BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA
REFERAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
JANUARI 2019
UNIVERSITAS HALU OLEO
ANALISIS PSIKIATRI TERHADAP IMPLEMENTASI TEKHNOLOGI ADAPTIF DENGAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DI WILAYAH PESISR DI AMERIKA
PENYUSUN: Komang Widyastuti, S.Ked K1A1 14 108
PEMBIMBING: dr.Junuda RAF, M.Kes, Sp.KJ
KEPANITRAAN KLINIK BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA RUMAH SAKIT JIWA DR. SOEPARTO HARDJOHUSODO FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2019
i
ABSTRAK
ANALISIS PSIKIATRI TERHADAP IMPLEMENTASI TEKHNOLOGI ADAPTIF DENGAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DI WILAYAH PESISR DI AMERIKA Komang Widyastuti, Junuda RAF Peran atau kontribusi sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi suatu negara menduduki posisi yang penting sekali. Sampai saat ini, pilihan teknologi yang tersedia bagi petani sebagian besar ditentukan oleh perlu meningkatkan produksi, laba, dan produktivitas. Kendala utama adalah ketersediaan modal, pengetahuan tentang cara menggunakan teknologi dan risiko pasar risiko yang ada di banyak negara dimana kebijakan dilindungi oleh kebijakan pemerintah. Di masa lalu, “praktik kebijakan yang baik” karenanya agak mudah, terutama berkaitan dengan peningkatan output dan tujuan kebijakan pertanian untuk meningkatkan produktivitas di bidang pertanian.. Penelitian ini merupakan peneletian dengan menggunakan metode deskriptif analitik yang berfungsi untuk mendeskripsikan data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakuan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
Saat ini Amerika menjadi Negara penghasil kedelai terbesar di dunia. Pada bulan oktober kemarin ekspor kedelai Amerika ke Indonesia saja mencapai 83,6 juta bushel (1 bushel = 27,2155 kg). Pada tahun 2012 produksi kedelai Amerika mencapai sekitar 90 juta ton. Rotasi tanaman antara kedelai dan jagung ini dilakukan 2 tahun sekali oleh petani. Bahkan dibeberapa daerah perbatasan pertanian sebelah selatan, memiliki 3 macam tanaman selama 2 tahun. Sektor pertanian di Amerika dilaksanakan dengan menggunakan teknologi modern dan semangat kerja keras para petaninya. Lahan pertanian negara ini meliputi 47% dari luas wilayah negara dengan menggunakan sistem monokultur (satu kawasan satu jenis tanaman). Aspek psikologik terjadi pergeseran sosial yakni dengan adanya teknologi pertanian selain membantu petani ke arah positif tetapi juga ada dampak buruk bagi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, Juga dengan adanya teknologi pertanian membuat sikap kebersamaan atau bergotongroyong sesama masyarakat berubah menjadi sikap individual dan masyarakat yang apatis.
Kata kunci : pertanian, teknologi adaptif, Amerika ii
ABSTRACT
PSYCHIATIC ANALYSIS OF ADAPTIVE TECHNOLOGY IMPLEMENTATION WITH AGRICULTURE DEVELOPMENT IN THE PESISR AREA IN AMERICA Komang Widyastuti, Junuda RAF The role or contribution of the agricultural sector in the economic development of a country occupies a very important position. Until now, the choice of technology available to farmers was largely determined by the need to increase production, profit, and productivity. The main constraints are the availability of capital, knowledge of how to use technology and market risks risks that exist in many countries where policies are protected by government policies. In the past, "good policy practices" were therefore rather easy, especially with regard to increasing output and agricultural policy objectives to increase productivity in agriculture.
This research is a research using descriptive analytical method that serves to describe data or samples that have been collected as they are without conducting analysis and making conclusions that apply to the public.
At present America is the largest soybean producing country in the world. In October, the export of American soybeans to Indonesia alone reached 83.6 million bushels (1 bushel = 27.2155 kg). In 2012 American soybean production reached around 90 million tons. This crop rotation between soybeans and corn is carried out 2 years by farmers. Even in some of the southern agricultural border areas, it has 3 types of plants for 2 years. The agricultural sector in America is carried out using modern technology and the spirit of hard work of the farmers. The country's agricultural land covers 47% of the country's territory using a monoculture system (one area of one type of plant). The psychological aspect of social shifts is the presence of agricultural technology in addition to helping farmers in a positive direction but also having a negative impact on the social and economic life of the community. Also with the existence of agricultural technology, togetherness and cooperation among people and apathetic communities.
Keywords: agriculture, adaptive technology, America
iii
A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Nama benua Amerika tentu tidak asing lagi bagi kita.Walaupun kita ketahui bahwa banyak penjelajah yang sudah menjejakkan kakinya ke benua tersebut tapi yang terkenal kemudian sebagai penemu benua Amerika adalah Columbus.Benua Amerika pada perkembangannya kemudian terbagi menjadi dua berdasarkan kebudayaan yang dominan. Sehingga kita mengenal kawasan Amerika Utara dan Kawasan Amerika Latin. Amerika Utara merupakan salah satu benua di belahan bumi Utara. Di Utara berbatasan dengan Lautan Arktik, di sebelah timur dengan Samudra Atlantik Utara, di sebelah selatan dengan Laut Karibia, dan di sebelah barat dengan Samudra Pasifik Utara. Benua ini meliputi wilayah sebesar 24.500.000 km² atau sekitar 4,8% dari permukaan bumi. Amerika Utara memiliki dua Negara, yaitu Kanada dan Amerika Serikat yang samasama mewarisi kebudayaan bangsa Eropa.Realm ini juga disebut Anglo Amerika karena bahasa inggris dipakai sebagai bahasa resmi dan mendominasi di Amerika Serikat serta kedudukannya setara dengan bahasa Perancis dan Kanada.1 Amerika Utara sebagai benua terluas ke tiga mempunyai karakteristik yang unik baik dari segi geografis, budaya, maupun ekonomi. Munculnya Amerika Serikat sebagai Negara federal yang maju dengan 50 negara bagiannya di realm ini juga menarik untuk dikaji. Amerika Serikat sebagai Negara adidaya disini selalu identik dengan perekonomian yang modern, politik yang sangat kompleks, budaya yang beragam akibat derasnya arus migrasi, serta kecanggihan teknologinya.Sebagai Negara maju, Amerika juga identik dengan sector perekonomiannya yang berada di bidang industry dan jasa. Namun Negara ini juga mempunyai sisi unik, dimana Negara yang juga merupakan produsen susu terbesar di dunia ini tetap menjaga budaya pertanian yang ada di Negara-negara bagiannya, walaupun urbanisasi juga hampir melanda 70 % dari penduduk Negara ini. Seperti yang kita tahu bahwa Amerika terkenal dengan produksi jagung dan kedelainya yang melimpah.1 Sampai saat ini, pilihan teknologi yang tersedia bagi petani sebagian besar ditentukan oleh perlu meningkatkan produksi, laba, dan produktivitas. Kendala utama adalah ketersediaan modal, pengetahuan tentang cara menggunakan teknologi dan risiko pasar - risiko yang ada di banyak negara dimana kebijakan dilindungi oleh kebijakan pemerintah. Di masa lalu, “praktik kebijakan yang baik” karenanya agak mudah, terutama berkaitan dengan peningkatan output dan tujuan kebijakan pertanian untuk meningkatkan produktivitas di bidang pertanian.Penelitian pertanian dan layanan penyuluhan dapat berkonsentrasi, misalnya, untuk meningkatkan produktivitas pertanian kecil.2 4
Sekarang pertanian harus memenuhi beragam tujuan, ia harus kompetitif secara internasional, menghasilkan produk pertanian berkualitas tinggi sambil memenuhi tujuan keberlanjutan. Agar tetap kompetitif, produsen pertanian membutuhkan akses cepat ke teknologi yang muncul.Petani dihadapkan dengan lebih banyak kendala - dan juga lebih banyak peluang.Selain menguntungkan, mereka membutuhkan untuk memenuhi standar dan peraturan lingkungan, serta berurusan dengan konsumen langsung dan tidak langsung dan tekanan kelompok lobi.Mereka mungkin juga dibanjiri informasi dari berbagai pemerintah dan sumber industri, yang membuat memilih teknologi yang tepat menjadi lebih sulit.Petani juga perlu mengubah praktik produksi dan manajemen mereka sebagai respons terhadap kebijakan pertanian yang mencakup kondisi lingkungan dan saya yakin petani memiliki kapasitas untuk melakukannya.2 Perubahan teknologi telah menjadi dasar untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mempromosikan pembangunan pertanian. Penelitian mempengaruhi produktivitas sistem pertanian oleh menghasilkan teknologi baru yang jika sesuai dengan keadaan petani, akan cepat diadopsi. Secara historis, para peneliti dan pekerja lapangan terutama bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan memasukkan faktor ekonomi dan lingkungan ke dalam proses pengembangan dan pengenalan suatu inovasi pertanian. Ini biasanya ditandai sebagai proses top-down, di mana para peneliti mengembangkan inovasi, penyuluh mempromosikan penggunaannya, dan petani mengadopsi atau menolak inovasi berdasarkan fitur yang penting bagi mereka.2 A. Rumusan Masalah Bagaimana gambaran implementasi teknologi adaptif terhadap pertanian di Amerika B. Tujuan Untuk mengetahui implementasi teknologi adaptif terhadap pertanian di Amerika C. Tinjauan Pustaka 1. Pertanian dan teknologi adaptif Peran atau kontribusi sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi suatu negara menduduki posisi yang penting sekali. Hal ini antara lain disebabkan beberapa faktor. Pertama, sektor pertanian merupakan sumber persediaan bahan makanan dan bahan mentah yang dibutuhkan oleh suatu Negara. Kedua tekanan-tekanan demografis yang besar di negara-negara berkembang yang disertai dengan meningkatnya pendapatan dari sebagian penduduk menyebabkan kebutuhan tersebut terus meningkat. Ketiga, sektor pertanian harus dapat menyediakan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk ekspansi sektorsektor lain terutama sektor industri.Faktor-faktor ini biasanya berwujud modal, tenaga 5
kerja, dan bahan mentah. Keempat, sektor pertanian merupakan sektor basis dari hubungan-hubungan pasar yang penting berdampak pada proses pembangunan. Sektor ini dapat pula menciptakan keterkaitan kedepan dan keterkaitan kebelakang yang bila disertai dengan kondisi-kondisi yang tepat dapat memberi sumbangan yang besar untuk pembangunan.Kelima, sektor ini merupakan sumber pemasukan yang diperlukan untuk pembangunan dan sumber pekerjaan dan pendapatan dari sebagian besar penduduk negaranegara berkembang yang hidup di pedesaan.4 Teknologi yang lebih tepat menargetkan hama dan penyakit. Kebutuhan akan obatobatan dan hama agen kontrol dalam pertanian tidak mungkin menghilang dalam waktu dekat, namun. Kemajuan teknologi dalam ilmu pengendalian hama diharapkan akan terus menghasilkan zat-zat pengontrol kimia bahwa dari waktu ke waktu paling tidak sama efektifnya dalam mengendalikan hama seperti yang mereka ganti, tetapi yang juga kurang beracun, kurang gigih dan kurang bergerak melalui tanah. Aplikasi pemantauan dan sistem berbasis pengetahuan, dibantu oleh pengurangan biaya sensor elektronik dan komputer, juga harus memungkinkan petani menjadi lebih ekonomis dalam penggunaan agen pengendali hama, khususnya insektisida.5 Teknologi yang mengelola nutrisi lebih efisien. Petani secara tradisional mengandalkanpada dua praktik utama untuk memasok nutrisi ke zona akar: pemupukan dan pembakaran. Pupuk anorganik memungkinkan pemisahan produksi tanaman dari peternakan, mengembalikan kesuburan menjadi tanah yang habis, dan berkontribusi pada pengembangan produksi ternak berdasarkan biji-bijian dan bahan pakan lainnya.Penelitian mengenai kebutuhan spesifik kombinasi tanaman-tanah dan ternak tertentu telah memimpin bertahun-tahun untuk pupuk dan pakan yang diformulasikan secara lebih ilmiah.Aplikasi teknologi yang lebih luas berikan pupuk hanya pada waktu dan dalam jumlah yang dibutuhkan dapat diharapkan untuk meningkatkan panen hasil lebih lanjut sambil mengurangi pencucian dan limpasan nutrisi.Teknologi yang mengelola air lebih efisien.Banyak teknologi yang masih digunakan tanaman irigasi setua peradaban itu sendiri. Masalahnya - hari ini sama seperti di zaman kuno Mesopotamia - adalah bahwa pengangkutan air melalui saluran terbuka dan alur adalah sia-sia: sebagian besar air menguap sebelum mencapai zona akar. Di negara-negara OECD, banyak air yang digunakan pertanian dibawa ke ladang dengan pipa; tetapi efisiensi teknis masih bisa ditingkatkan melalui yang lebih besar aplikasi teknologi yang, seperti pemupukan presisi, menggabungkan pengukuran yang lebih akurat kebutuhan tanaman aktual dengan sarana untuk mengirimkan air lebih akurat dan dalam dosis yang lebih tepat. 5 6
Teknologi yang mengurangi pemborosan setelah panen. Permintaan primer komoditas pertanian merupakan permintaan turunan, yang sebagian ditentukan oleh pemborosan antara produsen dan konsumen akhir.Teknologi yang digunakan di negaranegara untuk memanen, mengangkut, menyimpan, memproses dan mendistribusikan komoditas pertanian sudah sangat efisien, dan menghasilkan tingkat yang jauh lebih rendah pemborosan daripada di negara-negara di mana modal dan infrastruktur yang diperlukan dalam pasokan jauh lebih pendek.Hampir setiap bagian dari sebagian besar tanaman dan hewan dipulihkan untuk penggunaan komersial - jika hanya untuk pakan, pupuk atau energi.Beberapa pengurangan lebih lanjut dalam kerugian pascapanen dapat dicapai, tetapi paling banyak pemborosan (sebanding dengan jumlah yang dibeli) terjadi pada titik konsumsi akhir.5 Teknologi yang menyebarkan pengetahuan.Secara historis petani bergantung pada mereka sendiripengalaman dan pengalaman tetangga mereka sehubungan dengan mengadopsi "praktik pertanian yang baik".Nasihat dan informasi dari lembaga-lembaga yang
didanai
publik
dan
industri
pertanian-pangan
semakin
terfokus
efek
lingkungan.Internet memberikan perkembangan lebih lanjut dalam penyebaran informasi tentang teknologi berkelanjutan.5 2. wilayah pesisir Masyhudzulhak (2011) mendefinisikan wilayah pesisir sebagai pertemuan antara pengaruh daratan dan lautan, ke arah lautan sampai pengaruh perembesan air laut dan angin laut, dan ke arah daratan sampai pengaruhnya terhadap air tawar dan memiliki beragam sumberdaya yang pulih maupun tidak pulih.Secara sosial ekonomi, wilayah pesisir merupakan tempat aktivitas manusia bersosialisasi.Penguatan ekonomi lokal wilayah pesisir tidak semata-mata dipandang dari sudut ekonomi saja namun diperlukan keterpaduan pengelolaannya yang meliputi dimensi sosial ekonomi dan dimensi kelembagaan yang mencakupekosistemnya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam penguatan ekonomi lokal wilayah pesisir.Keberhasilan penguatan ekonomi lokal wilayah pesisir tidak terlepas dari kemauan politik Pemerintah Daerah dalam pengambilan keputusan.Untuk itu, bagi Pemerintah Daerah, perlu secara cermat mempertimbangkan berbagai aspek yang mempengaruhi pengelolaan wilayah pesisir.Sehubungan dengan itu, maka penguatan ekonomi lokal wilayah pesisir perlu adanya payung hukum (Peraturan Daerah). Sehingga dengan ketersediaan Peraturan
7
Daerah sebagai landasan hukum dalam pengelolaan ekonomi wilayah pesisir akan lebih dapat dipertanggung jawabkan secara yuridis.6 3. Pertanian di Amerika Salah satu Negara yang kita kenal sebagai Negara Adidaya adalah Amerika Serikat. Negara yang terletak di antara samudra Pasifik dan Atlantik ini merupakan Negara federal yang terdiri dari 50 negara bagian, dan beribukota di Washington DC. 48 negara bagian Amerika Serikat terletak bersebelahan, dan 2 lainnya terpisah, yaitu Alaska yang terletak di ujung barat laut Amerika Utara, dan Kepulauan Hawai yang terletak di Samudra Pasifik.7 Amerika serikat menjadi Negara maju salah satu alasannya adalah karena letak geografis Negara ini yang strategis.Negara ini berbatasan langsung dengan Samudera Atlantik dan Samudra Pasifik.Amerika juga mempunyai pantai yang bagus karena tidak pernah beku.Pantai ini sangat bagus untuk pembangunan pelabuhan.Pelabuhan ini sangat penting fungsinya untuk mengirim maupun menerima barang dari Eropa dan Asia.Negara ini juga mempunyai sumber daya alam yang melimpah, dan kemajuan di bidang teknologi.8 Pertanian memainkan peran penting dalam ekonomi dan tatanan sosial Amerika Latin dan Karibia (LAC). Sektor ini menyumbang 5% dari produk domestik bruto (PDB) di kawasan itu pada 2012.Sektor ini juga menyumbang 19% laki-laki dan 9% dari pekerjaan perempuan selama 2008-2011. Selain itu, ekspor dari Amerika Latin mewakili kontribusi yang tumbuh untuk perdagangan pertanian global 8dari 8% pada pertengahan 1990-an menjadi sekitar 13% pada 2011 dan saat ini menyumbang sekitar 23% dari ekspor kawasan tersebut. 1 Oleh karena itu, kemampuan daerah untuk memproduksi dan mengekspor komoditas pertanian diharapkan memainkan peran yang semakin penting dalam pangan global keamanan. Pada saat yang sama, sekitar 49 juta orang kekurangan gizi di LAC (OECD-FAO 2012) dan bagian pertanian dari total pendapatan rumah tangga lebih dari 50% di antara rumah tangga pedesaan miskin dalam beberapa Negara-negara Amerika.8 4. Analisis Psikiatri Perubahan sosial sebagai perubahan masyarakat menjadi kemajuan masyarakat, dengan suatu pola masyarakat yangsesuai, bahkan dapat menguasai kemajuan teknologi dan menghindari bahaya degradasi martabatnya.Pembelajaran sosial (social learning), sebagai bagian dari perubahan sosial,merupakan suatu proses yang seseorang 8
mempelajari peranannya dan peranan orang lain dalam kontak sosial, dan atas dasar itu selanjutnya orang akanmenyesuaikan perilakunya sesuai dengan peranan sosial yang telah dipelajarinya.1 Menurut Miller dan Dollard (dalam Wirawan, 1991), ada empat prinsip dalamproses belajar sosial, yaitu dorongan (drive), isyarat (cue), perilaku balas (response) dan ganjaran (reward). Dorongan adalah rangsangan yang sangat kuat yang mendorong organisme untuk bertingkah laku.Ada dua bentuk dorongan, yaitu yang primer dan sekunder.Dorongan primer bersifat biologis dan menjadi dasar motivasi.1 Kemajuan teknologi dibidang pertanian telah berjalan keseluruh belahan dunia hingga pelosok pedesaan yang telah menyebabkan perubahan dalam masyarakat. Telah terjadi perubahan pada alat-alat pertanian tradisional ke penggunaan alat modern, dan juga terjadi perubahan pada nilai-nilai sosial, adat-istiadat, dan norma sosial, lapisan dalam masyarakat serta hubungan masyarakat dalam interaksi sosial, sehingga membawa perubahan besar pada kehidupan masyarakat.9 Dalam penelitian yang dilakukan oleh Wildan Mukhtari 2018, pada Wawancara yang dilakukan merupakan wawancara khusus yang hanya kepada petani kemudian Informasi yang diperoleh di lapangan diinterprestasikan melalui teknis analisis deskriptif. Setelah melakukan penelitian ditemukan bahwa dengan adanya teknologi pertanian selain membantu petani ke arah positif tetapi juga ada dampak buruk bagi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, Juga dengan adanya teknologi pertanian membuat sikap kebersamaan atau bergotongroyong sesama masyarakat berubah menjadi sikap individual, serta terjadi perubahan alat petanian yang digunakan sebelumnya menggunakan alat-alat sederhana (tradisional) ke penggunaan alat modern (mesin) yang telah mengantikan peran manusia dalam bekerja, untuk membantu masyarakat mempercepat pengerjaan sawahnya. Dan terjadi perubahan sikap saling membantu dengan suka rela dengan sistem upah (uang).10
D. METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan peneletian dengan menggunakan metode deskriptif analitik yang berfungsi untuk mendeskripsikan data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakuan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
9
E. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Gambaran Umum Peran sektor pertanian dapat dilihat dari kontribusi terhadap pertumbuhan industri dan transformasi struktural ekonomi. Bahkan pada paradigma baru pertanian untuk pembangunan, peran sektor pertanian bersifat multi fungsi, memacu
pertumbuhan
ekonomi,
mengurangi
kemiskinan,
memperkecil
kesenjangan pendapatan, menyediakan pangan, dan memberikan layanan lingkungan.
b. Hasil Saat ini Amerika menjadi Negara penghasil kedelai terbesar di dunia. Pada bulan oktober kemarin ekspor kedelai Amerika ke Indonesia saja mencapai 83,6 juta bushel (1 bushel = 27,2155 kg). Pada tahun 2012 produksi kedelai Amerika mencapai sekitar 90 juta ton. Rotasi tanaman antara kedelai dan jagung ini dilakukan 2 tahun sekali oleh petani. Bahkan dibeberapa daerah perbatasan pertanian sebelah selatan, memiliki 3 macam tanaman selama 2 tahun. Hal ini disebabkan varitas kedelai yang matangnya awal dapat ditanam di akhir musim semi setelah panen gandum pada musim dingin dan jagung pada musim panas, sehingga dalam 2 tahun petani menghasilkan jagung, gandum, dan kedelai serta pembajakan dan pemanenan dilakukan oleh mesin-mesin canggih.
c. Pembahasan Amerika serikat merupakan salah satu negara maju yang telah berpengalaman menerapkan pengolahan lahan pertanian dalam skala luas menggunakan mesin pertanian. Bahkan Negara ini telah memproduksi sendiri mesin-mesin pertaniannya. Tanpa dukungan infrastruktur dari pemerintah, Amerika serikat tidak akan mampu membangun sektor pertanian seoptimal ini. Sejak tahun 2002, pemerintah AS memberikan subsidi sebesar US $ 19 milliar per tahun kepada petaninya, atau sekitar dua kali dari dana yang dicadangkan untuk bantuan internasionalnya. Dalam hal beras, misalnya AS telah mencadangkan sekitar US$ 100 ribu subsidi per petani yang diberikan kepada siapapun yang mau mengganti tanamannya dengan padi. Negara bagian di pantai barat seperti California dan Washington, dan negara bagian di tenggara seperti Lousiana, South dan North Carolina memang sedang antusias mengembangkan agribisnis padi sawah. 10
Sektor pertanian di Amerika dilaksanakan dengan menggunakan teknologi modern dan semangat kerja keras para petaninya. Lahan pertanian negara ini meliputi 47% dari luas wilayah negara dengan menggunakan sistem monokultur (satu kawasan satu jenis tanaman). Meskipun sektor pertanian hanya menyumbangkan kurang dari 1% bagi total PDB, namun Amerika Serikat merupakan produsen terbesar tanaman jagung dan kedelai. Pada tahun 2010 jumlah produksi jagung di Amerika Serikat adalah sebesar 331 juta ton dan menempati peringkat pertama Negara penghasil jagung terbesar di dunia.
F. KESIMPULAN Dengan adanya kemajuan teknologi disektor pertanian akan memberikan dampak secara tidak langsung pada aspek psikologi petani yakni berkurangnya komunikasi, rasa gotong royong yang menyebabkan masyarakat menjadi apatis dan saling acuh tak acuh. Selain itu sumber daya manusia akan dikurangi karena telah tergantikan oleh mesin yang mnyebabkan para pekerja kehilangan pekerjaan yang bisa memicu timbulnya stress.
11
DAFTAR PUSTAKA 1. Salamah U, Iskandar J. Kajian Pengaruh Kebijakan Teknologi Pertanian dan Perternakan
Terhadap
Perubahan
Sosial
dalam
Peningkatan
Kesehjatraan
Petani/Peternak. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan Bandung, Universitas Garut. Jurnal Sosiohumaniora. 2002.Vol.4 No.2:116-133 2. Vergara W, Rioa A.R, Trapido P, Malarin H. Agriculture and Future Climate in Latin Amerika and the Caribbean: Systemic Impacts and Potential Responses. Inter Amerika Development Bank.2014 3. United States Departement of Agriculture. Precision Agriculture: NRCS Support for Emerging Technologies.2007. Agronomy Technical Note No.1 4. Khudori. Sistem Pertanian Pangan Adaptif Perubahan Iklim. Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI). Jakarta. 2011 5. Las I, Syarwani M. Posisi, Strategi dan Kebijakan Sektor Pertanian Menghadapi Perubahan Iklim.2015 6. Bonodikun, Asriani P.S. Yuliarti E. Kajian Agroindustri Unggulan Wilayah Pesisir Kota Bengkulu. Universitas Bengkulu.2015. Vol.14:No.1.Hal:79-84 7. Masyhuri, Husodo S, Purwanto A, Nugroho E.W.T. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian. Sekolah Tinggi Penyuluhan Magelang Jurusan Penyuluhan Pertanian Yogyakarta. 2012. Volume 16, No.2 8. Indraningsih, K.S. Strategi Diseminasi Inovasi Pertanian dalam Mendukung Pembangunan
Pertanian.Pusat
Sosial
dan
Kebijakan
Pertanian.
2017.
Volume.35.No.2:107-123 9. Marwan, F.B. Politik Pangan: Hegemoni Komoditas Pertanian Genetically Modified Organism Amerika Serikat di Dunia Tahun 2011-2014. Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro. 2016. Journal Of International Relation, Volume 2, No.4: hal.189-200 10. Mukhtari, W. Skripsi. Penggunaan Teknologi Pertanian dan Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Petani Padi Di Gampong Lam Alu Cut Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI). 2018
12
13