ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS PADA Tn. H DENGAN CONGESTTIVE HEART FAILURE (CHF) DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RS EMANUEL BANJARNEGARA
Disusun Oleh: Erna Nur Hasanah NM. P1337420216025 Tingkat III A
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PURWOKERTO 2019
ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS PADA Tn. H DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RS EMANUEL BANJARNEGARA Nama Mahasiswa
: Erna Nur Hasanah
NIM
: P1337420216025
Tanggal Pengkajian
: Rabu, 14 Maret 2019 Pukul 07.00 WIB
Tanggal Masuk RS
: Rabu, 13 Maret 2019 Pukul 21.00 WIB
A. Pengkajian 1. Identitas Identitas Klien Nama
: Tn. R
Umur
: 51 tahun
Jenis kelamin
: Laki- laki
Alamat
: Purbalingga
Agama
: Islam
Suku bangsa
: Jawa/Indonesia
Diagnose medis
: CHF, DM, CKD
No. RM
: 0053XXXX
Identitas Penanggungjawab Nama
: Ny, S
Umur
: 47 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
: Purbalingga
Hub. Dengan klien
: Istri
2. Pengkajian Primer a. Airway 1) Look Ada sumbatan pada jalan nafas, terpasang NGT ukuran 16 dilubang hidung sebelah kanan dengan kedalaman 55 cm, NGT terlihat ada cairan dari NGT berwarna keruh (stresalser) , lidah jatuh kebelakang. 2) Listen Terdengar adanya suara nafas tambahan ronkhi 3) Feel 4) Hembusan udara pada hidung sebelah kanan lebih kuat daripada hidung sebelah kanan karena pada sisi sebelah kiri terpasang NGT. b. Breathing 1) Look Frekuensi nafas 40x/menit, irama tidak teratur, suara nafas ronkhi , terpasang NRM dengan kecepatan 10 liter 2) Listen terdapat suara nafas tambahan ronkhi 3) Feel Tidak ada deviasi trakea c. Circulation 1) Akral
: Hangat
2) Pengisian kapiler
: > 2 detik
3) Nadi
: 87 x/menit
4) Tekanan darah
: 140/69 mmHg
5) Suhu
: 36,7 oc
6) Perdarahan
: pink trofi sputum, streasaler
d. Disability 1) Kesadaran
: Sopor
2) GCS
: E1 M3 V1
3) Pupil
: melebar, isokor, ukuran 3/3 mm, refleks cahaya +/+
e. Exposure a) Tidak terdapat luka maupun jejas b) Terpasang infus pada tangan kiri
f. Folley catheter Terpasang folley catheter dengan ukuran 18 cm g. Gastric tube Terpasang NGT berukuran 16 dengan kedalaman 55 cm h. Heart monitor Nadi 87x/menit 3. Keluhan utama Terdapat sumbatan (secret) pada jalan nafas 4. Riwayat kesehatan sekarang Pasien datang di IGD pada tanggal 13 maret 2019 diantar oleh keluarganya dengan keluhan penurunana kesadaran, kaki edema. Sebelumnya pasien dirawat di RS harapan ibu selama 4 hari dengan diagnose medis DM, kemudian pasien pulang. Setelah 2 hari pasien mengalami penurunan kesadaran pada hari rabu sejak pukul 18.00 sehingga pasien di bawa ke IGD RS Emanuel. Di IGD Emanuel ditemukan Diagnosa CKD, CHF, HT dan tidak ada respon baik saat di IGD, sehingga pasien di pindahkan di ruang ICU pada pukul sekitar 22.00 terpasang NRM 8 liter, infus RL 1000cc/24jam. pukul 07.00 pasien terlihat susah bernafas karena tersumbat oleh secret sehingga harus dipasang intubasi 5. Riwayat alergi obat Pasien tidak memiliki riwayat alergi. 6. Pola Fungsional Gordon a. Pola persepsi dan manajemen kesehatan Keluarga pasien mengatakan kesehatan itu sangat penting dan jika ada anggota keluarganya yang sakit maka segera dibawa ke pelayanan kesehatan agar tidak semakin parah. Pasien dibawa ke RS Emanuel. b. Pola Nutrisi Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan selama sehat ia makan dengan baik 3 kali sehari dengan menu makanan nasi, sayur dan lauk pauk, minum 6-8 gelas per hari , sejak merasa sakit pasien hanya makan beberapa sendok saja Selama sakit : Pasien dipuasakan c. Pola eliminasi Sebelum sakit :
Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit BAB 1-2 kali sehari dan BAK 5-7 kali sehari Selama sakit : Dari hasil observasi didapatkan hasil BAK pasien UU: 500 cc/6 jam, UO: 0,92 cc/6jam, BC: -810 NGT: 350 cc/6jam BAB : pasien dari semenjak masuk RS Emanuel belum BAB d. Pola aktivitas dan latihan Sebelum sakit : Pasien dapat melakukan aktivitas sendiri seperti makan, mandi dan ke toilet. Selama sakit : Aktivitas pasien dibantu oleh perawat, BAB dan BAK terpasang folley kateter ADL Makan dan minum Mandi Toileting Berpakaian Mobilitas di tempat tidur Berpindah Ambulasi Keterangan :
0
1
2
3
4 √ √ √ √ √ √ √
0 : mandiri 1 : dibantu alat 2 : dibantu orang lain 3 : dibantu orang lain dan alat 4 : dibantu total e. Pola istirahat tidur Sebelum sakit : Pasien tidur 7-8 jam per hari Selama sakit : Pasien kesadaran sopor f. Pola persepsi kognitif Keluarga pasien mengetahui keadaan pasien saat ini, yaitu klien mengalami Komplikasi dalam penyakit Sehingga aktivitasnya terbatas g. Pola persepsi dan konsep diri Keluarga pasien mengharapkan keadaan pasien segera pulih, dan pasien segera sembuh
h. Pola peran dan hubungan Pasien berperan sebagai seorang suami, kepala rumah tangga, sekaligus ayah. Pasien tampak dijaga oleh istri dan anak- anaknya. i. Pola seksual dan reproduksi Pasien berjenis kelamin laki- laki, sudah menikah dan punya anak j. Pola pertahanan koping Keluarga pasien mengatakan pasien selalu cerita jika memiliki masalah. Pasien dirawat di rumah sakit atas persetujuan keluarga. k. Pola nilai dan keyakinan Pasien beragama islam dan keluarga senantiasa mendoakan kesembuhan pasien. 7. Pemeriksaan fisik a. Pemeriksaan umum c) Keadaan umum
: buruk
d) Kesadaran
: Sopor GCS : 5 (E1M3V1)
e) Tanda-tanda vital : TD: 140/69 mmHg, HR: 87, RR: 40x/menit, SpO2: 99 %, Suhu: 36,70C MAP: 58 b. Pemeriksaan head to toe 1) Kulit dan kuku a) Inspeksi Turgor kulit baik, tidak ada kelainan pada kulit dan kuku b) Palpasi Tekstur kulit kenyal, turgor kulit baik, kulit teraba dingin, akral hangat, CRT < 2 detik, kuku terasa keras 2) Kepala a) Inspeksi Bentuk kepala mesochepal, warna rambut hitam, pendek, kulit kepala bersih 3) Mata a) Inspeksi Konjungtiva anemis, sklera putih, iris kecoklatan, kornea jernih, pupil isokhor, ukuran 3/3, reflex cahaya +/+, ketajaman penglihatan tidak terkaji, buta warna tidak ada. b) Palpasi Kelopak mata tidak ada nyeri
4) Hidung a) Inspeksi Bentuk hidung kanan dan kiri simetris, tidak ada sekret, NGT b) Palpasi Tidak terdapat nyeri tekan pada hidung 5) Telinga a) Inspeksi Bentuk telinga tampak simetris kanan dan kiri b) Palpasi Tidak ada nyeri tekan 6) Mulut a) Inspeksi b) Mulut terdapat banyak kotoran sputum berwarna cokelat c) Palpasi Tidak terdapat nyeri tekan pada bibir 7) Leher a) Inspeksi Bentuk leher simetris, tidak tampak adanya lesi pada leher, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan limfe b) Palpasi Tidak terapat pembesaran kelenjar tiroid, tidak teraba ada masa pada leher, dan tidak ada nyeri tekan 8) Dada dan tulang belakang a) Inspeksi Bentuk simmetris, tidak terdapat kelainan bentuk dada, tidak ada kelainan tulang belakang. b) Palpasi Tidak terdapat nyeri dada 9) Thorax dan paru-paru a) Inspeksi : menggunakan alat bantu nafas, RR 40 x/menit b) Palpasi: taktil fremitus tidak terkaji c) Perkusi: terdengar suara perkusi sonor pada kanan dan kiri d) Auskultasi : terdapat suara nafas tambahan
10) Jantung a) Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak b) Palpasi : Intercosta teraba, iktus cordis teraba c) Perkusi : Suara jantung redup d) Auskultasi : Bunyi S2 gallop 1. Abdomen 11) Abdomen a) Inspeksi : ; Tidak ada lesi atau bekas luka b) Palpasi ; Tidak teraba adanya penumpukkan cairan atau nyeri tekan c) Perkusi; Tympani d) auskultasi ; Peristaltik usus 10x/menit 12) Genetalia Tampak terpasang cateter folley, tidak ada kelainan pada genetalia, pasien berjenis kelamin laki- laki, urin tampak kuning dengan UU: 250 cc/ 24 jam, UO: 0,4 cc/jam 13) Ekstremitas a) Inspeksi : tidak ada kelainan, terpasang infus pada tangan kiri b) Palapsi : kulit teraba dingin, akral hangat 14) Neurologi (XII saraf kranial) N1 (olfaktorius) : tidak terkaji NII ( optikus) : pasien selalu memejamkan matanya NIII, IV dan VI : pupil isokhor, ukuran 3/3, reflex cahaya +/+ NV (trigeminus): tidak terkaji NVII (fasial): pasien tanpa ekspresi, fungsi pengecap tidak terkaji N VIII (akustikus): keseimbangan mobilitas tidak terkaji N IX (glosofaringeus) : pasien tidak sadar, tidak bersuara, lidah jatuh kebelakang N X (vagus): tidak terkaji N X1 (asesorius): pasien mampu menggerakkan kepala NXII (hipoglosus): pergerakan lidah tidak terkaji
8. Pemeriksan Penunjang a. Pemeriksaan laboratorium tanggal 23 Februari 2019
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Nilai Rujukan
Satuan
HEMATOLOGI Darah Lengkap Hemoglobin
9.2
14-18
g/Dl
Leukosit
14.4
4.8-10.8
ribu/mm3
Eritrosit
3.58
4.7-6.1
juta/mm3
Hematokrit
27.4
42-52
%
MCV
76.5
79.0-
Fl
MCH
25.7
99.0
Pg
MCHC
33.6
27.0-
g/Dl
RDW
44
31.0
Fl
Trombosit
294
33.0-
%
PDW
14.2
37.0
Fl
P-LCR
32.5
35-47
%
150-450
Fl
79.6
rb
%
Eosinofil%
0.1
9.0-13.0
%
Basofil%
0.2
15.0-
%
14.4
25.0
%
7.2-11.1
%
MPV Neutrofil Segmen%
Limfosit% Monosit%
11.2
5.7
50-70 KIMIA KLINIK
2-4
Glukosa Sewaktu
0-1
Mg/Dl
25-40
MG/Dl
Creatinin darah
295.10 9.66
2-8
70-115 09-13
b. Pemeriksaan EKG HR: 104 EKG: estelevasi c. Ct scant -
Acubar infract di putamen dextra
-
Arofi cerebri
d. Ro thorax Cardiomegaly disertai Oedema pulmo 9. Terapi a.
O2
: NRM 8 liter
b.
Infus
: RL 1000 cc/24jam Rate: 50
c.
Ceftriaxone
: 1x1 gr
d.
Furosemide
: 2x 20 mg
e.
Citixolin
: 1x 250 mg
f.
Novorapid
: 4 x 3mL
g.
Digocine
: 4 x 1 mg
h.
Sedacum
: 1x 1mg
B. Analisa Data No . 1.
Data
Etiologi
Problem
Ds : -
Sekresi
yang Ketidakefektifan
Do :
tertahan
kebersihan jalan
-
Sputum : Pink trofi sputum, dan stresalser Suara nafa : ronkhi Ro thx: Cardiomegaly disertai Oedema pulmo
-
Terdapat sumbatan pada jalan
-
nafas. Terdapat sekret di mulut pasien
nafas (domain 11 kelas 2, 00031)
2.
Ds : -
Peningkatan
Do :
tekanan
- TTV kranial TD: 140/69 mmHg, HR: 87, RR:
Ketidakefektifan intra perfusi jaringan cerebral (domain 4,kelas 4, 00201)
40 x/menit, SpO2: 99 %, Suhu: 36,70C GCS : E 1 M 3 V 1 (somnolen) - Pupil isokor 3/3 +/+ - Hasil CT Scan : Acubar infract di putamen
3.
dextra Arofi cerebri DS : DO : Kesadaran sopor GCS : 5 (E1M3V1(ET)) TD : 140/69 mmHg, Nadi :
Ketidak
Intoleransi
seimbangan
aktivitas
antara suplai dan (Domain 4, kelas
87x/menit, RR: 40x/ menit, Suhu:
kebutuhan
36,7C, SpO2 99%.
oksigen.
4, 00092)
Skor ADL : 4 (Tergantung total) C. Diagnosa Keperawatan 1. Ketidakefektifan kebersihan jalan nafas berhubungan dengan Sekresi yang tertahan (domain 11 kelas 2, 00031) 2. Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral (domain 4,kelas 4, 00201) berhubungan dengan peningkatan tekanan intra kranial 3. Intoleransi aktivitas (Domain 4, kelas 4, 00092) berhubungan dengan ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
D. Intervensi Keperawatan No
Diagnosa a. Ketidakefektifan
Tindakan (NOC) Status
pernafasan:
Intervensi (NIC) ventilasi Manajemen jalan nafas buatan
kebersihan
jalan (0403)
nafas berhubungan dengan
Sekresi
yang
tertahan
(domain 11 kelas 2, 00031)
(3140)
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan a. Posisikan keperawatan
selama
1x6
jam,
pasien
untuk
memaksimalkan ventilasi
diharapkan tidak terjadi gangguan b. Monitor status pernafasan dan ventilasi spontan dengan indikator :
oksigenasi
sebagai
mana
mestinya Indikator Frekuensi
Awal
Tujuan Monitor tanda-tanda vital (6680) :
2
5
suhu dan status pernafasan
pernafasan Volume
3
5
tidal Pengguna
2
5
an
Manajemen Ventilasi Mekanik : Invasif (3300) 1. Monitor
alat
bantu nafas Dispnea
a. Monitor tekanan darah, nadi,
adanya
kegagalan
respirasi 2
5
saat
2. Lakukan suction jika ada suara nafas abnormal dan secret
istirahat
3. Kolaborasi dengan dokter dalam rangka menggunakan dukungan
Keterangan
tekanan
1 : Deviasi berat dari kisaran
meminimalkan
normal
sesuai kebutuhan
atau
PEEP
untuk
hipoventilasi,
2 : Deviasi yang cukup besar dari kisaran normal 3 : Deviasi sedang dari kisaran normal 4 : Deviasi ringan dari kisaran normal 5 : Tidak ada deviasi dari kisaran normal 2
Ketidakefektifan perfusi
jaringan
cerebral
(domain
4,kelas 4, 00201) berhubungan
Perfusi Jaringan (0406)
Monitor tekanan intra kranial
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama
diharapkan
perfusi
1x6
(2590)
jam,
a. Posisikan pasien pada posisi
jaringan
senyaman mungkin b. Kolaborasi pemberian
dengan
cerebral kembali efektif dengan
peningkatan
indikator :
tekanan kranial
intra
Indikator Penurunan
Awal
tingkat kesadaran Nilai rata- rata tekanan darah Berkomunikasi dengan
Tujuan
2
5
2
5
2
5
antibiotik c. Monitor tingkat kesadaran d. Monitor tanda-tanda vital e. Letakan kepala dan leher sesuia yang dianjurkan dokter
jelas
dan
sesuai
dengan kemampuan Keterangan 1. Deviasi
berat
dari
kisaran
normal 2. Deviasi yang cukup berat dari kisaran normal 3. Deviasi sidang dari kisaran normal 4. Deviasi ringan dari kisaran normal 5. Tidak ada deviasi dari kisaran normal 3
Intoleransi aktivitas Tujuan : Setelah dilakukan tindakan Bantuan perawatan diri (1800): (Domain 4, kelas 4, keperawatan 00092)
selama
1x6
jam,
diharapkan
intoleransi
terhadap
aktivitas
berkurang
dengan
indikator : NOC
:
Toleransi
terhadap
bantuan
sampai
pasien
mampu melakukan perawatan diri. 2. Bantu kebutuhan
pasien
menerima
(pasien)
terkait
dengan kondisi keterangan. 3. Dorong pasien untuk melakukan
aktivitas (0005) Indikator Awal Kekuatan tubuh 2
1. Beri
Tujuan 4
aktivitas
normal
sehari-hari
sampai batas kemampuan.
bagian atas Saturasi oksigen
2
4
2
4
2
4
2
4
beraktivitas Kekuatan tubuh
2
4
bagian bawah Kemudah an
2
4
2
4
ketika beraktivitas Frekuensi pernapasan ketika beraktivitas Tekanan darah sistolik
ketika
beraktivitas Tekanan darah diastolic ketika
dalam melakukan ADL Kemampu an untuk berbicara ketika melakukan aktivitas fisik Skala : 1 : Sangat terganggu 2 : Banyak terganggu 3 : Cukup terganggu 4 : Sedikit terganggu 5 : Tidak terganggu