Asuhan Keperawatan Keluarga

  • Uploaded by: Agustin Dwi
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Asuhan Keperawatan Keluarga as PDF for free.

More details

  • Words: 5,290
  • Pages: 33
MAKALAH KELUARGA

Tugas Kelompok

Disusun Oleh : YUSRON FAKHRUDIN LILIK SETYONINGSIH SUWANDI

UNIVERSITAS BAKTI INDONESIA FAKULTAS KEPERAWATAN TAHUN AJARAN 2016

1

TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Pengertian Keluarga Adalah unit terkecil dari masayarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Setiadi,2008). Keluarga adalah dua atau tiga individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam peranannya masingmasing, menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Bailon dan ( Maglaya, 1989 dalam Setiadi,2008). Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan social diri tiap anggota keluarga (Duval dan logan, 1986 dalam Setiadi,2008). Dari tiga difinisi diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa keluarga adalah : a. Unit terkecil dari masyarakat. b. Terdiri atas dua orang atau lebih. c. Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah. d. Hidup dalam satu rumah tangga. e. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga. f. Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga. g. Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing. h. Menciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan. 2. Tipe Keluarga Dalam (Sri Setyowati, 2007) tipe keluarga dibagi menjadi dua macam yaitu : a. Tipe Keluarga Tradisional 1) Keluarga Inti ( Nuclear Family ) , adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak. 2) Keluarga Besar ( Exstended Family ), adalah keluarga inti di tambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya. 3) Keluarga “Dyad” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami dan istri tanpa anak. 4) “Single Parent” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua (ayah/ibu) dengan anak (kandung/angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian atau kematian.

2

5) “Single Adult” yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri seorang dewasa (misalnya seorang yang telah dewasa kemudian tinggal kost untuk bekerja atau kuliah) b. Tipe Keluarga Non Tradisional 1) The Unmarriedteenege mather Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah. 2) The Stepparent Family Keluarga dengan orang tua tiri. 3) Commune Family Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama : sosialisasi anak dengan melelui aktivitas kelompok atau membesarkan anak bersama. 4) The Non Marital Heterosexual Conhibitang Family Keluarga yang hidup bersama dan berganti-ganti pasangan tanpa melelui pernikahan. 5) Gay And Lesbian Family 10 Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana suami-istri (marital partners). 6) Cohibiting Couple Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena beberapa alasan tertentu. 7) Group-Marriage Family Beberapa orang dewasa menggunakan alat – alat rumah tangga bersama yang saling merasa sudah menikah, berbagi sesuatu termasuk sexual dan membesarkan anaknya. 8) Group Network Family Keluarga inti yang dibatasi aturan atau nilai – nilai, hidup bersama atau berdekatan satu sama lainnya dan saling menggunakan barang – barang rumah tangga bersama, pelayanan dan tanggung jawab membesarkan anaknya. 9) Foster Family Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga atau saudara didalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya. 10) Homeless Family Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanent karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental. 11) Gang. Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang- orang muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi berkembang dalam kekerasan dan criminal dalam kehidupannya. 3. Struktur Keluarga

3

Dalam (Setiadi,2008), struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam, diantarannya adalah : a. Patrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah. b. Matrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi di mana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu. c. Matrilokal : adalah sepasang suami istri yang tingga bersama keluarga sedarah istri. d. Patrilokal : adalah sepasang suami istri yang tingga bersama keluarga sedarah suami. e. Keluarga kawinan : adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembina keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.

4. Fungsi keluarga Dalam (Setiadi,2008) fungsi keluarga adalah beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut : a. Fungsi Biologis 1) Untuk meneruskan keturunan. 2) Memelihara dan membesarkan anak. 3) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga 4) Memelihara dan merawat anggota keluarga b. Fungsi Psikologis 1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman. 2) Memberikan perhatian diantara anggota keluarga. 3) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga. 4) Memberikan identitas keluarga. c. Fungsi sosialisasi 1) Membina sosial pada anak. 2) Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak. 3) Menaruh nilai-nilai budaya keluarga. d. Fungsi Ekonomi 1) Mencari sumber – sumber penghasilan

untuk

memenuhi

kebutuhankeluarga. 2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

4

3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan sebagainya. e. Fungsi pendidikan 1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki. 2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa. 3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya. 5. Tugas Kesehatan Keluarga a. Mengenal masalah kesehatan. b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat. c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit. d. Mempertahankan/menciptakan suasana rumah sehat. e. Mempertahankan hubungan dengan menggunakan fasilitas kesehatan masyarakat 6. Peran Keluarga Dalam (Setiadi, 2008), peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut : a. Peranan ayah : ayah sebagai suami dan istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkunmgan. b. Peranan ibu : sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga. c. Peranan anak : anak- anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spriritual. 7. Tahap Perkembanagn Keluarga Menurut Duval (1985) dalam (Setiadi,2008), membagi keluarga dalam 8 tahap perkembangan, yaitu: a. Keluarga Baru (Berganning Family) 5

Pasangan baru menikah yang belum mempunyai anak. Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain adalah : 1) Membina hubungan intim yang memuaskan. 2) Menetapkan tujuan bersama. 3) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok social. 4) Mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB. 5) Persiapan menjadi orang tua. 6) Memehami prenatal care (pengertisn kehamilan, persalinan dan menjadi orang tua). b. Keluarga dengan anak pertama < 30 bulan (Child Bearing). Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan krisis keluarga. Studi klasik Le Master (1957) dari 46 orang tua dinyatakan 17 % tidak bermasalah selebihnya bermasalah dalam hal : 1) Suami merasa diabaikan. 2) Peningkatan perselisihan dan argument. 3) Interupsi dalam jadwal kontinu. 4) Kehidupan seksusl dan social terganggu dan menurun. Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain adalah : a) Adaptasi perubahan anggota keluarga (peran, interaksi, seksual dan kegiatan). b) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan. c) Membagi peran dan tanggung jawab (bagaimana peran orang tua terhadap bayi dengan memberi sentuhan dan kehangatan). d) Bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak. e) Konseling KB post partum 6 minggu. f) Menata ruang untuk anak. g) Biaya / dana Child Bearing. h) Memfasilitasi role learning angggota keluarga. i) Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin. c. Keluarga dengan Anak Pra Sekolah Tugas perkembangannya adalah menyesuaikan pada kebutuhan pada anak pra sekolah (sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar dan kotak

sosial)

dan

merencanakan

kelahiran

berikutnya.

Tugas

perkembangan keluarga pada saat ini adalah : 1) Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga. 2) Membantu anak bersosialisasi. 3) Beradaptasi dengan anak baru lahir, anakl yang lain juga terpenuhi. 4) Mempertahankan hubungan di dalam maupun di luar keluarga. 5) Pembagian waktu, individu, pasangan dan anak. 6

6) Merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh dan kembang anak. d. Keluarga dengan Anak Usia Sekolah (6 – 13 tahun) Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah : 1) Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah dan lingkungan lebih luas. 2) Mendoprong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual. 3) Menyediakan aktivitas untuk anak. 4) Menyesuaikan pada aktivitas komuniti dengan mengikut sertakan anak. 5) Memenuhi kebutuhan yang meningkat termasuk biaya kehidupan dan kesehatan anggota keluarga. e. Keluarga dengan Anak Remaja (13-20 tahun). Tugas perkembangan keluarga pada say ini adalah : 1) Pengembangan terhadap remaja (memberikan kebebasan yang seimbang dan brertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang yang dewasa muda dan mulai memiliki otonomi). 2) Memelihara komunikasi terbuka (cegah gep komunikasi). 3) Memelihara hubungan intim dalam keluarga. 4) Mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga. f. Keluarga dengan Anak Dewasa (anak 1 meninggalkan rumah). Tugas perkembangan keluarga mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya, menata kembali fasilitas dan sumber yang ada dalam keluarga, berperan sebagai suami istri, kakek dan nenek. Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalh : 1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar. 2) Mempertahankan keintiman. 3) Menbantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat. 4) Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya. 5) Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga. 6) Berperan suami – istri kakek dan nenek. 7) Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak – anaknya. g. Keluarga Usia Pertengahan (Midle Age Family). 7

Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah : 1) Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam mengolah minat social dan waktu santai. 2) Memuluhkan hubungan antara generasi muda tua. 3) Keakrapan dengan pasangan. 4) Memelihara hubungan/kontak dengan anak dan keluarga. 5) Persiapan masa tua/ pension. h. Keluarga Lanjut Usia. Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah : 1) Penyesuaian tahap masa pension dengan cara merubah cara hidup. 2) Menerima kematian pasangan, kawan dan mempersiapkan kematian. 3) Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat. 4) Melakukan life review masa lalu. B. Peran Perawat dalam Asuhan Keperawatan Keluarga Dalam (Setiadi,2008), memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga ada beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain : a. Pemberian Asuhan Keperwatan kepada anggota keluarga. b. Pengenal/pengamat masalah dan kebutuhan kesehatan keluarga. c. Koordinator pelayanan kesehatan dan perawatan kesehatan keluarga. d. Fasilitator menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah dijangkau. e. Pendidikan kesehatan, perawat dapat berperan sebagai pendidikan untuk merubah perilaku keluarga dari perilaku tidak sehat. f. Penyulun dan konsultan, perawat dapat berperan memberikan petunjuk tentang Asuhan Keperawatan dasar terhadap keluarga disamping menjadi penasehat dalam mengatasi masalah-masalah perawatan keluarga.

8

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN STROKE

Tugas Kelompok

Disusun Oleh : Yusron Fakhrudin

UNIVERSITAS BAKTI INDONESIA FAKULTAS KEPERAWATAN TAHUN AJARAN 2016

9

Proses Keperawatan Keluarga 1. Pengkajian Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi secara terus-menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya (Murwani, 2008). Hal-hal yang dikaji dalam keluarga adalah : a. Data umum Pengkajia terhadap data umum keluarga meliputi : 1) Nama kepala keluarga (KK) 2) Alamat dan telepon 3) Pekerjaan kepala keluarga 4) Pendidikan kepala keluarga 5) Komposisi keluarga 6) Tipe keluarga Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalahmasalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut. 7) Tipe bangsa Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan. 8) Agama Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan. 9) Status sosial ekonomi keluarga Status ekonomi sosial keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status sosial ekonomi keluarga ditentuka pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barangbarang yang dimiliki oleh keluarga. 10) Aktivitas rekreasi keluarga Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton TV dan mendengarkan radio juga merupakan aktivitas rekreasi. b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga Yang perlu dikaji pada tahap perkembangan adalah : 1) Tahap perkembangan keluarga saat ini Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti 2) Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Menjelaskan mengenai tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi. 3) Riwayat keluarga Inti. Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada inti, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masingmasing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit 10

(imunisasi ), sumber pelayanan kesehatan yang bisa digunakan serta riwayat perkembangan dan kejadian-kejadian atau pengalaman penting yang berhubungan dengan kesehatan. 4) Riwayat keluarga sebelumnya Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri. c. Data lingkungan 1) Karakteristik rumah Karakteristik rumah dididentifikasikan dengan melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletakan perabotan rumah tangga, jenis septic tank, jarak septic tank dengan sumber air, sumber air minum yang digunakan serta denah rumah. 2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat, yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/ kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan. 3) Mobiltas geografis keluarga Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat. 4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana keluarga interaksinya dengan masyarakat. 5) Sistem pendukung keluarga Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah jumlah keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas mencakup, fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat setempat. d. Struktur keluarga 1) Pola komunikasi keluarga Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga. 2) Struktur kekeuatan

keluarga

Kemampuan

anggota

keluarga

mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku. 3) Struktur peran Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal maupun informal. 4) Nilai atau norma keluarga Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga, yang berhubungan denga kesehatan. e. Fungsi-fungsi keluarga

11

1) Fungsi afektif Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga, dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai. 2) Fungsi sosialisasi Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku. 3) Fungsi perawatan kesehatan Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit. Kesanggupan keluarga di dalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan, dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat dilingkungan setempat. 4) Fungsi reproduksi Hal yang perlu dikaji megenai fungsi reproduksi keluarga adalah: a) Berapa jumlah anak b) Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga c) Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota keluarga. 5) Fungsi ekonomi Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah : a) Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan b) Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga. f. Stres dan koping keluarga 1) Stresor jangka pendek dan panjang a) Stresor jangka pendek yaitu stresor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu ± 6 bulan. b) Stresor jangka panjang yaitu stresor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.

12

2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stresor Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi / stresor. 3) Strategi koping yang digunakan Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila meghadapi permasalahan. 4) Strategi adaptasi disfungsional Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan. g. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik. h. Harapan keluarga Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada. 2. Penerapan Prioritas Masalah Skala untuk menentukan prioritas Asuhan Keperawatan Keluarga (Bailon dan Maglaya, 1978 dalam Murwani, 2008)

a) Tentukan skore untuk setiap kriteria b) Skore dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan bobot Skore X bobot Angka kematian c) Jumlahkanlah skore untuk semua kriteria 13

3. Prioritas diagnosa Keperawatan Dengan melihat kriteria yang pertama, yaitu sifatnya masalah, bobot yang lebih berat diberikan pada tidak / kurang sehat karena pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh keluarga. Untuk kriteria kedua, yaitu untuk kemungkinan masalah dapat diubah perawat perlu memperhatikan terjangkaunya faktor-faktor sebagai berikut : a) Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani masalah. b) Sumber daya keluarga : dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga. c) Sumber daya perawat : dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan waktu. d) Sumber daya masyarakat : dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat, dan sokongan masyarakat. Untuk kriteria ketiga, yaitu potensial masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu diperhatikan ialah : a) Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu maslah itu ada. b) Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat dalam memperbaiki masalah. c) Adanya kelompok “high risk” atau kelompok yang sangat peka menambah potensi untuk mencegah masalah. Untuk kriteria keempat, yaitu menonjolnya masalah perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai skore yang tinggi yang terlebih dahulu dilakukan intervensi keperawatan keluarga (Murwani, 2008). 4. Tahapan Tindakan Keperawatan Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup hal-hal berikut ini (Murwani, 2007) : a) Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenal masalahmasalah kesehatan dengan cara : 1) Memberikan informasi 2) Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan 3) Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah b) Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, dengan cara : 1) Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan 2) Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga 3) Mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan 14

c) Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara : 1) Mendemonstrasikan cara perawatan 2) Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah 3) Mengawasi keluarga melakukan perawatan d) Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkuan menjadi sehat, dengan cara : 1) Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga 2) Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin e) Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, dengan cara : 1) Mengenakan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga 2) Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

15

TINJAUAN KASUS 1. Pengkajian I. Data Umum 1. Nama Keluarga (KK) 2. Umur 3. Alamat dan telephone 4. Komposisi No Nama 1 Ny. R 2 Tn. B

: Tn. Z : 70 tahun : Jl. Berok I no. xx : Gender Hub dgn KK Pr Istri Lk Anak

TTI/Umur Pendidikan 66 tahun Tamat SD 30 tahun Tamat SMA

Genogram :

66 th

Keterangan : = Perempuan

= Klien

= Laki-laki

= Menikah

= Meninggal

= Tinggal Serumah

5. Tipe Keluarga Kelurga Tn. Z merupakan tipe keluarga inti, karena Tn. Z tinggal dalam satu rumah dengan istri dan satu anak laki- lakinya. 6. Suku Tn. Z mengatakan bahwa ia memiliki suku minang. Tn. Z berkomunikasi dengan bahasa minang dalam kehidupan sehari- harinya. Tn.Z sering menkonsumsi makanan yang berlemak dan berkolesterol seperti jeroan. Tn.Z juga mengatakan bahwa diamenghabiskan 1 bungkus rokok perhari. 7. Agama Semua anggota keluarga Tn. Z beragama islam dan taat dalam menjalankan ibadahnya. Tn.Z tidak pernah sholat ke mesjid, hanya sholat 16

dirumah saja bersama istrinya.Namun sejak sakit Ny.R hanya dapat shalat duduk karena Ny.R mengalami kelumpuhan anggota gerak sebelah kanan. nya. 8. Status Sosial Ekonomi Keluarga Keluarga Tn. Z ini termasuk keluarga dengan golongan ekonomi rendah, dimana penghasilan Tn. Z perbulan yaitu Rp 800.000,00 hasil dari kuli bangunan. Kadang-kadang anak Tn. Z mengirimkan uang sebesar Rp 50.000-

Rp

100.000

perbulan.

Tn.Z

tidak

memiliki

tabungan

keluarga.batas 9. Aktivitas Rekreasi Keluarga Aktivitas rekreasi yang dilakukan keluarga Tn. Z yaitu nonton TV bersama istri dan anaknya, makan bersama sehari sekali pada malam hari. Dan keluarga tidak pernah pergi berekreasi bersama-sama karena keterbatasan biaya. II. Riwayat & Tahap Perkembangan Keluarga 10. Tahap perkembangan keluarga saat ini Pada tahap ini keluarga Tn. Z berada pada tahap keluarga dengan tahapan lansia, saat ini Tn. Z tinggal bersama istri dan anak bungsunya yang belum menikah. 11. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Pada saat ini Tn. Z ingin melihat anak bungsunya menikah, mengingat usia dari Tn. Z yang semakin bertambah. 12. Riwayat keluarga inti Tn.Z dan Ny.R menikah karena dijodohkan oleh orang tua mereka. Ny.R mengatakan bahwa mengalami kelumpuhan pada anggota gerak sebelah kanan sejak terkena stroke kurang lebih 1 tahun yang lalu. Untuk memenuhi kebutuhan sehari- harinya Ny. R di bantu oleh suami dan anaknya. 13. Riwayat keluarga sebelumnya Ny. R mengatakan bahwa orang tua laki- lakinya memiliki riwayat penyakit hipertensi. Dan tidak ada riwayat penyakit menular atau keturunan. III. Lingkungan 14. Karakteristik rumah

17

Rumah yang dimiliki Tn. Z terdiri dari 3 kamar. Kamar mandi digabung dengan dapur. Rumah Tn. Z berlantai semen dan dinding rumah Tn. Z belum dicat, 1 kamar rusak karena gempa, atap rumah klienbocor dan sampai saat ini belum diperbaiki karena masalah biaya. Ruang tamu Tn. Z hanya terdiri dari 1 perangkat kursi tamu yang sudah lapuk. Ruang tamu digabung dengan ruang makan yang terdapat rak piring, sebuah lemari dan meja kayu yang tertata rapi. Di kamar mandi terdapat sumur. Tn. Z mengkonsumsi air sumur yang telah dimasak untuk minum. Lingkungan rumah dan keadaan rumah agak kotor karena Ny.R mengalami kesulitan untuk membersihkannya. Pencahayaan rumah cukup, cahaya matahari cukup menerangi rumah.

Denah Rumah : K. Rusak

K. Tn. Z

K. Dapur mandi Ruang Tamu

15. Karakteristik tetangga dan komunitas RW Hubungan Tn. Z dengan tetangga disekitar rumah cukup baik, Tipe komunitas bersifat heterogen umumnya bersuku minang. 16. Mobilitas geografis keluarga Tn. Z menetap di padang,dirumah mereka sendiri, rumah yang ditempeti Tn. Z tidak berpindah–pindah dari awal berkeluarga sampai saat ini Tn. Z bertempat tinggal dirumah yang ditempatinya saat ini. 17. Perkumpulan keluarga & interaksi dengan masyarakat Tn. Z dengan anak–anaknya jarang sekali berkumpul bersama–sama karena satu orang anak Tn. Z tinggal di Jawa. Namun, anak keduanya sering menjenguk Tn. Z dan pada sore harinya kembali kerumahnya yang juga berada di padang. Tn. Z tidak pernah ikut dalam kegiatan dilingkungannya karena sibuk bekerja untuk mencari nafkah. 18

18. Sistem pendukungan keluarga Tn. Z mempunyai 1 orang anak tidak jauh dari tempat tinggalnya, dan sering membantu Ny.R. untuk memenuhi kebutuhan keluarga Tn.Z baik dari segi ekonomi maupun material. Keluarga Tn.Z memiliki kartu akses pelayanan kesehatan jamkesmas.

IV. Struktur Keluarga 19. Pola komunikasi keluarga Kelurga Tn. Z mempunyai pola komunikasi yang terbuka, ketika ada masalah Tn. Z bermusyawarah bersama anggota keluarga lainnya. 20. Struktur kekuatan keluarga Jika Tn. Z mempunyai masalah kadang–kadang Tn. Z bicara dengan Tn.B. Kadang–kadang pengambilan keputusan dibantu oleh Tn.B 21. Struktur peran Tn. Z adalah kepala keluarga bekerja sebagai kuli bangunan, Tn. Z tingggal bersama istri dan anak bungsunya yang belum menikah. Istri Tn. Z menderita penyakit stroke sejak satu tahun yang lalu. Walaupun demikian peran Ny. R tidak diabaikan begitu saja. 22. Nilai dan normal budaya Menurut Tn. Z mereka menjunjung tinggi nilai atau norma-norma keluarga yang diyakini yaitu agama islam dengan menerapkan aturan-aturannya serta saat beribadah. Nilai agama dan norma budaya yang diterapkan Tn. Z tidak ada yang bertentangan dengan kesehatan V. Fungsi Keluarga 23. Fungsi afektif Semua anggota keluarga Tn. Z saling mendukung, menyayangi dan menghormati antara anggota keluarganya dan saling membantu, dilihat dari pehatian anak yang tinggal di padang yang sering mengunjungi 24. Fungsi Sosialisasi Tn. Z mengatakan interaksi antar anggota keluarga baik, Tn. Z mengatakan berusaha untuk mengikuti aturan atau norma yang ada dimasyarakat sehingga dapat menyesuaikan dengan masyarakat sekitarnya. 25. Fungsi Perawatan Keluarga a. Kemampuan mengenal masalah kesehatan, Tn. Z mengatakan cuma sedikit mengetahui tentang tanda dan gejala dari penyakit Ny.R

19

b. Keluarga Tn. Z kurang mampu mengambil keputusan jika ada masalah kesehatan, Tn. Z juga mengatakan mengalami masalah biaya jika berobat yang membutuhkan biaya yang lebih besar. c. Keluarga kurang mampu melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit. d. Keluarga kurang mampu memelihara (memodifikasi lingkungan rumah yang sehat karena kurangnya sarana dalam rumah klien) e. Keluarga kurang mampu menggunakan pelayanan kesehatan , keluarga Tn. Z mengatakan jika sakit ia mencoba dahulu obat tradisional Pemeriksaan Fisik Keluarga No 1.

Komponen Kepala

Ny. R Bentuk

Tn.Z Bentuk

Tn. B Bentuk

mesochepal, kulit mesochepal, kepala

Kotor, kepala

kulit mesochepal, bersih, kepala

kulit bersih,

rambut putih, lurus rambut hitam, ikal rambut hitam, ikal pendek dan tidak dan tidak rontok

dan tidak rontok

rontok 2.

Mata

Simetris,

Simetris,

konjungtiva tidak konjungtiva anemis,

sklera anemis,

Simetris, tidak konjungtiva sklera anemis,

tidak sklera

tidak ikterik, pupil tidak ikterik, pupil tidak ikterik, pupil isokhor 3.

Telinga

Simetris,

isokhor Bersih, Simetris,

tidak ada serumen 4.

Hidung

Simetris,

Bersih, Simetris,

tidak ada serumen

Bersih, Simetris,

tidak ada polip

isokhor

20

tidak ada serumen

Bersih, Simetris,

tidak ada polip

Bersih,

Bersih,

tidak ada polip

5.

6.

Mulut

Leher

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

pembesaran tonsil,

pembesaran tonsil,

pembesaran tonsil,

mukosa bibir

mukosa bibir

mukosa bibir

lembab Tidak ada bau

lembab Tidak ada bau

lembab Tidak ada bau

mulut.

mulut.

mulut.

dan Tidak

ditemukan Tidak

ditemukan Tidak

Tenggorokan

pembesaran kelenjar tidak

pembesaran tiroid, kelenjar

ditemukan tidak

pembesaran pembuluh

7.

Dada Paru-paru

dan Bentuk

ditemukan tidak

tiroid, ditemukan

pembesaran limfe pembuluh

dan vena jugularis

simetris, Bentuk

limfe

dan vena jugularis

simetris, Bentuk

simetris,

tidak

ditemukan tidak

ditemukan tidak

ditemukan

bunyi

nafas bunyi

nafas bunyi

nafas

tambahan,

tidak tambahan,

tidak tambahan,

tidak

penggunaan

tampak

tampak

otot penggunaan

otot penggunaan

bantu pernapasan

Abdomen

tiroid, kelenjar

limfe pembuluh

tampak

8.

pembesaran

pembesaran

dan vena jugularis

ditemukan

bantu pernapasan

otot

bantu pernapasan

Datar,

tidak Datar,

tidak Datar,

tidak

kembung,

tidak kembung,

tidak kembung, tidak ada

ada nyeri tekan, ada nyeri tekan, nyeri tekan, tidak tidak

ada tidak

pembesaran hati

ada ada

pembesaran hati

21

hati

pembesaran

9.

Ekstremitas

Terjadi kelemahan Tidak ada edema, Tidak ada edema, pada

Ekstremitas tidak ada kekakuan kadang mengalami

kanan, mengalami sendi, keterbatasan gerak

tidak

ada kekakuan

nyeri sendi, tidak tidak

sendi,

ada

nyeri

terdapat luka, tidak sendi,

tidak

mengalami

terdapat luka, tidak

keterbatasan gerak

mengalami keterbatasan gerak

10.

BB

46 Kg

57 Kg

62 Kg

11.

TB

150 Cm

162 Cm

165 Cm

12.

Tanda Vital

TD

:

130/90 TD

mmHg RR : 20 x/mnt Nadi 88 x/mnt

13.

Keluhan

:

120/70 TD

mmHg RR : 22 x/mnt Nadi 80 x/mnt

Kaki dan tangan Tidak ada keluhan kanannya

:

120/80

mmHg RR : 20 x/mnt Nadi 88 x/mnt

Tidak ada keluhan.

terasa

lemah digerakkan. VI. Stres dan Koping Keluarga 26. Stressor jangka pendek Tn. Z mengatakan saat ini memikirkan masalah kesehatan yang terjadi pada istrinya 27. Stressor jangka panjang Keluarga mengatakan jika ada uang Ny.R akan dibawa berobat lebih lanjut sehingga sembuh total dan tidak susah berjalan lagi sehingga dapat melakukan aktivitas seperti sebelum sakit 28. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah Keluarga selalu memberikan dorongan dan semangat pada anggota keluarga yang memiliki masalah terutama Ny. R 29. Strategi koping yang digunakan

22

Bila ada anggota keluarga yang sakit maka hal pertama yang dilakukan adalah membawa ke pengobatan alternative dan bila ada suatu masalah maka anak Tn. Z yang membantu menyelesaikan masalah 30. Strategi adaptasi disfungsional Bila Tn. Z salah maka Ny. R dan Tn. B meningatkan Tn. Z, begitu juga sebaliknya, mereka dalam keluarga saling menghargai VII. Harapan Keluarga Keluarga Tn. Z berharap agar Ny. R dapat sembuh, sehingga Ny. R dapat melakukan aktifitas seperti sebelum sakit.

ANALISA DATA No

Data

Masalah

23

Etiologi

1

DO :  TD Ny. R : 150/100 mmHg  Pemeriksaan kekuatan motorik 3333 5555 3333 5555  Klien terlihat

Perubahan

Ketidakmampuan

pemeliharaan

keluarga

mengenal

kesehatan pada masalah kesehatan berjalan

dengan

bantuan tongkat

Ny.R dikeluarga Tn. Z

DS :  Ny.R mengatakan mengalami stroke sejak 1 tahun yang lalu, pada saat terkena stroke klien mengalami pelo saat berbicara, mulut mencong dan anggota

gerak

sebelah

kanan

mengalami kelemahan  Pada saat mengalami serangan stroke tersebut Tn. Z membawa Ny. R ke pengobatan alternatif terlebih dahulu sebelum ke rumah sakit

2 DO :  Anggota gerak sebelah kanan Ny. R mengalami kelemahan  Ny. R menggunakan tongkat untuk berjalan  Atap di dapur rumah klien terlihat bocor ketika hujan akan membuat lantai dapur licin DS :

Resiko

cidera

Ketidakmampuan

pada Ny.R di

keluarga

keluarga Tn. Z

mengatur

dalam dan

memodifikasi lingkungan

yang

dapat menyebabkan

 Tn. Z mengatakan atap rumah bocor jadi ketika hujan lantai di dapur menjadi basah dan licin

24

cidera keluarga

pada Tn.

khususnya Ny. R

Z

SKORING 1. Diagnosis 1 kriteria Sifat Masalah : Tidak sehat

skor 3/3x1

Kemungkinan Masalah dapat diubah : sebagian

1/2x2

total 1

pembenaran Masalah aktual sudah terjadi

1

Tingkat pengetahuankeluarag yang kurang tapi keluaraga sudah berusaha untuk mengobati

Kemungkinan Masalah dapat dicegah : rendah

1/3x1

1/3

Masalah sudah berjalan lama, dan sudah terjadi gangguan pada pasien

Menonjolnya Masalah :masalah tidak dirasakan

0/2x1

0

Masalah gangguan mobilisasi fisik tidak dirasakan oleh keluarga karena sudah berjalan lama

jumlah

2 1/3

2. diagnosis 2 kriteria Sifat Masalah : Tidak sehat

skor 2/3x1

total 2/3

pembenaran Masalah belum terjadi tetapi ada riwayat pernah jatuh, sehingga diperlukan upaya pencegaha

25

n supaya tidak terjadi cedera Kemungkinan Masalah dapat diubah : sebagian

2/3x1

2/3

Masalah tidak terlalu mudah di ubah karena dana dan kemauan keluarga untuk mengatasi masalah

Kemungkinan Masalah dapat dicegah :cukup

2/3x1

2/3

Dalam masalah ini keluarga telah melakukan sebagian upaya pencegahan cedera

Menonjolnya Masalah :masalah Berat harus segera

1/2x1

1/2

Riwayat jatuh dan menimbulkan

ditangani

trauma secara psikologis

jumlah

2 1/3

26

Intervensi Keperawatan NO 1

DX KEPERAWATAN Perubahan pemeliharaan kesehatan pada Ny.R dikeluarga Tn. Z b.d Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan

KRITERIA HASIL

PERENCANAAN KEPERAWATAN

TUM : Setelah dilakukan 3x kunjungan pada keluarga 1. Diskusi Tn. Z maka keluarga Tn. Z memahami tentang cara memelihara kesehatan TUK : Setelah diberikan penjelasan

dengan keluarga tentang pengertian,

penyebab, tanda dan gejala stroke dengan menggunakan lembar timbal balik 2. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali

1x60

menit

pengertian, penyebab dan tanda gejala stroke keluarga mampu mengenal masalah kesehatan 3. Beri pujian yang positif atas usaha yang dengan menyebutkan pengertian, penyebab dan tanda gejala penyakit stroke dan pencegahannya Kriteria : Respon verbal keluarga Standar : 1. Sroke adalah gangguan fungsi otak, yang berlangsung dengan cepat. Berlangsung lebih dari 24 jam atau berakhir dengan maut tanpa ditemukannya penyebab selain 2.

daripada gangguan pada pembuluh darah. Menyebutkan penyebab stoke yaitu penyempitan atau sumbatan pembuluh darah

27

dilakukan keluarga

otak, perdarahan serebri dan 4 faktor risiko antara lain Hipertensi, Diabetes Mellitus, 3.

Kolesterol tinggi, Kegemukan. Menyebutkan 2 dari 5 tanda dan gejala stroke yaitu kelemahan salah satu sisi tubuh, kesulitan bicara

2.

Resiko cidera pada Ny.R TUM : Setelah 3x kunjungan keluarga Tn.Z mampu 1. Kaji ulang tentang faktor-faktor resiko yang dikeluarga Tn. Z b.d Ketidakmampuan memodifikasi lingkungan sehingga tidak dapat menyebabkan resiko cidera pada keluarga keluarga dalam mengatur menimbulkan resiko cidera pada keluarga Tn. Z dan

Tn. Z 2. Lakukan pengaturan dan modifikasi lingkungan

memodifikasi terutama pada Ny. R TUK : agar lebih aman lingkungan yang dapat Setelah 1x30 menit keluarga Tn.Z mampu 3. Monitor keluarga Tn. Z terutama Ny. R secara menyebabkan cidera pada memahami tentang cara memodifikasi berkala terutama 3 hari kunjungan pertama keluarga Tn. Z khususnya lingkungan yang dapat mencegah cidera 4. Ajarkan keluarga Tn. Z tentang upaya Ny. R Kriteria : Respon verbal dan psikomotor pencegahan cidera Standar : 1. Dapat mengidentifikasi bahaya lingkungan yang dapat meningkatkan resiko cidera 2. Dapat mengidentifikasi upaya preventif atas bahaya tersebut

28

3. Dapat memahami cara melindungi diri yang tepat dari cidera

29

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN STROKE

Tugas Kelompok

Disusun Oleh : LILIK SETYONINGSIH

UNIVERSITAS BAKTI INDONESIA FAKULTAS KEPERAWATAN TAHUN AJARAN 2016

30

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN STROKE

Tugas Kelompok

Disusun Oleh : SUWANDI

UNIVERSITAS BAKTI INDONESIA FAKULTAS KEPERAWATAN TAHUN AJARAN 2016

31

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN STROKE

Tugas Kelompok

Disusun Oleh : AGUNG PRASETYO

UNIVERSITAS BAKTI INDONESIA FAKULTAS KEPERAWATAN TAHUN AJARAN 2016

32

33

Related Documents


More Documents from "Zulkifli Izul"

Laporan Reflek
October 2019 30
Jawaban.docx
December 2019 32
Udn 2016.docx
October 2019 22
Asuhan Keperawatan Keluarga
October 2019 42
Laporan Reflek
October 2019 32