BAB 3 TINJAUAN KASUS
3.1
PENGKAJIAN 3.1.1 Data Umum 3.1.1.1 Kepala Keluarga (KK) : Tn. S 3.1.1.2 Umur
: 39 thn
3.1.1.3 Alamat
: Desa Sungai Tabuk Kota RT.04
3.1.1.4 Pekerjaan KK
: Swasta
3.1.1.5 Pendidikan KK
: SD
3.1.1.6 Tipe Keluarga
: Keluarga Multigenerasi
3.1.1.7 Suku Bangsa
: Suku Banjar
3.1.1.8 Komposisi keluarga
: Status Imunisasi
No
Nama
JK
Hub
Umur
Polio
DPT
Hepatitis
BCG
1 2 3 4 1 2 3
1
2
3
Cam pak
Ket
1
Tn.S
P
Suami
39 thn
Tidak imunisasi
2
Ny.N
P
Istri
38 thn
Tidak imunisasi
3
An.T
L
Anak
18 thn
Lengkap
4
An.M
L
Anak
9 thn
Lengkap
5
Ny.B
P
Mertua
61 thn
Tidak Lengkap
Genogram
Keterangan : Perempuan Laki-laki Meninggal Dunia
Klien Tinggal Serumah
3.1.1.9 Status social ekonomi Tn. S bekerja sebagai kariyawan swasta. Penghasilan yang didapat Tn. S dalam sebulan sebesar ±Rp.1.000.000Rp.2.000.000/bulan. 3.1.1.10 Aktivitas rekreasi keluarga Tipe keluarga Tn. S adalah tipe keluarga Multigenerational yaitu keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah terdiri dari mertua, ayah, ibu dan anak. Keluarga Tn. S sering melakukan rekreasi cuma nonton TV, berkumpul keluarga dan berkumpul tetangga di depan rumah sedangkan rekreasi ke luar rumah atau keluar desa jarang dilakukan karena kesibukan anggota keluarga Tn. S.
3.1.2
Riwayat dan tahap perkembangan keluarga saat ini 3.1.2.1 Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Keluarga dengan anak pertama usia remaja (18 tahun) dan merawat orang tua (lansia berumur 61 tahun). Dimana pada tahap ini klien sebagai orang tua harus tetap menjaga keseimbangan tanggung jawab bagi remaja, pada tahap ini sering terjadi konflik antara orang tua dan remaja. Adapun tugas perkembangan keluarga yang sudah terpenuhi diantaranya adalah mempertahankan keintiman pasangan, membantu orang tua, suami/istri yang sedang memerlukan bantuan dan memasuki masa tua, membantu anak untuk mandiri dimasyarakat dan penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga. 3.1.2.2 Riwayat kesehatan keluarga inti Tn. S tidak memiliki keluhan kesehatan, Ny. N memiliki keluhan kesehatan yaitu asma yang kadang-kadang kambuh, keluarga jarang memeriksakan kesehatannya ketempat pengobatan, seperti Puskesmas dan Bidan Desa, dengan alasan masih bisa mengobati sendiri. Sedangkan anaknya Tn. T dan An. M jarang sakit, jika sakit pun hanya terserang penyakit batuk pilek.
3.1.2.3 Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya Tn. S tidak mengalami keluhan kesehatan. Sedangkan istrinya Tn.S, Ny. N memiliki keluhan kesehatan yaitu asma yang kadang-kadang kambuh, ketika kambuh Ny. N hanya minum obat yang dibelinya di apotik. Mertua
Tn.M,
Ny.B
memiliki
keluhan
sakit-sakit
persendian.
3.1.3
Data Lingkungan 3.1.3.1 Karakteristik rumah Rumah Tn. S bahannya dari kayu, tipe rumah sederhana yang panjangnya ± 15 m, dan lebarnya ± 10 m, ada halaman yang bisa dimanfaatkan dan jarak rumah dengan tetangga terpisah. Rumah Tn. S terdapat teras dan terdapat ruang tamu, ruang tengah, dapur dan terdapat 3 kamar tidur. Terdapat tempat khusus untuk mandi dan buang air khusus untuk keluarga. Sumber air untuk memenuhi kebutuhan makan minum adalah PDAM dan untuk mencuci sehari-hari berasal dari PDAM Denah: 4
5 6 3
3
1.
Teras
2.
Ruang tamu
3.
Kamar tidur
4.
Dapur
5.
WC
6.
Kamar mandi
2 1 3.1.3.2 Karakteristik tetangga dan komunitas RW Jarak rumah dengan tetangga dekat, lingkungan tetangga umumnya bersuku banjar dan hubungan antara tetangga cukup baik. Sering kali keluarga Tn.S duduk diteras rumah bersama tetangga untuk mengobrol pada sore hari.
3.1.3.3 Mobilitas geografis keluarga Rumah Tn.S merupakan rumah yang dekat dengan jalan raya sehingga mudah dijangkau. Istri Tn.S kalau membeli kebutuhan sehari-hari cukup dengan orang yang biasanya berjualan lewat di depan rumah atau warung terdekat dengan rumah dan bisa juga pergi kepasar terdekat. 3.1.3.4 Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Kegiatan Ny.N mengikuti acara yasinan atau undangan tertentu yang diadakan tetangga di sekitar rumah. Sedangkan Tn.S tidak mengikuti kegiatan apa-apa begitu pula dengan mertua Tn.S. 3.1.3.5 Sistem pendukung keluarga Keluarga Tn.S bila ingin bepergian menggunakan motor seperti pergi berkerja atau memenuhi keperluan lainnya.
3.4.1
Struktur Keluarga 3.4.1.1 Struktur peran : a. Formal Tn. S sebagai kepala keluarga dan sekaligus mengatur segala kebutuhan hidup dalam keluarga. Disamping itu Tn. S juga sebagai ayah dan suami serta pelindung bagi anak-anaknya. Ny.N sebagai istri selalu mengikuti arahan dari Tn.S dan disamping itu juga untuk menjaga anaknya dan membantu mengurusi pekerjaan rumah tangga misalnya mengerjakan pekerjaan sehari-hari di dalam rumah seperti memasak, mencuci dan membersihkan rumah. Ny.B berperan sebagai mertua yang berperan sebagai lansia atau orang tua yang sudah memiliki keterbatasan kemampuan untuk melakukam kegiatan sehari-hari. b. Informal Setiap anggota keluarga selalu memiliki peran
sebagai
pendorong dan penjaga bagi yang lain. 3.4.1.2 Nilai & norma keluarga Dalam budaya Banjar, orang yang lebih tua harus dihormati. Keluarga Tn. S selalu mematuhi aturan-aturan dan norma yang berhubungan dengan agama dan masyarakat.
3.4.1.3 Pola komunikasi keluarga Pola komunikasi yang digunakan komunikasi terbuka, tiap keluarga bebes mengungkapkan pendapatnya masing masing hal ini dapat dilihat pada waktu perawat melakukan pengkajian. Keluarga juga terbuka dan kooperatif dengan mahasiswa yang datang berkunjung ke rumah dan mau mengikuti saran yang dianjurkan mahasiswa. 3.4.1.4 Struktur kekuatan keluarga Keluarga selalu menyelesaikan masalah dengan dengan musyawarah atau diputuskan sendiri oleh Tn. S sebagai kepala keluarga dan istrinya selalu mengikuti keputusan dari Tn. S. Sedangkan untuk masalah yang besar dalam keluarga, Tn. S akan meminta istrinya memberikan saran untuk mengambil keputusan dan solusi penyelesaian masalah tersebut.
3.1.5
Fungsi Keluarga 3.1.5.1 Keluarga afektif Keluarga Tn. S saling mendukung kebutuhan sehingga dapat terpenuhi kehidupan sederhana, dapat menyelesaikan masalah dengan musyawarah dan keputusan keluarga yang terakhir ditentukan oleh Tn. S sebagai kepala keluarga. 3.1.5.2 Fungsi sosial Tn. S dan istrinya dapat membina sosialisasi pada anak-anaknya yang telah menikah, sehingga dapat membentuk norma dan aturanaturan sesuai dengan perkembangan anak-anaknya, serta dapat meneruskan budaya. 3.1.5.3 Fungsi reproduksi Tn. S dan Ny. N adalah pasangan reproduktif. Ny.N menggunakan alat kontrasepsi yaitu pil. 3.1.5.3 Fungsi ekonomi Keluarga Tn. S sudah tercukupi masalah kebutuhan pokok, tapi masalah sandang keluarga hanya membeli sebulan sekali/ tidak pasti.
3.1.5.4 Perawatan Kesehatan Keluarga Tn.S apabila mengalami keluhan terhadap kesehatan atau mengalami sakit jarang berobat ke bidan desa dan jarang ke Puskesmas. Istri Tn.S menderita asma dan hanya minum obat ketika asmanya kambuh namun apabila keluhan asmanya tidak hilang dengan minum obat Tn.S akan membawa istrinya ke Puskesmas. Sejauh ini ketika ditanya tentang asma keluarga Tn.S tidak mengetahui masalah kesehatan mengenai asma seperti mengenal apa itu asma, tanda dan gejala, penyebab dan apa hal yang bisa dilakukan ketika menderita asma.
3.1.6
Stress dan Koping Keluarga 3.1.6.1 Stresor jangka pendek dan panjang a. Pendek : Stresor jangka pendek yang dipikir keluarga saat ini yaitu memikirkan agar penyakit Ny.N dapat sembuh. b. Panjang: Saat ini keluarga Tn. S memikirkan agar seluruh anggota keluarga selalu sehat dan dapat terpenuhi segala kebutuhannya. 3.1.6.2 Kemampuan keluarga dalam merespon terhadap situasi dan stresor Keluarga Tn. S selalu melakukan musyawarah dalam menyelesaikan masalah baik dalam lingkungan keluarga atau masyarakat. 3.1.6.3 Strategi koping yang digunakan Keluarga Keluarga Tn. S apabila ada masalah baik dalam keluarga atau masyarakat selalu menyelesaikannya 3.1.6.4 Strategi adaptasi disfungsional Dalam menghadapi masalah selalu berusaha dan berdoa tapi pada akhirnya Tuhan yang menentukan. 3.1.6.5 Harapan keluarga Harapan keluarga adalah agar semua anggota keluarga selalu sehat dan dipanjangkan umurnya.
3.1.7 Pemeriksaan fisik TD Nadi Suhu RR Kepala Mata
Hidung
Pemeriksaaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga Tn. S
Ny. N
An. T
An. M
Ny. B
120/80 mmHg 88 x/m 22 x/m 36,5 ºC
110/80 mmHg 72 x/m 20 x/m 36,5 ºC
94 x/m 18 x/m 36,9 ºC
94 x/m 18 x/m 36,9 ºC
120/90 mmHg 76 x/m 20 x/m 37,1 ºC
Mesochepal Simetris, konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik, penglihatan baik Bersih, fungsi penghidu baik
Mesochepal
Mesochepal
Mesochepal
Mesochepal
Simetris, konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik, penglihatan baik Bersih, fungsi penghidu baik Simetris, pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu
Simetris, konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik, penglihatan baik Bersih, fungsi penghidu baik Simetris, pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu
Simetris, konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik, penglihatan baik Bersih, fungsi penghidu baik Simetris, pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu
Simetris, konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik, penglihatan baik Bersih, fungsi penghidu baik Simetris, pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu
Telinga
Simetris, pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu
Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kadang-kadang terasa kaku
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Dada
Tidak ada wheezing dan tanda tanda sesak nafas serta nyeri dada
Tidak wheezing
Tidak wheezing ronchi
Tidak wheezing ronchi
Tidak wheezing ronchi
Abdomen
Tidak kembung, tidak nyeri tekan
Tidak kembung, tidak nyeri tekan
Tidak kembung, tidak nyeri tekan
Tidak kembung, tidak nyeri tekan
Tidak kembung, tidak nyeri tekan
Ekstremitas
Tidak ada kelemahan
Tidak kelemahan
Tidak kelemahan
Tidak kelemahan
Tidak ada kelemahan, nyeri sendi
ada
ada
ada atau
ada
ada atau
ada
ada atau
3.2
Analisa Data
No 1
Data Fokus
Masalah
Data subjektif - Ny.N mengatakan batuk-batuk dan sesak napas - Ny.N mengatakan hanya minum obat yang diberinya di apotik - Ny. N mengatakan akan pergi ke Puskesmas jika sakitnya Tidak sembuh dengan minum obat
Penyebab
Perilaku mencari pertolongan kesehatan
Ketidakmampuan anggota keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Kurang pengetahuan
Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah (asma)
Data objektif - TD : 120/80mmHg - Suhu :360C -N : 80 x/mnt - RR : 20 x/mnt
2
Data subjektif - Ny.N mengatakan bahwa ia tidak mengetahui bahaya penyakit asma yang dideritanya serta pencegahan dan penanganannya - Ny.N juga mengatakan bahwa ia baru akan memeriksakan penyakitnya jika sudah tidak bisa ditangani sendiri - Keluarga juga mengatakan jarang mengikuti kegiatan penyuluhan yang diadakan di Puskesmas atau oleh petugas kesehatan Data Obyektif : - Keluarga Ny.N menjawab tidak tahu ketika ditanya tentang asma - Keluarga Ny.N tampak tidak bisa mendemonstrasikan cara perawatan anggota keluarga yang sakit di rumah
3.3 Diagnosa Keperawatan 3.3.1 Perilaku
mencari
pertolongan
kesehatan
berhubungan
dengan
ketidakmampuan anggota keluarga merawat anggota keluarga yang sakit 3.3.2 Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah(asma)
3.4 Skoring data masalah keperawatan keluarga 3.3.1 Perilaku
mencari
pertolongan
kesehatan
berhubungan
dengan
ketidakmampuan anggota keluarga merawat anggota keluarga yang sakit No
Kriteria
Skor
Bobot
Nilai
Pembenaran
1
Sifat masalah Skala : - Aktual = 3 - Resiko = 2 - Potensial = 1
3
1
3/3 x1=1 Ny.N mengatakan batuk-batuk dan sesak napas
2
Kemungkinan masalah dapat diubah Skala : - Mudah = 2 - Sebagian = 1 - Tdk dapat = 0
2
2
2/2 x2=2 Ny.N mengatakan tidak pernah meminum obat asma lagi namun jika tensinya tinggi beliau akan meminta obat asma ke bidan desa
3
Potensial masalah untuk dicegah Skala : - Tinggi = 3 - Cukup= 2 - Rendah = 1
3
1
3/3x1=1
Keluarga terbuka, kooperatif dan mau mengikuti saran yang dianjurkan mahasiswa
4
Menonjolnya masalah. Skala : - Masalah berat harus segera di tangani = 2 - Ada masalah tp tdk perlu ditangani = 1 - Masalah tidak dirasakan 0
2
1
2/2x1=1
Ny.B mengeluh sering sakit kepala dan TD: 160/100 mmHg
Jumlah skor
3.4.2 Kurang
5
pengetahuan
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluargadalam mengenalmasalah (asma) No
Kriteria
Skor
Bobot
Nilai
Pembenaran
1
Sifat masalah. Skala : aktual
3
1
3/3x1=1
Ny.N tidak mengetahui bahaya penyakit asma, pencegahan dan penanganannya
2
Kemungkinan masalahdapat diubah. Skala : sebagian
1
2
1/2x 2=1
Keluarga Tn.N menjawab tidak tahu ketika ditanya tentang asma
3
Potensial masalah untuk dicegah Skala : cukup
2
1
2/3x1=2/3 Keluarga Tn. N tampak tidak bisa mendemonstrasikan cara perawatan anggota keluarga yang sakit di rumah
4
Menonjolnya masalah. Skala : masalah berat harus segera di tangani
2
1
2/2x1=1
Jumlah skor
tidak pernah meminum obat asma lagi
3 2/3
3.5 Diagnosa keperawatan sesuai dengan prioritas masalah : 3.5.1 Perilaku
mencari
pertolongan
kesehatan
berhubungan
dengan
ketidakmampuan anggota keluarga merawat anggota keluarga yang sakit 3.5.2 Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah (asma)
3.6 Rencana Keperawatan N o 1
Diagnosa Keperawatan Perilaku mencari pertolongan kesehatan berhubungan dengan ketidakmampuan anggota keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan keluarga selama 1 minggu/2 minggu, keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit
Setelah dilakukan pertemuan 1 x 30 menit diharap keluarga : 1. Mempunyai motivasi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. 2. Menggunakan dan memanfaatkan fasilitas kesehatan 3. Mendemonstras ikan cara merawat anggota keluarga yang sakit di rumah 4. Dapat merawat anggota keluarga dengan asma
Rencana Intervensi Kriteria Intervensi Verbal: dapat 1. Menjelaskan tentang menyebutkan penyakit asma: pengertian, pengertian, penyebab, penyebab, gejala, perawatan dan gejala, pengobatan di rumah perawatan dan 2. Mendiskusikan dengan pengobatan keluarga pilihan asma di rumah terbaik untuk perawatan Ny.B Verbal: dapat 3. Ajarkan Ny.B teknik mengambil relaksasi jika nyeri keputusan kepalanya datang pilihan 4. Motivasi keluarga utuk pelayanan mendapatkan kesehatan pelayanan kesehatan Verbal: dapat 5. Gali pengetahuan menyebutkan keluarga untuk jenis menyebutkan cara pengobatan tradisional tradisional menurunkan asma untuk asma 6. Jelaskan cara menurunkan asma secara alami 7. Beri reinforcement keluarga untuk mengulang 8. Beri reinforcement
2
Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah asma
Setelah tindakan Setelah dilakukan - Verbal: keperawatan/penk pertemuan 1 x 30 menyebutkan es, keluarga dapat menit diharap tentang masalah mengenal masalah keluarga: asma asma 1. Mengenal - Non verbal: masalah asma dapat menimak 2. Mampu dan menyebutkan mendengarkan penyebab semua terjadinya penjelasan dari peningkatan mahasiswa tekanan darah - Verbal: mampu tinggi menyebutkan 3. Menyebutkan kembali tentang akibat yang definisi, terjadi bila penyebab, tekanan darah gejala, serta tidak terkontrol dampak yang akan terjadi bila tekanan darah tidak terkontrol
1.
2.
3.
4.
positif pada keluarga Gali pengetahuan keluarga tentang asma dan akibatnya Berikan penkes kepada Ny.B dan keluargatentang definisi, tanda gejala, pencegahan, serta dampak yang akan terjadi bila tekanan darah tidak terkontrol Beri reinforcement keluarga untuk mengulang Beri reinforcement positif pada keluarga
3.7 Implementasi Keperawatan No
Hari/tanggal
1
Jumat 6 Oktober 2017 Jam. 17.00.WITAselesai
2
Jumat 6 oktober 2017 Jam. 17.30.WITAselesai
Diagnosa keperawatan Perilaku mencari pertolongan kesehatan berhubungan dengan ketidakmampuan anggota keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Implementasi 1. Menjelaskan tentang penyakit asma: pengertian, penyebab, gejaladan penanganannya di rumah di rumah 2. Motivasi keluarga utuk mendapatkan pelayanan kesehatan jika gejala asma dirasakan ada 3. Mendiskusikan tentang obat tradisional/buah yang dapat digunakan untuk menurunkan asma 4. Jelaskan cara menurunkan asma secara alami
Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah asma
1. Menanyakan kepada keluarga tentang sejauh mana pengetahuan keluarga tentang asma dan akibatnya 2. Memberikan penkes dengan menggunakan media leaflet kepada Tn. Atentang definisi, tanda gejala, pencegahan, serta dampak yang akan terjadi bila tekanan darah tidak terkontrol 3. Memberi reinforcement positif pada keluarga
3.8 Catatan Perkembangan dan Evaluasi No 1
Hari/tanggal Sabtu, 7 oktober 2017 Jam.17.00 wita
Diagnosa keperawatan Perilaku mencari pertolongan kesehatan berhubungan dengan ketidakmampuan anggota keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Evaluasi S - Ny.B juga mengatakan sudah mengkonsumsi buah mentimun dan lainnya yang dapat menurunkan asma O - Ny.B mampu menyebutkan gejala asma - Keluarga dapat menyebutkan cara menurunkan tekanan darah tinggi secara alami dan tradisional dangan buah-buahan - Keluarga mengatakan meminta perawat dari Bidan untuk mengobati anggota keluarga jika ada yang sakit - TD. 150/100 mmHg A Keluarga sudah mulai mampu merawat anggota keluarga yang sakit asma P Lanjutkan intervensi nomor 2 dan 4
No 2
Hari/tanggal Sabtu, 7 oktober 2017 Jam.1730.WITA
Diagnosa keperawatan Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah asma
Evaluasi S: Keluarga mengatakan sudah mengetahuantentang asma O: Keluarga mampu menyebutkan penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah dan
menyebutkan akibat yang terjadi bila tekanan darah tidak terkontrol A: Keluarga mampu mengenal masalah dan bahaya dari asma, masalah teratasi P: Intervensi dilanjutkan
F. CATATAN PERKEMBANGAN No 1
Tgl/ Jam
Diagnosa Keperawatan
Minggu, 8 oktober 2017 (17.00)
Perilaku mencari pertolongan kesehatan berhubungan dengan ketidakmampuan
Catatan Perkembangan S : - Klien mengatakan masih pusing terkadang - Keluarga mengatakan cara
keluarga merawat anggota
penatalaksanaan penurunan
keluarga yang sakit
tekanan darah di rumah : menurunkan BB dan kurangi konsumsi garam - Keluarga mengatakan kalau keluarga sakit di bawa ke bidan O : - Keadaan umum baik - Keluarga dapat menyebutkan cara penatalaksanaan penurunan asma secara alami Yaitu dengan mengkonsumsi mentimun atau seledri A : - Masalah teratasi sebagian P : - Lanjuntukan intervensi
2
Minggu, 8 oktober 2017 (17.00)
Kurang pengetahuan
S : - Keluarga mengatakan
berhubungan dengan
tekanan darah tinggi adalah
ketidakmampuan keluarga
tekanan darah 150/100
mengenal masalah asma
mmHg - Keluarga mengatakan penyebab asma: merokok, alkohol - Keluarga mengatakan tanda dan gejala asma:Pusing, penglihatan kabur,pegelpegel, telingga berdenggeng - Keluarga mengatakan makanan pantangan, yaitu: kopi dan makanan yang asin - Keluarga mengatakan makanan yang dianjurkan: pace, timun, seledri O : - Keluarga mengkonsumsi mentimun dan seledriuntuk menurunkan tekanan darah - Keluarga dapat menyebutkan pengertian asma - Keluarga dapat menyebutkan penyebab hip asma - Keluarga dapat menyebutkan pantangan dan makanan yang dianjurkan A : - Masalah teratasi sebagian P : - Pertahankan intervensi
Banjarmasin, ………2017 Ners Muda
(………………………………………)
Preseptor Akademik,
Preseptor Akademik,
(…………………..……..)
(…………………..……..)