RENCANA DAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN HARI/ TGL
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN/KRITERIA HASIL Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3×24 jam diharapkan volume cairan intravaskuler pasien terpenuhi dengan kriteria hasil : - TTV dalam batas normal - Pasien tampak tidak pucat - Konjungtiva tidak anemis - Elastisitas kulit baik - Akral teraba hangat - Kulit tampak lembab - BAB dengan tinja normal berwarna kuning - Hemoglobin naik 1014 gr%
INTERVENSI 1. Observasi tandatanda vital pasien
2. Dorong pasien untuk menambah intake oral
RASIONAL 1. Hipotensi, takikardia merupakan indikasi kekurangan cairan
JAM
IMPLEMENTASI
10.15
1. Mengobservasi tanda-tanda vital pasien. Hasil : - TD : 110/70 mmHg - N : 92 ×/m - R : 22×/m - SB : 36,5 oC
11.00 2. Dengan adanya pemasukan intake oral yang teratur dapat menambah nutrisi tubuh sehingga volume intravaskuler bertambah .
2. Mendorong pasien untuk menambah intake oral dengan cara memberikan penjelasan pada pasien bahwa asupan makanan yang cukup dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang. Hasil: Pasien mengkonsumsi bubur sedikit tapi sering.
EVALUASI Selasa, 28 November 2017 Pkl : 19.00 WITA S: - Pasien mengatakan masih BAB dengan tinja berwarna coklat agak kehitaman. O: - Pasien tampak pucat - Akral teraba dingin - Kongjungtiva anemis - Elastisitas kulit menurun - TTV : TD: 100/80 mmHg; N:94 ×/m; R: 20 ×/m; SB: 36 0C. - Terpasang IVFD NACL 0,9 % 20 gtt/m.
3. Anjurkan Pasien untuk dapat mengkonsumsi air putih 2-2,5 L/hari.
4. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium.
11.05 3. Mengkonsumsi air putih dengan jumlah yang tepat dalam sehari dapat mengembalikan cairan tubuh dan dapat mencegah dehidrasi.
11.10 4. Hemoglobin rendah terjadi akibat kehilangan cairan saat BAB darah.
3. Menganjurkan Pasien untuk dapat mengkonsumsi air putih 2 - 2,5 L/hari dengan cara memberikan penjelasan minum air putih yang cukup dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang dan dapat mencegah dehidrasi. Hasil: Pasien mengkonsumsi sesuai anjuran 4. Memonitor hasil pemeriksaan laboratorium. Hasil: Pemeriksaan lab pada tanggal 27 November 2017 Hb: 7,5 gr %.
A: Masalah hipovolemia belum teratasi P: Intervensi 1, 2, 3 4, 6, 7 dilanjutkan. 1. Observasi tandatanda vital pasien 2. Dorong pasien untuk menambah intake oral 3. Anjurkan Pasien untuk dapat mengkonsumsi air putih 2-2,5 L/hari. 4. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium. 6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian transfusi darah. 7. Lamjutkan pemberian terapi cairan i.v. dan obatobatan.
5. Berikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga untuk mengkonsumsi makanan yang dingin dan tidak mengkonsumsi jenis makanan : keras, asam, pedas dan makanan lain yang dapat memicu terjadinya iritasi pada saluran pencernaan.
11.15 5. Mengkonsumsi makanan hangat akan memperparah luka yang ada di gastrointestinal sehingga perdarahan akan terus berlangsung.
5. Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga dengan cara memberikan penjelasan untuk tidak mengkonsumsi jenis makanan : keras, asam, pedas dan makanan lain yang dapat memicu terjadinya iritasi pada saluran pencernaan dan saat ini pasien dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang dingin karena makanan yang hangat dapat memperparah luka yang ada di lambung. Hasil: Pasien dan keluarga mengerti dan menerima anjuran yang diberikan
6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian transfusi darah.
7. Kolaborasi pemberian : Terapi cairan IV dan obatobatan dengan dokter.
13.05 6. Transfusi darah dapat mengembalikan volume eritrosit darah yang hilang.
7. Pemberian cairan IV dapat mengembalikan cairan tubuh dan obat-obatan untuk menghentikan perdarahan dan menambah zat besi.
12.15 18.00
6. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian transfusi darah; Hasil: Diberikan transfusi darah PRC (packed red cells) golongan darah O+ 150 CC 18gtt/m dan dipantau terus. 7. Berkolaborasi pemberian : Terapi cairan IV dan obatobatan dengan dokter. Hasil: - Pasien terpasang IVFD NaCL 0,9% 20 gtt/m ditangan kiri - Asam Folat Tab. 3×1 - Asam traneksamat Inj. .3×1 ampul/iv
Selasa, 28-1117
Nyeri Akut b.d iritasi mukosa lambung d.d DS: - Pasien mengataka nyeri pada bagian uluhati, nyeri yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk, Skala nyeri 7 dan nyeri berlangsung ± 3 – 5 menit. DO: - Ekspresi wajah pasien tampak meringis kesakitan - Tangan pasien tampak memegang bagian yang nyeri
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3×24 jam diharapkan nyeri yang dirasakan dapat berkurang sampai hilang dengan kriteria hasil: - Pasien tidak mengeluh nyeri - Skala nyeri dari 7 menjadi 0 - Ekspresi wajah pasien tidak meringis kesakitan - Tidak menunjukan tanda-tanda fisik dan perilaku dalam nyeri akut
1. Observasi TTV pasien
2. Kaji skala nyeri pasien
1. Hipertensi dan takikardia menunjukan adanya nyeri hebat
10.15
2. Mengetahui skala nyeri pasien dapat menunjukan intervensi yang tepat untuk dilakukan
10.20
1. Mengobservasi TTV Hasil: - TD : 110/70 mmHg - N : 92 ×/m - R : 22×/m - SB : 36,5 oC 2. Mengkaji skala nyeri pasien dengan cara menjelaskan skala nyeri 0-10. 0 tidak nyeri, 1-3 nyeri ringan, 4-6 nyeri sedang, 7-10 nyeri hebat kemudian menanyakan nyeri yang dirasakan berada diangka berapa, nyeri yang dirasakan seperti apa, lokasi nyeri dan durasi nyeri yang dirasakan pasien. Hasil: - P: Nyeri uluhati - Q : Seperti ditusuktusuk -R: Regio II Abdomen - S: 7 (0-10) - T : 3-5 menit.
Selasa, 28 November 2017 Pkl. 19.00 WITA S: - Pasien mengatakan rasa nyeri sedikit berkurang dari skala nyeri 7 menjadi 5 O: - Pasien tampak meringis kesakitan - TTV - TD : 100/80 mmHg - N : 94 ×/m - R : 20×/m - SB : 36 oC A: Masalah Nyeri Akut belum teratasi P: Intervensi 1,2,3,6 dilanjutkan
3. Atur posisi nyaman
4. Ajarkan dan berikan edukasi mengenai cara mengatasi nyeri dengan teknik relaksasi
11.25
3. Mengatur posisi nyaman dengan cara menaikan bagian kepala tempat tidur pasien 450 Hasil: Pasien dalam posisi semifowler dengan respon pasien nyeri berkurang.
11.30
4.Mengajarkan dan memberikan edukasi mengenai cara mengatasi nyeri dengan teknik relaksasi dengan cara memberikan penjelasan dengan contoh menarik napas dalam melalui hidung kemudian menghembuskan secara perlahan melalui mulut. Hasil: Pasien mengerti dan dapat melakukan teknik napas dalam yang diajarkan secara mandiri
3. Posisi nyaman dapat mengurangi nyeri karena spasme otot gastris dan abdomen menurun dan rileks
4. Teknik relaksasi (napas dalam) dapat meringankan keluhan nyeri dengan pasokan oksigen yang cukup.
1. Observasi TTV pasie 2.Kaji skala nyeri pasien 3.Atur posisi nyaman 6. Lanjutkan terapi
5. Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman
6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi.
11.35
5. Memberikan lingkungan yang tenang dan nyaman dengan cara membatasi pengunjung. Hasil: Lingkungan tenang dan nyaman
18.00
6. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi. Hasil: - Ranitidine Inj.2×1 ampul/IV - Omeprazol Inj.2×1 .
5. Lingkungan yang tenang dan nyaman dapat membantu pasien untuk tidak stress. Stress dapat memicu rangsangan nyeri 6. Terapi akan diberikan dapat menurunkan asalam lambung sehingga nyeri dapat berkurang.
Selasa, 28-1117
Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan Ditandai dengan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1×24 jam diharapkan kecemasan pasien berkurang DS : sampai hilang dengan Pasien mengatakan kriteria hasil sangat cemas dengan - Pasien dapat keadaannya, pasien menunjukan koping mengatakan takut positif melalui perilaku karena sudah beberapa - Pasien tampak tidak hari saat BAB gelisah tinjanya berwarna -Pasien dapat hitam. mengekspresikan perasaan DO : - Pasien paham dengan Pasien tampak penyakitnya gelisah, takut dan cemas dengan keadaannya.
1. Bina hubungan saling percaya dengan pasien
2. Dorong dan berikan waktu pasien unutk mengungkapka n kecemasan dan rasa takut secara perlahan-lahan.
1. Merupakan dasar terjalinnya komunikasi terbuka sehingga meningkatkan rasa percaya antara pasien dengan perawat.
10.00
2....Mengungkapk 11.40 an perasaan cemas dan takut kepada orang lain dapat mengurangi rasa cemas.
1. Membina hubungan saling percaya dengan pasien dengan cara menggunakan komunikasi terapeutik yang diawali dengan perkenalan Hasil: Hubungan antara pasien dengan perawat terjalin dengan baik. 2. Mendorong dan berikan waktu pasien unutk mengungkapkan kecemasan dan rasa takut secara perlahan-lahan Hasil: Pasien dapat mengungkapkan rasa cemas dan takut yang diraskan
Selasa, 28 November 2017 Pkl. 19.00 WITA S: - Pasien mengatakan sudah lebih tenang karena sudah mendapatkan informasi mengenai penyakitnya serta perawatan yang sudah dan akan diberikan O: - Pasien tampak tidak gelisah - Pasien tampak mengekspresikan perasaannya pada perawat A: Masalah ansietas teratasi P: Intervensi dihentikan.
3. Jelaskan prosedur dan tindakan yang diberikan dan beri penjelasan mengenai penyakitnya
3.. Informasi yang 11.55 diberikan mengenai kondisinya dapat mengurangi kecemasan.
3. Menjelaskan prosedur dan tindakan yang sudah dan akan diberikan dan memberikan informasi mengenai penyakitnya dengan cara mengatakan bahwa BAB dengan tinja kehitaman itu karena adanya perdarahan di saluran pencernaan. Perdarahan terjadi karena adanya luka pada lambung tetapi bapak tetap tenang karena kami sebagai tenaga medis akan memberikan perawatan dan pengobatan yang terbaik. Hasil:
4. Dorong keluarga untuk selalu bersamasama dan selalu berada disamping pasien untuk membrikan dukungan.
4. Dukungan keluarga dapat memberikan kenyamanan dan ketentraman hati.
12.00
Pasien mengerti dengan apa yang dijelaskan sehingga kecemasan berkurang
4. Mendorong keluarga untuk selalu bersamasama dan selalu berada disamping pasien untuk memberikan dukungan. Hasil: Keluarga mengerti dan paham dengan penjelasan yang diberikan.