Analisis Film Sidang Bpupki(2).docx

  • Uploaded by: Sinta
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Analisis Film Sidang Bpupki(2).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,213
  • Pages: 9
ANALISIS FILM DOKUMENTER SIDANG BPUPKI

DOSEN: Drs. Subakdi,MM.

DI SUSUN OLEH: SINTA MARIANI NIM: 1810701010

D3 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UPN “Veteran” Jakarta 2018

Jl. Limo Raya No. 1, Limo, Sawang, Limo, Kota Depok, Jawa Barat 16514

Abstrak Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui sejarah pancasila dan untuk mengetahui siapa saja tokoh yang terlibat dalam perumusan pancasila. Dalam makalah ini dijelaskan bahwa proses perumasan Pancasila melalui beberapa tahap dan melibatkan beberapa tahap dan melibatkan beberapa tokoh yang memiliki peran masing-masing. Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 mendapat kesempatan untuk mengemukakan dasar Negara Indonesia merdeka. Pemikirannya terdiri atas lima asas yaitu Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau perikemanusiaan, Mufakat atau demokrasi, Kesejahteraan sosial, Ketuhanan Yang Maha Esa. Pada tanggal 29 mei 1945 Mohammad Yamin menyatakan pemikirannya tentang dasar Negara Indonesia di hadapan siding BPUPKI yang diberi judul “ Asas dan Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia”. Mohammad Yamin mengusulkan dasar Negara Indonesia merdeka yang intinya, Peri kebangsaan, Peri kemanusiaan, Peri keTuhanan, Peri kerakyatan, Peri kesejahteraan rakyat. Mr. Soepomo mendapat giliran mengemukakan pemikirannya di hadapan sidang BPUPKI pada tanggal 31 Mei 1945 berupa penjelasan tetang masalah-masalah yang berhubungan dengan dasar Negara Indonesia merdeka. Negara yang akan dibentuk hendaklah

Negara

integralistik

yang

berdasarkan

Persatuan,

Keseimbangan lahir dan batin, Musyawarah, Keadilan sosial.

Kekeluargaan,

BAB I PENDAHULUAN 1. Pengantar BPUPKI atau Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia adalah sebuah badan yang dibentuk oleh pihak jepang pada tanggal 29 April 1945. Badan ini dibentuk dengan alasan mendapatkan dukungan dari bangsa Indonesia agar mai membantu bangsa jepang dengan menjanjikan kemerdekaan Bangsa Indonesia. Badan ini diketuai oleh Kanjeng Raden Tumenggung Radjiman Wedyodiningrat serta wakilnya yaitu Ichibangse Yoshio (orang jepang) dan Raden Pandji Soeroso. Badan ini beranggota 67 orang. BPUPKI mempunyai tugas yakni mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang bersifat dengan aspek-aspek politik ekonomi, tata pemerintahan serta hal lain yang dibutuhkan untuk persiapan kemerdekaan Indonesia. BPUPKI bersidang tanggal 28 Mei sampai dengan 1 Juni 1945. Tanggal 1 Juni 1945 Bung Karno menyampaikan usul tentang dasar falsafah Negara yang diberi nama Pancasila. Dimana hasil sidang ini dirumuskan oleh panitia Sembilan, pada tanggal 22 Juni 1945 lahirlah dari rumusan ini yang oleh Mohammad Yamin disebut dengan Piagam Jakarta yang berisikan rumusan lima dasar yang asalnya diambil dari usul pidato Bung Karno. Kemudian BPUPKI ini mengadakan sidangnya yang kedua tanggal 10 Juli sampai 16 Juli 1945 untuk membicarakan rancangan Undang Undang Dasar. Dimana

setelah mengalami perubahan-perubahan oleh PPKI yang dibentuk pada tanggal 7 Agustus 1945, rancangan Undang-Undang Dasar inilah yang disahkan dan ditetapkan menjadi UUD 1945 dengan rumusan terakhir pancasila yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945. 2. Teori Pancasila ialah ideologi dasar negara Indonesia yang asalnya dari ajaran budha dalam kitab tripitaka 2 kata: "panca" yaitu "lima" dan "syila" yang memiliki arti "dasar". Jadi, Pancasia memiliki maksa 5 aturan tingkah laku yang penting. Adanya kata Pancasila sudah sejak lama dikenal yaitu sejak zaman kerajaan Majapahit dan Sriwijaya dimana terdapat sila-sila yang ada dalam Pancasila sudah diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat ataupun dikalangan kerajaan meskipun sila-sila tersebut belum untuk dirumuskan secara konkrit. Menurut kitab Sutasoma yang dikarang oleh Mpu Tantular, Pancasila memiliki arti “pelaksanaan kesusilaan yang lima” atau “berbatu sendi yang lima”. Pancasila dipakai untuk menjadi dasar guna mengatur segala bentuk arah serta gerak dari pemerintahan negara yang memiliki tujuan untuk mengatur setiap penyelenggaraan yang ada dalam bernegara. Arti lambang pancasila penuh akan makna. Fungsi pancasila salah satunya merupakan asas kerohanian tertib hukum di Indonesia

BAB II ANALISIS Pancasila sebagai dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila memang memiliki sejarah yang panjang tentang perumusan-perumusan terbentuknya Pancasila, dalam perjalanan ketata Negara Indonesia. Tokoh-tokoh nasional yang mengusulkan dasar Negara Indonesia A. Mr. Muh Yamin Dalam pidatonya tanggal 29 Mei 1945, menurut Muh Yamin, negara baru yang akan dibentuk adalah suatu negara kebangsaan Indonesia. Negara Indonesia pertama dibentuk dan dijungjung oleh rakyat keturunan yang memakai dasar kedatuan yang selaras dengan kepercayaan purbakala dan agama budha mahayana. Negara Indonesia kedua disusun atas paham keperabuan dan bersandar kepada agama siwa dan budha menjadi agama tantrayana. Negara Indonesia ketiga yang segera akan datang adalah negara kebangsaan dan berketuhanan. Rumusan dasar negara: 1. Peri Kebangsaan 2. Peri Kemanusiaan 3. Peri Ketuhanan 4. Peri Kerakyatan 5. Kesejahteraan Rakyat.

B. Ki Bagoes Hadikoesoemo Menurut Ki Bagoes Hadikoesoemo bila suatu Negara ingin mencapai keadilan, kerakyatan, dan toleransi, maka dirikanlah pemerintahan ini atas dasar islam. Karena islam menerapkan, yaitu: 1. manusia tidak akan dapat menghindarkan diri dari manusia yang banyak, manusia tidak akan hidup jika tidak ada pertolongan dari manusia lain. 2. Wakil rakyat dalam pemusyawarahan harus berperilaku

sebagai

pewaris para Nabi. 3. Akhlak perseorangan harus mendapat perbaikan dan ajaran ajaran islam tentang perbaikan perseorangan dan masyarakat. Agama islam mengandung ajaran 4 perkara pokok yaitu: a. Ajaran iman atau kepercayaan kepada Allah b. Ajaran beribadah c. Ajaran beramal sholeh d. Ajaran berjihad dijalan Allah 4. Islam mengajarkan persatuan atas dasar persaudaraan yang pokok. Maka bangunkan lah negara diatas ajaran agama islam 5. Agama pangkal persatuan 6. Semangat berselisih pokok pangkal perpecahan 7. Islam mementingkan perekonomian dan mengatur pertahanan negara yang total

8. Islam membangun pemerintahan yang adil dan menegakkan keadilan berdasarkan kerakyatan dan musyawarah.

C. Prof. Dr. Soepomo Pada tanggal 31 Mei 1945, menurut Dr. Soepomo dalam negara persatuan negara Indonesia, hendaknya urusan negara dipisahkan dengan urusan agama. Dr soepomo tidak menyetujui negara Indonesia dibangun menjadi negara islam, karena masih banyak agama kecil di Indonesia ini seperti, Kristen, Budha dan sebaginya. Dr. seopomo tidak menyetujui karena agar agama kecil itu merasa bersatu dengan negaranya. Soepomo mengajukan lima rancangan dasar negara yaitu: 1. Persatuan 2. Kekeluargaan 3. Mufakat dan Demokrasi 4. Musyawarah 5. Keadilan Sosial D. Lim Hyung Zen Menurut Lim Hyung Zen bahwa dasar negara yaitu hati manusia. Jika hati sudah baik maka semua akan baik, dan akan mengeluarkan aturan-aturan yang baik pula. Kemudian, Lim Hyung Zen juga menyetujui dengan paham kebangsaan.

E. Ir soekarno Dalam pidatonya tanggal 1Juni, menurut Ir. Soekarno kemerdekaan adalah satu jembatan emas. Negara-negara yang merdeka adalah negara yang berdiri pada satu dasar. Dasar yang baik untuk negara Indonesia adalah dasar kebangsaan Rumusan dasar negara, yaitu: 1. Kebangsaan Indonesia 2. Internasionalisme 3. Mufakat, perwakilan, permusyawaratan Ir. Soekarno yakin bahwa syarat mutlak yang kuat untuk negara Indonesia adalah permusyawaratan dan perwakilan. 4. Kesejahteraan Yaitu prinsip tidak akan ada kemiskinan didalam Indonesia merdeka 5. Ketuhanan Bukan hanya bangsa Indonesia yang bertuhan tetapi masing masing orang Indonesia hendaknya bertuhan dengan tuhannya masing masing. Hubungan antara pelaksanaan Sila-Sila dalam Pancasila dengan kesehatan adalah berdasarkan isi dari Sila pertama Pancasila yang mengatakan bahwa Ketuhanan Yang Maha Esa yang mengandung artian yang sangat luas oleh karena itu setiap pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat tidak boleh sampai menyimpang dari ajaran agama.

BAB III KESIMPULAN Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan Negara Republik Indonesia. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik Indonesia. maka manusia Indonesia menjadikan pengalaman Pancasila sebagai perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan. Oleh karena itu pengalamannya harus dimulai dari setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara yang secara meluas akan berkembang menjadi pengalaman Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik dipusat maupun di daerah. Hubungan antara pelaksanaan Sila-Sila dalam Pancasila dengan kesehatan adalah berdasarkan isi dari Sila pertama Pancasila yang mengatakan bahwa Ketuhanan Yang Maha Esa yang mengandung artian yang sangat luas oleh karena itu setiap pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat tidak boleh sampai menyimpang dari ajaran agama.

Related Documents


More Documents from ""

Diare.pptx
December 2019 59
Siroh Nabi Sulaiman.docx
October 2019 73
Anemia Dr Ineu 1.docx
December 2019 44
Default(2).pdf
April 2020 25
Malaria.docx
December 2019 35
Ppt Uji Protein.pptx
December 2019 38