ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn. A MENDERITA HIPERTENSI DI DSN TAMANSARI RT 01 RW 01 PENDARUNGAN KABATKABUPATEN BANYUWANGI
Oleh : Alfita Nurul Lailina (2010.02.004) M. Rio Tri Parista (2010.02.074)
PRODI SI KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI BANYUWANGI 2014
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Data Umum 1. Nama Kepala Keluarga 2. Umur Kepala Keluarga 3. Alamat Kepala Keluarga 4. Pekerjaan Kepala Keluarga 5. Pendidikan Kepala Keluarga 6. Komposisi Keluarga No
Hub.Dg.
Umur
Pend.
Anggota
Kep.
(thn)
terakhir
keluarga
Keluarga
Nama
JK
: Tn. A : 67 tahun : Rt.01/Rw.01 Dsn. Tamansari,Pendarungan,Kabat : Buruh : SD : STATUS IMUNISASI BCG
POLIO 1
1
Tn.A
L
Suami
67
SD
2
Ny.J
P
Istri
54
SD
3
An.S
L
Cucu
23
SMP
Genogram :
sekaligus klien
2
3
DPT 4
1
2
HEPATITIS
3
1
2
3
CAMPAK
6. Tipe Keluarga : Keluarga Tn. A termasuk keluarga inti yang terdiri dari Kepala Keluarga, istri. 7. Suku Bangsa : Tn.A mengatakan seluruh Anggota Keluarga Tn. A berasal dari suku Jawa, Indonesia 8. Agama : Klien mengatakan anggota keluarga menganut agama Islam, mereka taat beribadah dan menjalankan perintah Allah SWT 9. Status Sosial Ekonomi keluarga : Kepala Keluarga :-/bln Istri (Ny. J) :Rp. 17.000,-/hari Tn.A mengatakan untuk pendapatan Istri(Ny.J) sebanyak Rp. 17.000,-/hari dijadikan satusatunya sumber penghasilan sejak KK sakit hingga saat pengkajian dengan rata-rata pengeluaran Rp. 400.000,-/bln. Dilihat dari penghasilan keluarga ini dan harta benda yang dimiliki dalam keluarga, keluarga tersebut dalam status sosial ekonomi rendah. 10. Aktivitas rekreasi keluarga : Klien mengatakan setiap hari ISTRI dan keluarga ini memenuhi kebutuhan keluarga akan rekreasi dan hiburan biasanya malam hari setelah bekerja adalah menonton TV, berkumpul dengan keluarga dan melepas lelah di ruang keluarga. B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga 11. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini Keluarga Tn.A memiliki 5 anak dan 9 cucu. Yang termasuk dalam tahap perkembangan usia Lansia. 12. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi a. Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya income(penghasilan) keluarga. b. Membentuk hubungan dengan orang-orang yang seusia. c. Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan. d. Menyasuaikan diri dengan peran sosial secara luwes. 13. Riwayat Keluarga Inti Dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menular, menahun, dan menurun. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga adalah sebagai berikut : Kepala Keluarga : Klien menderita hipertensi dan terkadang mengalami sakit ringan-ringan seperti batuk dan pilek. terkadang merasa nyeri dan pusing. Klien cukup membeli obat di warung dekat rumahnya. Dan terkadang hanya di biarkan saja. Istri : klien mengeluh nyeri kecapekan setiap kali pulang dari kerja dan hanya memijat sendiri pada bagian yang terasa nyeri sambil menonton TV. Cucu : Klien hanya batuk pilek biasa dan umtuk pengobatan hanya membeli obat di warung dekat rumahnya.
14. Riwayat Keluarga Sebelumnya Dari keluarga ini, Tn.A yang sering mengalami pusing-pusing.
C. Pengkajian Lingkungan 15. Karakteristik rumah Luas tanah : 7x4 m2 Luas Rumah : 6x5 m2 Tipe Rumah : Rumah non permanen (anyaman bambu) dengan jumlah ruang 1 kamar tidur, 1 ruang tamu sekaligus ruang keluarga, 1 dapur, kamar mandi diluar rumah. Ada jendela, setiap ruangan dimanfaatkan sebagaimana fungsinya secara optimal. Peletakan perabot rumah tangga tidak tertata dengan rapi. Sumber air minum PAM. Denah Rumah : 1
4
2
3
5
Keterangan : 1. 2. 3. 4. 5.
Halaman rumah Ruang tamu dan keluarga Kamar Tidur Kamar mandi Dapur
16. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas RT Tetangga klien yang ada di sekitar rumah ramah-ramah. Klien tinggal di wilayah pedesaan sehingga jarak rumah satu dengan yang lain ada yang dekat ada yang jauh. Penduduk setempat rata-rata berpencaharian sebagai buruh.
17. Mobilitas Geografis Keluarga Sejak Tn.A menikah dengan Ny.J, tinggal di Dusun Tamansari RT.01 RW I Desa pendarungan keluarga Tn.A tidak pernah pindah dari Dusun Tamansari. 18. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat Setiap hari, pada saat malam hari klien dan keluarganya selalu meluangkan waktu untuk berkumpul. Keluarga klien juga berinteraksi baik dengan masyarakat disekitar. Terkadang Tn.A juga kerumah anak menantunya yang dekat dengan rumahnya untuk ngobrol bersama anak, cucu, menantu dan tetangganya. 19. Sistem Pendukung Keluarga Dalam keluarga ini, Tn.A mengatakan tidak mempunyai sistem pendukung untuk menuju ke suatu tempat. D. Struktur keluarga 20. Pola Komunikasi Keluarga Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga dan dengan masyarakat adalah bahasa osing dan jawa. Komunikasi antara keluarga lebih sering mulai sore hingga malam hari karena hampirsetiap hari istrinya pulang kerja disore hari. 21. Struktur Kekuatan Keluarga Untuk kekuatan keluarga masih tetap berada pada Tn.A jika ada masalah diselesaikan dengan baik oleh Tn.A dan istrinya. 22. Struktur Peran (Formal dan Informal) Tn. A : - peran informal : hanya sebagai anggota masyarakat - peran formal : menjadi kepala keluarga, suami. Ny. J : -
peran informal : hanya sebagai anggota masyarakat peran formal : sebagai ibu rumah tangga, istri dan juga tulang punggung keluarga.
An.S : - Peran informal : hanya sebagai anggota masyarakat - Peran formal : sebagai cucu 23. Norma keluarga Tn.A mengatakan dalam keluarganya terdapat peraturan di mana antara anggota keluarga harus saling menghormati. Selain itu tidak terdapat peraturan lainnya.
E. Fungsi Keluarga 24. Fungsi Afektif Keluarga jarang memberikan perhatian dan kasih sayang kepada klien dikarenakan aktivitas sehari-hari Ny.J yang mencari nafkah bekerja sebagai buruh. Namun keadaan antara anggota keluarga sangat erat saling membantu bila ada kesulitan atau ada masalah. 25. Fungsi Sosial Interaksi antar anggota keluarga terjalin baik, keluarga masih memperhatikan dan menerapkan etika sopan santun dalam berperilaku. Keluarga ini juga membina hubungan yang baik dengan tetangga sekitar rumahnya. 26. Fungsi Perawatan Kesehatan a. Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan Saat dilakukan pengkajian Tn.A sedang di rumah menantunya dan mengeluh ngelu(pusing). Kemudian pada saat dilakukan pengukuran tekanan darah klien, ternyata di dapatkan hasil 160/100 mmHg. Keluarga kurang mengetahui tentang pengertian Hipertensi, tanda dan gejala serta penyebab Hipertensi. Keluarga menganggap pusing yang di derita klien hanya pusing biasa. Klien mengatakan tidak tahu tentang masalah kesehatan apa yang sedang di alaminya sekarang. b. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat - keluarga kurang menyadari bahwa dengan menciptakan lingkungan yang bersih dapat mencegah penyebaran berbagai jenis penyakit. Terbukti dari lingkungan sekitar banyak terdapat sampah yang tercecer, tidak terdapat juga tempat sampah. Sampah rumah tangga langsung dibakar. - Keluarga kurang mengerti dan menyadari tentang pentingnnya hygien sanitasi untuk menciptakan rumah yang sehat. Terbukti tidak ada jendela rumah dan kondisi kamar yang berantakan serta kotor. Sehingga pertukaran udara dan cahaya kurang. - garam dapur yang digunakan juga terkadang terlalu banyak, melebihi takaran yang seharusnya. c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit - pegetahuan keluarga mengenai penyakit terbatas, keluarga sedikit mengerti mengenai hal-hal yang dapat menyebabkan kekambuhan dan yang perlu dilakukan untuk mencegah kekambuhan - jika anggota keluarga ada yang sakit, keluarga hanya merawat seadanya dan diberi obat yang dibeli dari warung sebelah.
d. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat : - keluarga cukup mengerti tentang kesehatan pada anggota keluarganya - anggota keluarga cukup peka terhadap anggota keluarga yang sakit. Namun, untuk berobat di tenaga kesehatan tidak pernah dikarenakan tidak ada biaya dan hanya dirawat semampunya. - Keluarga selalu menanggapi setiap masalah kesehatan secara positif
-
Keluarga kurang mendapat informasi yang tepat mengenai tindakan yang dilakukan jika masalah kesehatan muncul dalam keluarga, sehingga tidak dapat mengambil keputusan. 27. Fungsi reproduksi a. Tn. A dan Ny.J sudah memiliki 5 anak dan 9 cucu. b. Karena dulu klien masih belum mengenal KB sehingga keluarga ini tidak menggunakan KB untuk membatasi jumlah kelahiran anaknya. 28. Fungsi ekonomi - keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan dari pendapatan yang diterima per hari meskipun seadanya, namun keluarga kurang mampu menyisihkan pendapatannya untuk keperluan kesehatan - keluarga kurang mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, seperti posyandu, puskesmas dll. F. Stress dan Koping Keluarga 29. Stressor jangka pendek dan jangka panjang - stressor jangka pendek : bingung mengenai perawatan Tn.A yang benar. - stressor jangka panjang : 30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor. - keluarga Tn.A memiliki respon yang kurang bagus ketika ada sesuatu yang menyangkut kesehatan keluarganya 31. Strategi koping yang digunakan - keluarga Tn.Amengatakan jika ada masalah dalam keluarga selalu membicarakan dengan Ny.J. 32. Strategi adaptasi disfungsional Keluarga tidak pernah melakukan kekerasan, perlakuan kejam terhadap anggota keluarga, mengkambinghitamkan anggota keluarga, memberikan ancaman dalam menyelesaikan masalah.
G. Pemeriksaan Fisik 1. Tn.A (kepala rumah tangga) TD : 160/100 mmHg R : 22 x/menit N : 90 x/menit S : 36,5 0C KEPALA - Rambut dan kulit kepala Inspeksi : rambut lurus, kulit sawo matang - Mata Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat - Hidung Inspeksi : hidung simetris, tidak ada pembesaran polip - Mulut dan faring - Telinga Inspeksi : kedua telinga simetris LEHER Inspeksi : tidak ada nodul DADA Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat palpitasi, suara mur – mur tidak ada ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-). ABDOMEN Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, pergerakan peristaltik usus baik. EKSTREMITAS Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan pada jari tangan dan kaki. 2. Ny.S (Istri) TD : 130/90 mmHg R : 25 x/menit N : 85 x/menit S : 37 0C KEPALA - Rambut dan kulit kepala Inspeksi : rambut bergelombang, kulit sawo matang - Mata Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat - Hidung Inspeksi : hidung simetris, tidak ada pembesaran polip - Mulut dan faring
-
Telinga Inspeksi : kedua telinga simetris LEHER Inspeksi : tidak ada nodul DADA Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat palpitasi, suara mur – mur tidak ada ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-). ABDOMEN Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, pergerakan peristaltik usus baik. EKSTREMITAS Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan pada jari tangan dan kaki.
3. An.S (cucu rumah tangga) TD : 120/80 mmHg R : 22 x/menit N : 90 x/menit S : 36,5 0C KEPALA - Rambut dan kulit kepala Inspeksi : rambut lurus, kulit sawo matang - Mata Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat - Hidung Inspeksi : hidung simetris, tidak ada pembesaran polip - Mulut dan faring - Telinga Inspeksi : kedua telinga simetris LEHER Inspeksi : tidak ada nodul DADA Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat palpitasi, suara mur – mur tidak ada ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-). ABDOMEN Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, pergerakan peristaltik usus baik. EKSTREMITAS Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan pada jari tangan dan kaki.
H. Harapan Keluarga Terhadap Petugas Kesehatan Keluarga berharap pemerintah mampu memberikan pelayanan yang baik dan tepat pada siapa saja yang membutuhkan tidak hanya pasien yang di RS tetapi juga warga masyarakat yang membutuhkan bantuan pelayanan kesehatan. Jangan membeda-bedakan dalam memberikan pelayanan antara masyarakat miskin dengan kaya. Dan yang paling di inginkan oleh keluarga Tn.A yaitu keluarganya selalu di berikan kesehatan meskipun sekarang dalam kondisi ekonomi yang kurang baik. I. Pengkajian Fokus - Hubungan suami istri, walaupun istri sibuk bekerja Tn .A selalu meluangkan waktu disela- sela pekerjaan untuk pulang kerumah melihat keadaan suami beserta cucunya. - Pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga tetap terjaga dengan baik kedua orang tua memiliki tugas sebagai kepala keluarga, istri, kakek dan nenek. J. Diagnosa Keperawatan Gangguan perfusi jaringan pada Tn.A keluarga Tn.A b/d 1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan pada keluarga dengan Hipertensi. 2. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan anggota keluarga dengan Hipertensi. 3. Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan rumah untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga dengan Hipertensi. K. Analisa Data SIMPTOM DS: pasien mengatakan “saya sering mengalami sakit kepala/pusing disertai kaku pada leher yang sudah lama dirasakan sampai sekarang”. - Pengertian penyakit: keluarga mengatakan tidak tahu tentang pengertian penyakit. - Penyebab penyakit :keluarga memgatakan tidak tahu tentang
ETIOLOGI Ketidak mampuan keluarga untuk mengenal mengenai masalah kesehatan yang meliputi pengertian, tanda dan gejala, factor penyebab yang mempengaruhinya serta persepsi keluarga terhadap masalah kesehatan keluarga dengan Hipertensi.
PROBLEM Gangguan perfusi jaringan (Tn.A)
-
-
penyebab penyakit. Tanda dan gejala : keluarga mengatakan tidak tahu tentang tanda dan gejala penyakit. Predisposisi/penular an penyakit : keluarga mengatakan tidak tahu tentang cara penularan penyakit.
DO : TD : 160/100mmHg Nadi : 90x/menit RR : 22x/menit Suhu : 36,5 0C DS : Tindakan yang sudah di lakukan : klien mengatakan tindakan yang sudah dilakukan klien hanya minum obat yang di belinya di warung dekat rumahnya. Tindakan yang akan di lakukan : Keluarga mengatakan tidak tahu. Dampak penyakit : Keluarga mengatakan tidak tahu dampak penyakit. Komplikasi penyakit : Keluarga mengatakan tidak tahu komplikasi dari penyakit yang di alaminya.
Ketidak mampuan keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat atas kesehatan keluarga dengan Hipertensi.
Gangguan perfusi jaringan (Tn.A)
DO : Frekuensi kunjungan ke Yankes tidak pernah sama swkali. Obat yang di minum yang ada di warung dekat rumahnya saja.
DS : Cara perawatan fisikdan psikologis Fisik : cara pemeliharaan rumah kurang sehat, ventilasi, pencahayaan, kebersihan kurang. Keluarga mengatakan rumahnya hanya dibersihkan sekali saja setiap harinya dan cukup dengan di sapu.
Ketidakmampuan keluarga dalam merawat lingkungan rumah untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga dengan Hipertensi.
Psikologis : hubungan klien dengan keluarga lainya tetap terjaga dengan baik. DO : Rumah klien tampak kotor, banyak debu dan gelap karena selambu di jendela jarang di buka.
L. Skoring 1. Gangguan perfusi jaringan pada Tn.A pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan anggota keluarga.
No Kriteria 1 Sifat masalah: kurang sehat
Penghitungan 3/3x1=1
Skor 3 2 1 2 1 0
Bobot 1
2
Kemungkinan masalah dapat diubah: sebagian
1/2x2=1
2
3
Potensial masalah untuk dicegah : cukup
2/3x1=2/3
3 2 1
1
4
Menonjolnya masalah: masalah tidak dirasakan
0/2x1=0
2 1 0
1
Jumlah
2 2/3
Pembenaran Sifat masalah kurang sehat ditandai dengan Tn.A ada keluhan Kebiasaan klien yang dapat mendorong kekambuhan akan terulang kembali saat klien merasakan dalam keadaan sehat Sumber-sumber dan tindakan yang mencegah kekambuhan dapat dijangkau oleh klien Kebiasaan dalam mengatasi masalah yang sedederhana menyebabkan masalah tidak dianggap serius oleh klien dan keluarga
N. Prioritas Masalah 1. Gangguan perfusi jaringan pada Tn.A pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan anggota keluarga. 2. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan anggota keluarga dengan Hipertensi. 3. Ketidakmampuan keluarga dalam merawat lingkungan rumah untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga dengan Hipertensi.
O. PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.A N o 1.
Hari/ Tanggal Rabu/ 14/05/14
Diagnosa
Tujuan
Respon Umum Khusus Gangguan Setelah 1. Keluarga mampuFh Verbal perfusi jaringan dilakukan mengenal masalah (pengetahuan) tindakan Hipertensi dalam selama 3x keluarga kunjungan 2. Keluarga mampu diharapkan memutuskan keluarga tindakan yang mampu tepat untuk mengenal mengatasi masalah pada kecemasan dan Tn.A dengan trauma penyakit 3. Keluarga mampu Hipertensi. melakukan tindakan keperawatan mencegah trauma yang berlebih 4. Keluarga mampu memelihara lingkungan fisik, psikis, dan social untuk mempertahankan derajat kesehatan 5. Keluarga mampu
Kriteria Hasil Standart
Intervensi
Tt Keluarga mampu a. BHSP menjelaskan kembali Jelaskan/diskusi dengan tentang nipperk tensi kelurga tentang a. Definisinya yaitu Hipertensi dimana seseorang b. Motivasi keluarga u/ mengalami tekanan mengulang penjelasan darah di atas normal c. Berikan pujian atau (sistolnya 160 kemampuan keluarga mmHg dan mengenal masalah diastolnya 80 . Jelaskan tentang penyakit mmHg) Hipertensi, meliputi: b. Penyebab yaitu; pengertian, tanda dan gejala, -Keturunan penyebab, penanganan dan -Lingkungan pencegahan serta akibat bila -Kegemukan penanganan tidak tepat atau tdk -Strees segera ditangani dengan bahasa -Alkohol yang mudah dipahami. -Usia 2. Jelaskan kepada keluarga -Garam mengenai hal-hal yang dapat -Merokok dilakukan saat penyakit Tn.A kambuh c. Tanda dan gejala 3. Anjurkan kepada keluarga -Sakit kepala untuk membantu klien dalam -Telinga berdenging menghindari dan -Keluar darah dari meminimalisasikan segala
memanfaatkan sumberdaya yang ada dimasyarakat seperti puskesmas, posyandu untuk memperoleh pelayanan kesehatan.
mulut sdengan tibatiba -Susah tidur -Mataber kunang- 4. kunang
C
2.
Rabu/ 14/05/14
Gangguan Setelah 1. Keluarga mampu Respon Verbal perfusi jaringan dilakukan mengenal pada Tn.A. tindakan penyakit selama 3x Hipertensi. kunjungan, 2. Keluarga mampu Tn.A mampu memutuskan mengambil tindakan yang keputusan tepat untuk
bentuk makanan dan minuman yang dapat menyebabkan penyakit Tn.A kambuh Anjurkan kepada keluarga untuk tidak membiarkan Tn.A kecapean dan banyak pikiran. d. Pencegahan a. 5. Anjurkan kepada -Kontrol teratur keluarga untuk pada puskismas memeriksakan Tn.A. -Minum obat teratur kepelayanan kesehatan -Diet rendah garam terdekat baik saat dan lemak kambuh maupun tidak untuk mengetahui perkembangan penyakit Tn.A b. Evaluasi penjelasan perawat
Keluarga menyatakan yaitu;
1 a. Kaji tindakan yang di lakukan keluarga, baik sesuai dan yang tidak dengan solusi a. Membawa anggota menurut kesehatan keluarga yang sakit Jelaskan solusi yang benar ke mantri menurut kesehatan, yaitu /puskesmas terdekat membawa keluarga yang sakit b. Mengatakan ke mantri/ puskesmas
yang tepat pd Tn.A
mengatasi kekambuhan Tn.A 3. Keluarga mampu melakukan tindakan keperawatan pencegahan penyakit Tn.A 4. Keluarga mampu memelihara lingkungan fisik, psikis, dan social sehingga dapat menunjang peningkatan kesehatan Tn.A 5. Keluarga mampu memanfaatkan sumberdaya yang ada dimasyarakat seperti puskesmas, psyandu, kartu sehat untuk memperoleh pelayanan kesehatan bagi Tn.A
dampaknya yaitu tidak dapat beraktivitas banyak c. Komplikasinya -Stroke -
Diskusikan dengan keluarga bila tidak melakukan tindakan yaitu; Tidak dapat beraktifitas Komplikasinya yaitu; Stroke Mutilasi keluarga untuk mengambil tindakan yang sesuai yaitu segera di bawake mantri/ puskesmas terdekat Evaluasi sejauh mana keluarga sudah mengambil tindakan
3
Setelah Setelah dilakukan dilakukan tindakan tindakan keperawatan keperawatan selama 3x selama 3x kunjungan keluarga Tn. S mampu menciptakan. Memilahara lingkungan yang dapat menunjang kasehatan
Respon Verbal dan Keluarga mampu psikomotor a. Menyebutkan kembali cara menciptakan memelihara lingkungan rumah yang dapat menunjang kesehatan pada anggota keluarga dengan hipertensi b. Mendemonstrasikan lingkungan rumah yg dapat menujang kesehatan pada anggota keluarga dengan hipertensi yaitu; -Memelihara rumah yang sehat -Lingkungan psikologis /hubungan antara keluarga
a. Jelaskan lingkungan fisik rumah yaitu; 1. Ventilasi rumah 10% luas lantai dan jendela di buka setiap hari 2. Pencahayaan rumah terang/bisa baca dengan jelas 3. Penataan ruang baik, rumah bersih 4. Kamar mandi bersih dan tidak licin serta di kuaras minimal satu minggu sekali 5. Ada SPAL, lancar dan ada sepiteng 6. Ada jamban, tempat sampah b. Jelaskan lingkungan psikologi dan rumah yaitu; hubungan yang harmonis antara anggota keluarga, slalu ada komunikasi setiap hari, dengan membiasakan makan bersama
P. IMPLEMENTASI Hari/tgl No. IMPELEMENTASI Ket Dx Kamis/ 1 1. Menganjurkan keluarga untuk mengurangi stressor yang 23/12/2010 menyebabkan kecemasan seperti anjurkan keluarga untuk selalu positif thinking. Hasil ; keluarga mendengarkan dengan baik apa yang disrankan, dan ingin mencoba melaksanakan apa yang telah dingajurkan perawat 3. Menganjurkan keluarga untuk tetap mempertahankan mekanisme koping keluarga dalam menghadapi masalah Hasil : keluarga mendengarkan dengan seksama anjuran yang diberikan perawat dan ingin memperbaiki koping keluarganya. 4. Menganjurkan keluarga untuk menjaga hubungan social dengan tetangga yang memiliki kesamaan senasib dan sepenanggungan, menjaga keadaan psikis dengan mampu menerima dengan ikhlas keadaan yang menimpanya. Hasil : kelurga menjaga hubungan social dengan tetangga yang memiliki kesamaan senasib dan sepenanggungan, menjaga keadaan psikis dengan mampu menerima dengan ikhlas keadaan yang menimpanya, meskipun jarang berkumpul dan berkomunikasi dengan mereka. 5. Menganjurkan keluarga untuk meminta bantuan dari tenaga kesehatan dalam upaya mengurangi masalah kesehatan. Hasil : keluarga menerima saran untuk meminta bantuan kepada tenaga kesehatan dan keluarga mengatakan akan melaksanakannya. Kamis/ 2 1. Menjelaskan tentang penyakit Hipertensi, meliputi: pengertian, 15/05/2014 tanda dan gejala, penyebab, penanganan dan pencegahan serta akibat bila penanganan tidak tepat atau tdk segera ditangani dengan bahasa yang mudah dipahami. Hasil : klien tampak mendengarkan dan dengan seksama dan klien mengatakan agak mengerti dengan penjelasan yang diberikan. 2. Menjelaskan kepada keluarga mengenai hal-hal yang dapat dilakukan saat penyakit ny.x kambuh. Hasil : klien tampak mengerti dengan penjelasan yang diberikan perawat, dan klien mengatakan akan melaksanakan apa yang disarankan. 3. Menganjurkan kepada keluarga untuk membantu klien dalam
menghindari dan meminimalisasikan segala bentuk makanan dan minuman yang dapat menyebabkan penyakit Tn.A kambuh Hasil : keluarga tampak mengerti dan bersedia membantu klien 4. Menganjurkan kepada keluarga untuk tidak membiarkan Tn.A kecapean dan banyak pikiran. Hasil ; keluarga mengatakan akan selalu mengingatkan klien untuk menjaga kebiasaan dan aktivitas yang menyebabkan kekambuhan penyakit klien. 5. Menganjurkan kepada keluarga untuk memeriksakan Tn.A kepelayanan kesehatan terdekat baik saat kambuh maupun tidak untuk mengetahui perkembangan penyakit Tn.A Hasil : keluarga mendengarkan dengan baik dan menerima saran yang diberikan dan akan mengaplikasikannya. Q. EVALUASI No. Hari/tgl 1
Kamis / 15/05/2014
2
Sabtu / 17/05/2014
DIAGNOSA Gangguan perfusi jaringan
EVALUASI S : Tn.A mengatakan kini sedikit memahami penyakitnya dan apa saja yang perlu dilakukan untuk mencegah kekambuhan dan yang perlu dilakukan saat kambuh O : - klien tampak mengangguk saat diberi penjelasan - klien mengatakan mengerti dengan penjelasan perawat A : masalah teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi S : Tn.A mengatakan kini sudah memahami penyakitnya dan apa saja yang perlu dilakukan untuk mencegah kekambuhan dan yang perlu dilakukan saat kambuh O : - klien tampak mengangguk saat diberi penjelasan - klien mengatakan mengerti dengan penjelasan perawat - TD: 140/90 mmHg A : masalah teratasi P : Pertahankan intervensi
3
S : Tn.A mengatakan kini sudah memahami penyakitnya dan apa saja yang perlu dilakukan untuk mencegah kekambuhan dan yang perlu dilakukan saat kambuh O : - klien tampak mengangguk saat diberi penjelasan - klien mengatakan mengerti dengan penjelasan perawat A : masalah teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi