LAPORAN REFLEKSI DISKUSI KASUS (RDK) DENGAN KASUS KUSTA
A.
B.
C.
IDENTITAS KLIEN : Nama
: An “ R “
Umur
: 1 tahun
Agama
: Islam
TANDA – TANDA VITAL : Keadaan umum
:
Sedang
Kesadara
:
compos mentis (GCS 15)
Suhu
:
36,6
Nadi
:
100x/menit
Pernafasan
:
26x/menit
Tekanan darah
:
-
RIWAYAT KESEHATAN :
Pada beberapa bulan yang lalu pasien masuk RSU dengan keluhan tidak bisa BAB dan perut kembung, kemudian pasien di suruh rujuk ke RS di wilayah Surabaya, tetapi pihak keluarga tidak membawa pasien ke RS yang ada di Surabaya, Kemudian beberapa bulan kemudian pasien masuk ke RS DKT Jember dengan keluhan yang sama tidak bisa BAB,nafsu makan menurun,perut kembung.
E.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
konstipasi berhungan dengan mal absorbsi usus.
Ditandai dengan : -
Data Subjektif
·
keluarga mengatakan pasien tidak bisa BAB
-
Data objektif
·
perut kembung (+)
2.
kekurangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan proses penyakit/anoreksia
Ditandai dengan :
-
Data Subjektif
Keluarga mengatakan pasien nafsu makan menurun -
Data obyektif
Porsi makan : 1 sendok makan INTERVENSI KEPERAWATAN DX1 konstipasi berhungan dengan mal absorbsi usus Tujuan : klien dapat bisa BAB secara normal, dengan kriteria hasil : -
Pasien dapat BAB sehari 2x
-
Pasien tampak lebih segar
Intervensi keperawatan 1. Berikan pasien lingkungan yang nyaman dan tenang. 2. Jelaskan penyebab konstipasi 3. Auskultasi bising usus 4. Kolaborasi dengan tim medis
DX2 .
gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan proses penyakit
Tujuan : nafsu makan klien meningkat, dengan kriteria hasil : -
Porsi makan klien 1 porsi habis
-
Bebrat badan pasien meningkat
Intervensi keperawatan 1. Obs TTV 2. Anjurkan pasien puasa 3. Batasi cairan oral 4. Basahi mukosa bibir dengan air putih 5. Monitor intake dan output cairan 6. Kolaborasi dengan tim medis HAMBATAN Selama kami melakukan proses keperawatan pada keluarga An “R” tidak mengalami kesulitan, karena keluarga dapat menerima dan bekerja sama dengan baik. KESIMPULAN Dari hasil pembahasan di atas, maka dapat di ambil kesimpulan bahwa asuhan keperawatan komunitas sebagai salah satu upaya yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan baik secara individu, keluarga dan masyarakat. SARAN Dalam melakukan proses asuhan keperawatan komunitas harus dilakukan dengan menggunakan manajemen dan kerja sama yang baik dengan anggota kelompok, terutama menjaga hubungan yang baik dengan keluarga klien untuk mendapatkan hasil yang kita inginkan.