FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA
A. PENGKAJIAN Tanggal Pengkajian : 26 Oktober 2015 1. Data Dasar Keluarga. a. Nama Kepala Keluarga (KK) b. U s i a c. Pendidikan d. Pekerjaan e. Alamat / No. Telp f. Genogram
: : : : :
Ibu. L 56 tahun sarjana Tidak bekerja RT 05 RW 01 Srengseng Sawah
Klien Keterangan Genogram : : Laki-laki
: garis pernikahan
: Perempuan
: garis keturunan
: Meninggal
: tinggal serumah
: Klien Pemjelasan Genogram;
Ibu L dengan status single dan tinggal sendiri di rumah milik orang tua, namun tidak jauh dari rumah saudaranya. g.
Tipe Keluarga : Tipe keluarga ibu L adalah keluarga single adult. Ibu L belum pernah menikah dan saat ini tidak memikirkan hal tersebut.
i.
Suku Bangsa : Keluarga ibu L adalah keluarga suku Betawi, lingkungan tempat tinggal disekitarnya umumnya bersuku Betawi juga dan masih ada hubungan persaudaraan. Komunikasi 1
yang dipakai antar anggota keluarga dan masyarakat sekitar menggunakan bahasa bahasa Indonesia. Dalam berpakaian atau makanan tidak dipengaruhi oleh sukunya, kebiasaan hidup sehari – hari menurut kebiasaan masyarakat sekitar. j.
Agama Ibu L beragama Islam, begitu juga dengan keluarga yang lain. Menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianut dilakukan dirumah. Ibu L tidak pernah mengikuti pengajian di lingkungan tempat tinggalnya.
k.
Status Sosial Ekonomi Keluarga Sejak terkena luka kaki diabetes 4 bulan terakhir, ibu L tidak bekerja. Sebelumnya ibu L berjualan nasi uduk di depan rumahnya. Saat ini perekonomian ibu L bergantung pada warisan orang tuanya, dan ibu L merasa itu masih berkecukupan. Selama ini uang warisan orang tuanya digunkan untuk perawatan luka kaki diabetesnya dan pemenuhan kebutuhan seharti-hari. Ibu L belum mempunyai asuransi kesehatan.
l.
Aktivitas Rekreasi Keluarga Kegiatan yang dilakukan sehari – hari hanya menonton TV di dalam rumah, tidak pernah melakukan rekreasi di luar rumah. Ibu L juga tidak pernah mengiuti kegiatan masyarakat seperti arisan ataupun pengajian.
2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga a. Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga. Tahap perkembangan keluarga ibu L saat ini adalah tahap usia dewasa. Tugas perkembangan ibu L saat ini adalah: 1) Mempertahankan kesehatan (pola hidup sehat, diet seimbang, olah raga rutin dan menikmati hidup). 2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan keluarganya/ saudaranya. b. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi Menurut ibu L tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah belum menikah sampai saat ini dan mempertahankan kesehatan. Saat ini ibu L mengalami masalah kesehatan yaitu diabetes mellitus dengan luka kaki dan tidak mengikuti program diet karena belum terlalu mengerti, ibu L sering tidak bisa mengendalikan rasa laparnya, serta tidak pernah melalukan olahraga rutin seperti senam.
2
c. Riwayat Keluarga Inti Kedua orang tua ibu L sudah lama meninggal, saat ini ibu L tinggal sendiri dan belum menikah. d. Riwayat Keluarga Sebelumnya Sejak kedua orang tuanya meninggal dunia, ibu L tinggal sendiri dan bekerja berjualan nasi uduk untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Saudara kandung ibu L tinggal berdekatan tetapi ibu L tidak mau bergantung dengan mereka. menurut ibu L, hubungan persaudaraan mereka kurang baik sejak kedua orang tuanya meninggal dunia, dikarenakan masalah warisan keluarga. 3.
Pengkajian Lingkungan a. Karakteristik Rumah Rumah ibu L merupakan rumah tipe permanen milik keluarga sendiri dengan ukuran 4x6 m tanpa kamar tidur, satu ruang tamu, satu dapur dan satu kamar mandi. Ruang tamu digunakan sebagai ruang tidur. Kondisi rumah cukup bersih dengan ventilasi dan pencahayaan baik. Sumber air berasal dari sumur pompa yang digunakan untuk mandi, mencuci dan memasak. Penerangan dalam rumah cukup baik, menggunakan PLN. Septic tank ada di samping rumah dan sanitasi cukup bersih. Halaman rumah tampak bersih dengan beberapa jenis pepohonan. Denah rumah: KM
Dapur
KT
Teras
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas Hubungan ibu L dengan tetangga sekitar tempat tinggalnya cukup baik. Namun ibu L tidak pernah mengikuti kegiatan masyarakat seperti pengajian, arisan ataupun kegiatan warga lainnya. Tipe komunitas lebih dominan homogeny yaitu berasal dari suku Betawi, dengan kehidupan yang cukup harmonis, rukun dan saling menghormati. Sebagian besar warganya bekerja sebagai pegawai swasta 3
dan wiraswasta. Kondisi rumah di sekitar cukup rapat dan jalanan sudah beraspal. Pusat pelayanan kesehatan yang digunakan warga adalah klinik kesehatan, dokter praktik dan rumah sakit. Masyarakat jarang ke puskesmas karena jaraknya yang cukup jauh dengan RW 01. c. Mobilisasi Geografis Ibu L sudah sejak kecil tinggal di RW 01 dan menempati rumah warisan orang tuanya. Namun sejak kedua orang tuanya meninggal, ibu L sempat tinggal di luar wilayah RW 01 dan bekerja dengan orang lain. d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat Ibu L tinggal sendiri di rumah, interaksi dengan keluarga/ saudaranya kurang begitu baik. interaksi dengan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya cukup baik, meskipun ibu L tidak pernah mengikuti kegiatan masyarakat. e. Sistem Pendukung Keluarga Apabila timbul masalah kesehatan, keluarga menggunakan sistem pendukung layanan kesehatan di puskesmas dan rumah sakit dengan memanfaatkan askes. 4.
Struktur Keluarga a. Pola Komunikasi Keluarga Komunikasi dengan saudara lainnya kurang baik, ibu L jarang berhubungan kecuali dengan satu adik kandungnya yang rumahnya berdekatan. Komunikasi dilakukan lewat telepon dan kadang secara langsung. Ibu L sangat berperan dalam pengambilan keputusan untuk kehidupannya. b. Struktur Kekuatan Keluarga Ibu L mengatakan bahwa segala keputusan di dalam rumah adalah tugasnya, dan tidak terlalu perlu untuk membicarakan dengan saudara yang lain. Menurut Ibu L sejauh ini belum ada keputusannya yang menyimpang atau bertentangan dengan keluarganya. c. Struktur Peran Ibu L tinggal sendiri sehingga dia yang berperan dan bertanggung jawab terhadap kehidupannya. d.
Nilai dan Norma keluarga Keluarga ibu L memiliki nilai dan norma dalam membina keluarga, seperti norma yang berlaku di masyarakat. Jika ada keluarga yang mempunyai masalah kesehatan biasanya akan langsung dibawa ke pelayanan kesehatan seperti praktik dokter atau rumah sakit terdekat. 4
5. Fungsi Keluarga a.
Fungsi Afektif Sejak sakit DM pengobatan ibu L bergantung pada dana warisan keluarga. Ibu L merasa bahwa perhatian keluarga/ saudaranya tidak maksimal terutama saat dia menderita DM dengan luka kaki. Saat ini ibu L menggunakan jasa perawat dari rumah sakit untuk merawat luka kaki di rumahnya, karena ibu L tidak bisa pergi sendiri ke pusat layanan kesehatan. Keluarga/ saudara lain tidak bisa mengantar ibu L.
b.
Fungsi sosialisasi : Hubungan ibu L dengan tetangga sekitar cukup baik, namun ibu L jarang berinteraksi dengan mereka dengan alasan kondisi luka kakinya. Ibu L tidak pernah mengikuti kegiatan masyarakat.
c.
Fungsi reproduksi: Ibu L belum pernah menikah sampai saat ini.
d.
Fungsi Perawatan Keluarga Sejak terkena luka kaki diabetes (selama 3 bulan), ibu L menggunakan jasa perawat dari rumah sakit untuk merawat luka kakinya. Perawat tersebut datang ke rumah ibu L setiap hari. Ibu L menggunakan dana pribadi untuk jasa perawatan tersebut. Selama ini ibu L tidak pernah ke pusat layanan kesehatan untuk memeriksakan kesehatan dan kadar gula darahnya. Namun ibu L berusaha untuk mencari informasi dari membaca dan menonton TV.
e.
Fungsi ekonomi Kebutuhan hidup ibu L sejak terkena diabetes mellitus tergantung dari dana warisan keluarga. Sejak 4 bulan ini ibu L sudah tidak bisa bekerja lagi. Menurut ibu L dana warisan tersebut sudah mencukupi selama ini.
6. Stress dan Koping Keluarga a.
Stresor jangka pendek Masalah yang dipikirkan oleh ibu L sekarang yang mungkin dapat diatasi dalam waktu kurang dari enam bulan adalah masalah kesehatannya (DM dengan luka kaki). Menurut ibu L bahwa dia tidak mengerti dengan perawatan dan pengobatan DM. sehingga selama ini ibu L tidak pernah mengikuti aturan diet dan olahraga untuk penderita DM. Ibu L juga tidak pernah cek gula darah.
5
b.
Stresor jangka panjang Masalah yang dipikirkan oleh ibu L saat ini yang mungkin dapat diatasi dalam waktu lebih dari enam bulan ialah kondisi kesehatan dan finansial. Ibu L berkeinginan untuk cepat sembuh dan bisa berjualan lagi.
c.
Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah : Keluarga ibu L bila memiliki masalah kesehatan, menganggap itu adalah ujian dari Allah yang pasti ada obatnya. Hubungan dengan keluarganya yang kurang baik merupakan masalah yang membuat stres, tetapi ibu L berusaha tidak memiirkannya dengan menonton TV.
d.
Strategi koping yang digunakan : Keluarga ibu L bila memiliki masalah selalu dipikirkan sendiri. Sejak kedua orang tuanya meninggal, ibu
L mengurus dan memutuskan kehidupannya
sendiri. Ibu L merasa nyaman dengan kesendirian tersebut. e.
Strategi adaptasi disfungsional : Dalam setiap masalah yang dihadapi ibu L terutama masalah finansial, ibu L kadang menyalahkan keluarga/ saudaranya. Ibu L merasa ada ketidakadilan dalam hal warisan, sehingga mempengaruhi kesehatan ibu L.
7. Pemeriksaan fisik No
:
Sistem
Ibu L
1. 2. 3.
TTV TD 120/80 mmHg, N: 88x, RR 20x, TB 157 cm, BB 55 kg Kepala/rambut Ikal, beruban, kebersihan cukup, tidak ada lesi & edema Mata Isokor kiri & kanan, fungsi masih baik, tidak ada keluhan Reflek pupil + 4. Telinga Simetris kiri dan kanan, bersih, edema - , tak ada keluhan. 5. Hidung Bentuk simetris, bersih, polip -, tidak ada keluhan, fungsi baik. 6. Mulut Bersih dan tidak ada kelainan 7. Leher Tidak ada kelenjar tiroid dan getah bening, edema -, fungsi menelan baik 8. Dada/thorax Simetris kiri & kanan, gerak dada teratur, tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan, sonor, bunyi jantung normal, broncovesikuler 9. Abdomen Simetris, tidak ada benjolan atau massa, peristaltik usus 12x, nyeri tekan-, timpani 10. Ekstremitas Terdapat luka kaki dibagian jari kaki kiri, kaki kanan tidak bawah ada keluhan, klien masih mampu berjalan 11. Ekstremitas Tidak ada kelainan, klien mengeluh sering kesemutan dan atas terasa tebal pada kedua telapak kaki dan jari-jarinya 6
12. Kulit 14 Kesimpulan
Terdapat luka kaki di kaki kiri Secara umum fisik klien cukup sehat, hanya ada keluhan pada ektrimitas bawah kiri yang mengalami luka kaki sehingga aktifitasnya kurang maksimal.
8. Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu L berharap penyakit kencing manisnya dapat sembuh, keluarga sangat senang adanya kunjungan dari mahasiswa dan berharap kunjungan dari mahasiswa tetap berlanjut karena merasa penyakitnya dimonitor perkembangannya. Ibu L berharap dapat informasi tentang perawatan diabetes dan luka kakinya termasuk diet, olahraga, pengecekan kadar gula darah dan pengobatannya. B. ANALISA DATA NO 1
DATA Subyektif:
MASALAH KEPERAWATAN Kesiapan meningkatkan
manajemen kesehatan
Ibu L mengatakan sudah menderita kencing manis selama ± 7 tahun
Ibu L mengeluh nyeri bagian luka kaki
Menurut ibu L tugas perkembangan keluarga yang
belum
terpenuhi
adalah
mempertahankan kesehatan. Saat ini ibu L mengalami masalah kesehatan yaitu diabetes mellitus
dengan
luka
kaki
dan
tidak
mengikuti program diet dan olahraga karena ketidaktahuan.
Selama ini ibu L tidak pernah menggunakan sarana layanan kesehatan untuk mengontrol kesehatan dan kadar gula darahnya. Ibu L menggunakan jasa perawat rumah sakit untuk merawat luka kaki diabetesnya.
Ibu L berharap dapat informasi tentang perawatan
diabetes
dan
luka
kakinya
termasuk diet, olahraga, pengecekan kadar gula darah dan pengobatannya.
7
Data Objektif:
GDS 380 mg/dl
TD ibu L 120 / 80 mmHg.
Terdapat luka kaki diabetes di kaki kiri yang terbungkus kassa kering dan bersih.
2
Data Subyektif
Penurunan
Ibu L tinggal sendiri di rumah pribadi
keluarga
Sejak kedua orang tuanya meninggal, ibu L mengurus dan memutuskan kehidupannya sendiri. Hubungan dengan keluarganya yang kurang baik merupakan masalah yang membuat stres,
tetapi
ibu
L
berusaha
tidak
memiirkannya dengan menonton TV. Ibu L merasa bahwa perhatian keluarga/ saudaranya tidak maksimal terutama saat dia menderita DM dengan luka kaki. Ibu L tidak bisa pergi sendiri ke pusat layanan kesehatan. Keluarga/ saudara lain tidak bisa mengantar ibu L.
Data Objektif Ibu L tampak tinggal sendiri di rumahnya Rumah tampak sepi Ibu L menangis saat bercerita tentang keluarganya
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1.
Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan pada Ibu L
2.
Penurunan koping pada ibu L
8
koping
PRIORITAS MASALAH 1. No 1.
2.
3.
4.
Masalah Keperawatan: Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan pada Ibu L Kriteria Sifat Masalah 1. Aktual/sudah terjadi 2. Potensial 3. Resiko
Scoring
Bobot
3 2 1
1
Kemungkinan Masalah untuk diubah 1. Mudah 2. Sebagian 3. Tidak dapat
2 1 0
2
2/2 x 2 = 2
Potensial untuk dicegah 1. Tinggi 2. Cukup 3. Rendah
3 2 1
1
2/3 x 1 = 2/3
Menonjolnya masalah 1. Masalah dirasakan, dan perlu penanganan segera 2. Masalah dirasakan, tidak perlu ditangani segera 3. Masalah tidak dirasakan
Nilai 3/3 x 1 = 1
2 2/2 x 1 = 2 1 1
0
TOTAL
5 2/3
9
Pembenaran Ibu sudah mengetahui menderita diabetes sejak 7 tahun yang lalu dan terkena luka kaki sejak 4 bulan yang lau Ibu L siap menerima informasi tentang perawatan diabetes dan luka kakinya termasuk diet, olahraga, pengecekan kadar gula darah dan pengobatannya. Ibu L tidak pernah menggunakan pusat layanan kesehatan. Ibu L menggunakan jasa perawat rumah sakit untuk merawat luka kakinya Selama ini ibu L tidak mengetahui maslah perawatan diabetes sehingga ibu L kurang peduli, namun saat ini ibu L siap untuk menerima informasi terkait diabetes
2. No 1.
2.
3.
4.
Masalah keperawatan: Penurunan koping keluarga ibu L Kriteria Sifat Masalah 1. Aktual/sudah terjadi 2. Ancaman kesehatan 3. Keadaan sejahtera Kemungkinan Masalah untuk diubah 1. Mudah 2. Sebagian 3. Tidak dapat
Potensial untuk dicegah 1. Tinggi 2. Cukup 3. Rendah
Menonjolnya masalah 1. Masalah dirasakan, dan perlu penanganan segera 2. Masalah dirasakan, tidak perlu ditangani segera 3. Masalah tidak dirasakan
Scoring
Bobot
3 2 1
1
2 1 0
2
1/2 x 2 = 1
1
2/3 x 1 = 2/3
3 2 1
Nilai 3/3 x 1 = 1
2 2/2 x 1 = 1 1 1
0
TOTAL
3 2/3
10
Pembenaran Ibu L meraskan bahwa respon keluarganya terhadap masalah kesehatannya kurang memuaskan Ibu L belum menikah sampai saat ini dan tinggal sendiri. Hubungan dengan saudaranya kurang harmonis sejak kedua orang tuanya meninggal dunia, terutama dalam hal warisan. Hal tersebut mempengaruhi kesehatan dan perawatan penyakitnya. Saat ini ibu L sudah berusaha tidak terlalu memikirkan masalah dengan keluarganya. menonton TV adalah hal yang bisa mengalihkan stresnya Sejak kedua orang tuanya meninggal, hubungan dengan saudaranya kurang harmonis meskipun ibu L terkena DM. ibu L merasa bahwa saudaranya kurang perhatian. Namun ibu L saat ini tidak ingin terlalu memikirkannya.
D. INTERVENSI KEPERAWATAN No Data 1 Data Subjektif Ibu L mengatakan
Diagnosa Domain I: Promosi Kesehatan Kelas 2: Manajemen Kesehatan Diagnosa: Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan (00162)
sudah menderita kencing manis selama ± 7 tahun
Ibu L mengeluh nyeri bagian luka kaki
Menurut
ibu
L
tugas perkembangan keluarga belum
yang terpenuhi
adalah mempertahankan kesehatan. Saat ini ibu L mengalami masalah kesehatan yaitu
diabetes
NOC 1. Keluarga mampu mengenal
NIC 1. Keluarga Mampu Mengenal
Level I. Domain III Perilaku Level I. Domain IV Pengetahuan kesehatan dan Level II. Kelas S: Edukasi pasien perilaku sehat. Level III Level II. Kelas S: Pengetahuan Intervensi: kesehatan o 5510 Pendidikan kesehatan o 5602 Mengajarkan proses Level III. penyakit. Hasil: 1803. Pengetahuan tentang proses penyakit 2. Keluarga mampu memutuskan Level I. Domain IV Pengetahuan kesehatan dan perilaku sehat. Level II. Kelas R: Kepercayaan kesehatan Level III Hasil: 1701 Kepercayaan kesehatan: persepsi kemampuan untuk 11
2. Keluarga mampu memutuskan Level I. Domain III Perilaku Level II. Kelas R: Bantuan koping Level III Intervensi: o 5250 Mendukung pengambilan keputusan.
mellitus
dengan
melakukan
luka kaki dan tidak mengikuti program diet dan olahraga karena ketidaktahuan.
Selama ini ibu L tidak
3. Keluarga mampu merawat Level I. Domain IV Pengetahuan dan kepercayaan kesehatan Level II. Kelas FF: Menejemen kesehatan
pernah
menggunakan sarana
layanan
kesehatan
Level III Hasil: 1619: Manajemen: DM
untuk
3. Keluarga mampu merawat Level 1 domain 3: Perilaku Level 2 Kelas S: Pendidikan Klien Level 3 Intervensi: 5603: Pengajaran: Perawatan kaki Diabet 5614: Pengajaran: Diet yang tepat 5612: Pengajaran: aktifitas/olahraga yang tepat 5616: Pengajaran: Pengobatan yang tepat
mengontrol kesehatan dan kadar gula darahnya. Ibu L
menggunakan
jasa perawat rumah sakit untuk merawat luka
kaki
diabetesnya.
Ibu dapat
L
berharap informasi
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
Level I. Domain IV Pengetahuan dan kepercayaan kesehatan Level II. Kelas T: Pengendalian resiko dan keamanan Level III Hasil: 1910 Lingkungan rumah yang
Level I.Domain IV Safety Level II. Kelas V: Manajemen resiko Level III Intervensi: 6486 Manajemen lingkungan: keamanan
12
tentang
perawatan
nyaman
diabetes dan luka kakinya
termasuk
diet,
olahraga,
pengecekan gula
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Level I. Domain IV Pengetahuan dan kepercayaan kesehatan Level II Kelas S: Pengetahuan kesehatan Level III Hasil: 1806 Pengetahuan sumber kesehatan:
Level I. Domain VI Sistem Kesehatan Level II Kelas Y: Mediasi sistem kesehatan Level III Intervensi: 7400 Bimbingan sistem kesehatan
kadar
darah
dan
pengobatannya.
Data Objektif:
GDS 380 mg/dl
TD ibu L 120 / 80 mmHg.
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Terdapat luka kaki diabetes di kaki kiri yang terbungkus kassa kering dan bersih.
/ 13
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN NO 1
DIAGNOSA Domain 1 Promosi Kesehatan Kelas 2 Manajemen kesehatan Diagnosa:
IMPLEMENTASI 1. Keluarga mampu mengenal
EVALUASI 1. Keluarga Mampu Mengenal
5 November 2015 o
Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan (00162)
o
5510 Pendidikan kesehatan: Mengembangkan cara penulisan materi pendidikan kesehatan sesuai dengan level dewasa yaitu dengan menyertakan gambar yang berhubungan dengan DM dan diet DM Mengajarkan strategi yang dapat dilakukan serta hal-hal yang harus dihindari oleh dewasa DM untuk mengontrol kadar gula darahnya 5602 Mengajarkan proses penyakit: o Menjelaskan proses terjadinya diabetes mellitus o Menjelaskan tanda dan gejala diabetes mellitus
Subjektif: Klien mengatakan kencing manis adalah gula darah yang tinggi di dalam tubuh yang disebabkan oleh keturunan, banyak makan terutama yang manis-manis dan kurang olahraga. Klien mengatakan tanda dan gejala kencing manis adalah sering makan tapi badan makin kurus, sering kencing malam hari dan kaki terasa kebal sampai timbul luka. Klien mengatakan perlu mengatur pola makan, mengurangi makanan yang manis-manis, olahraga yang rutin dan mengontrol gula darah dengan teratur. Objektif: Klien menyebutkan pengertian diabetes mellitus dengan benar serta menyebutkan 5 dari 7 faktor risiko Klien menyebutkan dengan benar 7 dari 9 tanda dan gejala diabetes mellitus Klien menyebutkan dengan benar 4 dari 6 cara merawat / mengontrol diabetes mellitus 14
TTD PERAWAT
Klien tampak serius memperhatikan saat perawat memberikan pendidikan kesehatan tentang diabetes mellitus Klien dapat menyebutkan prinsip 3J dalam diet DM yaitu tepat jadwal, jam dan jenis.
Analisis: 1820 Pengetahuan: manajemen diabetes mellitus Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 60 menit maka pengetahuan tentang: 182030 penyebab dan faktor risiko DM ( meningkat dari skor 3 menjadi 5) 182031 Tanda dan gejala awal DM (meningkat dari skor 3 menjadi 5) 182002 Pengaturan diet untuk mengontrol kadar gula darah (meningkat dari skor 2 menjadi 4) 18005 pengaturan aktifitas/olahraga untuk mengontrol kadar gula darah (meningkat dari skor 2 menjadi 4) Perencanaan: Implementasi dilanjutkan ke bagian ke 2 yaitu keluarga memutuskan 2. Keluarga Memutuskan 11 November 2015 o
5250 Mendukung pengambilan keputusan:
2. Keluarga Memutuskan Subjektif: Klien mengatakan perlu untuk mengontrol kadar gula darah secara teratur Klien mengatakan tujuan mengontrol kadar 15
o
o
Memfasilitasi klien dan keluarga untuk memahami tujuan perawatan Menginformasikan kepada pasien bahwa sebaiknya mengontrol kadar gula darah paling sedikit satu bulan sekali di pusat layanan kesehatan terdekat
gula darah adalah untuk memonitor kestabilan gula darah untuk meningkatkan kesehatannya. Klien mengatakan akan memeriksakan kadar gula darah secara mandiri di bidan praktik terdekat. Objektif: Klien menyebutkan pentingnya mengontrol gula darah untuk proses kesembuhannya Klien tampak mengangguk-anggukkan kepala tanda mengerti saat perawat menjelaskan Klien membuat komitmen untuk rutin periksa gula darah di bidan praktik terdekat. GDP 295 mg/dl, GD2JPP 327 mg/dl Analisis:
1606: Partisipasi dalam pengambilan keputusan perwatan kesehatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30 menit maka:
160601 Bertanggung jawab terhadp pengambilan keputusan (dari skor 2 menjadi skor 4) 160602 Menunjukan arah pemecahan masalah (dari skore 2 menjadi skor 4)
Perencanaan:
Implementsi dilanjutkan ke bagian ke – 3 yaitu keluarga mampu merawat 3. Keluarga Mampu merawat 17 November 2015
5614 Pengajaran: Diet yang tepat Menjelaskan diet DM yang
3. Keluarga mampu merawat Subjektif: Klien mengatakan diet DM untuk mengontrol gula darahnya dan mempercepat penyembuhan 16
tepat dan manfaatnya untuk kesehatan penderita DM Bantu klien menyusun menu DM yang tepat Instruksikan klien untuk menyususn rencana menu diet DM
luka kakinya Klien mengatakan mengurangi makananmakanan yang manis-manis untuk menurunkan kadar gula darah Klien mengatakan harus mengkonsumsi banyak buah dan sayur serta mengatur pola makan menjadi lebih teratur
Objektif: Klien menyebutkan dengan benar prinsip 3J (jumlah, jadwal dan jenis) Klien dapat menyebutkan jenis makanan yang dibatasi, yang bebas dimakan dan yang tidak dianjurkan untuk penderita DM dengan benar Klien dapat menyusun menu DM dalam sehari sesuai kebutuhan kalorinya GDS 321 mg/dl, TD 110/80 mgHg
Analisis: 1619 Pengetahuan: Menejemen DM Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 45 menit, pengetahuan dan keterampilan keluarga tentang:
182002 Pengaturan diet untuk mengontrol gula darah (dari skor 2 menjadi 4)) 182003 Merencanakan/menyusun menu DM yang tepat (dari skor 2 menjadi 4)
Perencanaan:
Mengevaluasi implementasi hari ini Mengajarkan teknik perawatan kaki dan senam kaki diabetes
17
19 November 2015 Evaluasi Pengajaran yang tepat
Subjektif: Klien mengatakan sudah mulai mengurangi makanan yang manis-manis namun kadang belum bisa mengendalikan rasa lapar sehingga klien lupa dengan diet DM Klien mengatakan mulai menambah konsumsi sayur dan buah. Objektif: Klien tampak lebih segar GDP 274 gr/dl, GD2JPP 336 gr/dl TD 110/70 mmHg Analisis: Analisis: 1619 Pengetahuan: Menejemen DM Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30 menit, pengetahuan dan keterampilan keluarga tentang: 182002 Pengaturan diet untuk mengontrol gula darah (dari skor 2 menjadi 4)) 182003 Merencanakan/menyusun menu DM yang tepat (dari skor 2 menjadi 4) Perencanaan: Mengajarkan teknik perawatan kaki dan senam kaki diabetes 18
25 November 2015 5603 Pengajaran: Perawatan kaki Memberikan informasi tertulis tentang praktik perawatan kaki 5612 Pengajaran: aktifitas/olahraga yang tepat Jelaskan tujuan dan manfaat olahraga yang tepat Demonstarsikan senam kaki diabetes
Subjektif: Klien mengatakan tujuan dan manfaat perawatan kaki untuk melancarkan aliran darah ke kaki dan mempercepat penyembuhannya Klien mengatakan akan berusaha melakukan perawatan kakinya meskipun klien masih susah mengingatnya Klien mengatakan gerakan senam kaki terlalu banyak dan belum hafal tetapi akan dicoba Klien mengatakan gerakannya tidak terlalu sulit dan akan berusaha dilakukan Klien mengatakan awal melakukan senam, kaki terasa pegal sampai paha, setelah itu ada rasa nyaman yang dirasakan klien. Objektif: Klien mampu menyebutkan 6 dari 12 cara perawatan kaki Klien tampak lelah setelah melakukan senam kaki diabetes Klien dapat melakukan senam kaki diabetes dengan bimbingan perawat GDS 371 mg/dl Analsisi: 1619 Pengetahuan: Menejemen DM Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 45 menit, pengetahuan dan keterampilan keluarga tentang: 19
182023 Praktik perawatan dan senam kaki (dari skor 1 menjadi 3) Perencanaan: Evaluasi tindakan teknik perawatan dan senam kaki diabetes Melanjutkan implementasi bagian ke–4 yaitu keluarga memodifikasi lingkungan 1 Desember 2015 Evaluasi Teknik perawatan dan senam kaki diabetes
Subjektif: Keluarga mengatakan klien sudah melakukannya teknik perawatan dan senam kaki diabetes Klien mengatakan kakinya terasa lebih ringan dan kesemutannya berkurang setelah senam kaki Klien mampu menyebutkan 9 dari 12 teknik perawatan kaki Klien mampu menyebutkan 10 dari 12 gerakan senam kaki diabetes Objektif: Klien tampak lebih segar Klien mampu melakukan 10 gerakan senam kaki diabetes GDS 297mg/dl Analisis: 1619 Pengetahuan: Menejemen DM Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30 menit, pengetahuan dan keterampilan 20
4. Keluarga Memodifikasi lingkungan 4 Desember 2015 6486 Manajemen lingkungan: keamanan Menganjurkan klien untuk mempertahankan pencahayaan dalam rumah yang sudah baik. Menganjurkan klien untuk merapikan barang-barang yang berserakan yang dapat mengganggu gerak dan aktifitas klien Menganjurkan untuk menjaga agar lantai tetap kering dan tidak licin
keluarga tentang: 182023 Praktik perawatan dan senam kaki (dari skor 2 menjadi 4) 4. Keluarga Memodifikasi lingkungan Subjektif: Klien mengatakan bahwa rumah harus tampak rapi, tidak licin dan penerangan baik agar tidak menyebabkan terjatuh dan menimbulkan luka di kaki lagi. Klien mengatakan sudah memodifikasi sandal yang bisa dipakai setiap hari dan nyaman untuk luka kakinya, serta dapat menunjang aktifitasnya Objektif: Rumah tampak rapi Lantai rumah bersih dan tidak licin GDS 282 mg/dl Analisis 1910 Lingkungan rumah yang aman Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 45 menit maka: 191013 Pengatuan perabot untuk menguragi resiko (meningkat dari skor 2 menjadi 5) 191014 keamanan area klien (meningkat dari skor 2 menjadi 5) Perencanaan: Melanjutkan implementasi pada bagian ke-5 yaitu Keluarga mampu memanfaatkan 21
fasilitas pelayanan kesehatan 5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan 10 Desember 2015 7400 Bimbingan sistem kesehatan. Menjelaksan kepada klien pentingnya menindaklanjuti perwatan kesehatan secara rutin Membantu klien dan keluarga memilih pelayanan kesehatan yang sesuai Menginformasikan kepada klien manfaat pusat layanan kesehatan
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan Subjektif: Klien mengatakan pengontrolan gula darah secara teratur sangat penting untuk mempercepat penyembuhan penyakitnya, terutama luka kakinya. Klien mengatakan akan cek gula darah di bidan praktik terdekat Klien mengatakan jika terjadi peningkatan gula darah dan rasa sakit di luka kaki atau keluhan lain yang berat sebaiknya harus ke puskesmas atau RS Objektif: Klien menyebutkan manfaat penggunaan fasilitas kesehatan Klien menyebutkan tempat kemana harus pergi jika kadar gula darah meningkat yaitu ke klinik kesehatan terdekat ataupun ke rumah sakit GDS 297 mg/dl Analisis: 1806 Pengetahuan sumber kesehatan: 22
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30 menit maka pengetahuan klien dan keluarga tentang sumber kesehatan: 180605 Pentingnya menindaklanjuti perawatan kesehatan (meningkat dari 2 menjadi 4) 180605 Rencana untuk menindaklanjuti perwatan (meningkat dari 2 menjadi 4) Perencanaan: Pertahankan implementasi 4 dan 5
23