Laporan Kuliah Lapangan Di Proyek Pembangunan Jalan Tol Cileunyi Sumedang – Dawuan KU1201 – PENGANTAR REKAYASA DAN DESAIN II Dosen: Dr. Arno Ardi Kuntoro, S,T. M,T. / Dr. Eng. Nita Yuanita, S,T. M,T.
oleh: Wiwin Wanda Hamidah (16618388)
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2019
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Lapangan. Laporan ini merupakan laporan hasil kuliah lapangan yang dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2019 di Proyek Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu Seksi II sebagai tugas mata kuliah pengenalan Rekayasa dan Desain. Saya sepenuhnya meyadari bahwa laporan yang telah di buat ini masih memiliki banyak kekurangan, sehingga kritik dan saran pembaca sangat saya apresiasi untuk penyempurnaan tugas selanjutnya. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca, khususnya para civitas akademika teknik sipil dan lingkungan serta teman-teman yang melakukan kuliah lapangan di masa yang akan datang. Akhir kata, saya mohon maaf atas segala kesalahan dalam penyusunan laporan ini. Terima kasih. Bandung, 2 april 2019
Penyusun Wiwin wanda hamidah
Latar Belakang Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu Seksi II. Kesulitannya, yakni membangun beberapa persimpangan di mainroad (jalan utama). Persimpangan
mainroad itu, sengaja dibuat supaya akses lalu lintas kendaraan di persimpangan Cileunyi, tidak sampai terputus. Kondisi itu, ketika memulai pengerjaan fisik di pangkal tol Cisumdawu. Persimpangan Cileunyi, seperti keluar-masuk kendaraan di gerbang tol Cileunyi, Jalan Raya Bandung-Garut dan Cileunyi-Cibiru. Jika arus lalu lintas terputus, dampaknya bakal terjadi kemacetan total di sejumlah ruas jalan utama. Oleh karena itu, Satker membuat desain konstruksi persimpangan mainroad supaya arus lalu lintas kendaraan di persimpangan Cileunyi tidak terputus. Dalam konstruksinya, dibuat beberapa jalan underpass tiga tingkat untuk akses ke jalan utama di persimpangan Cileunyi. Jalan tol berada di atasnya. Ketinggian jalan tol dari permukaan tanah 10 meter. Ia menambahkan, untuk pembangunan fisik tol seksi II sampai VI dari Sumedang-Dawuan, Kab. Majalengka sepanjang 31,05 km, relatif lebih mudah ketimbang seksi I dan II. Sebab, kondisi tanahnya landai dan permukaan tanahnya rata. Waktu konstruksi ditargetkan selesai 2 tahun atau rampung tahun 2019. Mulai dikerjakan April nanti.
Lingkup pekerjaan 1. Mainroad: a. Timbunan tanah b. Lapis pondasi agregat (subbase) c. Perkerasan beton d. Rounding/solid sodding 2. Struktur : a. Jembatan sungai b. Box pedestrian c. Retaining wall 3. Drainase : a. Box culvert b. RCP untuk irigasi c. RCP untuk PDAM d. Saluran pembuangan 4. Bangunan pelengkap : a. Median Concrete Bariere b. Guard Roll
c. Terowongan 5. Kantor & Gerbang Tol
Data Teknik 1. Nama Proyek
: Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu Seksi II Ruas ciherang-sumedang
2. Konsultan Supervisi
: PT. Yodya Karya ( Persero)
3. Penyedia Jasa
: PT. Adhi Karya (Persero)
4. Jenis Konstruksi yang Dikerjakan : a. Abutmen 2 buah (A1 dan A2) b. Dimensi footing (8,5 x 34,1 M) c. Bored file (@ 27 titik) d. Pier (5 buah) Isi Laporan Dalam kunjungan proyek pembangunan jalan cisumdawu seksi II kami mengunjungi 3 lokasi berbeda yang merupakan bagian dari proyek. Di setiap lokasi kami diberi pengetahuan mengenai proyek yang sedang dikerjakan, penjabarannya sebgai berikut : Lokasi pertama
Di lokasi pertama mahasiswa FTSL ITB di sambut dengan hangat oleh pihak dari PT Adhi Karya. Disana kami diberikan pengenalan menganai proyek pembangunan jalan cisumdawu seksi ii. Pihak dari Adhi Karya juga menjelaskan mengenai struktur organisasi dari proyek mereka menganut struktur organisasi fungsional, selain itu juga dijelaskan mengenai proses tender yang telah dilakukan oleh PT Adhi Karya. Didalam penjelasannya proses tender diawali dari kebutuhan owner, di proyek ini ownwrnya PT Wijaya Karya, kemudian kebutuhan itu diteruskan ke BPJT ( Badan Pengawas Jalan Tol) dimana badan ini menentukan jenis kontruksi jalan tol dan juga BPJT yang mentender proyek ini. Setelah tender selesai dilakukan serah terima ke owner, kemudian pemeliharaan proyek selama 3 tahun oleh kontraktor. Di sana kami diberi beberapa penjelasan mengenai kondisi proyek pada lokasi itu seperti penjelesan mengenai beton dimana tebal agregat 1,5 cm, curing beton dilakukan dengan menutup permukaan beton dengan plastik, dengan pemeliharaan selama 28 hari berupa penyiraman berkala selama 3 hari,namun apabla terdapat kerusakan dalam pengerjaannya produkini akan di buang dengan pengolahn lebih lanjut yang belum dijelaskan bagaimana cara pengolhan ang tepan untuk sampah beton ini, serta penjelasan bahwa pada proyek ini menargetkan kenggulan kulitas, waktu dan juga keekonomian. Lokasi kedua
Lokasi kedua merupakan lokasi yang di bangun jembatan. Pihak Adhi Kharya menunjukkan dan menjelaskan kepada mahasiswa beberapa alat dan teknis-teknis pengerjaan tanah dalam proyek di lokasi tersebut. Berikut ringkasan dari penjelasannya : Kondisi tanah yang ada dilokasi tidak cocok jika langsung dibangun jalan tol oleh karena itu harus ada pengolahan tanah terlebih dahulu agar tanah dapat dikerjakan. Metode yang dilakukan agar tanah yang ada dapat digunakan untuk membangun jalan tol yaitu dengan Vertical Drain Pipa yaitu alat untuk mempercepat pemadatan tanah agar saat pengecoran tidak terjadi penurunan. Metode ini
dilakukan dengan menancapkan pipa secara vertical ke dalam tanah agar air yang ada didalam tanah keluar dan mampu membantu pemadatan tanah. Proses pemadatan tanah: 1. Tanah asli diberi pipa PVD lalu ditutup dengan Geotextile nonwoven (tidak kedap air) 2. Lalu diurug kerikil dan ditutup dengan Geotextile woven (kedap air) Penjelasan:
Tanah asli diberi pipa PVD agar air dibawah bisa naik
Tanah ditutup dengan Geotextile nonwoven untuk menyaring air dari bawah karena air dari bawah membawa material seperti lumpur dll
Diatas Geotextile Nonwoven, diurug dengan kerikil bergunan untuk mengalirkan air ke arah horizontal saat proses pengepresan tanah urug
Di atas kerikil dipasang Geotextile Woven agar air tidak terus ke atas ( agar terperangkap di kerikil )
Di atas Geotextile Woven diurug tanah, lalu dilakukan pengepresan.
Kemampatan harus 95 %
Lokasi ketiga
Lokasi ketiga adalah lokasi pembanunan projek jalanbebas hambatan dengan tambahan terowongan yang menjadi projek terowongan sebagai jalan bebas hambatan pertama di Indonesia
Terowongan cisumdawu ini memotong sebuah bukit sepanjang 472m dan diameter 14m . Dengan menggunakan metode NATM pekerjaan terowongan ini terdiri atas water supply,electric supply,ventilating, dan srainage system. Perlu diketahui bahwa proses trnsportasi beton dari fabrikasi ke tempat kostuksi dilakukan dengan mengangkut betong menggunakan mobil trallerdalam kurun waktu tertentu.Menurut Pa Saparta hambatan dari pebutan jalan ini adalah berupa pebebasan lahan yang cukup menguras waktu dan pendanaan.
PENUTUP A.
Kesimpulan Setelah mengikuti berbagai rangkaian acara kunjungan tersebut bahwa adanya Kuliah
Lapangan semacam ini sangat diperlukan untuk menambah wawasan dari mahasiswa mengenai dunia kontruksi. Kuliah Lapangan ini juga memberikan banyak informasi dan wawasan bagi mahasiswa. Selama ini mahasiswa hanya mengetahui informasi secara teoritis ketika kuliah, tetapi belum mendapat informasi dengan melihat praktik secara langsung. Hal penting lainnya yang di dapat setelah mengikuti kuliah lapangan adalah, Dengan adanya kuliah lapangan, mahasiswa banyak mendapat hal positif guna menunjang pengalaman individu seperti bagaimana pola pikir dalam bidang kontruksi dimana dalam melaksanakan sebuah proyek terdapat prosedur, teknik penyelesaian masalah, dan juga pertimbangkan terhadap aspek-aspek yang lain. Hal lain yang menjadi pusat perhatian dari ku;a lapanga ini adalah bagaiana mengatasi pelbagai macam persoalan dalam kurunwaktu yang efektif namaun tetap dapat menghasilkan sosuli terbaik bagi kebutuhan Bersama dan lingkungan, juga saya menjadi ngin punya keahlian yang dapat mengolah sampah besar seperti beton untuk dapat di efisiensi lagi.