Asuhan Keperawatan Jiwa Fix.docx

  • Uploaded by: Abufikri M
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Asuhan Keperawatan Jiwa Fix.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 17,644
  • Pages: 128
1

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. M DENGAN DIAGNOSA RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUANG PROGRAM KHUSUS NAPZA PRIA Ruangan Rawat : Dual Diagnosa I.

Tanggal Dirawat

: 04-12-2017

IDENTITAS KLIEN a. Biodata Inisial

: Tn. M

Jenis kelamin

: laki-laki

Umur

: 24 tahun

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: Pegawai Swasta

Status perkawinan

: Belum kawin

Informan

: Klien

Tanggal Pengkajian

: 08-12-2017

No Rekam Medik

: 02.xx.xx

Diagnosa medis

: F.19.5 (Gangguan mental & perilaku akibat zat adiktif)

b. Penanggung Jawab Nama

: Ny.M

Usia penanggung jawab

: 53 tahun

Hubungan dengan keluarga : Saudara Alamat II.

: Banjarmasin timur

ALASAN MASUK A. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT Sebelum dibawa ke RSJ sambang lihum klien mengkonsumsi obat komix 10 sachet dan mengamuk pada tanggal 18 November 2017, Jam 11.00 wita klien dibawa keluarga ke RSJ Sambang Lihum untuk dilakukan rehabilitasi klien dirawat di ruang detoksifikasi, klien diruang detoksifikasi selama 16 hari, pada tanggal 4 Desember 2017 klien dipidahkan keruang program khusus (dual diagnosa). Masalah keperawatan: 1. Koping individu tidak efektif. 2. Resiko Perilaku Kekerasan.

2

B. KELUHAN UTAMA SAAT PENGKAJIAN Pada tanggal 08-12-2017 dilakukan pengkajian, Klien mengatakan kadang-kadang cepat tersinggung dan ingin mengamuk pada orang yang tidak dikenal dan emosi labil. Klien putus obat ± 1 bulan yang lalu. Respon klien ketika sedang mengalami resiko perilaku kekerasan klien mampu mengularkan rasa marahnya tanpa memukul-mukul, klien mengeluarkan rasa marahnya dengan teriak. Masalah keperawatan: Resiko Perilaku Kekerasan

III. FAKTOR PREDISPOSISI 1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? 2. Pengobatan sebelumnya?

Berhasil



Ya

Tidak

Kurang berhasil



Tidak berhasil 3. Riwayat trauma kekerasan Pelaku/Usia

Korban/Usia

Saksi/Usia



11 th



11 th

-

-

Aniaya seksual

-

-

-

-

-

-

Penolakan

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Aniaya fisik

Kekerasan keluarga

dalam

Tindakan criminal Jelaskan No. 1, 2, dan 3

1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa dan klien pertama kali masuk Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum ± 6 bulan lalu pada 27 s.d 31Mei 2017 di ruang intensif pria dan pada tanggal 31 mei s.d 6 juni 2017 klien diruang tenang pria. Lalu klien masuk untuk yang kedua kali ke rumah sakit jiwa sambang lihum pada tanggal 17-11-2017 di IGD lalu rawat inap di ruang Detoxifikasi selama 16 hari kemudian pada tanggal 04-12-2017dirawat di ruang dual diagnosa hingga sekarang. 2. Pengobatan sebelumnya klien pernah berobat di rumah sakit jiwa sambang lihum karena awalnya mengkonsumsi obat komik, Zenith ± 7

3

biji/hari, namun pengobatan tidak berhasil karena klien tidak meminum obatnya lagi 3.

Klien ada pernah menganiaya fisik ketika di SD sebagai pelaku, tidak pernah aniaya seksual, penolakan, kekerasan dalam keluarga, dan tindakan kriminal saat mengkonsumsi komik.

4.

Faktor presipitasi Stressor yang menyebabkan gangguan jiwa itu karena penggunaan, zenith ± 7 butir dalam satu hari, komik ± 10 bungkus. menggunakan

obat-obatan

itu

karena

faktor

lingkungan

Klien dan

pekerjaan yang sangat mendukung Masalah Keperawatan: 1. Koping individu tidak efektif 2. Resiko Perilaku Kekerasan 5.

Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Tidak

YA

Hubungan keluarga

Gejala

Riwayat pengobatan/perawatan

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Masalah Keperawatan: Tidak Ada Masalah Keperawatan 6. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan klien pernah mengamuk dengan orang yang tidak di kenal ketika setelah mengkonsumsi komik ditempat temannya ketika berkumpul malam hari pada tanggal 18-11-2017.

Masalah Keperawatan: Resiko Perilaku Kekerasan.

IV. FISIK 1. Tanda vital

: TD: 110/80mmHg

HR: 84 x/menit RR: 22 x/menit

: TB: 152 cm

BB: 55 kg  Tidak

360C 2. Ukur

3. Keluhan fisik :

Ya

IMT= 55kg : (152 cm x 152 cm) = 23,8 (Berat Badan Ideal)

T:



4

Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

V. PSIKOSOSIAL 1. Genogram

24

Keterangan : : Laki-laki : Perempuan

: Pasien : tinggal serumah

: Laki-laki meninggal

: Perempuan meninggal

Jelaskan

:

Klien merupakan laki-laki berusia 24 tahun dan belum menikah. Klien bekerja di perusahaan tambang batubara. Klien adalah anak ke 3 dari 4 bersaudara, sebelum ke RSJ klien tinggal serumah dengan orang tuanya. Kakak klien yang pertama belum menikah dan masih tinggal satu rumah, kakak yang kedua sudah menikah dan sudah tidak tinggal satu rumah lagi. Keputusan rumah tangga diambil alih oleh ayahnya. Pola asuh dalam keluarga adalah demokratis dan situasional dimana didalam keluarga memprioriataskan anak tetapi tidak ragu untuk mengendalikan

5

mereka bahkan dengan cara menegur dan menasehati. Pola komunikasi seimbang dimana kesetaraan dalam hubungan tetap terjaga. Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan 2. Konsep diri 1. Gambaran

: Saat ditanya persepsi klien terhadap bagian tubuhnya yang disukai dan tidak disukai klien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya. Ada kontak mata. Klien tampak sehat dan tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.

2. Identitas

: Tn. M berjenis kelamin laki-laki -

Pendidikan Klien SMA - Klien belum menikah. - Klien bekerja sebagai buruh di perusahaan batu bara. - Klien merasa sangat puas menjadi seorang laki-laki

3. Peran

: Dimasyarakat : peran klien sebagai warga masyarakat biasa. Disekolah : Waktu klien masih bersekolah tidak pernah Mengikuti organisasi apapun. Di rumah : peran klien dalam keluarga adalah sebagai anak ke 3 dari 4 bersaudara. DI RSJ : klien memiliki tugas dan peran khusus Sebagai anggota departemen kebersihan. Dalam menjalankan tugas klien terlihat aktif didalam perannya

4. Ideal diri

:1. Harapan terhadap tubuh : klien berharap setelah keluar dari RSJ badan klien besar dan sehat secara fisik.

6

2. Harapan terhadap lingkungan : klien berharap masyarakat bisa menerima dirinya dilingkungannya sendiri 3. Harapan terhadap penyakit : klien berharap tidak mengulang perilakunya kembali.

Harga diri

: Klien dalam besosialisasi cukup baik dan kepada orang tua nya klien terlihat sangat akrab karena klien sebagai tulang punggung keluarga setelah ayahnya meninggal. Klien dikenal masyarakat seorang anak yang berbakti dengan orang tuanya.

Masalah Keperawatan: Tidak ada Masalah Keperawatan

3. Hubungan sosial a. Orang yang berarti: Pasien mengatakan seorang ibu adalah orang paling berarti karena ibunya sangat baik dan sering menasehati. b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat: klien tidak mengikuti kegiatan dimasyarakat karena klien tidak berorganisasi c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Klien tidak memiliki hambatan dalam berhubungan dengan orang lain dan terkadang masih melamun. Saat di rumah sakit klien mampu berkomunikasi dengan perawat dan klien lain.

Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

4. Spiritual a. Nilai dan keyakinan: klien beragama islam, klien meyakini bahwa dirinya sedang sakit, dan menyadari bahwa menggunakan obatobatan adalah hal yang salah dan tidak di perbolehkan oleh agama. b. Kegiatan ibadah: pada saat dirumah jarang melakukan ibadah 5 waktu dan pada saat di RSJ Sambang Lihum klien terlihat aktif dalam beribadah.

7

Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

VI. STATUS MENTAL 1. Penampilan Penggunaan pakaian tidak sesuai

 Rapi

Cara berpakaian tidak seperti biasanya

Jelaskan : Klien berpakaian rapi dan penggunaan pakaian sesuai dengan ketentuan yang di tetapkan oleh pihak rumah sakit Masalah Keperawatan: Tidak Ada Masalah keperawatan 2. Pembicaraan  Keras

 Cepat Apatis

Lambat

Loghorea

Echolalia

Jelaskan

Gagap

Inkoheren

Membisu

Tidak mampu memulai pembicaraan

:saat diajak bercakap-cakap klien merespon cepat, saat

berbicara hipersalivasi, dan pembicaraan nyambung. Masalah Keperawatan: Koping Individu Tidak Efektif 3. Aktivitas Motorik  Tegang

Lesu Tik

Jelaskan

Grimasen

Gelisah

Agitasi

Tremor

Kompulsif

: pada saat melakukan aktivitas klien terlihat tegang, mata

klien ketika berbicara selalu mentap kebawah dan badan klien terlihat kaku. Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan 4. Alam perasaan Sedih Gembira

 Ketakutan

Putus asa

 Khawatir

8

Jelaskan

: klien mengatakan ketakutan dan Khawatir terhadap

pekerjaannya karena takut di putus kontrak oleh perusahanan karena dia sebagai tulang punggung keluarga Masalah Keperawatan: Ansietas

5. Afek  Datar

Jelaskan

Tumpul

Labil

Tidak sesuai

:

Adekuat : Afek pasien datar tidak ada perubahan roman muka pada saat mendapat stimulasi yang menyenangkan atau menyedihkan. Terkadang klien duduk sendiri dan pandangan kosong, saat di panggil klien masih merespon dan mendengar. Emosi klien sudah terkontrol atau sudah stabil Masalah Keperawatan: Tidak Ada Masalah Keperawatan 6. Interaksi selama wawancara



Bermusuhan

Tidak kooperatif

Mudah tersinggung

Kontak mata (+)

Defensif

Curiga

Jelaskan

:

klien kooperatif

selama wawancara, kontak mata klien mampu

dipertahankan, klien tampak tenang dan mampu diajak bercanda namun sering teralihkan saat ada stimulus lain. Masalah Keperawatan: Tidak Ada Masalah Keperawatan 7. Persepsi Pendengaran

Penglihatan

Pengecapan

Penghidu

Jelaskan

:

Perabaan

9

Klien mengatakan tidak ada gangguan persepsi sensori pendengaran seperti bisikan, penglihatan, perabaan, pengecapan dan penghiduan. Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan 8. Proses pikir Sirkumtansial

Tangensial

Kehilangan asosiasi

Flight of idea

Blocking

Pengulangan pembicaraan/perseverasi

Neologisme

Jelaskan

: klien tidak ada gangguan

Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan 9. Isi pikir Obsesi

Fobia

Hipokondria

Depersonalisasi

Ide yang terkait

Pikiran magis

Waham Agama

Somatik

Kebesaran

Curiga

Nihilistic

Sisip pikir

Siar pikir

Kontrol pikir

Jelaskan

: Klien tidak ada gangguan

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan 10. Tingkat kesadaran Bingung

Sedasi

Stupor

Tempat

Orang

Disorientasi Waktu

Jelaskan

:

10

tingkat kesadaran compos mentis, orientasi baik, pasien mampu berorientasi waktu, tempat, orang secara baik dan jelas. Pasien mampu berorientasi waktu pagi, siang dan malam dan tempat dengan baik serta pasien masih mengenali perawat dan pasien lainnya. Masalah Keperawatan: Tidak Ada Masalah Keperawatan 11. Memori Gangguan daya ingat jangka panjang

Gangguan daya ingat jangka pendek

Gangguan daya ingat saat ini

Konfabulasi

Jelaskan

:

Klien dapat mengingat saat dari bangun tidur seperti merapikan tempat tidur, mandi, makan, minum obat. Klien dapat mengingat nama perawat yang saat itu berkenalan dengannya, klien masih ingat tentang kejadian masa lalu seperti klien sekolah SMK sembari bekerja dibengkel tempat magangnya dulu Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan 12. Tingkat konsentrasi dan berhitung Tidak mampu berkonsentrasi

Mulai beralih

Jelaskan

Tidak mampu berhitung sederhana

:

Klien mampu menghitung dan berkonsentrasi berhitung dari 1-10 lalu klien menjawab pertanyaan 1+2=3 Masalah Keperawatan: Tidak Ada Masalah Keperawatan 13. Keterampilan penilaian Gangguan ringan

Jelaskan:

Gangguan bermakna

11

Tidak ada gangguan dalam kemampuan penilaian, klien mampu menilai bahwa mandi terlebih dahulu sebelum makan. Klien mampu menilai bahwa marah itu perbuatan salah. Masalah Keperawatan: Tidak Ada Masalah Keperawatan 14. Daya tilik diri Mengingkari penyakit yang diderita

Jelaskan

Menyalahkan hal-hal diluar dirinya

:

Klien sadar sepenuhnya akan penyakit yang diderita tentang perilaku menyimpang meminum obat yang disalah gunakannya Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG 1. Makan Bantuan minimal

Jelaskan

Bantuan total

:

Makanan yang disediakan dimakan klien secara mandiri, klien makan dengan cara yang benar (menggunakan tangan kanan, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan), frekuensi makan 3 kali sehari. 2. BAB/BAK Bantuan minimal

Jelaskan

Bantuan total

Mandiri

:

Klien melakukan BAB dan BAK dengan mandiri dan di toilet kamarnya. Klien mampu membersihkan diri dan merapikan pakaian setelah BAB dan BAK. 3. Mandi Bantuan minimal Jelaskan

:

Bantuan total

Mandiri

12

Klien mampu mandi sendiri, tanpa diarahkan atau dibantu oleh perawat 2-3 kali dalam sehari.

4. Berpakaian/berhias Bantuan minimal Jelaskan

Bantuan total

Mandiri

:

Pakaian yang diberikan oleh perawat dipakai klien secara mandiri. Frekuensi ganti pakaian 1 sampai 2 kali perhari.

5. Istirahat dan tidur  Tidur siang lama

: 1 jam s/d 2 jam

 Tidur malam lama

: 6 jam s/d 7 jam

Kegiatan sebelum/sesudah tidur malam Jelaskan

: sholat subuh s/d pertemuan

:

Klien mengatakan tidak dapat tidur nyenyak pada jam tidur siang. Persiapan sebelum tidur tidak ada, dan aktivitas sesudah tidur yaitu mandi. 6. Penggunaan obat Bantuan minimal Jelaskan

Bantuan total

:

dirumah sakit pasien teratur minum obat, namun pasien tidak mengetahui obat apa yang diminum, warna dan manfaat obat tersebut. Pasien tidak menolak minum obat dan melakukan dengan arahan perawat. 7. Pemeliharaan kesehatan Perawatan lanjutan



Ya

Tidak

Perawatan pendukung



Ya

Tidak

Jelaskan

:

13

Klien bersedia melakukan perawatan lanjutan baik dirumah sakit maupun dirumah, klien memiliki orang tua dan saudara yang mendukung. 8. Aktivitas di dalam rumah Mempersiapkan makanan Menjaga kerapihan rumah Mencuci pakaian Pengaturan keuangan Jelaskan

 Ya

Tidak

 Ya

Tidak



Ya

Tidak

Ya

Tidak

:

Aktivitas klien didalam rumah adalah mempersiapkan makanan, menjaga kerapihan rumah dan mencuci pakaian secara mandiri dan dapat dilakukan dengan baik. 9. Aktivitas di luar rumah Belanja

Ya

 Tidak

Transportasi

Ya

 Tidak

Lain-lain

Ya

Tidak

Jelaskan

:

Klien mengatakan jarang melakukan kegiatan diluar rumah, klien tidak mampu berlanja dan melakukan aktivitas seperti membayar listrik dan lain-lain. Transportasi dari rumah kepelayanan kesehatan sekitar 15 menit menggunakan sepeda motor. VIII. MEKANISME KOPING Adaptif

Maladaptif Minum alkohol

Bicara dengan orang lain Mampu menyelesaikan Masalah



Reaksi lambat/berlebih

Teknik relaksasi



Bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif

Menghindar

14

Olahraga

Mencederai diri 

Lainnya

Lainnya, tidak mampu mengambil keputusan, klien mengingkari penyakit yang dideritanya, dan klien tidak mampu menyelesaikan masalah yang terjadi padanya.

Jelaskan: Klien memiliki mekanisme koping adaptif, yaitu mampu beradaptasi dengan perawat dan klien lain. Saat pengkajian mekanisme koping maladaptif yang didapatkan klien minum obat komik dan zenith ± 10 biji/hari agar tidak ngantuk saat kerja sif malam atau saat lembur, klien selama perwatan yaitu klien tidak mampu mengambil keputusan secara mandiri. Klien menyadari bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa dan klien tidak mampu menyelesaikan masalah yang terjadi padanya. Masalah Keperawatan: Koping individu tidak efektif IX.

MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik: pasien mengatakan jarang bergaul dengan masyarakat atau tetangga

sekitar rumah dan tidak mengikuti kegiatan di

masyarakat.

Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik: Pasien mengatakan kurang berinteraksi dengan lingkungan sehingga masyarakat kurang baik dengannya.

Masalah dengan pendidikan, spesifik Pasien sekolah sampai lulus SMA dikarenakan tidak dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi karena biaya. Selama klien bersekolah tidak pernah tidak naik kelas

Masalah dengan dukungan pekerjaan, spesifik Pasien bekerja di perusahaan batubara sebagai operator HD di Binuang

15

Masalah dengan dukungan perumahan, spesifik Pasien tinggal bersama dengan orang tua dan 2 saudaranya. Ukuran rumah 12x5 terlihat rumah tidak beraturan.

Masalah dengan dukungan ekonomi, spesifik Pasien berasal dari keluarga yang kurang mampu. Pengasilan Klien ±Rp 5.000.000

Masalah dengan dukungan pelayanan kesehatan, spesifik Klien sebelumnya pernah di rawat di RSJD. Sambang lihum pada tahun 2017 bulan Juni. Jarak rumah ke RSJ ± 1 Jam perjalanan, biaya pengobatan ditanggung pihak keluarga.

Masalah lainnya, spesifik X.

PENGETAHUAN KURANG TENTANG Gangguan jiwa

Sistem pendukung

Faktor presipitasi

Penyakit fisik

Koping

Obat-obatan

Lainnya Jelaskan : Klien mengatakan tidak tahu tentang gangguan jiwa dan obat-obatan yang dikonsumsinya saat dirumah sakit. Klien tidak dapat menyebutkan nama obat guna obat yang dikonsumsinya serta akibat putus obat. Masalah Keperawatan: Defisit Pengetahuan

XI. ASPEK PENUNJANG Diagnosa Medik : F.19.5 (Gangguan mental & perilaku akibat zat adiktif) kelainan jiwa dan tingkah laku akibat penggunaan zat psikoaktif Diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan

16

Hasil Laboratorium : 19-11-2017 Pemeriksaan

Hasil

Nilai Rujukan

Satuan

Hemoglobin Leukosit Eritrosit Trombosit Hitung Jenis Limfosit MID Granulosit Hematokrit MCH MCV MCHC Kimia Darah GDS AST/GOT

17,9 gr% 10800/mm 6,1/mm 371000/mm

LK: 13,5-16,5 4000-10000 LK: 4,5-6,5 juta 150000-450000

gr% /mm /mm /mm

11% 5% 84% 51% 29 pg 83fl 35 gr/dl

25-40 3-8 40-75 LK: 38-48 27-34 80-95 30-35

% % % % pg fl gr/dl

89 mg/dl 36 U/L

mg/dl U/L

ALT/GPT

39 U/L

Urea Kreatinin

14 mg/dl 1,1 mg/dl

< 150 Lk: 15-40 Pr: 13-35 Lk: 10-40 Pr: 7-35 13-41 Lk: 0,9-1,3 Pr: 0,6-1,1

Tanggal: 20-11-2017 NAPZA Amphetamine Benzodiazepine Metamphetamine

(-) Negatif (-) Negatif (-) Negatif

U/L mg/dl mg/dl

17

Terapi Medik : Nama Obat

Dosis

Indikasi

Kontra Indikasi

1. Clozapine

25 mg

Klienskizofrenia yang tidak Riwayat granulositopenia & responsif atau intoleransi adranulositosis :gangguan fungsi dengan neoroleptik klasik. sumsum tulang, efilepsi tak terkontrol, fisikosis alkoholik dan toksik lainya intoksikasi obat kondisi koma, depresi ssp, gangguan fungsi hati berat, gagal ginjal dan gagal jantung.

2. THP

2 mg

segala jenis penyakit parkinson, termasuk pasca ensefalitis dan idiopatik, sindrom parkinson akibat obat, misalnya reserpina dan fenotiazin.

Efek Samping Granulositopenia, agranulositisis, eosinofilia & ampul atun leukositosis. Lelah, mengamuk, pusing, sakit kepala, perubahan EEG; hipersalivasi, ,ulut kering, penglihatan kabur, gangguan berkeringat & gangguan pengaturan sush tubuh; takikardi, hipotensi postural, hipertensi, kolaps, aritmia jantung, perikarditis, miokarditis, kolaps sirkulasi, depresi pernapasan atau henti napas ; mual, muntah,konstipasi, inkontinensia atau retensi urin, priapismus, nefritis interstisial akut, hipertermia jinak, kipergikemia, peningkatan BB.

Hipersensitifas terhadap mulut kering, penglihatan kabur, pusing, triheksifenidil atau komponen lain cemas, konstipasi, retensi urin, takikardi, dalam sediaan, glaukoma sudut dilatasi pupil, TIO meningkat, sakit kepala. tertutup, obstrusksi duodenal atau pyloric, peptik ulcer, obstruksi saluran urin, achalasia; myastenia gravis. .

18

3. HLP 5

5 mg

Meredakan gejala skrizofrenia, mengobati skrizoafektif, mengobati gerakan dan ucapan spontan yang tidak terkontrol pada penderita sindrom trourette, mengatasi perilaku tidak terkontrol pada anak-anak, meredakan gangguan mania (perasaan senang yang luar biasa dan begitu aktif), mengatasi tindakan agitasi, membantu mengobati tindakan agresi, menurunkan pikiran negatif dan halusinasi.

Memiliki hipersensitif atau alergi terhadap kandungan obat ini, penderita penyakit parkinson, penderita depresi berat SSP, penderita supresi sumsum tulang, memiliki penyakit jantung, penderita gangguan fungsi hati kronis, klien koma, klien lansia yang memiliki penyakit demensia.

Perubahan berat badan, sakit kepala, sakit perut, susah buang air kecil, mulut terasa kering, perubahan suasana hati, masalah pada saat menstruasi, gangguan penglihatan, tubuh gemetar, kontipasi atau sembelit, gangguan tidur atau insomnia, jantung berdebar-debar, terasa kantuk, gelisah.

19

XII. No.

DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN Data Maladaftif

Masalah Keperawatan

Ds: - Klien mengatakan sebelum diantar ke Rumah Sakit Jiwa dia mengamuk tapi tidak saampai menyakiti orang lain 1

2

Do: - Dari rekam medik menyebutkan klien pernah mengamuk - Tampak terlihat pandangan mata klien tajam - Klien terlihat mengepalkan tangan Ds: - Klien mengatakan masuk Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum karena di bawa keluarganya - Klien mengatakan mengkonsumsi obat komik 15 saset - Klien mengatakan mengkonsumsi obat komik dan zenith untuk mengurangi kantuk Do: - Dari data rekam medik klien diantar ke Rumah Sakit Jiwa Sambaing Lihum oleh keluarganya - Klien tidak mampu mengambil keputusan secara mandiri - klien tidak mampu menyelesaikan masalah secara mandiri - Kontak mata (+) dan pandangan satu arah

Resiko perilaku kekerasan

Koping individu tidak efektif

20

Ds : Klien mengatakan cemas tentang pekerjaan dan keluarganya - Klien mengatakan takut keluarganya tidak percaya kepada dirinya -

3

Cemas Do : - Klien terlihat cemas saat ditanya tantang pekerjaan dan keluarganya - Klien tampak terlihat merenung

XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN 1. Resiko perilaku kekerasan 2. Koping individu tidak efektif 3. Cemas

21

XIV. POHON MASALAH Resiko Mencedarai diri, orang lain dan lingkungan (EFFECET)

Perlaku Kekerasan ( CORE PROBLEM )

Pengguanan zat Koping individu tidak efekti (CAUSA)

Stressor

Faktor Lingkungan Lingkungan klien yang sangat mendukung

Faktor Organisasi Pekerjaan klien yang memerlukan waktu lembur

Faktor Pribadi Klien sebagai tulang punggung keluarga

22

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN

Tgl 1.

Nama Klien : Tn. M Dx Medis : F.19.5 (Gangguan mental & perilaku akibat zat aiktif) No. RM : 02.xx.xx Ruangan : Dual Diagnosa No. Dx Perencanaan Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Resiko perilaku  TUM Setelah dilakukan 2x interaksi, klien SP 1. kekerasan menunjukan tanda-tanda percaya Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip - Klien dapat kepada perawat : komunikasi terapeutik: mengontrol 1. Expresi wajah bersahabat 1. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal. resiko perilaku 2. Menunjukan rasa senang 2. Perkenalkan nama, nama panggilan, dan tujuan perawat kekerasan yang 3. Ada kontak mata berkenalan. dialaminya. 4. Mau berjabat tangan 3. Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai 5. Mau menyebutkan nama klien. 6. Mau menjawab salam 4. Buat kontrak yang jelas  TUK I 5. Tunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap kali interaksi. - Klien dapat 7. Mau duduk berdampingan dengan perawat 6. Tunjukan sikap empati dan menerima apa adanya. membina 8. Bersedia mengungkapkan masalah 7. Berikan perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan hubungan saling yang dihadapi. dasar klien. percaya dengan 9. Klien mampu mengentifikasi resiko 8. Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien. perawat. perilaku kekerasan dan respon saat 9. Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi klien. - Klien dapat terjadi resiko perilaku kekerasan 10. Identivikasi resiko perilaku kekerasan: dengan mengenal resiko 10. Klien mengetahui ada beberapa mendiskusikan: penyebab ,tanda dan gejala perilaku cara mengontrol resiko perilaku 11. Jelaskan cara mengontrol resiko perilaku kekerasan kekerasan kekerasan: dengan fisik 1: tarik napas dalam, fisik 2 :memukul bantal - Klien mampu Tarik napas dalam,memukul 12. Latih cara mengontrol resiko kekerasan dengan fisik 1 : mengontrol bantal,verbal,spiritual menarik napas dalam,dan fisik 2:memukul bantal. resiko perilaku 11. Klien mampu mencontohkan cara

23

kekerasan dengan cara menarik napas dalam



mengontrol resiko perilaku kekerasan,dengan tarik napas dalam dan cara memukul bantal

Setelah 4x interaksi klien diharapkan: TUK II mampu menyebutkan Klien mampu a. Klien (manfaat,kerugian,warna,dosis) mengontrol b. Klien mampu menyebutkan akibat resiko berhenti minum obat perilaku kekerasan dengan cara obat

 TUK III Klien dapat mengontrol resiko perilaku kekerasan dengan cara verbal

Setelah 2x interaksi klien diharapkan: a. Klien dapat menyebutkan kegiatan yang di lakukan b. Klien dapat memulai pembicaraan dengan orang lain c. Kalien dapat mendemonstrasikan dalam mengontrol perilaku

13. masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik 1: menarik napas dalam,dan fisik 2: memukul bantal

SP 2: a. Evaluasi kegiatan fisik 1:menarik napas dalam ,dan fisik 2:memukul bantal b. Latih cara mengontrol resiko perilaku kekerasan dengan obat (jelas kan 6 benar obat,frekuensi,manfaat,kerugian,dosis,dan warna obat c. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik 1 dan 2 dan minum obat SP 3: a. Evaluasi kegiatan latihan fisk 1 ,2 dan minum obat dan beri pujian. b. Latih cara mengontrol resiko perilaku kekerasan dengan verbal (yaitu ,mengungkapkan,meminta,menolakdengan benar) c. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik

24





kekrassan dengan verbal (mengungkap kan,meminta dan menolak dengan benar) d. Klien mau membuat jadwal kegiatan harian bersama perawat Setelah dilakukan 2x interaksi, klien TUK IV mampu mengontrol resiko perilaku Klien dapat kekerasan dengan kriteria hasil : mengontrol a. Klien mampu mengulang kegiatan resiko perilaku fisik 1,2 ,meminum obat dan verbal kekerasan b. Klien dapat mengontrol resiko dengan perilaku kekerasan dengan melakukan melakukan kegiatan spiritual (2 kegiatan. kegiatan) Setelah dilakukan 2x interaksi, klien TUK V mampu mengontrol resiko perilaku Klien mandiri kekerasan dengan kriteria hasil : dalam a. Klien mampu melakukan kembali mengontrol kegiatan latihanfisik 1,2 meminum Resiko Perilaku obat,verbal dan spiritual, dan Kekerasan melakukan kegiatan harian. b. Klien dapat mengontrol resiko perilaku kekerasan dengan melakukan semua kegiatan. c. Klien mampu melakukan semua kegiatan dengan mandiri.

1,2,minum obat dan verbal

SP 4: a. Evaluasi kegiatan latihan fisik1,2,meminum obat,dan verbal. Beri pujian. b. Latih cara mengontrol resiko perilaku kekerasan dengan melakukan kegiatan spiritual (2 kegiatan) c. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik 1,2 meminum obat,verbal dan spiritual dalam kegiatan harian.

SP 5 : a. Evaluasi kegiatan latihan fisik 1,2,meminum obat,verbal dan spiritual, dan melakukan kegiatan harian. Beri pujian b. Nilai kemampuan yag telah mandiri c. Nilai apakah perilakukekerasan terkontrol

25

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama

: Tn.M

No RM

:02.XX.XX

Ruang

:Program Khusus Pria (dual Diagnosa)

Tanggal/Jam 12 Desember 2017

Diagnosa keperawatan 1. Resiko Perilaku kekerasan

10.40 wita

Implementasi

Evaluasi

a. Membina hubungan saling percaya S: - Klien

dengan prinsip teraupetik. b. Pertemuan 1 SP 1

mengatakan

- Klien

suka

Kekerasan: isi, frekuensi, waktu

menyerang

terjadi, situasi pencetus, perasaan

mengusiknya

dan respon.

menarik

dengan napas

dengan

dalam

dan

memukul bantal.

membentak orang

dan yang

napas

- tampak

kelihatan

pandangan

klien tajam. - Klien

tampak

mengepalkan

tangannya.

- Masukkan pada jadwal kegiatan menarik

dan

O:

- Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan

benci

kesal kepada seseorang.

- Mengidentifikasi Resiko Perilaku Hari rawat yang ke-8

Paraf

dalam

dan

- Klien mendominasi pembicaraan - TTV

26

memukul bantal untuk latihan .

TD = 110/80 mmHg

c. Memeriksa Tanda - tanda Vital pasien

N = 84 x/menit

d. Melakukan

P = 22 x/menit

tindakan

kolaborasi

dengan tim medis e. Memasukan kedalam jadwal kegiatan

S = 36,0°C - Obat siang (+)

harian tentang cara menarik napas

THP

dalam dan memukul bantal.

Clozapine haloporidol A: - SP 1 RPK P: - Perawat: pertahankan BHSP dan ulangi SP 1: identifikasi respon dan menjelaskan cara mengontrol marah. Memasukan jadwal latihan cara tarik napas dalam dan pukul bantal. melatih klien kembali cara tarik napas dalam dan pukul bantal yang benar.

27

- Klien: latihan cara tarik napas dalm dan pukul bantal, masukan kedalam jadwal kegiatan harian cara tarik napas dalm dan pukul bantal saat marah.

12 Desember 2017

2. Resiko Perilaku kekerasan

11.30 wita

a. Pertemuan 2 SP 1 - Mengidentifikasi

S: resiko

perilaku

kekerasani: isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus, perasaan

Hari rawat yang ke-8

- Klien mengatakan namanya M dan suka di panggil M - Klien

dan respon.

menarik

setelah

diajarkan cara tarik napas dalam

- Jelaskan cara mengontrol resiko perilaku

mengatakan

kekerasan napas

dan pukul bantal ia melakukan

dengan

dalam

saat terjadi marah dan sesuai

dan

memukul bantal.

jadwal. - Klien

mengatakan

cara

- Masukkan pada jadwal kegiatan

mengontrol marah dengan tarik

untuk latihan menarik napas dalam

napas dalam, pukul bantal ,

dan memukul bantal.

minum obat, verbal dan spritual.

b. Memeriksa Tanda - tanda Vital pasien

O:

c. Melakukan

- Klien

tindakan

dengan tim medis

kolaborasi

mampu

menyebutkan

respon saat terjadi marah dan

28

d. Memasukan kedalam jadwal kegiatan harian tentang cara menarik napas

empat cara mengontrol marah. - Klien

dalam dan memukul bantal.

mampu

memperagakan

cara menarik napas dalam dan memukul bantal. - Klien mampu menyebutkan efek dari cara menarik napas dalam dan memukul bantal. - TTV TD = 110/80 mmHg N = 84 x/menit P = 22 x/menit S = 36,0°C - Obat siang (+) THP Clozapine haloporidol A: - SP 1 RPK P: - Perawat:

pertahankan

BHSP,

Evaluasi SP 1 dan lanjutkan.

29

13 Desember 2017

3. Resiko Perilaku kekerasan

10.10 wita

Hari rawat yang ke 9

a. Pertemuan 3 SP 2 - Pertahankan BHSP

S: - klien mengatakan ada perasaan

- Evaluasi SP 1:

marah pada seseorang, tidak tau

Identivikasi isi Resiko Perilaku

kenapa penyebabnya. marahnya

kekerasan, frekuensi, waktu, situasi

timbul tiba-tiba saja.

pencetus, perasaan klien dan

- Klien melakukan “menarik napas

respon saat terjadi halusinasi.

dalam dan pukul bantal sampai perasaan marah hilang”.

- SP 2 Latih cara mengontrol Resiko

O:

perilaku kekerasa dengan obat

- Ada kontak mata saat bercakap.

(jelaskan 6 benar obat, jenis, guna,

- Klien tampak tenang dan tampak

dosis, frekuensi, kontinuitas, minum obat).

kooperatif. - Klien mampu melakukan latihan

Jelaskan pentingnya penggunaan

menarik napas dalam dan pukul

obat pada gangguan jiwa.

bantal.

Jelaskan akibat putus obat jika tidak

- TTV

diminum sesuai program.

TD = 110/80 mmHg

Jelaskan cara berobat.

N = 84 x/menit

b. Memeriksa tanda - tanda vital klien.

P = 22 x/menit

c. Melakukan tindakan kolaborasi dengan

S = 36,0°C

tim medis. d. Memasukan kedalam jadwal kegiatan

- Obat siang (+) THP

30

harian tentang mengenal nama obat-

Clozapine

obatan..

Haloporidol A: - SP 2 RPK P: - Perawat: pertahankan BHSP dan Ulangi SP 2: menjelaskan nama obat dan guna obat. - Klien:masukan kedalam jadwal kegiatan

harian

nama

obat-

obatan 6 benar obat. 13 Desember 2017

4. Resiko Perilaku kekerasan

12.50 Wita

Hari rawat yang ke-9

e. Pertemuan 4 SP 2 - Pertahankan BHSP

S: - Klien

- Evaluasi SP 1:

mengatakan

mampu

melakukan secara mandiri cara

Identivikasi isi Resiko Perilaku

tarik napas dalam dan pukul

kekerasan, frekuensi, waktu, situasi

bantal ketika marah datang.

pencetus, perasaan klien dan

- Klien mengatakan dia mau dilatih

respon saat terjadi halusinasi.

cara mengontrol marah dengan

- SP 2

obat

Latih cara mengontrol Resiko

O:

perilaku kekerasa dengan obat

- Klien mampu melakukan dengan

(jelaskan 6 benar obat, jenis, guna,

benar dan mandiri cara mengontrol

31

dosis, frekuensi, kontinuitas, minum

marah dengan tarik napas dalam

obat).

dan pukul bantal.

Jelaskan pentingnya penggunaan

- Klien

tampak

bingung

obat pada gangguan jiwa.

perawat

Jelaskan akibat putus obat jika tidak

mengontrol

diminum sesuai program.

kekerasan dengan obat.

Jelaskan cara berobat. f. Memeriksa tanda - tanda vital klien. g. Melakukan tindakan kolaborasi dengan

menjelaskan resiko

saat cara

perilaku

- Klien belum mampu menyebutkan nama obat dan guna obat. - TTV

tim medis.

TD = 120/80 mmHg

- Memasukan kedalam jadwal kegiatan

N = 86 x/menit

harian tentang mengenal nama obat-

P = 22 x/menit

obatan.

S = 36,5°C - Obat siang (+) THP Clozapine Haloporidol A: - Ulangi SP 2 RPK P: - Perawat:

Ulangi

SP

2:

menjelaskan nama obat dan guna

32

obat. - Klien:masukan

kedalam

jadwal

kegiatan harian nama obat-obatan 6 benar obat. 13 Desember 2017

5. Resiko Perilaku kekerasan

14.10 Wita

Hari rawat yang ke-9

a.

Pertemuan 5 SP 2

- Pertahankan BHSP

S: - Klien

- Evaluasi SP 1:

mengatakan

mampu

melakukan secara mandiri cara

Identivikasi isi Resiko Perilaku

tarik napas dalam dan pukul

kekerasan, frekuensi, waktu, situasi

bantal ketika halusinasi datang.

pencetus, perasaan klien dan

- Klien mengatakan minum obat 2x

respon saat terjadi halusinasi. - SP 2

sehari. - Klien mengatakan dia mau dilatih

Latih cara mengontrol Resiko

cara

mengontrol

perilaku kekerasa dengan obat

dengan obat

halusinasi

(jelaskan 6 benar obat, jenis, guna,

O:

dosis, frekuensi, kontinuitas, minum

- Klien mampu melakukan dengan

obat).

benar dan mandiri cara mengontrol

Jelaskan pentingnya penggunaan

marah dengan tarik napas dalam

obat pada gangguan jiwa.

dan pukul bantal.

Jelaskan akibat putus obat jika tidak

- Klien minum obat teratur 2x sehari

diminum sesuai program.

- Klien

Jelaskan cara berobat.

kegiatan

mampu

memasukan

mengontrol

resiko

33

b. Memeriksa tanda - tanda vital klien.

perilaku kekerasan dengan obat

c. Melakukan tindakan kolaborasi dengan

(frekuensi minum obat 2x sehari)

tim medis. d. Memasukan kedalam jadwal kegiatan

- TTV TD = 120/80 mmHg

harian tentang mengenal nama obat-

N = 86 x/menit

obatan.

P = 22 x/menit S = 36,5°C - Obat siang (+) THP Clozapine haloporidol A: - Ulangi SP 2 RPK P: - Perawat:

Ulangi

SP

2:

menjelaskan nama obat dan guna obat. - Klien:masukan

kedalam

jadwal

kegiatan harian nama obat-obatan 6 benar obat.

34

14 Desember 2017

6. Resiko Perilaku kekerasan

10.30 Wita

a.

Pertemuan 6 SP 2

- Pertahankan BHSP

S: - Klien

- Evaluasi SP 1:

Hari rawat yang ke-10

mengatakan

mampu

melakukan secara mandiri cara

Identivikasi isi Resiko Perilaku

tarik napas dalam dan pukul

kekerasan, frekuensi, waktu, situasi

bantal ketika marah datang.

pencetus, perasaan klien dan

- Klien mengatakan minum obat 2x

respon saat terjadi halusinasi. - SP 2

sehari. - Klien mengatakan obat yang dia

Latih cara mengontrol Resiko

minum dan warnanya:

perilaku kekerasa dengan obat

Clozapine (kuning muda)

(jelaskan 6 benar obat, jenis, guna,

THP (kuning tua)

dosis, frekuensi, kontinuitas, minum

Haloporidol (biru tua)

obat).

- Klien mengatakan dia mau dilatih

Jelaskan pentingnya penggunaan

cara mengontrol marah dengan

obat pada gangguan jiwa.

obat

Jelaskan akibat putus obat jika tidak

O:

diminum sesuai program.

- Klien mampu melakukan dengan

Jelaskan cara berobat.

benar dan mandiri cara mengontrol

b.

Memeriksa tanda - tanda vital klien.

marah dengan tarik napas dalam

c.

Melakukan tindakan kolaborasi

dan pukul bantal.

d.

dengan tim medis.

- Klien minum obat teratur 2x sehari

Memasukan kedalam jadwal

- Klien

mampu

memasukan

35

kegiatan harian tentang mengenal

kegiatan

mengontrol

resiko

nama obat-obatan.

perilaku kekerasan dengan obat (frekuensi minum obat 2x sehari) - Klien belum mampu menyebutkan nama obat dan warna obat. - TTV TD = 120/80 mmHg N = 86 x/menit P = 22 x/menit S = 36,5°C - Obat siang (+) THP Clozapine A: - Ulangi SP 2 RPK P: - Perawat:

Ulangi

SP

2:

menjelaskan nama obat dan guna obat. - Klien:masukan

kedalam

jadwal

kegiatan harian nama obat-obatan 6 benar obat

36

14 Desember 2017

7. Resiko Perilaku kekerasan

12.45 Wita

Hari rawat yang ke-10

a.

Pertemuan 7 SP 2

- Pertahankan BHSP

S: - Klien

- Evaluasi SP 1:

mengatakan

mampu

melakukan secara mandiri cara

Identivikasi isi Resiko Perilaku

tarik napas dalam dan pukul

kekerasan, frekuensi, waktu, situasi

bantal ketika marah datang.

pencetus, perasaan klien dan

- Klien mengatakan minum obat 2x

respon saat terjadi resiko perilaku kekerasan.

sehari. - Klien mengatakan obat yang dia

- SP 2

minum dan warnanya:

Latih cara mengontrol Resiko

Clozapine (kuning muda)

perilaku kekerasa dengan obat

THP (kuning tua)

(jelaskan 6 benar obat, jenis, guna,

Haloporidol(biru tua)

dosis, frekuensi, kontinuitas, minum

- Klien menyebutkan dosis obat

obat).

yang diminum setiap hari:

Jelaskan pentingnya penggunaan

Clozapine (kuning muda) 100mg

obat pada gangguan jiwa.

THP (kuning tua) 2mg

Jelaskan akibat putus obat jika tidak

Haloporidol(biru tua) 25mg

diminum sesuai program.

- Klien mengatakan dia mau dilatih

Jelaskan cara berobat.

cara mengontrol marah dengan

b. Memeriksa tanda - tanda vital klien. c. Melakukan tindakan kolaborasi dengan tim medis.

obat O: - Klien mampu melakukan dengan

37

d. Memasukan kedalam jadwal

benar dan mandiri cara mengontrol

kegiatan harian tentang mengenal

marah dengan tarik napas dalam

nama obat-obatan.

dan pukul bantal. - Klien minum obat teratur 2x sehari - Klien

mampu

kegiatan

memasukan

mengontrol

resiko

perilaku kekerasan dengan obat (frekuensi minum obat 2x sehari) - Klien mampu menyebutkan nama obat dan warna obat. - Klien mampu menyebutkan dosis obat yang diminum. - TTV TD = 120/80 mmHg N = 86 x/menit P = 22 x/menit S = 36,5°C - Obat siang (+) THP Clozapine haloporidol A:

38

- Ulangi SP 2 RPK P: - Perawat:

Ulangi

SP

2:

menjelaskan nama obat dan guna obat. - Klien:masukan

kedalam

jadwal

kegiatan harian nama obat-obatan 6 benar obat. 14 Desember 2017

8. Resiko Perilaku kekerasan

14.10 Wita

Hari rawat yang ke-10

a. Pertemuan 8 SP 21 - Pertahankan BHSP - Evaluasi SP 1:

S: - kien

mengatakan

mampu

melakukan secara mandiri cara

Identivikasi isi resiko perilaku

menarik

kekerasan, frekuensi, waktu, situasi

memukul bantal ketika marah

pencetus, perasaan klien dan

datang.

respon saat terjadi resiko perilaku kekerasan. - SP 2

napas

dalam

- Klien mengatakan minum obat 2x sehari. - mengatakan

obat

yang

Latih cara mengontrol resiko

minum dan warnanya:

perilaku kekerasan dengan obat

Clozapine (kuning muda)

(jelaskan 6 benar obat, jenis, guna,

THP (kuning tua)

dosis, frekuensi, kontinuitas, minum

Haloporidol(biru tua)

obat).

dan

dia

- Klien menyebutkan dosis obat

39

Jelaskan pentingnya penggunaan

yang diminum setiap hari:

obat pada gangguan jiwa.

Clozapine (kuning muda) 100mg

Jelaskan akibat putus obat jika tidak

THP (kuning tua) 2mg

diminum sesuai program.

Haloporidol(biru tua) 5mg

Jelaskan cara berobat.

- Klien

mengatakan

jika

tidak

b. Memeriksa tanda - tanda vital klien.

minum obat pikiran jadi kacau

c. Melakukan tindakan kolaborasi

dan tidak tenang.

dengan tim medis.

- Klien mengatakan dia mau dilatih

d. Memasukan kedalam jadwal

cara mengontrol marah dengan

kegiatan harian tentang mengenal nama obat-obatan.

obat O: - Klien mampu melakukan dengan benar dan mandiri cara mengontrol marah dengan tarik napas dalam dan pukul bantal. - Klien minum obat teratur 3x sehari - Klien kegiatan

mampu

memasukan

mengontrol

resiko

perilaku kekerasan dengan obat (frekuensi minum obat 2x sehari) - Klien mampu menyebutkan nama obat dan warna obat.

40

- Klien mampu menyebutkan dosis obat yang diminum. - Klien mengetahui akibat jika tidak minum obat. - TTV TD = 120/80 mmHg N = 86 x/menit P = 22 x/menit S = 36,5°C - Obat siang (+) THP Clozapine haloporidol A: - lanjutkan SP 3 RPK P: - Perawat: lanjutkan SP 3: latih mengontrol marah dengan secara verbal

ketika

resiko

kekerasan muncul.

perilaku

41

15 Desember 2017

9. Resiko Perilaku kekerasan

10.30 Wita

Hari rawat yang ke-11

a. Pertemuan 9 SP 3 - Pertahankan BHSP - Evaluasi SP 1:

S: - Klien

mengatakan

mampu

melakukan secara mandiri cara

Identivikasi isi resiko perilaku

tarik napas dalam dan pukul

kekerasan, frekuensi, waktu, situasi

bantal ketika marah datang.

pencetus, perasaan klien dan respon saat terjadi resiko perilaku kekerasan. - SP 3

- Klien mengatakan minum obat 2x sehari. - Klien mengatakan obat yang dia

Evaluasi kegiatan latihan menarik

minum dan warnanya:

napas dalam, memukul bantal dan

Clozapine (kuning muda)

obat yang teratut, beri pujian.

THP (kuning tua)

Latih cara mengontrol resiko perilaku

Haloperidol(biru tua)

kekerasan dengan cara verbal

- Klien menyebutkan dosis obat

(mengungkapkan, meminta dan

yang diminum setiap hari:

menolak dengan benar) ketika resiko

Clozapine (kuning muda) 100mg

perilaku muncul.

THP (kuning tua) 2mg

b. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan menarik napas dalam dan

Haloperidol(biru tua) 5mg - Klien

mengatakan

jika

tidak

pukul bantal, minum obat dan secara

minum obat pikiran jadi kacau

verbal ( meminta, mengungkapkan

dan tidak tenang.

dan menolak secara benar). Memeriksa tanda - tanda vital klien.

- Klien mengatakan dia mau dilatih cara mengontrol resiko perilaku

42

c. Melakukan tindakan kolaborasi dengan tim medis.

kekerasan dengan obat. - Klien

d. Memasukan kedalam jadwal kegiatan

menceritakan

kegiatan

yang dia suka selama di ruang

harian tentang mengenal nama obat-

program

obatan.

Futsal).

khusus

(bermain

O: - Klien mampu melakukan dengan benar dan mandiri cara mengontrol marah dengan tarik napas dalam dan pukul bantal. - Klien minum obat teratur 2x sehari - Klien

mampu

kegiatan

memasukan

mengontrol

resiko

perilaku kekerasan dengan obat (frekuensi minum obat 2x sehari) - Klien mampu menyebutkan nama obat dan warna obat. - Klien mampu menyebutkan dosis obat yang diminum. - Klien mengetahui akibat jika tidak minum obat. - Klien

mampu

mengungkapkan

43

tentang hobbinya. - TTV TD = 120/80 mmHg N = 86 x/menit P = 22 x/menit S = 36,5°C - Obat siang (+) THP Clozapine haloporidol A: - UlangiSP 3 RPK P: - Perawat: ulangi SP 3: lanjutkan latihan mengontrol resiko perilaku kekerasan secara verbal(meminta, mengungkapkan

dan

menolak)

ketika marah muncul. - Klien: klien meminum obat secara teratur, klien menerapkan secara verbal(meminta,

mengungkapkan

dan menolak jika terjadi resiko

44

perilaku kekerasan. 15 Desember 2017

10.

Resiko Perilaku

kekerasan 11.30 Wita

Hari rawat yang ke-11

a. Pertemuan 10 SP 3 - Pertahankan BHSP - Evaluasi SP 1:

S: - Klien

mengatakan

mampu

melakukan secara mandiri cara

Identivikasi isi resiko perilaku

tarik napas dalam dan pukul

kekerasan, frekuensi, waktu, situasi

bantal ketika marah datang.

pencetus, perasaan klien dan respon saat terjadi resiko perilaku kekerasan. - SP 3

- Klien mengatakan minum obat 2x sehari. - Klien mengatakan obat yang dia

Evaluasi kegiatan latihan menarik

minum dan warnanya:

napas dalam, memukul bantal dan

Clozapine (kuning muda)

obat yang teratut, beri pujian.

THP (kuning tua)

Latih cara mengontrol resiko perilaku

Haloperidol (biru tua)

kekerasan dengan cara verbal

- Klien menyebutkan dosis obat

(mengungkapkan, meminta dan

yang diminum setiap hari:

menolak dengan benar) ketika resiko

Clozapine (kuning muda) 100mg

perilaku muncul.

THP (kuning tua) 2mg

b. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan menarik napas dalam dan

Haloperidol (biru tua) 5mg - Klien

mengatakan

jika

tidak

pukul bantal, minum obat dan secara

minum obat pikiran jadi kacau

verbal ( meminta, mengungkapkan

dan tidak tenang.

dan menolak secara benar).

- Klien mengatakan dia mau dilatih

45

Memeriksa tanda - tanda vital klien.

cara mengontrol marah dengan

c. Melakukan tindakan kolaborasi dengan tim medis.

obat. - Klien

d. Memasukan kedalam jadwal kegiatan

menceritakan

kegiatan

yang dia suka selama di ruang

harian tentang mengenal nama obat-

program

obatan.

Futsal).

khusus

(bermain

O: - Klien mampu melakukan dengan benar dan mandiri cara mengontrol marah dengan tarik napas dalam dan pukul bantal. - Klien minum obat teratur 2x sehari - Klien

mampu

kegiatan

memasukan

mengontrol

marah

dengan obat (frekuensi minum obat 2x sehari) - Klien mampu menyebutkan nama obat dan warna obat. - Klien mampu menyebutkan dosis obat yang diminum. - Klien mengetahui akibat jika tidak minum obat.

46

- Klien

mampu

mengungkapkan

tentang hobbinya. - TTV TD = 120/80 mmHg N = 86 x/menit P = 22 x/menit S = 36,5°C - Obat siang (+) THP Clozapine Haloperidol A: - Ulangi SP 3 RPK P: - Perawat: ulangi SP 3: lanjutkan latihan mengontrol marah secara verbal

(meminta,mengungkapkan

dan menolak dengan benar) ketika marah muncul. - Klien: klien meminum obat secara teratur, klien menerapkan secara verbal

(meminta,mengungkapkan

47

dan menolak dengan benar) saat keadaan marah.

16 Desember 2017

11.

Resiko Perilaku

kekerasan 10.30 Wita

Hari rawat yang ke-12

a. Pertemuan 11 SP 3 - Pertahankan BHSP - Evaluasi SP 1:

S: - Klien

mengatakan

mampu

melakukan secara mandiri cara

Identivikasi isi resiko perilaku

taraik napas dalam dan pukul

kekerasan, frekuensi, waktu, situasi

bantal ketika marah datang.

pencetus, perasaan klien dan respon saat terjadi resiko perilaku kekerasan. - SP 3

- Klien mengatakan minum obat 2x sehari. - Klien mengatakan obat yang dia

Evaluasi kegiatan latihan menarik

minum dan warnanya:

napas dalam, memukul bantal dan

Clozapine (kuning muda)

obat yang teratut, beri pujian.

THP (kuning tua)

Latih cara mengontrol marah dengan

Haloperidol

cara verbal (mengungkapkan,

- Klien menyebutkan dosis obat

meminta dan menolak dengan benar)

yang diminum setiap hari:

ketika resiko perilaku muncul.

Clozapine (kuning muda) 100mg

b. Masukan pada jadwal kegiatan mengontrol marah dengan sprritual. c. Memeriksa tanda - tanda vital klien. d. Melakukan tindakan kolaborasi

THP (kuning tua) 2mg Haloperidol (biru tua) 5mg - Klien

mengatakan

jika

tidak

minum obat pikiran jadi kacau

48

dengan tim medis.

dan tidak tenang.

e. Memasukan kedalam jadwal kegiatan

- Klien mengatakan dia mau dilatih

harian tentang mengenal nama obat-

cara mengontrol marah dengan

obatan.

spiritual. - Klien

menceritakan

kegiatan

yang dia suka selama di ruang program

khusus

(bermain

Futsal). O: - Klien mampu melakukan dengan benar dan mandiri cara mengontrol marah dengan tarik napas dalam dan pukul bantal. - Klien minum obat teratur 2x sehari - Klien kegiatan

mampu

memasukan

mengontrol

resiko

perilaku kekerasan dengan obat (frekuensi minum obat 2x sehari) - Klien mampu menyebutkan nama obat dan warna obat. - Klien mampu menyebutkan dosis obat yang diminum.

49

- Klien mengetahui akibat jika tidak minum obat. - Klien

mampu

mengungkapkan

tentang hobbinya. - klien kurang mampu mengontrol marah sacara spiritual - TTV TD = 120/80 mmHg N = 86 x/menit P = 22 x/menit S = 36,5°C - Obat siang (+) THP Clozapine Haloperidol A: - Ulangi SP 4 RPK P: - Perawat: ulangi SP 4: lanjutkan latihan mengontrol marah secara spiritual ketika marah muncul. - Klien: klien meminum obat secara

50

teratur, klien menerapkan secara verbal

(meminta,mengungkapkan

dan menolak dengan benar) pada saat

perasaan

sedang

marah,

klien mengontrol marah dengan spiritual 16 Desember 2017

12.

Resiko Perilaku

kekerasan 11.40 Wita

Hari rawat yang ke-12

a. Pertemuan 12 SP 4 - Pertahankan BHSP - Evaluasi SP 1:

S: - Klien

mengatakan

mampu

melakukan secara mandiri cara

Identivikasi isi resiko perilaku

tarik napas dalam dan pukul

kekerasan, frekuensi, waktu, situasi

bantal

pencetus, perasaan klien dan respon

kekerasan datang.

saat terjadi resiko perilaku kekerasan. - SP 3 Evaluasi kegiatan latihan menarik

ketika

resiko

- Klien mengatakan minum obat 3x sehari. - Klien mengatakan obat yang dia

napas dalam, memukul bantal dan

minum dan warnanya:

obat yang teratut, beri pujian.

Clozapine (kuning muda)

Latih cara mengontrol resiko perilaku

THP (kuning tua)

kekerasan dengan cara verbal

Haloperidol (biru tua)

(mengungkapkan, meminta dan

perilaku

- Klien menyebutkan dosis obat

menolak dengan benar) ketika resiko

yang diminum setiap hari:

perilaku muncul.

Clozapine (kuning muda) 100mg

51

b. Masukan pada jadwal kegiatan untuk

THP (kuning tua) 2mg

mengontrol marah dengan sprritual. Memeriksa tanda - tanda vital klien.

Haloperidol (biru tua) 5mg - Klien

c. Melakukan tindakan kolaborasi

tidak

dan tidak tenang. - Klien mengatakan dia mau dilatih

harian tentang mengenal nama obatobatan.

jika

minum obat pikiran jadi kacau

dengan tim medis. d. Memasukan kedalam jadwal kegiatan

mengatakan

cara marah secara spiritual. - Klien

menceritakan

kegiatan

yang dia suka selama di ruang program

khusus

(bermain

Futsal). O: - Klien mampu melakukan dengan benar dan mandiri cara mengontrol marah dengan tarik napas dalam dan pukul bantal. - Klien minum obat teratur 2x sehari - Klien

mampu

memasukan

kegiatan mengontrol marahdengan obat (frekuensi minum obat 2x sehari) - Klien mampu menyebutkan nama

52

obat dan warna obat. - Klien mampu menyebutkan dosis obat yang diminum. - Klien mengetahui akibat jika tidak minum obat. - Klien

mampu

mengungkapkan

tentang hobbinya. - klien

mampu

mempraktekan

mengontrol marah secara spiritual - TTV TD = 120/80 mmHg N = 86 x/menit P = 22 x/menit S = 36,5°C - Obat siang (+) THP Clozapine Haloperidol A: - Ulangi SP 4 RPK P: - Perawat: ulangi SP 4: lanjutkan

53

latihan mengontrol marah secara spiritual

pada

saat

perasaan

marah muncul. - Klien: klien meminum obat secara teratur, klien menerapkan secara verbal

(meminta,mengungkapkan

dan menolak dengan benar) saat perasaan

marah

muncul.

klien

mengontrol marah secara spiritual

54

STRATEGI PELAKSANAAN 1

Inisial : Tn. M

Hari/Tanggal : 12-12-2017

Umur : 24 tahun

Pertemuan Ke : 1

Kondisi Klien Ds : - Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang . - Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusik nya.

Do : - Tampak kelihatan pandangan mata klien tajam - Klien tampak mengepal kan tangan nya - Saat bicara mengusai Diagnosa Keperawatan Resiko perilaku kekerasan Tujuan Khusus a.

Klien dapat membina hubungan saling percaya

b.

Klien mampu mengenal resiko perilaku kekerasan dan cara mengontrol resiko perilaku kekerasan

c.

Klien mampu memperagakan cara menarik npas dalam dan cara memukul bantal dengan benar.

d.

Masukkan dalam jadwal kegiatan harian

55

Tindakan Keperawatan a.

Membina hubungan saling percaya

b.

Mengidentifikasi resiko perilaku kekerasan : dengan mendiskusikan : Isi,waktu terjadi, situasi penderita, perasaan, dan respon

c.

Menjelaskan cara mengontrol resiko perilaku kekerasan :menarik menapas,memukul bantal ,dengan obat ,verbal,dan spiritual, melakukan kegiatan

d.

Melatih cara mengontrol resiko perilaku kekerasan dengan menarik napas dalam ,memukul batal Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menarik napas dalam ,memukul batal

Proses pelaksana tindakan ORIENTASI 1.

Salam Terapeutik “Assalamu alaikum Pak, selamat siang?” “Perkenalkan kami dari mahasiswa STIKES Sari Mulia Banjarmasin. Saya hasan, ini teman saya ada hatta, Anshari, evan, sepry . Kami Praktik disini selama 4 Minggu, kami akan merawat bapak selama di rumah sakit ini. Sebelum nya boleh saya tau nama bapak? Bapak lebih senang dipanggil apa?”

2.

Evaluasi/Validasi “Bagaimana perasaan Bapak hari ini?”

3.

Kontrak: Topik, Waktu, Tempat  Topik :”Bagaimana kalau kita berbincang tentang memperkenalkan diri sendiri, dan menceritakan keadaan Bapak?”

56

 Tempat: “Bagaimana kalau kursi sini saja Pak? Bapak setuju?’’  Waktu :‘’Berapa lama? bagaimana kalau 15-20 menit?’’ KERJA “Nah pak, bisakah bapak menceritakan kenapa bapak bisa masuk disini pak ? ,apa yang menyebab kan bapa marah ? apakah sebelum nya bapak pernah marah ?,terus,penyebab nya apa ?, Pada keadaan apa marah itu timbul ? Apa respon Bapak terhadap kalau marah itu timbul?” “Bagaimana kalau kita belajar cara-cara mengontrol marah ? “Oke, untuk mengontrol marah ada empat cara , kita belajar cara pertama dulu ya pak, Cara pertama adalah dengan fisik 1,yaitu menarik napas dalam dan fisik 2,memukul bantal , caranya begini pak, misal bila marah tadi datang, tarik napas dalam dan hembus kan lewat mulut dengan perlahan dan kalau masih marah bapa bisa melakukan nya dengan cara memukul bantal serta di iringi dengan kata kata istigfar sampai perasan marah hilang atau berkurang” , Begitu pak , lakukan terus sampai marah itu hilang pak, Ayo pak dicoba pak, Iya baguuus, sekali lagi pak , Iya mantaaaap, bapak sudah bisa”

TERMINASI 1.

Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan a.

Evaluasi klien subjektif “Bagaimana perasaannya pak setelah kita belajar cara mengontrol marah?”

b.

Evaluasi perawat objektif setelah reinforcement ‘’Nah dilatih terus ya pak setiap hari, kita masukkan kedalam jadwal harian ya pak ?”

57

2.

Tindak lanjut klien apa yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil tindakan yang telah dilakukan “oke untuk latihan kita masukkan di jadwal kegiatan harian ya pak”

3.

Kontrak yang akan akan datang topik , waktu, tempat a.

Topik: ‘’Bagaimana kalau besok kita belajar cara mengontrol marah yang berikutnya Pak?

b.

Waktu: Bagaimana kalau habis kegiatan ruangan jam 11 ?

c.

Tempat: ‘’Bagaimana kalau ditempat ini saja, setuju? Kalau begitu Sampai jumpa besok ya pak, assalammualaikum”

58

STRATEGI PELAKSANAAN 1

Inisial : Tn. M

Hari/Tanggal : 12-12-2017

Umur : 24 tahun

Pertemuan Ke : 2

Kondisi Klien Ds : - Klien mengatakan namanya M dan suka di panggil M - Klien mengatakan setelah diajarkan cara menarik napas dalam dan memukul bantal ia melakukan saat terjadi marah dan sesuai jadwal. - Klien mengatakan cara mengontrol marah dengan menarik napas dalam,memukul bantal,meminum obat,verbal,dan spiritual Do : - Klien mampu menyebutkan respon saat terjadi marahi dan empat cara mengontrol marah - Klien mampu memperagakan caramenarik napas dalam,dan memukul bantal dengan benar. - Klien mampu menyebutkan efek dari menarik napas dalam,dan memukul bantal. Diagnosa Keperawatan Resiko perilaku kekerasan

Tujuan Khusus a. Klien dapat membina hubungan saling percaya b. Klien mampu mengenal marahnya dan cara mengontrol marah

59

c. Klien mampu memperagakan cara menarik napas dalam,dan memukul bantal. d. Masukkan dalam jadwal kegiatan harian Tindakan Keperawatan a. Mengidentifikasi resiko perilaku kekerasan : dengan mendiskusikan : Isi, Frekuensi, waktu terjadi, situasi penderita, perasaan, dan respon b. Menjelaskan cara mengontrol resiko perilaku kekerasan: menarik napas dalam,memukul bantal,minum obat,verbal,dan spritual c. Melatih cara mengontrol resiko perilaku kekersan dengan menarik napas dalam dan memukul bantal d. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menarik napas dalam dan memukul bantal Proses pelaksana tindakan ORIENTASI 1. Salam Terapeutik “Assalamu alaikum Pak, selamat siang Tn.M ?” Masih ingat dengan kami? Tolong bisa sebutkan kembali siapa nama saya? 2.

Evaluasi/Validasi “Bagaimana perasaan Bapak hari ini?”

3.

Kontrak: Topik, Waktu, Tempat  Topik

:”Bagaimana kalau kita berbincang tentang memperkenalkan diri sendiri, dan menceritakan keadaan Bapak?”

 Tempat

: “Bagaimana kalau kursi sini saja Pak? Bapak setuju?’’

 Waktu

:‘’Berapa lama? bagaimana kalau 15-20 menit?’’

60

KERJA “Nah pak, bisakah bapak menceritakan kenapa bapak bisa masuk disini pak ? ,apa yang menyebab kan bapa marah ? apakah sebelum nya bapak pernah marah ?,terus,penyebab nya apa ?, Pada keadaan apa marah itu timbul ? Apa respon Bapak terhadap kalau marah itu timbul?” “Bagaimana kalau kita belajar cara-cara mengontrol marah ? “Oke, untuk mengontrol marah ada empat cara , kita belajar cara pertama dulu ya pak, Cara pertama adalah dengan fisik 1,yaitu menarik napas dalam dan fisik 2,memukul bantal , caranya begini pak, misal bila marah tadi datang, tarik napas dalam dan hembus kan lewat mulut dengan perlahan dan kalau masih marah bapa bisa melakukan nya dengan cara memukul bantal serta di iringi dengan kata kata istigfar sampai perasan marah hilang atau berkurang” , Begitu pak , lakukan terus sampai marah itu hilang pak, Ayo pak dicoba pak, Iya baguuus, sekali lagi pak , Iya mantaaaap, bapak sudah bisa” TERMINASI 1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan a. Evaluasi klien subjektif “Bagaimana perasaannya pak setelah kita belajar cara menarik napas dalam dan memukul bantal?” b.

Evaluasi perawat objektif setelah reinforcement Coba tolong praktikkan sekali lagi cara menarik napas dalam dan memukul bantal yang benar? Bagus Tn.M sudah sangat baik mempraktikkan menarik napas dalam dan memukul bantal.‘’Nah dilatih terus ya pak setiap hari, kita masukkan kedalam jadwal harian ya pak ?” mau latihan barapa kali sehari? Jam berapa?

2. Tindak lanjut klien apa yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil tindakan yang telah dilakukan “baiklah, untuk latihan kita masukkan di jadwal kegiatan harian ya pak”

61

3.

Kontrak yang akan akan datang topik , waktu, tempat  Topik: ‘’Bagaimana kalau besok kita belajar cara mengontrol marah yang berikutnya Pak?  Waktu: Bagaimana kalau habis kegiatan ruangan jam 11 ?  Tempat: ‘’Bagaimana kalau ditempat ini saja, setuju? Kalau begitu Sampai jumpa besok ya pak, assalammualaikum”.

62

STRATEGI PELAKSANAAN SP 2

Inisial : Tn. M

Hari/Tanggal : 13-12-2017

Umur : 24 tahun

Pertemuan Ke : 3

Kondisi Klien Ds : - Klien mengatakan Ada perasaan marah pada seseorang tidak tau kenapa penyebab nya,marah nya timbul tiba – riba saja - Klien melakukan “menarik napas dalam dan memukul bantal sampai perasaan marah hilang”

Do : - Ada kontak mata saat bercakap. - Klien tampak tenang dan tampak kooperatif. - Klien mampu melakukan menarik napas dalam dan memukul bantal Diagnosa Keperawatan Resiko perilaku kekerasan

Tujuan Khusus a. Klien dapat mengetahui jenis, dan manfaat minum obat b. Klien dapat memahami tentang 6 benar obat c. Masukan dalam jadwal kegiatan harian

63

Tindakan Keperawatan a.

Evaluasi kegiatan menarik napas dalam dan memukul bantal

b.

Latih cara mengontrol marah dengan obat (jelaskan 6 benar obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat)

Proses Pelaksana Tindakan ORIENTASI 1.

Salam Terapeutik ‘’Assalammualaikum Pak, selamat siang Pak, Masih ingat dengan saya?”

2.

Evaluasi/Validasi ‘’Bagaimana perasaan Bapak hari ini?’’ apakah perasaan marah masih muncul? Kapan? Saat muncul apa yang kamu lakukan? Sudah dipraktikkan cara menarik napas dalam dan memukul bantal ? Coba praktikkan!

3.

Kontrak: Topik, Waktu, Tempat 

Topik

: “baiklah Bapak, bagaimana kalau kita melanjutkan belajar cara mengontrol halusinasi dengan obat



Tempat

: ‘’Bagaimana kalau kita di kamar sini saja pak? Bapak setuju?



Waktu

: ‘’Berapa lama? Bagaimana kalau 10-15 menit?’’

KERJA ‘’Nah Hari ini kita berbicara tentang cara mengontrol resiko perilaku kekerasan yang kedua yaitu dengan minum obat, Bapak dapat obat apa saja dari dokter? Berapa macam ? Bagus ! Warna nya apa saja ? Bagus !”

64

“Bapak tau kegunaan obat-obat ini pak ? , Nah obat-obatan bapak ini ada 3 macam, yang kuning muda ini namaya Clozapine, diminum 2x sehari, pagi jam 08.00 dan malam hari jam 20.00, nah gunanya agar memberikan ketenangan, Yang Kuning tua nama nya THP 2x sehari, pagi jam 08.00 dan malam hari jam 20.00, obat ini gunanya untuk mengurangi kekakuan dan tremor, yang biru tua itu haloperidol, diminum 2x sehari, pagi jam 08.00 malam jam 20.00, gunanya untuk mengurangi halusinasi.“Untuk aturan minum obat nya itu ada 6 benar pak, yang pertama benar nama yang minum obat, kedua benar dosisnya, ketiga benar waktu minum obatnya, keempat benar cara mengkonsumsinya dan yang kelima benar obatnya”

TERMINASI 1.

Evaluasi Respon Klien Terhadap Tindakan Keperawatan a.

Evaluasi klien subjektif “Bagaimana perasaan Tn.A? ‘’Apakah bapak sudah paham apa saja manfaat obat yang bapak minum? “Apakah Bapak sudah paham tentang aturan minum obat?”

b.

Evaluasi perawat objektif setelah reinforcement ‘’Coba Bapak sebutkan kembali Obatnya, berapa kali diminum, sama manfaatnya pak? Bagus Sekali Pak! “Coba Bapak sebutkan aturan minum obat pak?’ Bagus sekali pak

2.

Tindak lanjut klien apakah yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil tindakan yang telah dilakukan ‘’Besok kita ulangi lagi ya pak, mohon diingat obat nya dan kegunaannya ya pak Masukkan jadwal kegiatan harian?

65

3.

Kontrak yang akan datang topik, waktu, tempat  Topik : ‘’Bagaimana kalau besok lanjutkan dengan akibat putus obat pak ?’’  Waktu : ‘’Bagaimana kalau habis kegiatan ruangan pak?’’  Tempat: ‘’Tempatnya dikursi depan yang kemaren ya pak, Bapak setuju?’’ kalo begitu sampai jumpa besok, assalammualaikum Pak ?

66

STRATEGI PELAKSANAAN SP 2

Inisial : Tn. M

Hari/Tanggal : 13-12-2017

Umur : 24 tahun

Pertemuan Ke : 4

Kondisi Klien Ds : - Klien mengatakan mampu melakukan secara mandiri cara menarik napas dalam dan memukul bantal ketika marah datang. - Klien mengatakan dia mau dilatih cara mengontrol marah dengan obat Do : - Klien mampu melakukan dengan benar dan mandiri cara mengontrol marah dengan menarik napas dalam dan memukul bantal - Klien tampak bingung saat perawat menjelaskan cara mengontrol marah dengan obat. - Klien belum mampu menyebutkan nama obat dan guna obat. Diagnosa Keperawatan Resiko perilaku kekerasan Tujuan Khusus a.

Klien dapat membina hubungan saling percaya

b.

Klien mengetahui manfaat minum obat dan akibat jika tidak minum obat secara teratur

67

Tindakan Keperawatan a.

Bina hubungan saling percaya

b.

Evaluasi kegiatan menarik napas dalam dan memukul bantal. Beri pujian

c.

Latih cara mengontrol marah dengan obat (jelaskan 6 benar obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat)

d.

Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa

e.

Jelaskan akibat jika obat tidak diminum sesuai program

f.

Jelaskan akibat putus obat

g.

Jelaskan cara berobat

h.

Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menarik napas dalam dan memukul bantal , dan minum obat. Beri pujian

Proses Pelaksana Tindakan ORIENTASI 1. Salam Terapeutik ‘’Assalammualaikum Pak, selamat siang Pak, Masih ingat dengan saya?”

2. Evaluasi/Validasi ‘’Bagaimana perasaan Bapak hari ini?’’ ‘’Bagaimana keadaan Bapak hari ini ?, Ada Keluhan ?’’

3.

Kontrak: Topik, Waktu, Tempat  Topik

: ‘’Oke Bapak, bagaimana kalau kita melanjutkan belajar cara mengontrol marah yang Bapak rasakan?’’

 Waktu

: ‘’Berapa lama? Bagaimana kalau 10-15 menit?’’

 Tempat

: ‘’Bagaimana kalau kita di kursi depan saja pak? Bapak setuju?

68

KERJA ‘’Bapak sudah minum obat pagi ini ? Berapa macam ? Bagus ! Warna nya apa saja ? Bagus !” “Bapak masih ingat kegunaan obat-obat ini pak ?, Baguuus! Saya ulangi lagi ya pak biar lebih ingat Nah obat-obatan bapak ini ada 3 macam, yang kuning muda ini namaya Clozapine, diminum 2x sehari, pagi jam 08.00 dan pada malam hari jam 20.00, nah gunanya untuk memberikan ketenangan, Yang Kuning tua nama nya THP 2x sehari, pagi jam 08.00 dan pada malam hari jam 20.00, gunanya untuk mengurangi kekakuan dan tremor, yang biru tua itu haloperidol, diminum 2x sehari, pagi jam 08.00 malam jam 20.00, gunanya untuk mengurangi halusinasi.“Untuk aturan minum obat nya itu ada 6 benar pak, yang pertama benar nama yang minum obat, kedua benar dosisnya, ketiga benar waktu minum obatnya, keempat benar cara mengkonsumsinya dan yang kelima benar obatnya” “Untuk aturan minum obat nya itu ada 5 benar pak, yang pertama benar nama yang minum obat, kedua benar dosisnya, ketiga benar waktu minum obatnya, keempat benar cara mengkonsumsinya dan yang kelima benar obatnya” “Nah sekarang kita lanjut untuk akibat bila tidak minum obat secara teratur, nah obat-obatan bapak sudah disesuaikan oleh dokter dengan kondisi bapak agar perasaan marah yang kemaren tidak muncul lagi, artinya bapak harus rutin minum obat, apabila bapak tidak minum obat, kondisi yang awalnya sudah baik sudah tidak ada marah akan muncul marah lagi pak, nah untuk itu obat nya harus diminum rutin agar marah tadi tidak muncul lagi pak.”

69

TERMINASI 1. Evaluasi Respon Klien Terhadap Tindakan Keperawatan a. Evaluasi klien subjektif ‘’Apakah bapak sudah paham apa saja manfaat obat yang bapak minum, aturan minum obat dan apa akibatnya jika tidak minum obat secara teratur? b. Evaluasi perawat objektif setelah reinforcement ‘’Coba Bapak sebutkan manfaat obat-obatan bapak , aturan minum obat dan apa akibatnya jika tidak teratur minum obat? Bagus Sekali Pak!

2. Tindak lanjut klien apakah yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil tindakan yang telah dilakukan ‘’Besok kita ulangi lagi ya pak, mohon diingat obat nya, kegunaannya dan apa akibat nya bila putus obat ya paaak”

3. Kontrak yang akan datang topik, waktu, tempat 

Topik : ‘’Bagaimana kalau besok lanjutkan dengan cara mengontrol marah berikutnya pak ?’’ bapak setuju ?



Tempat: ‘’Tempatnya di sini saja ya pak, Bapak setuju?’’ kalo begitu sampai jumpa besok, assalammualaikum Pak ?



Waktu : ‘’Bagaimana kalau habis kegiatan ruangan pak?’’

70

STRATEGI PELAKSANAAN SP 2

Inisial : Tn. M

Hari/Tanggal : 13-12-2017

Umur : 24 tahun

Pertemuan Ke : 5

Kondisi Klien Ds : - Klien mengatakan mampu melakukan secara mandiri cara menarik napas dalam dan memukul bantal ketika marah datang. - Klien mengatakan minum obat 2x sehari. - Klien mengatakan dia mau dilatih cara mengontrol marah dengan obat Do : - Klien mampu melakukan dengan benar dan mandiri cara mengontrol marah dengan menarik napass dalam - Klien minum obat teratur 2x sehari - Klien mampu memasukan kegiatan mengontrol marah dengan obat (frekuensi minum obat 2x sehari)

Diagnosa Keperawatan Resiko perilaku kekerasan Tujuan Khusus c.

Klien dapat membina hubungan saling percaya

d.

Klien mengetahui manfaat minum obat dan akibat jika tidak minum obat secara teratur

71

Tindakan Keperawatan a.

Bina hubungan saling percaya

b.

Evaluasi kegiatan menariknapss dalam dan memukul bantal. Beri pujian

c.

Latih cara mengontrol marah dengan obat (jelaskan 6 benar obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat)

d.

Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa

e.

Jelaskan akibat jika obat tidak diminum sesuai program

f.

Jelaskan akibat putus obat

g.

Jelaskan cara berobat

h.

Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menarik napas dalam ,memukul batal , dan minum obat. Beri pujian

Proses Pelaksana Tindakan ORIENTASI 4. Salam Terapeutik ‘’Assalammualaikum Pak, selamat siang Pak, Masih ingat dengan saya?”

5. Evaluasi/Validasi ‘’Bagaimana perasaan Bapak hari ini?’’ ‘’Bagaimana keadaan Bapak hari ini ?, Ada Keluhan ?’’

6.

Kontrak: Topik, Waktu, Tempat a.

Topik

: ‘’Oke Bapak, bagaimana kalau kita melanjutkan belajar cara mengontrol marah yang Bapak rasakan?’’

b.

Waktu

: ‘’Berapa lama? Bagaimana kalau 10-15 menit?’’

c.

Tempat

: ‘’Bagaimana kalau kita di kursi depan saja pak? Bapak setuju?

72

KERJA ‘’Bapak sudah minum obat pagi ini ? Berapa macam ? Bagus ! Warna nya apa saja ? Bagus !” “Bapak masih ingat kegunaan obat-obat ini pak ?, Baguuus! Saya ulangi lagi ya pak biar lebih ingat Nah obat-obatan bapak ini ada 3 macam, yang kuning muda ini namaya Clozapine, diminum 2x sehari, pagi jam 08.00 dan pada malam hari jam 20.00 , nah gunanya untuk memberikan ketenangan, Yang Kuning tua nama nya THP 2x sehari, pagi jam 08.00 dan pada malam hari jam 20.00, gunanya untuk mengurangi kekatuan dan tremor, yang biru tua itu haloperidol, diminum 2x sehari, pagi jam 08.00 malam jam 20.00, gunanya untuk mengurangi halusinasi.“Untuk aturan minum obat nya itu ada 6 benar pak, yang pertama benar nama yang minum obat, kedua benar dosisnya, ketiga benar waktu minum obatnya, keempat benar cara mengkonsumsinya dan yang kelima benar obatnya” “Nah sekarang kita lanjut untuk akibat bila tidak minum obat secara teratur, nah obat-obatan bapak sudah disesuaikan oleh dokter dengan kondisi bapak agar marah yang kemaren tidak muncul lagi, artinya bapak harus rutin minum obat, apabila bapak tidak minum obat, kondisi yang awalnya sudah baik sudah tidak ada marah akan muncul marah lagi pak, nah untuk itu obat nya harus diminum rutin agar marah tadi tidak muncul lagi pak.”

73

TERMINASI 4. Evaluasi Respon Klien Terhadap Tindakan Keperawatan c. Evaluasi klien subjektif ‘’Apakah bapak sudah paham apa saja manfaat obat yang bapak minum, aturan minum obat dan apa akibatnya jika tidak minum obat secara teratur? d. Evaluasi perawat objektif setelah reinforcement ‘’Coba Bapak sebutkan manfaat obat-obatan bapak , aturan minum obat dan apa akibatnya jika tidak teratur minum obat? Bagus Sekali Pak!

5. Tindak lanjut klien apakah yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil tindakan yang telah dilakukan ‘’Besok kita ulangi lagi ya pak, mohon diingat obat nya, kegunaannya dan apa akibat nya bila putus obat ya paaak”

6. Kontrak yang akan datang topik, waktu, tempat 

Topik : ‘’Bagaimana kalau besok lanjutkan dengan cara mengontrol marah berikutnya pak ?’’ bapak setuju ?



Tempat: ‘’Tempatnya di sini saja ya pak, Bapak setuju?’’ kalo begitu sampai jumpa besok, assalammualaikum Pak ?



Waktu : ‘’Bagaimana kalau habis kegiatan ruangan pak?’’

74

STRATEGI PELAKSANAAN SP 2

Inisial : Tn. M

Hari/Tanggal : 14-12-2017

Umur : 24 tahun

Pertemuan Ke : 6

Kondisi Klien DS : - Klien mengatakan mampu melakukan secara mandiri cara menarik napas dalam ketika marah datang. - Klien mengatakan minum obat 2x sehari. - Klien mengatakan obat yang dia minum dan warnanya - Klien mengatakan dia mau dilatih cara mengontrol marah dengan obat

DO: - Klien mampu melakukan dengan benar dan mandiri cara mengontrol marah dengan menarik napas dalam dan memukul bantal - Klien minum obat teratur 2x sehari - Klien mampu memasukan kegiatan mengontrol marah dengan obat (frekuensi minum obat 2x sehari) - Klien mampu menyebutkan nama obat dan warna obat. Diagnosa Keperawatan Resiko perilaku kekerassan

75

Tujuan Khusus a. Klien dapat membina hubungan saling percaya b. Klien mengetahui manfaat minum obat dan akibat jika tidak minum obat secara teratur Tindakan Keperawatan a. Bina hubungan saling percaya b. Evaluasi kegiatan menarik napas dalam dan memukul bantal. Beri pujian c. Latih cara mengontrol marah dengan obat (jelaskan 6 benar obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat) d. Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa e. Jelaskan akibat jika obat tidak diminum sesuai program f. Jelaskan akibat putus obat g. Jelaskan cara berobat h. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menarik napass dalam ,memukul bantal , dan minum obat. Beri pujian Proses Pelaksana Tindakan ORIENTASI 1.

Salam Terapeutik ‘’Assalammualaikum Pak, selamat siang Pak, Masih ingat dengan saya?”

2. Evaluasi/Validasi ‘’Bagaimana perasaan Bapak hari ini?’’ ‘’Bagaimana keadaan Bapak hari ini ?, Ada Keluhan ?’’

76

3.

Kontrak: Topik, Waktu, Tempat  Topik

: ‘’Oke Bapak, bagaimana kalau kita melanjutkan belajar cara mengontrol halusinasi yang Bapak rasakan?’’

 Waktu : ‘’Berapa lama? Bagaimana kalau 10-15 menit?’’  Tempat

: ‘’Bagaimana kalau kita di kursi depan saja pak? Bapak setuju?

KERJA ‘’Bapak sudah minum obat pagi ini ? Berapa macam ? Bagus ! Warna nya apa saja ? Bagus !” “Bapak masih ingat kegunaan obat-obat ini pak ?, Baguuus! Saya ulangi lagi ya pak biar lebih ingat Nah obat-obatan bapak ini ada 3 macam, yang kuning muda ini namaya Clozapine, diminum 2x sehari, pagi jam 08.00 dan pada malam hari jam 20.00 , nah gunanya untuk memberikan ketenangan, Yang Kuning tua nama nya THP 2x sehari, pagi jam 08.00 dan pada malam hari jam 20.00, gunanya untuk mengurangi kekatuan dan tremor, yang biru tua itu haloperidol, diminum 2x sehari, pagi jam 08.00 malam jam 20.00, gunanya untuk mengurangi halusinasi.“Untuk aturan minum obat nya itu ada 6 benar pak, yang pertama benar nama yang minum obat, kedua benar dosisnya, ketiga benar waktu minum obatnya, keempat benar cara mengkonsumsinya dan yang kelima benar obatnya” “Nah sekarang kita lanjut untuk akibat bila tidak minum obat secara teratur, nah obat-obatan bapak sudah disesuaikan oleh dokter dengan kondisi bapak agar marah yang kemaren tidak muncul lagi, artinya bapak harus rutin minum obat, apabila bapak tidak minum obat, kondisi yang awalnya sudah baik sudah tidak ada marah akan muncul marah lagi pak, nah untuk itu obat nya harus diminum rutin agar marah tadi tidak muncul lagi pak.”

77

TERMINASI 1.

Evaluasi Respon Klien Terhadap Tindakan Keperawatan a. Evaluasi klien subjektif ‘’Apakah bapak sudah paham apa saja manfaat obat yang bapak minum, aturan minum obat dan apa akibatnya jika tidak minum obat secara teratur? b. Evaluasi perawat objektif setelah reinforcement ‘’Coba Bapak sebutkan manfaat obat-obatan bapak , aturan minum obat dan apa akibatnya jika tidak teratur minum obat? Bagus Sekali Pak!

2. Tindak lanjut klien apakah yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil tindakan yang telah dilakukan ‘’Besok kita ulangi lagi ya pak, mohon diingat obat nya, kegunaannya dan apa akibat nya bila putus obat ya paaak”

3. Kontrak yang akan datang topik, waktu, tempat 

Topik : ‘’Bagaimana kalau besok lanjutkan dengan cara mengontrol marah berikutnya pak ?’’ bapak setuju ?



Tempat: ‘’Tempatnya di sini saja ya pak, Bapak setuju?’’ kalo begitu sampai jumpa besok, assalammualaikum Pak ?



Waktu : ‘’Bagaimana kalau habis kegiatan ruangan pak?’’

78

STRATEGI PELAKSANAAN SP 2

Inisial : Tn. M

Hari/Tanggal : 14-12-2017

Umur : 24 tahun

Pertemuan Ke : 7

Kondisi Klien DS : - Klien mengatakan mampu melakukan secara mandiri cara menarik napas dalam dan memukul bantal ketika marah datang. - Klien mengatakan minum obat 2x sehari. - Klien mengatakan obat yang dia minum dan warnanya: Clozapine (kuning muda) THP (kuning tua) Haloperidol (biru tua ) Klien menyebutkan dosis obat yang diminum setiap hari: Clozapine (kuning muda) 25mg THP (kuning tua) 2mg Haloperidol (biru tua)5mg Klien mengatakan dia mau dilatih cara mengontrol marah dengan obat

DO: - Klien mampu melakukan dengan benar dan mandiri cara mengontrol marah dengan menarik napas dalam dan memukul batal. - Klien minum obat teratur 2x sehari

79

- Klien mampu memasukan kegiatan mengontrol marah dengan obat (frekuensi minum obat 2x sehari) - Klien mampu menyebutkan nama obat dan warna obat. - Klien mampu menyebutkan dosis obat yang diminum. - Obat siang (-) THP Clozapine haloperidol Diagnosa Keperawatan Resiko perilaku kekerasan Tujuan Khusus a. Klien dapat membina hubungan saling percaya b. Klien mengetahui manfaat minum obat dan akibat jika tidak minum obat secara teratur

Tindakan Keperawatan a. Bina hubungan saling percaya b. Evaluasi kegiatan menarik napas dalam dan memukul bantal. Beri pujian c. Latih cara mengontrol marah dengan obat (jelaskan 6 benar obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat) d. Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa e. Jelaskan akibat jika obat tidak diminum sesuai program f. Jelaskan akibat putus obat g. Jelaskan cara berobat

80

h. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik , dan minum obat. Beri pujian Proses Pelaksana Tindakan ORIENTASI 1.

Salam Terapeutik ‘’Assalammualaikum Pak, selamat siang Pak, Masih ingat dengan saya?”

2. Evaluasi/Validasi ‘’Bagaimana perasaan Bapak hari ini?’’ ‘’Bagaimana keadaan Bapak hari ini ?, Ada Keluhan ?’’

3.

Kontrak: Topik, Waktu, Tempat 

Topik

: ‘’Oke Bapak, bagaimana kalau kita melanjutkan belajar cara mengontrol halusinasi yang Bapak rasakan?’’



Waktu

: ‘’Berapa lama? Bagaimana kalau 10-15 menit?’’



Tempat

: ‘’Bagaimana kalau kita di kursi depan saja pak? Bapak setuju?

KERJA ‘’Bapak sudah minum obat pagi ini ? Berapa macam ? Bagus ! Warna nya apa saja ? Bagus !” “Bapak masih ingat kegunaan obat-obat ini pak ?, Baguuus! Saya ulangi lagi ya pak biar lebih ingat Nah obat-obatan bapak ini ada 3 macam, yang kuning muda ini namaya Clozapine, diminum 2x sehari, pagi jam 08.00 dan pada malam hari jam 20.00 , nah gunanya untuk memberikan ketenangan, Yang Kuning tua nama nya THP 2x sehari, pagi jam 08.00 dan pada malam hari jam 20.00, gunanya untuk mengurangi kekatuan dan tremor, yang biru tua itu haloperidol, diminum 2x sehari, pagi jam 08.00 malam jam 20.00, gunanya untuk mengurangi halusinasi.“Untuk aturan minum obat nya itu ada 6 benar pak, yang pertama benar nama

81

yang minum obat, kedua benar dosisnya, ketiga benar waktu minum obatnya, keempat benar cara mengkonsumsinya dan yang kelima benar obatnya” “Nah sekarang kita lanjut untuk akibat bila tidak minum obat secara teratur, nah obat-obatan bapak sudah disesuaikan oleh dokter dengan kondisi bapak agar marah yang kemaren tidak muncul lagi, artinya bapak harus rutin minum obat, apabila bapak tidak minum obat, kondisi yang awalnya sudah baik sudah tidak ada marah akan muncul marah lagi pak, nah untuk itu obat nya harus diminum rutin agar marah tadi tidak muncul lagi pak.” TERMINASI 1.

Evaluasi Respon Klien Terhadap Tindakan Keperawatan a.

Evaluasi klien subjektif ‘’Apakah bapak sudah paham apa saja manfaat obat yang bapak minum, aturan minum obat dan apa akibatnya jika tidak minum obat secara teratur?

b.

Evaluasi perawat objektif setelah reinforcement ‘’Coba Bapak sebutkan manfaat obat-obatan bapak , aturan minum obat dan apa akibatnya jika tidak teratur minum obat? Bagus Sekali Pak!

2. Tindak lanjut klien apakah yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil tindakan yang telah dilakukan ‘’Besok kita ulangi lagi ya pak, mohon diingat obat nya, kegunaannya dan apa akibat nya bila putus obat ya paaak”

3. Kontrak yang akan datang topik, waktu, tempat 

Topik : ‘’Bagaimana kalau besok lanjutkan dengan cara mengontrol marah berikutnya pak ?’’ bapak setuju ?



Tempat: ‘’Tempatnya di sini saja ya pak, Bapak setuju?’’ kalo begitu sampai jumpa besok, assalammualaikum Pak ?



Waktu : ‘’Bagaimana kalau habis kegiatan ruangan pak?

82

STRATEGI PELAKSANAAN SP 2

Inisial : Tn. M

Hari/Tanggal : 14-12-2017

Umur : 24 tahun

Pertemuan Ke : 8

Kondisi Klien DS : - Klien mengatakan minum obat 3x sehari. - Klien Klien mengatakan mampu melakukan secara mandiri cara menghardik ketika halusinasi datang mengatakan obat yang dia minum dan warnanya: Clozapine (kuning muda) THP (kuning tua) Haloperidol (biru tua) - Klien menyebutkan dosis obat yang diminum setiap hari: Clozapine (kuning muda) 25mg THP (kuning tua) 2mg Haloperidol(biru tua)5mg - Klien mengatakan jika tidak minum obat pikiran jadi kacau dan tidak tenang. - Klien mengatakan dia mau dilatih cara mengontrol marah dengan obat

83

DO: - Klien mampu melakukan dengan benar dan mandiri cara mengontrol marah dengan menarik napas dalam dan memukul bantal - Klien minum obat teratur 2x sehari - Klien mampu memasukan kegiatan mengontrol marah dengan obat (frekuensi minum obat 2x sehari) - Klien mampu menyebutkan nama obat dan warna obat. - Klien mampu menyebutkan dosis obat yang diminum. - Klien mengetahui akibat jika tidak minum obat. - Obat siang (-) THP Clozapine haloperidol Diagnosa Keperawatan Resiko perilaku kekerasan Tujuan Khusus a.

Klien dapat membina hubungan saling percaya

b.

Klien mengetahui manfaat minum obat dan akibat jika tidak minum obat secara teratur

Tindakan Keperawatan a.

Bina hubungan saling percaya

b.

Evaluasi kegiatan menarik napas dalam dan mmukul bantal. Beri pujian

c.

Latih cara mengontrol marah dengan obat (jelaskan 6 benar obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat)

d.

Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa

84

e.

Jelaskan akibat jika obat tidak diminum sesuai program

f.

Jelaskan akibat putus obat

g.

Jelaskan cara berobat

h.

Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menarik napas dalam ,memukul bantal , dan minum obat. Beri pujian

Proses Pelaksana Tindakan ORIENTASI 1.

Salam Terapeutik ‘’Assalammualaikum Pak, selamat siang Pak, Masih ingat dengan saya?”

2. Evaluasi/Validasi ‘’Bagaimana perasaan Bapak hari ini?’’ ‘’Bagaimana keadaan Bapak hari ini ?, Ada Keluhan ?’’

3.

Kontrak: Topik, Waktu, Tempat  Topik

: ‘’Oke Bapak, bagaimana kalau kita melanjutkan belajar cara mengontrol halusinasi yang Bapak rasakan?’’

 Waktu : ‘’Berapa lama? Bagaimana kalau 10-15 menit?’’  Tempat

: ‘’Bagaimana kalau kita di kursi depan saja pak? Bapak setuju?

KERJA ‘’Bapak sudah minum obat pagi ini ? Berapa macam ? Bagus ! Warna nya apa saja ? Bagus !” “Bapak masih ingat kegunaan obat-obat ini pak ?, Baguuus! Saya ulangi lagi ya pak biar lebih ingat Nah obat-obatan bapak ini ada 3 macam, yang kuning muda ini namaya Clozapine, diminum 2x sehari, pagi jam 08.00 dan pada malam hari jam 20.00 , nah

85

gunanya untuk memberikan ketenangan, Yang Kuning tua nama nya THP 2x sehari, pagi jam 08.00 dan pada malam hari jam 20.00, gunanya untuk mengurangi kekatuan dan tremor, yang biru tua itu haloperidol, diminum 2x sehari, pagi jam 08.00 malam jam 20.00, gunanya untuk mengurangi halusinasi.“Untuk aturan minum obat nya itu ada 6 benar pak, yang pertama benar nama yang minum obat, kedua benar dosisnya, ketiga benar waktu minum obatnya, keempat benar cara mengkonsumsinya dan yang kelima benar obatnya” “Nah sekarang kita lanjut untuk akibat bila tidak minum obat secara teratur, nah obat-obatan bapak sudah disesuaikan oleh dokter dengan kondisi bapak agar marah yang kemaren tidak muncul lagi, artinya bapak harus rutin minum obat, apabila bapak tidak minum obat, kondisi yang awalnya sudah baik sudah tidak ada marah akan muncul marah lagi pak, nah untuk itu obat nya harus diminum rutin agar marah tadi tidak muncul lagi pak.” TERMINASI 1.

Evaluasi Respon Klien Terhadap Tindakan Keperawatan a.

Evaluasi klien subjektif ‘’Apakah bapak sudah paham apa saja manfaat obat yang bapak minum, aturan minum obat dan apa akibatnya jika tidak minum obat secara teratur?

b.

Evaluasi perawat objektif setelah reinforcement ‘’Coba Bapak sebutkan manfaat obat-obatan bapak , aturan minum obat dan apa akibatnya jika tidak teratur minum obat? Bagus Sekali Pak!

2. Tindak lanjut klien apakah yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil tindakan yang telah dilakukan ‘’Besok kita ulangi lagi ya pak, mohon diingat obat nya, kegunaannya dan apa akibat nya bila putus obat ya paaak”

86

3. Kontrak yang akan datang topik, waktu, tempat 

Topik : ‘’Bagaimana kalau besok lanjutkan dengan cara mengontrol marahi berikutnya pak ?’’ bapak setuju ?



Tempat: ‘’Tempatnya di sini saja ya pak, Bapak setuju?’’ kalo begitu sampai jumpa besok, assalammualaikum Pak ?



Waktu : ‘’Bagaimana kalau habis kegiatan ruangan pak?’’

87

STRATEGI PELAKSANAAN SP 3

Inisial : Tn. M

Hari/Tanggal : 15-12-2017

Umur : 24 tahun

Pertemuan Ke : 9

Kondisi Klien DS : - Klien mengatakan mampu melakukan secara mandiri cara menarik napas dalam dan memukul bantal ketika marah datang. - Klien mengatakan minum obat 2x sehari. - Klien mengatakan obat yang dia minum dan warnanya: Clozapine (kuning muda) THP (kuning tua) Haloperidol (biru tua ) - Klien menyebutkan dosis obat yang diminum setiap hari: Clozapine (kuning muda) 25mg THP (kuning tua) 2mg Haloperidol (biru tua )5mg - Klien mengatakan jika tidak minum obat pikiran jadi kacau dan tidak tenang. - Klien mengatakan dia mau dilatih cara mengontrol marah dengan obat. - Klien menceritakan kegiatan yang dia suka selama di ruang program khusus (bermain Futsal).

88

DO: - Klien mampu melakukan dengan benar dan mandiri cara mengontrol marah dengan menarik napas dalam dan memukul bantal. - Klien minum obat teratur 2x sehari - Klien mampu memasukan kegiatan mengontrol marah dengan obat (frekuensi minum obat 2x sehari) - Klien mampu menyebutkan nama obat dan warna obat. - Klien mampu menyebutkan dosis obat yang diminum. - Klien mengetahui akibat jika tidak minum obat. - Klien mampu mengungkapkan tentang hobbinya. - Obat siang (-) THP Clozapine Haloperidol

Diagnosa Keperawatan Resiko perilaku kekerasan Tujuan Khusus a. Klien dapat membina hubungan saling percaya b. Klien dapat menjelaskan cara mengonrol rasa marah dengan cara verbal selama di program khusus

89

Tindakan Keperawatan a. Bina hubungan saling percaya b. Evaluasi kegiatan menarik napas dalam dan memukul banal. Beri pujian c. Latih cara mengontrol marah dengan obat (jelaskan 6 benar obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat) d. Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa e. Jelaskan akibat jika obat tidak diminum sesuai program f. Jelaskan akibat putus obat g. Jelaskan cara berobat h. Jelaskan cara verbal (yaitu mengungkapkan,meminta dan menolak dengan benar) dengan mengungkapkan sesuatu i. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menarik napas dalam ,memukul bantal , minum obat dan cara verbal (yaitu mengungkapkan,meminta dan menolak dengan benar) dengen mengungkapkan sesuuatu. Beri pujian Proses Pelaksana Tindakan ORIENTASI 1.

Salam Terapeutik ‘’Assalammualaikum Pak, selamat siang Pak, Masih ingat dengan saya?”

2.

Evaluasi/Validasi ‘’Bagaimana perasaan Bapak hari ini?’’ ‘’Bagaimana keadaan Bapak hari ini ?, Ada Keluhan ?’’

90

3.

Kontrak: Topik, Waktu, Tempat 

Topik

: ‘’Oke Bapak, bagaimana kalau kita melanjutkan belajar

cara mengontrol marah dengan cara verbal

(mengungkapkan ,meminta,menolak ) dengan mengungkapkan sesuatu pak?’’ 

Waktu

: ‘’Berapa lama? Bagaimana kalau 10-15 menit?’’



Tempat

: ‘’Bagaimana kalau kita di kursi depan saja pak? Bapak setuju?

KERJA ‘’Bapak sudah minum obat pagi ini ? Berapa macam ? Bagus ! Warna nya apa saja ? Bagus !” “Bapak masih ingat kegunaan obat-obat ini pak ?, Baguuus! Baiklah pak, Selanjutnya kita akan latihan mengontrol marah dengan cara ke tiga dengan verbal(mengungkapkan,meminta,menolak). Mengungkapkan: perasaan kesal ,jika ada perlakuan orang lain yang membuat kesal bapak dapat mengatakan .saya jadi ingin marah karena perkataan mu itu coba praktekan,bagus pak”. Meminta : dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta tidak menggunakan kata kata kasar,kemarin bapa bilang marahnya karena minta ambil kan air minum dengan teman tidak di ambilkan,.coba bapa minta ambilkan air putih dengan baik,kawan tolong ambilkaan air putih nya untuk saya .coba praktekan.bagus pak.”.menolak : dengan baik ,jika ada yang menyuruh dan bapa tidak bisa melakukannya karena sedang ada kerjaan”,.coba bapa praktekan . bagus pak.” ”TERMINASI 1.

Evaluasi Respon Klien Terhadap Tindakan Keperawatan a.

Evaluasi klien subjektif ‘’Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tadi ?

b.

Evaluasi perawat objektif setelah reinforcement ‘’Apakah bapak suka dengan perbincangan kita hari ini ?

91

2. Tindak lanjut klien apakah yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil tindakan yang telah dilakukan ‘’Setelah kita berbincang-bincang tentang cara mengungkapkan,meminta,menolak dengan baik , bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang hal seperti tadi tapi lebih mendalam ?”

3. Kontrak yang akan datang topik, waktu, tempat 

Topik : ‘’Bagaimana kalau besok lanjutkan dengan cara mengungkapkan ,meminta,menolak berikutnya pak ?’’ bapak setuju ?



Tempat: ‘’Tempatnya di sini saja ya pak, Bapak setuju?’’ kalo begitu sampai jumpa besok, assalammualaikum Pak ?



Waktu : ‘’Bagaimana kalau habis kegiatan ruangan pak?’’

92

STRATEGI PELAKSANAAN SP 3

Inisial : Tn. M

Hari/Tanggal : 15-12-2017

Umur : 24 tahun

Pertemuan Ke : 10

Kondisi Klien DS : - Klien mengatakan mampu melakukan secara mandiri cara menarik napas dalam dan memukul bantal ketika marah datang. - Klien mengatakan minum obat 2x sehari. - Klien mengatakan obat yang dia minum dan warnanya: Clozapine (kuning muda) THP (kuning tua) Haloperidol (biru tua ) - Klien menyebutkan dosis obat yang diminum setiap hari: Clozapine (kuning muda) 25mg THP (kuning tua) 2mg Haloperidol (biru tua )5mg - Klien mengatakan jika tidak minum obat pikiran jadi kacau dan tidak tenang. - Klien mengatakan dia mau dilatih cara mengontrol marah dengan obat. - Klien menceritakan kegiatan yang dia suka selama di ruang program khusus (bermain Futsal).

93

DO: - Klien mampu melakukan dengan benar dan mandiri cara mengontrol marah dengan menarik napas dalam dan memukul bantal. - Klien minum obat teratur 2x sehari - Klien mampu memasukan kegiatan mengontrol marah dengan obat (frekuensi minum obat 2x sehari) - Klien mampu menyebutkan nama obat dan warna obat. - Klien mampu menyebutkan dosis obat yang diminum. - Klien mengetahui akibat jika tidak minum obat. - Klien mampu mengungkapkan tentang hobbinya. - Obat siang (-) THP Clozapine Haloperidol

Diagnosa Keperawatan Resiko perilaku kekerasan Tujuan Khusus a. Klien dapat membina hubungan saling percaya b. Klien dapat menjelaskan cara mengontrol rasa marah denagn cara verbal selama di program khusus

94

Tindakan Keperawatan a. Bina hubungan saling percaya b. Evaluasi kegiatan menarik napas dalam dan memukul banal. Beri pujian c. Latih cara mengontrol marah dengan obat (jelaskan 6 benar obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat. d. Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa e. Jelaskan akibat jika obat tidak diminum sesuai program f.

Jelaskan akibat putus obat

g. Jelaskan cara berobat h. Jelaskan cara verbal (yaitu mengungkapkan,meminta dan menolak dengan benar) dengan mengungkapkan sesuatu i.

Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menarik napas dalam ,memukul bantal , minum obat dan cara verbal (yaitu mengungkapkan,meminta dan menolak dengan benar) dengen mengungkapkan sesuuatu. Beri pujian

Proses Pelaksana Tindakan ORIENTASI 1. Salam Terapeutik ‘’Assalammualaikum Pak, selamat siang Pak, Masih ingat dengan saya?”

2. Evaluasi/Validasi ‘’Bagaimana perasaan Bapak hari ini?’’ ‘’Bagaimana keadaan Bapak hari ini ?, Ada Keluhan ?’’

95

3. Kontrak: Topik, Waktu, Tempat  Topik

: ‘’Oke Bapak, bagaimana kalau kita melanjutkan belajar cara mengontrol resiko perilaku kekerasan dengan

cara verbal ( mengungkapkan, meminta dan menolak) dengan baik?’’  Waktu

: ‘’Berapa lama? Bagaimana kalau 10-15 menit?’’

 Tempat : ‘’Bagaimana kalau kita di kursi depan saja pak? Bapak setuju? KERJA ‘’Bapak sudah minum obat pagi ini ? Berapa macam ? Bagus ! Warna nya apa saja ? Bagus !” ‘’Bapak sudah minum obat pagi ini ? Berapa macam ? Bagus ! Warna nya apa saja ? Bagus !” “Bapak masih ingat kegunaan obat-obat ini pak ?, Baguuus! Baiklah pak, Selanjutnya kita akan latihan mengontrol marah dengan cara ke tiga dengan verbal(mengungkapkan,meminta,menolak). Mengungkapkan: perasaan kesal ,jika ada perlakuan orang lain yang membuat kesal bapak dapat mengatakan .saya jadi ingin marah karena perkataan mu itu coba praktekan,bagus pak”. Meminta : dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta tidak menggunakan kata kata kasar,kemarin bapa bilang marahnya karena minta ambil kan air minum dengan teman tidak di ambilkan,.coba bapa minta ambilkan air putih dengan baik,kawan tolong ambilkaan air putih nya untuk saya .coba praktekan.bagus pak.”.menolak : dengan baik ,jika ada yang menyuruh dan bapak tidak bisa melakukannya karena sedang ada kerjaan”,.coba bapa praktekan, maaf, saya sedang ada kerjaan . bagus pak.”

96

TERMINASI 1. Evaluasi Respon Klien Terhadap Tindakan Keperawatan a.

klien subjektif ‘’Bagaimana perasaan bapak setelah latihan mengontrol rasa marah dengan cara verbal (mengungkapkan, meminta dan menolak tadi ?

b.

Evaluasi Evaluasi perawat objektif setelah reinforcement ‘’Apakah bapak suka dengan latihan kita hari ini ?

2. Tindak lanjut klien apakah yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil tindakan yang telah dilakukan ‘’Setelah kita latihan tentang mengontrol rasa marah tadi, bagaimana besok kita latihan lagi mengontrol rasa marah lagi ?”

3. Kontrak yang akan datang topik, waktu, tempat 

Topik : ‘’Bagaimana kalau besok lanjutkan dengan cara spritual berikutnya pak ?’’ bapak setuju ?



Tempat: ‘’Tempatnya di sini saja ya pak, Bapak setuju?’’ kalo begitu sampai jumpa besok, assalammualaikum Pak ?



Waktu : ‘’Bagaimana kalau habis kegiatan ruangan pak?’’

97

STRATEGI PELAKSANAAN SP 4

Inisial : Tn. M

Hari/Tanggal : 17-12-2017

Umur : 24 tahun

Pertemuan Ke : 11

Kondisi Klien DS : - Klien mengatakan mampu melakukan secara mandiri cara menarik napas dalam dan memukul bantal ketika marah datang. - Klien mengatakan minum obat 2x sehari. - Klien mengatakan obat yang dia minum dan warnanya: Clozapine (kuning muda) THP (kuning tua) Haloperidol (biru tua ) - Klien menyebutkan dosis obat yang diminum setiap hari: Clozapine (kuning muda) 25mg THP (kuning tua) 2mg Haloperidol (biru tua )5mg - Klien mengatakan jika tidak minum obat pikiran jadi kacau dan tidak tenang. - Klien mengatakan dia mau dilatih cara mengontrol marah dengan obat. - Klien menceritakan kegiatan yang dia suka selama di ruang program khusus (bermain Futsal).

98

DO: - Klien mampu melakukan dengan benar dan mandiri cara mengontrol marah dengan menarik napas dalam dan memukul bantal. - Klien minum obat teratur 2x sehari - Klien mampu memasukan kegiatan mengontrol marah dengan obat (frekuensi minum obat 2x sehari) - Klien mampu menyebutkan nama obat dan warna obat. - Klien mampu menyebutkan dosis obat yang diminum. - Klien mengetahui akibat jika tidak minum obat. - Klien mampu mengungkapkan tentang hobbinya. - Obat siang (-) THP Clozapine Haloperidol

Diagnosa Keperawatan Resiko perilaku kekerasan Tujuan Khusus a. Klien dapat membina hubungan saling percaya b. Klien dapat menceritakan kegiatan keagamaan selama di program khusus

99

Tindakan Keperawatan a. Bina hubungan saling percaya b. Evaluasi kegiatan menarik napas dalam dan memukul banal. Beri pujian c. Latih cara mengontrol marah dengan obat (jelaskan 6 benar obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat. d. Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa e. Jelaskan akibat jika obat tidak diminum sesuai program f.

Jelaskan akibat putus obat

g. Jelaskan cara berobat h. Jelaskan cara verbal (yaitu mengungkapkan,meminta dan menolak dengan benar) dengan mengungkapkan sesuatu i.

Jelaskan cara spiritual dengan berwudhu, shalat dan berzikir.

j.

Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menarik napas dalam ,memukul bantal , minum obat dan cara verbal (yaitu mengungkapkan,meminta dan menolak dengan benar) dengen mengungkapkan sesuuatu. Beri pujian

Proses Pelaksana Tindakan ORIENTASI 1. Salam Terapeutik ‘’Assalammualaikum Pak, selamat siang Pak, Masih ingat dengan saya?”

2. Evaluasi/Validasi ‘’Bagaimana perasaan Bapak hari ini?’’ ‘’Bagaimana keadaan Bapak hari ini ?, Ada Keluhan ?’’

100

3. Kontrak: Topik, Waktu, Tempat  Topik

: ‘’Oke Bapak, bagaimana kalau kita melanjutkan belajar cara mengontrol rasa marah dengan cara spiritual

(berwudhu, shalatdan berzikir)?’’  Waktu

: ‘’Berapa lama? Bagaimana kalau 10-15 menit?’’

 Tempat : ‘’Bagaimana kalau kita di kursi depan saja pak? Bapak setuju? KERJA ‘’Bapak sudah minum obat pagi ini ? Berapa macam ? Bagus ! Warna nya apa saja ? Bagus !” “Bapak masih ingat kegunaan obat-obat ini pak ?, Baguuus!

Baiklah pak, Selanjutnya kita akan katihan mengontrol rasa marah

dengan cara ke empat dengan spiritual (berwudhu, shalat dan berzikir). Saya mau bertanya apa bapak berwudhu, shalat dan berzikir selama berada di sini ? selama di sini apakah bapak sering melakukan aktifitas itu ? selama melakukan aktifitas itu apakah bapak merasa senang ? selain aktifitas itu apakah ada kegiatan keagama yang disukai selain itu seperti habsy ? apakah sering bapak melakukan aktifitas ini ? setelah melakukan aktifitas itu apakah bapak merasa tenang ?

101

TERMINASI 1.

Evaluasi Respon Klien Terhadap Tindakan Keperawatan a. Evaluasi klien subjektif ‘’Bagaimana perasaan bapak setelah berwudhu, shalat dan berzikir ? b. Evaluasi perawat objektif setelah reinforcement ‘’Apakah bapak suka dengan kegiatan kita hari ini ?

2. Tindak lanjut klien apakah yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil tindakan yang telah dilakukan ‘’Setelah kita berwudhu, shalat dan berzikir tadi, bagaimana kalau besok kita kegiatan spiritual lagi tentang hal seperti tadi ?”

3. Kontrak yang akan datang topik, waktu, tempat 

Topik : ‘’Bagaimana kalau besok lanjutkan dengan cara spiritual berikutnya pak ?’’ bapak setuju ?



Tempat: ‘’Tempatnya di sini saja ya pak, Bapak setuju?’’ kalo begitu sampai jumpa besok, assalammualaikum Pak ?



Waktu : ‘’Bagaimana kalau habis kegiatan ruangan pak?’’

102

STRATEGI PELAKSANAAN SP 4

Inisial : Tn. M

Hari/Tanggal : 17-12-2017

Umur : 24 tahun

Pertemuan Ke : 12

Kondisi Klien DS : - Klien mengatakan mampu melakukan secara mandiri cara menarik napas dalam dan memukul bantal ketika marah datang. - Klien mengatakan minum obat 2x sehari. - Klien mengatakan obat yang dia minum dan warnanya: Clozapine (kuning muda) THP (kuning tua) Haloperidol (biru tua ) - Klien menyebutkan dosis obat yang diminum setiap hari: Clozapine (kuning muda) 25mg THP (kuning tua) 2mg Haloperidol (biru tua )5mg - Klien mengatakan jika tidak minum obat pikiran jadi kacau dan tidak tenang. - Klien mengatakan dia mau dilatih cara mengontrol marah dengan obat. - Klien menceritakan kegiatan yang dia suka selama di ruang program khusus (bermain Futsal).

103

DO: - Klien mampu melakukan dengan benar dan mandiri cara mengontrol marah dengan menarik napas dalam dan memukul bantal. - Klien minum obat teratur 2x sehari - Klien mampu memasukan kegiatan mengontrol marah dengan obat (frekuensi minum obat 2x sehari) - Klien mampu menyebutkan nama obat dan warna obat. - Klien mampu menyebutkan dosis obat yang diminum. - Klien mengetahui akibat jika tidak minum obat. - Klien mampu mengungkapkan tentang hobbinya. - Obat siang (-) THP Clozapine Haloperidol

Diagnosa Keperawatan Resiko perilaku kekerasan Tujuan Khusus a. Klien dapat membina hubungan saling percaya b. Klien dapat melaksanakan kegiatan keagaman selama di program khusus

104

Tindakan Keperawatan a. Bina hubungan saling percaya b. Evaluasi kegiatan menarik napas dalam dan memukul banal. Beri pujian c. Latih cara mengontrol marah dengan obat (jelaskan 6 benar obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat. d. Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa e. Jelaskan akibat jika obat tidak diminum sesuai program f.

Jelaskan akibat putus obat

g. Jelaskan cara berobat h. Jelaskan cara verbal (yaitu mengungkapkan,meminta dan menolak dengan benar) dengan mengungkapkan sesuatu i.

Jelaskan cara spiritual dengan berwudhu, shalat dan berzikir.

j.

Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menarik napas dalam ,memukul bantal , minum obat dan cara verbal (yaitu mengungkapkan,meminta dan menolak dengan benar) dengen mengungkapkan sesuuatu. Beri pujian

Proses Pelaksana Tindakan ORIENTASI 1.

Salam Terapeutik ‘’Assalammualaikum Pak, selamat siang Pak, Masih ingat dengan saya?”

2.

Evaluasi/Validasi ‘’Bagaimana perasaan Bapak hari ini?’’ ‘’Bagaimana keadaan Bapak hari ini ?, Ada Keluhan ?’’

105

3.

Kontrak: Topik, Waktu, Tempat  Topik

: ‘’Oke Bapak, bagaimana kalau kita melanjutkan belajar cara mengontrol rasa marah dengan cara spiritual?’’

 Waktu

: ‘’Berapa lama? Bagaimana kalau 10-15 menit?’’

 Tempat

: ‘’Bagaimana kalau kita di kursi depan saja pak? Bapak setuju?

KERJA ‘’Bapak sudah minum obat pagi ini ? Berapa macam ? Bagus ! Warna nya apa saja ? Bagus !” “Bapak masih ingat kegunaan obat-obat ini pak ?, Baguuus!

Baiklah pak, Selanjutnya kita akan katihan mengontrol rasa marah

dengan cara ke empat dengan spiritual (berwudhu, shalat dan berzikir). Saya mau bertanya apa bapak berwudhu, shalat dan berzikir selama berada di sini ? selama di sini apakah bapak sering melakukan aktifitas itu ? selama melakukan aktifitas itu apakah bapak merasa senang ? selain aktifitas itu apakah ada kegiatan keagama yang disukai selain itu seperti habsy ? apakah sering bapak melakukan aktifitas ini ? setelah melakukan aktifitas itu apakah bapak merasa tenang ?

106

TERMINASI 1. Evaluasi Respon Klien Terhadap Tindakan Keperawatan a. Evaluasi klien subjektif ‘’Bagaimana perasaan bapak setelah melaksanakan kegiatan spiritual tadi ? b. Evaluasi perawat objektif setelah reinforcement ‘’Apakah bapak suka dengan kegiatan kita hari ini ?

2. Tindak lanjut klien apakah yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil tindakan yang telah dilakukan ‘’Setelah kita melaksanakan kegiatan spiritual tadi, bagaimana kalau besok kita latihan lagi?”

3. Kontrak yang akan datang topik, waktu, tempat 

Topik : ‘’Bagaimana kalau besok lanjutkan spiritual berikutnya pak ?’’ bapak setuju ?



Tempat: ‘’Tempatnya di sini saja ya pak, Bapak setuju?’’ kalo begitu sampai jumpa besok, assalammualaikum Pak ?



Waktu : ‘’Bagaimana kalau habis kegiatan ruangan pak?’’

107

ANALISA PROSES INTERAKSI Identitas Bangsal Sasaran Komunikasi Lingkungan Deskripsi Klien Tujuan Komunikasi Hari/Tanggal/Jam P: Perawat K: Klien

: Tn. A : Program Khusus : Tn. A : Tenang, tidak ada gangguan : Klien tampak tenang, berpakaian cukup rapi : SP 1 :

Komunikasi Verbal

Komunikasi Non Verbal

P:Assalamualaikum Pak, P:Tersenyum, selamat siang Pak? menatap. K:Waalaikum salam. P:Bagaimana perasaan Bapak hari ini? K: Alhamdulillah Baik, semakin hari semakin terasa sehat. P:Bagaimana kabar Bapak hari ini? K:Baik, alhamdullilah. P:Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang memperkenalkan

K:Ekspresi tersenyum.

Analisa Berpusat Pada Perawat sambil Berharap klien mengungkapkan perasaannya.

Analisa Berpusat Pada Klien Merasa senang dengan perkenalan dengan perawat

Rasional Salam terapeutik merupakan kalimat terbuka untuk memulai BHSP.

108

diri dan menceritakan keadaan Bapak Waktunya 15 menit, untuk tempatnya kalau disini saja pak, Bapak setuju? K: Boleh saya Setuju. P:Perkenalkan pak kami dari Stikes Sari Mulia Banjarmasin nama saya Hasan, dan ini ada 4 teman-teman saya hatta, anshari, sepri, dan evan yang akan merawat Bapak selama 1 bulan ke depan, nama Bapak siapa? K: M P:Lebih suka dipanggil siapa pak ? K : M saja gapapa P : Nah bisakah bapak bercerita kenapa bapak bisa masuk RS pak ? K : Saya masuk karena saya bicara mengamuk setelah minum komik 13 bungkus P :seperti apa pa perkataan yang keluar dari

P : Mempertahankan Berharap klien kontak mata dan menceritakan hal mendengarkan dengan yang ditanyakan seksama cerita klien K : kontak mata ada, bercerita dengan santai

Menceritakan tentang dirinya

Mempertahankan kontak mata dan mendengarkan dengan seksama untuk meningkatkan BHSP

109

mulut baapa yang sering bapak katakan ? K :perkataan saya seperti kurang jelas dan marahmarah sama orang P : perasaan marah itu datangnya waktu kapan pa ? K : waktu saya lagi dalam pengaruh mabok P : bagaimana perasaan bapak kalo itu dating ? K : saya merasa tidak nyaman dan menjengkel kan hati saya P : nah baiklah pa saya disini akan mengajarkan dan melatih cara mengontrol halusinasi, jadi cara mengontrol perasaan marah tersebut itu ada 4 cara pa cara pertama dengan menarik napas dalm dan memukul bantal, obat, verbal dan melakukan kegiatan spiritual. Jadi untuk pertemuan pertama kita ini saya aka mengajarkan bapa cara menarik napas

P : Menjelaskan dan Berharap klien mau mencontohkan mengikuti arahan K : Mengikuti arahan dan mempraktikkan

Mempraktikkan dengan benar

Mencontokan/mempraktikkan dapat mempermudah pemahaman klien

110

dalam dan memukul bantal apa bapak bersedia saya ajarkan dan latih cara menarik napas dalam dan memukul bantal ? K:iyaa ka saya bersedia diajarkan cara menarik napas dalam dan memukul bantas P : nah disini kami akan menjelaskan cara menarik napas dalam dan memukul bantal, cara menarik napas dalam dan memukul banta itu pa dengan tarik napas lewat hidung dan tahan selama 3 detik lalu hembuskan lewat mulut secara perlahan dan kalau memukul bantal kita cari tempat yang sepi seperti pergi kekamar ambil bantal pak lalu pukul sampai bapa merasa lega dan di iringi ucapan istigfar. Nah apa bapak mengerti dan paham cara yang saya jelaskan tadi ? nanti saya contohkan dan bapak ikuti saya ya. K: iya ka saya akan

111

mengikuti arahan kaka cara menarik napas dalam dan memukul bantal. P : Nah Bagus paaak, jadi nanti saya contohkan terlebih dahulu yaa P : ikuti arahan saya ya pa, jadi pertama tama kalo bapak merasa hati bapak jengkel ingin marah bapa tarik napas dalam tahan 5 detik lalu hembuskan kalau memukul bantal cari tempat yang sepi seperti di kamar lalu bapa ambil bantal dan pukul sampai perasaan marah itu hilang dan bisa di iringi dengan istigfar saat memukul bantal itu pak lakukan yang saya sejals kan tadi pak K : iyaa kaaa P: Nah sekarang apakah bapa bisa melakukannya secara mendiri tanpa kami bimbing ? K :iya ka saya bisa

P : Mempertahan kan Berharap klien kontak mata , mengungkapkan mendengarkan dengan perasaannya. seksama K : kontak mata ada, tersenyum

Menjawab pertanyaan dengan lancar

Memvalidasi untuk memperjelas evaluasi pemahaman klien

112

P : Nah Bagus pak , kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian ya pak K : boleeeh P:Bagaimana kalau besok kita ulangi lagi tentang cara mengontrol perilaku kekerasan secara fisik ? K : Boleh mas

P:Bagaimana kalau habis kegiatan ruangan jam 11.00 wita, ibu setuju? K:Setuju. P:Bagaimana kalau ditempat ini saja ya pa, bapa setuju? K:Setuju. P:Kalau begitu saya permisi, silahkan bapak istirahat, Assalamualaikum pak K : Waalaikumsalam

P : Mempertahan kan Berharap hubungan kontak mata dan menjabat saling percaya tangan klien saat pamit terjaga K : kontak mata ada , menjabat tangan perawat saat perawat pamit

Menanggapi pertanyaan perawat

Jabat tangan adalah salah satu bentuk BHSP

113

ANALISA PROSES INTERAKSI Identitas Bangsal Sasaran Komunikasi Lingkungan Deskripsi Klien Tujuan Komunikasi Hari/Tanggal/Jam P: Perawat K: Klien

: Tn. A : Program Khusus : Tn. M : Tenang, tidak ada gangguan : Klien tampak tenang, berpakaian cukup rapi : SP 2 :

Komunikasi Verbal

Komunikasi Non Verbal

P:Assalamualaikum Pak, P:Tersenyum, selamat siang Pak? menatap. K:Waalaikum salam. P:Bagaimana perasaan Bapak hari ini? K: Alhamdulillah Baik. P:Bagaimana Bapak hari ini? K:Baik.

Analisa Berpusat Pada Perawat sambil Berharap klien mengungkapkan perasaannya.

Analisa Berpusat Pada Klien Menyambut klien

Rasional Salam terapeutik merupakan kalimat terbuka untuk memulai BHSP.

K:Ekspresi tersenyum.

kabar

P: masih ingat apa yang K : Mempertahankan kontak mata kita pelajari kemarin ? K: Masih pak mendengarkan dengan seksama P : Coba diulangi pak K: kontak mata ada ,

Berharap klien masih mengingat aa yang diajarkan

Menjawab dengan lancar

Validasi untuk menguatkan evaluasi pemahaman klien

114

K : Cara mengontrol tersenyum secara fisik yaitu Tarik nafas dan pukul bantal P: Bagus sekali pak, nah bagaimana kalau kita hari ini belajar mengontrol perilaku kekerasan dengan obat ? K : Boleh mas P: Nah hari ini kita akan P : Mempertahankan Berharap klien kontak mata belajar mengontrol mendengarkan perilaku kekerasan K : kontak mata ada, dengan seksama dengan obat. Caranya adalah minum obat dengan prinsip 6 benar obat yaitu benar obat, benar gunanya, benar dosis, benar frekuensi atau berapa kali sehari, benar cara konsumsinya dan kontinuitas atau kelanjutan minum obatnya pak. K: P : Nah untuk obat bapak adalah clozapine , warnanya kuning pucat bentuknya bulat, dosis nya 25 mg, guna nya agar bapak rileks dan pikiran

Klien mendengarkan dengan seksama

Mempertahankan kontak mata dan mendengarkan dengan seksama untuk meningkatkan BHSP

115

tenang, obat nya diminum dengan air putih, obat nya ni buat bapak diminum nya pagi 1 butir malam 1 butir,haloperidol warna nya biru tua bentuk nya bulat,dosis 5mg,guna untuk menghilangkan halusinasi,obat nya di minum dengan air putih,pagi 1 butir malam 1 butir,thp warna nya kuning tua,bentuk bulat,dosis 2mg,guna nya untuk menghilangkan kekakuan,diminum dengan air putih pagi 1 butir malam 1 putir K : iya iya iya P : Gimana pak sudah paham ? K : Sedikit pak P : coba sebutkan obatnya, warnanya, bentuknya, dosisnya, gunanya, cara konsumsinya dan berapa kali sehari pak ? K : obat nya clozapine, warna kuning, bentuk bulat, dosis ny 25,

P : Menjelaskan dan mencontohkan obatnya K : Mengikuti arahan dan mempraktikkan Berharap klien mau memahami penjelasan perawat

Memperhatikan dengan seksama

Mencontohkan/mempraktikkan dapat mempermudah pemahaman klien

116

gunanya supaya tenang, obat ny diminum pakai air dan minumnya pagi 1 malam 1, haloperidol warna nya biru tua bentuk nya bulat,dosis 5mg,guna untuk menghilangkan halusinasi,obat nya di minum dengan air putih,pagi 1 butir malam 1 butir,thp warna nya kuning tua,bentuk bulat,dosis 2mg,guna nya untuk menghilangkan kekakuan,diminum dengan air putih pagi 1 butir malam 1 putir

P : Bagus paaak nah bagaimana perasaan nya setelah belajar mengontrol perilaku kekerasan dengan minum obat pak ? K : senang mas P: nah coba sebutkan lagi obatnya, warnanya, bentuknya, dosisnya, gunanya, cara konsumsinya dan berapa kali sehari pak ? K : obat nya clozapine,

P : Mempertahan kan kontak mata , mendengarkan dengan seksama K : kontak mata ada, tersenyum

Berharap klien Memahami penjelasan tentang obat

Menjawab pertanyaan dengan lancar

Memvalidasi untuk memperjelas evaluasi pemahaman klien

117

warna kuning, bentuk bulat, dosis ny 25, gunanya supaya tenang, obat ny diminum pakai air dan minumnya pagi 1 malam 1, haloperidol warna nya biru tua bentuk nya bulat,dosis 5mg,guna untuk menghilangkan halusinasi,obat nya di minum dengan air putih,pagi 1 butir malam 1 butir,thp warna nya kuning tua,bentuk bulat,dosis 2mg,guna nya untuk menghilangkan kekakuan,diminum dengan air putih pagi 1 butir malam 1 putir

P : Nah Bagus pak , kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian ya pak K : boleeeh P:Bagaimana kalau besok kita lanjut belajar cara mengontrol perilaku kekerasan secara verbal ? K : Boleh mas

P : Mempertahan kan kontak Berharap hubungan mata dan menjabat tangan saling percaya klien saat pamit terjaga K : kontak mata ada , menjabat tangan perawat saat perawat pamit

Menanggapi pertanyaan perawat

Jabat tangan adalah salah satu bentuk BHSP

118

P:Bagaimana kalau habis kegiatan ruangan jam 11.00 wita, Bapak setuju? K:Setuju. P:Bagaimana kalau ditempat ini saja ya pak, bapak setuju? K:Setuju. P:Kalau begitu saya permisi, silahkan bapak istirahat, Assalamualaikum pak K : Waalaikumsalam

119

ANALISA PROSES INTERAKSI Identitas Bangsal Sasaran Komunikasi Lingkungan Deskripsi Klien Tujuan Komunikasi Hari/Tanggal/Jam P: Perawat K: Klien

: Tn. A : Program Khusus : Tn. M : Tenang, tidak ada gangguan : Klien tampak tenang, berpakaian cukup rapi : SP 3 :

Komunikasi Verbal

P:Assalamualaikum selamat siang Pak? K:Waalaikum salam.

Komunikasi Non Verbal

Pak, P:Tersenyum, sambil menatap.

Analisa Berpusat Pada Perawat Berharap klien mengungkapkan perasaannya.

Analisa Berpusat Pada Klien Menyambut klien

Rasional

Salam terapeutik merupakan kalimat terbuka untuk memulai BHSP.

K:Ekspresi tersenyum. P:Bagaimana perasaan Bapak hari ini? K: Alhamdulillah Baik. P:Bagaimana kabar Bapak hari ini? K:Baik. K : Mempertahankan kontak mata P: masih ingat apa yang mendengarkan dengan seksama K: kontak mata ada , tersenyum kita pelajari kemarin ? K: Masih pak

Berharap klien masih mengingat aa yang diajarkan

Menjawab dengan lancar

Validasi untuk menguatkan evaluasi pemahaman klien

120

P : Coba diulangi pak K : Cara mengontrol dengan obat dengan prinsip 6 benar obat yaitu benar obat, benar gunanya, benar dosis, benar frekuensi atau berapa kali sehari, benar cara konsumsinya dan kontinuitas dan obat nya clozapine, warna kuning, bentuk bulat, dosis ny 25, gunanya supaya tenang, obat ny diminum pakai air dan minumnya pagi 1 malam 1, haloperidol warna nya biru tua bentuk nya bulat,dosis 5mg,guna untuk menghilangkan halusinasi,obat nya di minum dengan air putih,pagi 1 butir malam 1 butir,thp warna nya kuning tua,bentuk bulat,dosis 2mg,guna nya untuk menghilangkan kekakuan,diminum dengan air putih pagi 1 butir malam 1 putir P: Bagus sekali pak, nah bagaimana kalau kita hari ini belajar mengontrol

121

perilaku kekerasan dengan verbal(mengungkapkan,m eminta,menolak)

K : Boleh mas P: Nah hari ini kita akan P : Mempertahankan kontak mata belajar mengontrol perilaku K : kontak mata ada, kekerasan dengan verbal(mengungkapkan,me minta,menolak) K ; iyaa P : Nah untuk contoh mengungkapkan seperti ini pak perasaan kesal,jika ada perlakuan orang lain yang membuat kesal bapak dapat mengatakan,saya jadi ingin marah karena perkataanmu itu,’’ meminta,dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta tidak mengunakan kata kata kasar,kemarin bapa bilang marah nya karena tidak di ambilakan air minum dengan teman,coba bapa minta ambilkan air minum dengan baik,kawan tolong

Berharap klien mendengarkan dengan seksama

Klien mendengarkan dengan seksama

Mempertahankan kontak mata dan mendengarkan dengan seksama untuk meningkatkan BHSP

122

ambilkan air minum untuk saya.’’ Menolak,dengan baik,jika ada yang menyuruh bapa,bapa bisa mengatakan saya sedang ada kerjaan. K : iya iya iya P : Gimana pak sudah P : Menjelaskan dan mencontohkan paham ? verbal(mengungkapkan,meminta,m K : paham enolak) : Mengikuti arahan dan P : coba contoh K mempraktikkan mengungkapkan,meminta, menolak pak ? K : mengungkapkan seperti ini perasaan kesal,jika ada perlakuan orang lain yang membuat kesal ,saya dapat mengatakan,saya jadi ingin marah karena perkataanmu itu,’’ meminta,kawan tolong ambilkan air minum untuk saya.’’ Menolak, ,jika ada yang menyuruh saya,saya bisa mengatakan saya sedang ada kerjaan.

P

:

Bagus

paaak

Berharap klien mau memahami penjelasan perawat

nah P : Mempertahan kan kontak mata , Berharap klien

Memperhatikan dengan seksama

Menjawab

Mencontohkan/mempraktikkan dapat mempermudah pemahaman klien

Memvalidasi untuk

123

bagaimana perasaan nya mendengarkan dengan seksama setelah belajar mengontrol K : kontak mata ada, tersenyum perilaku kekerasan dengan verbal ? K : senang mas

Memahami penjelasan tentang obat

pertanyaan dengan lancar

memperjelas evaluasi pemahaman klien

Menanggapi pertanyaan perawat

Jabat tangan adalah salah satu bentuk BHSP

P: nah coba contohkan cara mengungkapkan,meminta, menolak. K : mengungkapkan seperti ini perasaan kesal,jika ada perlakuan orang lain yang membuat kesal ,saya dapat mengatakan,saya jadi ingin marah karena perkataanmu itu,’’ meminta,kawan tolong ambilkan air minum untuk saya.’’ Menolak, ,jika ada yang menyuruh saya,saya bisa mengatakan saya sedang ada kerjaan.

P : Nah Bagus pak , kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian ya pak K : boleeeh P:Bagaimana kalau besok kita lanjut belajar cara

P : Mempertahan kan kontak mata Berharap dan menjabat tangan klien saat pamit hubungan saling K : kontak mata ada , menjabat percaya terjaga tangan perawat saat perawat pamit

124

mengontrol perilaku kekerasan spiritual? K : Boleh mas

P:Bagaimana kalau habis kegiatan ruangan jam 11.00 wita, Bapak setuju? K:Setuju. P:Bagaimana kalau ditempat ini saja ya pak, bapak setuju? K:Setuju. P:Kalau begitu saya permisi, silahkan bapak istirahat, Assalamualaikum pak K : Waalaikumsalam

125

ANALISA PROSES INTERAKSI Identitas Bangsal Sasaran Komunikasi Lingkungan Deskripsi Klien Tujuan Komunikasi Hari/Tanggal/Jam P: Perawat K: Klien

: Tn. A : Program Khusus : Tn. M : Tenang, tidak ada gangguan : Klien tampak tenang, berpakaian cukup rapi : SP 4 :

Komunikasi Verbal

P:Assalamualaikum selamat siang Pak? K:Waalaikum salam.

Komunikasi Non Verbal

Pak, P:Tersenyum, sambil menatap.

Analisa Berpusat Pada Perawat Berharap klien mengungkapkan perasaannya.

Analisa Berpusat Pada Klien Menyambut klien

Rasional

Salam terapeutik merupakan kalimat terbuka untuk memulai BHSP.

K:Ekspresi tersenyum. P:Bagaimana perasaan Bapak hari ini? K: Alhamdulillah Baik. P:Bagaimana kabar Bapak hari ini? K:Baik. K : Mempertahankan kontak mata P: masih ingat apa yang mendengarkan dengan seksama K: kontak mata ada , tersenyum kita pelajari kemarin ? K: Masih pak

Berharap klien masih mengingat aa yang diajarkan

Menjawab dengan lancar

Validasi untuk menguatkan evaluasi pemahaman klien

126

P : Coba diulangi pak K : Cara mengontrol dengan verbal(mengungkapkan,me minta,menolak ) mengungkapkan seperti ini perasaan kesal,jika ada perlakuan orang lain yang membuat kesal ,saya dapat mengatakan,saya jadi ingin marah karena perkataanmu itu,’’ meminta,kawan tolong ambilkan air minum untuk saya.’’ Menolak, ,jika ada yang menyuruh saya,saya bisa mengatakan saya sedang ada kerjaan. P: Bagus sekali pak, nah bagaimana kalau kita hari ini belajar mengontrol perilaku kekerasan dengan spiritual

K : Boleh mas P: Nah hari ini kita akan P : Mempertahankan kontak mata belajar mengontrol perilaku K : kontak mata ada, kekerasan dengan spiritual

Berharap klien mendengarkan dengan seksama

Klien mendengarkan dengan seksama

Mempertahankan kontak mata dan mendengarkan dengan seksama untuk meningkatkan BHSP

127

P : Nah untuk contoh nya bapa bisa melakukan wudhu,shalat untuk mengatasi perilaku kekerasan K : iya iya iya P : Gimana pak sudah paham ? P : Menjelaskan dan mencontohkan Berharap klien K : paham spiritual nya mau memahami : Mengikuti arahan dan penjelasan P : coba contoh dengan K mempraktikkan spiritual perawat K : saya bisa melakukan nya dengan wudhu ,shalat untuk mengatasi perilaku kekerasan P: Bagus paaak nah P : Mempertahan kan kontak mata , Berharap klien bagaimana perasaan nya mendengarkan dengan seksama Memahami setelah belajar mengontrol K : kontak mata ada, tersenyum penjelasan perilaku kekerasan dengan tentang obat spiritual ? K : senang mas P: nah coba contohkan dengan spiritual K : saya bisa melakukan nya dengan wudhu ,shalat untuk mengatasi perilaku kekerasan

Memperhatikan dengan seksama

Mencontohkan/mempraktikkan dapat mempermudah pemahaman klien

Menjawab pertanyaan dengan lancar

Memvalidasi untuk memperjelas evaluasi pemahaman klien

128

P : Nah Bagus pak , kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian ya pak K : boleeeh P:Nah sudah saya ajarkan 4 cara untuk mengontrol perilaku kekerasan (marah ) tolong di latih trus ya pak K : iyaa mas P:pertemuan kita sudh selesai ya mas untuk latihan 4 cara mengatasi perilaku kekerasan (marah) semoga bapak bisa melatih nya setiap hari dan masuk ke jadwal kegiatan harian bapak K:terimakasih mas telah mengajar kan saya cara mengatasi perilaku kekerasan (marah ) P:Kalau begitu saya permisi, silahkan bapak istirahat, Assalamualaikum pak K : Waalaikumsalam

P : Mempertahan kan kontak mata Berharap dan menjabat tangan klien saat pamit hubungan saling K : kontak mata ada , menjabat percaya terjaga tangan perawat saat perawat pamit

Menanggapi pertanyaan perawat

Jabat tangan adalah salah satu bentuk BHSP

Related Documents


More Documents from ""