/puskesmas dan tidak percaya akan pengobatan lewat dukun atau orang pintar. k. Status sosial ekonomi keluarga 1) Anggota keluarga yang mencari nafkah : dahulu Tn. S dan Ny S sama-sama saling membantu dalam mencari nafkah. Tn. S bekerja di pabrik dan Ny. S sebagai penjual makanan keliling. Tapi sekarang dikarenakan kondisi kesehatan Tn. S mulai menurun sehingga Tn. S sudah tidak bekerja lagi dan yang masih aktif dalam mencari nafkah adalah Ny. S 2) Penghasilan : Penghasilan sepenuhnya didapatkan dari anak-anaknya, setiap bulan Tn.S dan Ny.S diberi uang bulanan sebesar Rp.3.000.000.
3
3) Harta benda yang dimiliki : Rumah, Motor, Kulkas, TV, Handphone, perabot rumah tangga, dll. 4) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : kurang lebih Rp. 2.000.000 dan sisanya disimpan untuk keperluan tak terduga. l. Aktifitas rekreasi keluarga Rekreasi yang sering digunakan dalam mengisi kekosongan di rumah adalah dengan cara menonton TV. Sedangkan untuk rekreasi di luar rumah, Tn.S sekarang sudah jarang berkumpul dengan bapakbapak tetangganya. 2. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga a. Tahap perkembangan keluarga saat ini Tahap perkembangan keluarga Tn S saat ini adalah tahap perkembangan keluarga usia pertengahan (midle age family). Tahap ini dimulai pada waktu anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada tahap ini semua anak meninggalkan rumah, maka pasangan berfokus untuk
mempertahankan
kesehatan
dengan
beraktifitas.
Tugas
perkembangan adalah sebagai berikut : 1) Mempertahankan kesehatan. 2) Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam arti mengolah minat sosial dan waktu santai. 3) Memulihkan hubungan antara generasi muda dan generasi tua. 4) Meningkatkan keakraban pasangan. 5) Memelihara kontak/hubungan dengan anak dan keluarga. 6) Persiapan masa tua atau pensiun dengan meningkatkan keakraban pasangnan. b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Tugas tahap perkembangan pemeliharaan kesehatan belum terpenuni dikarenakan Tn S terkadang susah untuk diminta meminum obatnya.
4
c. Riwayat keluarga inti
Tn S sebagai KK mempunyai riwayat hipertensi sejak kurang lebih 15 tahun yang lalu dengan hasil pengukuran tekanan darah yang cukup tinggi 170/100 mmHg. Satu bulan yang lalu Tn.S pernah dirawat di RSUD KMRT Wongsonegoro dikarenakan anggota gerak Tn.S tiba-tiba tidak bisa digerakkan. Tn.S mendapatkan perawatan selama 6 hari. Selain itu juga Tn S juga mengalami kenaikan kadar glukosa GDS:277 g/dL. Saat lakukan pengkajian Tn.S juga bertanya tentang masalah DM terutama komplikasi yang bisa terjadi.
Ny S juga mempunyai riwayat hipertensi sejak 5 tahun lalu dilihat dari pengukuran tekanan dari 160/90 mmHg.
Selain hipertensi dan DM, belum ada keluhan-keluhan lain seperti kolesterol, asam urat dan ISPA
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Dari pihak suami Keluarga Tn S ada yang pernah di rawat di RS dengan riwayat Gastritis yaitu orang tua dari Tn S sendiri. Untuk riwayat hipertensi sendiri ada juga yang mengalami yaitu Tn.S dan Ny. S.
Dari pihak istri Keluarga Tn S dari pihak istri ada juga yang mengalami riwayat hipertensi yaitu kaka laki-laki dari Ny S.
3. Pengkajian Lingkungan a. Karakteristik rumah Jenis
: Permanen
Ukuran Rumah
: 6 X 12 m2
Ruang tamu
: 1 ruangan
Kamar tidur
: 3 kamar tidur
Kamar mandi
: 1 kamar mandi
Wc
: 1 wc
Ruang keluarga
: 1 ruang keluarga 5
Ruang makan
: 1 ruang makan
Dapur
: 1 dapur
Pintu
: 8 pintu
Jendela/Ventilasi
: 3 jendela dan 7 ventilasi
Septic tank
: 1 buah
Pengelolaan sampah
: buang ditempat penampungan sampah di
pasar. b. Denah Rumah : 4
5
6
Keterangan : 1 : ruang tamu
7 3
1
2,3,4 : kamar 5 : ruang makan 6 : Kamar mandi/wc
2
7 : dapur 8 : teras 8
c. Karakteristik tetangga dan komunitas RW Hubungan keluarga Tn S dengan tetangga cukup harmonis, jika ada tetangga yang melakukan sebuah acara keluarga Tn S selalu ikut membantu dalam acara tersebut. d. Mobilitas geografis keluarga Keluarga Tn S merupakan penduduk asli dari RT 10 RW 13 kelurahan sendangmulyop. Selain itu juga Tn S mengatakan bahwa sejak tahun 1980 keluarga Tn S sudah menetap di kelurahan sendangmulyo. e. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Keluarga Tn S merupakan keluarga yang aktif dalam interaksi dengan masyarakat. Dibuktikan dengan selalu aktif dalam kegiatan pengajian, halal bil halal dan PKK.
6
f. Sistem pendukung keluarga Dalam hubungan keluarga Tn S sekarang yang tinggal dalam 1 rumah hanya Tn S dan istrinya. Jika ada salah satu dari keduanya yang sakit mereka selalu saling membantu dalam pengobatan.
4. Struktur Keluarga a. Pola komunikasi keluarga Anggota keluarga berkomunikasi langsung dengan bahasa jawa, dan mendapat informasi kesehatan dari petugas kesehatan dan informasi lainnya didapat dari televisi dan handphone. b. Struktur kekuatan keluarga Menurut Tn S tidak ada keluarga yang sakit tetapi dari hasil pengukuran tekanan darah keluarga memiliki darah yang cukup tinggi dan kadar gula darah yang tinggi. c. Struktur peran (formal dan informal) 1) Formal Tn S sebagai KK dan Ny S sebagai istri 2) Informal Tn S sudah tidak mencari nafkah. Yang masih aktif dalam mencari nafkah adalah Ny S yaitu dengan buat kue sesuai pesanan. d. Nilai dan norma keluarga Keluarga percaya bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur yaitu Allah SWT. Demikian pula dengan sehat dan sakit. Keluarga juga percaya bahwa tiap sakit ada obatnya, bila ada keluarga yang sakit, dibawa ke Puskesmas atau Klinik terdekat. 5. Fungsi Keluarga a. Fungsi afektif Hubungan antara keluarga baik, saling mendukung, bila ada yang sakit langsung dibawa ke Puskesmas atau klinik terdekat.
7
b. Fungsi sosial Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam keluarga baik dan selalu mentaati norma yang ada. c. Fungsi perawatan kesehatan 1) Penyediaan makanan selalu dimasak sendiri, komposisi nasi, lauk pauk, dan sayur dengan frekuensi 3 kali sehari. Dan bila ada anggota
kelaurga
yang
sakit,
keluarga
merawat
dan
memeriksakannya ke Puskesman atau klinik terdekat. 2) Kemampuan mengenal masalah kesehatan Keluarga mengatakan Tn S sering mengeluh pusing karena penyakit darah tinggi dan takut tensinya naik serta sering sekali batuk. 3) Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan Bila Tn S sakit langsung dibawa ke Rumah sakit atau pergi ke klinik terdekat. 4) Merawat anggota keluarga yang sakit Jika ada yang sakit, masih memberikan makanan yang sama dengan anggota keluarga yang lainnya, pola tidur juga masih belum sesuai dan waktunya kurang lama, namun selalu melakukan kontrol secara teratur ke pelayanan kesehatan. 5) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat Keluarga membersihkan rumahnya setiap hari, mengepel 1 minggu sekali dan lantai kamar mandinya tidak licin, bersih dan terawat. 6) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan di masyarakat Keluarga selalu memeriksakan diri ke Puskesmas atau petugas kesehatan bila sakit. d. Fungsi reproduksi Jumlah anak dalam keluarga Tn S adalah 4 orang (2 laki-laki 2 perempuan). Ny S sudah tidak menggunakan KB karena sudah
8
memasuki masa menopause dengan usia 55. Keluarga Tn S juga sudah tidak berkeinginan memiliki anak. e. Fungsi ekonomi Keluarga dapat memenuhi kebutuhan untuk makan 3 kali sehari, membeli keperluan rumah dan ada sedikit tabungan untuk hal-hal tidak terduga seperti saat sakit dan lain sebagainya. 6. Stress dan Koping Keluarga a. Stressor jangka pendek dan panjang Tn s mengatakan untuk sekarang belum ada yang mengganggu pikiran keluarga. Dan jika ada pasti akan dibicarakan oleh setiap keluarga. b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor / situasi Jika ada masalah yang datang langsung mencari pusat masalah dan berusahan sebisa mungkin untuk menyelesaikannya. c. Strategi koping yang digunakan Keluarga Tn S jika mendapatkan masalah biasanya mereka berusaha untuk memikirkan penyelesaiannya sendiri. Akan tetapi jika permasalahan itu belum bisa teratasi maka beliau akan menghubungi anak-anaknya untuk dapat membantu dalam mencari jalan keluar untuk permasalahan yang dihadapi keluarga Tn S. d. Strategi adaptasi disfungsional Jika masalah atau sakit menyerang. Biasanya keluarga Tn S langsung ke Puskesmas ataupun klinik terdekat untuk meminta pengobatan. 7. Harapan Keluarga Keluarga Tn S berharap agar petugas kesehatan selalu meningkatkan mutu pelayanan dan kinerja kesehatan. Dan harapan yang paling utama yaitu agar kesehatan beliau selalu terjaga dan terhindar dari komplikasi penyakit-penyakit berbahaya
9
8. Pemeriksaan Fisik Px fisik TD N RR BB Kepala Rambut Konjungtiva Sklera Lensa Hidung Telinga Mulut Leher
Dada
Abdomen
Ekstremitas Kulit Turgor kulit
Nama Anggota Keluarga Tn S Ny. S 170/100 160/90 96 89 24 22 51 50 Mesocepal Mesocepal Kulit kepala bersih, rambut putih, Kulit kepala bersih, rambut putih, tidak mudah dicabut. tidak mudah dicabut Tidak anemis Tidak anemis Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak keruh Tidak keruh Tidak ada polip Tidak ada polip Tidak ada impaksi serumen Tidak ada impaksi serumen Mukosa bibir lembab Mukosa bibir lembab Tdk ada pembesaran kelenjar Tdk ada pembesaran kelenjar thyroid. thyroid Pengembangan dada simetris, Pengembangan dada simetris, ada tidak ada suara napas tambahan, suara napas tambahan ronchi, bunyi jantung I,II normal. bunyi jantung I,II normal.
Bising usus nornal 7 x/menit (n=5-20 x/menit), suara tympani, tidak ada nyeri. Tidak ada edema, kekuatan otot +, tonus otot baik, kesemutan pada telapak kaki Bersih, Sawo matang Turgor kulit kenyal<2 dtk
Bising usus nornal 10 x/menit (n=5-20 x/menit), suara tympani, tidak ada nyeri. Tidak ada edema, kekuatan otot +, tonus otot baik, Bersih, Sawo matang Turgor kulit kenyal<2dtk
10
B. Analisa Data No 1.
2.
Data Data Objektif : TD Tn. S 170/100 mmHg TD Ny. S 160/90 mmHg Data Subjektif : Tn. S mengatakan sudah mengalami hipertensi sejak kurang lebih 15 tahun yang lalu dan terakhir periksa tekanan darah masih tinggi Tn.S pernah dirawat di RSUD KMRT Wongsonegoro dikarenakan anggota gerak Tn.S tiba-tiba tidak bisa digerakkan. Ny. S mengatakan sudah mengalami hipertensi sekitar kurang lebih 5 tahun yang lalu dan terakhir periksa tekanan darah cukup tinggi Keluarga mengatakan belum tahu tanda dan gejala serta faktor penyebab terjadinya hipertensi. Data Objektif : GDS :277 mg/dL Data Subjektif : Tn.S bertanya tentang masalah DM terutama
Diagnosa Keperawatan Etiologi Gangguan penyakit degeneratif Ketidakmampuan keluarga mengenal hipertensi pada keluarga Tn J masalah kesehatan
Resiko terjadinya komplikasi dari Ketidakmampuan keluarga mengenal Diabetes Melitus pada Tn.S masalah kesehatan
komplikasi yang bisa terjadi.
Tn.S mengatakan mengalami kesemutan pada telapak kaki
11
C. Skoring dan Prioritas Masalah Problem : Gangguan penyakit degeneratif hipertensi pada keluarga Tn.S Kriteria Sifat masalah :Aktual
Skor
Aktual = 3 Resiko = 2 Potensial =2 Kemungkinan masalah Mudah = 2 dapat diubah : sebagian Sebagian = 1 Tidak dapat = 0 Potensi masalah dicegah : cukup
untuk Tinggi = 3 Cukup = 2 Rendah = 1
Menonjolnya masalah : Segera diatasi = 2 Tidak segera diatasi = 1 segera diatasi Tidak dirasakan adanya masalah = 0 Jumlah
Bobot
Nilai
3
3 𝑥3=1 3
1
1 1 𝑥1= 2 2
2
2 𝑥 2 = 1,2 3
2
2 𝑥2=2 2
Pembenaran TD Tn. S 170/100 mmHg TD Ny. S 160/90 mmHg
Harapan keluarga terhadap kesembuhan tinggi tetapi kurangnya pengetahuan keluarga tentang hipertensi dapat menghambat kesembuhan Tn. S mengalami hipertensi kurang lebih 15 tahun yang lalu dan pernah dirawat di RSUD KMRT Wongsonegoro dikarenakan anggota gerak Tn.S tiba-tiba tidak bisa digerakkan. Keluarga berharap hipertensi yang dialami dapat segera tertangani dan tidak ada komplikasi 1+
1 2
+ 1,2 + 2 =
4,7
12
Problem : Resiko terjadinya komplikasi dari Diabetes Melitus pada Tn.S Kriteria Sifat masalah : Resiko
Skor Aktual = 3 Resiko = 2 Potensial =1 Kemungkinan masalah Mudah = 2 dapat diubah : sebagian Sebagian = 1 Tidak dapat = 0 Potensi masalah untuk Tinggi = 3 Cukup = 2 dicegah : cukup Rendah = 1 Menonjolnya masalah : Segera diatasi = 2 Tidak segera diatasi = 1 segera diatasi Tidak dirasakan adanya masalah = 0 Jumlah
Bobot
Nilai
2
2 𝑥 2 = 1,2 3
2
2 𝑥2=1 2
2
2 𝑥 2 = 1,2 3
1
1 1 𝑥1= 2 2
Pembenaran GDS :277 mg/dL
Tn.S mengatakan mengalami kesemutan pada telapak kaki Tn.S bertanya tentang masalah DM terutama komplikasi yang bisa terjadi. Tn. S berharap tidak ada gangguan-gangguan kesehatan yang muncul pada keluarganya 1
1,2 + 1 + 1,2 + 2 = 3,9
D. Diagnosa Keperawatan berdasarkan Prioritas 1. Gangguan penyakit degeneratif hipertensi pada keluarga Tn.S 2. Resiko terjadinya komplikasi dari Diabetes Melitus pada Tn.S
13
E. Perencanaan Keperawatan Keluarga Nama KK
: Tn. S
Alamat
: RT 10/RW 13 Sendangmulyo
No
Diagnosa Keperawatan Keluarga 1 Gangguan penyakit degeneratif hipertensi pada keluarga Tn.S
Nama Kelompok
Tujuan Umum (TUM)
Tujuan Khusus (TUK)
Setelah dilakukan kunjungan rumah selama 1 minggu , diharapkan keluarga Tn. S mengerti tentang penyakit hipertensi, TD dalam batas normal dan dapat mengurangi risiko komplikasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 45 menit, keluarga mampu : 1. Mengetahui apa itu penyakit hipertensi 2. Mengetahui tanda dan gejala hipertensi
3. Mengetahui faktor penyebab hipertensi
Kelompok 2 :
Evaluasi Intervensi Keperawatan Kriteria Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Standar Diskusikan dengan Hipertensi adalah keluarga pengertian. penyait darah tinggi Ajarkan keluarga untuk diatas 120/80 mmHg mengungkap kembali pengertian hipertensi
Nyeri pada tengkuk leher merupakan salah satu tanda dan gejala penyakit hipetensi
Diskusikan dengan keluarga tanda dan gejala. Ajarkan keluarga untuk mengungkap kembali tanda dan gejala hipertensi Mengkonsumsi Diskusikan dengan makanan asin dan keluarga faktor penyebab. berlemak merupakan Ajarkan keluarga untuk penyebab hipertensi mengungkap kembali
14
4. Membuat Respon herbal jus psikomotor mentimun untuk menurunkan TD
5. Melakukan senam hipertensi
2 Resiko terjadinya komplikasi dari Diabetes Melitus pada Tn.S
Setelah dilakukan kunjungan rumah selama 1 minggu , diharapkan keluarga Tn. S mengerti tentang penyakit Diabetes Melitus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 45 menit, keluarga mampu : 1. Mengetahui apa itu penyakit DM 2. Mengetahui tanda dan gejala DM
Respon psikomotor
faktor penyebab hipertensi Keluarga 1. Mendemonstrasikan mendemonstrasikan cara pembuatan jus kembali cara mentimun pembuatan jus 2. Motivasi keluarga mentimun untuk redemonstrasi 3. Beri pujian positif atas upaya yang sudah dilakukan keluarga Keluarga melakukan 1. Mempraktikan senam senam hipertesi hipertensi 2. Motivasi keluarga untuk mengikuti senam 3. Memfasilitasi kegiatan senam
Respon verbal
Diabetes melitus atau penyakit gula atau kencing manis merupakan penyakit yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi normal
Diskusikan dengan keluarga serta ajarkan keluarga untuk mengungkap kembali pengertian DM
Respon verbal
Sering buang air kecil, Diskusikan dengan sering haus dan keluarga tanda dan gejala. mudahlapar, Ajarkan keluarga untuk
15
3. Mengetahui faktor penyebab DM
Respon verbal
4. Mengetahui cara pengobatan DM
Respon verbal
penglihatan kabur, BB menurun drastis. Polamakan, kegemukkan, genetik, obat-obatan tertentu
Diit, olahrga, insulin
mengungkap kembali tanda dan gejala DM Diskusikan dengan keluarga faktor DM. Ajarkan keluarga untuk mengungkap kembali faktor penyebab ISPA
terapi Diskusikan dengan keluarga pengobatan DM. Ajarkan keluarga untuk mengungkap kembali pencegahan DM.
16