LAPORAN REFLEKSI DISKUSI KASUS (RDK) DENGAN KASUS KUSTA
A.
IDENTITAS KLIEN :
ž Nama
: An “ A “
ž Umur
: 11 tahun
ž Agama
: Islam
ž Pendidikan
:-
ž Pekerjaan
: Pelajar
ž Suku bangsa
: Luwu
ž Hub dengan keluarga: Anak kandung
B.
TANDA – TANDA VITAL : Keadaan umum : Kesadaran
:
compos mentis (GCS 15)
Suhu
:
36,60c
Nadi
:
80x/menit
Pernafasan
:
Tekanan darah :
C.
Baik
28x/menit -
RIWAYAT KESEHATAN :
Pada tahun 2010 ditemukan bercak-bercak putih dan mati rasa di punggung dan wajah pada An “A”, ibu klien mengatakan munculnya bercak-bercak putih tersebut setelah An “A” memakan ikan mujair. Awalnya ibu klien mengira bercak-bercak yang ada pada punggung dan wajah An “A” adalah panu, sehingga ibu klien hanya memberikan obat panu biasa
(salep). Beberapa bulan kemudian setelah pemberian obat salep, bercak-bercak putih tersebut semakin banyak dan melebar. Keluarga tidak tahu kalau bercak-bercak putih yang ada di punggung dan wajah klien adalah tanda dari penyakit kusta. Akhirnya keluarga memutuskan untuk memeriksakan An “A” di Puskesmas Bua Dan di Puskesmas Bua mendiagnosis An. “A” menderita panyakit Kusta.
D.
HASIL PENGKAJIAN, TANGGAL 6 FEBRUARI 2012 :
Ibu klien mengatakan timbul bercak-bercak putih dan mati rasa pada punggung dan wajah An “A” pada tahun 2010. Bercak putih tersebut muncul setelah memakan ikan mujair. Keluarga tidak mengetahui bercak putih tersebut adalah tanda dari penyakit kusta. Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada An “A” ditemukan klien mandi hanya satu kali sehari, gosok gigi jarang di lakukan, kuku panjang dan sangat kotor, badan nampak kotor, gigi nampak kuning dan kotor. Dari hasil pengkajian lingkungan fisik ditemukan luas rumah 7 x 9 m2, jenis bangunan semi permanen dengan lantai beton. Jumlah penghuni ada 6 orang, fentilasi dan pencahayaan rumah kurang. Ibu klien mengatakan An “A” mempunyai saudara yang menderita gejala penyakit yang sama. Setelah di periksa, ternyata Saudara laki-laki klien sudah terjangkit penyakit kusta. Ibu klien mengatakan An “A” tidur dengan saudara laki-lakinya. Klien mengatakan merasa tidak percaya diri dengan keadaannya sekarang. Klien mengatakan tidak merasakan kapas yang menyentuh lesi di kulitnya setelah disentuh dengan kapas. klien jarang keluar rumah bermain dengan teman sebayanya. Keluarga klien mengatakan sabun mandi yang di gunakan di pakai secara bersama-sama. Keluarga klien mengatakan tidak mengetahui cara penularan dan pencegahan penyakit Kusta. Keluarga klien mengatakan tidak mengetahui dampak yang di timbulkan oleh penyakit kusta. Keluarga klien bertanya apa itu penyakit kusta? Ibu klien bertanya mengapa anak saya bisa terjangkit penyakit kusta? Keluarga klien nampak tidak mengetahui perawatan penyakit kusta yang menyerang seseorang. Keluarga klien mengatakan kamar yang di tempati oleh klien pencahayaannya kurang dimana nampak fentilasi dan pencahayaan rumah kurang, hanya terdapat jendela yang susah untuk di buka. Keluarga klien nampak tidak mengetahui dampak yang di timbulkan oleh penyakit kusta. Keluarga klien nampak tidak mengetahui perawatan penyakit kusta yang menyerang seseorang.
E.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit perawatan diri (personal hygiene kurang) berhungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah. Ditandai dengan : -
Data Subjektif
·
Klien mengatakan mandi hanya satu kali sehari
·
Klien mengatakan jarang gosok gigi
-
Data objektif
·
Badan nampak kotor
·
Kuku panjang dan sangat kotor
·
Gigi nampak kuning dan kotor
2.
Terjadinya penularan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Ditandai dengan :
·
Data Subjektif Ibu klien mengatakan An “A” mempunyai saudara yang mende