Dari hasil monitoring yang dilakukan 9 ruangan rawat inap : Untuk pasien baru datang dari rawat jalan/UGD seluruhnya tidak dilakukan assesmen awal risiko pasien jatuh yaitu sebesar 100%. Sudah sebagian besar dilakukan assesmen risiko jatuh di ruang rawat inap yaitu sebesar 92.2%. Sebagian besar assemen ulang risiko pasien jatuh di ruang rawat inap sudah dilakukan yaitus ebesar 83.6%. Lebih dari setengah ruangan memasang segitiga kuning yaitu sebesar 59.7%. tidak ada insiden pasien jatuh dengan cedera dan tidak ada insiden pasien jatuh yaitu sebesar 100%. Setengah ruangan sudah melakukan intervensi pasien risiko jatuh yaitu sebesar 50.4%.
Analisa masalah: 1. SDM Kurang motivasi dari petugas admisi dan perawat Kurang pengetahuan dari petugas admisi dan perawat tentang cara assemen risiko pasien jatuh Pasien rawat jalan ada yang tidak mendaftar langsung, tetapi didaftarkan oleh keluarganya sehingga tidak terkaji untuk skala risiko jatuhnya. Perawat lebih mengerjakan intervensi tindakan kolaborasi medis (rawat inap) 2. Metode Metode penugasan belum terlaksana dengan baik Kurangnya pengawasan dari PP atau Kepala ruangan 3. Material Lembar assesmen ulang risiko pasien jatuh belum ada distatus (masih terpisah) 4. Lingkungan Kondisi tempat pendaftaran tidak sesuai untuk dilakukan risiko pasien jatuh (rawat jalan)
Rencana Tindak Lanjut: 1. Melakukan sosialisasi kembali tentang SPO assesmen risiko pasien jatuh rawat jalan dan rawat inap 2. Melakukan koordinasi dengan link SKP untuk mengingatkan teman perawat saat melakukan assesmen risiko pasien jatuh 3. Melakukan monitoring secara terus menerus oleh PP dan Kepala ruangan 4. Melakukan koordinasi dengan medrec untuk lembar assesmen risiko pasien ada di dalam status 5. Redesain tempat pendaftaran.