Implementasi MDGs di Indonesia Salah satu program pemerintah dalam mewujudkun tujuan dari Millennium Development Goals adalah “EKSPEDISI MDGs KEPULAUAN 2008 – 2009”. Kegiatan ini baru saja dimulai pad tahun ini. Dan untuk lebih jelas mengenai kegiatan ini, berikut penjelasannya.
EKSPEDISI MDGs KEPULAUAN 2008 - 2009 Berbakti Bagi Nusa, Menyatukan Bangsa A. LANDASAN KEGIATAN • Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia Sayangnya, kepulauan
telah
selama
tiga
dianaktirikan
dekade, dalam
kawasan
pesisir
dan
pembangunan.Akibatnya,
kawasan yang kaya sumberdaya alam ini justru menjadi kantongkantong kemiskinan dengan kualitas SDM yang rendah, infrastruktur dan fasilitas yang sangat terbatas dan cenderung terisolasi. Kebijakan,
anggaran,
program,
maupun
focus
perhatian
pembangunan belum bergaung di sana. • MDGs sebagai kendaraan pengurangan kemiskinan Millennium Development Goals (MDGs) sebagai komitmen global pengurangan kemiskinan, memegang peran sentral sebagai tools, vehicle, sekaligus sebagai icon untuk misi pengurangan kemiskinan secara terukur dan terstruktur. Sayangnya, MDGs ini belum bergema di pesisir dan kepulauan. Untuk itu, dibutuhkan
suatu komitmen kongkret disertai aksi nyata sebagai momentum untukmenggerakkan sekaligus
pembangunan
menginspirasi
agar
di
upaya
pesisir
dan
pengentasan
kepulauan kemiskinan
menjadi domain semua pihak; baik pemerintah, swasta, donor maupun masyarakat. • Kolaborasi Multi-pihak Format kemitraan multi-pihak (public-private partnerships) dalam
berbagai
bentuknya
adalah
elemen
kunci
untuk
merealisasikan strategi pembangunan yang nyata, lebih efisien dan efektif dan memberikan manfaat dan dampak yang lebih besar. • Ekspedisi MDGs Kepulauan di 100 pulau/pesisir Dapat berperan sebagai pemicu (trigger), katalisator dan akselerator untuk membuka mata semua pihak dan merangkai kemitraan
pembangunan
yang
lebih
peduli/sensitif
terhadap
masyarakat pesisir dan kepulauan. Disisi lain, ekspedisi ini mencoba mengobarkan jiwa kebaharian kita sebagai negara kepulauan. B. GAMBARAN EKSPEDISI: • Ekspedisi Phinisi 13 Desember 2008 – 17 Agustus 2009 Program ini berbentuk ekspedisi kapal Phinisi yang rencananya berlayar selama 8 (delapan) bulan, dimulai bertepatan dengan Hari Nusantara, 13 Desember 2008 dan berakhir pada HUT kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2009. • 100 pulau dalam 10 trip Ekspedisi
ini
direncanakan
dibagi
atas
10
trip
dan
akan
berlabuh/berbakti di 100 (seratus) pulau dan wilayah pesisir di Indonesia termasuk pulau-pulau terluar Indonesia. • Berbakti dan Berbagi MDGs Di setiap lokasi yang disinggahi, kapal Phinisi akan melakukan berbagai kegiatan bakti sosial MDGs yang mencakup program bantuan bahan pokok pangan, program pendidikan, program kesehatan, program lingkungan hidup dan sanitasi, mempromosikan
kesetaraan dan peran perempuan, membangun kemitraan multipihak. • Partisipasi semua pihak Setiap kegiatan dan elemen program/bantuan ke masyarakatakan bersumber dan melibatkan segenap komponen terkait, termasuk pemerintah, masyarakat lokal dan pemangku kepentingan lainnya. • Paralel events. Program ini membuka kesempatan kepada berbagai pihak untuk merangkaikan berbagai events dan kegiatan/program nasional maupun lokal yang relevan. • Peliputan intensif. Program ini direncanakan akan diliput secara intensif (multimedia) dan Online sehingga memungkinkan berbagai pihak, baik lokal, nasional, maupun internasional untuk dapat mengikutinya
TARGET LOKASI EKSPEDISI: Lokasi-lokasi
yang
akan
disinggahi
dalam
ekspedisi
MDGs
Kepulauan ini antara lain: wilayah:
• Sumatera: Kepulauan Mentawai, Nias dan kepulauan Natuna, Kepulauan Anambas,
•
Sulawesi: Kepulauan Spermonde, Kepulauan Taka Bonerate, Lingkar Teluk Bone, Kepulauan Sembilan, Kepulauan Banggai, Kepulauan Tukang Besi, Kepulauan Togean, dan Pulau Bunaken, Teluk Tomini, Kepulauan Sangihe, Kepulauan Talaud,
• Kalimantan: Kawasan Delta Mahakam, Kepulauan Derawan, Bontang, Nunukan, Kotabaru, Pulau Sebatik; • Jawa: Kepulauan Seribu, Kepulauan Karimunjawa, Wilayah Teluk Jakarta; • Maluku: Kepulauan Halmahera, Kepulauan Aru; • Nusa Tenggara dan Bali: Maumere, Wilayah Tiga Gili, Kepulauan di Flores, Bali; • Papua dan Papua Barat: Kepulauan Raja Ampat, Pulau Owi, Teluk Bintuni JENIS BAKTI DAN KONTRIBUSI: Ekspedisi MDGs Kepulauan ini diharapkan dapat memberikan manfaat langsung maupun tidak langsung di lokasi-lokasi yang disinggahinya, sebagai berikut: A. Manfaat/Hasil Langsung Pembagian Sembilan Bahan Pokok (sembako): • 50.000 buah paket sembako Alternatif Income: • 200 paket alat teknologi tepat guna: • 500 buah peralatan pendukung perikanan (jaring, dll); • 100 buah alat-alat/paket pengolahan budidaya ikan dan rumput laut, • 100 buah mesin jahit, • 20 buah bengkel perahu Pendidikan: •
akses
perpustakaan
kapal
gratis
di
100
lokasi
yang
disinggahi, • 100.000 buah buku/literatur, • 1000 beasiswa untuk anak dan insentif bagi guru, • 1000 bantuan peralatan sekolah, • 1000 anak mendapatkan pengajaran membaca abjad latin,
• 1000 anak mendapatkan pengajaran membaca abjad AlQur’an, • 10 buah perpustakaan pulau; Gender. • 50 % dari komponen kegiatan dalam ekspedisi MDGs Kepulauan ini dialokasikan
bagi kalangan perempuan, dan
diimplementasikan dengan memberikan peran, ruang dan target
yang
sejalan
dengan
upaya
mempromosikan
kesetaraan gender. Kesehatan dan sanitasi lingkungan: • 75.000 orang mendapatkan pengecekan dan perawatan kesehatan, • 100 buah fasilitas cuci tangan sederhana terpasang, • 100 buah paket demo sikat gigi bagi anak kepulauan •
1000
paket
makanan
tambahan
dan
vitamin
untuk
ibu/bayi/anak, • 5000 paket susu untuk balita dan anak, • 1000 orang melakukan donor darah • 1000 anak mendapatkan fasilitas sunat missal gratis, • 20 kelompok anti narkoba dan fasilitator penyakit menular, • 20.000 rumah mendapatkan pengasapan (fogging malaria), • 100 fasilitas pompanisasi/pipanisasi; • 1000 paket dukungan olahraga (bola/net, seragam, peralatan olahraga), Kualitas Lingkungan: • Pemantauan kondisi terumbu karang (reef check) di 100 pulau; • 100.000 batang mangrove (bakau) ditanam, • 5.000 buah bintang berduri (Acanthaster plancii) diangkat, • 10.000 bibit kima (Tridacna sp) atau spesies langka ditebar ke laut, • 100.000 bibit ikan ekonomis penting ditebar ke laut • 100 buah mesjid/rumah ibadah dibersihkan bersama-sama;
• 100 profil foto/film documenter pulau-pulau yang disinggahi disusun; • 10 kegiatan bersih pantai/pulau (clean up the beach) bersama masyarakat Energi: • 1000 buah listrik tenaga surya/kincir angin dipasang; • 10.000 bola lampu hemat listrik dibagikan, • 100 buah paket sumur/pompa/pipanisasi air bersih diberikan Kemitraan: • Seluruh kegiatan, baik rute ekspedisi, lokasi-lokasi yang akan disinggahi, jenis kegiatan dan bakti sosial yang dilakukan, dan kegiatan
terkait
lainnya
merupakan
kegiatan
yang
akan
dikoordinasikan dan dimitrakan dengan berbagai pihak baik di pulau terkait, pemerintah, maupun mitra dan pemangku kepentingan lainnya dan mencakup komponen pemerintah, swasta, donor, LSM, volunteer, dan sebagainya. Komunikasi dan Informasi: • 10 paket komputer dan fasilitas internet (telecenter) terpasang • 10 paket telepon/ radio komunikasi/HT dibagikan; • 100 paket TV/DVD akan dibagikan kepada masyarakat Paralel events • 100 paralel events tingkat local maupun nasional yang diselenggarakan
oleh
pemerintah
daerah,
LSM,
maupun
swasta dirangkaikan dalam ekspedisi ini. Paket Hiburan Edukatif: • 100 acara music/nonton film hiburan dilangsungkan • 100 paket permainan untuk anak-anak dibagikan Pelatihan, penyuluhan, dan sosialisasi: •
100
paket
pelatihan
dan
advokasi
diimplementasikan
melibatkan sekitar 100.000 penduduk untuk berbagai tema MDGs dan permasalahan utama yang dihadapi di wilayah kepulauan, termasuk pendidikan, kesehatan, gender, penyakit
penular (HIV/AIDs, flu burung, malaria, dll), Lingkungan hidup, dan sebagainya. B. Manfaat/Hasil Tidak Langsung MoU Berfokus MDGs • 20 Nota Kesepahaman (MoU) multi-pihak tingkat nasional maupun
local
untuk
mendukung
dan
mengoptimalkan
pembangunan wilayah pesisir dan mencapai target-target MDGs, ditandatangani. •
Ekspedisi
MDGs
Kepulauan
ini
juga
diharapkan
akan
bersinergi dan mempromosikan berbagai inisiatif/program yang tengah diimplementasikan di tingkat daerah, baik oleh pemerintah, LSM, swasta, dan pihak lainnya. Komitmen Kebijakan dan Program •
Ekspedisi ini
selanjutnya
diharapkan akan
menggugah
pemerintah, donor, swasta, LSM, dan komponen masyarakat dalam berbagai tingkatan untuk secara konsisten mendukung kebijakan, anggaran, pemihakan, dan program terpadu untuk kepulauan dalam program kerja institusi dan daerahnya. Ini akan berdampak signifikan bagi meningkatnya pembangunan dan upaya pengentasan kemiskinan di kepulauan. Berbagai komponen program prioritas diatas masih memungkinkan untuk berubah sesuai dengan kesepakatan kemitraan yang dicapai dengan berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, LSM, media, komponen masyarakat, dan sebagainya. KEBERLANJUTAN PROGRAM EKSPEDISI: Berbagai komponen program yang diberikan, MOU tingkat local dan nasional yang ditandatangani, serta komitmen-komitmen yang ada, diharapkan menjadi fondasi untuk ‘gerakan’ pengurangan kemiskinan di pesisir dan kepulauan selanjutnya, antara lain:
• Implementasi model-model lapangan. Implementasi MoU dan model-model penanggulangan kemiskinan lapangan di pesisir dan kepulauan berbasis MDGs. • Kolaborasi multi pihak di berbagai lokasi. Adanya kolaborasi dan sinergi multipihak untuk memfasilitasi kegiatan kemitraan dan perencanaan mendukung pencapaian target MDGs di berbagai lokasi. • Adopsi dan replikasi. Adopsi, replikasi dan modifikasi kegiatan ekspedisi MDGs kepulauan dalam tingkat lokal (provinsi, regional), nasional, maupun internasional dalam kalender tahunan/reguler dengan tema MDGs. • Advokasi dan promosi untuk akselerasi. Advokasi, promosi dan penggalangan dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak (lokal, nasional, maupun internasional) untuk mendukung dan mengakselerasi pencapaian target MDGs di wilayah pesisir dan kepulauan. • Pemantauan status. Pemantauan status pencapaian MDGs kepulauan secara reguler. KOMUNIKASI DAN PROMOSI Untuk memberikan manfaat yang lebih luas dari penyelenggaraan ekspedisi ini akan dilakukan berbagai model komunikasi dan upaya promosi yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman sekaligus
kepedulian
untuk
berkontribusi
dan
bermitra
bagi
pembangunan MDGs di Kepulauan. Bentuk-bentuk promosi dapat berupa talk show, kampanye poster, lomba menggambar/lomba mengarang, lomba olahraga, acara musik, diving eksekutif, aksi bersama lapangan, pembuatan merchandise, dan sebagainya. KAPAL EKSPEDISI Kapal yang akan digunakan untuk ekspedisi adalah kapal jenis Phinisi yang berukuran panjang sekitar 30 meter, lebar tengah 6,5 meter yang terbuat dari kayu. Kapal akan dilengkapi dengan kabin dan berbagai fasilitas. Fasilitas yang diharapkan tersedia di kapal
adalah perpustakaan untuk 5.000 – 10.000 buku/literatur, fasilitas audio-visual
interaktif,
apotik/tempat
kabin
obat-obatan,
perawatan
peralatan
kesehatan
penyelaman
dan
bawah
air
(SCUBA), kabin (30-35 orang), tempat penyimpanan berbagai peralatan dan bahan. Berbagai fasilitas standar berupa mesin, dapur, alat navigasi, termasuk surat dan perizinan juga diharapkan lengkap. Kecepatan kapal normal diperkirakan sekitar 5-7 knot dengan jumlah crew sekitar 7 orang, termasuk kapten kapal. Kapal yang digunakan berasal dari kapal yang dibuat di Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatan. SUMBER PENDANAAN Sumber pendanaan dari kegiatan ini terdiri atas: • Kontribusi pendanaan langsung dari Donor dan sponsor terkait • Kontribusi peralatan dan perlengkapan dari donor maupun sponsor • Co-Financing dari program pemerintah, donor, swasta berbentuk kontribusi program yang terkait • Dukungan kontribusi in-kind dari berbagai pihak dalam berbagai bentuk baik fasilitas, akses, menjadi tuan rumah, dan sebagainya; • Penjualan merchandise berbentuk t-shirt, pin, souvenir, dan bentuk lain yang efektif • Dukungan SMS-TOL Ekspedisi MDGs Kepulauan; • Donatur dan bentuk lain yang memungkinkan operasionalisasi ekspedisi ini secara optimal. INISIATOR/PENYELENGGARA Kegiatan ekspedisi MDGs Kepulauan diinisiasi dan dilaksanakan dengan bekerjasama dengan berbagai pihak pemerintah, swasta, donor, LSM, dan sebagainya oleh: • DFW Indonesia, aliansi individu dan institusi yang peduli pada pembangunan wilayah pesisir dan laut secara berkelanjutan. •
Courage
Institute,
lembaga
yang
berfokus
pada
upaya
penguatan peran dan kapasitas daerah dalam mengoptimalkan pembangunan
• Fokus MDGs Indonesia, jaringan individu yang berfokus pada upaya pencapaian inikator MDGs di Indonesia •
Departemen
Kelautan
Indonesia tim fasilitator. diimplementasikan
dan
Perikanan
(DKP)
Republik
Agar program Ekspedisi ini dapat
secara
optimal,
akan
dibentuk
tim
fasilitator/advisor yang berasal dari berbagai kalangan. Calon fasilitator yang akan dikonfirmasi kesediaannya, antara lain: • A. Alfian Mallarangeng • Erwin Aksa • Sudirman Saad • Baharuddin Nur • Rizal Mallarangeng • Abdurrahman Syebubakar • Sukmawati Syukur • Sawedi Muhammad • Riri Riza • Tantyo Bangun • Michele Sampoerna • Ismed Hasan Putro • Ivan A. Hadar • Zainal A.M. Husein Susunan tim fasilitator definitf dapat berubah sesuai hasil konfirmasi dan persetujuan calon terkait. PELUANG KEMITRAAN DAN SPONSORSHIP: Kemitraan, kontribusi dan sponsorship dalam berbagai bentuk sangat
diharapkan
dari
semua
pihak
untuk
mengoptimalkan
operasionalisasi dari Ekspedisi ini. Sebuah proposal kemitraan dalam jumlah terbatas akan diajukan kepada berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, LSM, maupun donor sehingga memungkinkan ekspedisi ini berlangsung secara optimal. BENTUK KEMITRAAN / SPONSORSHIP: • Kemitraan Prinsip: Ditujukan untuk mendapatkan dukungan prinsip dari institusipemerintah dan lembaga yang secara tupoksi (tugas popok dan fungsi) palingberkompoten dan terkait langsung dalam indikator MDGs dan tujuan ekspedisi ini Target kemitraan: Adanya
surat
dukungan
formal
(endorsement
letters)
dari
Menteri/Pejabat terkait bagi penyelenggaraan Ekspedisi MDGs Kepulauan tahun 2008-2009. Formalisasi Kemitraan: Upaya formalisasi kemitraan ini dapat dilakukan satu persatu, namun
dapat pula dikemas dalam bentuk penandatanganan bersama pejabat terkait. • Kemitraan Program: Ditujukan untuk mendapatkan dukungan dari berbagai institusi pemerintah, swasta, lembaga donor, maupun lembaga/komponen terkait lainnya dalam bentuk alokasi dukungan program,
peralatan
pendukung,
material/barang-barang
terkait
dengan misi Ekspedisi MDGs Kepulauan ini. Pihak sasaran dalam kemitraan ini adalah seluruh lembaga pemerintah terkait indicator MDGs,
swasta
yang
mengusung
format
Corporate
Social
Responsibility (CSR) atau yang beroperasi terkait wilayah pesisir, lembaga donor, maupun organisasi terkait lain. •
Kemitraan
sebagai
Tuan
Rumah:
Ditujukan
untuk
mendapatkan kesediaan dari Pemerintah Daerah (Pemda), swasta, maupun institusi terkait lainnya yang berada di lokasi/pulau yang disinggahi untuk menjadi tuan rumah dan menyelenggarakan paralel event (lokakarya, acara hiburan, events) yang relevan dalam upaya
memberikan
manfaat
dan
dampak
ekspedisi
MDGs
Kepulauan ini bagi masyarakat. • Kemitraan Program Donor: Ditujukan untuk mendapatkan kontribusi atau dukungan program dari berbagai donor yang berada di
Indonesia
atau
yang
berfokus
pada
isu-isu
pengurangan
kemiskinan, baik bilateral maupun multilateral. • Kemitraan Penyertaan (In-kind): Ditujukan untuk berdapatkan berbagai bantuan dan kemudahan dalam berbagai bentuk untuk mengoptimalkan operasionalisasi Ekspedisi MDGs Kepulauan ini dari berbagai pihak baik pemerintah, swasta, donor, dan komponen masyarakat, misalnya peminjaman ruang pertemuan dan peralatan, volunteer (relawan), perizinan, rumah penginapan di pulau-pulau yang disinggahi, fasilitas/sarana dan prasarana yang relevan. KLASIFIKASI MITRA/SPONSOR Mengingat setiap mitra/sponsor akan di-acknowledge secara proporsional,
sehingga
para
mitra
dan
sponsor
yang
telah
memberikan komitmen dan kontribusinya akan dimunculkan dalam berbagai bentuk, misalnya T-Shirt, Logo pada Layar Kapal Phinisi, Banner,
Spanduk,
Material
publikasi,
dan
sebagainya,
dalam
klasifikasi dan ukuran. Klassifikasi kemitraan dan sponsorship akan dibagi atas 4 (empat) kategori kemitraan, yaitu: (i) Mitra Utama / Sponsor Platinum; (ii) Mitra Emas / Sponsor Gold; (iii) Mitra Perak / Sponsor
Silver;
dan
(iv)
Mitra
Perunggu
/
Sponsor
Bronze.
Klassifikasi ini akan ditentukan berdasarkan besarnya kontribusi pada kegiatan Ekspedisi MDGs Kepulauan ini. PENGGALANGAN DANA LAINNYA Berbagai upaya penggalangan dana lainnya akan dilakukan sesuai kebutuhan untuk mengoptimalkan implementasi Ekspedisi MDGs Kepulauan ini dengan cara menyalurkan produk/merchandise berbentuk T-Shirt, Pin, souvenir, dan bentuk lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan Ekspedisi MDGs Kepulauan ini dan sejalan dengan peraturan dan perundangan yang berlaku di Indonesia. TRANSPARANSI Untuk
menjamin
bantuan/kemitraan
yang
transparansi, terjalin,
dan
alokasi
berbagai
optimalisasi
program
Ekspedisi MDGs Kepulauan ini, akan ditunjuk Auditor Independen untuk mengevaluasi dan memantau proses dan output yang dilakukan. Disamping itu, alokasi bantuan dalam berbagai bentuk akan disajikan secara ON-LINE yang memungkinkan berbagai pihak untuk memantau proses dan alokasi agar berlangusng sesuai perencanaan.