ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN PEMBERIAN OKSIGEN A. Definisi Terapi oksigen merupakan suatu terminologi untuk penggunaan oksigen sebagai bahan farmakologis utama yang diberikan pada individu tertentu berkaitan dengan penyakitnya, baik akut maupun kronik, dalam jumlah, cara, dan durasi tertentu demi meringankan gejala penyakit dasar, meningkatkan kualitas hidup, atau berkaitan dengan prognosis yang lebih baik bilamana terapi tersebut diberikan. B. Indikasi 1. Klien anoksia atau hipoksia 2. Kelumpuhan alat-alat pernapasan 3. Selama dan sesudah dilakukan narcose umum 4. Mendapat trauma paru 5. Tiba-tiba menunjukkan tanda-tanda shock, dispneu, cyanosis, apneu 6. Dalam keadaan coma. C. Tujuan Tindakan Tujuan utama pemberian terapi oksigen adalah untuk mempertahankan PaO2> 60 mmHg atau SaO2> 90% dan mencegah dan mengatasi hipoksia jaringan dan beban kerja kardiorespirasi yang berlebih (Perry & Potter, 2006). Selain itu, terapi oksigen juga dapat meningkatkan bersihan napas klien, mencegah infeksi, dan meningkatkan rasa nyaman pada klien. D. Masalah Keperawatan Pola nafas tidak efektif E. Prosedur Tindakan 1. Persiapan Alat - Tabung oksigen lengkap dengan flowmeter, humidifier - Plester - Gunting - Nasal kanul / rebreathing mask / non rebreathing mask - Air bersih - Alat tulis - Handscoon - Masker 2. Persiapan pasien - Periksa program terapi medic - Ucapkan salam terapeutik - Lakukan evaluasi/validasi - Jelaskan prosedur yang akan dilakukan. klien.
3. Prosedur Tindakan - Cuci tangan - Kaji adanya tanda dan gejala klinis dan secret pada jalan napas. - Sambungkan kanula nasal keselang oksigen dan ke sumber oksigen. - Berikan aliran oksigen sesuai dengan kecepatan aliran pada progam medis dan pastikan berfungsi dengan baik ; a. Selang tidak tertekuk dan sambungan paten. b. Ada gelembung udara pada humidifier. c. Terasa oksigen keluar dari kanula. - Letakkan ujung kanula pada lubang hidung pasien. - Atur pita elastic atau selang plastic ke kepala atau ke bawah dagu sampai kanula pas dan nyaman. - Beri plester pada kanula dikedua sisi wajah. - Periksa kanula setiap 8 jam. - Pertahankan batas air pada botol humidifier setiap waktu. - Periksa jumlah kecepatan aliran oksigen dan program terapi secara periodic sesuai respon klien, biasanya tiap 1 jam sekali. - Kaji membran mukosa hidung dari adanya iritasi dan beri jelly untuk melembapkan membrane mukosa jika diperlukan. - Cuci tangan. - Evaluasi respon pasien. - Catat hasil tindakan yang telah dilakukan dan hasilnya. F. Rasionalis Tindakan No Tindakan 1. Periksa program terapi medic
Rasional Mengetahui kondisi kesehatan pasien
2.
Ucapkan salam terapeutik
3.
Lakukan evaluasi/validasi
4.
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
5.
Cuci tangan
Mengurangi penyebaran bakteri dan penularan penyakit.
6.
Kaji adanya tanda dan gejala klinis dan secret pada jalan napas.
Memudahkan pemberian tindakan yang akan dilakukan dan mengurangi iritasi saluran pernafasan.
7.
Sambungkan kanula nasal ke selang oksigen dan ke sumber oksigen. Berikan aliran oksigen sesuai dengan kecepatan aliran pada progam medis dan pastikan berfungsi dengan baik
Mengalirkan oksigen ke kanula nasal.
8.
Penerapan komunikasi terapeutik dan memudahkan kerjasama dengan klien. Mengetahui data yang akurat tentang pasien. Memberi informasi pada klien tentang tindakan yang dilakukan agar tidak terjadi mis komunikasi dan memudahkan kerjasama dengan klien.
Memberi oksigen sesuai dengan kebutuhan pasien. Memastikan bahwa aliran oksigen dari humidifier dapat berfungsi dengan baik.
9.
Letakkan ujung kanula pada lubang hidung pasien.
10
Atur pita elastic atau selang plastic ke kepala atau ke bawah dagu sampai kanula pas dan nyaman. Beri plester pada kanula dikedua sisi wajah. Periksa kanula setiap 8 jam.
11 12 13 14
15
16
17
Meningkatkan kenyamanan pasien dan mengurangi terjadinya iritasi pada membrane mukosa hidung. Mempertahankan letak nasal kanul agar tidak berpindah posisi.
Mempertahankan letak nasal kanul agar tidak berpindah posisi. Mengkaji perkembangan pasien selama pemberian oksigenasi. Pertahankan batas air pada botol Menjaga kelembapan pada membrane humidifier setiap waktu. mukosa hidung pasien. Periksa jumlah kecepatan aliran oksigen Mengetahui kesesuaian dan ketepatan dan program terapi secara periodic pemberian oksigen. sesuai respon klien, biasanya tiap 1 jam sekali. Kaji membran mukosa hidung dari Agar kenyamanan serta kelembapan adanya iritasi dan beri jelly untuk membrane mukosa hidung tetap terjaga melembapkan membrane mukosa jika dalam kondisi baik. diperlukan. Evaluasi respon pasien. Mengetahui keefektifan tindakan yang diberikan. Catat hasil tindakan yang telah dilakukan dan hasilnya.
Mendokumentasikan segala kegiatan yang dilakukan.
G. Kesenjangan Teori Ada kesenjangan pada teori dan praktek yaitu saat praktek kanul tidak diperiksa setiap 8 jam dan jumlah kecepatan aliran oksigen tidak diperiksa per 1 jam.