Analisis Faktor Pembangunan Terhadap Kebudayaan

  • Uploaded by: afif futaqi
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Analisis Faktor Pembangunan Terhadap Kebudayaan as PDF for free.

More details

  • Words: 1,444
  • Pages: 6
Analisis faktor pembangunan terhadap kebudayaan afif futaqi 0606096585 Pada masa Orde Baru tingkat inflasi berkisar 10-12 persen dan selalu tertinggi di Asia Tenggara yang rata-rata dibawah 10 persen. Angka inflasi terkait pada banyaknya uang yang dicetak negara untuk keperluan pembangunan dengan kata lain, modernisasi. Pembangunan infrastruktur negara mencapai puncak pada masa Orde Baru. Namun mengapa paradigma ini dianggap melahirkan masalah? Pembangunan selalu di lihat dari sisi ekonomi saja tanpa melihat aspek-aspek lain seperti sosial dan budaya. Pertumbuhan dan perkembangan sosial dan budaya masyarakat selalu dinomor dua kan. Pada masa orde baru ini pemerintah melakukan pembangunan dengan membuat program-program yang bersifat ekonomi saja, misalnya (Pelita) pemabangunan lima tahun. Pelita dalam hal ini cukup membantu pembangunan ekonomi ekonomi di indonesia. Selanjutnya untuk lebih menekan lagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dengan semakin meningkatnya sektor industri. Dengan meningkatnya sektor industri barulah dikatakan terjadinya “progress” dimana mulai bergesernya masyarakat tradisional menuju masyarakat industrialisasi dalam mewujudkan memenuhi kebutuhan kehidupan yang lebih baik. Dengan begitu terbentuk struktur masyarakat yang terspesialisasi dalam bekerja. Setiap pekerjaan tidak lagi dipisahkan berdasarkan sistem kekeluarga yang selama ini melekat pada masyarakat indonesia pada umumnya. Hal ini berdampak pada pola konsumsi akan barang-barang industri tersebut. semakin tinggi tingkat konsumsi barang industri maka semakin berkembanglah sektor industri yang membutuhkan modal untuk menjalankan sektor industri tersebut. Semestinya pembangunan ekonomi tidak dapat dipahami secara terpisah pembangunan ekonomi merupakan suatu bagian dari proses yang lebih luas dari perubahan sosial. Kita tidak bisa hanya memperhatikan pencapaıan tujuan ekonomis saja tetapi juga melihat lingkup yang jauh lebih luas dalam suatu masyarakat dan bernegara dengan proses integrasi dan reintegrasi pada berbagai tingkat masyarakat, khususnya pada masyarakat lokal yang jauh dari pusat pembangunan ekonomi. Hal ini dapat dilihat

dari kemampuan suatu budaya untuk menolak atau menerima inovasi dan perubahan dalam hal ini adalah pembangunan yang sifatnya infrasutruktur barangkali merupakan suatu hal yang penting bagi kelangsungan budaya tersebut. Aspek perencanaan dan prinsip keadilan (John Rawls) sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan. Sertakan pula akibat-akibat dari kegiatan pembangunan yang terjadi. Satu problem yang tentang keadilan sosial adalah bagaimana distribusi sumbersumber daya dilakukan, sehingga kemerataan dapat dicapai tetapi sekaligus hak individual tidak dilanggar. Oleh karena itu perlu memperhatikan pandangan mereka tentang nilai-nilai yang mendasari kehidupan bermasyarakat dan pertanyaan tentang apa prinsip-prinsip keadilan dan bagaimana mengembangkan distribusi sumberdaya dalam gal inin adalh distribusi pembangunan yang adil. Di Indonesi terlihat bahwa meskipun pertumbuhan ekonomi telah berjalan dengan pesat namun pertumbuhan yang pesat ini telah membawa akibat yang mengkhawatirkan, yaitu terjadinya ketimpangan distribusi pendapatan yang lebih buruk. Khususnya hanya pada daerah akses terhadap pusat kekuasaan saja Meskipun pertumbuhan mampu mengurangi persentase penduduk miskin namun di lain pihak sebagian penduduk miskin menjadi semakin miskin. Dengan demikian, Indonesia belum termasuk kelompok negaranegara berkembang yang telah berhasil dalam menggabungkan pertumbuhan ekonomi yang pesat dengan distribusi pendapatan yang makin merata serta pengurangan kemiskinan absolut yang lebih pesat. Oleh karena itu, upaya-upaya untuk melaksanakan pemerataan hasil-hasil pembangunan harus terus dilakukan oleh pemerintah. Pemerataan berarti suatu pembagian hasil produksi kepada masyarakat yang lebih merata, sehingga dirasakan keadilannya bagi seluruh rakyat indonesia. Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan juga adalah strategi pembangunan alternatif yang dapat diterapkan di Indonesia. Misalnya Pembangunan yang mengutamakan penciptaan lapangan kerja, antara lain dengan mendorong penggunaan teknik-teknik produksi yang padat karya dalam pertumbuhan pertanian, dan membantu kegiatan sektor informal, atau Pembangunan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, pemukiman, kesehatan, dan pendidikan. Dan

Pembangunan yang mengutamakan pembangunan pedesaan terpadu yang menekankan bahwa berbagai usaha pokok sangat di perlukan sepertisektor pertanian. John Pilger berpendapat bahwa globalisasi dianggap menguntungkan bagi kelas ekonomi minoritas saja dan memperbesar jurang antara kaya dan miskin. Negara yang seharusnya menjadi agen pembangunan telah berubah fungsi. Globalisasi merupakan serangkaian proses yang kompleks, bukan proses tunggal dan semua ini berlangsung dalam wujud yang kontradiktif atau bertentangan satu sama lain. Kebanyakan orang memandang globalisasi hanya sebagai pengaruh atau yang bergerak meninggalkan bangsa dan komunitas lokal memasuki arena global, dan inilah salah satu konsekuensinya. Bangsa-bangsa mulai kehilangan sebagaian kekuataan ekonominya, namun demikian globalisasi juga mempunyai dampak yang sebaliknya. Globalisasi tidak hanya menarik ke atas, melainkan juga mendorong ke bawah, menciptakan tekanan-tekanan baru bagi otonomi lokal. Dalam hal ini globalisasi digunakan untuk menggambarkan meningkatnya ketergantungan orang dan negara di dunia terhadap satu sama lain. Globalisasi merupakan peristiwa besar khusunya dalam budaya, ekonomi, dan tekhnologi yang mendatangkan berbagai kesempatan yang tidak pernah ada sebelumnya di seluruh dunia. Pada dasarnya

globalisasi telah memperkaya dunia dan

budaya serta menawarkan

potensi besar untuk memberantas kemiskinan yang timbul karena adanya peningkatan kemakmuran secara dramatis sebagai hasil globalisasi. Selain itu juga adanya keuntungan integrasi ekonomi ini juga menambah alasan untuk tidak berperang dan bertambahnya interaksi ini juga berpotensi meningkatkan solidaritas global. Akibat dari globalisasi ini adalah dengan terciptanya mekanisme pasar seperti itu kenaikan harga tak terelakan akan terus terjadi, sedangkan kebalikanya belum tentu terjadi. Harga yang ditentukan oleh pasar akan menyebabkan distribusi pendapatan dan kekayaan akan timpang di mana pasar hanya akan mengakomodasi kepentingan orangorang kaya karena merekalah yang mampu bermain di pasar sehingga yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin akan tetaplah miskin.

Para ahli telah menawarkan model pembangunan yang ideal untuk negara-negara dunia ketiga. Belajar dari kegagalan teori modernisasi klasik, Teori ketergantungan dan Teori Sistem Dunia dianggap dapat memberikan solusi. Jelaskan asumsi kedua teori tersebut dalam usahanya memperbaiki sistem ekonomi dunia ketiga. Apakah dua cara pandang alternatif tadi berhasil? Perspektif teori Modernisasi Klasik menyoroti bahwa negara Dunia Ketiga merupakan negara terbelakang dengan masyarakat tradisionalnya. Sementara negaranegara Barat dilihat sebagai negara modern. Tetapi teori sistem dunia (the world system theory), dimana dunia dipandang sebagai sebuah sistem yang sangat kuat yang mencakup seluruh negara di dunia, satu bagian daerah tidak lagi dilihat sebagai unit yang terpisah dengan bagian lainnya tetapi menjadi bagian dari sistem dunia. Hal ini sangat terkait dengan teori dependensi yang melihat adanya kesenjangan pembangunan antara negara sentral dan pinggiran, pembangunan pada negara satelit dibatasi oleh status negara satelit tersebut yang mengakibatkan kemajuan negara dunia ketiga dalam hal ini adalah negaranegara satelit hanya dapat dilakukan dengan hubungan dan difusi dengan negara maju. Teori sistem dunia ini membentuk teori-teori pembangunan yang berusaha menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh negara-negara miskin atau negara yang sedang berkembang dalam dunia yang didominasi oleh kekuatan ekonomi, ilmu pengetahuan dan kekuatan militer negara-negara adikuasa atau negara industri maju misalnya dengan meningkatkan kekayaan rata-rata yakni produktifitas masyarakat atau produktifitas negara tersebut melalui produk nasional bruto dan produk domestic bruto. Selain itu adanya pemerataan tidak saja kekayaan atau produktifitas bangsa yang dilihat, tetapi juga pemerataan kekayaan dimana tidak terjadi ketimpangan yang besar antara pendapatan golongan termiskin, menengah dan golongan terkaya. Bangsa yang berhasil dalam pembangunan adalah bangsa yang tinggi produktifitasnya serta penduduknya relatif makmur dan sejahtera secara merata. Sehingga negara-negara didunia ketiga setidaknya dapat bertahan dan dapat mengimbangi ditengah tekanan dunia barat baik dalam sektor ekonomi, politik, pendidikan, dan sistem keamanan dari keterbelakangan yang selama ini membatasi negara-negara di dunia ketiga untuk berkembang.

Menuju manusia modern seperti yang diungkapkan oleh Alex Inkeles dianggap sebagai satu cara untuk hidup menjadi lebih efisien, manusiawi dan berbahagia. Manusia yang modern harus mengedepankan rasionya. Apa yang dimaksud oleh Inkeles ini? tentang rasionalitas dengan membayangkan “sistem sosial budaya” masyarakat Indonesia. Rasional diartikan sebagai suatu penjelasan mengenai tindakan berdasarkan penilaian/pertimbangan dan pemikiran yang logis. Rasional dapat pula dikatakan sebagai sesuatu yang berdasarkan akal sehat atau masuk akal. Sesuatu tindakan/sikap dikatakan rasional apabila tindakan atau sikap telah sesuai dengan pemikiran berupa evaluasi ataupun penilaian. Kata kunci dalam istilah ‘Rasional’ ataupun ‘Rasionalitas’ adalah pemikiran atau segala sesuatu yang diolah secara nalar dan logika. Misalnya masyarakat indonesia yang masih percaya akan mitos-mitos dalam hal ini adalh kasus ponari sang dukun cilik. Di tengah semakin cangginya tekhnologi kedokteran yang ada sekarang ini tetapi masyarakat indonesia, khususnya yang berada di jombang jawa timur sangat percaya akan keahlian ponari dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit. Hal-hal yang seperti ini merupakan sesuatu yang di luar akal sehat dan logika. Seorang anak kecil dengan batu yang di celupkan ke air kemudian air tersebut diminum mapu menyembuhkan berbagai macam penyakit. Dalam hal ini masyarakat indonesia masih sangat percaya akan mitos-mitos yang sifatnya tradisional ini di tengah arus globalisasi.

Karena mitos adalah bagian dari kebudayaan masyarakat primitif.

Menurutnya, fungsi mitos bagi masyarakat primitif adalah untuk mengungkapkan, mengangkat dan merumuskan kepercayaan kepercayaan, melindungi dan memperkuat moralitas, menjamin efisiensi dari ritus, serta memberi peraturan-peraturan praktis untuk menuntun manusia. Jadi intinya, budaya mitos merupakan produk masyarakat yang lebih mengedepankan aspek spiritual ketimbang rasional.

referensi www.kompas.com “Ponari: Fenomena Mitos Masyarakat Indonesia” Arief Budiman, Teori Pembangunan Negara Dunia Ketiga bab 1 (hal-1-15) John Bodley (1975), Progress and Primitive People dalam Victim of Progress. Alberto Arce dan Norman Long (2002) Anthropology, Development, and Modernities: Exploring Discourses, Counter Tendencies, and Violence.Routhledge 2000. Jan Nederveen Pieterse”Aqritique of world system theory” INTERNATIONAL SOCIOLOGY Vol. 3 No. 3 pp.251-266 September 1988

Related Documents


More Documents from ""