ANALISIS DAN PEMBAHASAN
3.1. Medical Check Up Tekanan Darah dan Asam Urat
Pelaksanaan Program a. Proses Kegiatan Medical Check Up Diawali dengan seluruh warga yang datang mengisi daftar hadir. Setelah warga mengisi daftar hadir, warga akan menerima kertas hasil pemeriksaan pasien yang akan di bawa ke setiap pos-pos kesehatan yang telah disediakan. Pada setiap pos nanti, hasil dari setiap pemeriksaan akan ditulis pada kertas hasil pemeriksaan pasien. Pos pertama warga akan diukur tinggi badan, berat badan, dan BMI nya. Lalu setelah selesai, masuk ke pos kedua. Pada pos kedua pasien akan diukur tekanan darahnya. Setelah itu pasien masuk ke Pos ketiga. Pos ketiga pasien akan diukur kadar asam uratnya. Yang terakhir adalah pos keempat. Pada pos keempat, kertas hasil pemeriksaan pasien yang dipegang warga akan direkap ulang hasilnya. Pada pos keempat, pasien juga mendapatkan beberapa edukasi dan saran mengenai kesehatan jika ditemukan hasil pemeriksaan di luar batas normal. Kertas hasil pemeriksaan pasien juga bisa dibawa oleh warga sehingga jika hasilnya di luar batas normal, kertas tersebut bisa dibawa ke puskesmas untuk ditunjukkan kepada petugas puskesmas dan mendapat penanganan lebih lanjut. b. Kendala Dari segi alat, ada beberapa warga dalam pengecekan asam urat harus menusuk jarum lebih dari satu kali karena darah yang keluar sangat sedikit sehingga menyulitkan dalam pengambilan hasil pemeriksaan. Alat pemeriksaan asam urat terbatas yaitu hanya satu saja. Selain itu pemeriksaan asam urat prosesnya lebih lama
dibandingkan pemeriksaan lainnya, sehingga pasien yang sudah selesai pemeriksaan dari pos sebelumnya harus mengantri cukup banyak untuk masuk ke dalam pemeriksaan asam urat. Dari segi dana, dana untuk pembelian alat pemeriksaan asam urat cukup mahal, sehingga program ini baru bisa dilaksanakan kepada ibu-ibu PKK karena jumlahnya yang tidak terlalu banyak. Jika program ini ditujukan untuk seluruh warga dusun, akan sangat membutuhkan dana yang besar
c. Solusi Alat asam urat seharusnya bisa pinjam dari kelompok lain sehingga proses pemeriksaan lebih cepat dan warga tidak perlu mengantri banyak. Saat pemeriksaan asam urat seharusnya lebih memperhatikan posisi jari dan mengurut jari sehingga darah yang dikeluarkan lebih banyak dan pasien tidak perlu ditusuk jarum lebih dari satu kali.
Evaluasi dan Analisis Proses selama program ini berjalan sudah cukup baik dan tertata. Target peserta juga sudah terpenuhi (lebih dari 15 orang). Hanya saja keterbatasan pada alat pemeriksaan yang kurang dan cara pemeriksaan yang kurang teliti.
Rekomendasi Program ini sangat bermanfaat dan bisa dijadikan pemeriksaan rutin untuk warga yang bisa dilaksanakan setiap bulannya. Namun, membutuhkan dana yang cukup besar.