FORMAT PENGKAJIAN Tempat Praktik
: RSUD.Dr. R.M DJOELHAM KOTA BINJAI
Ruangan
: Anting Putri
I.BIODATA A.IDENTITAS KLIEN Nama
: Yuke Sabila Marbun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
:18 Tahun
Status Kawin
: Belum Kawin
Agama
: Kristen
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Pelajar
Alamat
: Dusun II Gg.Abadi
Tanggal masuk RS
: 19 Maret 2019
No.Rekam Medis
: 18.86.41
Ruangan
: Anting Putri
Golongan Darah
:O
Tanggal Pengkajian
: 20 Maret 2019
Tanggal Operasi
:-
Diagnosa Medis
: TB PARU
B. PENANGGUNGJAWAB Nama
: Ny. E
Hubungan dengan Klien
: Orang tua
Pekerjaan
: Tukang Cuci
Alamat
: Dusun II Gg.Abadi
II.RIWAYAT KESEHATAN 1. Keluhan Utama Pasien masuk ke IGD RSUD. Dr. R.M Djoelham Binjai pada selasa, 19 maret 2019 pukul 23.00 Wib dengan keluhan sesak napas dan batuk berdahak, batuk berdahak sudah diderita sejak 4-5 bulan yang lalu dan terasa sesak napas jika pasien kerja berat dan merasa kecapekan. Setelah dirawat di IGD pukul 02.00 Wib pasien dibawa keruang rawat isolasi Anting Putri untuk dilakukan perawatan intensif. 2. Riwayat Kesehatan Sekarang. Pengkajian dilakukan pada tanggal 20 maret 2019 pukul 07.00 Wib. Ketika dilakukan pengkajian pasien masih mengatakan keluhan sesak napas hingga masih terpasang nasal kanul dan batuk berdahak yg disertai sputum putih mengental hingga pagi ini, pasien pun mengatakan badan terasa panas dan sering berkeringat pada malam hari dan nafsu makan yang menurun.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu . Klien mengatakan 5 bulan yang lalu menderita sesak napas, demam dan batuk berdahak, lalu klien dibawa ibunya ke bidan di sekitar rumah, dan bidan mengatakan hanya sakit lambung dan demam typoid. Setelah dilakukan pengobatan selama seminggu klien tidak juga sembuh lalu keluarga membawa klien ke RS Lubuk Pakam, dan setelah diperiksa dokter dan hasil laboratorium, klien didiagnosa TB PARU. Klien melakukan pengobatan itensif selama seminggu di Rs Lubuk pakam dan ketika sesak sudah berkurang dan batuk berkurang pasien dilakukan pengobatan dirumah dengan resep dokter. Klien juga mengatakan sudah sembuh. Lalu selama
satu bulan terakhir ini pasien batuk kembali dan kemarin pada tanggal 19 maret 2019 klien mengatakan sesak napas secara tiba-tiba dan dibawa keluarga ke RSUD DR.R.M Djoelham Binjai. 4. Riwayat Kesehatan Keluarga Px mengatakan ibunya pernah menderita TB PARU sewaktu masih muda dan dilakukan perawatan itensif sehingga saat ini ibu klien sudah dikatakan sembuh.
GENOGRAM Ny.E
Nn.Y Ket. : : Laki-Laki
: Perempuan
: Sakit
5. Riwayat keadaan psikososial Klien menggunakan bahasa indonesia dalam kehidupan sehari-hari PEMERIKSAAN FISIK 1. Umum KU
: Px tampak sesak, lemah, dan gelisah
Kesadaran
: Compos mentis.
GCS : 4-5-6 Pengukuran Antropometri BB
: 42 kg
TB
: 165 cm
Pengukuran tanda-tanda vital TD
: 110/60 mmhg.
N
: 110 x/mnt
RR
: 32 x/mnt
T
: 38,4o C
2. Kepala Inspeksi : pertumbuhan rambut merata, bentuk kepala simetris, rambut tidak beruban, kulit kepala berketombe. Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada daerah kepala. 3. Mata Inspeksi : kedua mata tampak simetris, konjungtiva merah muda, anemis(-), pupil dapat merangsang cahaya, sklera putih jernih. Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada daerah mata, bulu mata bersih dan tidak mudah rontok. 4. Hidung Inspeksi : hidung simetris, kebersihan (+), tidak ada selaput lendir, terpasang O2 kanul sebanyak 2 liter/menit, mukosa hidung kemerahan, tidak ada tanda peradangan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan. 5. Telinga Inspeksi : tidak terdapat serumen, kedua telinga tampak simetris. Palpasi : tidak ada nyeri tekan. 6. Mulut Inspeksi : Mukosa bibir kering, lidah tidak kotor, ada gigi yang berlubang, tidak ada pembesaran tonsil. 7. Leher Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tulang leher tampak simetris. Palpasi
: tidak ada nyeri tekan pada leher, tidak ada keluhan nyeri telans.
8. Thorax
Paru – Paru Inspeksi : bentuk dada simetris, terdapat penariakan interkosta saat inspirasi, jumlah 32x/menit. Palpasi
: saat vocal fremitus teraba sama pada semua lapang paru,
Tidak ada nyeri tekan,
+ +
Tidak ada nyeri tekan
+ +
Perkusi : terdapat suara sonor Auskultasi
: Terdengar suara tambahan seperti ronchi dan wheezing pada setiap lobus
paru
Jantung Inspeksi : teraba pulsas(denyutan) pada daerah iktus cordis pada ICS 4 dan 5. Palpasi
: terasa getaran denyut jantung dengan menggunakan 4 telapak jari.
Perkusi
: batas jantung : kanan ICS II LS (dextra), jantung kiri atas intra klavikula sternum II
LS (sinistra), jantung kanan bawah ICS IV (sinistra), jantung kiri bawah ICS V midklavikula sinistra. Auskultasi
: terdengar suara lup dup
9. Abdomen Inspeksi
: bentuk simetris, tidak ada lesi, dinding perut lebih datar.
Auskultasi : terdengar peristaltik usus 15x/menit. Perkusi
: terdengar suara timpany.
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan, turgor baik.
10. Integumen Inspeksi : kulit bersih, tidak ada lesi, tidak sianosis. Palpasi
: turgor kulit baik, teraba panas.
11. Muskuloskeletal tidak terdapat fraktur di bagian tubuh manapun D. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1.
Pemeriksaan Laboratorium
- Pada pemeriksaan mikroskopis dahak ditemukan BTA +. 2.
Pemeriksaan Radiologi
- Ditemukan tanda-tanda lendir di bagian atas paru ( infiltrat ). - Corakan vaskuler meningkat disekitar bronchus. - Kadang-kadang ditemukan rongga pada alveolus paru ( cavitas ). 3.
Terapi Medik Obat
Dosis harian (mg/kgbb/hari)
Inj. Ceftriaxon
1 gr/ 12 jam
Inj. Ranitidin
1 amp / 12 jam
Inj. Furosemide
1 amp / 8 jam
Inj. Ondancetron
1 amp / 8 jam
Inj. Novalgin
1 amp / 8 jam
Ulsafat syr
3 x 1 sdm
Candisartan
1x1
Aspilet
1x1
Bisoprolol
2 x 1/2
KSR
2x1
Spironolactone 100
1x1
ANALISA DATA Nama Pasien : Nn. Y Umur
: 18 th
No RM
: 18.86.41
No Data Subjektif/Data Objektif 1 Ds : Pasien mengatakan sesak
Penyebab Mycobacterium TB
Do : Terdengar suara tambahan
efektif
whezing px tampak lemas terdapat penarikan intercosta. TTV:
Infeksi saluran nafas
TD : 110/60 mmHg RR : 32x/menit S : 38,4oC N : 120x/menit
Masalah Bersihan jalan nafas tidak
Filtrasi sel radang
Penumpukan sputum pada saluran nafas
Penyempitan lumen indo bronkus
wheezing
2 Ds : Pasien mengatakan badan
Infeksi saluran nafas
Peningkatan suhu tubuh
terasa panas Do : pasien tampak lemah, kulit teraba panas, mukosa kering. TTV:
Filtrasi sel radang
TD : 110/60 mmHg RR : 32x/menit
Gangguan termoregulasi
S : 38,4oC N : 120x/menit Panas 3 Ds : Pasien mengatakan nafsu
Sesak
makan menurun. Do : pasien tampak lemah, bibir tampak kering. Perubahan status kesehatan
Ancaman kematian
Ansietas
Cemas
Gangguan pemenuhan nutrisi
Peningkatan asam lambung Mual/muntah
Anoreksia
Intake in adekuat
DIAGNOSA KEPERAWATAN Nama Pasien : Nn.Y Umur
: 19 th
No RM
: 18.86.41
No 1
Dx. Kep I
Hari/tanggal .Rabu 28/04/2010
Diagnosa Keperawatan Gangguan bersihan jalan nafas tidak efektif b/d penumpukan sputum yang ditandai dengan: Pasien mengatakan sesak. Terdengar suara tambahan wheezing. Pasien tampak lemas. Terdapat penarikan intercosta. Pasien terpasang kanul O2 TTV : -
TD = 110/60 mmHg
RR = 32x/menit S = 38o C N = 120x/menit 2
II
Rabu
Gangguan Peningkatan suhu tubuh b/d eksotoksin
28/04/2010
kuman pada saluran nafas dan paru yang ditandai dengan: pasien mengatakan badan terasa panas pasien tampak lemas, kulit teraba panas mukosa kering TTV : -
TD = 110/60 mmHg
RR = 32x/menit S = 38,4o C 3
III
Rabu
N = 120x/menit Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
28/04/2010
tubuh b/d intake in adekuat yang ditandai dengan: pasien mengatakan nafsu makan menurun Pasien tampak lemah Bibir tampak kering Pasien habis ½ porsi makan TTV : -
TD = 110/60 mmHg
RR = 32x/menit S = 38,4o C N = 120x/menit
PERENCANAAN KPERAWATAN Nama Pasien : Nn. Y Umur
: 19 th
No RM
: 18.86.41
No No Dx 1
I
Tujuan Setelah dilakukan tindakan
Intervensi
keperawatan selama ± 1-2 jam bersihan nafas pasien menjadi efektif. KH : Tidak terpasang kanul O2
Tidak terdapat otot intercosta
Rasional
Observasi fungsi pernafasan
Penurunan bunyi nafas
pasien. Atur posisi pasien dengan
dapat menunjukan
semi fowler. Kaji suara nafas. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat Ajarkan pasien untuk batuk efektif dengan teknik
clumbing.
atelektasis. Mengurangi penekanan pada difragma. Wheezing menunjukan adanya penyempitan jalan nafas. Untuk menentukan obatobat sesuai dengan kondisi
pasien. Membantu untuk mengeluarkan sputum/sekret.
II 2
Selama dilakukan tindakan keperawatan ± 2 jam suhu tubuh dapat kembali normal. KH :
Pasien tampak segar. Kulit teraba hangat.
Observasi TTV. Anjurkan pasien banyak
minum air putih. Kurangi aktivitas fisik. Kompres dingin pada daerah lipatan paha/ketiak. Kolaborasi dengan tim medik pemberian antipiretik.
Mukosa lembab.
III
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan ± 2x24 jam gangguan
KH : Pasien habis 1 porsi makan makanan yang disediakan RS. Pasien tampak segar. BB bertambah. Nafsu makan meningkat. TTV :
-
TD = 120/80 mmHg
S = 36,5o C-37,5oC N = 80x/menit
tentang kebutuhan nutrisi
pemenuhan nutrisi tubuh dapat terpenuhi.
Beri penjelasan pasien
bagi tubuh. Hidangkan makanan selagi
hangat. Dorong makan sedikit tapi
sering. Selidiki anoreksia/mualmuntah.
pasien. Agar dapat berkeringat dan penguapan lebih cepat. Aktivitas berlebih dapat meningkatkan suhu tubuh. Pada daerah tersebut akan mempercepat penurunan
S : 36,5 – 37,5 3
Mengetahui perkeembangan
suhu. Membantu terapi yang tepat. Agar pasien mengerti kebutuhan nutrisi bagi
tubuh. Merangsang nafsu makan. Memaksimalkan masukan
nutrisi bagi tubuh. Dapat mempengaruhi pilihan diet.
TINDAKAN KEPERAWATAN Nama Pasien : Nn. Y Umur
: 19 th
No RM
: 18.86.41
No 1
Hari/tanggal Rabu
Jam 08.00 -
Implementasi Mengobservasi fungsi pernafasan
Respon pasien Pasien kooperatif Pasien kooperatif
-
pasien Mengatur posisi pasien dengan semi
-
fowler Mengkaji suara nafas Memberikan hasil kolaborasi dengan
-
tim medis dalam pemberian obat : Menciptakan lingkungan aman dan
28-04-2010
Pasien kooperatif Pasien mengerti jenis dan dosis obat
nyaman
2
Rabu 28-04-2010
08.00 -
Mengobservasi TTV Menganjurkan pasien banyak minum
-
air putih Mengurangi aktivitas fisik Mengkompres dingin pada lipatan paha
-
dan ketiak Memberikan hasil kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian antipiretik
Pasien menerima dengan baik Pasien kooperatif Pasien menerima dengan baik Pasien menerima dengan baik Pasien kooperatif Pasien mengerti jenis dan dosis obat
3
Rabu
08.00 -
28-04-2010 -
Menjelaskan pada pasien tentang kebutuhan nutrisi bagi tubuh Menghidangkan makanan selagi hangat Mendorong makan sedikit tapi sering Menyelidiki anoreksia atau mualmuntah
Pasien mengerti penjelasan perawat Pasien menerima dengan baik Pasien menerima dengan baik Pasien kooperatif
CATATAN PERKEMBANGAN Nama
: Nn.Y
Umur
: 19 th
No RM
: 18.86.41
No 1
Dx. Kep I
Hari/Tanggal Rabu 20-03-2019
EVALUASI S : pasien mengatakan sesak berkurang O : batuk jarang dengan sputum encer A : masalah belum teratasi
2
II
Rabu 20-03-2019
P : rencana dilakukan no. 1,3,4 S : pasien mengatakan suhu tubuh menurun. O : suhu tubuh pasien 36,5O C A : masalah teratasi sebagian
3
III
Rabu 20-03-2019
P : rencana dihentikan S : pasien mengatakan nafsu makan bertambah, pasien masih tampak lemah, BB : 42 KG O : pasien menghabiskan ¾ porsi makan A : masalah teratasi sebagian
4
I
Kamis 21-03-2019
P : rencana dilanjutkan no. 2,3,4,6, dan 7 S : Pasien mengatakan sesak (-) O : batuk jarang, tidak ada sputum A : masalah teratasi sebagian
5
III
Kamis 21-03-2019
P : rencana dilanjutkan no, 1 dan 4 S : pasien mengatakan nafsu makan bertambah, pasien tampak lemas dan BB : 42 KG O : pasien habis 1 porsi makan A : masalah belum teratasi.
6
I
Kamis 21-03-2019
P : renncana dilanjutkan no 2,3,5,dan 7. S : pasien mengatakan sudah tidak sesak O : pasien sudah tidak batuk, tidak ada sputum A : masalah teratasi
7
III
Kamis
P : rencana dihentikan S : pasien mengatakan nafsu makan bertambah, pasien tampak
21-03-2019
lemas dan BB : 42 Kg O : pasien habis 1 porsi makan A : masalah teratasi sebagian P : rencana dilanjutkan
EVALUASI HASIL Nama Pasien
: Nn. Y
Umur
: 19 th
No RM
: 18.86.41
No 1
2
3
Dx. Kep I
II
II
Hari/Tanggal Kamis
EVALUASI Bersihan jalan nafas pasien menjadi efektif yang ditandai
21-03-2019
dengan tidak batuk, wheezing (-), sputum (-),masalah
Kamis
teratasi, rencana dihentikan. Peningkatan suhu tubuh sudah kembali normal yang
21-03-2019
ditandai dengan suhu tubuh pasien 36,5oC. Masalah
Kamis 21-03-2019
teratasi , rencana dihentikan. Kebutuhan nutrisi pasien belum tercukupi ditandai dengan pasien tampak lemas, BB: 42 Kg. Masalah teratasi sebagian, rencana di lanjutkan.