Akuntansi Manajemen (full Costing Dan Direct Costing): Siti Aisyah Triana Adzalia Tedy Cahyadi 3af

  • Uploaded by: Nurul Azizah
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Akuntansi Manajemen (full Costing Dan Direct Costing): Siti Aisyah Triana Adzalia Tedy Cahyadi 3af as PDF for free.

More details

  • Words: 854
  • Pages: 18
Akuntansi Manajemen (Full Costing dan Direct Costing) Siti Aisyah Triana Adzalia Tedy Cahyadi

3AF

pengertian

Full costing

Menurut LM Samryn full costing adalah metode penentuan harga pokok yang memperhitungkan semua biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenga kerja, dan overhead tanpa memprhatikn perilakunya

Direct costing

Direct costing adalah biaya yang dapat dengan mudah ditelusuri ke objek biaya yang bersangkutan. Dimana menurut Mas’ud Machfoed variabel costing adalah suatu metode penentuan harga pokok dimana biaya produksi variabel saja yang dibebankan sebagai bagian dari harga pokok. Direct costing juga sering disebut variabel costing

Arus Biaya Full Costing Harga Pokok Produk

Biaya Periodik Biaya Penjualan dan Administrasi

BOP Pabrik Tetap

BOP Pabrik Variabel

Biaya Bahan Tenaga Kerja

Persediaan BDP atau Barang Jadi Biaya-Biaya Periodik

Beban Pokok Penjualan

Persediaan Akhir

Arus Biaya Variabel Costing

Harga Pokok Produk Biaya Penjualan dan Administrasi

Bop Pabrik Tetap

BOP Pabrik Variabel

Biaya Bahan Tenaga Kerja

Persediaan BDP atau Barang Jadi

Biaya-Biaya Periodik

Beban Pokok Penjualan

Persediaan Akhir

Dari metode Full costing dan Direct Costing

Perbedaan

Akibat yang timbul

Perbedaan Dalam metode Full costing dimasukkan unsur biaya produksi karena masih berhubungan dengan pembuatan produk berdasarkan tarif (budget). Sedangkan pada metode Variabel costing memperlakukan biaya tetap produksi tidak langsung bukan sebagai unsur harga pokok produksi, tetapi lebih tepat dimasukkan sebagai biaya periodik.

Akibat yang Timbul Full Costing

Didasarkan pada pendekatan “fungsi”

Biaya Overhead tetap diperhitungkan dalam harga pokok

Biaya periode

Menggunakan isitilah laba kotor (grosss profit)

Direct Costing

Pendekatan “Tingkah laku”

Biaya overhead tetap diperlakukan sebagai biaya periodik

Biaya Periode

Menggunakan istilah marjin Kontribusi (contribution margin)

Hubungan antara produksi dan penjualan dalam satu periode

Pengaruh terhadap persediaan

Hubungan antara laba bersih Direct dan full costing

Produksi = Penjualan

Persediaan tidak berubah

Laba bersih Full costing = Laba bersih Variabel costing

Produksi > Penjualan

Persediaan bertambah

Laba bersih Full costing > Laba bersih Variabel costing

Produksi < Penjualan

Persediaan menurun

Laba bersih Full costing < Laba bersih Variabel costing

Metode Penyajian Laporan dengan Full Costing dan Direct Costing PT MM memproduksi dan menjual 5 unit produk x per tahun dengan harga Rp 18.750.` per unit berikut adalah struktur biaya produksi pemasaran dan administratif januari 2009 Biaya variabel perunit : Bahan langsung..............................................................................................Rp 1.500 Tenaga kerja langsung.....................................................................................Rp 3.000 Overhead pabrik..............................................................................................Rp 750 Penjualan, administrasi..................................................................................Rp 2.250

Biaya-biaya tetap bulanan : Overhead pabrik..............................................................................................Rp 22.500 Penjualan, administrasi....................................................................................Rp 7.500 Total biaya tetap.................................................................................. Rp 30.000

Perhitungan Harga Pokok Perhitungan Harga Pokok per unit produk menurut full costing dan direct/variabel costing dapat dibedakan sebagai berikut: Full costing Bahan Langsung

Tenaga Kerja Langsung Overhead Pabrik Variabel Total Biaya Produksi Variabel Overhead Pabrik Tetap Rp22.500/5 unit

Harga Pokok Per Unit Produk

Variabel Costing

Rp 1.500

Rp 1.500

3.000

3.000

750

750

Rp 5.250

Rp 5.250

4.500

Rp 9.750

-

Rp 5.250

Dengan menggunakan metode full costing 1. Biaya Overhead pabrik baik yang variabel maupun tetap, dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka pada kapasitas normal atau atas dasar biaya overead yang sesungguhnya. 2. Selisih BOP akan timbul apabila BOP yang dibebankan berbeda dengan BOP yang sesungguhnya terjadi

Dengan menggunakan Metode Direct Costing 1. Biaya Overhead pabrik tetap diperlakukan sebagai biaya periode dan bukan sebagai unsur harga pokok produk, sehingga biaya overhead pabrik tetap dibebankan sebagai biaya dalam periode terjadinya. 2. Dalam kaitannya dengan produk yang belum laku dijual, BOP tidak melekat pada persediaan tersebut tetapi langsung dianggap sebagai biaya dalam periode terjadinya 3. Penundaan pembebanan suatu biaya hanya bermanfaat jika dengan penundaan tersebut diharapkan dapat dihindari terjadinya biaya yang sama periode yang akan datang

Contoh Penyajian Laporan Laba Rugi Data yang digunakan dalam menyajikan laporan laba rugi adalah sebagai berikut: Persediaan awal Rp 0 Satuan yang Diproduksi 5000 unit Satuan yang Dijual 4000 unit Harga Jual per satuan Rp 1.000 Biaya Penjualan dan Administrasi: Variabel Per Satuan Rp 100 Tetap (Total) Rp 200.000

Biaya Produksi: Variabel per satuan Rp 400 (Bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead variabel) Overhead tetap Rp 1.000.000 Harga Pokok Produksi Satu Satuan Produk: 1. Metode Direct Costing: Biaya Produksi Variabel saja Rp 400 (semua biaya overhead tetap Rp 1.000.000 dibebankan ke periode terjadinya) 2. Metode Full costing: Biaya Produksi Variabel Biaya Overhead Tetap (Rp 1.000.000 : 5000 satuan yang Diproduksi Total

Rp 400

Rp 200 Rp 600

Laporan Laba/Rugi (Metode Full costing) Penjualan (4.000 × Rp 1.000) Harga Pokok Penjualan: Persediaan Awal Harga pokok produksi (5000 × Rp 600) Barang yang tersedia dijual Dikurang Persedian Akhir (1.000 × Rp 600) Keuntungan Bruto Dikurang biaya penjualan & administrasi (Biaya variabel (4.000 × Rp 100=Rp 400.000) Ditambah biaya tetap Rp 200.000) Laba

Rp 4.000.000 Rp 0 Rp 3.000.000 Rp 3.000.000 RP 600.000

Rp 2.400.000 Rp 1.600.000

Rp 600.000 Rp 1.000.000

Laporan Laba/Rugi (Metode Direct costing) Penjualan (4.000 × Rp 1.000) Harga Pokok Penjualan: Persediaan Awal Harga pokok produksi (5000 × Rp 400) Barang yang tersedia dijual Dikurang Persedian Akhir (1.000 × Rp 400) Harga Pokok Penjualan Variabel Ditambah biaya penjualan & administrasi variabel (4.000 × Rp 100) Contribution Margin Dikurang Biaya Tetap: Biaya Overhead Tetap Biaya Penjualan dan adm Tetap Laba

Rp 4.000.000 Rp 0 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000

RP 400.000 Rp 1.600.000 Rp

400.000

Rp 1.000.000 Rp 200.000

Rp 2.000.000 Rp 2.000.000

Rp 1.200.000 Rp 800.000

Related Documents


More Documents from ""