ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “KS” DENGAN LNH (LIMFOMA NON HODGKIN) St III B DI RUANG ANGSOKA 2 RSUP SANGLAH 24 - 27 OKTOBER 2015
OLEH KOMANG WIWIK ARISTIANI P07120013069 III. 2 REGULER
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN 2015
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ‘GS” DENGAN LNH (LIMFOMA NON HODGKIN) STASE III DI RUANG ANGSOKA 2 RSUP SANGLAH 2 – 17 SEPTEMBER 2015
I.
PENGKAJIAN
Pengkajian atau pengumpulan data dilakukan pada tanggal 24 Oktober 2015 pukul 14.30 WITA di ruang Angsoka 2 RSUP Sanglah. Data/informasi diperoleh dari hasil wawancara/anamnesa, pemeriksaan fisik, hasil pemeriksaan penunjang observasi dan catatan rekam medis. A. Identitas Pasien
Penanggung
Nama
: “KS”
: “SK”
Umur
: 47 tahun
: 46 tahun
Jenis kelamin
: laki-laki
: perempuan
Agama
: Hindu
: Hindu
Pekerjaan
:Wirausahawan
: tidak bekerja
Pendidikan
: SMA
: SMP
Alamat
: Br. Pasar Yeh Embang Mendoyo, Jembrana
Status
: Kawin
Diagnose medis
: LNH st III b obs cholestatic jaundice
Sumber biaya
: BPJS
Hub. Dengan pasien No RM
: Kawin
:: Istri
: 1545153
B. Riwayat Keperawatan 4 1. Keluhan Utama Pasien mengatakan terasa panas pada benjolan di lehernya. Suhu : 37,5 C 2. Kronologi keluhan Pasien mengatakan timbul benjolan di leher sejak 6 bulan yang lalu setelah post chemoterapi yang ke 9. Keluarga pasien mengatakan benjolan dileher sudah sempat mengecil ketika chemo stase 1, 6 bulan kemudian benjolan mulai
dirasakan kembali, dengan suara pasien mulai tidak jelas, dan mulai tampak benjolan. Karena semakin lama, benjolan di leher semakin membesar. Pasien kembali berobat ke RSUP Sanglah untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Tanggal 20 Oktober 2015, pasien datang ke UGD dan sekarang dirawat di ruang Angsoka 2. Sekarang pasien dirawat di RSUP Sanglah untuk melanjutkan perawatan/pengobatan chemoterapi ke . Pasien sudah mendapat terapi No. Nama obat
Dosis
Rute
Kegunaan
1
IVFD NaCl 0,9%
20 tpm
IV
Untuk kebutuhan elektrolit
2
Cycophospamid
1670 mg
IV
Untuk
menghambat
prolifesi sel ganas. 3
Vincristin
2,28 mg
IV
Untuk
menghambat
prolifesi sel ganas. 4
Prednisone
60 mg
Oral
Untuk mengurangi alergi dan inflamsi.
5
Paracetamol
3 x 500 mg
Oral
Anti pireutik
C. Riwayat Kesehatan Sebelum 1. Riwayat kesehatan dahulu Pasien mengatakan pernah berobat ke dokter/puskesmas karena sakit batuk dan demam, serta dirawat di RS Negara karena pasien pernah mengalami DBD. 2. Riwayat penyakit keluarga Pasien mengatakan ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit keturunan, seperti ibu pasien dengan hipertensi dan paman pasien dengan Limfoma non hodgkin. 3. Riwayat alergi Pasien mengatakan tidak ada alergi obat, makanan dan cuaca. 4. Riwayat imunisasi Pasien mengatakan lupa dengan imunisasi yang didapatkan.
D. Kebutuhan Bio-Psiko-Sosial-Spiritual-Cultural 1. Bernapas Pasien mengatakan sesak sedikit. Pasien masih mampu bernapas dengan baik, pasien tidak memakai O2. RR : 20x/menit 2. Makan dan minum Makan
: sebelum MRS, keluarga pasien mengatakan dapat menghabiskan 1 porsi makan dalam sekali makan dan makan 3 kali sehari. Setelah MRS, keluarga pasien mengatakan pasien tidak kuat menelan, pasien hanya bisa minum 1 gelas susu sekitar 250cc yang diberikan dari rumah sakit.
Minum
; sebelum masuk RS, keluarga pasien mengatakan biasa minum air putih 7-8 gelas (sekitar 2000 cc/hari) .Setelah MRS, keluarga pasien mengatakan bisa minum sebanyak 2 gelas (sekitar 500 cc/hari).
3. Eliminasi BAB
: sebelum MRS, keluarga pasien mengatakan dapat BAB sebanyak 1 kali sehari. Setelah MRS, pasien mengatakan dapat BAB 1 kali sehari. Konsistensi feses padat dan warna kuning kecoklatan.
BAK
: sebelum MRS, keluarga pasien mengatakan dapat BAK 3-4 kali sehari. Setelah MRS, pasien mengatakan dapat BAK 4-5 kali sehari. Pasien Dengan warna kecoklatan dan bau khas urine.
4. Gerak dan aktivitas Saat pengkajian, keluarga pasien mengatakan dapat miring kanan, miring kiri tetapi tidak bisa dudu dan bangun. Pasien tampak lemas. 5. Istirahat tidur Sebelum MRS, pasien mengatakan tidak pernah tidur siang. Tidur malam mulai pukul 22.00 WITA sampai pukul 06.00 WITA. Sesudah MRS, keluarga pasien mengatakan pasien sering gelisah. Pasien bisa tidur ketika tidak merasakan panas pada benjilan dilehernya. Tidur malam dari pukul 21.30 WITA sampai pukul 06.00 WITA. 6. Kebersihan diri Sebelum MRS, pasien mengatakan dapat mandi 2 kali sehari tanpa dibantu. Setelah MRS, pasien hanya di lab dengan air bersih 2 kali sehari dengan bantuan keluarga.
7. Pengaturan suhu tubuh Keluarga pasien mengatakan suhu tubuh pasien naik turun dari kemarin. merasa panas. Saat pengkajian Suhu tubuh terukur 37,50C. 8. Rasa nyaman Saat pengkajian, pasien mengatakan panas pada benjolan dilehernya. Keluarga pasien mengatakan pasien sering gelisah dan uring2an. 9. Rasa aman Saat pengkajian, pasien mengatakan merasa khawatir dengan membesarnya benjolan di leher. 10. Sosialisasi dan komunikasi Saat pengkajian, kelurga pasien mengatakan pasien sulit untuk berkomunikasi, suara pasien tidak jelas, keluarga pun tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan pasien. 11. Prestasi Saat pengkajian, pasien mengatakan tidak mempunyai prestasi yang berhubungan dengan kesehatannya sekarang. 12. Ibadah Saat pengkajian, keluarga pasien mengatakan bisa beribadah atau berdoa di atas tempat tidur. 13. Rekreasi Saat pengkajian, keluarga pasien mengatakan pasien hanya berbaring lemas ditempt tidur. 14. Belajar Saat pengkajian, keluarga pasien mengatakan banyak mengetahui tentang penyakit yang diderita. Seperti makanan yang harus banyak dikonsumsi, menjaga tubuh tetap sehat, gejala dari penyakit yang diderita.
E. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan umum a. Kesadaran
: compos mentis
b. Postur Tubuh
: tegak
c. Turgor Kulit
: elastis
d. Warna Kulit
: sawo matang
e. Berat Badan
: 45 Kg
f. Tinggi Badan
: 170 cm
g. Indeks massa tubuh
: 45/2,89 = 15,6 (status gizi kurang)
2. Gejala cardinal a. Suhu
: 37,50C
b. Tekanan Darah
: 120/100 mmHg
c. Nadi
: 84x/menit
d. Respirasi
: 22x/menit
3. Keadaan fisik a. Kepala : bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada benjolan, warna rambut hitam, tidak ada nyeri tekan, kulit kepala tampak bersih. b. Mata : bentuk simetris, sklera putih, konjungtiva pucat, refleks mata baik, pergerakan bola mata normal, ada kantong mata, kelopak mata kecoklatan. c. Hidung : bentuk simetris, tidak ada pembengkakan, tidak ada lesi, tidak ada secret, tidak ada napas cuping hidung. d. Telinga : bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada serumen. e. Mulut : bentuk simetris, tidak ada lesi, mukosa bibir lembab, lidah bersih, gigi bersih, lidah simetris. f. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada lesi, tidak ada pembesaran vena jugularis, bentuk asimetris, ada nyeri tekan, ada pembesaran kelenjar limfa g. Thorax -
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada lesi
-
Palpasi
: Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
-
Perkusi
: ada suara pekak pada hati
-
Auskultasi : tidak ada suara napas abnormal
h. Abdomen : -
Inspeksi : Bentuk normal, perut tidak buncit.
-
Palpasi
-
Auskultasi : Bising usus 10 x / menit
-
Perkusi
: Tidak ada nyeri tekan pada abdomen.
: Suara Timpani (suara khas pada daerah abdomen)
i. Ekstremitas : -
Atas : terpasang infuse NaCl 0,9 % pada tangan kiri, tangan kanan dan kiri tidak edeme, jari-jari lengkap, kuku bersih dan pendek, tidak ada lesi, tidak tampak sianosis.
-
Bawah : jari-jari lengkap, kuku bersih dan pendek, tidak ada lesi, tidak tampak sianosis, tidak ada edeme
F. Data penunjang Hasil laboratorium hematologi tanggal 20 Oktober 2015 Parameter
Result
Satuan
Nilai rujukan
WBC
15,1 H
10e3/Ul
4,10 – 11,0
NEU
11,0 H
%
2,50 – 7,50
LYM
1,40
%
1,00 – 4,00
MONO
2,24 H
%
.100 – 1,20
EOS
.020
%
0.00 - .500
BASO
.425 H
%
0.00 - .100
RBC
1,99 L
10e6/uL
4,50 – 5,90
HGB
5.00 L
g/dL
13,5 – 17,5
HCT
16,1 L
%
41,0 – 53,0
MCV
81,0
fL
80,0 – 100
MCH
25,1 L
Pg
26,0 – 34,0
MCHC
31,0
g/Dl
31,0 – 36,0
RDW
22,9 H
%
11,6 – 14,8
PLT
67,9 L
10e3/uL
150 – 440
MPV
6,31 L
fL
6,80 – 10,0
Hasil laboratorium tanggal 14 September 2015 Parameter
Result
Satuan
Nilai rujukan
SGOT
34,96 H
U/L
11 – 33
SGPT
30,06
U/L
11,00 – 50,00
Albumin
2,64 L
g/dL
3,40 – 4,80
BS acak
77,16
mg/dL
70,00 – 140,00
BUN
8,5
mg/dL
8,00 – 23,00
Creatinin
0,80
mg/dL
0,70 – 1,20
Uric acid
3,87
mg/dL
2,00 – 7,00
Natrium (Na)
140
mmol/L
136 – 145
Kalium (K)
4,22
mmol/L
3,50 – 5,10
Hasil laboratorium tanggal 24 Oktober 2015 Klinis : LNH st IIIb obs. Cholestatic jaundice Hasil pemerisksaan USG Abdomen atas bawah
Hepar ukuran membesar , permukaan licin , sudut tajam, tepi rata, sistem vasekuler, dan bilier tampak normal, echoparenchym normal, tak tampak massa/ noduk kista
GB : unkuran normal, dinding tidak menebal, tampak batu dan sludge didalamnya.
Lien : ukuran membesar , ehoparenchym normal, tak tampak sol
Pankreas : ukuran normal , echoparenchym normal, tampak multiple nodul ukuran bervariasi.
Ginjal kanan : ukuran normal echortex meningkat, batas sinus cortex mulai
II.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Analisa data No. Data focus
Data normal
1
a. Suhu normal 36,50C – Risiko infeksi
DS : a. Pasien
37,50C
mengatakan
panas tubuh naik turun
Rumusan masalah
b. WBC : 4,10 – 11,0
DO : -
S : 370C
-
TD : 120/100 mmHg
-
N : 84x/menit
-
RR : 22x/menit
-
WBC : 15,1
-
Tindakan
invasif
(chemoterapi) 2
DS : pasien mengatakan a. Pasien tidak pucat lemas
PK anemia
b. Pasien tidak lemas
DO : pasien tampak pucat, c. HGB : 13,5 – 17,5 HGB : 5,00 (13,5 – 17,5),
d. Konjuctiva merah muda
Konjuctiva pucat 3
DS : pasien mengatakan -
Reflek menelan baik
Ketidakseimbangan
tidak bisa menelan.
Nafsu makan baik
nutrisi kurang dari
-
DO : pasien tampak tidak -
Makan habis 1 porsi / kebutuhan
bisa menelan nasi/bubur.
makan
pasien hanya bisa minum -
Mukosa bibir lembab
susu dan air sekitar 250 cc. -
IMT dengan status gizi
Mukosa bibir kering.
baik (18.5-24.9)
IMT : 15,6 status gizi kurang
b. Analisa masalah 1. P : risiko infeksi E : tindakan invasif S : Pasien mengatakan panas tubuh naik turun, WBC : 15.1 , S : 37,50C Proses terjadinya : karena terjadi mutasi gen pada sel darah putih yang menyebabkan tidak berfungsinya sel darah putih dengan baik.
Ada
pengaruh
rangsangan
imunologi
yang
menyebabkan poliferasi jaringan limfoma tidak terkendali. Sehingga dalam tindakan invasif menyebabkan terjadinya risiko infeksi. Bila tidak datitangani : kondisi kesehatan pasien menurun.
2. P : PK anemia E : defisiensi nutrient S : pasien mengatakan lemah, pasien tampak pucat dan HGB : 5.00 Proses terjadi : karena kurangnya asupan nutrisi, mengakibatkan penurunan pembentukan Hb. Sehingga nutrisi tidak dapat beredar ke seluruh tubuh yang mengakibatkan pasien lemah dan pucat Bila tidak ditangani : pasien lemah dan memperburuk kondisi kesehatannya.
3. P : ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan E : ketidakmampuan mencerna nutrisi S : pasien mengatakan tidak bisa menelan, pasien hanya bisa minum susu yang diberikan. Mukosa bibir kering. IMT = 15,6 (status gizi kurang) Proses terjadi : Bila tidak ditangani : pasien semakin kurus, nutrisi pasien kurang.
a. Rumusan diagnose 1. Risiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasif ditandai dengan pasien mengatakan panas tubuh naik turun, WBC : 15,1 , S : 37,50C 2. PK anemia berhubungan denga menn defisiensi nutrient ditandai dengan pasien mengatakan lemah, pasien tampak pucat dan HGB : 5.00 3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan ketidak mampuan mencerna makanan ditandai pasien mengatakan tidak bisa menelan, pasien hanya bisa minum susu, mukosa bibir kering, IMT= 15,6 (status gizi kurang).
III. No.
Hari/tgl
INTERVENSI KEPERAWATAN No.Dx
Tujuan
Intervensi
Rasional
Keperawatan 1
Sabtu
, 1
Setelah
diberikan a. Observasi
24
asuhan
keperawatan
Oktober
selama 3 x 24 jam, b. Observasi
2015
diharapkan tidak ada
Pkl.
tanda infeksi. Criteria c. Anjurkan
14.30
:
WITA
a. Suhu
keadaan a. Untuk
umum pasien.
keadaan pasien. tanda- b. Untuk
tanda infeksi.
b. WBC :
pasien c. Supaya kondisi pasien
normal d. Pertahankan
c. Tidak ada tanda infeksi.
tetap baik. d. Untuk
tindakan aseptic.
4,10 – e. Batasi pengunjung.
11,0
mengetahui
adanya tanda infeksi.
untuk beristirahat. 36,50C – 37,50C
mengetahui
mencegah
terjadinya
tanda
infeksi pada pasien.
f. Ajarkan pasien cara e. Mencegah terjadinya mencuci
tangan
pajanan
yang baik dan benar.
pasien.
g. Anjurelkan
pasien f. Agar
infeksi
pasien
untuk makan yang
menjaga
bernutrisi.
tangan.
h. Delegatif pemberian g. Untuk terapi -
% 20 tpm -
Cyclotostami
h. Kegunaan
bisa
kebersihan
menjaga
kesehatan pasien.
IVFD NaCl 0,9
ke
1670 mg -
-
Prednisone
60
mg -
-
elektrolit pasien. -
Vincnstin
Untuk kebutuhan
2,28
Untuk menghambat
mg
proleferasi
Paracetamol 3 x
ganas.
500 mg
-
sel
Untuk mengurangi alergi
dan
inflamasi. -
Untuk menghambat proleferasi
sel
ganas. 2
Sabtu
, 2
Setelah
diberikan a. Observasi
24
asuhan
keperawatan
anemia
Oktober
selama 3 x 24 jam,
pasien.
2015
diharapkan
Pkl.
dapat sehat. Criteria :
14.30
pasien b. Anjurkan
a. Pasien
WITA
untuk
tidak
b. Pasien
tidak
lemas c. HGB : 13,5 –
, 3
Setelah
diberikan a.
24
asuhan
keperawatan
Oktober
selama 1 x 24 jam,
2015
diharapkan
Pkl.
nutrisi pasien baik.
intake
keadaan pasien. b. Untuk meningkatkan
pasien banyak
konsentrasi Hb dalam darah.
yang c. Karena pasien masih lemah, perlu untuk
(pisang, sayur).
membantu
aktivitas
d. Delegatif pemberian
merah muda Sabtu
TTV
pasien.
d. Konjuctiva
3
dan
mengetahui
mengandung zat besi
c. Bantu
17,5
tanda a. Untuk
makanan
pucat
Anti piuretik
transfuse darah.
aktivitas
pasien. d. Untuk meningkatkan konsentrasi Hb dalam darah pasien.
14.30
Criteria :
WITA
a. Reflek menelan baik b. Nafsu makan baik c. Makan habis 1 porsi / makan d. Mukosa bibir lembab e. IMT
dengan
status baik
gizi (18.5-
24.9)
IV. No. 1
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/tgl
No.Dx
Tindakan keperawatan
Sabtu , 24
Mengobservasi
Oktober
umum dan TTV pasien.
keadaan Pasien
tampak
lemah
Paraf dan
pucat. TD : 120/100 mmHg, S : 37,50C ,N : 84x/menit, RR :
2015 Pkl.
Evaluasi formatif
14.30
22x/menit
WITA Mengobservasi Pkl 15.00
tanda-tanda Ada tanda-tanda infeksi :
infeksi.
Pkl 16.00
Menganjurkan keluarga membantu
Calor : pasien mengatakan hangat pada benjolan dilehernya. Kemerahan pada daerah benjolan.
kepada Keluarga Pasien mau menerima
pasien
untuk saran dari perawat dan tampak
pasien
mengkonsumsi
agar antusias
makanan penjelasan perawat.
yang mengandung zat besi (buah/pisang, sayur)
mendengarkan
Pkl 17.25
Memberikan tranfusi darah
Pasien mendapatkan darah 1 kantong ( 125 cc)
Pkl 18.00
Menganjurkan
pasien
untuk Keluarga pasien mengatakan
makanan yang bernutrisi.
pasien
masih
belum
mau
makan, pasien hanya minum susu sedikit- sedikit. Delegatif pemberian :
Obat diberian per Pasien
kooperatif
dengan
beristirahat di atas tempat tidur. Menganjurkan
kepada
pasien
untuk banyak beristirahat.
Pengunjung pasien
Membatasi
pengunjung
mau
keluarga
meninggalkan
yang pasien. Pasien tampak ditemani
datang ke kamar pasien. 2
dan
oleh istrinya saja.
Minggu,
Mengobservasi
keadaan
25 Oktober
umum dan TTV pasien
Pasien masih lemah dan pucat. TD : 110/90 mmHg,
2015
S : 37,30C ,N : 76x/menit,
Pkl 06.00
RR : 18x/menit Menciptakan
lingkungan
yang nyaman.
Pasien
tampak
dengan
nyaman
kamar
yang
disediakan. Membersihkan
lingkungan
pasien.
Bed pasien tampak bersih , seprai
sudah
diganti
,
lingkungan pasien bersih.
Delegatif
Menciptakan
lingkungan
Pasien tampak nyaman deng
yang nyaman.
posisi kiri.
Menganjurkan pasien untuk
Pasien hanya minum susu
makan
sedikit.
2
Senin,
26
Oktober
a. Menciptakan
lingkungan a. Pasien
yang nyaman.
nyaman
dengan tempat tidur yang
2015 Pkl
tampak
disediakan. 08.00
WITA Pkl
08.30
WITA
b. Mendengarkan ungkapan rasa b. Pasien khawatir pasien.
mengatakan
tidak
khawatir dengan penyakit yang diderita.
Pkl
09.00
WITA
c. Menganjurkan kepada pasien c. Pasien mengatakan sudah untuk makan yang bernutrisi
makan
sayur
kangkung,
dan mengandung zat besi
bayam dan buah-buahan.
(buah/sayur). Pkl
09.15
WITA
d. Delegatif pemberian tranfusi d. Pasien darah.
mendapatkan
tranfusi darah 1 kantong (125 cc)yang masuk melalui IV
Pkl
10.00
WITA
e. Mengajarkan kepada pasien e. Pasien cara mencuci tangan yang
bisa
mengikuti
langkah mencuci tangan.
baik. Pkl
10.15
WITA Pkl
11.00
12.00
WITA Pkl WITA Pkl
WITA
h. Menganjurkan pasien untuk h. Pasien tampak beristirahat
i. Delegatif
di atas tempat tidur.
pemberian i. Obat masuk melalui oral
a. Mengobservasi
15.00
pucat.
b. Membatasi pengunjung ke b. Pengunjung kamar pasien.
16.00
dan tidak ada alergi.
tanda-tanda a. Pasien tampak lemah dan
anemia pada pasien.
WITA Pkl
dari kamar pasien.
paracetamol 3 x 500 mg 14.00
tanda-tanda
g. Membatasi pengunjung yang g. Keluarga pasien mau keluar
banyak beristirahat. 13.00
ada
infeksi pada pasien.
datang ke pasien.
WITA Pkl
tanda-tanda f. Tidak
infeksi.
WITA Pkl
f. Mengobservasi
c. Mengobservasi
pasien
mau
keluar dari kamar pasien. keadaan c. Pasien masih lemah. TD :
umum dan TTV pasien
110/90 mmHg, S : 36,80C
,N
:
76x/menit,
RR
:
18x/menit Pkl
17.00
WITA
d. Menganjurkan pasien untuk d. Pasien
tampak
makanan yang bernutrisi atau
makanan
mengandung
dan makan buah/sayur.
zat
besi
yang
mau
bernutrisi
(buah/pisang, sayur) Pkl
18.00
WITA Pkl
18.30
19.00
WITA Pkl
20.00
WITA
mau
mengikuti
g. Delegatif pemberian terapi g. Obat masuk melalui oral dan tanpa ada alergi.
h. Menganjurkan kepada pasien h. Pasien tampak beristirahat
a. Mengobservasi
di atas tempat tidur. tanda-tanda a. Tidak ada tanda infeksi
infeksi. 21.00
tanda-tanda
langkah cuci tangan.
untuk beristirahat.
WITA Pkl
f. Mengajarkan pasien untuk f. Pasien
paracetamol 500 mg 19.30
ada
infeksi pada pasien.
cuci tangan yang benar.
WITA Pkl
tanda-tanda e. Tidak
infeksi.
WITA Pkl
e. Mengobservasi
pada pasien.
b. Menganjurkan kepada pasien b. Pasien mengatakan sudah untuk mengonsumsi makanan
makan sayur bayam, buah
yang
pisang dan tomat.
bernutrisi
dan
mengandung
zat
besi(buah/sayur) Pkl
22.00
WITA
c. Delegatif pemberian terapi : -
IVFD NaCl 0,9 % 20
c. Obat masuk melalui IV dan oral, tanpa ada alergi.
tpm
Pkl
23.00
WITA Pkl WITA
-
Cyclotostami 1670 mg
-
Prednisone 60 mg
-
Vincnstin 2,28 mg
d. Menganjurkan pasien untuk d. Pasien tampak beristirahat beristirahat.
06.00
e. Mengobservasi
di atas tempat tidur. keadaan e. Pasien tampak lemah dan
umum dan TTV pasien.
pucat. TD : 100/70 mmHg, S : 36,50C ,N : 80x/menit, RR : 18x/menit
Pkl
07.00
WITA 3
Rabu,
f. Delegatif pemberian terapi f. Obat diminum melalui oral paracetamol 500 mg
16
dan tanpa ada alergi.
a. Menganjurkan kepada pasien a. Pasien mengatakan sudah
September
untuk makan yang bernutrisi
makan
2015
dan mengandung zat besi
bayam dan buah-buahan.
Pkl
08.00
sayur
kangkung,
(buah/sayur).
WITA Pkl
08.30
WITA
b. Delegatif pemberian tranfusi b. Pasien darah.
mendapatkan
tranfusi darah 1 kantong ( 125 cc)yang masuk melalui IV
Pkl
09.00
WITA
c. Mengajarkan kepada pasien c. Pasien cara mencuci tangan yang
bisa
mengikuti
langkah mencuci tangan.
baik. Pkl
10.00
WITA Pkl
11.00
12.00
WITA Pkl WITA Pkl
f. Menganjurkan pasien untuk f. Pasien tampak beristirahat
g. Delegatif
di atas tempat tidur.
pemberian g. Obat masuk melalui oral
a. Mengobservasi
dan tidak ada alergi.
tanda-tanda a. Pasien tampak lemah dan
anemia pada pasien. 15.00
WITA Pkl
dari kamar pasien.
paracetamol 500 mg 14.00
pucat.
b. Membatasi pengunjung ke b. Pengunjung kamar pasien.
16.00
WITA
tanda-tanda
e. Membatasi pengunjung yang e. Keluarga pasien mau keluar
banyak beristirahat. 13.00
ada
infeksi pada pasien.
datang ke pasien.
WITA Pkl
tanda-tanda d. Tidak
infeksi.
WITA Pkl
d. Mengobservasi
pasien
mau
keluar dari kamar pasien.
c. Mengobservasi
keadaan c. Pasien masih lemah. TD : 120/90 mmHg, S : 36,90C
umum dan TTV pasien
,N
:
80x/menit,
RR
:
20x/menit Pkl WITA
17.00
d. Menganjurkan pasien untuk d. Pasien
tampak
makanan yang bernutrisi atau
makanan
mengandung
dan makan buah/sayur.
zat
besi
yang
mau
bernutrisi
(buah/pisang, sayur) Pkl
18.00
WITA Pkl
18.30
19.00
WITA Pkl
20.00
WITA
mau
mengikuti
g. Delegatif pemberian terapi g. Obat masuk melalui oral dan tanpa ada alergi.
h. Menganjurkan kepada pasien h. Pasien tampak beristirahat
a. Mengobservasi
di atas tempat tidur. tanda-tanda a. Tidak ada tanda infeksi
infeksi. 21.00
tanda-tanda
langkah cuci tangan.
untuk beristirahat.
WITA Pkl
f. Mengajarkan pasien untuk f. Pasien
paracetamol 500 mg 19.30
ada
infeksi pada pasien.
cuci tangan yang benar.
WITA Pkl
tanda-tanda e. Tidak
infeksi.
WITA Pkl
e. Mengobservasi
pada pasien.
b. Menganjurkan kepada pasien b. Pasien mengatakan sudah untuk mengonsumsi makanan
makan sayur bayam, buah
yang
pisang dan tomat.
bernutrisi
dan
mengandung
zat
besi(buah/sayur) Pkl
22.00
WITA
c. Delegatif pemberian terapi ; -
IVFD NaCl 0,9 % 20
f. Obat masuk melalui IV dan oral, tanpa ada alergi.
tpm
Pkl
23.00
WITA Pkl
-
Cyclotostami 1670 mg
-
Prednisone 60 mg
-
Vincnstin 2,28 mg
d. Menganjurkan pasien untuk g. Pasien tampak beristirahat beristirahat.
06.00
WITA
Mengobservasi e. keadaan umum dan TTV pasien.
di atas tempat tidur. h. Pasien tampak lemah, tetapi tidak pucat. TD : 110/80 mmHg, S : 36,50C ,N : 76x/menit, RR : 18x/menit
Pkl
07.00
WITA 4
Kamis,
f. Delegatif pemberian terapi i. Obat diminum melalui oral paracetamol 500 mg
17
dan tanpa ada alergi.
a. Menganjurkan kepada pasien a. Pasien mengatakan sudah
September
untuk makan yang bernutrisi
makan
sayur
kangkung,
2015
dan mengandung zat besi
bayam dan buah-buahan.
Pkl
08.00
(buah/sayur).
WITA Pkl
08.30
WITA
b. Delegatif pemberian tranfusi b. Pasien darah.
mendapatkan
tranfusi darah 1 kantong (125 cc)yang masuk melalui IV
Pkl
09.00
WITA
c. Mengajarkan kepada pasien c. Pasien cara mencuci tangan yang
bisa
mengikuti
langkah mencuci tangan.
baik. Pkl
10.00
WITA Pkl WITA
WITA
WITA
V.
tanda-tanda
e. Membatasi pengunjung yang e. Keluarga pasien mau keluar dari kamar pasien.
f. Menganjurkan pasien untuk f. Pasien tampak beristirahat banyak beristirahat.
13.00
ada
infeksi pada pasien.
datang ke pasien. 12.00
Pkl
tanda-tanda d. Tidak
infeksi. 11.00
Pkl
d. Mengobservasi
g. Delegatif
pemberian g. Obat masuk melalui oral
paracetamol 500 mg
EVALUASI KEPERAWATAN
di atas tempat tidur.
dan tidak ada alergi.
No. 1
2
Hari/tgl
No. Dx
Evaluasi Sumatif
Selasa , 27 1
S:-
Oktober
O : pasien tampak gelisah, suhu tubuh : 370C, WBC : 9,5
2015
10e3/Ul , tampak kemerahan pada benjolan.
Pkl 15.00
A : tujuan tidak tercapai
WITA
P : pertahankan kondisi pasien
Selasa , 27 2
S : pasien mengatakan masih lemah.
Oktober
O : pasien tampak pucat dan HGB : g/dL
2015
A : tujuan tidak sebagian
Pkl 15.00
P : lanjutkan intervensi a, c dan d
WITA 3
Selasa , 27 3
S : pasien mengatakan masih tidak bisa menelan.
Oktober
O : pasien kurus, pasien hanya dapat menghabiskan 1 gelas
2015
susu/hari sekitar 250cc.
Pkl 15.00
A : tujuan belum tercapai
WITA
P : pertahankan kondisi pasien
Paraf
Denpasar,
September 2015
Mengetahui Pembimbing Praktik
Mahasiswa
……………………………
Ni Kadek Dwi Jayanti
NIP.
NIM. P07120013044
Pembimbing Akademik
……………………………. NIP.