Askep Jiwa Isos.docx

  • Uploaded by: Sanana
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Askep Jiwa Isos.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,189
  • Pages: 14
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA A. Identitas Pasien 1. Nama : Ny L 2. Umur : 54 Tahun 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Alamat : Pekalongan 5. Agama : Katholik 6. Pendidikan :7. Pekerjaan :8. Tgl Dirawat : 20 desember 2018 9. Tgl Pengkajian : 25 desember 2018 10. Ruang Rawat : Dewa ruci 11. No CM : 00114038 12. Dx Medis : F25.1 (skizoafektif, tipe depresif) 13. Penanggung jawab : Tn k B. Alasan Masuk Klien masuk RSJ tanggal 20 Desember pukul 11.00 WIB, keluarga klien mengatakan masuk RSJ karena sering bicara kacau dan suka telanjang di rumahnya Selain itu, klien juga mengatakan klien selalu berdiam diri di kamar dan kurang bersosialisasi dengan tetangga sekitarnya tetapi masih mau bersosialisasi dengan keluarganya. C. Faktor Predisposisi 1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? Pernah, pasien mengatakan pernah 6 kali masuk RSJD Amino gondohutomo terakhir tahun 2017 selebihnya pasien mengatakan lupa 2. Pengobatan sebelumnya Kurang berhasil, pasien sering kambuh dan sudah bolak balik masuk RSJ 3. Trauma Pasien mengatakan tidak ada trauma apa-apa 4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa? Ada, yaitu kakak nomer 1 dari pasien untuk terapinya pasien mengatakan lupa 5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan? Pasien mengatakan mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan yang masih diingat sampai saat ini yaitu kehilangan orang tua dan kehilangan om dan tantenya sehingga membuat pasien stres D. Pemeriksaan Fisik

a. Tanda Vital : TD: 110/80 N: 90x/menit S: 36,5 RR: 20x/menit b. Ukur : BB: 42kg TB: 155cm c. Keluhan fisik : Pasien mengatakan tidak ada keluhan fisik E. Psikososial 1. Genogram X

X

X

X

X

X

Keterangan: : Laki-laki : Perempuan : Pasien x

: Kakak pasien yang pernah masuk RSJ meninggal

X

: Laki-laki meninggal

x

: Perempuan meninggal

Pasien mengatakan, ia anak ke-5 dari 7 bersaudara, ia hanya tinggal bersama kakaknya, sedangkan saudaranya yang lain ada yang telah menikah, bekerja dan meninggal. Pasien mempunyai pola asuh yang baik, hanya saja pasien mengatakan kehidupan keluarganya kurang harmonis. Semenjak ia dan keluarga lainnya pisah, dalam hal pengambilan keputusan, kakak pasien selalu memusyawarahkannya terlebih dahulu. 2. Konsep Diri a. Citra/ gambaran tubuh Pasien mengatakan ia terlalu kurus dan tidak percaya diri b. Identitas diri Pasien dapat menyebutkan namanya dan pasien mengatakan bahwa pasien adalah seorang perempuan, penampilan Ny L sesuai dengan identitasnya sebagai seorang perempuan. Pasien anak kelima dari tujuh bersaudara, pasien tamatan STM. c. Peran

Pasien berperan sebagai anak yang belum menikah dan tidak bekerja. Dirumah sakit pasien berperan sebagai pasien yang mentaati praturan rumah sakit d. Ideal diri Pasien berharap cepat sembuh dan berkumpul bersama keluarganya. e. Harga diri Pasien merasa sedih karena ia sekarang sakit, tidak bisa berkumpul dengan keluarganya dan menyusahkan keluarganya saja. 3. Hubungan social a. Orang yang berarti Pasien mengatakan orang yang berarti baginya adalah om dan tantenya namun, setelah om dan tantenya meninggal, pasien kadang menceritakan kepada kakaknya yang nomer 2. b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat Pasien mengatakan kadang waktu di pekalongansering bersosialisasi dengan tetangganya tetapi sejak pindah rumah bersama kakaknya di weleri pasien malas untuk bersosialisasi dengan tetangganya. c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain Pasien mengatakan mengatakan malas untuk berhubungan dengan orang lain, selain karena ia malas ngobrol dengan orang lain, juga karena pasien sering lupa nama orang 4. Spiritual a. Nilai dan keyakinan Pasien beragama Khatolik, dan pasien percaya dengan adanya Tuhan. Menurut pasien, penyakitnya ini merupakan cobaan dari Tuhan. b. Kegiatan ibadah Pasien mengatakan selama di RSJD Amino gondohutomo tidak pernah beribadah F. Status Mental 1. Penampilan Penampilan pasien rapi, pakaian bersih dan diganti setiap hari, serta pasien berpakaian sesuai. 2. Pembicaraan Pasien berbicara dengan nada yang pelan dan lambat, jelas dan mudah dimengerti. Namun pasien tidak mampu untuk memulai pembicaraan kepada orang lain. 3. Aktifitas Motorik Pasien tampak lesu, malas beraktivitas, pasien lebih sering berdiam diri dan sering menghabiskan waktunya ditempat tidur. 4. Alam Perasaan

Klien merasakan sedih karena jauh dari keluarganya 5. Afek Afek pasien tumpul, berespon apabila di berikan stimulus yang kuat 6. Interaksi selama wawancara Pasien kooperatif, Selama wawancara kontak mata pasien baik, pasien tampak ragu dalam menjawab pertanyaan perawat sehingga perawat harus mengulangi beberapa pertanyaan kepada pasien, tingkat konsentrasi pasien baik, ditandai dengan ketika wawancara, pasien terfokus kepada perawat. Selain itu pasien tidak memiliki keinginan untuk berinteraksi kecuali perawat yang memulai. 7. Persepsi Klien mengatakan mendengar ada bisikan-bisikan, klien mengatakan suara – suara itu tidak jelas, dan paling sering suara itu terdengar pada saat ia sedang sendiri. Tetapi perawat saat ini belum pernah melihat tanda-tanda klien berhalusinasi auditori seperti berbicara sendiri, tertawa sendiri. 8. Isi pikir Ny L tidak mengalami gangguan isi pikir. Isi pikir Ny L sesuai dengan kenyataan saat ini. Dibuktikan Ny L tidak memiliki keinginan yang besar sesuai dengan keadaannya saat ini. 9. Arus pikir Tangensial (Pembicaraannya terlalu berbelit-belit tidak sesuai dengan pertanyaan ) Klien sering terlihat melamun, tidak suka memulai pembicaraan. Klien lebih suka menyendiri. 10. Tingkat kesadaran Disorientasi orang, kilen sulit mengenali seseorang, jarang memulai perkenalan, di dalam ruangan pun klien hanya hafal nama orang 3-5 orang saja. 11. Memori Pasien mengalami gangguan memori jangka panjang dan jangka pendek Dibuktikan dengan pasien tidak bisa mengingat silsilah keluarga kakek dan neneknya dan juga pasien sering lupa nama perawat dan temannya 12. Tingkat konsentrasi dan Berhitung Pasien mampu untuk berkonsentrasi penuh, pasien mampu berhitung sederhana dibuktikan dengan pasien dapat menyebutkan perhitungan dari 1-10 dan sebaliknya dari 10-1. 13. Kemampuan penilaian Pasien tidak ada masalah pada kemampuan penilaian, terbukti dengan pada saat diberi pilihan mau makan setelah mandi atau mandi setelah makan, pasien memilih makan setelah mandi. 14. Daya tilik Diri

Pasien mengatakan ia tidak tau sedang sakit apa G. Kebutuhan Perencanaan Pulang 1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan Klien mengatakan setiap kali makan mencuci tangan dan makan sendiri tanpa bantuan orang lain sedangkan untuk kebutuhan lainnya seperti keamanan, perawatan kesehatan, pakaian, transportasi, tempat tinggal, keuangan dan lain-lain belum dapat dipenuhi secara mandiri. 2. Kegiatan hidup sehari-hari a. Perawatan Klien mengatakan setiap kali makan mencuci tangan dan makan sendiri tanpa bantuan orang lain sedangkan untuk kebutuhan lainnya seperti keamanan, perawatan kesehatan, pakaian, transportasi, tempat tinggal, keuangan dan lain-lain belum dapat dipenuhi secara mandiri. b. Nutrisi 1. Apakah anda puas dengan pola makan anda? iya 2. Apakah anda makan memisahkan diri? Pasien makan bersama teman-temannya yang lain 3. Nafsu makan? Nafsu makan pasien seperti biasa, setiap makan pasti habis 4. Berat badan? Pasien mengatakan berat badannya tetap 5. BB terendah 42 kg 6. BB tertinggi 45 kg H. Mekanisme Koping Maladaptif Pasien mengatakan apabila memiliki masalah lebih baik menghindar dari malasah tersebut, dan jika ada masalah, pasien akan memendam masalahnya itu dan lebih baik menyendiri dan menghindar dari orang lain. I. Masalah Psikososial dan Lingkungan Klien memiliki Masalah berhubungan dengan lingkungan Klien termasuk orang pendiam klien terlihat menyendiri, memiliki kekurangan dalam berinteraksi dengan orang lain klien mngatakan malas berinteraksi, klien berbicara jika ada yang mengajak bicara dahulu. J. Pengetahuan Kurang tentang Klien kurang pengetahuan tentang penyakit jiwa yang klien alami sekarang, klien belum mengetahui cara pengobatan yang dilakukan, karena kurang pengetahuan itu cara klien menyelesaikan masalah tidak benar dan tepat. K. Aspek medic 1. Diagnosa medic F25.1 (skizoafektif, tipe depresif) 2. Terapi medic

1. Clozapine 25 mg 1x1 (obat yang digunakan untuk mengurangi gejala psikosis) 2. Amitripiline 25 mg 2x1 (obat antidepresan yang bermanfaat untuk mengatasi mengatasi depresi)

L. Analisa data No DATA 1. Ds: - Pasien mengatakan malas untuk berinteraksi dengan pasien lain Do: - Pasien tampak sering menyendiri dari temantemannya. - Pasien tampak tidak berinteraksi dengan orang lain. - Pasien tidak mampu memulai pembicaraan - Pasien banyak diam, pasien tidak mau mengikuti kegiatan - Pasien tampak lesu, afek tumpul - Pasien malas beraktivitas

2.

Ds:

Masalah Isolasi Sosial

Harga diri rendah -

Pasien mengatakan ia terlalu kurus dan tidak percaya diri

Do: -

3.

Klien tidak percaya diri ketika berbicara dengan orang lain Klien jarang memulai pembicaraan dengan orang lain

Ds:

Halusinasi -

Klien mengatakan mendengar ada bisikan-bisikan klien mengatakan suara – suara itu tidak jelas dan paling sering suara itu terdengar pada saat ia sedang sendiri

Do: -

Klien sering menyendiri

-

Klien sering berdiam diri

M. Daftar masalah kepribadian 1. Isolasi social 2. Harga diri Rendah 3. Halusinasi N. Pohon masalah

Resiko perubahan persepsi sensori: Halusinasi

Isolasi social: menarik diri

Gangguan konsep diri: Harga Diri Rendah O. Rencana Asuhan Keperawatan

No Dx 1.

Diagnosa

PERENCANAAN

Keperawat an

TUJUAN

KRITERIA EVALUASI

INTERVENSI

Pasien mampu:

Setelah 3 X pertemuan pasien mampu :

SP 1 Pasien

Isolasi sosial

1. Menyadari penyebab isolasi

1. Membina hubungan saling

1. Identifikasi penyebab a. Siapa yang satu rumah dengan pasien

2. Berinterak si dengan orang lain.

percaya 2. Menyadari penyebab isolasi social, keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain. 3. Melakukan interaksi dengan orang lain secara bertahap.

b. Siapa yang dekat dengan pasien? apa sebabnya? c. Siapa yang tidak dekat dengan pasien dan apa sebabnya 2. Tanyakan keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain. a. Tanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan berinteraksi dengan orang lain. b. Tanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin berinteraksi dengan orang lain. c. Diskusikan keuntungan bila pasien memiliki banyak teman dan bergaul akrab dengan orang lain. d. Diskusikan kerugian bila pasien hanya mengurung diri dan tidak bergaul dengan orang lain. e. Jelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik pasien. 3. Latih berkenalan a. Jelaskan kepada Pasien cara berinteraksi dengan orang lain. b. Berikan contoh cara berinteraksi dengan orang lain. c. Berikan kesempatan pasien mempraktikan

cara berinteraksi dengan orang lain yang dilakukan di hadapan perawat. SP 2 Pasien 1. Evaluasi Sp 1 2. Latih berhubungan sosial secara bertahap 3. Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien. SP 3 Pasien 1. Evaluasi Sp 1 dan 2 2. Latih cara berkenalan dengan 2 orang atau lebih 3. Masukkan jadwal kegiatan pasien.

P. Catatan Perkembangan

Hari,Ta nggal & waktu Selasa, 25 Desem ber 2018

Diagnosa Keperawata n Isolasi Sosial

Implementasi

Evaluasi

Pertemuan ke-1 Sp 1 Isolasi Sosial, Pukul 08.00 SP 1 Isolasi S: Sosial. - Pasien mengatakan namanya Lisawati 1. Membina dan senang dipanggil Lisa. hubungan - Pasien mengatakan malas berinteraksi saling dengan pasien lain percaya - Pasien mengatakan perasaan Pasien 2. Mengident setelah belajar cara berkenalan senang ifikasi dan menambah ilmu. penyebab O: isos - Pasien tampak menyendiri 3. Berdiskusi - Pasien tampak tidak berinteraksi dengan dengan orang lain pasien - Pasien tidak mampu memulai

Paraf

Rabu, 26 Desem ber 2018

Isolasi Sosial

tentang pembicaraan keuntunga - Afek Pasien tumpul n - Pasien mempraktikan cara berkenalan. berinterak A: SP1 Isolasi Sosial teratasi si dengan - Pasien mampu menyadari penyebab orang lain Isolasi Sosial dan - Pasien mampu menjelaskan keuntungan kerugian dan kerugian tidak berinteraksi dengan tidak orang lain berinterak - Pasien mampu mempraktikan cara si dengan berkenalan dengan perawat. orang lain. P: Evaluasi SP1 Isolasi Sosial, jika berhasil 4. Mengajar lanjut SP2 Isolasi Sosial kan cara - latihan cara berkenalan dan masukan berkenala kedalam jadwal harian pasien n dengan orang lain. Pertemuan ke-2 Sp 2 Isolasi Sosial, Pukul 09.00 SP 2 Isolasi S: Sosial. - Pasien mengatakan cara-cara berkenalan 1.Mengevaluasi itu tahap-tahapnya: jabatkan tangan, Sp 1 perkenalkan diri, nama lengkap, nama 2. Melatih panggilan, alamt dan hobby. berhubungan - Pasien mengatakan nama saya Lisawati sosial secara senang dipanggil Lisa alamat saya dari bertahap pekalongan hobby saya berolahraga dan 3. Memasukkan memancing kedalam jadwal - Pasien mengatakan senang bisa kegiatan pasien. berkenalan dengan suster I - Pasien mengatakan terasa lega sudah bisa berkenalan. - Pasien mengatakan ingin berkenalan 1X saja pada jam 12 siang. O: - Pasien tampak berkenalan dengan suster I - Pasien bersama perawat menyusun jadwal harian pasien - Pasien tampak berkenalan dengan Ny. S dikamarnya - Pasien masih ingat dengan SP 1 Isolasi sosial A: SP2 Isolasi Sosial teratasi - Pasien mampu menjelaskan kembali cara

berkenalan dengan orang lain - Psien mampu berkenalan dengan orang pertama. P: evaluasi SP 1, SP 2 Isolasi sosial, jika berhasil lanjut SP 3 - praktikkan cara berkenalan dengan perawat / pasien lain dan masukkan kedalam jadwal harian pasien.

Kamis, 27 Desem ber 2018

Isolasi Sosial

Pertemuan ke-3 SP 3 Isolasi Sosial 1. Mengeval uasi Sp 1 dan 2 2. Melatih cara berkenala n dengan 2 orang atau lebih 3. Memasuk kan kedalam jadwal kegiatan pasien.

Sp 3 Isolasi Sosial, Pukul 09.00 S: -

-

-

Pasien mengatakan sudah berkenalan dengan 2 orang yaitu Luthfi dan Pujianah. Pasien mengatakan cara berkenalan itu pertama-tama jabatkan tangan, perkenalkan diri, alamat dan hobby, setelah itu baru tanyakan kembali Pasien mengatakan kemarin berkenalan dengan suster I Pasien mengatakan perasaan hari ini senang sudah banyak teman Pasien mengatakan ingin latihan berkenalan 2X jam 09.00 pagi dan jam 12.00 siang.

O: -

Pasien tampak berkenalan dengan Ny E Pasien tampak sedang berbicara dengan Ny E didalam kamar Pasien bersama perawat menyusun jadwal harian pasien

A : SP 3 Isolasi Sosial teratasi -

Pasien mampu menjelaskan kembali cara-cara berkenalan Pasien mampu berkenalan dengan orang

kedua P: -

-

evaluasi SP 1, SP 2, dan SP 3 Isolasi Sosial, jika berhasil lanjut intervensi selanjutnya terus berkenalan dan berbincang-bincang dengan pasien / perawat lain diruangan dan masukan kedalam jadwal harian pasien.

ASUHAN KEPERAWATAN Pada Ny L Dengan ISOLASI SOSIAL Di Ruang 4 DEWA RUCI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO

Disusun Oleh : 1.

Itsnaini Nur Laila

: 1601027

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA SEMARANG 2018

Related Documents

Askep Jiwa
October 2019 52
Askep Jiwa Eva.docx
October 2019 45
Askep Jiwa Amy.docx
October 2019 37
Askep Jiwa Fix.docx
December 2019 31
Askep Jiwa Napza
October 2019 42
Askep Jiwa Isos.docx
July 2020 18

More Documents from "Sanana"